16 KHOTBAH UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN
Pdt. Agus Marjanto, M.Th.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (1):
Matius 3:13-4:11
Matius ditulis untuk orang Yahudi yang sampai saat ini masih terus menerus berdoa, menunggu kedatangan Mesias. Matius mau mempresentasikan, menyatakan, dan memberikan satu kepercayaan kepada orang Yahudi bahwa Mesias itu sudah datang dan Mesias itu adalah Yesus Kristus yang mereka salib.
Matius mempresentasikan mengenai lima hal berkenaan dengan Mesias:
Natur Mesias.
Orang Yahudi berpikir bahwa Yesus Kristus adalah panglima tentara, Dia adalah manusia. Matius menyatakan Dia bukan saja manusia, Dia adalah manusia yang sejati dan sekaligus Dia adalah Allah yang sejati. Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis maka pada saat yang sama terbukalah suara dari langit, “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”. Injil Yohanes mengatakan Dia adalah Anak Allah yang tunggal, tidak ada duanya.
Di sini Allah mengatakan Dia adalah Anak, maksudnya adalah bicara berkenaan dengan kesatuan, kesamaan natur Kristus dengan natur Allah Bapa, ini adalah berbicara berkenaan dengan sama seperti kunci dan anak kunci. Itu mau berbicara berkenaan adanya kesatuan natur. Matius menyatakan Yesus sungguh manusia, yang bisa dijamah, bisa dilihat, tetapi pada saat yang sama Dia adalah Allah yang sejati.
Di dalam kekristenan maka ada satu topik yang penting dalam Kristologi, Kristus yang menyelamatkan kita dari dosa dan membawa kita kepada Allah Bapa adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati dan kita dapat melihat pernyataan yang dari sorga pada waktu Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes.
Di dalam baptisan Yesus oleh Yohanes maka Allah menyatakan diri-Nya bahwa Dia adalah Allah Tritunggal.
Di dalam peristiwa ini Allah Tritunggal hadir bersama-sama. Di saat seperti itu Allah Anak sedang dibaptis oleh Yohanes, Allah Bapa menyatakan Diri melalui suara, dan burung merpati yang Alkitab nyatakan itu adalah Roh Kudus yang datang dan mengurapi Dia, maka ini adalah berbicara berkenaan Allah yang menyatakan Diri di dalam Mesias.
Jabatan Mesias.
Baptisan Yesus Kristus oleh Yohanes itu adalah bukan baptisan kepada Kristus yang berdosa. Semua dari kita ketika sudah mengaku dosa lalu kemudian kita dibaptis, maka baptis itu menyatakan pertobatan, makna baptisan bagi orang Yahudi, artinya adalah purification (pemurnian). Tetapi Yesus Kristus tidak berdosa, Yesus Kristus murni di dalam natur-Nya. Dia dibaptis dengan air, pada saat yang sama Roh Kudus datang, itu berbicara mengenai pernyataan tentang satu urapan yang dari surga hadir. Di dalam Perjanjian Lama, ada 3 jabatan yang memiliki urapan dari sorga, yaitu raja, imam, dan nabi.
Sepanjang Perjanjian Lama kita akan menemukan beberapa orang khusus memiliki dua jabatan, tetapi tidak ada yang memiliki tiga jabatan, berkenaan dengan satu pribadi selain dari Yesus Kristus. Daud adalah raja dan nabi, Yesaya adalah nabi dan imam, Melkisedek adalah raja dan imam, itu adalah orang yang memiliki dua jabatan dengan urapan.
Sebagian besar yang lain hanya diurapi untuk satu jabatan raja. Tetapi tidak ada sepanjang sejarah satu pribadi yang memiliki tiga jabatan ini diurapi bersama-sama selain dari Yesus Kristus. Pada saat Dia dibaptis, maka secara teologikal dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Dia diurapi sebagai Raja, yang nantinya Dia adalah Raja di atas segala raja, Dia diurapi sebagai Imam, yang nantinya Dia adalah Imam di atas segala imam, Dia diurapi sebagai Nabi yang intinya adalah Nabi di atas segala nabi.
Pekerjaan Mesias.
Bagi orang Yahudi, Mesias akan membela mereka menghancurkan Romawi. Tetapi di dalam Alkitab pada waktu Matius menulis, jelas sekali menyatakan dua pekerjaan Mesias yang akan bergabung menjadi satu. Pertama, Mesias akan disalib. Baptisan Yesus Kristus adalah tanda perendahan diri pertama kali di depan publik. Semua orang berpikir bahwa yang membaptis lebih tinggi dari yang dibaptis.
Ketika Dia dipakukan di atas kayu salib, ini adalah perendahan diri di depan publik. Dan satu ayat yang menghubungkannya adalah suatu hari maka mama Yohanes dan Yakobus datang kepada Yesus, dia bertanya, “Tuan bolehkah aku minta supaya anakku ini, satu di sebelah kanan-Mu, satu di sebelah kiri-Mu, ketika Engkau memerintah?” Lalu Yesus mengatakan “Engkau tidak tahu apa yang engkau minta, ini adalah bagian yang Bapa sendiri yang tentukan tetapi maukah dan bisakah engkau menerima cawan yang harus Aku minum dan menerima baptisan yang di mana Aku harus lalui?”
Padahal pada waktu itu Yesus sudah dibaptis, kenapa Yesus mengatakan bisakah engkau melalui baptisan yang Aku akan dapatkan? Kapan lagi Dia mendapatkan baptisan? Baptisan itu bukan bicara mengenai air, baptisan bagi Yesus Kristus adalah bicara mengenai urapan dan bicara mengenai perendahan diri di depan publik, ini adalah pekerjaan Mesias yang pertama. Kedua adalah Mesias itu akan mengurapi membaptis kita dengan Roh Kudus. Ini muncul dari mulut Yohanes Pembaptis. Kalau Mesias datang, kalau Dia datang membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak, aku membaptis engkau dengan air tetapi Dia yang akan datang akan membaptis engkau dengan Roh Kudus.
Itulah sebabnya dua peristiwa ini tidak bisa dipisahkan, Salib dan Pentakosta. Dua peristiwa yang seakan-akan terpisah, tetapi menjadi sekali untuk selamanya dan tak mungkin bisa dipisahkan. Dia yang membaptis dengan Roh Kudus Dia harus mati terlebih dahulu. Dia yang mati, Dialah yang memiliki hak untuk membaptis dengan Roh Kudus, ini Alkitab katakan begitu jelas di dalam baptisan Yesus Kristus.
Menyatakan Jaman Mesias.
Jaman Mesias adalah jaman yang baru, di mana Perjanjian Baru ini dihadirkan. Pada waktu Yesus dibaptis maka langit terbuka dan kemudian suara itu datang, inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nyalah aku berkenan. Kapan pernah Allah dari surga menyatakan suara-Nya? Satu kali dalam Perjanjian Lama, dan itu adalah ketika sepuluh Hukum Taurat dinyatakan, seluruh orang Israel ketakutan dan gemetar, Allah dengan angin rebut dan halilintar, dengan kekuatan kuasa dan ketegasan-Nya menyatakan hukum-hukum-Nya, itu adalah jaman Perjanjian Lama dan setelah itu tidak ada lagi yang signifikan.
Lalu mulai muncul lagi satu kali di mana Allah menyatakan suara-Nya. Tetapi suara-Nya ini berlainan, suara ini lembut, meskipun tegas, suara ini seperti angin sepoi-sepoi dan bahkan bisa disalahmengerti oleh manusia, tetapi pada waktu ini Allah menyatakan sesuatu yang baru, ini adalah jaman Kristus, jaman anugerah.
Pada waktu Perjanjian Lama, Allah menyatakan hukum-Nya dengan suara-Nya. Dan dalam Perjanjian Baru Allah menyatakan Kristus dengan mulut-Nya sekali lagi, maka ini adalah sesuatu pernyataan yang penting sekali.
Setelah Matius menuliskan semuanya itu, Dia diurapi. Maka dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus Kristus di padang gurun untuk dicobai oleh setan. Sekarang kita masuk ke dalam hal yang baru, kehidupan Kristus yang kita akan soroti. Sebelum kita masuk satu persatu apa yang menjadi percobaan setan kepada Yesus Kristus, hari ini saya akan berbicara mengenai prinsip-prinsip teologi di dalam masalah ujian dan pencobaan.
Kita akan bicara berkenaan dengan apa arti ujian dan pencobaan, kapan ujian dan pencobaan itu muncul adanya, dan mengapa harus ada ujian dan pencobaan:
Arti ujian dan pencobaan
Di dalam Kejadian, manusia diciptakan oleh Allah dan diletakkan di dalam ruang dan waktu, itu berarti ada proses. Allah menciptakan manusia bukan di dalam kekekalan. Allah menciptakan manusia dan ditempatkan di dalam ruang dan waktu. Berarti ada proses yang harus dijalani oleh manusia, dan di dalam ruang dan waktu itu maka Allah di surga di dalam kedaulatan-Nya dan di dalam kasih-Nya menyatakan, mengijinkan manusia mengalami ujian dan pencobaan.
Ujian adalah sesuatu yang Tuhan nyatakan kepada manusia untuk menguji, motivasi Allah ketika bicara mengenai menguji adalah berbicara mengenai naik kelas. Di dalam teologi ujian dan pencobaan, itu berarti motivasi Allah melalui satu proses untuk menguji, untuk membawa manusia untuk naik kelas. Lalu pada saat yang sama, maka setan itu menggunakan proses itu untuk mencobai. Mencobai motivasinya adalah mengoda, untuk menurunkan dan mengocoh manusia.
Ini adalah hal pertama yang kita harus mengerti, tanamkan di dalam hati, setiap kali ada ujian, setiap kali ada pencobaan, saudara mengerti ini diijinkan Tuhan untuk membawa kita makin naik ke atas, ini diijinkan oleh Tuhan untuk membawa kita makin hidup mulia, tapi pada saat yang sama kita harus hati-hati karena ada pribadi, ada setan yang berusaha untuk mengunakan ujian ini menjadi sesuatu pencobaan yang menghancurkan hidup kita.
Kapan ujian pencobaan ini terjadi
Banyak orang berpikir bahwa kalau dicobai itu adalah karena manusia sudah jatuh di dalam dosa. Tidak! Allah menciptakan Adam dan Hawa dan menempatkan di taman Eden dan pada waktu itu ada pohon pengetahuan baik dan jahat, pada waktu itu ada setan yang masuk ke taman itu, dan pada waktu itu belum ada dosa.
Ujian pencobaan kepada Adam dan Hawa hadir sebelum dosa masuk. Ujian dan pencobaan itu hadir kepada Yesus Kristus yang sama sekali tidak berdosa dan bahkan di dalam Alkitab maka dikatakan Yesus Kristus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobain oleh Iblis. Roh Kudus memimpin hidup Yesus Kristus, di Injil yang lain dikatakan bahwa Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus dan kemudian dibawa ke padang gurun untuk dicobai oleh setan.
Yesus tidak pernah tidak dipenuhi oleh Roh Kudus, tetapi kalimat ini muncul. Itu mau menyatakan bahwa Yesus Kristus sama sekali tidak berdosa, itu mau menyatakan bahwa ada saat-saatnya di dalam kedaulatan, Roh itu memimpin ke tempat yang sulit untuk kita dicobai. Yesus Kristus penuh dengan Roh, dan dibawa oleh Roh pergi ke padang gurun artinya adalah kehendak langsung dari Allah untuk menguji Dia.
Joni Eareckson Tada, dia adalah seorang perempuan yang seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada yang bisa digerakkan, hanya dari lehernya saja ke atas. Suatu hari seorang pengkotbah karismatik minta dia untuk maju ke depan, dan mengatakan bahwa orang ini tidak disembuhkan oleh Tuhan karena tidak memiliki iman. Pengkotbah ini bodoh sekali dan tidak tahu prinsip Alkitab, dia tidak tahu dengan apa Kristus itu menyatakan diri yaitu melalui kesulitan penderitaan yang diijinkan oleh Allah.
Jangan saudara berpikir kalau tiap kali ada yang susah, air mata, pasti itu adalah karena dosa, mungkin engkau berdosa, mungkin sekali kita berdosa tapi kalau kita harus uji, begitu uji kita bersih, begitu uji kita kemudian menyadari ada dosa, lalu kemudian kita minta ampun kepada Tuhan maka tidak ada yang lepas dari anugerah Allah datang kepada kita. Di dalam dua tempat ini, maka ujian pencobaan itu sangat mungkin datang bukan karena dosa, tapi perhatikan baik-baik respon terhadap ujian pencobaan itu akan membawa kita benar atau berdosa di hadapan Allah.
Mengapa harus ada ujian dan pencobaan?
Jawabannya adalah untuk konfirmasi kesempurnaan. Socrates mengatakan hidup tanpa diuji, tidak layak untuk dihidupi. Maka mengerti filosofi seperti ini, mengerti teologia di dalam Alkitab seperti ini, maka Tuhan diuji dan dicobai itu harus ada untuk konfirmasi kesempurnaan. Apa dan mengapa harus ada konfirmasi kesempurnaan? Ketika kita melihat bayi lahir, kita mendapatkan bayi yang sempurna. Apa artinya? Sempurna itu tidak ada cacatnya, semuanya lengkap tetapi pada saat kita bicara bayi itu sempurna, di dalamnya sendiri mengandung potensi kesempurnaan. Dan potensi kesempurnaan ini kemudian akan menyatakan realisasi, sempurnanya di dalam time and space.
David Livingstone, seorang misionaris yang pergi ke Afrika berjuang untuk misi dan juga arkeologi. Dia mengabarkan Injil bertahun-tahun di tengah-tengah bahaya. Istrinya bahkan datang dan kemudian mati di sana. Dia sangat-sangat menderita pada waktu itu. Sampai akhir hidupnya, David Livingstone itu mati secara berlutut di tenda yang kecil di Afrika. Setelah mati, maka sejarah menyatakan jantungnya ditanam di Afrika dan tubuhnya dikembalikan ke Inggris dan begitu banyak orang menguburkan dia.
David Livingstone menjadi seorang yang begitu matang. Tulisan, khotbahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Hidup yang begitu memberi manfaat kepada seluruh dunia. Coba saudara bayangkan bayi David Livingstone. Apakah bayi ini sempurna? Sempurna. Tetapi saudara perhatikan. Di dalam kesempurnaan sebagai bayi, ada potensi kesempurnaan dia sebagai manusia.
Dan saudara bandingkan sekali lagi dengan David Livingstone yang sudah tua; seorang yang dipakai oleh Tuhan untuk memberkati semua manusia bukan saja pada jamannya, pada tempatnya tetapi setelah beratus-ratus tahun menjadi berkat bagi semua orang. Kemahirannya di dalam kerohanian, di dalam tulisan pena dan urapan Tuhan menyertai dia ketika dia berkotbah. Dari bayi menjadi orang tua. Di dalam bayi yang sempurna ada potensi kesempurnaan dan kepada orang tua ini ada konfirmasi kesempurnaan.
Dari potensi menjadi konfirmasi kesempurnaan. Untuk bisa terjadi seperti itu, hal yang harus ada yaitu ujian, pencobaan di dalam waktu. Kalau ini tidak ada, maka tidak ada konfirmasi kesempurnaan. Itulah sebabnya Alkitab dengan jelas menyatakan: Kita suka atau tidak, maka Tuhan di dalam anugerah-Nya memberikan kepada kita bentuk-bentuk ujian dan pencobaan yang mutlak harus ada karena Dia menginginkan adanya konfirmasi kesempurnaan.
Yesus Kristus adalah sempurna pada naturnya. Kalau demikian, mengapa Dia harus dicobai? Ada beberapa hal:
Dia dicobai untuk Allah di surga menyatakan kepada kita bahwa Dia adalah Mesias yang benar-benar memiliki, qualified untuk menyelamatkan kita, menyatakan ini Kristus-nya yang memang berkualifikasi, yang mutlak dan yang benar yang akan menyelamatkan kita. Kristus itu kemudian diuji dan Dia luluss dari ujian. Dia adalah satu pribadi yang completely qualified untuk menyelamatkan engkau, untuk menjadi Kepala Gereja. Itulah Kristus yang dibaptis, adalah Kristus yang menang terhadap ujian dan pencobaan. Inilah adalah pernyataan dari Tuhan. Sekali lagi di dalam pencobaan Yesus Kristus, mau menyatakan bahwa Dia adalah completely qualified.
Di dalam pencobaan Yesus Kristus, Ibrani menyatakan satu kalimat yang mengandung kata “sempurna” tapi jangan kita salah mengerti. Mari kita lihat Ibrani 5: 7-10. Kata “konfirmasi kesempurnaan” adalah sebuah kata yang memang terjadi kepada kita, manusia yang memiliki potensi kesempurnaan dan konfirmasi kesempurnaan. Di tengah-tengahnya ada ujian dan pencobaan. Tetapi ujian dan pencobaan kepada Yesus Kristus itu bukan untuk mengkonfirmasi kesempurnaan-Nya karena Dia secara natur itu sempurna adanya. Dia secara natur, penuh adanya. Dia sama sekali tidak perlu membuktikan diri-Nya bahwa Dia adalah Mesias.
Yesus Kristus itu sempurna adanya, Dia tidak pernah meragukan diri-Nya. Tetapi Dia menyatakan itu kepada kita: supaya kita mengerti bahwa Dia adalah Mesias yang sungguh-sungguh bisa menang terhadap pencobaan. Tetapi hal yang kedua, kesempurnaan yang ditulis oleh Ibrani ini, bukan kesempurnaan secara natur bukan juga Dia itu berproses di dalam natur-Nya dari potensi menjadi konfirmasi tetapi ketika bicara berkenaan Ia mencapai kesempurnaan itu adalah suatu kepenuhan menjalankan kehendak Allah.
Sekali lagi, kesempurnaan di dalam Ibrani adalah Yesus itu secara completely, penuh, menjalankan kehendak Allah. Maka Yesus Kristus, Dia adalah Allah, datang ke dalam dunia, masuk di dalam proses waktu, Dia harus dicobai, Dia harus menerima hukuman, aniaya, Dia harus dipaku di atas kayu salib, seluruhnya itu bukan untuk memberikan sesuatu konfirmasi kesempurnaan dari potensi kesempurnaan.
Tidak. Tetapi ini mau menyatakan bahwa Dia rela menjalankan seluruh keputusan dari Allah Bapa di dalam seluruh hidup-Nya untuk keselamatan kepada umat itu dinyatakan. Saudara perhatikan ketika membaca ayat 9, jangan salah mengerti. Saudara boleh lihat, sesudah Ia mencapai “kepenuhan” menjalankan kehendak Allah.
Apa itu kemenangan?
Adam dan Hawa kalah ketika dicobai demikian juga dengan Israel. Yesus Kristus yang adalah Adam kedua dan Israel yang sejati, menang ketika dicobai. Sekarang pertanyaannya; Apa itu kemenangan? Apa itu menang? Untuk mengerti ini, saudara-saudara, kita harus mengerti bagian Alkitab; apa itu kalah. Saudara-saudara, 2 yang kalah di dalam hal ini, yang begitu jelas di dalam Alkitab.
Yang pertama adalah kekalahan atau kejatuhan dari Lucifer. Yang kedua adalah kejatuhan dari Adam dan Hawa. Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa. Apa yang terjadi ketika Lucifer itu jatuh dan manusia itu jatuh di dalam dosa? Dua-duanya adalah kalah dan jatuh adanya. Dua-duanya memiliki kesamaan di dalam natur kejatuhannya.
Pertama, Lucifer jatuh karena dia ingin menjadi seperti Allah. Dia mengangkat dirinya dari bawah ke atas. Maka ini adalah keinginan untuk mengubah ordo. Demikian juga dengan Adam dan Hawa, karena ingin untuk seperti Allah. Apa itu kalah? Yaitu tidak menjaga ordo. Secara garis besar, manusia itu adalah satu pribadi yang diciptakan oleh Allah secara unik. Manusia diciptakan di bawah Allah dan di atas alam. Ini menjadi satu posisi tengah. Allah, manusia, alam. Setelah setan jatuh di dalam dosa.
