KISAH PARA RASUL 4:1-22 (NUBUAT YESUS DAN TINDAKAN PETRUS)

PDT. BUDI ASALI. M. DIV.
KISAH PARA RASUL 4:1-22 (NUBUAT YESUS DAN TINDAKAN PETRUS)
gadget, otomotif, bisnis
Kisah Para Rasul 4:1-22 - “(Kisah Para Rasul 4:1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. (3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. (4) Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. (5) Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem (6) dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. (7) Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: ‘Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?’ (8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ‘Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati - bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. (11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru. (12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.’ (13) Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. (14) Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. (15) Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, (16) dan berkata: ‘Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. (17) Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.’ (18) Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. (19) Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: ‘Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. (20) Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.’ (21) Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. (22) Sebab orang yang disembuhkan oleh mujizat itu sudah lebih dari empat puluh tahun umurnya.”.

Pendahuluan:

Pada waktu saudara bersaat teduh atau mendengar khotbah, kadang-kadang saudara mendengar Firman Tuhan yang relevan dengan hidup saudara, misalnya:

1) Saudara sedang mencari jodoh dan saudara mendapatkan 2Korintus 6:14 - “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?”.

2) Saudara sedang dalam problem dan saudara mendapatkan Roma 8:28 - “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”.

3) Saudara sedang bingung karena disuruh berdusta oleh Bos / orang tua saudara dan saudara mendapatkan Kisah Para Rasul 5:29 - “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: ‘Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.”.

4) Dsb.

Tetapi kadang-kadang, bahkan mungkin sering, saudara mendapatkan Firman Tuhan yang sama sekali tidak relevan dengan hidup saudara, misalnya:

a) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang syarat / kewajiban seorang majelis / hamba Tuhan, padahal saudara adalah seorang jemaat biasa.

b) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik, padahal saudara masih remaja dan belum menikah.

c) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi seorang istri yang baik, padahal saudara adalah seorang laki-laki.

d) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang bagaimana harus setia kepada Tuhan dalam kemiskinan, padahal saudara adalah orang kaya.

e) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang sikap yang benar terhadap orang tua, padahal orang tua saudara sudah mati.

f) Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang bagaimana mencari jodoh yang sesuai dengan kehendak Tuhan, padahal saudara sudah menikah.

g) Dsb.

Pada saat saudara mendapatkan Firman Tuhan yang tidak relevan seperti itu maka apa yang saudara lakukan? Bukankah saudara cenderung untuk tidak memperhatikannya atau melupakannya begitu saja?

I) Nubuat / perintah / janji Tuhan yang tidak relevan.

Suatu hari rasul-rasul mendapatkan suatu nubuat / perintah / janji Tuhan yang kelihatannya tidak relevan. Ini terdapat dalam Matius 10:17-20 Markus 13:9-11 Lukas 12:11-12 Lukas 21:12-15.

Matius 10:17-20 - “(17) Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. (18) Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. (19) Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. (20) Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.”.

Markus 13:9-11 - “(9) Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. (10) Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. (11) Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.”.

Lukas 12:11-12 - “(11) Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. (12) Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.’”.

Lukas 21:12-15 - “(12) Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. (13) Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. (14) Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. (15) Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.”.

Ini tidak relevan karena pada saat itu murid-murid itu tidak sedang menghadapi persidangan / akan menghadapi persidangan. Tetapi toh ada perintah / janji seperti itu.

Ada 2 perintah:

1) Jangan kuatir / takut.

2) Beritakanlah Injil pada saat seperti itu (Lukas 21:13).

Ada 2 janji:

a) Mereka akan diberi kata-kata oleh Tuhan.

b) Tidak akan ada yang bisa membantah mereka.

II) Nubuat Yesus itu menjadi kenyataan.

Dalam Kisah Para Rasul 3 Petrus berkhotbah; lalu apa yang terjadi dalam Kis 4?

1) Mereka (Petrus dan Yohanes) didatangi oleh para tokoh agama Yahudi (ay 1-2).

Kisah Para Rasul 4: 1-2: “(1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. (2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.”.

a) Yang dikirim untuk mendatangi mereka adalah orang-orang top karena orang-orang dalam kalangan agama Yahudi menganggap Pemberitaan Injil sebagai dosa yang serius.

b) Orang-orang yang mendatangi itu marah (Kisah Para Rasul 4: 2).

