PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN III: APA KATA ALKITAB TENTANG PENGANGKATAN GEREJA

Pdt.Samuel T. Gunawan, M.Th.
PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN III: APA KATA ALKITAB TENTANG PENGANGKATAN GEREJA
PENDAHULUAN: PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN III: APA KATA ALKITAB TENTANG PENGANGKATAN GEREJA.

Pada khotbah Pembahasan Akhir Zaman II : Skenario Akhir Zaman Menurut Ramalan Alkitab Ditinjau Dari Perspektif Eskatologis Premilenialisme, saya telah menjelaskan skenario berbagai peristiwa akhir zaman melalui pendekatan teologis dan hermeneutis premilenialisme yang menerapkan interpretasi literal atau gramatikal-historis terhadap ayat-ayat profetik (ramalan) Alkitab. 

Skenario berbagai peristiwa penting yang akan terjadi di masa depan (future) tersebut, yaitu : 

(1) Kedatangan Kristus Bagi GerejaNya (Yohanes 14:1-3; (1 Tesalonika 4:16; Matius 16:27; Lukas 9:26); 

(2) Kebangkitan Orang Mati dalam Kristus (Lukas 14:13,14; 1 Tesalonika 4:16: 1 Korintus 15:52); 

(3) Pengangkatan Gereja (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-55); 

(4) Hari Pemahkotaan di Tahta Pengadilan Kristus (2 Korintus 5:10; Wahyu 22:12); 

(5) Pesta Perjamuan Anak Domba di Surga (Wahyu 19:7-9); 

(6) Masa Kesusahan Besar di Bumi (Daniel 9:27; Matius 24:21; Wahyu 11:2-6); 

(7) Kedatangan Kristus di Bumi Sebagai Raja (Matius 24:27-30; 26:64; Kisah Para Rasul 1:9-11; Zakharia 14:4); 

 (8) Klimaks Konflik dan Peperangan Armagedon di Bumi (Wahyu 16:12-16; 19:19-21); 

 (9) Kerajaan Damai Seribu Tahun (milenium) Pemerintahan Kristus di Bumi (Wahyu 20:1-6); 

(10) Pemberontakan dan kekalahan terakhir Iblis (Wahyu 20:7-11); 

(11) Penghakiman Terakhir di Tahta Putih (Wahyu 20:11-15); 

(12) Kremasi Langit dan Bumi Lama (Wahyu 20:11; Matius 24:35; 2 Petrus 3:10-12); 

(13) Penciptaan Langit dan Bumi Baru, dan Yerusalem Baru (Wahyu 21:1-8; Yesaya 65:17; 2 Petrus 3:13); 

(14) Masa Kekekalan (Wahyu 21:9-27; 22:1-5). Pada kesempatan saya akan menyampaikan apa yang Alkitab katakan tentang Pengangkatan Gereja itu (the rapture)

APAKAH PENGANGKATAN GEREJA ITU?

Kata pengangkatan berasal dari kata Latin “rapturo” dan merupakan terjemahan kata Yunani “harpazo” yang berarti “mengambil atau diangkat”. Kata ini muncul dalam 1 Tesalonika 4:17. 

Berdasarkan 1 Korintus 15:51-53 dan 1 Tesalonika 4:13-18 peristiwa Pengangkatan Gerejaini didahului oleh dua peristiwa penting lainnya, yaitu : 

(1) Kedatangan Kristus diangkasa yang disertai seruan malaikat dan bunyi sangkakala atau nafiri oleh Penghulu malaikat sebagai tanda kedatanganNya; 

(2) Kebangkitan tubuh orang percaya dalam Kristus (Lukas 14:13,14; 1 Tesalonika 4:16: 1 Korintus 15:52) dan pengubahan tubuh orang percaya yang masih hidup (1 Tesalonika 4:15,17) yang terjadi secara seketika dan konstan. 

Sementara Kristus berada diawan-awan atau diangkasa maka kita diangkat menyongsong Dia disana (1 Tesalonika 4:17). Suatu reuni (pertemuan) akan terjadi diangkasa dimana kita akan bertemu dengan Kristus dan dengan orang-orang percaya yang kita cintai. Setelah rangkaian peristiwa tersebut selesai, orang-orang percaya akan bersama-sama dengan Kristus di surga. 

Disana ada beberapa peristiwa lagi yang akan terjadi, yang berkaitan dengan keberadaan orang percaya. 

(1) Penghakiman orang-orang percaya yang ikut dalam pengangkatan di tahta pengadilan Kristus atau Bema Kristus (2 Korintus 5:10). 