Maka posisi ini menjadi bertambah, yaitu manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan setan. Pertama adalah manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam. Kedua, manusia diciptakan di antara Allah dan setan. Maka ini adalah ordo manusia. Manusia harus menggunakan alam untuk menyembah kepada Allah dan manusia harus mendekat kepada Allah dan melawan setan. Dua ordo ini jikalau kita sangkali maka itu adalah kekalahan bagi kita, apapun saja bentuknya. Manusia diciptakan di bawah Allah, di atas alam.
Manusia sudah diberikan kepada Allah, itu satu pengertian konsep nilai. Kita boleh menguasai alam tetapi kita harus dikuasai oleh Allah. Kita harus menggunakan alam ini untuk kita beribadah kepada Allah. Kita harus menggunakan segala sesuatu yang Tuhan berikan di bawah kita untuk kita boleh taat kepada Allah. Sekarang semuanya terbalik. Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa karena dia mementingkan alam untuk dia boleh menggeser ordo. Manusia diciptakan di dalam tatanan ini, yaitu dia di bawah Allah untuk dikuasai oleh Allah dan dia di atas alam untuk menguasai alam. Kita harus menguasai waktu untuk kita boleh beribadah kepada Tuhan.
Kita harus menguasai diri di dalam penggunaan uang untuk nama Tuhan dipermuliakan. Kita harus menguasai segala sesuatu yang diberikan oleh Allah di bawah kita untuk kita boleh semakin takut kepada Tuhan dan beribadah kepada Tuhan. Jangan terbalik. Tetapi selain itu, manusia diciptakan di tengah-tengah Allah dan Setan. Manusia diciptakan untuk boleh menyembah Allah dan memerangi Setan. Tetapi pada waktu Adam dan Hawa tidak. Pada waktu Adam dan Hawa taat kepada Setan, pada saat yang sama dia mengusir Allah.
Ketika dia lebih percaya kepada Setan, pada saat yang sama, dia tidak percaya kepada Tuhan. Adam dan Hawa menyembah setan pada saat mereka melakukan kehendak mereka sendiri bukan kehendak Allah. Itulah sebabnya Yesus Kristus mengatakan: “Barangsiapa mau menjadi murid-Ku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.” Setiap kali hati kita yang berdosa menginginkan dari kehendaknya jadi, pada saat yang sama kita memihak kepada Setan.
Setiap kali hati kita yang berdosa memaksa, menginginkan sesuatu dan kita menjadikannya, saudara jangan katakan itu dari Tuhan. Itu pasti dari setan. Biar kita boleh sungguh-sungguh berhati-hati. Kecuali di dalam diri kita itu murni, Roh Kudus menerangi kita dengan Firman-Nya dan kita hidup di dalam menyangkal diri kita; maka di situ sangat mungkin baru Roh Kudus membalikkan hati kita dan memberikan keinginanNya ditanam di dalam keinginan kita.
Tapi kalau tidak, tidak ada Firman, kita tidak membaca Firman, kita tidak menjaga hidup suci, kita tidak takut kepada Tuhan, lalu kemudian kita menginginkan sesuatu dan kita menjadikan sesuatu, itu sangat mungkin adalah kehendak setan yang dipenuhi. Padahal Alkitab menyatakan: Jaga ordo, Allah di atas, alam di bawah. Kita harus memihak kepada Allah dan kita harus membuang setan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (2)
Matius 4 :1-11
Seri “Ujian, Pencobaan dan Kemenangan” adalah satu seri yang baru setelah Yesus Kristus dibaptis di sungai Yordan. Peristiwa baptisan Yesus merupakan satu simbol bahwa Yesus dibaptis atau diurapi sebagai Mesias. Setelah itu Roh Kudus menuntun-Nya untuk dicobai oleh setan. Di sini Yesus Kritus mau menyatakan kepada gereja bahwa Dia adalah Mesias yang sesungguhnya yang benar-benar qualified untuk bisa menyelamatkan kita. Bapa di Surga mengatakan “Inilah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nya Aku berkenan.” Tuhan bukan saja berbicara, Tuhan membuktikan kepada kita siapa Juruselamat yang sejati.
Semua orang pada waktu itu melihat bahwa Yesus Kristus dari Nazaret, anak Yusuf dan Maria adalah orang terkutuk, tetapi sebenarnya Dia adalah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi dan seluruh dunia. Alkitab mengatakan Dia adalah Domba Allah yang sempurna, yang tidak ada cacat cela untuk disembelih. Di dalam temptation of Jesus Christ, maka kita melihat bagaimana Dia dicobai oleh setan dari seluruh bagian dan Dia menyatakan tidak berdosa.
Selain itu, pencobaan Kristus juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap kita orang Kristen, gereja yang sejati akan masuk di dalam temptation dan ujian. Kristus tidak berdosa sekalipun, harus diuji dan dicobai. Sebelum Adam jatuh di dalam dosa, dia harus diuji dan dicobai. Ujian dan pencobaan itu sudah ada sebelum Adam jatuh di dalam dosa. Ujian dan pencobaan adalah sesuatu yang mutlak perlu untuk memproses seseorang, untuk menjadikan orang itu dikonfirmasi kesempurnaannya.
Konfirmasi kesempurnaan itu penting sekali, ditentukan oleh Allah Bapa di surga untuk kita manusia ciptaan-Nya. Itulah sebabnya manusia diciptakan oleh Allah bukan di dalam kekekalan tetapi di dalam proses waktu yang bersifat progresif. Budaya ini akan menjalar secara progresif. Karakter kita akan menjalar bertumbuh secara progresif dan kita akan tahu bahwa kesempurnaan iman kita akan bertumbuh secara progresif. Semuanya ada di dalam waktu.
Kita sudah bicara tentang apa itu kemenangan yang sesungguhnya. Apa yang sering kali kita katakan menang, pada saat yang sama menurut Alkitab itu kalah. Yesus itu menang adanya. Perhatikan dari tiga temptation, Yesus Kristus tidak mendapatkan apapun. Banyak orang mengatakan ketika mereka menang, mereka mendapatkan sesuatu. Pada saat Yesus dicobai, Dia tidak mendapatkan apapun saja. Tidak mendapatkan makanan, tidak mendapatkan kehormatan dan tidak mendapatkan seluruh dunia pada waktu itu. Tetapi Dia menang.
Ketika bicara mengenai kemenangan kita harus belajar apa itu kekalahan. Di dalam seluruh sejarah maka ada dua oknum yang total kalah. Pertama adalah malaikat Lucifer, jatuh di dalam dosa. Kedua adalah Adam dan Hawa, wakil seluruh umat manusia kalah, jatuh di dalam dosa. Penyebab mereka kalah adalah ketika mereka tidak menyukai posisi mereka di dalam ordo. Mereka ingin ke atas. Mereka ingin seperti Allah. Pada saat yang sama mereka ingin ke atas, mereka jatuh di dalam dosa. Lucifer dan Adam melakukan hal itu.
Perhatikan semua yang berdosa, semuanya ingin ke atas. Tetapi satu-satunya yang dari atas turun ke bawah adalah Yesus Kristus. Di dalam pencobaan ini, Yesus Kristus menjaga ordo. Dia tidak melampaui ordonya. Dia mau untuk berada di dalam kepuasan yang Bapa berikan. Dia adalah oknum kedua dari Allah Tritunggal. Secara nature Dia tidak lebih rendah dari Allah Bapa. Dia adalah Allah di dalam Tritunggal yang bertahta dari selama-lamanya dan sampai selama-lamanya. Tetapi di dalam Dia melayani di dunia, Dia menyatakan kepada kita Dia memiliki satu tujuan hidup yaitu menjalankan seluruh kehendak Allah Bapa.
Dia menjaga ordo-Nya. Dia berada di dalam kerendahan seperti itu, dan itulah kemenangan. Jikalau seorang anak ingin menjadi sejajar dengan ayahnya, di situ kekalahannya. Jikalau istri ingin merebut posisi suami, di situ kekalahannya. Jikalau seseorang yang berada dalam gereja merasa tidak puas lalu melawan orang yang di atasnya padahal orang di atasnya itu tidak berdosa, di situ kekalahannya.
Jikalau seorang suami tidak mengasihi istrinya, dia menyeleweng dari ordonya. Perhatikan baik-baik apa yang terjadi di seluruh dunia, semuanya ingin ke atas, keluar dari ordo. Minta kepada Tuhan kemuliaan yang ada di dalam ordo yang engkau jalani. Allah menciptakan dunia ini di dalam tatanan yang harmonis. Dosa berusaha untuk menghancurkan keharmonisan itu, dengan memutarbalikkan tatanan ordo.
Bicara mengenai pencobaan, maka kita harus mengerti ada satu oknum yang terus mencobai gereja. Ini adalah musuh Kristus dan musuh gereja sepanjang masa. Kita akan melihat apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan setan. Ada 3 kesalahan konsep mengenai setan yang ada di dalam orang Kristen.
Tidak percaya adanya setan.
Ada orang-orang Kristen yang tidak mempercayai adanya setan. Setan dianggap bukan satu pribadi. Scientists, liberals dan neo-orthodoxhanya mempercayai bahwa sesuatu yang negatif terjadi karena pengaruh gejala alam, penyakit atau psychological semata. Tetapi Alkitab menyatakan bahwa setan itu ada. Setan adalah pribadi yang aktif, menyerang kita, bahkan menyerang Kristus. Kita tidak bisa mengatakan bahwa tidak ada setan. Kita tidak bisa mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang sifatnya natural, ada sesuatu di balik itu yang sifatnya adalah pribadi.
Memikirkan dan berespon secara berlebihan tentang setan.
Ada orang berpikir bahwa pribadi setan itu ada dan selalu secara langsung berada di setiap problem yang mereka hadapi. Setan memang bapa setiap kejahatan dan dosa, tetapi tidak berarti setiap problem di dalam hidup kita, adalah karena kehadirannya secara langsung. Ada orang mengatakan tidak bisa pergi ke gereja bukan karena terlambat bangun tetapi karena ada roh ngantuk, orang malas mengatakan karena ada roh malas di dalam dirinya. Orang-orang ini berpikir bahwa setiap kali berbuat dosa, pasti ada pribadi setan yang langsung ada di baliknya. Alkitab menyatakan bahwa tidak setiap dosa yang terjadi itu berarti secara langsung setan bekerja. Ada 2 hal yang dapat kita pelajari:
Kita dicobai oleh keinginan dosa kita sendiri (kitab Yakobus). Yudas itu memang ingin untuk mendapatkan uang. Adam dan Hawa itu memang ingin menjadi seperti Allah. Ananias dan Safira memang ingin menyembunyikan uang mereka dan berlaku seolah-olah jujur. Saudara tidak akan mendapatkan penjelasan mengenai setan yang bekerja untuk dia mengusik Daud berzinah dengan Betsyeba. Kita itu berdosa karena diri kita sendiri. Kita jatuh di dalam dosa karena kita mencobai diri kita sendiri.
Jikalaupun setan mencobai secara langsung, tetap kejatuhan itu adalah tanggung jawab kita di hadapan Allah. Saudara tidak bisa menyalahkan setan dan tidak pernah ada hukum di dalam Alkitab itu menyalahkan setan. Setan tidak pernah bisa memaksa orang Kristen jatuh di dalam dosa. Dia hanya mencobai dan menggoda. Itu adalah keputusan dari hati saudara sendiri. Jangan salahkan orang lain dan setan. Kita sering sekali melupakan tanggung jawab kita sendiri. Tidak ada yang mendorong dan memaksa kita untuk mengambil satu kejahatan. Tanpa saudara mengerti poin ini saudara tidak akan mau berubah. Saudara akan terus menerus berlogika untuk membenarkan hidup kita sendiri.
Mempelajari cerita tentang setan di luar Alkitab.
Mereka melihat majalah, tv, mitos, imajinasi dunia, tetapi bukan dari Alkitab. Jangan berpikir ini tidak masalah. Jagai anak kita melihat film-film yang tidak baik seperti exorcism, hantu, dan horor. Apa yang terjadi jika saudara menonton film itu? Spirit ini yang akan muncul. Kita akan lebih takut kepada setan daripada takut kepada Allah. Karena di dalam film tersebut akan mempertontonkan kemuliaan setan.
Jikalau saudara mau untuk melihat, mengenal dan mengerti sesungguhnya apa itu setan, satu-satunya buku yang terbaik dan paling tepat adalah Alkitab. Alkitab adalah buku tentang setan, Alkitab adalah buku tentang manusia dan Alkitab adalah buku tentang Allah. Biarlah kita boleh mendapatkan sumber yang sesungguhnya. Biarlah kita boleh sungguh-sungguh melihat pekerjaan setan yang menakutkan tetapi melihat kuasa Allah yang menyelamatkan.
Alkitab mengajarkan sesuatu yang unik mengenai setan. Kata setan atau iblis, muncul di dalam 6 bagian di Perjanjian Lama (PL). Tetapi di dalam Perjanjian Baru (PB), kata setan itu muncul hampir di setiap kitab. Bahkan 25 pasal yang diucapkan Yesus Kristus sendiri berkenaan dengan setan. Apa yang sebenarnya Alkitab mau katakan kepada kita? Perhatikan baik-baik, intensitasnya, setan yang tadinya tidak bekerja secara kuat di dalam PL, sekarang menampakkan diri dan bekerja keras di dalam PB. Setan mengerti waktunya tinggal sedikit.
Dia mengejar waktu sebelum kekekalan dinyatakan, sebelum Kristus datang untuk yang kedua kalinya, setan harus menjangkau sebanyak mungkin umat manusia. Jikalau setan tidak bisa mendapatkan jiwa manusia karena dia sudah ditebus oleh Kristus, minimal dia berusaha mendapatkan hidup manusia yang ditebus oleh Kristus. Setan mengerti waktu dan bekerja keras untuk menipu dan orang-orang Kristen yang tertipu, berpikir waktu itu masih banyak. Tetapi kita hidup di dalam kekristenan yang santai.
Perhatikan baik-baik, di dalam peperangan mana yang lebih baik, jika musuh bersembunyi atau menyatakan diri? Lebih baik dia bersembunyi. Tetapi kalau sampai dia menyatakan diri, itu adalah final stage. Itu adalah gempuran besar-besaran. Saya berharap saudara mengerti hal ini. Di dalam peperangan yang besar, prajurit yang paling kalah terlebih dahulu adalah prajurit yang tidak tahu bahwa ia sedang berada dalam peperangan. Jikalau satu negara akan menggempur negara yang lain, apa yang akan dia kerjakan terlebih dahulu?
Dia akan mengirimkan mata-matanya secara tersembunyi, memetakan seluruh daerah itu, dan dia akan mengirimkan special army. Hanya beberapa orang. Kadang 10, kadang 15. Dan kemudian dia akan berusaha menghancurkan satu persatu. Setelah dia menang, dia memberikan satu signal ke tempat daerahnya, baru ribuan army itu akan hadir. Setan berperang dengan strategi.
Hal yang lain, Alkitab mengajarkan bahwa setan bukanlah pribadi yang sejajar dengan Tuhan. Kalau kita tidak mengerti prinsip ini, kita akan termakan dengan apa yang dunia katakan. Kita akan mudah jatuh mengasihani diri karena diri kita terus ditarik oleh kebaikan dan kejahatan (Yin dan Yang), setan dan Allah adalah dua kekuatan yang sama besarny dan yang sejajar. Tidak! Alkitab menyatakan dia itu tidak sebanding dengan Allah. Dia tidak sebanding dengan Kristus. Dia adalah ciptaan dan Kristus adalah Pencipta. Ini bukan suatu perbedaan secara kuantitatif, tetapi sesuatu kualitatif. Malaikat adalah pribadi yang dicipta oleh Allah. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa setan itu adalah ciptaan, roh yang tidak terlihat dan sifatnya terbatas. Dia tidak seperti Tuhan. Ada orang mengatakan bahwa dirinya begitu sulit lepas dari dosa karena terus diikat. Saudara harus mengerti kuasa Kristus melebihi daripada semua itu. Kuasa Kristus menaklukkan, mematikan semuanya itu. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk kita tidak berharap. Pengharapan itu adalah pengharapan yang pasti. Ada kelepasan dari Kristus. Dosa itu suatu kuasa yang mengikat, tapi Allah memiliki kuasa yang membebaskan yang melebihi setan. Kuasa Kristus jauh lebih besar. Seandainya saudara bertemu dengan orang yang kerasukan, jangan pernah melupakan poin ini: Mereka adalah ciptaan, sama seperti kita adalah ciptaan, tapi Kristus adalah Pencipta. Berteriaklah dan memohonlah kepada Kristus karena Dia akan mematikan pekerjaan setan.
Hal yang selanjutnya, setan merupakan pribadi, berarti dia punya intelek, kemauan, dan emosi. Dia memiliki pikiran dan berstrategi. Sepanjang dari PL sampai PB, kita akan melihat peperangan rohani, peperangan gereja Tuhan melawan setan. Dan itu bersifat strategi. Dia punya kemauan yang dituju: yaitu agar orang-orang takut kepada dia dan tidak menghormati Allah.
Dan dia punya emosi untuk disukakan atau dia sendiri marah adanya. Pdt. Stephen Tong mengatakan satu kalimat yang begitu tajam, “Hiduplah sampai membuat setan marah besar”. Hamba Tuhan yang baik adalah hamba Tuhan yang membuat Allah berkenan dan tersenyum dan membuat setan marah besar.
Hamba Tuhan yang jelek, gereja yang jelek adalah gereja atau hamba Tuhan yang membuat setan itu sukacita besar. Lawanlah setan. Berlindunglah di hadapan Allah. Lakukan Firman-Nya. Buatlah sepanjang hidup yang Tuhan berikan itu, membuat setan marah besar. Perhatikan bahwa setan itu memiliki pikiran. Dia memiliki strategi tetapi apapun saja strateginya sebenarnya sudah dibukakan oleh Alkitab. Jangan bepikir kita bisa menang melawan setan tanpa Kristus dan Alkitab.
Pengalaman kita tidak sebanding dengan pengalaman dia. Setan sudah hidup ratusan bahkan ribuan tahun. Dia memiliki pengalaman-pengalaman yang jauh melebihi daripada pengalaman hidup kita. Jikalau kita melepaskan diri dari Firman, dan tidak bergantung kepada Kristus, kita adalah orang sombong yang sungguh-sungguh bodoh. Bagaimana mungkin kita bisa memenangkan peperangan? Setan begitu berpengalaman.
Dia adalah salah satu penghulu malaikat yang tertinggi pada waktu itu. Kecuali kita mau merendahkan diri kita dan mengakui ketidakberdayaan kita, kecuali anugerah Allah menolong kita, kuasa Kristus membantu kita, dan Dia berada di depan kita untuk berperang serta Roh itu menyelimuti hidup kita, maka baru ada sesuatu kemenangan. Kita harus mengerti hal ini.
Gereja bukan ditentukan untuk hidup santai. Kita bukan ditentukan untuk hidup baik saja. Tidak cukup jika kita mengatakan seluruh pekerjaan dan keluargaku baik dan aku tidak melakukan dosa. Kita ditentukan untuk berperang. Kita memiliki kekuatan dan kuasa perang.
Di dalam Efesus 6:10-20 mengenai peperangan rohani, ada sesuatu yang menarik di dalam perikop itu, Allah Tritunggal muncul bersama-sama. Kemunculan Allah Trituggal dalam 1 peristiwa atau 1 perikop bersama-sama itu jarang di dalam Alkitab. Allah Tritunggal muncul bersama-sama di dalam baptisan Yesus Kristus dan di dalam peperangan rohani. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah dan engkau akan bertahan di dalam Tuhan yang memberikan anugerah dan berdoalah di dalam Roh Kudus.
Seluruhnya mau mengajarkan kepada kita: setan bukan lawan kita. Kecuali saudara memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, berlindung di bawah kuasa Allah dan pimpinan Roh Kudus, maka kita tidak mungkin more than conqueror. Semua ini adalah ayat-ayat penting untuk memperlengkapi kita menjadi orang Kristen yang sesungguhnya.
Apa yang menjadi pekerjaan utama dari setan? Alkitab menyatakan minimal ada 5 hal yang menjadi pekerjaan utamanya.
Penentang Allah.
Kata setan itu artinya adalah penentang Allah. Jikalau hidup kita menghambat pekerjaan Allah, mencemooh orang-orang yang bekerja bagi Allah, kita menghina hamba-hamba Tuhan yang bekerja mati-matian bagi Tuhan, pada saat yang sama maka kita adalah pengikut setan. Allah adalah pribadi yang memiliki kehendak dan kehendak-Nya ini dijadikan di bumi. Setan ingin terus-menerus menghambat pekerjaan Allah.
