YOSUA 1:1-9 (SYARAT JANJI TUHAN BAGI YOSUA)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
YOSUA 1:1-9 (SYARAT JANJI TUHAN BAGI YOSUA).Yosua 1:1-9 - “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘HambaKu Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. (3) Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. (5) Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. (6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. (7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.’”.
YOSUA 1:1-9 (SYARAT JANJI TUHAN BAGI YOSUA)
I) Musa mati dan digantikan oleh Yosua.

1) Musa mati.

Kitab Suci jelas mengatakan bahwa Musa mengalami kematian, bukan diangkat ke surga seperti Elia.

Yosua 1: 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.

Bdk. Ulangan 34:5-6 - “(5) Lalu matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan firman TUHAN. (6) Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini”.

Tetapi bandingkan dengan Yudas 9 - “Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: ‘Kiranya Tuhan menghardik engkau!’”.

Mengapa ada pertengkaran antara Mikhael dengan Iblis karena mayat Musa? Sedikitnya ada 2 pandangan tentang hal ini:

a) Karena Musa muncul pada waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Matius 17:3), maka ada orang yang berpendapat bahwa Musa mengalami kebangkitan. Mikhael menjaga mayat Musa supaya tidak busuk, sehingga bisa dibangkitkan, sedangkan Iblis ingin membusukkan mayat Musa itu.

Saya tidak menerima pandangan / tafsiran ini karena:

1. Kalau Musa dibangkitkan, ia dibangkitkan dengan tubuh apa? Tidak mungkin ia dibangkitkan dengan tubuh kebangkitan / tubuh kemuliaan, karena kalau demikian Kristus tidak bisa dikatakan sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati (1Kor 15:20,23 Kolose 1:18 Wahyu 1:5).

2. Kalau mayat itu busuk pun Tuhan tetap bisa membangkitkan.

b) Kebanyakan orang berpendapat bahwa Tuhan menguburkan mayat Musa sehingga tidak ada orang yang tahu kuburannya, karena Tuhan tidak mau orang Israel menyembah Musa / menjadikan mayat Musa sebagai relics. Dan mungkin sekali karena itu Tuhan lalu menugaskan Mikhael untuk menguburkan dan menjaga mayat Musa itu. Sebaliknya, setan menghendaki mayat Musa itu, supaya bisa ia gunakan untuk menjatuhkan bangsa Israel dalam penyembahan terhadap mayat Musa tersebut.

Kalau ini benar, maka ini menunjukkan bahwa setan sangat ingin menjatuhkan anak-anak Tuhan ke dalam penyembahan berhala! Ingat bahwa penyembahan berhala merupakan dosa yang paling dikutuk / dibenci Tuhan dalam Perjanjian Lama, sehingga tidak aneh kalau setan justru ingin kita jatuh ke dalam dosa itu.

2) Pada waktu Musa mati, bangsa Israel berkabung dan menangisinya selama 30 hari (Ulangan 34:8). Sekalipun ini merupakan tradisi yang tidak dapat disalahkan, tetapi sekarang, dengan adanya perintah Tuhan kepada Yosua dalam Yosua 1: 2-9 ini, maka masa berkabung itu harus diakhiri dan tugas baru menanti mereka.

Penerapan: dalam hidup kita, kita sering mengalami hal-hal yang menyedihkan seperti ditinggal mati / berpisah dari orang yang kita cintai, putus dalam pacaran / patah hati, gagal dalam study, gagal dalam pelayanan, gagal dalam kehidupan rumah tangga, jatuh ke dalam dosa, kehancuran bisnis, dsb. Pada saat seperti itu, harus kita ingat untuk tidak membiarkan kesedihan itu berlarut-larut, sehingga kita tidak bisa melakukan kewajiban kita yang ada di depan kita. Ada saat kita harus meninggalkan kesedihan itu, dan menujukan pandangan ke depan dan melaksanakan apa yang menjadi tugas kita.

3) Yosua dipakai oleh Tuhan untuk menggantikan Musa.

Bahwa ada satu alat Tuhan yang mati, tidak berarti bahwa pekerjaan / rencana / janji Tuhan lalu dibatalkan / dihentikan. Tuhan bisa mencari gantinya. Tetapi bahwa Tuhan bisa mencari gantinya, tidak berarti bahwa kita tidak perlu mempersiapkan pengganti!