(2) Pemberian pahala berupa pujian dan mahkota sebagai hasil dari penghakiman di bema Kristus. (Matius 24:14-30; Lukas 19:11,12; Matius 20:1-16); 

(3) Pesta perkawinan Anak Domba Allah (Wahyu 19:7-9).

APAKAH AJARAN TENTANG PENGANGKATAN GEREJA ITU ALKITABIAH?

Ada orang yang ragu-ragu mengenai ajaran pengangkatan gereja dan menganggapnya pengangkatan tidak penah disebutkan di dalam Alkitab. Tentu saja itu tidak benar! Alkitab memberikan alasan bahwa pengangkatan gereja itu merupakan ajaran yang jelas di dalam Alkitab, yaitu : 

(1) Peristiwa pengangkatan gereja merupakan penggenapan janji-janji Tuhan sendiri untuk menjemput gerejaNya bersama-sama dengan Dia. Ada tiga bagian utama yang membicarakan pengangkatan gereja yaitu Yohanes 14:1-3; 1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-55. Meskipun ketiga teks ini sama pentingnya namun yang palin jelas tentang pengangkatan gereja ini terdapat dalam 1 Tesalonika 4:13-18. 

(2) Peristiwa pengangkatan gereja adalah konsep yang diungkapkan oleh Paulus dengan sangat jelas dalam 1 Tesalonika 4:17. Kata “diangkat” dalam ayat tersebut diterjemahkan dari dari sebuah kata Yunani “harpazo” yang berarti “merenggut, merampas dengan tiba-tiba, atau memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya”. Kata ini juga digunakan untuk pengertian menyelamatkan seseorang dari suatu bahaya yang mengancam (Bandingkan Kisah Para Rasul 23:10; Yudas 1:23). 

Kata “harpazo” ini digunakan sebanyak 13 kali dalam Perjanjian Baru yaitu : Matius 11:12; 13:19; Yohanes 6:15; 10:12,28,29; Kisah Para Rasul 8:39; 23:10; 2 Korintus 12:2; 1 Tesalonika 4:17; Yudas 1:23; dan Wahyu 12:5). Kata Latin yang dipakai untuk menerjemahakan kata “harpazo” adalah “rapturo”, dan dari kata “rapturo” inilah kita memperoleh kata Inggris “rapture” untuk mendeskripsikan peristiwa pengangkatan gereja bertemu dengan Kristus diangkasa. Jadi, seperti kata “tritunggal” tidak kita temukan dalam Alkitab namun konsep dari ajaran ini jelas, demikian juga kata “pengangkatan” walaupun tidak temukan secara langsung dalam Alkitab, namun konsep dari ajaran ini jelas dan Alkitabiah. 

(3) Peristiwa pengangkatan gereja menurut Paulus adalah ajaran yang langsung diterimanya dari Tuhan. Paulus menjelaskan bahwa apa yang disampaikannya didasarkan atas otoritas pewahyuan firman Tuhan. Perhatikanlahn frase “Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan.. “ yang diucapkan Paulus (1 Tesalonika 4:15a). Artinya, jelas bahwa apa yang dikatakan oleh Paulus adalah wahyu ilahi, bukan dibuat-buat ataupun isapan jempol belaka. Ini benar-benar akan terjadi!

KAPANKAH PERISTIWA PENGANGKATAN ITU AKAN TERJADI?

Semua penganut pandangan premilenial memiliki keyakinan bahwa akan ada peristiwa pengangkatan gereja di masa depan. Namun ada ketidaksepakatn tentang waktu peristiwa ini dalam kaitannya dengan periode tribulasi (kesusahan besar). Tribulasi adalah suatu masa kesusahan besar di bumi yang terjadi selama 7 tahun (Daniel 9:27; Matius 24:21; Wahyu 11:2-6), dimana Antikristus memerintah dan kejahatan semakin meningkat, akibatnya murka Allah dicurahkan ke bumi seperti yang gambarkan di dalam kitab Wahyu pasal 6-19. 

Pada masa tribulasi yang dipimpin oleh Antikristus, terjadi penghukuman murka Allah atas mereka yang tidak ikut dalam pengangkatan. Masa kesusahan ini dideskripsikan oleh Alkitab dengan sebutan-sebutan antara lain : masa kesusahan Yakub (Yeremia 30:7); hari bencana bangsa Israel (Obaja 12-14); bencana besar (Yesaya 28:15,18); hari pembalasan (Yesaya 34:8; 35:4); masa kesusahan (Daniel 12:1; Zefanya 1:15); hari murka, kesusahan, kesulitan, kemusnahan, kegelapan, kesuraman, kegelapan, peniupan sangkakala (Zefanya 1:15); hari Tuhan (1 Tesalonika 5:2); murka Allah (wahyu 14:10,19; 15:1,7; 16:1); hari murka Anak Domba (Wahyu 8:16-17); murka yang akan datang (1 Tesalonika 1:10); murka (1 Tesalonika 5:9; Wahyu 11:18); masa kesusahan besar (Matius 24:21; Wahyu 2:22; 7:14); masa kesusahan (Matius 24:29); hari Penghakiman (Wahyu 14:7).


