EFESUS 1:3-14 (SUMBER DAN SIFAT BERKAT)
Pdt.Budi Asali, M.Div.
EFESUS 1:3-14 (SUMBER DAN SIFAT BERKAT). Efesus 1:3-14 - “(Efesus 1:3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. (4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, (6) supaya terpujilah kasih karuniaNya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihiNya. (7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya, (8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. (9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus (10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. (11) Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya - (12) supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaanNya. (13) Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. (Efesus 1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya”.
otomotif, bisnis |
I) Sumber berkat.
Efesus 1:3 menunjukkan bahwa sumber berkat adalah Allah Bapa, bukan setan, dan bukan pula manusia, sekalipun Allah sering menggunakan manusia sebagai saluran berkat-Nya.
II) Sifat berkat.
Efesus 1: 3 berkata: ‘berkat rohani di surga’.
Dalam Perjanjian Lama lebih ditekankan berkat jasmani.
Bdk. Ulangan 28:1-14 - “(1) ‘Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. (2) Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: (3) Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. (4) Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. (5) Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. (6) Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. (7) TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyertai engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. (8) TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (9) TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. (10) Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu. (11) Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu - di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. (12) TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. (13) TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, (14) dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.”.
Tetapi dalam Perjanjian Baru sekalipun berkat jasmani juga ada (Matius 6:11 Matius 6:25-34), tetapi berkat rohani jauh lebih ditekankan.
1Korintus 1:5-7 - “(5) Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, (6) sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (7) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan pernyataan Tuhan kita Yesus Kristus”.
Roma 15:13 - “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan”.
2Korintus 1:5 - “Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah”.
Efesus 2:7 - “supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus”.
Yakobus 2:5 - “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barang siapa yang mengasihi Dia?”.
Penerapan: bandingkan ini dengan banyak gereja jaman sekarang, yang selalu menekankan berkat jasmani, seperti kesembuhan, kekayaan (Theologia Kemakmuran), sukses, dsb.
III) Apa berkatnya.
A) Berkat yang berhubungan dengan masa lalu.
Berkat rohani yang berhubungan dengan masa lalu adalah pemilihan / election.
Efesus 1: 4,5,11 - “(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, ... (11) Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya”.
Doktrin Predestinasi Calvinisme mempersoalkan 2 hal:
· election, yaitu penentuan orang-orang tertentu untuk diselamatkan.
Ayat-ayat Kitab Suci lain yang mendukung adanya election ialah:
Matius 11:25-27 - “(25) Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. (26) Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (27) Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya”.
Matius 24:22,24,31 - “(22) Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. ... (24) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. ... (31) Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain”.
Matius 25:34 - “Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan”.
Kisah Para Rasul 13:48 - “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya”.
Kisah Para Rasul 18:10 - “Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.’”.
Roma 8:29-30,33 - “(29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya. ... (33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?”.
Roma 9:10-24 - “(Roma 9:10) Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. (11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya - (12) dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ (13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’ (14) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! (15) Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’ (16) Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. (17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: ‘Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi.’ (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. (19) Sekarang kamu akan berkata kepadaku: ‘Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?’ (20) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: ‘Mengapakah engkau membentuk aku demikian?’ (21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? (22) Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan - (23) justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, (24) yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain”.
Roma 11:5-7,25 - “(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. (6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. (7) Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, ... (25) Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk”.
2Tesalonika 2:13 - “Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai”.
2Timotius 1:9 - “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman”.
2Timotius 2:10 - “Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal”.
Titus 1:1 - “dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya”.
Yakobus 2:5 - “Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barang siapa yang mengasihi Dia?”.
1Petrus 1:1-2 - “(1) Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, (2) yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu”.
Catatan:Dalam Efesus 1:4 tersebut kata evxele,xato (eselesato) ditulis dalam bentuk kata kerja indicative aorist yang menunjukkan bahwa kata kerja itu sudah selesai dilakukan dan dampaknya terasa sampai sekarang. Jadi pemilihan itu sudah dilakukan Allah dari semula sebelum dunia dijadikan dan pemilihan itu tidak hilang namun tetap dirasakan sampai sekarang.
Dalam bahasa Inggris ada dua kata yang perlu dipahami mengenai pemilihan, pertama choosen dan election. Choosen dari kata dasar choose artinya memilih, memutuskan berdasarkan kehendak. Lalu election dari kata dasar elect artinya orang-orang yang terpilih atau kelompok golongan terpilih. Dalam Efesus 1: 4 menggunakan kata chose / choosen untuk menunjukkan keaktifan. Dalam teks tersebut jelas menunjukkan Allah yang aktif memilih dan memutuskan pemilihan tersebut baik waktu dan orangnya. Kata election menunjukkan kepasifan, jadi orang-orang yang sudah terpilih (election) merupakan tindakan dari pemilihan Allah (The choosen of God). Maka jelas mengapa dalam Teologi Reformed memakai istilah election bukan choosen Karena itu untuk menunjukkan orang yang dipilih.
