MATIUS 14:22-15:20 (YESUS BERDOA SEORANG DIRI)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Baccan: Matius 14:22-15:20.
Matius 14:22-33
Matius 14: 22-23: Yesus menyuruh orang banyak pulang dan menyuruh murid-muridNya menyeberang. Mengapa? Supaya Ia bisa berdoa seorang diri. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari bagian ini:
gadget, bisnis, otomotif |
1) Sekalipun pelayanan merupakan sesuatu yang penting, tetapi itu tidak boleh kita lakukan sedemikian rupa sehingga kita tidak mempunyai waktu pribadi dengan Tuhan (bdk. Lukas 10:38-42). Ingat bahwa sekalipun kita adalah ‘hamba’ dan karena itu kita harus melayani Tuhan, tetapi kita juga adalah ‘anak’ sehingga Tuhan ingin kita menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Dia!
Penerapan:
Apakah saudara mempunyai waktu yang teratur untuk saat teduh?
2) Yesus berdoa seorang diri.
Sekalipun Kitab Suci memang mengajarkan bahwa persekutuan doa adalah sesuatu yang penting, bahkan mempunyai kuasa yang lebih besar dibanding dengan doa pribadi, tetapi bagaimanapun, doa pribadi juga adalah sesuatu yang penting. Ingatlah bahwa hubungan Tuhan dengan kita sering digambarkan sebagai mempelai laki-laki dan mempelai wanita atau 2 orang yang sedang pacaran! Jelas hal itu menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki kita sendirian dengan Dia pada saat-saat tertentu!
3) Yesus berdoa di bukit. Ini tak berarti bahwa kita harus mempunyai ‘bukit doa’ dan juga tak berarti kita harus berdoa di bukit! Yang ditekankan hanyalah bahwa Yesus berdoa seorang diri ditempat yang sunyi.
Penerapan:
Apakah saudara mempunyai tempat yang sunyi untuk berdoa?
Matius 14: 28 memungkinkan 2 penafsiran yang berbeda:
a) Hendriksen: Petrus percaya bahwa ia juga bisa berjalan di atas air asal Tuhan mengijinkan. Jadi, kata-kata Petrus adalah kata-kata yang keluar dari iman.
b) Barclay: Petrus mengucapkan ini karena impulse dalam hatinya saja. Ia tak tahu apa yang ia katakan. Petrus memang sering berlaku / berkata seperti itu, seperti misalnya dalam Markus 9:5-6 Matius 26:33,35 Matius 26:51.
Seseorang mengatakan: “a great deal of Christian failure is due to acting upon an emotional moment without counting the cost” (= ). Bdk. Lukas 14:28-32.
Matius 14: 30: kata ‘rasa’ seharusnya adalah ‘lihat’.
NIV: ‘when he saw the wind ...’ (= pada saat ia melihat angin ...).
Mata Petrus diarahkan kepada kesukaran dan karena itu ia hampir tenggelam.
Bandingkan dengan 2Taw 20 dimana Yosafat juga menghadapi problem, tetapi matanya diarahkan kepada Tuhan sehingga ia menang.
Penerapan:
Belajarlah untuk mengarahkan mata kepada Tuhan dan bukan kepada kesukaran / problem.
Matius 14:34-36
Tak ada hal yang terlalu penting untuk dibahas, karena bagian seperti ini sudah banyak dibahas dalam bagian-bagian sebelumnya.
Matius 15:1-20
Serangan dari orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat (Matius 15: 1-2 bdk. Markus 7:2-5).
Kata ‘adat istiadat’ seharusnya adalah ‘tradisi’.
1) Tradisi adalah sesuatu yang tidak ada dalam Kitab Suci tetapi dianggap mengikat. Biasanya tradisi diturunkan dari generasi ke generasi melalui mulut.
