APAKAH FIRDAUS DAN SURGA TEMPAT YANG SAMA ATAU BERBEDA ?

Pdt.Budi Asali, M.Div.
APAKAH FIRDAUS DAN SURGA TEMPAT YANG SAMA ATAU BERBEDA ?
Firdaus itu jelas adalah Surga.
Pembahasan tentang arti dari kata ‘Firdaus’ ini penting, karena ada orang-orang yang berpendapat bahwa ‘tempat penantian’ itu terdiri dari 2 bagian, yaitu SHEOL / HADES untuk orang-orang yang tidak percaya, dan Firdaus untuk orang-orang yang percaya. Dalam pembahasan ini saya ingin menunjukkan bahwa ini merupakan pandangan yang salah.

Kata ‘Firdaus’ berasal dari kata bahasa Yunani PARADEISOS, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan paradise surga). Kata Yunani itu muncul hanya 3 x dalam Perjanjian Baru, yaitu dalam 2Korintus 12:4, Wahyu 2:7, dan Lukas 23:43. Mari kita melihat ketiga ayat ini.

1. 2 Korintus 12:2,4 - “Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. ... Aku juga tahu tentang orang itu, - entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia”.

Ada 2 hal yang ingin saya bahas dari ayat ini:

a. Tingkat ke 3 dari surga.

Barnes’ Notes tentang 2Korintus 12:2: “The Jews sometimes speak of seven heavens, ... But the Bible speaks of but three heavens; and among the Jews in the apostolic ages, also, the heavens were divided into three: (1) The aerial, including the clouds and the atmosphere, the heavens above us, until we come to the stars. (2) The starry heavens - the heavens in which the sun, moon, and stars appear to be situated. (3) The heavens beyond the stars. That heaven was supposed to be the residence of God, of angels, and of holy spirits. It was this upper heaven, the dwelling-place of God, to which Paul was taken, and whose wonders he was permitted to behold - this region where God dwelt, where Christ was seated at the right hand of the Father, and where the spirits of the just were assembled” [= Orang-orang Yahudi kadang-kadang berbicara tentang tujuh langit / surga. ... Tetapi Alkitab berbicara hanya tentang 3 langit / surga; dan di antara orang-orang Yahudi dalam jaman rasul-rasul, langit / surga juga dibagi menjadi 3: (1) Udara, termasuk awan-awan dan atmosfir, langit di atas kita, sampai kita sampai pada bintang-bintang. (2) Langit / surga dengan bintang-bintang - langit di mana matahari, bulan, dan bintang-bintang diletakkan. (3) Langit / surga di atas bintang-bintang. Langit / surga itu dianggap sebagai tempat tinggal Allah, malaikat-malaikat, dan roh-roh yang kudus. Surga bagian atas inilah, tempat tinggal dari Allah, kemana Paulus diangkat, dan diijinkan untuk melihat keajaiban-keajaibannya - daerah ini dimana Allah tinggal, dimana Kristus duduk di sebelah kanan Bapa, dan dimana roh-roh dari orang-orang benar dikumpulkan] - hal 902.

Contoh ayat untuk 3 langit / surga.
• langit pertama Daniel 4:11 - “pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi”. 
• langit kedua Kejadian 22:17 - “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya”. 
• langit ketiga Matius 6:9 - “Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu”.

Jadi pada waktu Paulus mengatakan bahwa ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari surga, maksudnya adalah bahwa ia diangkat ke surga.

b. Kalau kita membandingkan 2Korintus 12:4 dengan 2Kor 12:2, maka jelas bisa kita dapatkan bahwa Firdaus adalah surga, karena dalam 2Korintus 12:2 Paulus mengatakan diangkat ke sorga, sedangkan dalam 2Kor 12:4 Paulus mengatakan diangkat ke Firdaus.

Louis Berkhof: “the New Testament clearly identifies paradise with heaven in 2Cor. 12:2,4” Perjanjian Baru secara jelas mengidentikkan Firdaus dengan surga dalam 2Kor 12:2,4) - ‘Systematic Theology’, hal 683.

