MARKUS 12:28-34 (4 PENGENALAN TENTANG TUHAN YESUS)

Rev. Jeffrey King.
Dapatkah anda berdiri dengan 1 kaki? Kebanyakan orang bisa melakukannya. Dapatkah Anda berdiri dengan 1 kaki sambil bercerita tentang sesuatu yang Anda hafal? Saya mempertanyakan hal ini kepada anda karena hal ini telah benar-benar terjadi pada kira-kira 2000 tahun yang lalu. 
MARKUS 12:28-34 (4 PENGENALAN TENTANG TUHAN YESUS)
gadget, otomotif, bisnis
Ada seorang guru Yahudi yang terkenal, bernama Rabi Hillel. Hampir semua orang Yahudi, bahkan pada masa kini, juga mengenal dia. Dia meninggal kira-kira pada tahun 7 Masehi. Pada suatu hari datanglah seorang non-Yahudi kepada Rabi Hillel dan menantangnya. 

Jika Rabi Hillel bisa menceritakan ulang seluruh hukum Yahudi sambil berdiri dengan 1 kaki, maka dia akan menganut kepercayaan orang Yahudi. Rabi Hillel sangat cerdas, dia berpikir sejenak, kemudian dia berkata: Apa yang kau benci, janganlah kau lakukan terhadap sesamamu. Inilah hukum secara keseluruhan, sisanya merupakan tafsiran. Hillel berhasil menjawab tantangan orang non-Yahudi tersebut. Apa yang dikatakan oleh Rabi Hillel itulah yang disebut sebagai Golden Rule (artinya: hukum emas). 

Hal yang mirip dengan peristiwa di atas juga terjadi pada diri Tuhan Yesus, sebagaimana tercantum dalam nats hari ini. Latar belakang kejadian dalam nats hari ini adalah terjadi pada minggu terakhir keberadaan Yesus di bumi. Dia mati di atas kayu salib pada hari Jumat, sedangkan peristiwa yang diceritakan dalam nats hari ini terjadi pada hari Selasa. Dia sering datang ke Bait Allah. Sementara Dia berada di halaman Bait Allah, Dia berbicara, mengajar dan berdebat dengan orang-orang yang ditemui-Nya,

Dalam Markus 11 dan 12 diceritakan ada beberapa kelompok orang yang datang kepada Yesus, yaitu: imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua orang Yahudi (Markus 11:27), orang Farisi dan Herodian (Markus 12:13), orang Saduki (Markus 12:18). Setiap orang dari semua kelompok tersebut, yang merupakan pemimpin agama, membenci Yesus. 

Setiap kali mereka datang kepada Yesus, mereka berusaha untuk menjebak Yesus dengan perkataan-Nya, tetapi Yesus selalu menjawab secara cerdas dan tepat. Peristiwa itu terjadi dalam minggu Paskah, di mana ribuan orang Yahudi datang berkumpul di Yerusalem. Pelataran Bait Suci dipenuhi banyak orang, dan Yesus berdialog dengan orang-orang di sana. 

1.Hal pertama yang kita lihat dari nats hari ini adalah sebuah pertanyaan klasik yang diajukan oleh ahli Taurat, yang juga adalah seorang theolog maupun pengajar Taurat. Saya yakin dia sangat terkesima dengan kemampuan Yesus dalam mengerti Firman Tuhan, dan dia melihat kebijaksanaan dalam jawaban Yesus. Saya yakin dia tidak memiliki sebuah motif tersembunyi ketika datang kepada Yesus. Orang ini datang dengan pertanyaan yang tulus, yang berusaha untuk menyederhanakan seluruh hukum Yahudi menjadi sebuah titik kebenaran.

Ahli Taurat mengerti benar bahwa orang Yahudi yang saleh harus mentaati 613 perintah di dalam Hukum Musa, dimana 365 nya adalah hukum negatif dan 248 nya adalah hukum positif. Yang menjadi pertanyaan adalah: manakah di antara aturan-aturan itu yang terbesar/ paling penting? Pertanyaan inilah yang selalu mereka perdebatkan, sama halnya dengan ketika kita bertanya: manakah yang terpenting dari bagian-bagian mesin sebuah mobil atau organ tubuh manakah yang terpenting? Hal ini tentu sulit untuk dijawab karena kita membutuhkan semua bagiannya.