· reprobation, yaitu penentuan orang-orang tertentu untuk dibinasakan.
Ayat-ayat Kitab Suci yang mendukung adanya reprobation ialah:
Amsal 16:4 - “TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka”.
Yohanes 17:12 - “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci”.
Roma 9:13,17,18,21-22 - “(13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’ ... (17) Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: ‘Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya namaKu dimasyhurkan di seluruh bumi.’ (18) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. ... (21) Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? (22) Jadi, kalau untuk menunjukkan murkaNya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaanNya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan”.
1Petrus 2:8 - “Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan”.
Yudas 4 - “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus”.
Ayat-ayat tentang reprobation jauh lebih sedikit daripada tentang election, karena Kitab Suci ditulis untuk menunjukkan jalan keselamatan, bukan jalan kebinasaan.
Louis Berkhof: “Since the Bible is primarily a revelation of redemption, it naturally does not have as much to say about reprobation as about election. But what it says is quite sufficient”(= Karena Alkitab terutama merupakan wahyu tentang penebusan, secara alamiah Alkitab tidak berbicara tentang reprobation sebanyak tentang election. Tetapi apa yang Alkitab katakan sudah cukup) - ‘Systematic Theology’, hal 118.
Keberatan / serangan terhadap doktrin Predestinasi:
1) Ajaran Arminian berkata: ‘Kita menjadi orang Kristen karena kita mau percaya / kita yang memilih, bukan karena Allah yang memilih kita’.
Tetapi Efesus 1: 4,5,11 jelas mengatakan bahwa Allah yang memilih kita.
2) Ada pula yang berkata: ‘Allah memilih kita karena Dia tahu kita akan percaya / menjadi baik’. Ini tidak mungkin karena:
a) Itu tidak lagi bisa dikatakan ‘memilih’ atau ‘menentukan’ seperti yang dikatakan dalam Efesus 1: 4,5,11. Kalau Allah tahu bahwa orang-orang itu akan menjadi baik / berman, maka tanpa Ia pilih / tentukanpun orang-orang itu akan menjadi baik / beriman. Apa gunanya pemilhan / penentuan itu?
b) Tujuan election adalah supaya ‘kita menjadi yang kudus dan tidak bercacat’ (Efesus 1: 4) dan dengan demikian Allah akan dipermuliakan (Efesus 1: 6,12,14).
Jadi:
· kekudusan adalah buah / tujuan dari election, bukan akar / penyebab dari election.
· ketika Allah memilih, dalam pikiranNya, kita ‘najis’ / ‘tak kudus’.
c) Kata-kata ‘kerelaan kehendakNya’ (Efesus 1: 5 bdk. Roma 9:11) jelas menunjukkan bahwa kita dipilih bukan karena Allah tahu kita akan percaya / jadi baik, tetapi semata-mata karena kerelaan hati Allah (saksirnya Allah / saksenengnya Allah). Ini adalah Kedaulatan Allah!
3) Ada yang berkata ‘Predestinasi ini membuang tanggung jawab / kewajiban manusia’.
Ini jelas salah, karena dalam Efesus 1: 13 ditunjukkan apa yang harus dilakukan oleh manusia, yaitu mendengarkan Firman Tuhan dan percaya. Dan bagi yang sudah percaya, harus mau memberitakan Injil.
Dalam rencana Allah ada hal-hal yang tersembunyi / dirahasiakan oleh Allah dan ada juga hal-hal yang dinyatakan kepada kita oleh Allah [yaitu yang ada dalam Firman Tuhan / Alkitab (Ul 29:29)].
Ulangan 29:29 - “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.’”.
Ayat ini mengatakan bahwa hal-hal yang tersembunyi itu adalah bagi Allah, jadi itu tidak boleh dijadikan dasar hidup kita.
Hal-hal yang dinyatakan adalah bagi kita dan harus dijadikan dasar hidup.
‘Siapa yang dipilih dan siapa yang tidak dipilih’ adalah rahasia Allah dan itu tidak boleh dijadikan dasar kehidupan kita.
Tetapi Firman Tuhan (hal yang dinyatakan), dengan jelas berkata bahwa:
· Kita harus mendengarkan Firman Tuhan.
· Kita harus percaya kepada Kristus.
· Kita harus memberitakan Injil.
Kita wajib dan bertanggung jawab untuk melakukan semua itu.
4) Ada pula yang berkata ‘Doktrin ini menyebabkan kita sombong’.
Ini jelas juga salah, karena orang yang betul-betul mengenal Predestinasi, pasti menyadari bahwa ia dipilih bukan karena ada sesuatupun yang baik dalam dirinya, tetapi hanya karena kerelaan hati Allah. Ini seharusnya justru membuatnya menjadi rendah hati dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan.