Penuduh.
Di dalam kitab Ayub maka setan menuduh Ayub, di dalam kitab Zakharia, dia menuduh imam Yosua. Dia adalah penuduh di dalam kekekalan. Pada saat penghakiman terakhir, dia akan menjadi penuduh kita namun Alkitab menyatakan Kristus-lah pembela kita.
Penggoda umat manusia.
Setan akan terus-menerus menggoda kita, mengipasi niat jahat dan kotor, dosa sekecil apapun menjadi sesuatu yang besar. Apa yang dia kerjakan adalah memberikan minyak di dalam hati kita yang dibakar dengan nafsu yang berdosa. Apa yang dikerjakan adalah memberikan temptation pada saat yang tepat ketika kita ingin berdosa. Dia berusaha untuk menggagalkan iman kita, padahal di saat yang sama Kristus mengatakan, “Jikalau Anak Manusia datang, apakah Dia akan mendapatkan iman di bumi ini?”
Apa yang dikerjakan oleh setan, dia akan menggoda, mencobai kita terus-menerus, kecuali kita kembali kepada Alkitab, melihat apa yang dikerjakan oleh Tuhan. Ketika kita membaca Alkitab, kita akan diberikan peneguhan oleh Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan sungguh-sungguh meminta kepada saudara-saudara, jangan tinggalkan rumah kita tanpa membaca Firman. Sesulit apapun hidup kita biarlah kita boleh terus berakar di dalam Firman.
Kita membaca Firman bukan hanya agar kita lebih baik, tetapi Firman itu yang menguduskan kita dan meneguhkan iman kita. Firman itu yang akan mencelikkan kita apa yang sebenarnya yang kita sedang hadapi. Adam dan Hawa ketika mendengarkan suara setan, mereka melupakan suara Allah, maka seluruh hatinya itu menjadi goyang. Pada waktu itu apa yang seharusnya mereka kerjakan? Orang puritan menyatakan kepada kita: meditasikan Firman itu, ingatlah Firman itu.
Adam dan Hawa sudah mendengarkan Firman dan kemudian setan memberikan firmannya, dan di saat seperti itu hati mereka goyang. Ada keinginan kecil dari dosa. Kalimat setan itu seperti minyak yang dituangkan. Di saat seperti itu, kalau kita tidak mengingat Firman, kejatuhan pasti mutlak terjadi. Firman itu segala-galanya dalam hidup kita. Kita diciptakan, ditopang, dikuduskan, diteguhkan, dan iman kita ditumbuhkan oleh Firman, dan melalui Firman iman kita akan disempurnakan.
Dari awal sampai akhir seluruhnya adalah Firman. Namun itu yang paling hilang di dalam gereja Tuhan saat ini. Kebanyakan gereja sekarang menekankan praise and worship. Yesus Kristus mengatakan Firman itu harus menempati tempat yang paling utama. Tidak berarti bahwa tidak boleh praise and worship, tidak berarti tidak berdoa. Alkitab mengatakan seharusnya manusia menutup mulutnya dan mendengarkan sesuatu dari Tuhan.
Pembohong.
Setan sebenarnya adalah pembohong. Setan memiliki IQ yang tinggi sekali. Dia tidak mudah untuk dikenali. Ketika seseorang berbohong, mengatakan bahwa ia terlambat karena bertemu dengan UFO, pasti orang yang mendengarkannya tidak akan mempercayainya dan akan mentertawakannya. Setan kalau berbohong memiliki rumus bukan 100% kebohongan, tetapi 99.9% kebenaran ditambah 0.1% kebohongan. Itulah sebabnya semua orang terpandai sekalipun akan mati di tangannya. Orang yang paling berpengalaman pun dapat jatuh di depan matanya. Kita tidak bisa mengerti 0.1% ini, kecuali Roh Kudus, sang Penolong, sang Pewahyu itu menyinari kita melalui Firman-Nya untuk mengerti 0.1% itu.
Kita harus bergantung kepada Firman. Kita tidak bisa apa-apa. Kita orang bodoh. Itulah sebabnya setan akan terus berusaha menyingkirkan kita dari Firman. Dia akan membawa saudara untuk melayani bahkan mungkin berkotbah seperti saya. Mungkin dia akan membohongi saudara dengan sesuatu yang kelihatannya baik, engkau sudah tiap Minggu pergi ke gereja, tidak perlu mengikuti STRIS, tidak perlu mengikuti bible study.
Setan akan lakukan apapun saja, tetapi tidak membawa kita kepada Firman dan mengenal Firman lebih dalam. Setan mungkin akan mengatakan kepadamu bahwa semua gereja sama, ada gereja tertentu yang lebih menyenangkan, ada entertainment, ada community di sana tetapi tidak ada Firman. Dan kalaupun Firman, itu adalah mimpi dari pendetanya atau interpretasi yang tidak benar. Jika kita tidak memiliki penerang sama sekali maka kita berpikir bahwa itu adalah kebenaran. Jangan lupa bahwa di dalam pencobaan Yesus Kristus kedua, setan memaparkan Firman kepada Kristus.
Jikalau saudara melihat keberanian setan, saudara akan menggeleng kepala karena Kristus pun dilawan oleh dia. Alkitab mengatakan dalam kitab Kejadian: Maka keturunan ular itu akan memagut tumit dan keturunan perempuan itu akan mematahkan, menghancurkan kepala ular. Mungkin karena itu setan tidak bisa berpikir jernih. Dia bukan saja melawan manusia, tetapi melawan Kristus. Keberanian yang terlalu bodoh.
Pencuri, pembunuh, pembinasa.
Artinya setan akan mengerjakan dari hal yang kecil sampai total semuanya. Sekali saudara membuka pintu untuk dosa yang kecil, dia akan mengerjakannya dengan cepat dan sangat bersemangat untuk menghabisi kita secara total. Setan menyatakan sesuatu kehancuran secara total, tetapi Kristus memberikan keselamatan secara total. Setan memberikan kematian secara kekal, tetapi Kristus memberikan hidup yang kekal.
Jikalau kita mau melihat dan mempelajari tentang setan, tidak ada tempat yang lebih baik dari Alkitab. Pelajarilah Alkitab, maka kita akan mengerti peperangan itu apa. Apa yang ada di depan kita, dan apa strateginya, dan apa yang kita itu bisa andalkan, apa senjata kita, dan apa itu arti kemenangan yang Tuhan itu nyatakan kepada kita.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (3)
Matius 4:4-11
Di dalam hidup tidak mungkin tidak ada pencobaan dan rintangan. Alkitab dengan jelas menyatakan khususnya di dalam gereja, setan tidak pernah tinggal diam untuk menjatuhkan iman dan membuat kemurnian kita itu berbalik dari Allah. Ini adalah peperangan rohani sekaligus ujian rohani yang harus kita hadapi sebagai orang Kristen.
Biarlah orang Kristen menyadari hal ini dan tidak hidup santai. Setan berusaha untuk menipu kita, menjatuhkan dan memberikan godaan yang besar di dalam hidup kita. Tetapi bersyukur kepada Tuhan karena kita memiliki Roh Kudus, Firman dan kita memiliki kehidupan Kristus, Immanuel yang menyertai kita. Melalui Firman kita boleh melihat apa yang Tuhan nyatakan kepada kita sebagai strategi untuk menghadapi setan.
Melalui Firman kita boleh melihat jebakan-jebakan tersembunyi yang tidak diketahui oleh dunia tetapi diberikan kepada kita satu penglihatan apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh setan. Melalui Firman kita mendapatkan jalan keluar dan juga kuasa untuk menang karena Kristus sudah menang terhadap segala cobaan dan Dia tidak berbuat berdosa.
Di dalam kitab Tawarikh, setan begitu berani, berdiri menantang seluruh orang Israel. Itu adalah tantangan terbuka terhadap gereja Tuhan dalam Perjanjian Lama. Ini adalah peperangan yang sangat sengit luar biasa, tetapi bersyukur kepada Allah di dalam Efesus 6, Matthew Henry mengatakan kepada gereja, setan berdiri (stand up) menantang gereja, maka gereja dalam Efesus 6 mengatakan,”Bangkit! Berdirilah tegap!”
Tuhan mengerti kita begitu takut, begitu lemah, dan kurang iman. Itulah sebabnya di dalam Efesus 6 ketika berbicara berkenaan dengan peperangan rohani, orang Kristen harus bangkit dan berdiri. Di situ dikatakan berdiri, pergunakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan di dalam Efesus 6:10-20 Allah Tritunggal muncul bersama-sama.
Allah Tritunggal menguatkan langkah kaki kita. Allah Tritunggal menumbuhkan iman kita untuk kita berani bertempur dengan kekuatan kuasa melawan setan penghulu Malaikat yang jatuh itu yang tidak terlihat oleh mata. Melalui Alkitab, kita dapat melihat strategi, jebakan, dan tujuan akhir dari setan. Bukan hanya itu, melalui Alkitab kita juga mengerti Kristus dan kuasa-Nya dan bagaimana dengan kekuatan dari kelembutan hati-Nya taat kepada Tuhan memenangkan seluruh dari peperangan ini.
Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab sudah pasti jatuh di dalam dosa. Orang Kristen yang tidak membaca Alkitab adalah orang berpikir itu adalah urusan biasa, sepele, dan itu menyatakan sesuatu kesombongannya yang luar biasa. John Owen menyatakan satu kalimat seperti ini: “Oh, saya mengerti betapa lemahnya imanku, dan betapa beraninya setan itu, maka karena itulah aku berlari kepada Kristus dan minta pertolongan”.
Tetapi mungkin sebagian besar orang Kristen adalah orang yang mungkin berpikir memiliki iman lebih kuat daripada orang-orang yang dipakai Tuhan di dalam Alkitab, nabi-nabi dan rasul-rasul, bapa-bapa gereja dan kaum Puritan. Mereka adalah orang yang terus mendekat kepada Kristus. Petrus yang adalah kepala gereja, kepala rasul dan yang menjadi wakil Kristus setelah Kristus pergi ke Surga, itupun jatuh di dalam dosa.
Lalu siapakah kita ini? Masakan kita bisa menang terhadap hal ini? Saya berbicara seperti ini bukan untuk mendorong saudara untuk melihat kehebatan setan tetapi melihat betapa kita bankrupt dan tidak memiliki apa-apa. Karena itu kita meminta pertolongan dari Kristus. “Apart from Me you can do nothing“, itu adalah kalimat dari Kristus. Engkau tidak dapat berbuat apapun saja, di luar Kristus.
Sekarang kita akan melihat apa yang menjadi pekerjaan setan dan cara kerjanya yang Tuhan nyatakan kepada kita di dalam Firman-Nya. Setan mencobai Kristus, Alkitab menyatakan bahwa Kristus dicobai dalam segala aspek, tetapi Kristus tidak berdosa sama sekali.
Kristus adalah Adam kedua, pangkal pokok dari seluruh keselamatan. Adam pertama jatuh di dalam dosa, Adam kedua menang terhadap seluruh godaan. Seluruh orang Israel gagal di dalam pencobaan, tetapi Kristus menang di dalam pencobaan tersebut. Kristus adalah Israel yang sejati. Kristus adalah Kepala Gereja, Dia adalah Pemimpin yang menjadi satu sumber inspirasi dan kuasa untuk kita itu menang terhadap ujian dan pencobaan.
Peperangan melawan setan adalah peperangan rohani yang subtle (di bawah permukaan), tidak terlihat dan jalannya begitu silent sampai kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu peperangan sampai pada saatnya kita jatuh di dalam dosa bahkan berusaha untuk dihabisi baru kita sadar semuanya sudah hampir terlambat.
Cara kerja setan untuk menjatuhkan kita: Hal yang pertama adalah melalui kebutuhan. Pada waktu Yesus Kristus sudah hampir menyelesaikan puasa-Nya, di saat begitu lapar maka kemudian setan datang dan mengatakan kepada Yesus: “Yesus, Engkau Anak Allah, ubah batu ini jadi roti”. Setan menawarkan kepada Yesus sesuatu, masuknya melalui jendela kebutuhan. Di dalam hidup, kita harus memisahkan dua hal ini: keinginan dan kebutuhan. Sebagai orang Kristen, kita boleh-boleh saja memiliki keinginan, misalnya keinginan untuk naik pangkat, ingin terkenal, ingin kaya dan gerejanya maju. Tetapi perhatikan baik-baik terhadap keinginan ini, cek apakah keinginan tersebut ada bibit dosa sekecil apapun. Saya tidak sedang berbicara mengenai kebutuhan, saya berbicara mengenai keinginan ada bibit dosa atau tidak sekecil apapun. Dan jikalau ada, cepat-cepat matikan. Ini adalah hal yang penting sekali. Kalau ada bibit dosa dan itu begitu subtle, sesuatu yang tersembunyi di dalam hati kita maka dosa itu akan terus ada dan mulai berkembang sedikit demi sedikit tanpa saudara ketahui dan setan akan memberikan sesuatu temptation yang tepat dan begitu hal ini digabung maka pasti kita jatuh di dalam dosa. Perhatikan prinsip rohani ini, kalau ada keinginan dan di dalam keinginan itu ada satu bibit dosa maka cepat matikan itu. Kalau tidak dimatikan maka setan akan datang, setan akan membuat ada satu kondisi temptation yang tepat yang fit dengan keinginan kita,maka kita pasti akan jatuh dalam dosa. Kalau saudara ingin kaya itu tidak masalah, karena tidak ada orang yang ingin miskin. Tetapi ketika saudara ingin kaya, perhatikan di dalam hati saudara ada bibit dosa atau tidak. Kalau saudara berpikir saya ingin kaya agar orang respect dengan saya. Di sini dosanya, itu berarti saudara ingin kaya adalah karena saudara menyadari sekarang saudara tidak punya harga diri. Harga diri dan kehormatan diri kita adalah karena Kristus bukan karena kantong saudara tebal atau tidak. Ada orang kalau tabungannya mengecil, gelisahnya luar biasa. Kalau tabungannya mulai membesar, baru merasa tenang hidupnya. Itu semua berarti kekayaan adalah tuanmu, tuhanmu adalah uang. Saya tidak katakan ketika tabungan makin mengecil saudara gembira saja tidak ada kuatir, bukan. Saya hanya mau mengatakan kalau itu terus men-drive engkau melihat segala sesuatu engkau berhasil atau tidak, engkau patut dihargai atau tidak, engkau mulia atau hina karena masalah uang maka itu adalah tuhan kita. Maka ketika itu ada satu dosa kecil seperti itu saudara tidak matikan, yang terjadi adalah ketika nanti ada suatu occasion yang bisa membuat saudara kaya, saudara tidak berpikir jalan Tuhan, apapun saja saudara akan ambil karena mata kita adalah untuk itu. Punya uang dan menabung itu bahkan adalah kehendak Allah. Tetapi tidak berarti dengan keinginan itu saudara mau untuk mengambil apa pun saja yang memperbanyak tabungan. John Owen menyatakan kepada kita: kalau engkau punya satu keinginan dan ada dosa sekecil apapun pun, cepat matikan. Kalau tidak, maka setan akan menyatakan temptation yang begitu tepat dan ini akan menjadi bahan bakar untuk membuat keinginanmu keluar, dan di saat seperti itu pasti engkau jatuh.
Di dalam Kejadian 3, siapa yang membuat Hawa jatuh di dalam dosa? Kita akan menjawab setan. Setan hanya memberikan satu temptation yang fit dengan apa yang diinginkan oleh Hawa. Kalau kita mengerti prinsip dari dosa itu bukan tindakan, dosa itu ada di dalam hati kita terlebih dahulu. Dan ketika setan itu memberikan temptation yang fit maka kemudian baru dosa dalam hati itu muncul dengan begitu jelas. J.C. Ryle menyatakan: jika seseorang jatuh dalam dosa, itu hanya menyatakan apa yang sudah tersembunyi di dalam hatinya. Setan memberikan temptation yang fit(tepat) dengan Hawa yang menginginkan untuk mengambil buah itu dan selanjutnya dua hal ini digabungkan maka ia jatuh di dalam dosa. Jikalau hanya ada satu keinginanmu yang berdosa tetapi tidak ada waktu yang tepat maka kemungkinan kita tidak akan jatuh ke dalam dosa sampai ketika waktu itu tepat, sampai temptation itu tepat. Setan itu pandai sekali di dalam urusan temptation, dia menunggu waktu yang tepat. Suatu hari saya melihat TV atau film, ceritanya kurang lebih itu seperti ini, ada suami istri, lalu kemudian suaminya itu akhirnya tidur dengan satu perempuan yang menggoda dia, hanya sekali. Dan ketika dia melakukan perzinahan ini, istrinya tidak mengetahuinya. Suami tersebut merasa bersalah, kemudian perempuan yang menggoda dia, mengatakan demikian: “Jangan bilang kalau kamu itu tidak mau, kalau kita bisa tidur sama-sama, pasti itu ada keinginan dalam hatimu untuk tidur dengan aku sekecil apapun”. Kalimat itu mencengangkan saya! Kalimat itu persis dengan yang dikatakan oleh John Owen tetapi terbalik yaitu setan yang katakan itu. Saya kagetnya luar biasa! Ketika kita berbicara tentang keinginan, bukan kebutuhan, hal pertama yang saudara harus cek, apakah ada bibit dosa sekecil apapun. Alkitab menyatakan jiwa itu begitu licik, hati itu begitu licik. Ada satu kalimat yang saya dengar dari seseorang, salah satu hal, yang tertinggi, yang tidak bisa kita percaya dalam hidup kita adalah hati kita sendiri. Saya sudah berbicara mengenai keinginan, tetapi apa yang setan berikan temptation kepada Kristus bukan berbicara mengenai keinginan, itu adalah berbicara mengenai kebutuhan. Menginginkan makanan di saat tubuh sudah lapar, itu bukan keinginan tetapi adalah kebutuhan.
Perhatikan baik-baik, setan memberikan temptation di dalam 4 aspek ini yaitu:
Tepat waktunya.
Pada waktu Yesus berpuasa dan dicobai untuk mengubah batu menjadi roti, itu tepat waktunya. Setan bukan berbicara di hari pertama Yesus berpuasa tetapi sesudah selama 40 hari berpuasa. Berarti Yesus harus extend waktu puasa-Nya. Yesus harus menyangkal diri dan ini tidak mudah.
Tepat tempatnya.
Sekali lagi ketika setan mengatakan untuk Yesus mengubah batu menjadi roti, tempatnya adalah di padang gurun, di mana tidak ada penjual roti atau makanan.
Tepat kebutuhannya.
Apa yang diperlukan Yesus pada waktu itu? Yaitu roti. Setan tidak mengatakan ubah batu jadi emas, tidak ada gunanya. Setan akan memberikan kepada kita temptation apa yang memang kita butuhkan. Kalau kita membutuhkan makanan, maka kita akan diberikan temptation di dalam makanan. Kalau kita membutuhkan kesembuhan, maka kita akan diberikan temptation di dalam kesembuhan. Kalau kita membutuhkan sex, maka kita akan diberikan temptation di dalam sex. Setan menawarkannya pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, dan kebutuhan yang tepat. Saya teringat ada seorang hamba Tuhan yang begitu baik, dan dia naik motor pergi keliling ke desa-desa mengabarkan Injil. Ketika dia naik motor tiba-tiba ada daun yang jatuh mengenai matanya. Beberapa lama kemudian, matanya menjadi merah dan makin lama makin membesar dan infeksi. Dia sangat kesakitan. Tiba-tiba pada waktu itu ada teman lamanya datang mengunjungi dia. Lalu kemudian berbicara dengan dia, dan teman ini menawarkan air dari Gunung Kawi untuk mengobati matanya yang sakit. Temannya ini memang bukan orang Kristen. Awalnya hamba Tuhan ini tidak mau memakai obat tersebut tetapi karena begitu sakitnya kemudian ia tergoda untuk menggunakannya. Lalu ia bergumul. Matanya makin lama makin sakit, dan akhirnya ia tidak tahan maka dipakainya obat itu. Saudara perhatikan, ini adalah jebakan-jebakan yang luar biasa. Kebutuhan. Kalau saudara minum air Gunung Kawi karena ingin kaya dan saudara sudah lumayan kaya saat ini, tentu langsung tahu bahwa saudara greedy. Tetapi hamba Tuhan ini sakit matanya dan ia perlu sembuh untuk dapat melayani. Setan akan selalu memberikan satu temptation pada kebutuhan yang tepat.