Calvin tentang 2Korintus 12:4: “As every region that is peculiarly agreeable and delightful is called in the Scriptures the ‘garden of God,’ it came from this to be customary among the Greeks to employ the term ‘paradise’ to denote the heavenly glory, even previously to Christ’s advent” Karena setiap daerah yang menyenangkan disebut dalam Kitab Suci sebagai ‘taman / kebun Allah’, maka dari sini lalu timbul kebiasaan di antara orang-orang Yunani untuk menggunakan istilah ‘Firdaus’ untuk menunjuk pada kemuliaan surgawi, bahkan sebelum kedatangan Kristus) - hal 368-369.

Barnes’ Notes tentang 2Kor 12:4: “The word ‘paradise’ () occurs but three times in the New Testament, Luk. 23:43; Rev. 2:7; and in this place. It occurs often in the Septuagint, as the translation of the word ‘garden,’ Gen. 2:8-10,15,16; 3:1-3,8,10,23,24; 13:10; Numb. 24:6; Isa. 51:3; Ezek. 28:13; 31:8,9; Joel 2:3. And also Isa. 1:30; Jer. 24:5; and of the word (sdrp) Pardes in Neh. 2:8; Eccl. 2:5; Cant. 4:13. It is a word which had its origin in the language of eastern Asia, and which has been adopted in the Greek, the Roman, and other western languages. In Sanscrit, the word paradesha means a land elevated and cultivated; in Armenian, pardes denotes a garden around the house planted with trees, shrubs, grass, for use and ornament. In Persia, the word denotes the pleasure-gardens and parks with wild animals around the country residences of the monarchs and princes. Hence it denotes in general a garden of pleasure; and in the New Testament is applied to the abodes of the blessed after death, the dwelling place of God and of happy spirits; or to heaven as a place of blessedness. Some have supposed that Paul here, by the word ‘paradise,’ means to describe a different place from that denoted by the phrase ‘the third heaven;’ but there is no good reason for this supposition. The only difference is, that this word implies the idea of a place of blessedness; but the same place is undoubtedly referred to” [= Kata ‘Firdaus’() muncul hanya 3 x dalam Perjanjian Baru, Luk 23:43; Wahyu 2:7; dan di tempat ini. Kata itu sering muncul dalam the Septuaginta, sebagai terjemahan dari kata ‘kebun / taman’, Kej 2:8-10,15,16; 3:1-3,8,10,23,24; 13:10; Bilangan 24:6; Yesaya 51:3; Yeh 28:13; 31:8,9; Yoel 2:3. Dan juga Yesaya 1:30; Yeremia 24:5; dan dari kata (sdrp) Pardes dalam Neh 2:8; Pengkhotbah 2:5; Kidung 4:13. Itu adalah suatu kata yang mempunyai asal usul dalam bahasa Asia Timur, dan yang telah diadopsi dalam bahasa Yunani, Romawi, dan bahasa-bahasa Barat yang lain. Dalam bahasa Sansekerta, kata paradesha berarti suatu tanah yang tinggi dan ditanami; dalam Armenia, pardes menunjuk pada suatu taman / kebun di sekitar rumah yang ditanami dengan pohon-pohon, semak-semak, rumput, untuk kegunaan dan hiasan. Di Persia, kata itu menunjuk kebun kesenangan dan taman dengan binatang-binatang liar di sekitar tempat tinggal dari raja-raja dan pangeran-pangeran. Karena itu kata ini secara umum menunjuk pada taman / kebun kesenangan; dan dalam Perjanjian Baru diterapkan pada tempat tinggal dari orang-orang yang diberkati setelah kematian, tempat tinggal Allah dan roh-roh yang bahagia; atau pada surga sebagai tempat yang penuh berkat. Sebagian orang menganggap bahwa di sini Paulus memaksudkan kata Firdaus sebagai tempat yang berbeda dengan yang ditunjukkan oleh ungkapan ‘tingkat yang ketiga dari sorga’; tetapi tidak ada alasan yang baik untuk anggapan ini. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa kata ini secara tidak langsung menunjukkan gagasan tentang tempat yang penuh berkat; tetapi tidak diragukan bahwa tempat yang sama yang ditunjuk / dimaksudkan] - hal 902.