2.Hal kedua yang kita lihat adalah bagaimana kita bisa meletakkan seluruhnya itu secara singkat ke dalam kulit kacang. Yesus memberikan jawaban dalam 2 bagian yaitu: 

1) Ia mengutip dari Ulangan 6:4 yaitu: Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Hal ini dinamakan syema (bahasa Ibrani, artinya: dengar). Setiap orang Yahudi pasti mengetahui syema, bahkan kalimat di atas dikatakan 2 kali dalam sehari, yaitu pada saat bangun pagi dan akan tidur malam. Ketika kita datang ke synagog orang Yahudi, kita akan menemukan syema dipakai sebagai kata pembuka di setiap kebaktian. 

Tuhan -Yesus mengaminkan kata-kata di atas. Bahkan pada zaman ini orang Yahudi yang taat akan meletakkan sebuah kotak kecil, yang berisi Taurat dan tulisan syema, di dahinyua. Ada juga sebuah tabung metal kecil, yang berisi Taurat dan syema, yang diletakkan oleh orang Yahudi di samping ambang pintu. Pada saat masuk maupun keluar rumah mereka akan menyentuhnya dengan tujuan untuk mengingatkan mereka akan Taurat maupun syema.

2) Ia mengutip Imamat 19:18 yang menekankan pentingnya kasih terhadap sesama.

Hal ini juga merupakan sesuatu yang sangat dikenal oleh orang Yahudi, bahkan juga digunakan oleh Tuhan Yesus dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati.


Mengapa jawaban Yesus begitu cerdas dan jitu? Karena inilah untuk pertama kalinya di seluruh rabi Yahudi menggabungkan 2 bagian di atas dan menjadikannya 1 perintah. Jitunya jawaban Yesus terlihat jelas pada aplikasinya yaitu:

1) Menyimpulkan 10 Perintah Allah dan menaruh kasih sebagai dasarnya.

Ketika orang memikirkan tentang 10 Perintah Allah, mereka tidak memikirkan tentang kasih. Tetapi sadarkah anda bahwa 4 Perintah Allah yang awal adalah mengenai kasih kita kepada Allah dan 6 Perintah Allah sesudahnya adalah mengenai kasih kita kepada sesama? Yesus menyimpulkan kesepuluh Perintah Allah tersebut, yang merupakan dasar dari Hukum Taurat, dan menaruh kasih sebagai dasarnya.

2) Menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama tidaklah bisa dipisahkan. Keduanya bersifat saling melengkapi. 

3) Merupakan panggilan yang radikal untuk mengasihi sesama manusia.

Yesus menjadikan kasih sebagai bagian terpenting di dalam hidup, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Dia memberikan standard untuk kasih tersebut yaitu kasih seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Hal ini bersifat radikal dan tidak ada seorang pun yang pernah melakukannya sebelumnya. Hal ini juga memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi pengajaran para rasul. 

Tuhan Yesus berkata bahwa ketika kita mengasihi Allah maka kita akan mengalami kasih Allah di dalam diri kita dan kita akan menyatakan kasih itu kepada sesama kita. Tuhan Yesus juga berkata bahwa kita hidup bukan oleh hukum melainkan oleh relasi, yaitu relasi penuh kasih dengan Tuhan dan relasi kasih dengan sesama kita.

Bagaimana Allah menghakimi/ menilai kasih anda terhadap sesama manusia? Kebanyakan manusia berpikir bahwa kasih merupakan emosi. Tetapi kasih yang Alkitabiah adalah merupakan sebuah tindakan; bukan merupakan apa yang kita rasakan melainkan apa yang kita lakukan. Kasih semacam itulah yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan terhadap sesama kita. 

3.Hal ketiga dari nats hari ini adalah pujian dari ahli Taurat (Markus 12:32-33). Ahli Taurat itu mengakui keakuratan dari jawaban Tuhan Yesus. Secara hurufiah dalam bahasa Yunani dikatakan bahwa jawaban Yesus sangatlah indah. Di hadapan semua orang yang menonton dialog tersebut, ahli Taurat itu berani berdiri di situ dan memuji Yesus. Tidak ada sebelumnya orang datang dan memuji Yesus melainkan datang karena membenci dan melawan Yesus. 