Tepat identitasnya.
Tepat itu artinya adalah kita mampu melakukan. Kalau setan misalnya berbicara kepada saya, untuk mengubah batu menjadi roti. Saya akan katakan walaupun saya ingin tetapi saya tidak bisa. Setan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu pencobaan yang kita tidak bisa lakukan. Dia akan lakukan itu, memberikan pencobaan itu memang pada saat kita bisa lakukan.
Di dalam 4 hal ini, digabung semuanya, dan konteksnya adalah needs, kebutuhan, disodorkan kepada Kristus. Seandainya pada saat itu Kristus mengambil tawaran dari setan dan Ia akhirnya mengubah batu menjadi roti, itupun kita bisa mengerti. Kita tau kesulitan manusia pada saat itu, kita dapat memakluminya. Tetapi Kristus tidak jatuh dalam jebakan setan. Kristus memberikan standard kepada kita, dan Kristus memberikan anugerah kepada kita untuk kita mengikut Dia, untuk kita bisa lepas dari pada hal-hal seperti ini.
Saya tidak mau mengakhiri kotbah ini dengan kemenangan setan. Apa yang menjadi kekuatan dan pelajaran dari Kristus yang diberikan kepada kita? Minimal ada 2 hal:
Dahulukan Tuhan di depan dan kebutuhan di belakang.
Kalau saudara membalik ordo ini, kita akan jatuh di dalam dosa. Jatuh dalam dosa artinya adalah menggenapi isi hati setan. Tetapkan dalam hatimu untuk prioritaskan Allah terlebih dahulu baru kebutuhan kita. Ingatlah kalimat dari C.S. Lewis ini, kita sesungguhnya adalah jiwa yang memiliki tubuh, kita bukan tubuh yang memiliki jiwa. Siapa sesungguhnya engkau dan saya? Kita adalah jiwa. Jiwa itu harus didepankan bukan dibelakangkan. Bukan tubuh yang didepankan. Prioritaskan kehendak Allah, pimpinan Allah, dan juga prioritaskan Firman Allah, itu lebih utama daripada kebutuhanmu. Saya berharap saudara-saudara mengerti hal ini, jangan lagi mengambil pekerjaan di hari Minggu atau mengambil pekerjaan di hari Minggu setelah saudara beribadah. Di depan itu harus Firman. Di belakang itu harus kebutuhan. Dan jangan saudara kuatir. Alkitab mengatakan cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Ayat ini nyata.
Belajar untuk memiliki contentment in Christ.
Belajar untuk memiliki satu hati yang puas di dalam Kristus. Alkitab mengatakan You are my cup, You are my portion. Engkau adalah bagian yang diundikan kepadaku. Jangan kuatir untuk hidup ini karena Allah yang menciptakan kita, tidak mungkin Allah tidak memberikan seluruh pemenuhan kebutuhan kita. Mungkinkah saudara melahirkan anak dan melupakannya? Jikalau itu terjadi, Allah mengatakan: jikalau ada seorang ibu yang melahirkan anak dan kemudian melupakannya, itu pun Aku lebih daripada dia. Aku tidak mungkin melupakan engkau. Maka lihatlah Firman dan bertumbuhlah di dalam iman. Maka kita akan belajar bagaimana content in Him, contentment di dalam Kristus. Di dalam Dia sajalah, seluruh kebutuhan kita itu ada. Di dalam Dia lah saja, maka jaminan itu ada. Jangan kita tertipu oleh setan. Di dalam tipuan setan kepada Yesus pun, akhirnya setelah seluruh temptation ini selesai, maka Yesus pun itu kemudian diberikan makan, Yesus pun kemudian dilayani oleh malaikat. Saudara-saudara, saudara pikir bahwa Allah akan melupakan kita? Saudara pikir bahwa Allah tidak peduli dengan kita? Kalau kita adalah orang reformed, biarlah kita boleh kembali melihat Firman dan mempercayai apa yang Firman Tuhan itu katakan. Mari kita berdoa.
UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (4)
Ulangan 8:1-5, Matius 4:1-4
Di dalam ayat-ayat mengenai pencobaan Yesus yang dilakukan oleh setan kepada Dia, Matius mau menyatakan kepada semua orang Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus yang engkau tunggu-tunggu. Ketika orang Israel melihat ini, Matius mau untuk memparalelkan beberapa hal ini.
Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Adam kedua.
Di dalam kitab Roma, Allah memandang seluruh dunia dalam dua aliran yaitu Adam pertama yang sudah jatuh di dalam dosa dan Adam kedua, yaitu Yesus Kristus. Sama seperti Adam yang pertama, maka Yesus Kristus dicoba. Tetapi Dia adalah Adam yang kedua dan di satu aliran yang baru, yang tidak sama dengan Adam yang pertama. Karena Adam yang pertama sudah dicoba di dalam makanan dan jatuh di dalam dosa. Yesus Kristus tidak. Dialah satu-satunya aliran yang baru yang memungkinkan kita semua yang berada di dalam Adam yang pertama tidak hanyut terus sampai mati di dalam dosa. Kita dibebaskan dengan satu aliran yang baru, yaitu Yesus Kristus, Adam yang kedua itu. Matius menuliskan bahwa pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden.
Pencobaan Yesus Kristus paralel dengan pencobaan kepada Israel di padang gurun.
Yesus Kristus adalah Israel yang sejati. Orang-orang Israel keluar dari Mesir, mereka dicobai atau lebih tepatnya, diuji oleh Tuhan di padang gurun. Kalimat dari Ulangan 8 sangat menggerakkan hati saya. Allah mengatakan: Aku memberikan kelaparan di dalam hatimu agar engkau mengetahui apakah isi hatimu. Kalau saudara-saudara sudah diperhadapkan dengan kelaparan, kebutuhan, atau uang, barulah kita mengetahui apakah kita mencintai Tuhan atau tidak dan apakah kita takut kepada Tuhan atau tidak. Ini adalah sesuatu ujian, bukan berarti Tuhan tidak mengetahui hati kita, tetapi Tuhan menguji kita supaya kita dapat mengetahui seperti apa isi hati kita. Dan begitu kita tahu, biarlah kita boleh bertobat di hadapan Tuhan. Dan Tuhan membalikkan hati kita supaya kita tidak melihat uang dan kebutuhan lebih daripada Allah. Ini adalah kalimat begitu yang tajam, Aku mencobai engkau, Aku membuat engkau lapar. Itu adalah kondisi hidup sehari-hari. Di situ engkau akan tahu apa isi imanmu. Israel gagal di dalam hal makanan. Mereka terus bersungut-sungut di hadapan Allah karena kondisi hidup yang kekurangan. Janganlah kita bersungut-sungut kepada Tuhan atas seluruh hidup kita. Itu berarti ingin menyatakan ketidakpuasan atas hidup yang diatur oleh Allah dan ini menjadi sesuatu kekejian di hadapan Allah. Kita sudah ditebus oleh Kristus tetapi kita terus bersungut-sungut untuk masalah makan. Maka di dalam Matius pasal kedua menyatakan adanya pengungsian ke Mesir: Lalu setelah itu dari Mesir, Kupanggil Anak-Ku. Itu semua adalah perjalanan Yesus Kristus ketika masih kecil. Lalu kemudian, keluar dari Mesir, itu persis sama dengan Israel keluar dari Mesir dan sama dengan Israel di padang gurun. Dari Mesir ke padang gurun, dicobai, diuji mengenai makanan. Demikian juga Yesus Kristus, diuji, dicobai oleh setan di dalam hal ini. Israel gagal, Yesus berhasil. Yesus adalah Israel yang sejati. Saudara perhatikan, Matius mau menuliskan kepada orang-orang Yahudi, lihat, Dia adalah Adam yang kedua dan Israel yang sejati.
Pencobaan kepada Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Kepala Gereja.
Apa yang menjadi pencobaan kepada Yesus Kristus di dalam poin-poin ini adalah pencobaan yang setan akan kerjakan juga di dalam kehidupan orang-orang yang ditebus oleh Tuhan yang adalah gereja Tuhan. Apa yang dicobai kepada kita, tidak lebih dari apa yang sudah setan cobai kepada Yesus Kristus. Tetapi banyak dari kita jatuh di dalam dosa, Yesus Kristus tidak. Pencobaan setan, gangguan setan kepada gereja-Nya adalah terlebih dahulu dilakukan setan kepada Kepala Gereja-Nya yaitu Yesus Kristus.
Pencobaan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Messiah yang sesungguhnya dan bukan saja Juruselamat Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri.
Kitab Ibrani menyatakan bahwa Yesus dicobai bukan saja persis seperti kita tetapi Yesus dicobai melebihi kita. Dia dicobai dalam segala sesuatu. Tidak ada orang yang dicobai di dalam segala sesuatu. Kita selalu jatuh dalam pencobaan sampai kita mati, tidak pernah bangkit. Ketika kita jatuh dalam satu pencobaan, maka kita akan terus dicobai. Tetapi apakah pencobaan Kristus sama dengan kita? Sama sekali tidak. Karena Alkitab menyatakan: Dia dicobai dalam segala sesuatu, segala sisi, segala hal, seluruh lapisan namun Dia tidak berdosa. Dia adalah Messiah yang sejati maka Matius mau menyatakan,”Hai Israel, dengarlah, Hai Israel, bacalah. Ini adalah Mesias yang sejati. Dia sudah diurapi dan sekarang Dia menyatakan kemenangan-Nya dalam segala hal.”
Hari ini kita akan meneruskan mengenai temptation yang pertama. Setan menyatakan kepada Yesus Kristus di saat Dia paling lapar dan paling membutuhkan, “Hai Yesus, ubahlah batu menjadi roti”. Yesus lalu berkata, “Tidak. Manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yang dibidik oleh setan kepada Yesus Kristus adalah kebutuhan. Waspadalah terhadap kebutuhan kita. Karena kebutuhan itu memang riil tetapi pada saat yang sama, engkau dan saya mungkin masuk dalam jerat setan kalau kita tidak minta belas kasihan dari Tuhan. Perhatikan apa yang Tuhan nyatakan dalam Alkitab. Allah itu menciptakan manusia dan Allah menciptakan manusia dengan kepribadian. Pertama, manusia itu adalah ciptaan. Kedua, manusia itu adalah pribadi. Pribadi berarti satu oknum yang memiliki think, feeling dan action yang berbeda dengan orang atau pribadi yang lain. Robot tidak memiliki pikiran, perasaan sendiri, aksi atau keinginan sendiri. Saya adalah pribadi, saudara adalah pribadi. Ketika manusia diciptakan oleh Allah yang adalah pribadi, maka di situ pasti ada kebebasan. Ini menyatakan natur manusia. Manusia adalah pribadi maka manusia boleh dan bebas untuk memilih. Manusia boleh bebas untuk pergi ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, memilih yang hitam atau yang merah. Allah menciptakan manusia yang memiliki kehendak bebas. Tetapi jangan lupa, manusia yang memiliki kebebasan adalah suatu ciptaan. Ciptaan itu artinya kita bergantung pada sesuatu untuk mencukupi kebutuhan kita. Itulah salah satu hal yang membedakan manusia dengan Allah. Allah itu self-sufficient, self-eternal, self-exist. Manusia tidak. Maka Allah yang self-sufficient, cukup pada diri-Nya sendiri itu tidak memerlukan variabel dari luar untuk mencukupi diri-Nya. Manusia bukan pencipta sehingga meskipun kita bebas untuk memilih, kita tetap berada di dalam satu dominasi dari satu pribadi yang ada di atas kita. Kita pasti bergantung kepada sesuatu. Ada orang mengatakan saya bebas tetapi dia tetap bergantung pada sesuatu. Masalahnya kepada siapakah engkau bergantung? Saya mau bergantung kepada Tuhan karena Kristus mengatakan, “Apart from me, you can do nothing“. Apakah Engkau mau bebas? Silahkan, tapi engkau pasti memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhanmu. Karena manusia itu punya kebutuhan di dalam desain awalnya, Tuhan mau menyatakan: kebutuhan yang paling utama adalah Pribadi Allah dan di dalam relasi dengan Pribadi Allah, seluruh kebutuhan manusia yang lain diberikan oleh Allah.
Sekali lagi, di dalam diri manusia yang adalah pribadi tetapi sekaligus ciptaan, manusia memerlukan sesuatu yang ada di luar dirinya untuk mencukupi kebutuhannya. Dan apa yang ada di luar dirinya mencukupi kebutuhannya di dalam relasi dengan Allah, maka Allah mau menyatakan kebutuhan utamamu sebenarnya adalah Pribadi-Ku. Dan di dalam satu relasi dengan Pribadi-Ku, Aku mencukupkan seluruh dari kebutuhanmu yang lain. Tetapi celakanya, ketika dosa masuk, dosa memisahkan Allah dengan manusia. Manusia tetap memiliki kebutuhan tetapi dia tidak tahu lagi bagaimana cara untuk mendapatkan kebutuhan dari luar. Di situlah muncul kekuatiran yang besar. Itulah sebabnya kalimat pertama Yesus Kristus berkenaan dengan hal ini adalah jangan kamu kuatir. Jujurlah di dalam hati kita. Tuhan, aku memerlukan kebutuhan, aku ada kebutuhan, aku harus mencukupinya. Kembali kepada Tuhan. Jangan berpikir bahwa kalau saudara-saudara bekerja keras terus kemudian agama dapat ditempelkan di dalam hidup kita. Tidak. Sebaliknya, seluruh hidup kita adalah untuk Allah dan di dalam relasi ini saudara akan menikmati bagaimana Allah memberikan anugerah-Nya untuk mencukupi kebutuhan kita.
Dosa sudah memporak-porandakan manusia. Kita memerlukan sesuatu dari luar untuk mencukupkan kebutuhan kita. Siapakah sumbernya? Kepada siapakah engkau akan bergantung? Alkitab mengatakan: Kembalilah; Allah di dalam Kristuslah seharusnya menjadi tempat pergantungan kita. Maka di dalam posisi keterpisahan dan adanya kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi, setan pun masuk. “Yesus, ubah batu jadi roti”. Betapa tajamnya dan betapa jitunya setan. Jika kita tidak sungguh-sungguh minta belas kasihan dari Tuhan, pasti semua orang jatuh, karena kita memerlukan makan, perlu safety untuk masa depan. Semua itu adalah kebutuhan yang riil, bukan khayalan, tetapi semua menjadi kacau karena manusia sudah terpisah dari Tuhan. Tetapi Yesus Kristus mampu mematahkan senjata setan yang paling tajam. Kristus kemudian mengatakan kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Apakah arti kalimat Yesus itu?
Roti itu memang kebutuhan, tapi Firman itu juga adalah kebutuhan utama. Yesus tidak mengatakan bahwa manusia tidak memerlukan roti. Yesus mengerti bahwa kita diciptakan dari tanah dan hembusan nafas Allah maka bagaimana pun saja kita pasti bergantung dengan sesuatu yang ada di bumi ini. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita tidak memerlukan uang. Yesus mengatakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja”, itu berarti kita memerlukan roti. Tetapi Yesus langsung menambahkan, “Tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus mau mengatakan bahwa manusia, engkau harus menyadari bahwa engkau memang memerlukan roti tetapi terlebih dari itu engkau memerlukan Firman. Tanpa Firman, maka jiwa kita kosong, tanpa Firman maka hidup kita tidak berarti. Roti hanya mencukupi hal yang jasmani tetapi Firman akan mengisi jiwamu. C.S. Lewis mengatakan bahwa manusia itu bukanlah tubuh yang memiliki jiwa tapi jiwa yang memiliki tubuh. Perhatikan saudara-saudara, kita adalah jiwa yang memiliki tubuh. Kalau kita mengerti kalimat ini, maka kita tidak menjadi orang bodoh. Manusia hanya mau mencari roti dan membuang Firman sehingga hidup kita menjadi sia-sia. Ada seorang yang luar biasa kaya yang kemudian bunuh diri. Polisi menemukan surat bunuh diri yang ditulisnya yang menjelaskan alasannya melakukan bunuh diri. Sejak muda dia telah meniti karirnya dan terpaksa melepaskan relasinya dengan anak dan istrinya. Dia percaya bahwa setelah mencapai puncak karirnya, maka semua kebahagiaan dan kepenuhan akan didapatkan kembali. Tetapi ketika dia telah mencapai puncak karirnya, dia menemukan nothing, itulah yang akhirnya membuat dia bunuh diri. Pernahkah saudara-saudara merasa nothing? Saudara mendapatkan segala sesuatu di dunia tetapi tetap merasa nothing! Yesus sudah menyatakan ribuan tahun yang lalu manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari Firman yang muncul dari mulut Allah. Mereka akan berbahagia kalau mendapatkan Firman. Saya tidak tahu apa yang menjadi kebahagiaan saudara. Di dalam anugerah yang besar dari Tuhan saya menyadari orang-orang yang sungguh-sungguh dibentuk oleh Tuhan dan yang bertumbuh akan menghargai Firman yang datang di dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak senang ketika mendapatkan banyak Firman, itu menandakan ada yang tidak beres dengan hidup kita. Orang-orang yang dipakai dan diurapi Tuhan, serta anak-anak Tuhan yang sejati akan menghargai Firman dan gereja-Nya. Periksalah diri saudara. C.S. Lewis mengatakan, “Orang yang ada di dalam Kristus akan menyadari bahwa dunia ini tidak pernah akan bisa mengisi hatinya. Dan ketika dia mengerti bahwa dunia tidak bisa mengisi hatinya, maka dia langsung tahu bahwa sesungguhnya dia bukan dari dunia ini”. Anak-anak Tuhan membutuhkan Firman dan mendengarkan suara Bapa-Nya.
Yesus Kristus mau mengajarkan bahwa yang mengemudikan hidup kita itu bukan roti, melainkan Firman. Ketaatan kepada Firman itulah yang men-drive seluruh hidup kita. Yesus Kristus pernah mengatakan, “Pada-Ku ada makanan yang lain yang tidak kamu kenal.” Makanan berarti sesuatu yang memberikan kekuatan. Apakah makanan Yesus? >Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku di Surga.Seharusnya yang men-drive hidup kita adalah kehendak Allah, rencana-Nya dan keinginan-Nya. Jika kita berjalan di dalam ketaatan meskipun kita rugi maka saudara akan melihat bagaimana Allah memenuhi seluruh kebutuhan kita. Belajar untuk mempercayai dan taat kepada Dia. Apa yang men-drive hidupmu? Yesus Kristus mengatakan, “Aku tidak akan mengubah batu jadi roti. Itu memang kebutuhan-Ku, tapi manusia hidup bukan dari itu saja. Manusia hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”.