Sebaliknya, doktrin Arminianisme yang mengatakan bahwa seseorang bisa percaya karena ia memilih untuk percaya, menjadikan manusia itu mempunyai jasa dalam keselamatannya. Itu yang menjadikan seseorang sombong!
B) Berkat yang berhubungan dengan masa sekarang.
Berkat rohani yang berhubungan dengan masa sekarang ialah:
· kita menjadi anak Allah (Efesus 1: 5).
· kita mendapat pengampunan (Efesus 1: 7).
Kedua hal itu dimungkinkan karena adanya Penebusan. Penebusan adalah pembebasan seorang budak dengan pembayaran uang.
¨ Kristus membayar dengan darahNya.
Efesus 1: 7: “Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya”.
Bdk. 1Petrus 1:18-19 - “(18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat”.
¨ Kristus membayar kepada Allah, bukan kepada setan.
¨ Kristus menebus kita dari perhambaan dosa.
Karena adanya penebusan, maka ada:
à adopsi (pengangkatan anak).
à pengampunan.
Seorang anak :
* harus seperti bapanya, karena itu harus didisiplin (Ibrani 2:10), supaya menjadi kudus dan tidak bercacat (ay 4 bdk. Matius 5:48).
* adalah obyek kasih, karena itu ia diampuni.
* adalah ahli waris (Roma 8:17).
C) Berkat yang berhubungan dengan masa yang akan datang.
1) Efesus 1: 10: Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga, maupun yang di bumi.
Ada bermacam-macam tafsiran tentang tentang kata-kata ‘segala sesuatu, baik di surga maupun di bumi’ ini:
· seluruh penciptaan.
· semua mahluk cerdas / berakal.
· malaikat dan orang-orang pilihan.
· hanya orang-orang pilihan saja (baik yang mati di surga maupun yang hidup di bumi).
Charles Hodge berkata bahwa text in berbicara soal penebusan. Jadi, arti yang benar adalah ‘orang-orang pilihan’, karena hanya merekalah yang mendapat penebusan. Penafsiran ini juga sesuai dengan Efesus 1:22-23 dan Kolose 1:20.
Sekarang, belum semua orang pilihan menjadi orang percaya, tetapi nanti semua akan percaya, dan Kristus akan menjadi Kepala dari mereka semua.
2) Dalam Efesus 1: 14 ada kata ‘penebusan’ (APOLUTROSIS) yang bisa berarti:
a) Pembebasan dari kutuk hukum Taurat / hukuman dosa.
b) Pembebasan dari segala kejahatan dan penderitaan; ini akan terjadi pada hari kedatangan Kristus keduakalinya.
Efesus 1: 14 jelas berhubungan dengan arti yang ke 2 ini. Bandingkan dengan Lukas 21:28 (penyelamatan = APOLUTROSIS) dan Ro 8:23 (pembebasan = APOLUTROSIS).
Lukas 21:28 - “Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.’”.
Roma 8:23 - “Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita”.
IV) Pastikah berkat itu akan kita terima?
Efesus 1: 13-14: “(13) Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikandengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu. (14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaanNya”.
Efesus 1: 13-14 berbicara tentang Roh Kudus yang disebut sebagai:
1) ‘Yang dijanjikanNya itu’.
Memang Roh Kudus berulang-ulang dijanjikan, baik dalam Perjanjian Lama (misalnya dalam kitab Yehezkiel maupun Perjanjian Baru).
2) ‘Meterai’.
Jadi dalam text ini kita bisa melihat Allah Tritunggal. Bapa memilih, Anak menebus, Roh Kudus sebagai meterai.
Arti meterai:
· menyatakan bahwa kita benar / menyatakan kita sebagai anak Allah.
· tanda pemilikan.
Jadi, kita dimeteraikan artinya kita ditandai sebagai milik Allah.
· tanda kepastian.
Jadi, kita dimeteraikan artinya kita pasti selamat.
Kita dimeteraikan oleh Roh Kudus / kita menerima Roh Kudus pada saat kita percaya (Efesus 1: 13 - ‘ketika kamu percaya’. bdk. Kisah Para Rasul 2:38).
3) Jaminan.
Kata bahasa Yunaninya adalah ARRABON, yang artinya adalah ‘uang muka’.
Uang muka ini mengesahkan suatu kontrak / pembelian, dan memberikan kepastian bahwa pembayaran akan dilunasi. Roh Kudus disebut sebagai uang muka, menunjukkan bahwa Ia adalah jaminan bagi keselamatan maupun berkat-berkat yang lain. Jadi Roh Kuduslah yang menyebabkan kita bisa pasti bahwa berkat-berkat tersebut di atas akan kita terima. Jadi, Roh Kudus juga merupakan jaminan bagi kita bahwa keselamatan kita tidak akan bisa hilang.
