3 SYARAT UNTUK MENJADI PEMIMPIN ROHANI

3 SYARAT UNTUK MENJADI PEMIMPIN ROHANI
PERTAMA: MENTAATI PANGGILAN TUHAN. 

Sebagai pemimpin rohani, kita harus terlebih dahulu mengetahui dan mengerti apakah arti panggilan Tuhan diatas diri kita? Ini adalah pertanyaan yang penting dan mendasar. Yang menjadikan kita sebagai pemimpin rohani bukanlah kemampuan kita, atau pendidikan kita yang tinggi. 

Syarat utama untuk menjadi Pemimpin Rohani adalah mengerti jelas akan panggilan Tuhan atas diri kita. Nabi Musa bisa menjadi pemimpin besar orang Israel, karena Musa begitu jelas akan panggilan Tuhan atas dirinya pada saat Musa berada di tanah Midian sedang menggembalakan domba (Keluaran 3:1-10). 

Bagi Musa, saat itu adalah saat penentuan bagi hidupnya, karena ia telah berhadapan langsung dengan Allah yang hidup dan menerima amanat yang jelas dari Tuhan, katanya:“. . . Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepadaKu; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel keluar dari Mesir” (Keluaran 3:9-10). Sesungguhnya tidak ada Panggilan lain yang lebih mulia dari pada Panggilan Tuhan yang kudus diatas diri seseorang. 

Paling sedikit ada 9 tanda dari Panggilan Tuhan yang kudus: 

Apabila kita menyelidiki kebenaran Alkitab, maka kita akan menemukan berbagai tanda dari Panggilan Tuhan yang kudus. 

1.Panggilan itu bersumber dari Tuhan sendiri (The calling originates from God). 

Tuhan sendiri yang mendekati Musa melalui perhatiannya terhadap semak belukar yang terbakar, tapi tidak hangus (Keluaran 3:1-2). Yeremia 1:4-5 tertulis:Firman Tuhan datang kepadaku, bunyinya: ‘Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah 

menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bangsa-bangsa.” 

2.Panggilan Tuhan datang kepada orang-orang yang siap mendengar dan taat kepada Tuhan (The calling comes to those who are listening with a heart to obey). 

Mengapa Tuhan tidak memanggil imam Eli atau kedua anaknya yang berada di dalam Rumah Tuhan? Tapi justeru Samuel yang masih kecil telah mendengar panggilan dari suara Tuhan, karena Samuel sugguh-sungguh mendengar (listen/shamah) suara Tuhan, ia mendengar dengan suatu kondisi hati yang taat (listening with the purpose of obedience). 

3.Panggilan Tuhan itu acapkali sangat luar biasa (The calling is often overwhelming). 

Panggilan Tuhan itu acapkali sepertinya di luar kemampuan manusia, sehingga orang yang terpanggil itu merasa tidak mungkin dapat melaksanakannya dengan kekuatan manusia. Musa berkata:“Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”(Keluaran 3:11). Memang panggilan Tuhan itu dapat membuat kita gemetar, sehingga kita harus selalu rendah hati dan bersandar pada Tuhan untuk melaksanakan panggilan Tuhan atas diri kita. 

4.Taat atas Panggilan Tuhan itu termasuk meninggalkan kenyamanan hidup (Obeying the call involves leaving your comfort zone). 

Banyak orang yang gagal memenuhi panggilan Tuhan, karena takut dan tidak berani menghadapi kesukaran atau tidak bersedia meninggalkan kehidupannya yang nyaman. Tuhan memanggil Abram:“Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudara-mu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Ku tunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1). 

Kitab Ibrani 11:8 mengatakan: “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Yunus 1:1-2 mengatakan: “Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian: ‘Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepadaKu.” Yunus mula-mula enggan untuk mentaati panggilan Tuhan, karena ia harus berkonfrontasi dengan musuh orang Israel. 

5.Panggilan Tuhan itu selalu disertai janji Tuhan dalam perlindungan dan kecukupan (The calling is accompanied with the promise of God’s protection and provision). 

Panggilan Tuhan itu tidak berarti bahwa kita dipaksa untuk melayani Tuhan tanpa penyertaanNya. Sebaliknya, jika kita taat atas panggilanNya, maka Tuhan pasti menyertai kita, sehingga kita dapat mengalami kuasa Tuhan dan persekutuan yang intim dengan Tuhan. Tuhan berjanji kepada Yosua: “… seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau” (Yosua 1:5) ditambah lagi dengan janji : “kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau, ke manapun engkau pergi”(Yosua 1:9). 