Lima pandangan utama tentang waktu pengangkatan gereja yang dipegang oleh premilenialisme, yaitu : 
(1) Pengangkatan Pra-Tribulasi, yang meyakini bahwa pengangkatan akan terjadi sebelum periode / peristiwa 7 tahun kesusahan besar di bumi; 

(2) Pengangkatan Mid-Tribulasi, yang meyakini bahwa dalam masa 7 tahun kesusahan itu gereja akan mengalami 3,5 tahun masa penganiayaan dan pada pertengahan masa itu gereja akan diangkat; 

(3) Pengangkatan Post-Tribulasi, yang meyakini bahwa gereja akan mengalami 7 tahun masa kesusahan dan pengangkatan akan terjadi diakhir masa kesusahan tersebut tepat sebelum kedatangan Kristus di bumi; 

(4) Pengangkatan Pra-Murka, yang meyakini bahwa peristiwa pengangkatan gereja akan terjadi sekitar setelah tiga-perempat (5,3 tahun) masa kesusahan di bumi, ketika murka Tuhan mulai dicurahkan ke bumi pada meterai yang ke tujuh (Wahyu 6:17). 

(5) Pengangkatan Parsial, yang meyakini bahwa hanya orang-orang Kristen yang saleh dan setia menunggu kedatangan Tuhan yang akan diangkat sedangkan orang-orang Kristen duniawi dan belum dewasa secara rohani akan tertinggal dan mengalami pemurnian pada masa kesusahan untuk kemudian diangkat secara parsial selama masa tribulasi itu. 

Pandangan Parsial ini tentu saja ditolak secara tegas oleh Alkitab, karena saat Paulus berbicara tentang pengangkatan pada kedatangan Kristus kepada jemaat Korintus dan Tesalonika, tidak semua jemaat itu dewasa secara rohani. Namun, Paulus mengatakan “kita semua akan diubah dalam sekejap mata” (1 Korintus 15:51) yang artinya tidak seorangpun yang akan tertinggal, semua orang percaya dalam Kristus akan diangkat. 

Ini terjadi secara seketika, bukan parsial (Bandingkan 1 Tesalonika 4:16-17). Kesalehan dan ketaatan orang percaya itu penting, namun hal tersebut dihubungkan dengan pemberian upah saat penghakiman pada hari pemahkotaan di tahta pengadilan Kristus kelak, bukan dihubungkan dengan pengangkatan gereja. Pengangkatan gereja dihubungkan dengan "didalam Kristus" dan "diluar Kristus". Semua orang di dalam Kristuslah yang diangkat, bukan yang diluar Kristus!

ARGUMENTASI BAHWA PENGANGKATAN GEREJA TERJADI SEBELUM MASA TRIBULASI

Berdasarkan 1 Korintus 15:51-53 dan 1 Tesalonika 4:13-18, saya menyakini bahwa peristiwa Pengangkatan Gereja ini terjadi pada saat kedatangan Kristus di angkasa, bersamaan dengan kebangkitan tubuh orang percaya dalam Kristus (Lukas 14:13,14; 1 Tesalonika 4:16: 1 Korintus 15:52) dan pengubahan tubuh orang percaya yang masih hidup (1 Tesalonika 4:15,17) yang terjadi secara seketika dan konstan. Dan, pengangkatan gereja ini terjadi “sebelum masa kesusahan besar (pra-tribulasi)” di bumi.


Berikut argumentasi Alkitabiah yang mendukung pandangan pengangkatan Pra-Tribulasiyaitu: 

(1) Tuhan berjanji untuk melindungi gerejanya dari murka (tribulasi) yang akan datang (1 Tesalonika 1:10; Bandingkan Wahyu 3:10); 

(2) Gereja telah dipredistinasikan untuk tidak mengalami murka (tribulasi) yang akan datang (1 Tesalonika 5:9); 

(3) Penghukuman dan pencurahan murka tribulasi digambarkan dengan jelas dalam Wahyu pasal 4 sampai dengan pasal 18. Namun, kata Yunani “ekklesia” (gereja) tidak ditemukan dalam pasal-pasal tersebut. Kata “gereja” ini justru disebutkan sebanyak 17 kali di Wahyu pasal 1 sampai dengan pasal 3, dan kemudian disebutkan lagi di Wahyu pasal 19 setelah masa tribulasi. Mengapa? Karena gereja telah diangkat ke surga sebelum masa tribulasi itu?; 


(4) Ajaran pengangkatan gereja sebelum masa tribulasi ini merupakan ajaran yang paling logis apabila seluruh ayat-ayat profetik tentang akhir zaman ditafsirkan secara literal (Bandingkan Yohanes 14:1-3; 1 Tesalonika 4:14-18).