V) Untuk siapakah berkat-berkat itu?
Dalam text ini, kata-kata ‘di dalam Kristus’ atau ‘di dalam Dia’ muncul berulang-ulang.
Orang-orang yang tidak percaya ada ‘di dalam Adam’; mereka tidak akan menerima berkat-berkat ini. Tetapi orang-orang yang percaya ada ‘di dalam Kristus’; mereka adalah penerima berkat-berkat ini.
Dalam Efesus 1: 11-12, Paulus menggunakan kata ‘kami’, artinya orang Yahudi.
Dalam Efesus 1: 13, Paulus menggunakan kata ‘kamu’, artinya orang Efesus / Non Yahudi.
Dalam Efesus 1: 14, Paulus menggunakan kata ‘kita’, artinya gabungan antara Yahudi dan non Yahudi.
Jadi, Paulus menghancurkan ‘tembok pemisah’ antara Yahudi dan non Yahudi. Semua orang dari bangsa apapun, asal mereka ada ‘di dalam Kristus’, akan menerima berkat-berkat ini.
Bagi orang yang belum percaya: Percayalah! Supaya juga bisa menerima berkat itu.
Bagi yang sudah percaya: Pujilah Tuhan seperti yang dilakukan oleh Paulus (Efesus 1:3,14) dan beritakan Injil supaya lebih banyak orang terima berkat-berkat ini!
Catatan: Efesus 1:3-14 dari MATTHEW HENRY:
7 Berkat rohaniah khusus yang dengannya kita diberkati di dalam Kristus, dan untuk itu kita harus memuji Allah, banyak dari antaranya disebutkan dan diuraikan di sini.
1. Pemilihan dan predestinasi (penentuan dari semula), yang merupakan sumber misteri, dari mana berkat-berkat lain mengalir (Efesus 1:4-5, 11). Pemilihan atau pilihan menunjuk kepada sebagian orang yang dipilih dari sejumlah atau sekumpulan besar umat manusia. Dari situ mereka dipisahkan dan dikhususkan. Predestinasi menunjuk kepada berkat-berkat yang dirancang, khususnya pengangkatan menjadi anak-anak-Nya, yang menjadi tujuan Allah agar pada waktu yang telah ditetapkan, kita diangkat menjadi anak-anak-Nya, dan dengan demikian memiliki hak atas semua keistimewaan dan warisan sebagai anak. Di sini kita membaca tentang waktu kapan tindakan kasih ini dilakukan, yaitu pada saat sebelum dunia dijadikan. Tidak saja sebelum umat Allah diciptakan, tetapi sebelum permulaan dunia ini. Karena mereka dipilih dalam kebijaksanaan Allah dari sejak kekekalan. Hal ini meninggikan derajat kebesaran berkat-berkat ini sebagai hasil kebijaksanaan yang kekal. Sedekah-sedekah yang Anda berikan kepada para pengemis di muka pintu rumah Anda berasal dari keputusan yang datang tiba-tiba, namun persiapan bagi masa depan yang dibuat oleh para orang tua bagi anak-anaknya merupakan hasil pemikiran yang panjang, serta dituangkan secara tertulis di dalam bentuk pesan terakhir dan surat wasiat yang dibuat dengan penuh rasa khidmat. Karena itu, pengangkatan menjadi anak ini sungguh mengagungkan kasih ilahi, dan juga menjamin tersedianya berkat-berkat bagi orang-orang pilihan Allah, supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan. Allah melakukannya sesuai dengan tujuan kekal-Nya dalam mengaruniakan segala berkat rohani atas umat-Nya. Ia telah memberkati kita – sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita, di dalam Kristus, Kepala yang agung dari pemilihan itu, yang dengan penuh perasaan kasih menyebut kita sebagai orang-orang pilihan Allah, sebagai orang-orang pilihan-Nya. Di dalam Sang Juruselamat yang terpilih itu ada pandangan kebaikan yang ditujukan kepada kita. Amati di sini satu tujuan dan rancangan yang agung dari pemilihan ini, yaitu dipilih – supaya kita kudus. Mereka harus menjadi kudus bukan karena Ia telah mengetahuinya di dalam kemahatahuan-Nya, melainkan karena Ia telah memutuskan untuk membuat mereka seperti itu. Semua orang yang dipilih supaya berbahagia pada akhirnya, dipilih supaya menjadi kudus sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan itu. Pengudusan dan juga keselamatan mereka merupakan hasil dari kebijaksanaan kasih ilahi. – Dan tak bercacat di hadapan-Nya – supaya kekudusan mereka tidak sekadar bersifat lahiriah dan berpenampilan luar belaka, tetapi sungguh-sungguh nyata dan datang dari dalam batin, untuk mencegah celaan orang. Dan Allah sendiri, yang melihat hati, akan memandang kekudusan seperti itu sebagai kekudusan yang berasal dari hati yang mengasihi Allah dan sesama makhluk ciptaan. Kasih ini menjadi dasar pijakan dari semua kekudusan yang sejati. Kata aslinya berarti kemurniaan tiada tara sehingga tidak ada orang yang sanggup mencelanya. Itulah sebabnya mengapa ada sebagian orang yang mengartikannya sebagai kekudusan sempurna yang akan dicapai oleh para orang kudus di dalam kehidupan yang akan datang. Kekudusan yang menjadi teramat sangat sempurna di hadapan Allah, dan mereka akan berada di