Yang Yesus mau ajarkan kepada kita untuk menang di dalam temptation ini, yaitu bahwa Firman harus menjadi prioritas di dalam hidup kita. Mencari Firman adalah prioritas di dalam hidup kita. Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan Allah itu harus ada di depan. Berapa banyak orang-orang di Sydney ini, yang tidak memprioritaskan kehendak Allah dan hukum Allah dan ketetapan Allah di depan melainkan memprioritaskan kebutuhan dan uang. Kita harus bertobat. Kita tidak memprioritaskan Firman, kita memprioritaskan apapun saja untuk dunia ini, tapi tidak pernah Tuhan. Kita telah break the covenant. Mari melihat Yesaya 58:13-14. (13) Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus Tuhan “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, (14) maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya. Ketika saudara-saudara mencari uang pada hari Sabat dan merasa tidak bersalah, itu sama seperti engkau mau mengatakan kepada Tuhan, di dalam hukum-Mu juga ada tulisan: jangan membunuh, dan saya membunuh, dan kemudian saya tidak apa-apa. Bukankah ada yang tidak beres dalam hidup kita? Saudara percayalah kepada Firman, bertobatlah, dan mari bersama-sama bertumbuh. Hormatilah Dia. Yesus Kristus mengatakan makanan-Ku bukan cuma dari roti, tetapi makanan-Ku menjalankan kehendak Allah. Itu berarti ketetapan Allah ada di depan. Perhatikan Yesaya 58, itu bukan saja peringatan dari Allah, tetapi ada providensia Allah. Setiap kali Allah marah, di situ terletak dari kebaikan-Nya. Banyak orang yang menganggap hari sabat adalah beban, suatu kewajiban. Apakah saudara-saudara menyadari bahwa berkat Tuhan begitu besar bagi kita? Kami yang hina, yang berdosa, yang najis, yang tidak beres ini diangkat oleh Tuhan untuk boleh melayani Dia. Itu adalah privilege yang besar. Semua orang yang ada di dalam gereja, yang sungguh-sungguh dicelikkan oleh Tuhan, akan menyadari bahwa hari Sabat adalah hari kenikmatan, bukan beban. Melayani Tuhan bukanlah kewajiban, itu adalah sesuatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup. Ada orang pergi ke gereja jika tidak bentur dengan acara mereka. Mungkin mereka adalah anak binasa. Karena tidak suka berada di rumah Bapa, tidak suka mendengar suara Kristus. Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Lalu di dalam hardikan ini, saudara jangan berpikir Tuhan itu cuma marah, Tuhan itu begitu mengasihi kita. Saudara-saudara, jikalau engkau bersenang-senang karena Tuhan, maka Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan. Aku akan memberi engkau makan. Mengapa semua orang Israel dihancurkan oleh Tuhan? Karena mereka selalu berkeluh kesah untuk urusan uang dan urusan makan. Mereka ingin kembali ke Mesir karena mereka lebih suka makanan yang diberikan oleh Firaun. Alkitab mengatakan di Masa dan di Meriba engkau mencobai Aku, Aku akan membinasakan engkau! Akhirnya semua binasa. Apapun yang dunia berikan kepada kita, hal yang paling indah adalah diberi makan dari tangan Tuhan. Janganlah kita bodoh! Dia akan merawat hidup kita. Sampai kita tua, Dia tidak akan meninggalkan kita. Di kitab Ulangan tertulis, “Aku akan memberikan engkau manna, makanan yang tidak kamu kenal”. Pertama, manna memang tidak pernah ada sebelumnya dan nenek moyang mereka tidak tahu apakah manna itu. Tapi kedua, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memberi makan dengan cara yang tidak engkau kenal. Ada satu sindiran Allah di dalam hal ini, adalah orang-orang itu mencari uang dengan susah payah tetapi Aku memberikan kepada orang yang Aku kasihi ketika tidur. Itu bukan berarti malas, itu artinya rest di dalam Tuhan. Itu artinya kita mau menjalankan kehendak Tuhan. Allah akan mencukupkan kebutuhan kita, namun yang paling utama adalah biarlah kehendak Allah, ketetapan Allah, hukum Allah, dan rencana Allah ada di depan. Biarlah nikmat akan Tuhan di dalam hari-hari-Nya Tuhan dan di dalam rumah Tuhan itu adalah segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita.
Yesus mengajarkan kepada kita, di tengah-tengah temptation seperti itu, makan roti itu tidak salah. Tapi karena itu sudah menjadi satu temptation sekarang Yesus benar-benar lapar. Maka kemudian Dia menahan lapar-Nya, Dia menahan puasa-Nya lebih panjang, itu adalah jalan sangkal diri. Saudara tidak perlu kuatir karena lapar, Tuhan pasti memberikan kita makanan. Anak-Nya yang tunggal saja, yang ada di dunia itu diberi makan, masakan Dia mencobai kita melebihi daripada anak-Nya? Tidak mungkin! Yesus adalah Guru Agung, Yesus adalah Pemimpin Gereja, Yesus paling rohani dari kita. Tetapi Allah memberikan satu ujian supaya Alkitab mengatakan engkau tahu pada saat itu apa pilihan hidupmu dan cetusan hatimu. Maka Yesus mengatakan, “Aku tidak akan makan, maka Aku akan menjalankan kehendak Allah”. Di saat seperti itu Dia harus memperpanjang puasa-Nya dan itu berarti Dia harus memikul salib-Nya, menyangkal diri-Nya dalam kehidupan-Nya yang kenosis. Dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi dalam hidup-Nya. Yesus mengatakan hal ini dan Yesus mengajarkan hal ini. Dan itu memberikan kepada kita jalan di dalam kemenangan. Tidak terjebak oleh setan tetapi mendapatkan apa yang diperlukan dalam hidup kita. Apakah saudara mau mendapatkan apa yang kita perlukan dan mendapatkannya dari tangan Tuhan. Bukankah itu yang terpenting? Bukankah itu adalah kebahagiaan yang sejati? Anak-anak saudara akan melihat bahwa saudara mengutamakan Tuhan lebih dari seluruh kebutuhan. Di dalam hati mereka akan mengetahui bahwa Tuhan adalah segala sesuatunya. Kehendak-Nya, Firman-Nya harus aku takuti. Apa yang menjadi kegagalan kita? Dalam mendidik anak-anak kita? Jika kita bicara apapun saja tentang Tuhan, tetapi kita hidup dengan jalan setan. Kita hidup di dalam pencobaan dan kemudian kita jatuh dalam dosa. Yesus mengatakan manusia bukan hidup dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Percayakan hati, hidup dan keluarga kita kepada Tuhan, dan biarlah Tuhan memfokuskan mata rohani kita untuk melihat kehendak-Nya, rencana-Nya lebih utama daripada seluruh kebutuhan kita dan Alkitab mengatakan, “Barangsiapa yang mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Kiranya Firman-Nya itu boleh kita nikmati, kiranya Firman-Nya itu boleh sungguh-sungguh terjadi, kiranya Dia boleh menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang setia dalam hidup kita.
UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN (5)
Mazmur 78:17-33, Matius 4:1-4
Perkataan Yesus Kristus kepada setan, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Ada 4 hal tentang ayat ini.
Firman itu adalah kebutuhan manusia.Manusia selalu berpikir bahwa yang paling penting adalah kerja pagi, siang, malam untuk mendapatkan uang untuk mendapatkan makanan. Mengapa kita tidak mencari wajah Allah? Membaca Firman Tuhan pagi, siang, malam, sampai kembali lagi pagi, seperti engkau mencari uang? C.S. Lewis mengatakan, “Kita itu sebenarnya adalah jiwa, karena jiwa itu yang kekal. Kita bukan tubuh yang punya jiwa, tetapi kita adalah jiwa yang untuk sementara diberikan tubuh ini.” Memang tubuh ini memerlukan makanan, tetapi jiwa yang kekal itu memerlukan makanan yang lain. Yesus Kristus mengatakan, “Aku memiliki makanan yang engkau sendiri tidak kenal dan makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa.” Kita adalah orang yang diciptakan oleh Allah dengan hembusan nafas Allah, maka hidup kita bergantung kepada Firman. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa Firman.
Firman itu yang harus mengemudikan hidup manusia.Yesus mau mengatakan kemudikan hidupmu itu dengan ketaatan kepada Firman-Nya. Firmanlah yang mengendalikan kemana engkau melangkah, jangan hanya kebutuhan. Ini tidak berarti bahwa kita tidak harus sungguh-sungguh dalam pekerjaan. Kita harus kerja keras, sungguh-sungguh excellent di dalam pekerjaan, di dalam study, di dalam mencari seluruh kebutuhan kita, tetapi kita kerja keras itu tujuannya adalah bukan uang atau kesuksesan dan kemakmuran tetapi karena Firman Tuhan katakan demikian. Perumpamaan 5 talenta, 2 talenta, 1 talenta begitu jelas. Ada orang yang 1 talenta dia malas-malasan, sembunyikan di dalam tanah dan kemudian dia pulang dan kemudian dia santai dan tidur-tiduran sampai tuannya datang. 1 talenta tidak berbuah apapun saja, maka tuan itu kemudian menjadi marah. Yang 5 talenta kerja keras untuk mengembangkan seluruh 5 talenta itu. Maka kerja keras adalah hal yang Tuhan inginkan dan nyatakan. Apakah kemakmuran, kekayaan dan uang itu salah? Jawabannya adalah tidak. Perhatikan kalimat di bawah ini: Uang, kekayaan, dan kemakmuran bukan tujuan. Uang, kekayaan, dan kemakmuran adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada manusia, jika di dalam anugerah Dia ketika kita itu bekerja keras. Perhatikan baik-baik, dua hal ini saya akan sharing kepada saudara-saudara: pertama adalah pekerjaan, kedua adalah pernikahan. Apakah aku menikah untuk supaya aku berbahagia? Jawabannya adalah tidak. Kalau begitu, apakah kalau menikah dan bahagia salah? Tidak. Bahagia di dalam pernikahan adalah bahagia integral yang Tuhan berikan karena kita mau taat kepada Tuhan. Kalau pernikahan saudara adalah karena ingin bahagia, itu tidak ada bedanya dengan seluruh agama yang lain. Itu tidak ada bedanya sama seluruh orang yang tidak kenal Tuhan. Tetapi apakah pernikahan itu dalam kekristenan bahagia? Bahagia tetapi bukan itu tujuannya. Tujuanku adalah taat kepada Allah dan Allah itu di dalam ketaatanku kepada Dia ada bagian integral yang dengan sendirinya Tuhan berikan, yaitu adalah kebahagiaan. Hal yang sama sekarang saudara mengerti, apakah saya harus kerja keras? Jawabannya adalah ya. Dan kerja keras itu adalah untuk mencari uang? Jawabannya adalah tidak. Uang adalah bagian integral yang Tuhan akan berikan kepada saudara dan saya ketika kita itu bekerja keras untuk kemuliaan nama-Nya. Mengerti ini saudara mengerti bahwa hidup itu cuma satu, adalah untuk kemuliaan Allah dan hidup itu tidak terdistorsi, terbagi-bagi. Kalau pergi ke gereja untuk kemuliaan Allah, kalau pekerjaan adalah untuk uang. Tidak. Maka jujurlah di dalam pekerjaanmu. Kerja keraslah di dalam pekerjaanmu. Banting tulanglah di dalam pekerjaanmu karena kita melakukan itu untuk mau taat kepada Tuhan, bukan karena kuatir miskin. Itu adalah tanda tidak beriman. Aku kerja keras karena kuatir nanti anak-anakku makan apa? Itu adalah tanda orang yang tidak mempercayai Allah. Maka kita menjadi orang Kristen yang harus beriman dan percaya kepada pimpinan Dia yang akan memberikan kepada kita kecukupan pada waktunya. Maka sekali lagi, manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Bagian kedua itu adalah drive hidup kita. Drive hidup kita adalah melihat Firman dan menggenapi. Drive hidup kita adalah melihat kehendak-Nya dan melakukan.
Firman itu harus menjadi prioritas hidup kita.Kehendak Allah, hukum Allah, ketetapan-ketetapan Allah harus menjadi yang utama. Pada saat dicobai, Yesus Kristus ingin sekali makan. Yesus Kristus ada kebutuhan. Pada saat Dia mau makan, setan lalu datang, “Hai Yesus, maka sekarang Engkau ubah batu jadi roti.” Maka di situ setan menjegal Yesus. Di saat seperti itu Yesus katakan, “Ada tertulis manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Pada waktu itu Yesus harus menunggu waktu untuk tidak makan lagi. Pada saat seperti itu, di puncak kelaparannya, seharusnya Dia bisa makan, tetapi akhirnya Dia membuat makan dan kebutuhan dan lapar di bawah dan kemudian prinsip Firman Tuhan ada di atas, menjadi prioritas. Kalau saudara-saudara sudah masuk di dalam kebutuhan, maka kemudian kita menggunakan apapun saja untuk mencapai kebutuhan itu. Ada orang yang sudah kepingin dapat kebutuhan, maka dia mendapatkan kebutuhan itu dengan mencuri. Ada yang dengan cara tidak menghormati hari sabat, ada yang menjual diri, dan ada yang memberikan hidup dan hatinya kepada orang kaya. Kita memang perlu, kita memang butuh, tetapi jangan berikan hatimu kepada siapapun saja, termasuk orang yang paling kaya, yang paling baik pun itu di dalam hidupmu dan engkau melupakan Tuhan. Jadilah orang yang takut kepada Tuhan. Jadilah orang yang bergantung kepada Tuhan, maka kita menjadi orang yang akan dihormati oleh semua orang sampai akhir hidup kita.
Merupakan jalan kenosis, jalan sangkal diri dan pikul salib.Pekerjaan Mesias itu selalu di dalamnya ada penyangkalan diri. Harusnya Aku bisa, harusnya Aku boleh, harusnya Aku saatnya ini, tetapi pada saat yang sama sekarang Saya harus sangkal diri. Jangan terus-menerus mengikuti kebutuhan. Jangan terus-menerus mengikuti nafsu. Sangkal diri itu adalah pekerjaan Kristus dan itu yang Kristus itu nyatakan kepada kita.
Sekarang saya akan masuk lebih lanjut lagi. Perhatikan kalimat dari setan kepada Yesus Kristus, ayat 3. Saya akan membahas di dalam 3 hal.
Setan adalah penentang Allah.Perhatikan kalimatnya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Kalimat ini bukan mengatakan bahwa “if” yang artinya “jika”. Kalimat yang sesungguhnya di dalam bahasa Yunani adalah “since/sejak,” atau boleh dikatakan: “Engkau Anak Allah, bukan? Maka Engkau bisa mengubah batu menjadi roti.” Itu berarti dia sedang mencobai dignitas Yesus Kristus. Identitas Yesus Kristus. Setan mungkin sedang bicara kepada Yesus dengan senyuman yang sangat-sangat menggoda. Dengan satu senyuman yang sangat-sangat mau merendahkan untuk boleh membuat Yesus menjelma masuk di dalam jebakannya. Kalimat setan ini merupakan ejekan terhadap Allah Bapa di sorga karena Allah Bapa di sorga sudah mengatakan ketika Yesus dibaptis. Saudara perhatikan baik-baik Matius 3:17. Saudara perhatikan ini adalah kalimat yang sama. Matius 3:17, perhatikan kalimat ini dan kita akan mengerti apa yang dibidik oleh setan. “Engkau Anak Allah, bukan?” Cara kerja setan adalah selalu memakai kalimat dari Tuhan dan kemudian membalikkannya untuk disodorkan kepada kita untuk kita seakan-akan bisa mendapatkan profit untuk diri sendiri. Ini adalah teknik lama dari setan, sejak jaman Perjanjian Lama. Kejadian 2:16-17 dan baca Kejadian 3:1. “Tentulah Allah berfirman semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Ini adalah sindiran. Seluruh ejekan. Kalau kita tidak sadar dengan ejekan itu, maka itu membuat kita bangkit dan kemudian kita melawan dan tidak tepat pada sasarannya, kita jatuh di dalam dosa. Kita berpikir itu adalah hak kita, kita meninggikan diri. Itu adalah senyum setan. Kalimat setan itu begitu membangkitkan pride kita. Ketika itu terjadi, dan kemudian kita jatuh mengikuti dia, kita pasti akan sulit untuk kembali. Bukan itu saja, perhatikan Kejadian 2:17 dan Kejadian 3:4. Firman Tuhan menjadi modal daripada setan. Hati-hati ketika kita mendengar Firman, lalu kemudian kita menggunakan Firman itu untuk keinginan pribadi kita. Jika kita ingin mengetahui seorang hamba Tuhan sejati atau tidak, satu kotbah itu benar atau salah, satu gereja itu mengajarkan sesuatu ajaran yang sesuai Alkitab atau sesuai dengan setan, adalah ketika Firman itu dinyatakan apakah akhirnya menuntut ketaatan, yaitu sangkal diri, pikul salib.
Iblis itu menjadi pencoba Kristus.Bersyukur karena kita mengerti bahwa Kristus tidak jatuh di dalam dosa. Tetapi saudara-saudara, mengerti bahwa kalau orang-orang jatuh di dalam dosa, maka setan sekarang muncul bagian yang ketiga, yaitu dia bukan saja penentang, dia bukan saja pencoba, dia akan menjadi pendakwa. Zakharia 3:1. Mengapa Iblis mendakwa? Perhatikan ayat 3, berarti dia sudah jatuh di dalam dosa. Ini menggambarkan seluruh Israel yang sudah jatuh di dalam dosa. Sebelum dosa, itu dicobai. Dicobai dengan apa? Dengan kalimat dari Allah Bapa untuk ditentang. Maka setan itu adalah penentang dari Allah. Setan itu adalah pencoba dari Kristus, pencoba dari manusia. Dan kemudian setelah jatuh, dia akan mendakwa kita. Wahyu 12:10 menyatakan lebih vulgar dalam hal ini. Setan akan mencobai kita dan Alkitab mengatakan kalau dia tidak berhasil mencobai kita sekarang, dia menunggu waktu yang tepat untuk mencobai kita. Ketika kita jatuh dalam dosa, selanjutnya dia akan mendakwa kita. Mendakwa kita siang malam. Jikalau saudara-saudara sudah jatuh di dalam dosa, sekarang lepaskan diri saudara dari cengkraman setan, pendakwa itu. Saudara sekarang minta ampun sama Tuhan, bertobat, jangan ulangi lagi dan minta darah Kristus itu menyucikan kita. Itu akan membebaskan kita dari dakwaan siang dan malam. Banyak orang menjadi lumpuh karena didakwa oleh dosa-dosa yang sudah terus menerus pernah dia lakukan di masa yang lampau. Pdt. Stephen Tong mengatakan seperti ini: Masa lampau selalu miliknya setan, kita sudah tidak bisa apa-apa. Masa kini, keputusan ada di tangan saudara. Masa depan, saudara harus melihat anugerah Tuhan. Biarlah kita boleh mengerti apa yang dikatakan setan kepada Yesus Kristus ini.
Di dalam poin ini, kembali lagi, Matius 4, “Jikalau Engkau Anak Allah, atau tepatnya adalah Engkau Anak Allah, bukan? Maka ubah batu menjadi roti”. Apa yang sebenarnya setan ingin supaya Yesus penuhi? Perhatikan baik-baik. Hidup ini penuh dengan panggilan; ada yang terdengar secara langsung, ada yang tidak terdengar secara langsung. Siapa panggilan yang saudara penuhi? Saudara harus sadar untuk itu, harus cek dirimu untuk itu. Panggilan siapa yang saudara penuhi? Maka di sini setan mau menyatakan kebutuhan dari Yesus Kristus lalu kemudian mendorong kebutuhan itu di tingkat yang paling utama dan akhirnya menjadi ilah. Setan sedang menggiring Yesus Kristus untuk menjadikan kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama dan ketika kebutuhan itu menjadi sesuatu yang utama, itu menjadi ilah. Kita harus memisahkan 2 hal, satu keinginan dan satu kebutuhan. Keinginan, banyak hal yang tersembunyi di dalam adalah dosa. Dan apa yang ada pada Yesus Kristus bukan bicara keinginan. Makan tidak berdosa. Tetapi ini adalah sesuatu kebutuhan. Ini riil. Tetapi jika kebutuhan yang lebih ditekankan; maka kita menjadikan kebutuhan itu menjadi ilah. Orang Israel sudah melakukan hal itu di hadapan Allah. Mereka menggerutu karena makan manna yang sama setiap hari selama 40 tahun. Mereka berpikir di Mesir lebih baik dan lebih makmur. Perhatikan baik-baik, pertamanya kebutuhan, lapar. Lalu kemudian sudah bukan lagi menjadi kebutuhan, diangkatlah kebutuhan menjadi tempat yang tertinggi. Dan kemudian apa yang dilakukan oleh mereka? Mereka meminta makanan menuruti nafsu mereka demikian dari kitab Mazmur 78 yang tadi kita baca. Lalu kemudian dia mengatakan: Sanggupkah Allah memberikan hal ini? Mereka terus berteriak,berikan kami daging. Awalnya kebutuhan, lalu menempatkan kebutuhan itu diatas maka menjadi ilah. Ini adalah ketetapan dari Allah. Jangan saudara-saudara meninggikan kebutuhan maka baik-baik setiap orang mengatur gaya hidupnya baik-baik.