Firman Allah telah berbicara kepada ahli Taurat itu dan dia mulai mengerti. Dia mengulang jawaban Tuhan Yesus dan menambahkan bahwa mengasihi itu jauh lebih penting daripada korban bakaran dan korban sembelihan. Pernyataan ini sangatlah berani karena mereka sedang berada di dalam Bait Allah dan orang Yahudi secara konstan memberikan korban bakaran dan korban sembelihan. Ahli Taurat itu berani untuk memisahkan diri dari kelompok Farisi dan meresikokan dirinya untuk dihina.

4.Hal keempat yang kita lihat adalah pujian dari Tuhan Yesus kepada ahli Taurat itu. Ketika Yesus melihat orang ini, Dia tahu bahwa orang ini sangatlah tulus dan jujur karena dia datang bukan untuk menjebak Yesus. Dia juga merupakan seorang pemikir. Dan sampai pada tingkatan tertentu, dia adalah seorang yang spiritual. Dia diperhadapkan dengan kebenaran dan dia mengenali kebenaran tersebut ketika ia mendengarnya. Oleh karena itu Yesus menjawab orang itu demikian: Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah! Orang ini memiliki satu keterbukaan kepada Tuhan Yesus yang membawa dia mendekat kepada-Nya. 

Ahli Taurat itu sangat sangat dekat tetapi belum berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan ahli Taurat itu belum memiliki iman secara pribadi. Diperlukan iman secara pribadi untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa arti perkataan Tuhan Yesus itu? Ada beberapa hal yang saya pikirkan yaitu: orang itu meresponi Injil secara jujur dan tidak berusaha menjaga pandangan tradisi agamanya. 

Orang ini bersedia memisahkan diri dari kelompoknya. Orang ini bersedia menguji keyakinannya berdasarkan Firman Tuhan, juga bersedia berdiri untuk apa yang diyakininya benar walaupun sampai kehilangan teman. Tetapi dia belum menaruh imannya di dalam Yesus Kristus.

Banyak orang menjalani berbagai hal dalam hidupnya tetapi tidak pernah memikirkan satu hal yang sangat penting yaitu kekekalan. Orang-orang ini termasuk orang yang dangkal. Ahli Taurat ini memikirkan satu hal yang sangat penting dalam hidup.

Kesimpulan dari khotbah hari ini adalah:

1) Sangatlah mungkin orang pergi ke gereja setiap hari Minggu selama bertahun-tahun, bertumbuh dewasa, mempunyai orang tua yang rohani, tetapi belum menaruh iman pribadinya di dalam Yesus Kristus.

2) Sangatlah mungkin orang mengenal dan mengerti Alkitab dengan sangat baik, belajar theologi, bahkan menjadi pendeta ataupun misionaris, tetapi belum menaruh iman pribadinya di dalam Yesus Kristus.

3) Sangatlah mungkin untuk mendengar Injil seumur hidup kita tetapi tetap mengandalkan kebaikan dan kerja keras diri sendiri untuk mendapatkan keselamatan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada manusia yang diselamatkan karena usahanya sendiri. Kita dibenarkan oleh Darah Yesus Kristus.

4) Sangatlah mungkin untuk mengeraskan hati terhadap Tuhan dan Injil-Nya, menolak dan menutup jaminan keselamatan yang ditawarkan Allah. Hal ini sangatlah menyedihkan karena Allah sudah menyediakan jalan keselamatan melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.


Kesimpulan secara keseluruhan adalah: sangatlah mungkin berada sekian mili meter di luar Kerajaan Allah tetapi tidak berada di dalamnya. Apakah Anda berada di dalam Kerajaan Allah atau hanya sekian millimeter di luar Kerajaan Allah? Anda mungkin dekat sekali tetapi Anda belum memberikan hidup Anda kepada Yesus Kristus, Anda belum menerima Dia sebagai Juru selamat pribadi Anda, Anda belum memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan.

Next Post Previous Post