dalam hadirat Allah sampai selama-lamanya. Di sini juga diberikan aturan dan sumber penyebab pilihan Allah, yaitu sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya (Efesus 1:5). Bukan demi apa saja yang telah diketahui-Nya dalam kemahatahuan-Nya, melainkan karena hal itu merupakan kehendak-Nya yang berdaulat, dan merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan hati-Nya. Hal itu sesuai dengan maksud Allah, kehendak yang sudah tetap dan tidak dapat diubah lagi, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya (Efesus 1:11), yang dengan penuh kuasa menyempurnakan apa saja yang berkenaan dengan umat pilihan-Nya, sebagaimana Ia dengan bijaksana dan bebas menentukan dan menetapkan dari semula tujuan dan rancangan terakhir dan agung dari semua yang adalah kemuliaan-Nya sendiri, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia (Efesus 1:6), supaya kami boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya (Efesus 1:12), yaitu, supaya kita sendiri hidup dan berperilaku seperti itu sehingga kasih karunia-Nya yang melimpah akan diagungkan dan tampak mulia, serta layak memperoleh pujian tertinggi. Semua berasal dari Allah, dari Dia, dan melalui Dia, dan itulah sebabnya semua harus ditujukan kepada-Nya, dan berpusat di dalam pujian kepada-Nya. Perhatikanlah, kemuliaan Allah merupakan tujuan-Nya sendiri, dan tujuan itu haruslah menjadi tujuan kita juga di dalam semua yang kita lakukan. Bagian ini dipahami oleh sebagian orang dengan cara yang sangat berbeda dan secara khusus merujuk kepada pertobatan orang-orang Efesus menjadi orang-orang Kristen. Orang-orang yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal itu dapat membaca tulisan Locke (filsuf Inggris abad ketujuh belas – pen.) serta penulis-penulis ternama lainnya.
2. Berkat rohaniah berikut yang diperhatikan oleh Rasul Paulus adalah penerimaan Allah melalui Yesus Kristus: Di dalam Dia, atau oleh kasih karunia-Nya ini, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya (Efesus 1:6), Ia telah membuat kita diterima oleh Allah. Yesus Kristus adalah Pribadi yang dikasihi oleh Bapa-Nya (Matius 3:17), seperti juga para malaikat dan orang-orang kudus. Sungguh sangat istimewa apabila kita diterima oleh Allah, karena ini menyiratkan kasih-Nya kepada kita dan bagaimana kita dibawa masuk ke dalam pemeliharaan-Nya dan keluarga-Nya. Dengan demikian, kita tidak mungkin dapat diterima oleh Allah, selain di dalam dan melalui Yesus Kristus. Allah mengasihi umat-Nya demi Kristus yang dikasihi-Nya itu.
BACA JUGA: EKSPOSISI TRINITARIAN SURAT EFESUS
3. Pengampunan dosa dan penebusan melalui darah Yesus (Efesus 1:7). Tidak ada pengampunan tanpa penebusan. Karena alasan dosalah kita menjadi orang tahanan, dan kita tidak dapat dilepaskan dari tahanan selain oleh pengampunan atas dosa-dosa kita. Penebusan ini kita peroleh di dalam Kristus, dan pengampunan diperoleh melalui darah-Nya. Kesalahan dan noda dosa hanya dapat dihapus oleh darah Yesus. Semua berkat rohani kita mengalir kepada kita di dalam curahan darah itu. Keuntungan besar yang kita peroleh dengan cuma-cuma ini telah dibeli dan dibayar dengan pengorbanan yang besar oleh Tuhan kita yang mahamulia. Dan itu semua terjadi sesuai dengan kekayaan kasih karunia Allah. Penebusan Kristus dan kelimpahan kasih karunia Allah sangat sesuai dengan perkara besar penebusan umat manusia. Allah dipuaskan oleh Kristus sebagai pengganti dan penjamin kita. Walaupun demikian, kasih karunia yang melimpah itulah yang memungkinkan penerimaan jaminan itu, yaitu ketika Allah tidak menjalankan pelaksanaan kerasnya hukum Taurat atas diri si pelanggar. Juga, kasih karunia-Nya yang melimpah itulah yang menjadikan Anak-Nya sendiri sebagai jaminan, serta menyerahkan Dia dengan cuma-cuma, ketika tidak ada lagi jaminan lain yang dapat kita pikirkan, dan yang dapat ditemukan untuk menggantikan kita. Di dalam hal ini, Ia tidak saja menunjukkan kekayaan kasih karunia itu, tetapi juga dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian (Efesus 1:8), yaitu hikmat di dalam memahami penyelenggaraan-Nya itu, dan pengertian di dalam melaksanakan rencana kehendak-Nya, sebagaimana telah Ia lakukan. Betapa mulianya hikmat dan pengertian ilahi menyatakan diri, dengan pantas dan layak menyesuaikan masalah antara keadilan dan belas kasihan Allah di dalam urusan yang agung ini, di dalam menjamin kehormatan Allah dan hukum-Nya pada saat yang sama, sehingga pemulihan orang-orang berdosa dan keselamatan mereka dapat ditegaskan dan dipastikan!