2) Kesalahan tradisi:
a) Ada yang bertentangan dengan Firman Tuhan (bdk. Matius 15: 3-6).
b) Ada yang tak bertentangan dengan Firman Tuhan tetapi tetap salah karena diharuskan secara mutlak. Ini sama dengan menambahi Firman Tuhan.
3) Pelanggaran tradisi yang dimaksud oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat:
a) Tidak membasuh tangan, makan dengan tangan yang najis (bukan kotor tetapi najis! bdk. Mark 7:2,5 Matius 15:11).
b) Dalam hukum Taurat memang ada peraturan-peraturan tentang pembasuhan seperti Keluaran 19:10 Keluaran 30:17-21 Imamat 11:25,28,32 Imamat 15:11 Imamat 16:26,28 Bilangan 19:7,8,19 Ulangan 21:6. Tetapi tidak pernah ada peraturan yang mengatakan bahwa makan tanpa cuci tangan membuat seseorang menjadi najis. Jadi, jelas bahwa mereka menambahi Kitab Suci / Firman Tuhan.
4) Contoh-contoh tradisi jaman ini:
pemberkatan nikah harus di gedung gereja.
yang boleh membaptis, melayani Perjamuan Kudus, dan memberkati pernikahan hanyalah pendeta.
pendeta harus memakai toga.
untuk bisa dibaptis harus katekisasi dahulu. Peraturan ini sebetulnya baik, tetapi tetap tidak boleh dimutlakkan.
Jawaban Yesus (Matius 15: 3-11).
1) Matius 15: 3 bdk. Markus 7:9.
Yesus menyerang mereka dengan mengatakan bahwa mereka meniadakan Firman Tuhan demi tradisi. Ini memang sering terjadi dengan orang-orang yang menekankan tradisi. Mereka menekankan hal-hal yang remeh / tak penting, tetapi lalu mengabaikan hal-hal yang penting.
Yesus memberi contoh dalam Matius 15: 4-6:
Matius 15: 4: ini adalah Firman Tuhan, dan adanya hukuman mati bagi pelanggar menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu yang serius.
Matius 15: 5-6a: ini adalah tradisi.
Matius 15: 6b: ini kesimpulan Yesus tentang mereka.
Renungkan: apakah saudara sering menekankan tradisi tetapi mengabaikan Kitab Suci / Firman Tuhan?
2) Matius 15: 7-9 bdk. Yesaya 29:13.
a) Ini tidak berarti bahwa bagian ini betul-betul adalah penggenapan nubuat / ramalan Yesaya. Artinya hanyalah: kata-kata Yesaya tetap relevan untuk jaman itu. Firman Tuhan memang selalu relevan.
b) Yesus memberi 2 ciri dari ‘agama’.
· Matius 15: 8: lahiriah tok!
Penerapan:
Periksalah hati saudara? Apakah saudara dekat dengan Tuhan / cinta kepada Tuhan?
· Matius 15: 9: ajaran manusia!
Penerapan:
Di dalam gerejapun banyak ajaran manusia. Karena itu hati-hati pada waktu mendengar khotbah, khususnya kalau khotbah itu tidak mempunyai dasar Kitab Suci yang benar.
3) Matius 15: 10-11.
Yesus menolak tuduhan dalam Matius 14: 2 tadi.
Matius 14: 11: ‘camkanlah’ = ‘mengertilah’.
Jelas bahwa Ia menekankan pengertian.
Pembicaraan Yesus dengan murid-murid-Nya (Matius 15: 12-20):
Matius 15: 12: kata-kata Yesus = ‘batu sandungan’.
NIV: ‘Do you know the Pharisees were offended when they heard this?’ (= ).
Jadi, orang-orang Farisi tersinggung / marah mendengar kata-kata Yesus. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari:
· Firman Tuhan sering membuat orang menjadi marah. Karena itu perhatikan Yakobus 1:19-21!
· Kebenaran sering menyakitkan bagi orang-orang yang tidak tunduk kepada Firman Tuhan!