Penerapan:

· Pernahkah saudara memikirkan kemungkinan bahwa Tuhan memanggil diri saudara sendiri untuk menjadi hamba Tuhan sehingga bisa menjadi pengganti hamba Tuhan di gereja saudara? Kalau dalam mencari sekolah / pekerjaan, saudara menggumulkan untuk bisa mengetahui kehendak Tuhan, mengapa saudara tidak pernah menggumulkan kehendak Tuhan dalam hal menjadi hamba Tuhan?

· Kalau memang saudara tidak dipanggil menjadi hamba Tuhan, pernahkah dan maukah saudara mendoakan supaya dalam gereja ada orang-orang yang bisa dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan untuk menggantikan hamba Tuhan di gereja saudara?

4) Dari Bilangan 27:12-23 dan Ulangan 31:1-8,23 bisa kita ketahui bahwa Tuhan sudah menunjuk Yosua untuk menggantikan Musa, sebelum Musa mati. Tetapi saat ini, pada saat Musa telah mati dan Yosua betul-betul harus menjadi pemimpin Israel, Tuhan memberikan Firman Tuhan lagi kepada Yosua untuk menguatkan Yosua.

Kalau Yosua, yang imannya hebat itu (bdk. Bilangan 14:5-9), membutuhkan Firman Tuhan untuk menguatkan imannya, maka bagaimana mungkin saudara tidak membutuhkan Firman Tuhan untuk menguatkan iman saudara? Karena itu, rajinlah dalam mencari Firman Tuhan, baik dalam Kebaktian, Pemahaman Alkitab, maupun Saat Teduh! Prioritaskan Firman Tuhan dalam hidup saudara, karena kalau tidak, saudara tidak mungkin bisa mem­punyai iman yang kuat!

5) Nama Yosua.

Sebetulnya dalam bahasa Ibrani namanya adalah Hosea / Yehosua.

Bilangan 13:8,16 - “(8) dari suku Efraim: Hosea bin Nun; ... (16) Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua (Ibrani: YEHOSUA)”.

Dalam LXX / Septuaginta, nama ini menjadi IESOUS (= Yesus).

Bandingkan dengan:

Kis 7:45 - “Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua (Yunani: IESOU) dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud”.

Ibrani 4:8 - “Sebab, andai kata Yosua (Yunani: IESOUS) telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain”.

Ini merupakan salah satu alasan yang menyebabkan beberapa penafsir menganggap bahwa Yosua merupakan TYPE dari Yesus.

Matthew Henry dan Albert Barnes misalnya, mengatakan bahwa bukan Musa, tetapi Yosualah yang membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan, demikian juga bukan hukum Taurat, tetapi Yesuslah yang membawa kita ke surga.

Saya tidak tahu apakah penafsiran ini bisa diterima. Tetapi jelas bahwa ajarannya memang benar: hukum Taurat memang tidak mungkin membawa kita ke surga; hanya Yesus yang bisa! Karena itu jangan berusaha masuk surga dengan mengandalkan ketaatan pada hukum Taurat / Firman Tuhan, tetapi dengan iman kepada Yesus.

Bdk. Galatia 2:16,21 - “(16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus”.

II) Firman Tuhan bagi Yosua.

1) Perintah untuk Yosua.

Yosua 1: 1-2: “(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: (2) ‘Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu”.

Yosua disuruh untuk memimpin Israel menyeberangi sungai Yordan, mengalahkan bangsa-bangsa Kanaan, dan memiliki tanah Kanaan. Perintah ini bukan perintah yang gampang untuk dilaksanakan. Ada banyak problem bagi Yosua untuk bisa melaksanakan perintah ini:

a) Usianya sudah tua.

Kita tidak tahu persis usia Yosua, tetapi ada hal yang bisa dijadikan petunjuk untuk memperkirakan usia Yosua pada saat itu, yaitu Yos 14:10b yang mengatakan bahwa saat itu Kaleb berusia 85 tahun.

Yosua 14:10 - “Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini”.

Sedangkan Kaleb dan Yosua sama-sama menjadi pengintai dalam Bil 13, sehingga mungkin sekali usia mereka kira-kira sama.

Dari semua ini diperkirakan bahwa usia Yosua saat ini adalah antara 80-85 tahun.

b) Israel adalah bangsa yang sangat tegar tengkuk (bdk. Ul 9:6b). Yosua sendiri tentu sudah sangat mengenal sikap tegar tengkuk bangsanya itu (bdk. Bilangan 14:1-10).

Pasti merupakan sesuatu yang sangat berat untuk memimpin seki­tar 2-3 juta orang yang tegar tengkuk!

c) Sungai Yordan adalah sungai yang sangat deras alirannya.

