4 TUGAS ORANG PERCAYA

Allah memberikan keselamatan kepada manusia dan manusia (orang percaya) meresponinya dan hidup di dalam kasih karunia Allah. Sebagai pribadi yang telah menerima keselamatan, orang Kristen (percaya) memiliki tugas dan panggilan hidup, yakni melaksanakan apa yang menjadi rencana dan kehendak Allah dibumi. Ada 4 (empat) tugas orang percaya, yaitu: koinonia (bersekutu), Diakonia (melayani), marturia (bersaksi), dan didaskalia (mengajar).
4 TUGAS ORANG PERCAYA
gadget, bisnis, otomotif

1. Koinonia (Persekutuan) atau Memiliki komunitas

Koinonia berasal dari bahasa Yunani yang berarti persekutuan, dan hakikatnya ialah saling berbagi. Persekutuan Kristen adalah kebersamaan, artinya apa yang dimilikinya bukan untuk dirinya sendiri tetapi diperuntukkan untuk kepentingan orang lain juga. Orang percaya di panggil keluar dari komunitas dunia untuk masuk dalam persekutuan yang baru yakni persekutuan dalam Kristus Yesus. Setiap orang pecaya harus tinggal dalam komunitasnya, menjadi warga kerajaan sorga dan hidup sesuai dengan peraturan kerajaan tersebut. Persekutuan orang percaya dapat dilakukan oleh dua atau tiga orang lebih 

Koinonia dapat diartikan sebagai persekutuan dengan Allah dan persekutuan dengan orang percaya. Persekutuan dengan Allah adalah persekutuan dimana orang-orang percaya mengambil bagian dalam persekutuan dengan Allah.

2. Diakonia (Pelayanan)

Diakonia adalah pelayanan Kristen yang praktis. Setiap orang percaya wajib melayani. Pelayanan kristen tidak memandang bulu, setiap orang menjadi objek pelayanan orang percaya, baik sesama orang percaya maupun orang yang belum menganal Allah (percaya). Yesus mengakatakan bahwa Ia yang adalah Tuhan datang ke dalam dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayanai (Markus 10:45). 

Hal ini ditunjukkannya selama Ia di bumi, Ia melayani banyak orang, seperti menyembuhkan orang sakit, memberi makan 5000 dan 4000 orang. Pelayanan Yesus mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, tubuh, jiwa dan roh. Sepanjang pelayanan-Nya, Ia tidak membeda-bedakan orang, semua orang ia layani, orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi. Pelayanan Yesus berdampak sampai hari ini, hal ini dibuktikan dari kehidupan orang Kristen yang terus melayani sampai hari ini.

BACA JUGA: PELAYANAN KRISTEN (MAKNA, KONSEP DAN PRINSIP)

Yesus datang untuk melayani, orang-orang percaya juga memiliki tugas dan panggilan untuk melayani, artinya melayani adalah kewajiban.

Contoh: Ibu Teresa adalah salah satu contoh orang percaya yang melakukan pelayanan tanpa mengenal lelah dan batas. Pelayanan tidak hanya sebatas di gereja atau organisasi-organisasi Kristen. Yesus berkata memperhatikan orang kecil, dipenjara, miskin merupakan pelayanan dan Yesus menekankan bahwa pelayanan yang dilakukan terhadap orang-orang seperti itu sama dengan melayani Yesus sendiri (Matius 25:35-36, 40).

3. Marturia (Kesaksian)

Marturia berasal dari bahasa Yunani yang berarti kesaksian/bersaksi. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia mengatakan bahwa murid-murid-Nya menjadi saksi mulai dari Yerusalem, Yudea, samaria, dan sampai keujung bumi. Yesus menginginkan kesaksian orang percaya meliputi semua kalangan dan daerah, di mulai dari lingkungan terdekat, Yerusalem (keluarga), Yudea (Masyarakat sekitar tempat tinggal), Samaria (daerah tetangga), dan ujung bumi (di mana saja).

Kesaksian orang Kristen berpusat pada keselamatan melalui Yesus Kristus. Berita keselamatan harus kumandangkan kepada semua orang, mulai dari anak-anak sampai kepada yang lanjut usia dan hal ini dilakukan oleh semua orang percaya mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Kesaksian orang percaya dapat dibagi dalam dua bagian, yakni kesaksian lisan dan kesaksian kehidupan. 

Kesaksian lisan adalah kesaksian yang dilakukan secara langsung dengan cara menceritakan segala kebaikan, perbuatan Allah yang sudah dialaminya dan menceritakan kebenaran firman Allah. Contoh: Orang yang kerasukan roh jahat dari Garasa (Markus 5:19-20), Perempuan Samaria (Yohanes 4:29, 39). 

Kesaksian kehidupan adalah kesaksian bukan berupa kata-kata tetapi sikap hidup, di mana orang-orang yang tidak mengenal Allah dapat melihat dan mengenal Allah melalui kehidupan yang ditunjukkannya dan iman yang dimilikinya. Contoh: melalui kehidupan/iman Daniel, Hananya, Misael dan Azarya raja Nebukadnezar dan raja Darius mengakui bahwa Allah yang disembah Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya adalah Allah yang hidup (Daniel 3: 6).

4. Didaskalia (Pengajaran)

Didaskalia merupakan tugas yang sangat penting yang harus dilakukan orang percaya. Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menekankan hal ini. Ulangan 6:4-9 adalah shema Israel yang terus menerus dikumandangkan, yakni melakukan pengajaran secara berulang-ulang dari generasi ke genarasi berikutnya yakni menceritakan/mengajarkan tentang Allah, karya-Nya, perintah dan larangan-Nya. 

Hal ini juga terlihat dari kehidupan orang Yahudi yang mewajibkan anak-anak masuk dalam pendidikan Yahudi, itu sebabnya anak-anak Yahudi mahir dan ahli dalam hukum Taurat dan kitab para nabi bahkan tradisi-tradisi Yahudi. Bagi orang Yahudi didaskalia merupakan bagian dari hidup mereka. Menurut Ulangan 6:7 didaskalian dilakukan setiap waktu dan disegala tempat, artinya semua waktu adalah untuk melaksanakan didaskalia.

Siapakah yang melakukan didaskalia? PL: Allah, orangtua, para nabi; PB: Yesus, murid-murid, Rabi, ahli taurat, para rasul, orang tua, dan orang percaya. Muatan pengajarannya tentang Allah, keselamatan dalam Kristus dan kehidupan sebagai orang beriman.

Dalam masa pelayanan Yesus di bumi, Ia pergi keberbagai tempat dan dalam berbagai kesempatan Ia mengajar orang banyak tentang kerajaan Allah. Sebelum Yesus naik ke sorga Ia mengutus murid-muridnya untuk mengajar dan menjadikan semua bangsa murid Kristus (Matius 28:19), Paulus menasehati Timotius untuk melakukan pengajaran kepada orang-orang percaya (1 Timotius 4:11). 


Setelah masa perjanjian Baru, tugas didaskalia menjadi tugas orang percaya yang wajib dilakukan, paling tidak dalam lingkup kecil seperti dalam keluarga. Setiap anggota keluarga wajib saling mengajar satu dengan yang lain yakni dengan pelakukan pendidikan agama kristen keluarga. Didaskalia juga merupakan karunia Roh Kudus kepada orang percaya. Didaskalia dapat dilakukan dengan formal dan non formal. 

Didaskalia formal yaitu pengajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah formal, sedangkan didaskalia non formal adalah kegiatan pengajaran yang dilakukan diluar sekolah formal seperti di rumah, di gereja, dan di masyarakat.

Next Post Previous Post