6.Mentaati Panggilan Tuhan itu akan membuka kepribadian saudara, sehingga membuat saudara lebih heran dipakai oleh Tuhan (Obeying the calling unleashes your personality and makes you bigger and better than you could otherwise be) 

Setelah Gideon taat dan lebih berani menghadapi orang-orang Midian, Tuhan telah mengubah hidupnya, sehingga Gideon layak disebut sebagai Pahlawan yang Perkasa “Mighty Worrior.” Setelah Abraham taat akan panggilan Tuhan, ia disebut sebagai bapa segala bangsa “father of nations.” Ketaatan Daud kepada panggilan Tuhan itu menjadikan Daud sebagai Raja orang Israel “King of Israel.” 

7.Panggilan Tuhan itu bisa digenapi dalam kurun waktu yang cukup lama (A calling may take a long time to be fulfilled). 

Panggilan Tuhan atas diri Yusuf sebagai pemimpin dimulai saat ia masih remaja, Tuhan telah memberi berbagai impian kepada Yusuf. Namun ia harus melewati hidupnya dengan berbagai macam kesukaran, ujian iman dan penderitaan, sampai Yusuf berumur 30 tahun baru impiannya digenapi yaitu saat ia diangkat menjadi Perdana Menteri negeri Mesir. Bagi Tuhan tidak ada masalah cepat atau lambat, semuanya terjadi menurut agenda Tuhan sendiri (God’s timing is the most perfect timing). 

8.Panggilan Tuhan itu harus ditaati (The calling must be obeyed). 

Rencana Tuhan tidak pernah gagal. Manusia bisa gagal, tapi panggilan Tuhan dan rencanaNya pasti digenapi. Nabi Nuh diperintahkan oleh Tuhan untuk membuat bahtera penyelamat manusia, walaupun saat itu manusia mentertawakan Nuh, tak seorang pun yang mau masuk kedalam bahtera itu, kecuali Nuh sekeluarga 8 orang. Namun Nuh telah mentaati perintah Tuhan. Kejadian 6:22 mengatakan: “Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” 

9.Melarikan diri dari panggilan Tuhan akan menyusahkan anda sendiri dan orang lain (Running from your calling hurts you and others). 

Yunus telah melarikan diri dari panggilan Tuhan, dan sengaja pergi ke Tarsus yang berlawanan arah dengan Niniwe. Akhirnya hampir semua orang yang berlayar ke Tarsus mengalami bahaya ombak besar. Yunus sendiri ditelan ikan dan untungnya didalam perut ikan ia berdoa dan bertobat kepada Tuhan dan akhirnya pergi ke Niniwe. Kalau Yunus tidak taat untuk menyampaikan berita keselamatan dari Tuhan, maka semua orang Niniwe pasti akan binasa. 

KEDUA: MELAKUKAN MINISTRY YANG PERNAH DILAKUKAN OLEH TUHAN YESUS SELAMA IA DI DUNIA 

Yesus sebagai Gembala yang terbaik telah memberikan teladan bagi pemimpin rohani dan hamba-hamba Tuhan didunia ini. Sebagai gembala sidang di gereja, tahukah apa yang menjadi fokus pelayanan Tuhan Yesus selama 3 tahun setengah di dunia ini? 

1. DOA / Pray 

Pelayanan Yesus didunia tidak lain diwarnai dengan “Doa.” Yesus adalah pendoa yang luar biasa. Setiap saat Ia bersekutu dengan Bapa di Sorga, Ia mengerti kehendak Bapa dan melakukan kehendak Bapa. Setiap pagi sebelum Ia keluar mengabarkan Injil keselamatan, Ia berdoa. Malam setelah selesai melayani, Ia menyerahkan hasil pelayananNya kepada Bapa dalam doa. Kadang Ia berdoa semalam suntuk. Sebagai hamba Tuhan, tahukah bahwa Yesus memulai pelayananNya dengan DOA dan PUASA (Matius 4:1-11) dan hidupNya juga diakhiri dengan DOA dikayu salib “Ya Bapa, kedalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Lukas 23:46). 

Kalau Yesus sebagai Anak Allah telah menitik beratkan pelayananNya dalam DOA, apa lagi kita sebagai manusia biasa, kita lebih perlu berdoa, agar kita dapat mengalahkan kuasa iblis dan kemauan daging yang sering kali menjadi penghalang dalam pelayanan. Mengapa pelayanan kita gagal dan tidak berbuah? Karena kita kurang berdoa atau sama sekali bergantung kepada kemampuan manusia dan tidak bergantung pada Tuhan dalam DOA. 

2. Mengajar Firman Allah / Teach the Word 

Yesus adalah seorang Rabbi yang luar biasa, Ia adalah pengkhotbah yang tidak ada tandingannya didunia ini. Yesus tidak hanya mengerti Firman Tuhan, namun Ia mengajar Firman Tuhan dengan kuasa. Matius 7:28-29 mengatakan: “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.” Yesus tidak hanya mengajar Firman Allah, namun kehidupanNya di dunia adalah mencerminkan Firman Allah itu sendiri, sebab Yesus adalah Kalam Hidup (Jesus is the living Word). 

