MATIUS 11:16-30 (TIRUS DAN SIDON)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Bacaan: MATIUS 11:16-30.

Matius 11:16-19.

1) Dalam Injil Lukas, bagian ini didahului oleh Lukas 7:29-30 melalui mana kita bisa mengetahui bahwa dalam hal ini Yesus berbicara tentang orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.
MATIUS 11:16-30 (TIRUS DAN SIDON)
gadget, bisnis, otomotif
2) Dalam Matius 11: 16-17 Yesus memberikan suatu perumpamaan. Perumpamaan itu tentang dua grup anak, di mana grup ke-1 mengajak bermain tapi grup ke-2 tidak mau.

a) Matius 11: 17a: grup ke-1 mengajak bermain pesta-pestaan, tetapi grup ke-2 tidak mau.

b) Matius 11: 17b: grup ke-1 mengajak bermain tentang suatu perkabungan (sesuatu yang kontras dengan ajakan yang pertama ), tetapi grup ke-2 lagi-lagi tidak mau .

Grup ke-2 yang tidak responsive ini persis seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

· Pada waktu Yohanes Pembaptis datang ia tidak makan dan tidak minum (Matius 11: 18a).

Artinya Yohanes Pembaptis makan / minum hal-hal tertentu saja (Lukas 7:33 Matius 3:4). Tanggapan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ia kerasukan setan (Matius 11: 18b).

· Waktu Yesus datang, Ia datang dengan cara yang kontras dengan Yohanes Pembaptis. Ia makan dan minum (Matius 11: 19a ). Artinya Yesus makan dan minum seperti orang biasa. Tanggapan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat: Ia pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa (Matius 11: 19b).

Jadi memang Yohanes Pembaptis kontras dengan Yesus, tetapi mereka menolak kedua-duanya. Hal apa yang bisa kita pelajari dari sini?

¨ Hamba Tuhan selalu serba salah.

Hidup seperti Yohanes Pembaptis salah, hidup seperti Yesus (kontrasnya) juga salah. Setiap orang kristen yang sungguh-sungguh (apalagi seorang hamba Tuhan), harus siap untuk ‘selalu disalahkan’! Kita harus belajar menulikan telinga kita terhadap kritik-kritik yang tidak berdasar (ini tidak berarti bahwa kita harus menolak seadanya kritik!).

¨ Kalau seorang tidak mau mendengar kebenaran Firman Tuhan, ia selalu bisa mendapatkan alasan.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak Yohanes Pembaptis maupun Yesus dengan alasan-alasan tadi (18b,19b).

Contoh alasan yang sering dipakai untuk menolak Firman Tuhan:

* Khotbah terlalu panjang atau terlalu pendek.

* Khotbah terlalu gampang atau terlalu sukar.

* Khotbah terlalu lunak atau terlalu keras.

* dan sebagainya.

Kalau saudara bertemu dengan orang-orang yang menolak Firman Tuhan dengan berbagai alasan, sebaiknya saudara bertanya kepada dia: sebetulnya, kamu itu rindu pada kebenaran Firman Tuhan atau tidak?

3) Matius 11: 19b: ‘Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’.

Kata ‘nya’ menunjuk pada ‘hikmat Allah’.

Apa arti hikmat ini? Lihat Lukas 7:35 - ‘semua orang yang menerimanya’ [Lit: ‘by all her children’ (= oleh semua anak-anak-Nya)]. Artinya: sekalipun orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mempunyai alasan-alasan untuk menolak Firman Tuhan yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis atau Yesus, tetapi kebenaran dari Firman Tuhan (hikmat Allah) itu terbukti dari orang-orang yang mau menerima Firman Tuhan itu (misalnya: hidup mereka yang berubah, dan sebagainya).

Matius 11:20-24

A) Tirus, Sidon, Sodom:

1) Terkenal jahat.

· untuk Tirus dan Sidon lihat Yesaya 23 Yeh 26-28 Amos 1:9-10 Yoel 3:4-8.

· untuk Sodom lihat Kejadian 13:13 Kejadian 18:20-21 2Petrus 2:6-8.

2) Andai kata Mujizat yang dilakukan Yesus terjadi di kota-kota itu, mereka sudah lama bertobat (Matius 11: 21b, 23b).

Calvin menganggap disini Yesus berbicara sesuai dengan kapasitas / pengertian manusia. Jadi artinya hanyalah bahwa orang-orang Khorazim dan Kapernaum lebih jahat dari pada orang-orang Tirus, Sidon, dan Sodom.