4. Hak istimewa lain yang membuat Rasul Paulus di sini memuji Allah adalah wahyu ilahi – bahwa Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita (Efesus 1:9). Yakni, betapa besarnya perkenan Allah kepada manusia, yang telah disimpan-Nya dalam waktu yang lama, dan tetap tinggal tersembunyi bagi sebagian besar dunia ini, dan untuk ini kita sekarang berutang kepada Kristus, yang setelah sejak kekekalan berada di pangkuan Bapa, kini telah datang untuk menyatakan kehendak-Nya kepada anak-anak manusia. Sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, kebijaksanaan rahasia-Nya mengenai penebusan manusia, yang telah Ia tetapkan, atau tentukan, hanya ada di dalam Dia serta berasal dari Dia sendiri, dan tidak di dalam anak-anak manusia itu. Di dalam pewahyuan ini, dan di dalam menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, hikmat dan pengertian Allah akan bercahaya dengan terang. Hal itu digambarkan sebagai firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan kita (ay. Efesus 1:13). Setiap firman dari Injil itu benar adanya. Firman itu mengandung dan mengajarkan kebenaran-kebenaran yang paling berbobot dan penting kepada kita. Firman itu ditegaskan dan dimeteraikan oleh sumpah Allah sendiri, yang darinya kita harus belajar untuk pergi sendiri mencari kebenaran ilahi itu. Itu adalah Injil keselamatan kita, karena ia menyatakan kabar baik tentang keselamatan dan mengandung tawaran bagi keselamatan itu. Injil itu menunjukkan jalan menuju kepada keselamatan itu, dan Roh yang mulia itu memberikan pengertian dan pertolongan yang dapat mendatangkan hasil baik bagi keselamatan jiwa-jiwa. Oh, betapa kita harus menjunjung tinggi Injil yang mulia ini dan memuji Allah untuk itu! Inilah cahaya yang bersinar di tempat yang gelap, yang untuknya kita beroleh alasan untuk bersyukur, dan untuknya kita harus memberikan perhatian.
5. Persekutuan di dalam dan dengan Kristus merupakan sebuah hak istimewa, sebuah berkat rohaniah, dan dasar dari banyak berkat lainnya. Ia mempersatukan di dalam Kristus segala sesuatu (ay. Efesus 1:10). Segala macam wahyu ilahi bersatu di dalam Kristus, semua agama berpusat di dalam Dia. orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain dipersatukan satu sama lain oleh penyatuan mereka kepada Kristus. Baik yang di sorga maupun yang di bumi dikumpulkan bersama-sama di dalam Dia. Terjadi perdamaian, keselarasan dibangun antara sorga dan bumi melalui Dia. Kumpulan malaikat yang tidak terhitung jumlahnya menjadi satu dengan jemaat melalui Kristus, dan semua ini sudah ditetapkan-Nya di dalam Kristus. Sudah menjadi ketetapan-Nya di dalam masa penyelenggaraan itu, yang digenapi dengan dikirimkan-Nya Kristus setelah genap waktunya, pada waktu yang tepat sebagaimana telah ditetapkan dan diputuskan-Nya sejak semula.
6. Warisan atau bagian kekal itu merupakan berkat besar yang dengannya kita diberkati di dalam Kristus: Di dalam Dia-lah kami mendapat bagian yang dijanjikan (Efesus 1:11). Sorga itulah warisan atau bagian kekal itu, kebahagiaan yang diperoleh darinya merupakan bagian yang cukup bagi jiwa. Bagian yang dijanjikan ini disampaikan melalui pewarisan, sebagai suatu pemberian dari Bapa kepada anak-anak-Nya. Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris. Segala berkat yang telah kita terima menjadi kecil jika dibandingkan dengan harta pusaka ini. Apa yang disediakan bagi seorang ahli waris ketika ia masih belum dewasa tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang disimpan baginya ketika ia telah dewasa. Dikatakan bahwa orang-orang Kristen akan menerima harta pusaka ini, karena mereka memiliki hak untuk itu pada saat sekarang ini, dan bahkan menjadi pemilik yang sebenarnya, di dalam Kristus yang menjadi kepala dan wakil mereka.