Ini perlu kita bandingkan dengan Kis 2:47 yang mengatakan bahwa orang Kristen disukai oleh semua orang. Jelas bahwa kata ‘semua’ itu tidak mungkin di mutlak kan. Orang Kristen yang betul-betul mau hidup sesuai dengan kehendak Tuhan memang tidak mungkin bisa disukai semua orang.

Bandingkan dengan:

Yohanes 15:18-21 - “(18) ‘Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (20) Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firmanKu, mereka juga akan menuruti perkataanmu. (21) Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”.

2Timotius 3:12 - “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,”.

Bahkan bisa saja ada orang-orang yang mula-mula menyukai kita sebagai orang Kristen, tetapi setelah kita mulai memberitakan Injil kepadanya, menegur dosanya dsb, lalu menjadi benci kepada kita.

c) Mengapa mereka marah?

Imam-imam mungkin marah karena menganggap bahwa rasul-rasul itu tidak mempunyai hak untuk berkhotbah, sedangkan orang Saduki mungkin marah karena rasul-rasul memberitakan adanya kebangkitan.

Ay 2: “Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.”.

bdk. Kisah Para Rasul 3:15 - “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.”.

bdk. Matius 22:23 - “Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:”.

Orang-orang top ini berusaha ‘menjaga mimbar’. Tetapi karena mereka salah mengerti Firman Tuhan dan bahkan mempunyai pengertian yang sesat, maka mereka bukan mencegah masuknya ajaran sesat tetapi sebaliknya mencegah masuknya ajaran yang benar.

Contoh:

1. Komisi Theologia GKI yang menyensor hamba Tuhan yang percaya pada Yohanes 14:6, yang menyatakan Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga.

2. Saya mendengar dengan telinga saya sendiri, satu pendeta GKI (yang oleh kebanyakan orang kristen masih dianggap sebagai pendeta GKI yang injili) dengan nada bangga berkata bahwa Pdt. Stephen Tong dilarang berkhotbah di GKI. Kalau tokoh injili ditolak, bisakah saudara bayangkan bagaimana keadaan gereja itu?

3. Toko Buku Kristen yang menolak buku saya yang menyerang Toronto Blessing, karena mereka pro Toronto Blessing. Sebaliknya, saya melihat banyak toko buku kristen dipenuhi dengan buku-buku yang salah dan bahkan sesat, misalnya buku-buku yang ditulis oleh Dr. Norman Vincent Peale dan Robert Schuller, yang adalah bapak dan tokoh dari Positif thinking!

Penerapan:

Sebetulnya semua orang Kristen harus banyak belajar Firman Tuhan, tetapi lebih-lebih lagi orang Kristen yang melayani, dan lebih-lebih lagi orang Kristen yang berfungsi sebagai ‘penjaga mimbar’. Kalau saudara berfungsi sebagai ‘penjaga mimbar’, saudara harus banyak belajar Firman Tuhan, rajin datang dalam Pemahaman Alkitab, belajar buku-buku rohani, dsb.

Contoh ‘penjaga mimbar’:

a. Pendeta / penginjil.

b. Majelis / pengurus gereja.

Kalau saudara adalah majelis / pengurus yang tidak pernah ikut Pemahaman Alkitab atau yang ‘murtad’ dari Pemahaman Alkitab, bertobatlah! Kalau saudara tidak mau bertobat, lebih baik saudara mengundurkan diri dari jabatan itu, dari pada saudara menjadi penjaga mimbar yang brengsek!

c. Pengurus persekutuan.

Anehnya, pengurus Komisi Pemuda Remaja biasanya hanya mau aktif dalam kebaktian / persekutuan Pemuda Remaja, tetapi biasanya tidak ada yang muncul dalam Pemahaman Alkitab!

d. Pemilik / pimpinan toko buku Kristen dan / atau orang yang ditugaskan untuk menyensor buku-buku yang dijual di toko itu. Tugas ini tidak bisa diserahkan kepada sembarang orang, tetapi kepada orang yang mengerti Firman Tuhan dengan benar dan yang rajin belajar Firman Tuhan.