BAGAIMANA SIKAP KITA TERHADAP AJARAN PENGANGKATAN GEREJA?

Orang percaya tidak diperintahkan untuk menantikan akhir zaman, tetapi untuk menanti kedatangan Kristus kembali (second coming) dengan setia, karena inilah pengharapan kita yang penuh bahagia (Titus 2:11-13). Jadi yang terpenting saat ini “sudahkah kita siap sedia dengan setia dan sukacita menanti kedatangan Kristus kembali?” 

Kita harus menjadi bijaksana seperti lima gadis yang bijaksana dalam perumpamaan Kristus (Matius 25:1-13) dengan menyambut Roh Kudus dan menerima Yesus menjadi Juruselamat, Tuhan dan Raja di dalam hidup kita, supaya pada waktu kedatanganNya nanti kita semua ikut terangkat dan masuk dalam pesta perjamuan kawin Anak Domba, serta terluput dari tribulasi yang akan datang atas seluruh bumi.

(Artikel ini diadospi dari tesis Master of Theology saya yang berjudul “Sebuah Analisis Teologis Terhadap Perspektif Eskatologis Premilenialisme Pretribulasionisme Injili).

REFERENSI: PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN III : APA KATA ALKITAB TENTANG PENGANGKATAN GEREJA

Baskoro, Haryadi., 2011. 77 Renungan Alkitabiah Tentang Akhir Zaman. Penerbit Andi: Yokyakarta.

Beker, Charles. F., 2009. A Dispensational Theology. Penerbit Pustka Alkitab Anugerah : Jakarta.

Conner, Kevin J., 1993. The Fondation of Christian Doctrine, 2 Jilid, diktat. Terjemahan, Harvest International Theological Seminary, Harvest Publication House: Jakarta.

Enns, Paul., 2004. The Moody Handbook of Theology. Jilid 2, terjemahan, Penerbit Literatur SAAT : Malang.

Grudem, Wayne., 1994. Systematic Theology: A Introduction to a Biblical Doctrine. Zodervan Publising House : Grand Rapids, Michigan.

Hagelberg, Dave, 2005. Tafsiran Kitab Wahyu : Dari Bahasa Yunani. Edisi Revisi. Penerbit Andi Offset : Yoyakarta.

Hindson, Ed., 2000. Approaching Armageddon. Terjemahan, Interaksara : Batam.

Hitchcock, Mark., 2002. Bible Prophecy. Terjemahan, Gospel Press : Batam.

Ladd, George Eldon., 1999. Teologi Perjanjian Baru. 2 Jilid, Terjemahkan, Penerbit Kalam Hidup: Bandung.

Lahaye, Tim Lahaye, Tim., 2005. Memahami Nubuatan Alkitab Bagi Diri Anda. Terjemahan, Penerbit Gospel Press : Batam.

Lahaye, Tim & Jeery Jenkins., 2005. Apakah kita Hidup Di Akhir zaman? Terjemahkan, Penerbit Gospel Press : Batam.

Lahaye, Tim, dkk., 2004. The Popular Handbook On The Rapture. Terjemahan, Penerbit Andi Offset : Yoyakarta.

MacArthur, John. F., 2000. The Second Coming. Terjemahan, Penerbit Penerbit Interaksara : Batam.

Pandensolang, Welly., 2004. Eskatologi Biblika. Penerbit Andi Offset : Yoyakarta.

Ryrie, Charles C., 1991. Teologi Dasar. 2 Jilid. Terjemahan, Penerbit Andi Offset : Yoyakarta.

Ryrie, Charles C., ed. 2004. Coundown To Armagedon. . Terjemahan, Penerbit Gospel Press : Batam.

Thiessen, Henry C., 1994. Teologi Sistematika. Terjemahan, Penerbit Gandum Mas : Malang.

Swindoll, Charles R., dkk. 2000. The Road To Armagedon. Terjemahan, Penerbit Interaksara : Batam.

Willmington, Harold. L., 2003. Eskatologi: Study Alkitabiah yang Dibutuhkan Tentang Akhir Zaman. Terjemahkan, Penerbit Gandum Mas: Malang.PEMBAHASAN TENTANG AKHIR ZAMAN III: APA KATA ALKITAB TENTANG PENGANGKATAN GEREJA.
Next Post Previous Post