7. Meterai dan jaminan Roh merupakan bagian dari berkat-berkat ini. Dikatakan bahwa kita dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu (Efesus 1:13). Roh yang mulia itu adalah kudus, dan ia membuat kita menjadi kudus. Ia disebut sebagai Roh perjanjian, sebab Ia adalah Roh yang dijanjikan itu. Oleh-Nya orang-orang percaya dimeteraikan, artinya dipisahkan dan disisihkan bagi Allah, dikhususkan dan ditandai sebagai milik-Nya. Roh itu adalah jaminan bagian kita (Efesus 1:14). Jaminan itu merupakan bagian dari pembayaran dan menjamin jumlah pembayaran sepenuhnya. Begitu jugalah karunia Roh Kudus itu, semua pengaruh dan pekerjaan-Nya, baik yang menguduskan dan yang menghibur. Semuanya dimulai dari dalam sorga, dan menjadi mulia di dalam Sang Benih dan Tunas. Pencerahan Roh merupakan jaminan dari cahaya yang kekal, sedangkan pengudusan merupakan jaminan dari kekudusan yang sempurna, dan segala penghiburan-Nya merupakan jaminan dari sukacita yang tak berkesudahan. Dikatakan bahwa Dia menjadi jaminan, sampai penebusan yang menjadikan kita milik Allah. Di sini jaminan itu bisa juga disebut kepemilikan, sebab jaminan ini memastikan para ahli waris seakan-akan mereka memang sudah memiliki warisan atau bagian kekal itu, dan bagian tersebut dibeli bagi mereka oleh darah Kristus. Penebusan warisan itu disebutkan di sini karena ia telah digadaikan dan diambil oleh dosa, dan Kristus mengembalikannya lagi kepada kita. Karena itulah dikatakan sebagai menebus warisan itu, dengan menggunakan kiasan hukum penebusan. Dari semua ini amatilah, betapa indahnya janji yang menjamin karunia Roh Kudus kepada mereka yang meminta-Nya. Rasul Paulus menyebutkan tujuan dan rancangan agung Allah dalam melimpahkan semua hak istimewa rohaniah ini, supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya – kepada kamilah pertama kali Injil diberitakan dan kamilah yang pertama kali bertobat dan percaya kepada iman kepada Kristus, serta menaruh harapan dan kepercayaan kami di dalam Dia. Perhatikanlah, orang yang lebih dahulu ada di dalam kasih karunia, mereka itu lebih diutamakan: yang menjadi Kristen sebelum aku, kata Rasul Paulus (Roma 16:7). Orang-orang yang sudah lebih lama mengalami kasih karunia Kristus memiliki kewajiban yang lebih khusus untuk memuliakan Allah. Mereka harus menjadi kuat di dalam iman, lebih unggul dalam memuliakan Dia. Walaupun demikian, hal ini harus menjadi tujuan umum dari semua orang percaya. Untuk inilah kita diciptakan, dan untuk inilah kita ditebus. Inilah rancangan agung Kekristenan kita, serta juga dari Allah yang telah melakukan semuanya bagi kita, yaitu untuk memuji kemuliaan-Nya (Efesus 1:14). Dengan cara ini Ia bermaksud supaya kasih karunia, kuasa, dan semua kesempurnaan lainnya menjadi menarik serta mulia, dan semua anak manusia mengagungkan Dia.
=>Ev. Hendry Ongkowidjojo, Efesus 1:3-14. Di Efesus 1: 3, Paulus mengucapkan syukur kepada Allah karena Ia telah memberikan kita segala berkat rohani di dalam Surga. KJV menambahkan kata “in Christ” (=di dalam Kristus) setelah “di dalam Surga”. Ini berarti segala berkat rohani di dalam Surga diperoleh hanya di dalam Kristus. Apa wujud berkat rohani itu ? Ayat 4 menjawab bagian ini, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” .