Nama ‘Yordan’ berasal dari akar kata YARAD yang berarti ‘to descend’ (= turun). Ini menunjukkan bahwa sungai Yordan adalah sungai yang turunnya relatif sangat curam. Sebagai perbandingan, sungai Yordan turun 15 kaki (= 4,5 m) setiap mil (= 1,6 km), sedangkan sungai Thames hanya turun 9 inci (= 22,5 cm) setiap mil. Ini menyebabkan arus sungai Yordan sangat deras dan pasti mempersulit penyeberangan dari orang yang begitu banyak itu.

Di samping itu, kelihatannya saat itu merupakan saat dimana sungai Yordan itu paling deras airnya.

Yosua 3:15 - “Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu - sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai”.

Jadi, ini merupakan ujian iman bagi Yosua.

d) Bangsa-bangsa di Kanaan lebih besar dan lebih kuat dari bangsa Israel, dan mereka mempunyai kota-kota yang dikelilingi benteng / kubu (bdk. Bilangan 13:28-33 Ul 7:1b Ulangan 9:1-2).

Bil 13:28-33 - “(28) Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. (29) Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.’ (30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: ‘Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!’ (31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: ‘Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.’ (32) Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: ‘Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. (33) Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.’”.

Jelas bahwa Kaleb benar kalau ditinjau dengan mata iman. Tetapi dari sudut mata jasmani, para pengintai lain itulah yang benar (mungkin kecuali kata-kata terakhir dalam ay 32-33). Ini terbukti dari ayat-ayat di bawah ini.

Ul 7:1 - “‘Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu”.

Ul 9:1-2 - “(1) ‘Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-kubunya sampai ke langit - (2) suatu bangsa yang besar dan tinggi, orang Enak, yang kaukenal dan yang tentangnya kaudengar orang berkata: Siapakah yang dapat bertahan menghadapi orang Enak?”.

e) Yosua menggantikan Musa yang adalah orang yang hebat (bdk. Kel 33:9-11 Bil 12:6-8 Ul 34:10). Ini bisa menyebabkan Yosua selalu ada di bawah bayang-bayang kehebatan Musa. Bangsa Is­rael, dan bahkan Yosua sendiri, akan selalu menganggap Yosua inferior dibandingkan Musa / tidak sebaik Musa. Bagi Yosua hal ini merupakan faktor psikologis yang sukar dikalahkan.

Dari semua ini jelaslah bahwa pada waktu Tuhan memberi perintah kepada Yosua, maka perintah-Nya itu kelihatannya sukar / tidak mungkin dilaksanakan.

Penerapan: Tuhan memang sering memberi kita perintah yang rasanya tidak mungkin untuk kita laksanakan, karena Ia ingin kita menaati-Nya dengan bersandar kepada Dia!

Karena itu, kalau saudara mendapat suatu perintah yang rasanya sukar / tidak mungkin dilakukan, jangan cepat-cepat mengatakan ‘tidak bisa’! Taatilah dengan bersandar kepada Tuhan!

2) Janji Tuhan bagi Yosua.

Yosua 1:3-6: “(3) Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. (4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu. (5) Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau. (6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka”.

a) Yosua 1: 3 menjanjikan bahwa setiap tempat yang diinjak Yosua akan menjadi milik Israel. Harus diingat bahwa:

1. Janji ini tidak berlaku tanpa batas.

Yang dimaksud dengan ‘setiap tempat’ itu haruslah ada dalam batas-batas yang ada dalam ay 4. Bandingkan dengan Ul 2:2-6,8b-9,19 yang jelas menunjukkan adanya daerah-daerah yang Tuhan tidak berikan kepada Israel.

Ul 2:2-6,8-9,19 - “(2) Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku, demikian: (3) Telah cukup lamanya kamu berjalan keliling pegunungan ini, beloklah sekarang ke utara. (4) Perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sebentar lagi kamu akan berjalan melalui daerah saudara-saudaramu, bani Esau, yang diam di Seir; mereka akan takut kepadamu. Tetapi hati-hatilah sekali; (5) janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu setapak kaki dari negeri mereka, karena kepada Esau telah Kuberikan pegunungan Seir menjadi miliknya. (6) Makanan haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat makan; juga air haruslah kamu beli dari mereka dengan uang, supaya kamu dapat minum. ... (8) Kemudian kita berjalan terus, meninggalkan daerah saudara-saudara kita, bani Esau yang diam di Seir, meninggalkan jalan dari Araba-Yordan, yakni dari Elat dan Ezion-Geber. Sesudah itu kita belok dan berjalan terus ke arah padang gurun Moab. (9) Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Janganlah melawan Moab dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negerinya menjadi milikmu, karena Ar telah Kuberikan kepada bani Lot menjadi miliknya. ... (19) maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negeri bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada bani Lot menjadi miliknya”.