· Orang yang marah pada waktu mendengar Firman Tuhan bisa termasuk:
* orang yang lemah. Ia marah karena kurang mengerti, tetapi nanti ia bertobat.
* orang-orang non pilihan (reprobate). Yang ini tidak akan bertobat.
· Dalam memberitakan Firman Tuhan, kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Calvin: “If we determined to satisfy all obstinate people, we must bury Christ, who is the stone of offence (bdk.. 1Petrus 2:8)” [= Jika kita memutuskan untuk memuaskan semua orang yang tegar tengkuk, kita harus mengubur Kristus, yang adalah batu sandungan (bdk. 1Pet 2:8)].
· Murid-murid menegur Yesus karena membuat marah orang-orang Farisi!
Memang kalau Firman Tuhan ditolak, orang sering menyalahkan pengkhotbahnya!
Jawaban Yesus:
Matius 15: 13: ‘tanaman’. Ada 2 kemungkinan arti:
a) ‘Tanaman’ = tradisi orang-orang Farisi.
b) Calvin: ‘tanaman’ = diri orang-orang Farisi. Saya setuju dengan Calvin.
Jadi, orang-orang Farisi itu menolak karena mereka memang bukan orang-orang pilihan. Jelas bahwa yang salah bukan Yesus / pengkhotbahnya, tetapi pendengarnya!
Matius 15: 14a: biarkanlah mereka itu.
Artinya: jangan terlalu merasa sedih, kecewa, merasa bersalah, karena penolakan mereka. Tidak perlu menghibur mereka, apalagi minta maaf kepada mereka.
BACA JUGA: YESUS PENOLONG YANG SEJATI (MATIUS 14:22-33)
Jelas bahwa Yesus tidak menganggap diriNya salah. Dalam Kitab Suci tidak pernah ada nabi / rasul / pengkhotbah yang disalahkan pada waktu Firman Tuhan yang ia beritakan ditolak!
Matius 15: 14b: ‘lubang’ mungkin menunjuk kepada neraka.
Banyak orang berkata bahwa orang yang tersesat karena ia menerima ajaran sesat, tidak bisa disalahkan. Ini nonsense! Kalau ia memang tidak salah, ia tidak ikut masuk lubang!
Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mencari pembimbing yang tidak buta!
Cara mengecheck: kalau saudara tidak maju dalam pengertian Firman Tuhan setelah beberapa waktu, padahal saudara betul-betul rindu Firman Tuhan dan rajin dalam mendengarkan ajarannya, maka dia adalah orang buta! Jangan ikuti dia!
Matius 15: 15: Petrus menanyakan artinya. Dalam Markus 7:17 yang bertanya adalah murid-murid. Apakah kedua bagian ini kontradiksi / bertentangan?
Pengharmonisan: yang bertanya adalah semua murid, tetapi Petrus adalah jurubicaranya.
· ‘perumpamaan’ artinya berbeda dengan biasanya. Di sini artinya adalah kata-kata sukar dan ini menunjuk kepada Matius 15: 11.
· Matius 15: 11 itu gampang, tetapi toh mereka anggap sukar dan mereka tidak mengerti.
Ini menunjukkan bahwa manusia memang sukar mengerti Firman Tuhan. Karena itu kita harus banyak berdoa supaya bisa mengerti!
· murid-murid tidak mengerti, tetapi ingin mengerti. Ini merupakan sesuatu yang bagus.
Kalau saudara tidak mengerti, apakah saudara ingin mengerti dan bertanya atau saudara bersikap acuh tak acuh saja?
Matius 15: 16-20: Ini jawaban Yesus (bdk. Markus 7:19b).
· Matius 15: 17,20 = arti dari Matius 14: 11a.
· Matius 15: 18-19 = arti dari Matius 14: 11b.
Karena itu kita harus berhati-hati dengan hati kita (Amsal 4:23).
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-