Ada 4 berkat rohani di Efesus 1:3-14, yaitu:
1.Berkat rohani ini pertama berwujud anugerah pemilihan Allah yang dikerjakan di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan. “Sebelum dunia dijadikan” kembali menjadi kata kunci penting di dalam predestinasi, karena hal ini mengajarkan bahwa pemilihan Allah BUKAN berdasarkan jasa baik (atau iman) kita, tetapi MURNI karena kemurahan hati dan anugerah-Nya yang berdaulat. Lalu, Paulus menjelaskan bahwa kita dipilih-Nya sejak semula supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dengan kata lain, kekudusan hidup dan perubahan etika terjadi SETELAH kita dipilih Allah. Mengikuti pola pikir Paulus di surat Roma, di surat Efesus pun, Paulus mengungkapkan bahwa setelah Allah memilih manusia, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,” (Efesus 1:5) Penentuan/predestinasi ini dilakukan oleh Allah berdasarkan : kasih-Nya dan kerelaan kehendak-Nya. Hal ini penting, karena banyak orang salah mengartikan predestinasi yaitu Allah “seenaknya sendiri” memilih dan menentukan manusia. Padahal Alkitab menyatakan bahwa Allah menentukan manusia MURNI berdasarkan kasih-Nya. Allah memilih dan menentukan manusia juga BUKAN karena terpaksa, tetapi MURNI karena kerelaan kehendak-Nya. KJV menerjemahkannya, “...according to the good pleasure of his will” Dari terjemahan KJV ini, kerelaan kehendak-Nya lebih tepat diterjemahkan sebagai kesenangan kehendak-Nya (Yunani : eudokiaberarti satisfaction/kepuasan, yaitu secara subyektif : delight/kegembiraan). Tujuan dari penentuan Allah ini dijelaskan Paulus di ayat 6, “supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” Ini berarti tindakan keselamatan Allah adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia (Roma 11:36).
2.Berkat rohani kedua yang kita per oleh yaitu pengampunan dosa (Efesus 1: 7). Hal ini dijelaskan Paulus di ayat 7, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,” Penentuan dari semula dibarengi dengan tindakan penebusan Allah yaitu dengan mengutus Tuhan Yesus Kristus untuk menebus dosa umat-Nya. Dengan kata lain, Allah Bapa memilih dan menentukan manusia di dalam Kristus, Allah Anak (Kristus) diutus oleh Allah Bapa untuk menggenapkan rencana keselamatan Allah Bapa ini dengan menebus dosa umat-Nya. Penebusan dosa di dalam ayat 7 ini berarti pengampunan dosa. Pengampunan dosa bisa berarti dibebaskan/dimerdekakan dari dosa. Dengan kata lain, penebusan dosa berarti kita dimerdekakan dari kutuk dosa yang membelenggu kita selama kita masih menjadi manusia lama. Sehingga penebusan Kristus itu sudah cukup syarat menjadi sarana : peredaan murka Allah (propisiasi), penggantian dosa umat pilihan-Nya (substitusi) dan perekatan kembali hubungan antara Allah yang Mahakudus dengan manusia berdosa (rekonsiliasi). Di dalam pengharapan inilah, kita menemukan suatu pengharapan kekal menjadi anak-anak Allah yaitu keselamatan yang cukup dan final. Berkat rohani ini, “dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” (Efesus 2: 8)
3.Berkat rohani ketiga yang kita per oleh dari Allah yaitu penyingkapan rahasia kehendak-Nya (ayat 9-12). Di Efesus 1: 9-10, Paulus mengajarkan, “Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi.” Predestinasi ternyata bukan perkara mudah dan murah, tetapi predestinasi adalah tindakan agung dari Allah yang berdaulat, karena predestinasi bertujuan akhir pada penyatuan umat Allah di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu. Dengan kata lain, saya menafsirkan bahwa predestinasi berkaitan erat dengan bagian keluarga Allah di mana Kristus menjadi Kepala dan kita sebagai anggota-anggota tubuh-Nya/mempelai wanita-Nya yang kelak akan dinikahkan secara spiritual dengan Kristus sebagai Mempelai Pria. Kristus inilah yang dipaparkan Paulus sebagai sarana umat pilihan-Nya mendapatkan bagian yang dijanjikan (ayat 11), sehingga umat-Nya hanya menaruh pengharapan kovenan pada Kristus (ayat 12).
4.Berkat rohani keempat yang kita per oleh dari Allah yaitu Roh Kudus (Efesus 1: 13-14). Roh Kudus dijelaskan Paulus sebagai Janji yang diberikan Allah sebagai meterai dan jaminan bagi kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah (ayat 13-14). Dengan kata lain, Roh Kudus menjadi meterai dan jaminan keselamatan kita bahwa kita yang sudah dilahir barukan oleh Roh Kudus untuk bertobat dan percaya di dalam-Nya tidak akan binasa sampai selama-lamanya (keselamatan sejati di dalam Kristus mutlak tidak bisa hilang, karena Roh Kudus menjadi meterai dan jaminan keselamatan kita). Menolak ajaran “sekali selamat tetap selamat” (keselamatan SEJATI di dalam Kristus tidak bisa hilang) bukan hanya menyangkali ajaran Calvinisme, tetapi juga menyangkali berita Alkitab di dalam Efesus 1:13-14 dan yang lebih parah lagi, menghina otoritas Allah seolah-olah Ia “kewalahan” ketika manusia mau murtad dan melawan-Nya.
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-o0o-