Tetapi ada penafsir-penafsir yang mengartikan Matius 11: 21b,23b secara hurufiah. Kalau diartikan secara hurufiah, lalu timbul pertanyaan: ‘Mengapa Tuhan tidak memberikan Mujizat kepada mereka, padahal Ia tahu bahwa kalau mereka melihat Mujizat, mereka akan bertobat?’. Jawaban terhadap pertanyaan itu:

a) Tuhan tidak wajib memberikan Mujizat itu.

Mereka adalah orang berdosa, dan Tuhan tidak perlu / wajib memberi Mujizat dahulu sebelum menghukum mereka. Tuhan berhak langsung menghukum. Sekalipun biasanya Tuhan memberikan peringatan-peringatan lebih dahulu (melalui nabi-nabi yang memberitakan Firman Tuhan dan melakukan Mujizat), tetapi itu bukan kewajiban Tuhan. Kalau Ia melakukan hal itu, itu hanya karena belas kasihan-Nya / kemurahan-Nya. Tetapi kalau Ia langsung menghukum, Ia tetap adil dan tidak bisa dikatakan jahat. Bandingkan dengan Roma 9:15 - “Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’”.

Illustrasi: kalau saudara biasa memberi tip kepada pelayan restoran, dan suatu hari saudara tidak memberi tips, maka saudara akan dianggap jahat. Tetapi jelas ini merupakan anggapan yang semaunya sendiri. Saudara tidak mempunyai kewajiban untuk memberi tip. Kalau biasanya saudara memberi, maka itu karena kemurahan hati saudara, dan kalau saat itu saudara tidak memberi tip, itu merupakan hak saudara, dan saudara tidak bisa dikatakan sebagai jahat.

Penerapan:

Kalau saudara tidak langsung dihancurkan oleh Allah dan saudara masih diberi kesempatan untuk mendengar / belajar Firman Tuhan, itu adalah kemurahan hati Allah kepada saudara! Apakah saudara mau menyia-nyiakan kemurahan hati Allah itu dengan tak mau belajar Firman Tuhan atau tidak taat kepada Firman Tuhan? Bdk. Roma 2:4.

b) Memang bukan rencana Tuhan bahwa mereka akan diselamatkan.

Sebelum dunia diciptakan, Allah sudah membuat penentuan / predestinasi.

Ada orang-orang yang ditentukan untuk selamat (Roma 9:12-13,15,18,23 Efesus 1:4,5,11).

Ada orang-orang yang ditentukan untuk binasa (Amsal 16:4 Yohanes 17:12 Roma 9:12-13,18,22 1Petrus 2:8).

Kalau Allah menentukan seseorang untuk binasa, maka Allah akan menghalangi hal-hal yang bisa membuat orang itu bertobat, karena rencana dan ketentuan Allah itu tidak bisa gagal. Bdk. Matius 13:10-15 di mana Yesus sengaja membuat orang-orang tertentu tidak mengerti pengajaran-Nya sehingga mereka tidak bisa bertobat.

B) Khorazim, Betsaida, Kapernaum:

1) Kota-kota ini mengalami banyak mujijat (dan Firman Tuhan tentunya), tetapi mereka tidak bertobat (Matius 11: 20-21,23).

Aneh! Sebelum Tuhan memberi Mujizat, Ia pasti tahu bahwa mereka toh tidak akan bertobat. Tetapi mujijat-mujijat itu tetap diberikan! (Bandingkan dengan ketiga kota di atas, yang dikatakan akan bertobat seandainya mereka melihat Mujizat. Tetapi mereka justru tidak diberi Mujizat). Mengapa? Jawabnya: Ulangan 29:29 Roma 11:33-34.

2) Yesus mengecam mereka ‘celakalah!’ (Matius 11: 20, dan Yesus berkata bahwa mereka akan dihukum lebih berat dari Tirus, Sidon dan Sodom (Matius 11: 22-24).

Matius 11: 23: istilah ‘dunia orang mati’ (Yunani: HADES) di sini harus diartikan sebagai ‘neraka’ karena:

· istilah itu dikontraskan dengan langit / surga (Matius 11: 23).

· ini terjadi pada hari penghakiman (Matius 11: 22,24).

Semua ini mengajar kita apa?

a) Neraka ada tingkat-tingkatnya!

b) Beratnya hukuman nanti dipengaruhi oleh ‘terang’ yang didapatkan Lukas 12:47-48).

Firman Tuhan memang tidak akan kembali kepada Tuhan dengan sia-sia! Atau Firman Tuhan itu mempertobatkan saudara, atau Firman Tuhan itu akan menghukum saudara dengan lebih berat pada hari penghakiman. Karena itu, kalau saudara banyak belajar dan mengerti Firman Tuhan, tetapi saudara belum sungguh-sungguh bertobat, saudara ada dalam bahaya yang sangat besar! Cepatlah bertobat.