2. Wahyu 2:7 - “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah”.

Jadi, dalam Wah 2:7 dikatakan bahwa dalam taman Firdaus itu terdapat pohon kehidupan. Sekarang bandingkan dengan:

a. Wahyu 22:2 - “Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa”. 

b. Wahyu 22:14 - “Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu”.

c. Wahyu 22:19 - “Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini”.

Kontext dari ketiga ayat ini membicarakan tentang surga, dan karena itu terlihat bahwa pohon kehidupan itu ada di surga.

Kesimpulannya lagi-lagi adalah bahwa Firdaus adalah surga!

Barnes’ Notes tentang Wahyu 2:7: “Heaven, represented as paradise. To be permitted to eat of that tree, that is, of the fruit of that tree, is but another expression implying the promise of eternal life, and of being happy for ever” Surga, digambarkan sebagai Firdaus. Diijinkan untuk makan dari pohon, yaitu dari buah dari pohon itu, hanyalah kata-kata lain untuk janji tentang kehidupan kekal, dan tentang kebahagiaan selama-lamanya) - hal 1556.

3. Kata ‘Firdaus’ dalam Lukas 23:43 (kata-kata Yesus kepada penjahat yang bertobat), pasti artinya juga adalah ‘surga’, karena Lukas 23:46 menunjukkan bahwa Yesus menyerahkan rohNya kepada Bapa, yang identik dengan ‘pergi ke surga’.

Perhatikan beberapa komentar dari para penafsir di bawah ini tentang arti kata ‘Firdaus’ ini.

Barnes’ Notes tentang Luk 23:43: “‘Paradise.’ This is a word of Persian origin, and means a garden, and particularly a garden of pleasure, filled with trees, and shrubs, and fountains, and flowers. In hot climates such gardens were peculiarly pleasant; and hence they were attached to the mansions of the rich, and to the palaces of the princes. ... in Gen. 2:8, the Septuagint renders the word ‘Eden’ by ‘Paradise.’ Hence this name in the Scriptures comes to denote the abodes of the blessed in the other world” ‘Firdaus’. Kata ini berasal dari kata bahasa Persia, dan berarti suatu kebun / taman, dan khususnya suatu taman kesenangan, berisikan pohon-pohon, dan semak-semak, dan air mancur, dan bunga-bunga. Pada cuaca panas, taman seperti itu sangat menyenangkan; dan karena itu taman seperti itu selalu ada dalam tempat tinggal orang kaya, dan istana dari pangeran-pangeran. ... Dalam Kejadian 2:8, Septuaginta menterjemahkan kata ‘Eden’ dengan ‘Firdaus’. Karena itu dalam Kitab Suci nama itu menunjukkan tempat tinggal dari orang-orang yang diberkati dalam dunia yang lain) - hal 255.

Charles Hodge tentang Lukas 23:43: “There can, therefore, be no doubt that paradise is heaven, and consequently when Christ promised the dying thief that he should that day be in paradise, he promised that he should be in heaven. ... The fathers made a distinction between paradise and heaven which is not found in the Scriptures” (= Karena itu, tidak bisa ada keraguan bahwa firdaus adalah surga, dan karena itu pada waktu Kristus menjanjikan pencuri / penjahat yang sekarat itu bahwa hari itu ia akan berada di firdaus, Ia menjanjikan bahwa ia akan berada di surga. Bapa-bapa gereja membuat perbedaan antara firdaus dan surga, dan perbedaan ini merupakan sesuatu yang tidak ditemukan dalam Kitab Suci) - ‘Systematic Theology’, vol III, hal 727-728.

Jadi, sama seperti kata SHEOL / HADES, kata ‘Firdaus’ tidak pernah menunjuk pada ‘tempat penantian’. Kalau kata SHEOL/ HADES kadang-kadang menunjuk pada ‘neraka’ dan kadang-kadang pada ‘keadaan kematian’ / ‘kuburan’, maka kata ‘Firdaus’ selalu menunjuk pada ‘surga’.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post