2. Mengapa disebutkan ‘orang Het’ secara khusus (Yosua 1: 4)?

Jelas bahwa tanah Kanaan dihuni oleh banyak bangsa, tetapi Yosua 1: 4 ini hanya menyebutkan ‘orang Het’ saja. Mengapa?

Adam Clarke mengatakan bahwa alasannya adalah: orang Het itu adalah yang paling kuat dan suka berperang di antara bangsa-bangsa Kanaan, dan mereka menempati daerah selatan Kanaan, yang merupakan daerah yang bergunung-gunung, sehingga jelas bahwa merekalah yang paling sukar untuk dikalahkan. Juga ia menambahkan bahwa kata-kata ‘orang Het’ boleh dikatakan merupakan suatu wakil dari semua bangsa-bangsa Kanaan (gaya bahasa synecdoche).

3. Janji itu hanya berlaku untuk Yosua dan bangsa Israel pada saat itu, dan tidak berlaku bagi kita saat ini.

Banyak orang mengajar menggunakan 2Kor 1:20 bahwa semua janji dalam Kitab Suci berlaku untuk kita.

2Kor 1:20 - “Sebab Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan ‘Amin’ untuk memuliakan Allah”.

Memang Kristus adalah ‘ya’ bagi semua janji Allah, kalau janji itu memang dijanjikan untuk kita! Tetapi bagaimana dengan janji-janji seperti di bawah ini?

Lukas 1:31 - “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus”.

Matius 14:29 - “Kata Yesus: ‘Datanglah!’ Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus”.

Apakah janji / perintah ini berlaku untuk kita? Tentu tidak! Demikian juga janji Tuhan kepada Yosua di sini tidak berlaku untuk kita pada saat ini! Karena itu, janganlah mencoba untuk menginjak-injak tanah orang dengan pemikiran bahwa Tuhan akan memberikan tanah itu kepada saudara untuk menjadi gereja!

Catatan: tetapi kalau dalam Kitab Suci Tuhan mengatakan suatu janji kepada seseorang / sekelompok orang, memang bisa saja itu berlaku untuk semua kita. Misalnya Ro 8:28 diucapkan oleh Tuhan / Paulus kepada orang Kristen di Roma, tetapi jelas bahwa janji itu berlaku bagi kita. Lalu bagaimana membedakannya? Dengan melihat kontext dan seluruh Kitab Suci, kita harus menafsirkan apakah janji itu berlaku hanya untuk orang itu pada saat itu, atau untuk semua orang atau untuk semua orang Kristen.

b) Yosua 1: 5a menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa bertahan menghadapi Yosua. Mengapa? Karena Tuhan menyertai Yosua (ay 5b).

Yosua 1: 5: “Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau”.

Ro 8:31b - “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?”.

1. Musa sudah mati dan meninggalkan mereka, tetapi Tuhan tetap menyertai mereka!

Seseorang mengatakan:

“Heroes leave us, but God remains” (= Pahlawan-pahlawan meninggalkan kita, tetapi Allah tetap tinggal).

“Whoever, whatever has gone, God remains” (= Siapapun, apapun telah pergi, Allah tetap tinggal).

Ini mengajar kita untuk bukan bersandar kepada manusia (betapapun hebatnya dia), tetapi kepada Tuhan.

2. Berbeda dengan janji dalam Yosua 1: 3 tadi yang tidak berlaku untuk kita, maka janji dalam ay 5b ini berlaku untuk semua orang kristen. Alasannya: ay 5b ini dikutip oleh penulis surat Ibrani dalam Ibr 13:5, yang jelas ditujukan kepada semua orang kristen.

Ibr 13:5 - “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’”.


Karena itu, asal saudara adalah orang Kristen sejati, jangan pernah menganggap bahwa Tuhan meninggalkan saudara! Problem yang hebat dan berlarut-larut, kegagalan, doa yang tidak dijawab, bisa menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Tetapi ingat bahwa di atas kayu salib, Yesus sudah memikul keterpisahan dengan Allah yang merupakan hukuman dosa manusia (bdk. Mat 27:46). Karena itu, kalau kita percaya kepada Yesus, kita tidak mungkin lagi bisa terpisah dari Allah / ditinggal oleh Allah!

c) Yosua 1: 6 menjanjikan bahwa Yosualah yang akan memimpin Israel untuk memasuki, menduduki dan memiliki tanah Kanaan. Jadi, semua itu akan terjadi pada masa hidup Yosua.