Matius 11:25-27

1) ‘Orang bijak dan pandai’ (Matius 11: 25) tidak menunjuk kepada orang yang mempunyai IQ tinggi atau pendidikan tinggi. Di sini jelas menunjuk kepada arti negatif, yaitu orang-orang yang bersandar kepada diri sendiri.

Sebaliknya ‘orang kecil’ (Lit: ‘bayi’) merupakan kebalikan dari yang di atas. Ini adalah orang-orang yang tak bersandar pada diri sendiri.

2) Terhadap orang bijak dan pandai, Tuhan menyembunyikan; terhadap orang kecil / bayi Tuhan menyatakan. Kalau begitu, apakah keselamatan tergantung dari orangnya? Tidak! Ingat bahwa seseorang bisa menjadi ‘bayi’ atau ‘orang pandai / bijak’, itu juga tergantung Tuhan. Contoh:

· 1Samuel 2:25 2Samuel 17:14 - mereka menjadi ‘pandai / bijak’ (tidak mau mendengar nasehat) karena pekerjaan Tuhan.

· Kisah Para Rasul 16:14 - Lidia mau memperhatikan Firman Tuhan (menjadi ‘bayi’) juga karena pekerjaan Tuhan.

Jadi, pertobatan dan keselamatan tetap tergantung kepada Tuhan. Karena itu dalam Matius 11: 26,27 ada kata ‘berkenan’.

3) Yesus bersukacita (Lukas 10:21) dan bersyukur (Matius 11:25 - NIV/NASB: ‘praise’ / memuji).

Mengapa Yesus bersukacita / bersyukur / memuji Tuhan?

· Karena Allah menyatakan kepada orang kecil.

· Karena Allah menyembunyikan terhadap orang pandai / bijak (Matius 11: 25).

Dalam predestinasi, ada penentuan selamat dan penentuan binasa. Kita tidak bisa mengerti mengapa Allah yang maha kasih itu menentukan orang-orang tertentu untuk masuk ke neraka. Tetapi sekalipun itu tidak bisa kita mengerti, dengan iman kita bisa bersukacita / bersyukur / memuji Tuhan atas rencana-Nya. Karena apa? Karena rencana Allah itu pasti yang terbaik!

Matius 11:28-30

1) Matius 11: 28:

a) ‘Letih lesu dan berbeban berat’. Artinya:

· orang yang merasakan beratnya hukum Taurat dan tradisi orang-orang Farisi dan ahli Taurat (bdk. Matius 23:4 Kisah Para Rasul 15:10).

· orang yang merasa beratnya beban dosa. Mungkin orang itu berusaha mati-matian untuk taat kepada Tuhan, tetapi ia sadar bahwa ia tidak mampu. Ini membuat ia takut kepada Allah dan hidupnya menjadi berat.

b) Untuk orang-orang seperti itu, ada undangan dari Yesus (Matius 11: 28).

Saudara diundang untuk datang kepada Yesus (bukan kepada gereja, pendeta, baptisan, dan sebagainya).
MATIUS 11:16-30 (TIRUS DAN SIDON)
gadget, bisnis, otomotif

c) Yesus berjanji akan memberi kelegaan (Inggris: ‘rest’).

· Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘Aku’ ditekankan. Jadi, hanya Yesus yang bisa memberi kelegaan tersebut.

· Matius 11: 29: ‘jiwamu akan mendapat ketenangan’. Terjemahan ini kurang tepat! NIV: ‘you will find rest for your souls’ (= kamu akan mendapat istirahat untuk jiwamu).

Dari Matius 11: 28 dan Matius 11: 29 ini bisa kita lihat bahwa kita hanya bisa mendapat kelegaan kalau Yesus memberikannya kepada kita.

2) Matius 11: 29-30:

· Pikullah kuk yang Kupasang. Memikul kuk berarti taat kepada Dia dan mau bekerja untuk Dia. Ia berkata bahwa kuk-Nya enak dan beban yang Ia berikan ringan (Matius 11: 30 bdk. 1Yohanes 5:4). Ini tidak berarti bahwa hidup Kristen itu mudah (bdk. Matius 16:24 Yohanes 15:18-20 Kisah Para Rasul 14:22 2Korintus 1:8-9). Di sini dikatakan ‘ringan’ karena dibandingkan dengan hidup lama.

* dalam hidup lama, taat supaya selamat. Ini berat!

* dalam hidup baru, taat karena selamat. Ini ringan!

· Belajarlah kepada-Ku. Kita tidak bisa taat kepada Yesus dan bekerja bagi Yesus / melayani Yesus, kalau kita tidak mau belajar kepada-Nya. Maukah saudara rajin belajar Firman Tuhan?

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post