Setan mencobai Yesus menggunakan hak-Nya.Yesus adalah Tuhan, dia bisa untuk mengubah batu menjadi roti, Yesus sah untuk lakukan itu. Tetapi perhatikan baik-baik. Yang boleh itu sering sekali di dalamnya mengandung sin, mengandung dosa. Di dalam kasus ini, salahnya apa jika Yesus mengubah batu menjadi roti? Salahnya yaitu bahwa Dia tidak lagi bergantung kepada Bapa-Nya. Makin saya menyadari kalimat bergantung ini, makin saya menyadari bahwa ini adalah sesuatu yang Tuhan ajarkan dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru tidak ada habis-habisnya. Seluruh hidup kita sebenarnya dibentuk oleh Tuhan supaya kita bergantung kepada Dia di dalam seluruh aspek hidup. Saudara-saudara, saya akan jelaskan mengapa bergantung itu adalah yang Tuhan ajarkan dan mengapa tidak bergantung itu adalah suatu dosa.
George Müller adalah seorang yang takut akan Tuhan dan dia memiliki 10.000 anak yatim piatu. Seperti biasanya adalah ketika dia mengalami kesulitan keuangan dan menyediakan makanan untuk anak-anak, dia adalah orang yang terus berdoa kepada Tuhan. Dan ketika dia berdoa, kemudian ada orang yang memberikan makanan. Dia tidak pernah bicara kepada satu orang pun, tanpa dia pernah bergantung kepada satu orang kaya pun. Ini terjadi di dalam hidupnya berkali-kali. Suatu hari, dia berada dalam kesulitan keuangan lagi dan dia sudah berdoa beberapa saat lamanya. Belum ada jawaban apapun saja. Lalu kemudian ada seorang mengetuk pintu. Dibuka oleh dia. Lalu orang tersebut memberikan kantong, dan George Müller berpikir bahwa ini adalah jawaban Tuhan seperti biasanya. Dia membuka kantong itu dan ternyata adalah pundi-pundi uang yang begitu banyak jumlahnya. George mulai tersenyum, ketika dia mau mengambilnya, tiba-tiba hatinya itu bergejolak. Dia mulai sadar ada something. Lalu kemudian dia meminta orang tersebut menunggu, George masuk ke ruang doanya dan kemudian dia berdoa. Dia berdoa beberapa menit lalu kemudian dia keluar. Lalu kemudian, dia mengatakan: Minta maaf, saya tidak bisa terima uang ini. Orang itu sampai kebingungan. George tidak mau menerimanya. Pertanyaannya; Apanya yang salah? Bukankah uang itu halal? Bukankah itu akan bisa mencukupi seluruh rumah yatim piatu mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun lamanya? Yang salah adalah jikalau dia menerima hal itu maka temptation untuk tidak bergantung kepada Tuhan setiap hari mulai muncul. Tidak bergantung kepada Allah adalah dosa yang besar. Tidak bergantung kepada Allah adalah berarti saudara bergantung di atas kemampuan saudara sendiri berarti saudara meninggikan diri sebagai manusia. Saudara berpikir dan berkata kepada Tuhan bahwa aku bisa menghadapi semuanya tanpa Engkau.
Itulah sebabnya saudara mengerti di dalam seluruh Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perjalanan orang Israel adalah perjalanan dilatih oleh Tuhan, dihajar oleh Tuhan untuk terus menerus bergantung. Kristus Yesus adalah Kepala gereja. Dia mengajarkan di dalam pencobaan pertama ini; bergantung kepada Allah. Depend on God. Apakah saudara-saudara mengingat apa yang terjadi pertama kali ketika orang-orang Israel itu keluar dari Mesir? 2,5 juta orang itu dan sebagian besar adalah ibu-ibu, anak-anak, orang tua. Dan kemudian setelah melewati laut yang terbelah dan kemudian menutup dan seluruh tentara Firaun itu hancur di situ. Mereka berjalan dan tidak berapa lama kemudian, peperangan pertama mulai terjadi. Peperangan di Rafidim. Dan orang-orang Amalek mulai mengepung mereka. Di saat seperti itu, Musa dan Yosua harus menghadapi mereka. Dan apa yang mereka bawa? Mereka hanya membawa beberapa senjata saja, sisanya mereka membawa barang-barang kebutuhan rumah mereka. Mereka berjalan dan sudah berjalan begitu lelah. Sekarang mereka harus berhadapan dengan musuh dengan seluruh kekuatan perangnya. Bangsa Israel sendiri adalah orang yang sudah lama menjadi budak, bagaimana mungkin mereka bisa berperang? Peristiwa itu mau mengajarkan apa? Musa langsung tahu, Yosua, kamu di depan. Pimpin beberapa orang untuk berperang. Lalu kemudian Musa langsung lari ke bukit. Semua orang Israel mungkin kebingungan; kenapa engkau lari, engkau melarikan diri? Tidak. Musa di sana minta belas kasihan Tuhan. Untuk bisa hidup lagi di depan. Minta belas kasihan Tuhan. Setiap kali tangan Musa diangkat maka kemudian Israel menang. Dia kecapean karena sudah 3 – 4 jam perang lalu kemudian tangan diturunkan. Dia lihat Israel kalah. Dia kemudian naikkan lagi sampai Harun dan Hur memegang di sebelah kiri dan kanannya. Dan seluruhnya itu pelajaran apa? Itu bukan sinkretisme, mysticism. Itu mau menyatakan bahwa seberapa engkau mau bergantung kepada-Ku, Musa dan seluruh Israel? Allah menghendaki kita bergantung kepada Dia saja.
Melihat dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, saudara akan menemukan benang merah seperti itu. Orang Israel terus menerus dilatih untuk satu; bergantung. Israel diberi manna oleh Tuhan. Manna itu diberikan setiap pagi dan tidak boleh disimpan untuk orang Isrel ketika bangun pagi mengharapkan manna, mengharapkan kasih setia Tuhan yang tetap untuk selama-lamanya. Kalau kita tidak dikondisikan seperti ini maka kita pasti melupakan Tuhan. Saudara melihat Israel perang itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Israel diberi manna itu untuk apa? Untuk boleh bergantung. Di dalam Doa Bapa kami ada satu bagian; berikan pada kami makanan kami yang secukupnya pada hari ini. Ada orang yang mengatakan: Sekarang doa seperti itu sudah tidak berlaku, sudah ada lemari es. Jangankan bicara “yang secukupnya”, saudara buka, mau apa saja bisa. Lemari es saudara bisa menampung sampai 1 bulan di depan. Saya tidak katakan saudara tidak boleh pakai lemari es. Saya mau katakan adalah semangat/spirit itu tidak boleh hilang. Saya mau katakan bahwa sesuatu ketergantungan di hadapan Allah itu tidak pernah boleh pudar. Yesus Kristus katakan: “Berbahagialah engkau yang miskin di hadapan Allah.” Apa yang Yesus sedang katakan kepada kita? Adalah engkau harus sadar dirimu itu miskin, bankrupt. Kalimat itu boleh diterjemahkan adalah bankrupt. Saya tanya; hari ini, detik ini, berapa orang yang rasa bankrupt, bukan masalah keuangan tetapi secara rohani. Saudara punya uang, saudara punya semuanya, kehidupan saudara-saudara baik tetapi saudara sadar; saya ini miskin kalau bukan anugerah-Mu saya ga mungkin bisa melanjutkan hidup. Saudara mungkin adalah orang kaya tetapi saudara-saudara merasa bankrupt secara rohani di hadapan Allah. Semua kalimat itu dari Alkitab mau menyatakan satu hal; bergantung, apart from Me, you can do nothing. Bergantunglah jemaat kepada Tuhan. Mintalah kepada Tuhan yang memiliki Roh Kudus untuk menciptakan hati seperti ini di dalam hatimu. Dan engkau akan melihat bagaimana Tuhan itu bekerja dengan begitu nyata dan mengalami Tuhan setiap hari karena Tuhan itu mendengarkan orang-orang yang berteriak kepada Dia di dalam kesulitan. Bergantunglah kepada Tuhan. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita.
UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(6)
Matius 4:1-7
Di dalam perikop pencobaan di padang gurun dari setan kepada Yesus Kristus, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu: usaha, tujuan, dan motivasi dari setan. Setan datang menyuruh Yesus mengubah batu menjadi roti saat Yesus pada puncak kelaparan-Nya. Apa yang menjadi taktik, teknik dan strategi dari setan dinyatakan dalam Alkitab. Setiap orang harus membaca Alkitab karena dengan membaca Alkitab kita mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, apa yang sedang dikerjakan oleh sang penguasa kejahatan kepada gereja Tuhan, apa yang menjadi isi hati Tuhan dan penyediaan Allah pada kita tiap hari.
Ada 3 hal.Pertama, motivasi setan. Setan memakai kalimat Bapa untuk menjebak Kristus dengan suatu ejekan terhadap apa yang Bapa nyatakan. Di dalam baptisan Yesus Kristus, Bapa menyatakan: “Inilah Anakku yang kukasihi, dengarkanlah Dia, kepada-Nya Aku berkenan. Ini adalah kalimat Bapa mendeklarasikan siapa Yesus Kristus. Yesus bukan hanya penyelamat dunia, pendiri agama, orang saleh, orang yang suci yang hidup di dunia, tetapi Yesus Kristus pada esensi-Nya adalah Allah oknum ke dua dari Tritunggal yang Maha Suci. Dia sudah ada sebelum dunia ini ada. Dia bersama sama dengan Allah, Dia ada di pangkuan Bapa seperti dikatakan Yohanes. Ini berbicara mengenai pre-eksistansi Yesus. Dia adalah Anak Allah itu sendiri, The Son Of God, satu satunya (The only begotten Son). Dia adalah manusia yang sejati, Dia adalah Allah yang turun menjelma menjadi manusia. Kalimat dari setan itu bertujuan untuk mencobai Yesus, untuk mengejek kalimat Bapa, untuk mendakwa anak-anak Tuhan setelah kita jatuh dalam dosa. Tiga hal yang dikerjakan oleh setan: Setan akan menjadi penentang dari Bapa, setan akan menjadi pencoba dari manusia, setan akan menjadi pendakwa bagi kita ketika kita sudah jatuh dalam dosa.
Cara setan adalah mengangkat kebutuhan sampai puncak tertinggi sehingga menjadikannya ilah. Manusia tidak mungkin bisa lepas dari kebutuhan. Allah itu self-sufficient, tapi manusia tidak. Kita perlu sesuatu dari luar untuk mencukupi kebutuhan kita yang ada di dalam. Maka kebutuhan itu menjadi hal yang terus menerus kita kejar. Kita perlu makanan, maka kita perlu kerja, perlu uang untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita memerlukan kesenangan, kita butuh kasih sayang, kita perlu dihargai. Tetapi apa pun yang terjadi, kebutuhan tersebut tidak boleh menjadi ilah di hadapan Allah. Jangan memakai segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan itu, bahkan dengan cara berdosa yang melawan hukum Allah. Ini adalah hal yang perlu diwaspadai karena begitu banyak orang yang tidak bisa lepas dan berkali-kali jatuh dalam hal ini. Ada yang membunuh karena ingin dihargai. Ada yang mencuri karena ingin memenuhi kebutuhan akan makanan. Berapa banyak orang yang jatuh di dalam dosa seksual karena dia berpikir dia mendapatkan kasih sayang melalui seks. Ini adalah tipuan setan. Ini adalah teknik, cara, usaha setan untuk membuat kita melawan Allah dengan kebutuhan.
Tujuan lain dari setan adalah berusaha agar Yesus mendapatkan kebutuhan-Nya dengan usaha-Nya, kuasa-Nya sendiri, memancing Yesus untuk memakai hak-Nya. Ini bukanlah hal yang tidak diperbolehkan, ini tidak menyerang siapa pun. Yesus Anak Allah punya hak. Isi Alkitab begitu teliti. Satu kalimat yang diajarkan Yesus berkali-kali kepada murid-Nya, kepada seluruh bangsa Israel, kepada gereja-Nya adalah bergantung pada Allah. Setiap pagi Yesus bergantung kepada Allah, Dia melangkahkan kaki-Nya bergantung kepada Allah, berbicara, pergi ke mana saja selalu bergantung kepada Allah. Dia mau menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan yang mengatur seluruh hidup-Nya meskipun Dia adalah Allah itu sendiri, tetapi Dia belajar dan mengajari kita bagaimana untuk taat kepada Bapa di Surga. Ini adalah prinsip yang penting. Tidak cukup kalau kita hidup baik, karena Alkitab menyatakan bahwa orang-orang di seluruh dunia bisa lebih baik dari orang Kristen, tapi satu hal yaitu apakah hidup kita sungguh-sungguh bergantung pada Allah. Yesus Kristus berserah pada Bapa-Nya, Dia tidak mau menggunakan hak keallahan-Nya, Dia menyangkal diri, kemudian Dia menyatakan pada setan: “Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah”. Yesus menyerahkan seluruhnya, Dia bergantung mutlak pada Allah Bapa di Surga. Ada waktunya Tuhan akan memberi kita makanan. Ada waktunya Dia akan memunculkan orang yang berharap kepada Dia sebagai terang yang tidak mungkin bisa untuk ditudungi, tidak mungkin bisa dicegah. Ada waktunya kalau kita memelihara kesucian dan sungguh-sungguh bergantung kepada Allah dan minta untuk Dia saja yang mencukupi kebutuhan. Ada waktunya Dia akan mengangkat kita seperti terang. Itu adalah seluruh janji di dalam Alkitab. Nantikan Tuhan, nantikan waktu-Nya, jangan berkeluh kesah, jangan bersungut-sungut seperti Israel. Jangan mengatakan kepada Allah: “Di mana makanan yang seperti yang di Mesir, aku ingin hidup lebih baik, lebih layak. Aku punya hak untuk itu, apalagi aku adalah orang Kristen, orang yang ditebus, kenapa hidupku seperti ini?” Jangan ucapkan itu di hadapan Allah seakan akan Dia tuli, dan tidak memiliki belas kasihan kepada kita. Tapi biarlah kita boleh bergantung kepada Tuhan, karena yang Dia didik kepada kita adalah baik adanya. Ini adalah hal yang penting sekali, yaitu bergantung kepada Allah. Belajarlah! Kalau Allah memberi kita kesulitan atau beban yang besar, janganlah kita mengeluh, tetapi kita menanggungnya. Nyatakan beban dan kesulitan itu kepada Tuhan, minta sukacita dari Tuhan untuk menanggung semuanya supaya kita bisa mengerjakan semuanya dengan menikmati Tuhan dan mempermuliakan Tuhan, berseru kiranya Tuhan melepaskan kita pada waktunya Tuhan. Ini akan mendidik kita untuk bertumbuh secara rohani, menjadi orang Kristen yang kuat.
Yesus menjawab setan bukan asal jawab dengan perbantahan tanpa dasar, Dia menjawab dengan mengatakan: “Ada tertulis …” berarti Dia mengacu pada ketetapan. Yesus tidak asal bicara, tetapi memakai ketetapan Firman Allah. Yesus meng-counter setan dengan Firman Allah. Ini adalah contoh yang diajarkan oleh Yesus kepada kita semua. Untuk melawan setan harus belajar Firman, mau menang atas pencobaan harus mendalami Firman. Kalimat Yesus ini (“Ada tertulis …”) adalah kalimat yang diulang tiga kali (Lihat Matius 4:4,7,10). semua ini dilakukan Yesus untuk kita belajar bahwa hal yang diulangi oleh Yesus adalah hal yang penting sekali, setiap perkataan Yesus adalah perkataan dari Firman. Ini menyatakan supaya kita belajar Firman. Jangan hanya puas pergi ke gereja tiap hari Minggu saja, belajarlah Firman dengan berdoa dan saat teduh tiap pagi, melalui buku bible study, melalui kelas-kelas (misalnya STRIS, kelas seri bible study).
Semakin saya melihat dan membaca Firman, saya semakin bersyukur kepada Tuhan karena saya boleh bertemu dengan teologia Reformed, dengan gerakan dan gereja ini. Bukan karena gereja/gerakan ini sempurna, gereja/gerakan ini punya cacat cela karena kita manusia berdosa. Saya bersyukur karena semakin saya belajar Firman, saya semakin mengerti hal yang terpenting di dalam hidup, keluarga, satu kelompok masyarakat adalah Firman, the Word of God. Orang-orang Reformasi sangat menegaskan kembali kepada kesetiaan Firman (Sola Scriptura). Kita harus menangis dan minta tolong pada Tuhan kalau gereja sudah kehilangan Firman dan kalau mata hamba Tuhannya sudah menuju kepada yang lain dan bukan mengkhususkan diri untuk terus menerus menggali Firman dan mengajak jemaat untuk terus menerus melihat dan mempelajari Firman. Teologia reform tidak 100% infallible, ada salahnya, tetapi teologia yang lain lebih banyak salahnya. Satu hal yang penting dari seluruh gerakan di dunia ini di dalam kekristenan, hanya orang-orang di gerakan reformasi yang membawa kita untuk mementingkan Firman. Firman itu harus dilihat sebagai satu-satunya yang membawa hidup bagi jiwa kita. Bersyukur untuk teologia Reformed dan gerakan ini. Kalau kita melihat Pdt. Stephen Tong dan gerakan yang ada, maka kita bisa uji hal-hal berikut ini. Kita tidak dipanggil untuk menyembah seseorang, kita dipanggil untuk menyembah Allah di dalam Yesus Kristus saja. Tetapi berbahagialah bila kita mengerti siapa hamba Tuhan yang Tuhan pakai pada jaman ini. Kalau kita melihat pelayanan Yohanes Pembaptis, apakah kita menyembah dia? Tentu tidak. Tetapi kalau pada waktu itu kita tidak melihat bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis adalah hal yang penting dan kita tidak memperhatikan hidupnya, betapa malangnya kita. Karena setelah jaman itu sudah berlalu, maka Alkitab menyatakan bahwa dia satu-satunya yang dipakai Allah sebelum Yesus datang. Kalau pada waktu itu Yeremia atau Yesaya atau Yunus ada, apakah kita memperhatikan pergumulan dan kalimatnya? Apakah hamba Tuhan semua sama? Ya dan tidak. Sama karena mereka milik Allah, dipanggil oleh Allah bila mereka hamba Tuhan sejati. Tetapi mereka juga tidak sama, ada satu orang dalam jaman tertentu dibangkitkan Tuhan untuk menjadi motor penggerak seluruh jaman. Berbahagialah kalau kita bertemu dengan orang itu. Kalau kita sekarang kita masih hidup, perhatikan kalimat-kalimat dari hamba Tuhan seperti Joni Eareckson Tada, Ravi Zacharias, John Piper, Pdt. Stephen Tong. Mereka adalah orang-orang yang Tuhan pakai di bidang, waktu, dan tempat masing-masing. Ketika berbicara mengenai chinese people, tidak ada orang yang dipakai begitu kuat saat ini selain Stephen Tong. Ketika berbicara mengenai post-modernism dan melawan atheist, tidak ada yang dipakai lebih kuat dari Ravi Zacharias. Ada hal yang Tuhan tetapkan untuk seseorang menjadi pendorong seluruh jaman.
Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Ini adalah kekuatan yang Yesus ajarkan untuk melawan temptation. John Owen mengatakan bahwa kita bisa melawan temptation dengan mengingat akan kematian, mengingat akan adanya hukuman, mengingat akan adanya neraka, tetapi semua itu tidak akan bertahan lama, suatu saat setan akan menjebol seluruh barikade kita. Satu-satunya yang membuat kita bisa menang dan tidak tertembus oleh setan dalam temptation-nya adalah dengan melawan temptation itu dengan Firman. Maka kita harus mengerti Firman. Firman adalah the greatest protection against temptation. Yesus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Di mana kalimat ini muncul? Yesus Kristus mengatakan: “Ada tertulis …”, tertulis di mana? Perhatikan Ulangan 8:3. Yesus Kristus mengucapkan kalimat ini, apa artinya? Bukankah itu kalimat Yesus Kristus diucapkan kepada setan tetapi dibaca oleh gerejanya? Apa yang Yesus mau ajarkan kepada kita? Untuk mengerti ini, maka harus mengerti konteks Ulangan pasal 8. Di dalam ayat-ayat ini, Musa sedang mengingatkan Israel akan kebaikan hati Allah yang lembut kepada umat-Nya selama 40 tahun di perjalanan padang gurun yang gersang. Dia memelihara engkau. Dia membuat engkau bertahan padahal tidak ada toko, tidak ada mata air, tidak ada hujan, tidak ada apapun saja. Tetapi tanpa apapun saja, engkau memiliki Allah dan engkau tetap di dalam hidupmu tanpa kekurangan sekalipun. Israel, 40 tahun engkau dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan bahwa lihat burung pipit itu dipelihara oleh Allah. Gereja, Yesus Kristus mengatakan: Lihat bunga bakung itu dipelihara oleh Allah. Kenapa engkau tidak mempercayainya? Mengapa engkau menggunakan seluruh sarana berdosa untuk memelihara hidupmu? Kalau kita melakukan sesuatu untuk mencari pemenuhan kebutuhan tapi kita melawan prinsip Allah maka kita sebenarnya keluar dari anugerah Allah. Kita berpikir Allah itu tidak bisa mencukupi aku maka harus ngotot kerja sampai mati-matian bahkan hari minggu sekalipun. Saudara-saudara, kenapa kita menggunakan sarana-sarana berdosa untuk memelihara hidup kita? Yesus Kristus mengatakan: Itu persis, itu sama dengan orang-orang kafir, gentile karena kalimat itu adalah orang yang tidak mengenal Allah.