2) Mereka (Petrus dan Yohanes) ditangkap dan ditahan (ay 3).

Kisah Para Rasul 4: 3: “Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.”.

a) Kalau ada satu pelayanan yang paling mudah menyebabkan orang kristen menderita, maka itu adalah pelayanan Pemberitaan Injil! Karena itu kalau dalam hidup saudara relatif tidak banyak penderitaan, itu mungkin sekali karena saudara jarang / tidak pernah memberitakan Injil.

b) Kelihatannya, dengan ditangkap dan dipenjarakannya rasul-rasul, maka habislah riwayat kekristenan / gereja saat itu. Tetapi betulkah demikian? Perhatikan ay 4.

Kisah Para Rasul 4: 4: “Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.”.

Rasul-rasul itu boleh dibelenggu, tetapi Firman Tuhan tidak bisa dibelenggu.

bdk. Filipi 1:12-14 - “(12) Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, (13) sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. (14) Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.”.

3) Mereka (Petrus dan Yohanes) diadili (ay 5-7).

Kisah Para Rasul 4: 5-7: “(5) Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem (6) dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. (7) Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: ‘Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?’”.

Dari ay 1-2 kelihatannya mereka ditangkap karena memberitakan Injil / kebangkitan, tetapi dari ay 5-7 dan dari jawaban Petrus dalam ay 8-10 kelihatannya mereka ditanyai karena penyembuhan orang lumpuh itu.

Kisah Para Rasul 4: 8-10: “(8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ‘Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati - bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.”.

4) Mereka (Petrus dan Yohanes) diancam (ay 17,18,21).

Kisah Para Rasul 4: 17,18,21: “(17) Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.’ (18) Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. ... (21) Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.”.

Kalau saudara memberitakan Injil, dan lalu diancam, jangan terlalu heran. Ini sudah biasa terjadi sejak abad pertama.

Dengan terjadinya semua ini, nubuat / perintah / janji Yesus yang tadinya kelihatan tidak relevan, sekarang menjadi relevan!

III) Sikap / tindakan Petrus.

1) Petrus tidak takut.

a) Bacalah sekali lagi jawaban Petrus dalam ay 8-12.

Kisah Para Rasul 4: 8-12: “(8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ‘Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati - bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. (11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru. (12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.’”.

Apakah ada kesan takut? Sama sekali tidak!

b) Kisah Para Rasul 4: 13 mengatakan: ‘Ketika sidang melihat keberanian Petrus dan Yohanes ...’.

c) Pada waktu dilarang memberitakan Injil (ay 18), Petrus juga tidak menunjukkan rasa takut, dan ia menjawab dalam ay 19-20.

1. Kisah Para Rasul 4: 19: Petrus sendiri tentu sudah memutuskan untuk lebih menaati Allah dari pada manusia, tetapi untuk menyerang mereka ia berkata: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.”.

2. Kisah Para Rasul 4: 20: Petrus mengatakan: “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.’”.

Kalau ada banyak orang kristen bisa tidak memberitakan Injil, mungkin sekali penyebabnya adalah mereka memang belum mengalami pertemuan dengan Yesus / belum percaya kepada Yesus! Orang yang sudah percaya kepada Yesus dan diselamatkan, tidak mungkin tidak memberitakan Injil.

d) Juga perhatikan ay 21. Setelah diancam pun Petrus tetap tidak takut!

Kisah Para Rasul 4: 21: “Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.”.

Apakah saudara menganggap sikap seperti ini sebagai sikap extrim, dan karenanya tidak boleh ditiru pada jaman ini? Perlu diingat bahwa orang Yahudi mungkin sekali mempunyai sifat religius dan fanatisme yang paling hebat di seluruh dunia. Tetapi menghadapi orang-orang seperti itu Petrus toh berani bersikap seperti itu!