3) Syarat.

Yosua 1: 7-8: “(7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”.

Janji yang Tuhan berikan di atas, bukanlah janji tanpa syarat. Adanya syarat itu ditunjukkan oleh:

· Kata ‘hanya’ dalam awal Yosua 1: 7 (Catatan: NIV menghapuskan kata ini, tetapi seharusnya kata ini memang ada).

· Kata-kata ‘supaya engkau beruntung ke mana pun engkau pergi’ pada akhir Yosua 1: 7.

· Kata-kata ‘sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung’ (ay 8b).

Syaratnya adalah:

a) ‘Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu’ (Yosua 1: 7a).

NIV: Be strong and courageous (= kuatlah dan beranilah).

Jadi mereka tak boleh takut-takut, tetapi sebaliknya harus berani dan harus beriman kepada Tuhan.

Penerapan: seringkah saudara taat kepada Tuhan dengan takut-takut?

b) Mereka harus mempunyai sikap yang benar terhadap Firman Tuhan.

Yosua 1: 7-8: “(7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hambaKu Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung”.

1. Merenungkan Firman Tuhan (Yosua 1: 8b).

Calvin: “Assiduous meditation on the Law is also commanded; because, whenever it is intermitted, even for a short time, many errors readily creep in, and the memory becomes rusted, so that many, after ceasing from the continuous study of it, engage in practical business, as if they were mere ignorant tyros. God therefore enjoins his servant to make daily progress, and never cease, during the whole course of his life, to profit in the Law. Hence it follows that those who hold this study in disdain, are blinded by intolerable arrogance” (= Meditasi / perenungan yang tekun terhadap hukum Taurat juga diperintahkan; karena, kapan pun itu tidak dilanjutkan, bahkan untuk waktu yang singkat, banyak kesalahan siap untuk merangkak masuk, dan ingatan akan berkarat, sehingga banyak orang, setelah berhenti dari tindakan mempelajari secara terus menerus, terlibat dalam kesibukan praktis, seakan-akan mereka adalah semata-mata orang baru yang tidak mengerti apa-apa. Karena itu, Allah memerintahkan pelayannya untuk membuat kemajuan tiap hari, dan tidak pernah berhenti, selama seluruh jalan hidupnya, untuk mendapat keuntungan / mengambil pelajaran dari hukum Taurat. Karena itu, maka mereka yang menganggap remeh tindakan mempelajari ini, dibutakan oleh kesombongan yang sangat besar).

Bandingkan dengan Amsal 19:27 - “Hai anakku, jangan lagi mendengarkan didikan, kalau engkau menyimpang juga dari perkataan-perkataan yang memberi pengetahuan”.

NIV: ‘Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words of knowledge’ (= Berhentilah mendengar instruksi, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).

NASB: ‘Cease listening, my son, to discipline, and you will stray from the words of knowledge’ (= Berhentilah mendengar, anakku, pada disiplin, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).

Penerapan: jangan pernah berhenti belajar dan merenungkan Firman Tuhan! Prioritaskan itu dalam hidup saudara!

2. Memperkatakan Firman Tuhan (Yosua 1: 8a).

Artinya: harus sering membicarakan dan menyampaikan Firman Tuhan.

Penerapan: mungkin sekali tidak sukar bagi saudara untuk membica­rakan film yang baru saudara tonton, atau pengalaman yang baru saudara alami pada waktu bepergian ke luar kota dsb. Tetapi bagaimana kalau membicarakan Firman Tuhan?

3. Menaati seluruh Firman Tuhan (Yosua 1: 7,8).

Firman Tuhan tak cukup hanya dibaca, dipelajari, dan direnungkan. Tetapi kita harus melakukan semua itu dengan tujuan untuk menaatinya (Yosua 1: 8c).

Penerapan: apakah saudara ‘menyensor’ Firman Tuhan, dalam arti ada yang saudara taati dan ada yang saudara anggap tidak perlu di­taati? Ingat bahwa mengabaikan bagian yang terkecil dari Firman Tuhanpun berarti mengabaikan Tuhan sendiri!

Penutup.

Maukah saudara hidup dengan beriman kepada Tuhan dan janjiNya, dan dengan taat pada seluruh firman-Nya?

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post