3. Memperlengkapi dan mempersiapkan pemimpinpemimpin rohani (Equip and Mentor Leaders). 

Yesus adalah master disciple-maker. Ia adalah Guru Besar yang sangat cakap memperlengkapi dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin rohani yang kelak akan meneruskan tugas pelayanan pekabaran Injil keselamatan kepada seluruh manusia didunia ini. Yesus telah memilih 12 orang untuk dipersiapkan dan dilatih menjadi murid Tuhan (Markus 1:16-20; 3:12-19), yang kemudian menjadi Rasul-Rasul untuk melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus yang berbunyi: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20). 

KETIGA: MEMPERSIAPKAN DIRI DIPAKAI OLEH TUHAN DAN SENANTIASA SETIA DALAM PELAYANAN 

Sebagai pemimpin rohani, Tuhan telah mempercayakan suatu tugas mulia kepada orang-orang yang dipilihNya. Untuk dapat menunaikan tugas mulia itu, kita perlu memiliki 3 unsur penting dalam pelayanan yang Tuhan telah percayakan kepada kita sebagai hamba-hambaNya. 

1. Mempunyai Jiwa seorang Gembala: Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal dombadombaKu dan domba-domba Ku mengenal Aku, sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu” (Yohanes 10:14-15). Seorang gembala harus mempunyai kasih yang berkorban. 

Gembala yang baik, tidak hanya mengenal dombadombanya, mencukupi segala kebutuhan dombadombanya, ia juga bersedia melindungi dan menyelamatkan domba-dombanya apabila menghadapi bahaya. Namun gembala upahan itu akan lari, ketika melihat serigala datang, ia lari karena memang ia seorang upahan. Sedangkan gembala yang baik itu bersedia menyerahkan nyawanya ganti domba-dombanya, karena ia mengasihi dombadombanya. 

2. Memiliki Visi yang jelas dari Tuhan: Seorang pemimpin rohani harus sangat peka terhadap pimpinan Tuhan. Apabila Tuhan memanggil orang yang telah dipilihNya untuk melakukan tugas pelayanan, maka Tuhan akan memberikan suatu visi yang jelas sebagai satu guidepost, supaya pemimpin rohani itu juga dapat memimpin jemaatnya untuk bergerak maju mencapai tujuan yang ditentukan oleh Tuhan. 

Bagaimana Paulus mengetahui rencana Tuhan atas dirinya? Yaitu melalui suatu penglihatan (visi) yang jelas. Didepan raja Agripa, Paulus bersaksi tentang kisah pertobatannya. Dalam perjalanan ke Damsyik, pada tengah hari bolong ia melihat cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari dan mendengar suatu suara yang mengatakan : “Saulus, Saulus , mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. Tetapi Paulus menjawab: “Siapakah Engkau, Tuhan? 

Kata Tuhan: Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi sekarang bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari padaKu dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan. 

Paulus berkata:“ Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan (visi) yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat” (Kisah Para Rasul 26:15-19). Karena Paulus bersedia mentaati penglihatan (visi) dari Tuhan, maka Tuhan memakai Paulus dengan heran dan ia dipilih untuk menjadi Rasul bagi orang kafir. 

3. Diberi kemampuan dalam Pelayanan: Pada saat Tuhan memanggil seseorang untuk suatu pelayanan, Tuhan pasti memperlengkapi orang itu dengan talenta dan kemampuan yang diperlukan. Untuk melaksanakan panggilan Tuhan, kita tidak perlu merasa pessimis karena ketidakmampuan yang ada pada diri kita, atau kita berbesar hati karena mengandalkan kemampuan kita sendiri. 

Murid-murid Tuhan Yesus adalah orang-orang biasa yang telah dipilih oleh Yesus sendiri. Namun mengapa mereka dapat menjungkirbalikkan pemerintahan Romawi pada zaman itu? Semua ini terjadi karena ketaatan hati mereka kepada Tuhan Yesus dan karena ketergantungan mereka pada kuasa Roh Kudus yang telah memberi kemampuan dalam pelayanan. 

Penutup:

Sebagai pemimpin rohani, marilah kita senantiasa setia dalam melaksanakan panggilan Tuhan, agar kita dapat mempertanggung-jawabkan pelayanan kita pada hari Tuhan dan mendengar suara Tuhan berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu”(Matius 25:21).3 SYARAT UNTUK MENJADI PEMIMPIN ROHANI
 -AMIN-! 
Next Post Previous Post