Mari kita belajar to be content in Him. Belajar untuk kita puas di dalam Tuhan. Percaya pada penyediaan-Nya. Percaya kepada tender care of our Lord. Percaya kepada Dia yang memelihara dengan lembut hati kepada kita. Saya akan akhiri temptation ini di dalam 2 kalimat di dalam Mazmur. Yang pertama, mari kita melihat Mazmur 34:8-11. Perhatikan ayat yang Tuhan nyatakan: Singa-singa muda kelaparan tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan sesuatu pun yang baik. Mungkin ayat ini pernah muncul di dalam hati saudara; “Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu.” Saudara mungkin tidak bisa melihat sama sekali tangan yang begitu riil di dalam kehidupan kita. Saudara rasa hidup ini tidak disertai oleh Allah. Dan saudara-saudara harus berjuang sendiri untuk memelihara hidup saudara. Itu bukan kesalahan Allah tetapi saudara-saudara tidak mau rest di dalam Dia. Kita tidak mau memiliki contentment di dalam Tuhan. Kita tidak mengutamakan apa yang utama dan tidak sekunderkan apa yang sekunder. Seluruh kehidupan kita terbalik; yang di depan menjadi di belakang, yang di belakang menjadi di depan. Carilah Tuhan, utamakan Tuhan. Cari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Belajar untuk percaya kepada Tuhan. Belajar untuk menyerahkan seluruh hidup kita dipelihara oleh Allah. Ayat yang kedua adalah Mazmur 92:13-16. Kalimat ayat-ayat ini adalah kalimat yang luar biasa menyentuh hati kita. “Sampai pada masa tua” orang-orang ini mengatakan: Tuhan itu benar. Ia gunung batuku. Tidak ada kecurangan pada-Nya. Maka orang-orang yang mempercayakan hidupnya di dalam pemeliharaan Allah, dia mengutamakan Allah dan melihat bagaimana Allah itu setia, dia mengatakan bahwa sampai masa tuaku, Tuhan itu benar, Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan daripada-Nya. Tidak ada kecurangan daripada-Nya. Saudara-saudara, biar kita boleh mengerti; Tuhan menginginkan kita mempercayai Dia.
Sekarang kita lihat; apa yang setan itu sekarang kerjakan. Matius 4:5-7. Sekarang kita masuk ke dalam pencobaan yang kedua. Yesus menang dicobai dalam pencobaan yang pertama, Israel kalah, Adam kalah, semua umat manusia kalah di dalam pencobaan pertama. Yesus Kristus melawan setan. Dia menang dalam pencobaan pertama. Lalu setan membawa-Nya ke kota suci, menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Bubungan Bait Allah adalah salah satu tempat tertinggi dari seluruh Bait Allah. Kalau ada pengumuman yang penting maka imam besar akan membawakan pengumuman itu di bubungan Bait Allah dan sebelumnya sangkakala akan ditiup. Seluruh orang Israel akan berkumpul lalu kemudian ada pengumuman penting. Di tempat itulah maka Yesus Kristus dibawa lalu kemudian dicobai oleh setan di dalam pencobaan yang kedua. Perhatikan, di dalam pencobaan kedua setan memakai Firman. Betapa luar biasanya, beraninya dan kurang ajarnya setan kepada Yesus Kristus. Di dalam pencobaan yang pertama, Yesus dicobai: Ubah batu jadi roti! Yesus mengatakan: Ada tertulis; manusia hidup bukan dari roti saja tapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Maka setelah setan mendengarkan kalimat Yesus: Ada tertulis? Maka Yesus me-refer kepada Firman. Maka setan mengatakan: Ada tertulis juga, Yesus! Bukankah ada tertulis kalau Engkau menjatuhkan diri-Mu ke bawah maka seluruh malaikat akan menatang Engkau? Ini adalah pertempuran yang sengit. Ini adalah Anak Allah dalam kerendahan hati-Nya dilawan oleh setan di dalam kecongkakannya. Saudara, ini adalah kalimat pertentangan antara Lucifer dengan Anak Allah itu. Saudara-saudara, setan mengatakan: Ada tertulis juga! Kalimat setan itu dikutip dari Mazmur 91.
Sekarang, beberapa hal singkat berkenaan dengan hal di atas. Pertama, setan itu tahu Alkitab. Maka orang Kristen yang tidak tahu Alkitab pasti akan kalah dengan setan. Kedua, setan menggunakan metode tafsiran yang salah. Ketiga, setan menunjukkan tafsiran itu untuk kepentingan diri kita yang berdosa. Saudara perhatikan 3 hal ini. Setan tahu Alkitab. Setan yang paling top itu adanya di dalam inti kekristenan. Itulah sebabnya kitab Yohanes mengatakan: Anti Christ itu datang, dan anti Christ; saudara jangan pikir anti Christ itu ISIS; saudara jangan pikir anti Christ itu adalah orang-orang beragama lain yang menyerang kekristenan. Anti Christ itu adalah salah satu dari kita. Itu ada di dalam kita. Itu adalah gereja. Orang-orang di dalam gerejalah, itulah pengkhianat Kristus. Orang-orang di dalam gerejalah yang membaca Firman dan mengkhianati Firman, memutarbalikkan Firman. Orang-orang di dalam gerejalah, hamba-hamba Tuhan itulah yang adalah antek-antek setan. Setan paling tinggi bukan di kuburan, itu setan goblok. Ketika dia mencobai saudara dengan cara seperti itu, langsung saudara dan saya lari berdoa. Setan kedua lebih pintar itu adalah setan yang kelihatannya ganteng, bagus dan intelektual, cantik, lalu kemudian memikat hatimu untuk engkau itu tidur dengan dia. Lalu kemudian meninggalkan seluruh anak istrimu. Itu lebih pintar. Setan yang lebih pintar maka itu perlu waktu; perlu waktu berbulan-bulan menjalin relasi dengan kesabaran sampai akhirnya engkau jatuh ke dalam dosa. Saya beritahu pada saudara-saudara sekali lagi dan khususnya kepada seluruh anak-anak muda, perhatikan kalimat di bawah ini. Kalau engkau milik Kristus, setan tidak pernah bisa mengambil jiwamu apapun saja yang terjadi kepada engkau, sekali diselamatkan kau tetap diselamatkan, tetapi setan bisa mengambil hidupmu. Kalau engkau sungguh-sungguh anak Tuhan maka itu terpatri untuk engkau. Tetapi yang dia bisa kerjakan adalah seumur hidup, engkau hidup bagi kemuliaan setan. Seumur hidup engkau menggenapi rencananya. Seumur hidup engkau mempermalukan nama Tuhan. Seumur hidup engkau berjalan di dalam teriakan Salomo, vanity, sia-sia, sia-sia semuanya. Itu setan yang kedua itu adalah setan yang lebih pintar.
Setan yang paling pintar kedoknya adalah Gembala, Teolog, dan hamba-hamba Tuhan. Lho Pak, Pak Agus, you juga hamba Tuhan, mungkin you setan? Mungkin. Silahkan untuk diuji, lihat seluruh motivasi. Lihat seluruh cara hidup, dan seluruh hal yang diajarkan. Engkau perhatikan kalimatnya, bagaimana penafsiran ayat-ayatnya. Perhatikan baik-baik, bukan berarti bahwa setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam dosa itu pasti adalah setan, tidak. Daud jatuh di dalam dosa, Petrus pernah menyangkal Yesus Kristus, tetapi perhatikan kalimat di bawah ini; setiap hamba Tuhan yang jatuh di dalam masalah keuangan maka saudara perhatikan hampir semua, saya tidak berani katakan seluruhnya, jikalau uang itu menjadi worldview nya maka kemungkinan sekali orang ini adalah akan dipakai oleh setan dan mungkin dia adalah orang yang sungguh-sungguh akan merusak pekerjaan Tuhan. Kembali lagi di sini, setan itu mengerti teologia, setan itu sungguh-sungguh mengerti apa yang Alkitab itu katakan. Maka perhatikan baik-baik, saudara kalau tidak tahu teologia pasti kalah dengan setan. Setan tahu Yesus Tuhan, setan tahu Allah, setan gemetar kepada Allah. Tetapi satu hal, perbedaannya adalah setan tidak pernah taat kepada Allah.
Jikalau seumur hidup saudara orang Kristen tetapi tidak pernah taat kepada Kristus maka itu adalah sebuah tanda tanya. Apakah benar-benar hatimu itu sudah dilahirbarukan? Mari kita akan melihat Yakobus 2:19 dan saya akan menutup semuanya. Yakobus sedang mengatakan kepada gerejanya: Engkau katakan bahwa engkau milik Kristus, engkau katakan bahwa engkau beriman kepada Kristus tetapi tidak ada di dalam perbuatanmu itu mencerminkan bahwa engkau adalah orang Kristen, tidak ada di dalam perbuatanmu itu engkau taat kepada hukum-hukum Allah, maka engkau mengatakan engkau punya iman? Maka Yakobus mengatakan: Aku akan tunjukkan imanku dari perbuatan. Imanku dari perbuatanku, engkau akan tahu. Dari perbuatanku, engkau akan mengerti iman. Sekarang engkau harus tahu bahwa setan pun percaya kepada Allah. Setan pun gemetar pada Allah. Tetapi engkau harus tahu satu hal bahwa tidak ada perbuatan berarti tidak ada ketaatan. Dan setan itu tidak taat kepada Allah. Tanda iman yang sejati adalah taat kepada Allah. Kiranya Tuhan boleh terus memberkati kita.
UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN(7)
Matius 4:5-7
Pencobaan Yesus Kristus adalah pencobaan yang riil, bukan semu atau absurd. Dia adalah manusia sejati dan sekaligus Allah yang sejati. Alkitab menyatakan Dia adalah seperti kita dan Dia adalah buah yang sulung itu dan apa yang terjadi kepada manusia terjadi kepada Yesus Kristus. Alkitab menyatakan bahwa Dia dicobai dari segala sisi tetapi yang membedakannya dengan kita, dengan Israel, dengan Adam, yaitu bahwa Dia tidak jatuh di dalam dosa. Ketika setan sudah menyelesaikan pencobaan pertama dan Yesus Kristus menang dari pencobaan yang pertama itu dan Yesus Kristus mengkutip Alkitab, yaitu “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Setiap pencobaan yang datang kepada Yesus Kristus dilawan bukan dengan kemarahan, dilawan bukan dengan senjata, tetapi dilawan dengan satu dasar yaitu, Firman. Setiap orang Kristen harus mengerti dan menyelidiki Firman. Sesuatu kebohongan dari setan membuat saudara pergi ke gereja tetapi saudara tidak berakar di dalam Firman. Setan membuat saudara bisa menikmati persekutuan Kristen tetapi tidak bertumbuh dan tidak mengenal Firman. Satu hal yang dikerjakan oleh setan, dia akan membuat saudara, mendorong saudara melakukan apapun saja kecuali satu, yaitu, engkau tidak mengenal Firman. Jangan engkau membaca Firman dengan teliti, jangan engkau dicerahkan hatimu oleh Firman karena begitu engkau mendapatkan Firman itu, Alkitab menyatakan adalah pedang untuk menusuk si musuh. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa perisai kita adalah iman dan pedang Roh yaitu Firman Allah. Kalau saudara tidak memiliki Firman, maka itu persis dengan seorang prajurit yang pergi bertempur tanpa ada satu senjata yang offensive. Dan di tempat yang lain dikatakan, iman itu bertumbuh karena Firman Allah. Maka jikalau kita tidak memiliki Firman itu, pada saat yang sama, maka saudara tidak memiliki perisai. Dua hal yang selalu ada di dalam peperangan rohani yaitu Firman dan iman. Dan iman itu ada karena Firman. Seluruh iman kita bukan berdasarkan pada perorangan, atau siapa pun hamba Tuhannya tetapi seluruh iman kita berdasarkan Alkitab. Seluruh hamba Tuhan yang Tuhan pakai, membawa seluruh jemaat bukan kepada dirinya tetapi kepada Firman. Belajarlah Firman.
Maka begitu masuk ke dalam pencobaan yang kedua, Setan tahu jawaban Yesus Kristus. Sekarang setan membawa Yesus Kristus ke tempat bubungan Bait Suci. Itu adalah tempat paling tinggi di Bait Suci. Biasanya seorang Imam Besar kalau mengumumkan sesuatu yang penting sekali untuk seluruh jemaat, ada di atas bubungan itu dan kemudian meniup sangkakala, maka seluruh orang Israel akan berkumpul dan kemudian akan diberikan sebuah pernyataan atau pengumuman. Hari itu, Yesus dibawa ke bubungan Bait Suci, lalu kemudian dia mengatakan, “Kalau Engkau Anak Allah,” atau tepatnya adalah “Engkau Anak Allah, bukan? Maka jatuhkan diri-Mu dari sini ke bawah. Sebab ada tertulis, maka malaikat-malaikat-Nya akan memegang Engkau sehingga kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Ini kalimat yang luar biasa tajam dan kalimat yang begitu mencemooh. Yesus sudah mengatakan, “Ada tertulis, manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Maka kemudian sekarang setan mengatakan, “Ada tertulis juga Yesus, jatuhkan diri-Mu, maka Engkau tidak akan binasa.” William Gardner, seorang puritan, mengatakan, “Luar biasa. Perhatikan baik-baik seluruh gereja Tuhan. Di dalam peperangan, setan menggunakan senjata yang biasa digunakan oleh anak-anak Allah.” Setan menggunakan Pedang Roh untuk menusuk gereja. Empat hal ini saudara perhatikan baik-baik. Setan mengetahui Alkitab. Setan mengetahui Yesus Kristus itu Tuhan. Suatu hari Yesus Kristus datang dan Dia mau mengusir setan lalu kemudian setan mengatakan apa urusanmu hai Anak Allah kepada aku? Setan tahu. Di dalam kitab Yakobus, dikatakan Setan mengetahui Allah. Setan itu gemetar kepada Tuhan. Jikalau kita memiliki 4 hal ini, tidak menandakan kita orang Kristen. Ada tanda yang terakhir dan paling penting bagi orang Kristen, yaitu ketaatan. Mau kehendak-Mu jadi atau kehendakku yang jadi. Itu tanda yang sejati. Maka ini adalah pembukaan perang yang sesungguhnya. Setan menggunakan ayat Alkitab. Setan menggunakan teologia Kristen untuk menusuk gereja. Saya ingatkan 3 hal ini. Pertama, Setan menggunakan Alkitab. Kedua, Setan menggunakan tafsiran yang salah kepada Alkitab. Ketiga, Setan menggunakan Alkitab dengan tafsiran yang salah itu untuk kepentingan pribadi. Tiga hal ini disebut sebagai peperangan tafsiran atau perang hermenetik. Ini adalah senjata kuno sekali tetapi sudah menghancurkan begitu banyak gereja. Dan kita tidak luput kecuali Tuhan itu membuat kita sadar.
Hari ini saya akan khusus memberikan apa yang Alkitab katakan berkenaan dengan tafsiran demi tafsiran yang disalah mengerti. Jikalau kita perhatikan dari Kejadian sampai Wahyu, maka saudara akan tahu, seluruhnya adalah perang tafsiran. Seorang nabi yang sejati bilang A, seorang nabi palsu bilang B. Dan seluruh rakyat tidak tahu yang mana yang sejati dan mana yang palsu sampai seluruhnya mati dan kemudian sejarah baru membuktikan yang ini benar. Itu hal yang menakutkan sekali. Bagaimana kita bisa tahu bahwa yang kita tahu itu adalah benar? Bagaimana kita mengujinya? Itu semua adalah prinsip filsafat epistemologi. Semuanya hanya anugerah Tuhan untuk boleh mengerti kebenaran. Saya akan bicara satu persatu untuk merentang beberapa prinsip ini. Ketika Setan datang kepada Adam dan Hawa. Tamannya, pohonnya dan buahnya sama. Tuhan mengatakan, “You jangan makan ini. Engkau makan, engkau akan mati.” Setan kemudian datang kepada Adam dan Hawa, “Engkau makan, engkau akan hidup.” Saudara perhatikan, bendanya, keadaan/kondisinya sama, yang satu menafsirkan mati, yang satu menafsirkan hidup. Setan memakai Firman sebagai senjatanya. Peperangan tafsiran. Saudara sadar atau tidak? Bahwa seluruh dunia ini, peperangan yang paling utama bukan nuklir atau yang lainnya tetapi dari tafsiran melawan tafsiran, orang ini atau daerah ini harus ditaklukkan karena ini. Daerah ini tak boleh ditaklukkan karena ini. Dari dua itu siapa yang menang? Itu yang nanti akan menentukan itu bom jatuh atau tidak.
Kita harus selalu mengerti bahwa kita semua berada di tengah-tengah peperangan tafsiran. Mari kita melihat kenyataan di dalam Perjanjian Lama, Yeremia 28:1-9, saudara akan menemukan peperangan tafsiran ini di antara dua nabi, nabi yang sejati dan nabi yang palsu. Ini adalah peperangan yang luar biasa. Pada waktu itu seluruh Yehuda berada di dalam penawanan Babel. Semua orang Yehuda berada di dalam penderitaan karena Allah mengutus Babel untuk bisa menguasai mereka. Seluruh kehidupan kita itu adalah di dalam providentia Allah. Nabi Hanaya kemudian mengatakan di dalam dua tahun lagi maka Babel akan dikalahkan, di dalam dua tahun lagi engkau akan dibebaskan, di dalam dua tahun lagi rajamu akan datang. Berbeda dengan Yeremia yang selalu membawa berita yang tidak enak. Saudara perhatikan baik-baik, Yeremia adalah orang yang selalu membawa berita tidak enak. Yeremia nanti suatu hari akan mati dalam pembuangan, Yesaya akan mati dengan perut yang terbelah karena dipotong oleh raja pada waktu itu. Seluruh nabi, selalu beritanya itu adalah bukan berita damai sejahtera. Bukankah Allah itu sumber damai sejahtera? Mengapa nabi menyatakan berita malapetaka dan bukan damai sejahtera? Jawabannya adalah karena engkau tidak taat! Satu-satunya damai sejahtera itu jikalau engkau bertobat. Jikalau engkau tidak bertobat, jikalau engkau tidak taat, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam rumah tanggamu, jangan pernah engkau berpikir ada kedamaian di dalam hidupmu. Ini adalah prinsip dari seluruh nabi dan rasul. Engkau akan mendapatkan sejahtera dari Tuhan tetapi tidak di dalam dosamu. Ini adalah prinsip. Saudara-saudara perhatikan, peperangan dari tafsiran itu ada dan jemaat terhimpit di tengah-tengahnya. Di dalam peperangan ini akhirnya siapakah yang menang? Hanaya. Siapa yang dipercaya oleh Israel? Hanaya. Siapa yang kemudian dibuang oleh Israel? Yeremia. Tetapi Alkitab mengatakan, orang yang bergantung kepada Tuhan, yang takut akan Tuhan, yang mementingkan Firman Tuhan, akan hidup untuk selama-lamanya. Gereja tidak pernah ingat Hanaya tetapi gereja mengingat Yeremia. Jaman ini, gereja akan mengingat pengkotbah-pengkotbah yang tidak beres tetapi setelah jaman ini selesai, saudara-sadara akan tahu siapa benar siapa salah. Selalu dunia ini akan berulang seperti itu.