Mengapa Petrus bisa tidak takut? Tidak lain karena ia ingat, percaya dan taat pada perintah dan janji Tuhan Yesus yang tadinya tidak relevan itu! Petrus percaya bahwa Tuhan Yesus pasti menepati janjiNya itu dan Tuhan Yesus memang menepati janji-Nya itu. Ini terlihat dari:

1. Kisah Para Rasul 4: 8: ‘Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus’.

Roh Kudus memenuhi Petrus untuk memimpin Petrus dalam berbicara. Kalau melihat sikap / kata-kata Petrus tadi saudara berpendapat bahwa itu adalah sikap yang extrim, maka ingatlah bahwa Petrus bersikap / berkata seperti itu pada saat ia dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus! Ini mestinya menyadarkan saudara bahwa ‘sikap bijaksana’ untuk tidak memberitakan Injil ataupun untuk tidak memberitakan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan, seperti yang dianjurkan oleh kebanyakan gereja / hamba Tuhan jaman sekarang, adalah sikap salah yang bersifat pengecut!

2. Ay 14-17: Tokoh-tokoh agama Yahudi itu memang tidak bisa membantah mereka, padahal Petrus dan Yohanes adalah ‘orang biasa yang tidak terpelajar’ (ay 13). Karena tidak bisa membantah, maka mereka ‘main kayu’ (Kisah Para Rasul 4: 17).

Ay 14-17: “(14) Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. (15) Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka, (16) dan berkata: ‘Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya. (17) Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapapun dalam nama itu.’”.

Penerapan: Sikap tidak takut ini sangat penting dalam Pemberitaan Injil. Mengapa? Karena kalau ada satu pelayanan yang paling dibenci oleh setan, itulah Pemberitaan Injil. Mengapa? Karena melalui Pemberitaan Injil itu anak setan bisa bertobat dan menjadi anak Allah! Karena itu setan selalu mengerahkan anak-anaknya untuk mengejek, membenci, menyerang, mengancam, menangkap, menganiaya. dan bahkan membunuh orang-orang yang memberitakan Injil. Kalau saudara takut, bubarlah penginjilan!

Tetapi saudara mungkin berkata: ‘Bagaimana kalau saya tidak takut, dan tetap setia dalam memberitakan Injil, lalu saya ditangkap, disiksa, dan dibunuh?’. Saya harus katakan bahwa hal itu memang mungkin sekali terjadi. Dalam text hari ini memang Petrus dibebaskan, tetapi dalam Kis 5 ia ditangkap lagi dan disesah (Kis 5:40).

Kisah Para Rasul 5:40 - “Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan.”.

Dan akhir hidup dari 10 rasul (kecuali Yudas dan Yohanes) adalah melalui kematian syahid! Kalau saudara harus mengalami hal seperti itu karena Pemberitaan Injil, maka saudara memikul salib bagi Kristus (Mat 16:24), dan Kristus menyebut saudara sebagai orang yang berbahagia.

Matius 5:10-12 - “(10) Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. (11) Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (12) Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.’”.

2) Petrus memberitakan Injil.

a) Mula-mula ia menjelaskan kepada mereka tentang kesembuhan itu.

Petrus berkata bahwa Yesuslah yang menyembuhkan (ay 8-10).

Kisah Para Rasul 4: 8-10: “(8) Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: ‘Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, (9) jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati - bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.”.

Tetapi berbeda dengan kebanyakan orang Kharismatik dan Pentakosta jaman sekarang, yang kalau ‘memberitakan Injil’ hanya berbicara tentang kemampuan Yesus dalam menyembuhkan orang sakit, Petrus melanjutkan dengan berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus (ay 10b)! Inilah penginjilan yang benar!

Bdk. 1Korintus 15:3-4 - “(3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”.

b) Petrus melanjutkan dengan ay 11.

Kisah Para Rasul 4: 11: “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun ia telah menjadi batu penjuru.”.

Ini adalah kutipan dari Mazmur 118:22 (bdk. Matius 21:42 Lukas 20:17). Dalam Mazmur 118:22 pemazmur / Daud merasa ditolak oleh manusia, tetapi ia tahu bahwa Allah memilih dia. Tetapi Maz 118:22 ini mempunyai arti kedua yang lebih dalam pada diri Yesus / Mesias. Yesus / Mesias juga ditolak oleh manusia, tetapi ditinggikan / dipilih oleh Allah!

Penerapan: Hati-hati untuk tidak menolak / merendahkan orang yang dipilih oleh Allah, dan sebaliknya hati-hatilah untuk tidak memilih / meninggikan orang yang ditolak oleh Allah!

c) Petrus melanjutkan lagi dengan Kisah Para Rasul 4: 12 yang berbunyi:

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.’”.

Di sini Petrus secara jelas / tegas menyatakan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan / ke surga!

Bdk. Yohanes 14:6 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”.

1Yohanes 5:11-12 - “(11) Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. (12) Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”.


Seorang penafsir bernama Ironside mengatakan:

“Remember, it must be Christ or hell, and to neglect the one is to choose the other” (= Ingat, harus Kristus atau neraka, dan mengabaikan yang satu berarti memilih yang lain).

Petrus bukan hanya tidak takut, tetapi ia bahkan memberitakan Injil kepada tokoh-tokoh agama Yahudi itu. Ini bisa terjadi karena Petrus ingat, percaya dan taat pada janji / perintah Tuhan Yesus yang tidak relevan pada saat diberikan, tetapi menjadi relevan pada saat ini.

Kesimpulan.

Tidak ada Firman Tuhan yang tidak relevan. Mungkin Firman Tuhan yang saudara terima tidak berguna pada saat ini, tetapi pasti berguna di kemudian hari. Misalnya:

1. Saudara mendengar / membaca Firman Tuhan tentang syarat / kewajiban seorang majelis / hamba Tuhan, padahal saudara adalah seorang jemaat biasa. Tetapi siapa tahu suatu hari saudara menjadi majelis / hamba Tuhan? Atau saudara bisa menggunakan Firman Tuhan itu untuk membedakan mana majelis / hamba Tuhan yang baik dan mana yang tidak baik, atau menggunakannya untuk menasihati majelis / hamba Tuhan yang salah.

2. Saudara mendengar / membaca Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi orang tua yang baik, padahal saudara masih remaja dan belum menikah. Jelas bahwa Firman Tuhan ini bisa berguna dan menjadi relevan bagi saudara pada saat saudara menikah dan mempunyai anak. Kalaupun saudara akhirnya terus tidak menikah, atau menikah tetapi tidak mempunyai anak, saudara bisa menggunakan Firman Tuhan itu untuk menasehati orang lain yang mempunyai anak.

3. Saudara mendengar / membaca Firman Tuhan tentang bagaimana caranya menjadi seorang istri yang baik, padahal saudara adalah seorang laki-laki. Firman Tuhan ini bisa berguna bagi saudara dalam mencari seorang istri yang baik (kalau saudara belum beristri), atau untuk menasehati wanita lain supaya menjadi istri yang baik.

4. Saudara mendapatkan Firman Tuhan tentang bagaimana harus setia kepada Tuhan dalam kemiskinan, padahal saudara adalah orang kaya. Tetapi siapa yang tahu nasib saudara? Bagaimana kalau saudara bangkrut? Bukankah pada saat itu Firman Tuhan itu lalu menjadi relevan? Kalaupun saudara tidak jatuh bangkrut, saudara tetap bisa menggunakan Firman Tuhan itu untuk menasihati orang Kristen yang miskin.

5. Saudara mendengar / membaca Firman Tuhan tentang sikap yang benar terhadap orang tua, padahal orang tua saudara sudah mati. Firman ini pun bisa tetap saudara gunakan dalam menasihati orang lain yang masih mempunyai orang tua, atau saudara gunakan untuk mendidik anak saudara sehingga mereka mempunyai sikap yang benar kepada saudara.

6. Saudara mendengar / membaca Firman Tuhan tentang bagaimana mencari jodoh yang sesuai dengan kehendak Tuhan, padahal saudara sudah menikah. Firman Tuhan ini juga bisa saudara pakai untuk menasihati orang-orang yang belum menikah!

Jadi, mulai sekarang, janganlah menganggap ada Firman Tuhan yang tidak relevan sehingga boleh diabaikan! Perhatikan semua Firman Tuhan, dan simpan dalam hati saudara, karena suatu hari pasti akan ada gunanya!

-AMIN-
Next Post Previous Post