Sekarang saya akan membawa saudara-saudara kepada Yesus Kristus. Saudara pasti pernah ingat Yesus Kristus mengatakan seperti ini,“Engkau sudah pernah mendengar Firman tentang ini tetapi Aku mengatakan kepadamu sesungguhnya seperti ini”. Itu adalah kalimat mengenai tafsiran. Itu diucapkan Yesus kepada semua rakyat Israel karena mereka sudah mendengarkan pengajaran-pengajaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang tidak benar dan tidak beres tetapi Yesus mengatakan arti yang sesungguhnya. Itu adalah kalimat antitesis, itu bukan kalimat paradoks. Kalimat paradoks itu adalah dua kalimat yang bisa digabungkan dan ada kebenaran di dalamnya. Sedangkan kalimat antitesis yaitu saudara harus memilih salah satu apakah either ini benar atau yang ini benar. Maka ini adalah peperangan sepanjang jaman. Mari kita melihat Galatia 1:6-10, perhatikan kalimat Paulus. Pada waktu itu dia sedang menghadapi Injil yang sama tetapi tafsiran yang lain. Dia menghadapi orang-orang yang menyesatkan Injil itu. Dan perhatikan apa yang Paulus itu katakan (ayat 8), Paulus mengerti bahwa apa yang dia dapatkan itu adalah kebenaran. “Jikalau seseorang itu mengajarkan Injil, yang berbeda dengan Injil yang aku beritakan, terkutuklah dia!”. Jikalau pada waktu itu saudara adalah jemaatnya Paulus, apakah saudara mau percaya dengan dia? Mungkin saya tidak. Kalau bukan anugerah Tuhan. Saya akan katakan engkau sombong luar biasa. Engkau menganggap Kristus sama dengan engkau. Engkau menganggap Injil Kristus itu adalah Injil yang sama dari yang engkau ucapkan. Engkau menganggap dirimu dengan Kristus itu menjadi satu. Engkau harus tahu, Kristus itu Tuhan, engkau manusia. Ada perbedaan kualitatif, tetapi di sini saudara-saudara akhirnya setelah jaman itu berlalu, maka saudara akan mengerti, bahwa kita mengerti, bahwa siapa benar dan siapa yang salah. Ini adalah peperangan yang luar biasa sengit.
Ketika para rasul, khususnya ketika Yesus Kristus bertemu dengan orang yang berdosa, entah dia itu adalah cukai, entah dia itu adalah orang yang melacur, maka saudara-saudara perhatikan, Yesus Kristus penuh dengan cinta kasih. Ketika itu, di depan Dia diperhadapkan seorang perempuan yang berzinah yang dibawa oleh segerombolan orang Farisi, ahli Taurat untuk dilempar, dirajam, untuk dihakimi di depan Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak bicara banyak hal. Alkitab mengatakan Dia menunduk ke bawah kemudian Dia menuliskan sesuatu di tanah. tidak memberitahu apa yang ditulis-Nya. Tetapi para penafsir mengatakan sangat mungkin Dia menuliskan sepuluh perintah Allah. Sehingga begitu ditulis, satu per satu dari mereka mengundurkan diri karena mereka tahu itu mereka akan semuanya melawan perintah Allah. Tidak ada satu orang pun yang suci di hadapan Allah. Yesus Kristus mengatakan, “Siapa yang tidak berdosa, silahkan lempar batu.” Lalu kemudian wanita itu setelah semuanya pergi, lalu kemudian Dia mengatakan kepada wanita itu, “Wanita, pergilah. Aku tidak akan menghukum engkau. Tetapi jangan berbuat dosa lagi.” Saudara perhatikan begitu cinta kasih Kristus kepada perempuan ini. Saudara perhatikan betapa Dia memiliki satu compassion, satu mercy kepada perempuan dan memberikan kesempatan hidup yang kedua. Tetapi kalimat Yesus Kristus tidak bisa saudara mainkan lalu kemudian “Yesus kan begitu baik itu, Yesus itu begitu sangat mengasihi.” Saudara perhatikan, Dia memang mengasihi, Dia sungguh-sungguh mengasihi orang itu tetapi Dia mengatakan, “You jangan berbuat dosa lagi.” Celakanya adalah banyak sekali orang yang tetap berbuat dosa dan menggunakan ayat itu. Apakah Yesus mengasihi gay? Pasti dia mengasihi. Tetapi Dia akan mengatakan, “Engkau pergi dan jangan berbuat dosa lagi.” Saudara-saudara harus tahu ada titik pertobatan. Kasih Allah itu bukan kasih kepada dosa tetapi Dia memberikan kesempatan.Perhatikan baik-baik ayat Alkitab. Saudara uji apa yang saya katakan, dan lihat di dalam Alkitab.
Mari kita melihat Matius 18:6-7. Sekarang akan melihat apa yang Yesus katakan kepada orang-orang yang sesat.Saya akan memberikan prinsip ini. Setan menggunakan ayat Alkitab tetapi memberikan penafsiran yang berbeda. Itu adalah senjata yang paling kuno dari Setan yang berhasil menaklukkan semua manusia bahkan orang di gereja sekalipun. Dan saudara perhatikan apa yang Yesus kerjakan ketika Dia berjumpa dengan orang yang berzinah, orang yang berdosa. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Dia sahabat orang berdosa, Dia berada di tengah-tengah kumpulan orang-orang yang pernah berzinah dan pernah menjadi pemungut cukai. Dia mengampuni mereka, Dia menerima mereka, Dia mengatakan, ” Jangan berbuat dosa lagi.” Dan kemudian Dia menjadi teman mereka. Semua orang yang menganggap diri paling benar, yang mencibir Yesus Kristus, mengatakan, “Aku paling benar. Engkau siapa? Engkau orang suci, kenapa ada di tengah-tengah mereka?” Yesus mau menjadi sahabat semua orang yang pernah berdosa yang bertobat. Tetapi ketika berbicara mengenai penyesat, Yesus tidak melepaskan orang-orang itu dari kesalahannya. Kepada penyesat, Dia mengucapkan satu kalimat, “Celakalah engkau! Lebih baik engkau itu tidak pernah hidup! Lebih baik engkau tidak pernah dilahirkan! Adalah lebih baik satu batu kilangan engkau ikatkan di lehernya kemudian engkau masukkan di dalam laut!” Kristus sendiri menginginkan kematiannya! Saudara sadar atau tidak, ini sudah sampai kepada inti peperangan itu. Tidak ada kasih, tidak ada satu toleransi apapun saja. Itulah sebabnya, Paulus menyatakan, “Jikalau ada orang yang berkotbah memberitakan satu Injil yang berbeda dengan apa yang aku katakan, itu sebenarnya bukan Injil Kristus, terkutuk dia!” Kepada orang-orang yang pernah jatuh di dalam dosa, kita harus mengasihi, tetapi bicara mengenai penyesat, tidak ada toleransi. Setiap orang harus sinkron, apa yang dipikirkan Kristus biarlah kita pikirkan. Apa yang ada dalam hati Kristus biarlah kita itu perhatikan. Ini kalimat-kalimat yang tidak enak didengar. Kita menginginkan seluruh dunia itu damai tetapi saudara perhatikan sejak manusia itu jatuh di dalam dosa, maka tidak pernah akan ada perdamaian. Satu kalimat nubuatan dari Allah Bapa sendiri yang pertama kali didengar oleh manusia setelah jatuh di dalam dosa, “Aku akan mengadakan permusuhan dengan keturunanmu.” Jadi tak pernah mungkin damai. Gereja itu akan terus berlawanan. Gereja akan terus berjuang. Gereja yang sejati, akan disiksa, jika terus bicara mengenai kebenaran. Kepada orang Farisi dan ahli Taurat yang salah, maka Yesus mengatakan, “Celaka engkau!” Ini semua adalah prinsip-prinsip di dalam Alkitab. Dalam 2 Petrus 2:1-3, Petrus berbicara begitu keras tentang hal ini. Semua nabi satu persatu berhadapan dengan pengajaran sesat. Penyesat itu tidak pernah tidak, pasti ada di dalam gereja dan Yesus Kristus sudah mengatakan itu. Tidak mungkin tidak ada penyesat, tetapi celakalah dia, lebih baik dia tidak pernah dilahirkan, lebih baik bahwa dia itu batu kilangan diikatkan di lehernya kemudian masuk ke dalam lautan.
Saya mau membawa saudara di dalam Wahyu 13:11-18. Saya akan jelaskan bahwa apa yang menjadi temptation dari Setan kepada Yesus Kristus itu kita akan hadapi. Kalau saudara-saudara melihat kitab Wahyu, maka saudara akan menemukan 4 hal, empat binatang yang akan menghancurkan gereja Tuhan atau akan bisa membuat gereja Tuhan itu hampir terkalahkan.
Binatang yang keluar dari dalam laut. Binatang yang keluar dari dalam laut itu bicara mengenai penganiayaan fisik. Itu adalah orang-orang yang akan menghancurkan kita dan anak-anak kita dengan senjata dan kita akan mengeluarkan darah. Ini adalah abad yang penuh dengan darah dari para martir. Semakin majunya teknologi, ternyata di dalam dunia ini, semakin banyak martir, bukan semakin sedikit. Saudara-saudara bisa lihat di mana pun saja, mau di Syria, Kamboja, Thailand sekalipun yang kelihatannya baik, dimanapun saja, saudara-saudara melihat martir. Wahyu 13:10 menyatakan maka di sini yang paling penting adalah iman dan ketabahan dari orang-orang kudus.
Binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah imam dan nabi yang palsu, yang terus menerus ada di sepanjang sejarah gereja. Di dalam Perjanjian Lama, Tuhan menghancurkan Yehuda, Samaria, Israel utara dan selatan karena satu hal, mereka tidak berbuah. Mereka tidak berbuah karena mereka dipimpin oleh imam-imam dan nabi-nabi palsu. Apa yang menyebabkan seluruh Israel itu bankrupt, corrupt? Bukan Babel. Bukan Nebukadnezar. Bukan Asyur, bukan Yunani, bukan Romawi. Yang menghancurkan Israel adalah dalam dirinya sendiri. Ada orang-orang yang memegang mimbar dan membalikkan hati rakyat. Mereka takut kepada manusia dan bukan kepada Allah. Mereka menyembah uang dan bukan kepada Allah. Maka itu kemudian itu adalah binatang yang keluar dari dalam bumi. Itu adalah penyesat-penyesat. Perhatikan baik-baik, Wahyu 13:18, Yang penting di situ adalah hikmat yang bisa membedakan mana benar dan salah. Sekarang beri kepadaku pengertian-Mu, hikmat-Mu. Bagaimana aku bisa membedakan? Tuhan kemudian mengatakan, engkau perhatikan, yang diajarkan itu selalu ada satu ciri, yaitu bilangan 666. 6 itu adalah angka manusia. 3 adalah angka TriTunggal. Bagi orang-orang Yunani, numbers sekaligus memiliki arti. Misalkan saja ketika membicarakan 12, di dalam Alkitab itu adalah angka di dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru. Sehingga kalau saudara-saudara bicara mengenai 144 ribu orang yang akan diselamatkan, itu adalah 12x12x1000 dan itu adalah bicara mengenai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan jumlah yang begitu banyak, multitude. Dan ketika bicara mengenai 6 itu adalah angka manusia. Dan 666 itu berarti manusia itu ditinggikan sedemikian rupa menjadi center, self-centered. Seluruh keinginan, ambisi, lust, nafsu, semuanya diri itu dipenuhkan. Itu 666. Tuhan mengatakan, lihat yang diajarkan. Kalau itu salah pasti 666. Maksudnya adalah yang diajarkan itu, maka pengajaran itu akan menuju kepada kepuasan diri. Menuju kepada diri sebagai pusat. Menuju kepada self-centered and not God-centered. Menuju kepada dirimu itu yang paling utama. 666 itu berpusat pada diri. Pengajaran Yesus adalah 180 derajat kebalikannya, berpusat kepada Allah. God-centered vs self-centered.
Binatang ketiga yang akan menghancurkan gereja Tuhan itu adalah Babel, Babylon. Di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada satu kota yang selalu muncul yaitu Babel. Karena Babel arti sesungguhnya adalah penakluk umat-Ku. Jadi di mana Allah ada, di situ Babel ada. Babel itu pertama kali adalah dari Babylonia dari menara Babel. Saudara lihat menara Babel itu apa? Semua menuju ke langit. Self-exaltation. Babel menaklukkan gereja Tuhan melalui kemakmuran. Saudara-saudara, hati-hati. Saudara mungkin mengatakan ini negara lebih demokrasi dari Indonesia. Ini negara Australia lebih baik. Benar.Tetapi saudara harus hati-hati adalah banyak sekali orang-orang sucinya Allah itu ditaklukkan bukan dengan pedang, orang sucinya Allah ditaklukkan dengan Babel, gaya hidup yang nyaman. Pleasure at any cost. Di tempat negara-negara yang begitu banyak penganiayaan kepada orang-orang Kristen, iman mereka lebih kuat dibandingkan dengan kekristenan di Negara ini. Iman mereka adalah iman yang berjuang.
Bicara mengenai Setan itu sendiri. Setan, naga yang besar akan datang untuk memerangi semua anak Allah pada akhir jaman. Keempat hal ini, binatang yang keluar dari dalam laut, binatang yang keluar dari dalam bumi, dan Babel dan kemudian adalah Setan itu. Babel disebut sebagai pelacur besar. Dan saudara-saudara, hari ini, temptation of Jesus Christ, itu adalah bicara berkenaan dengan setan yang menggunakan Firman, kesesatan tafsiran yang salah.
Minggu depan saya akan menjelaskan kepada
saudara-saudara kenapa tafsiran ini menjadi tafsiran yang salah. Tetapi saudara sudah mendapatkan satu clue-nya terlebih dahulu. Saudara lihat apa yang dikerjakan setan menggunakan ayat Alkitab untuk mendapatkan untung bagi darinya. Itu adalah bicara berkenaan self-centered dan bukan God-centered.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (8)
Matius 4:5-7, Mazmur 91:11-12
Ketika membaca ayat-ayat ini, hal yang paling utama adalah kiranya kita takut kepada Tuhan. Saya sungguh tidak bisa mengerti bagaimana orang berani hidup tanpa Kristus, tanpa Firman dan tidak mengenal pribadi Allah. Setan terus menerus mematikan manusia, membuat kita berada di dalam lumpur yang menarik kita, semakin kita bergerak semakin kuat tarikannya ke bawah. Kecuali ada pertolongan dari Surga kepada kita, maka tidak mungkin kita bisa keluar dari lumpur itu. Tetapi hebatnya, cara setan memasukkan kita ke dalam lumpur dan pada saat yang sama kita tidak menyadari bahwa kita sedang terhisap di dalam lumpur. Ini adalah kematian perlahan–lahan, sama seperti seekor katak, dimasukkan di panci yang dipanaskan terus menerus, dan kemudian mati. Katak memiliki kekuatan di dalam dirinya untuk beradaptasi dengan suhu di sekitarnya sampai titik suhu tertentu, sama seperti kita. Manusia diberikan kemampuan untuk beradaptasi. Pertama, saudara akan merasakan hal yang tidak benar, tetapi ketika saudara mengijinkan itu terjadi, maka kemudian saudara akan berada di dalam posisi merasa ini baik dan tidak ada masalah, Saudara mulai beradaptasi. Saudara tidak sadar, bahwa kita sedang dimatikan sampai suhu tertentu. Ini adalah pekerjaan setan yang menarik kita, yang berusaha melumpuhkan kita. Bagaimana kita berani hidup tanpa Tuhan dan Firman-Nya? Setan saja berani mencobai Anak Allah. Apalagi terhadap kita? Dengan mudah sekali dia akan menggocoh kita.
Kita akan masuk mengenai temptation setan kepada Yesus Kristus. Sebelumnya saya mau mengingatkan beberapa hal seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Setan mengetahui Firman. Di dalam Yakobus dikatakan setan gemetar kepada Tuhan. Tetapi satu hal, setan tidak pernah taat kepada Tuhan. Yang membedakan antara pengikut setan dengan pengikut Kristus hanya satu, yaitu ketaatan membaca Firman. Setan mengetahui Firman. Kalau saudara melihat di dalam ayat-ayat ini, luar biasa kejahatan dan keberanian dan kecongkakan setan. Setan berani bicara kepada Yesus Kristus: ada tertulis, berarti itu adalah Firman. Firman itu adalah Yesus Kristus sendiri. Tidak ada nabi atau rasul yang mengeluarkan kalimat dari dirinya sendiri. Itu dikontrol oleh Firman. Firman itu dinyatakan di dalam hati para nabi. Dinyatakan itu adalah Firman-Nya Kristus. Sekarang Firman itu diambil oleh setan kemudian disodorkan kepada Kristus. Luar biasa! Itu adalah tipuan. Itu adalah hal yang sangat tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. Tetapi jikalau setan begitu berani berbicara demikian kepada Kristus, apalagi kepada kita.
Setan menggunakan Alkitab dan melakukan tafsiran yang salah. Kalau orang Kristen tidak mengetahui Firman, akan mudah sekali dihancurkan oleh setan. Jangan berbangga jika saudara pergi ke gereja dan melayani Tuhan. Setan menipu kita dengan memakai Firman lalu dia menggunakan Firman itu untuk memalsukan Firman. Ini teknik tinggi. Pencobaan setan kepada Yesus Kristus itu tiga lapis. Tiap lapisan makin lama tekniknya makin tinggi. Kalau Tuhan memberikan kita cukup waktu untuk meng-explore semuanya, itu yang dikatakan oleh Ibrani, Yesus Kristus dicobai dari segala macam sisi. Setan pertama kali mencobai Yesus, dengan memakai kebutuhan (sedang lapar) untuk menjatuhkan Yesus. Tetapi sekarang sudah tidak memakai kebutuhan, karena Yesus mengatakan: “Ada tertulis manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar daripada mulut Allah”. Lalu setan mengatakan: “Ada juga tertulis, Yesus, jatuhkan diri-Mu dari bubungan bait Allah itu, maka malaikat–malaikat-Nya akan menatang Engkau” (Mazmur 91). Jikalau saudara tidak membaca Alkitab baik-baik, pasti kalah dengan setan. Setan yang tertinggi itu bukan berada di kuburan tetapi letaknya di mimbar, di dalam gereja. Itulah sebabnya maka Yohanes mengatakan anti-christ. Anti-christ itu bukan orang beragama lain yang kemudian menghancurkan gereja, anti-christ adalah di antara kita sendiri. Orang–orang yang memakai Firman, memutarbalikkan Firman untuk menjatuhkan hati jemaat, supaya jemaat tidak mengenal Allah. Peperangan yang terbesar bukanlah peperangan bom atom. Peperangan yang terbesar yang menjatuhkan semua orang, bahakan anak–anak Tuhan sekalipun adalah peperangan tafsiran.
Tafsiran yang dilakukan oleh setan itu, membawa kepada satu arah yang kesannya manis dan menyenangkan untuk daging, dan disetujui oleh natur manusia yang berdosa. Salah satu bentuk tipuan setan yang tinggi adalah menggunakan ayat Alkitab yang tepat, tetapi membawa ke arah yang berdosa. Perhatikan baik–baik direction-nya dan juga spirit-nya. Banyak orang Kristen dan kita tidak mengerti hikmat ini. Perhatikan apa yang terjadi kepada Adam dan Hawa ketika mereka dicobai oleh setan dan apa yang terjadi kepada Yesus Kristus ketika dicobai. Ketika setan mencobai Adam dan Hawa, setan menggunakan kalimat Allah, tetapi kalimat itu dibuat antithesis. Kalimat itu dibuat kontras 180 derajat. Kalimatnya tidak pernah diucapkan oleh Allah. Setan datang kepada Adam dan Hawa dan mengatakan kepada Hawa, “Tentu Allah berfirman, semua buah dari pohon di tempat ini engkau tidak boleh makan bukan?” Sebenarnya, Tuhan mengatakan: semuanya boleh kecuali ini. Setan melakukan antithesis. Tetapi ini tidak mungkin works kepada Yesus Kristus. Kepada orang–orang yang tidak mengenal Firman, maka setan akan mudah sekali untuk menipu, dia akan membalikkan perkataan Tuhan yang ada di dalam Alkitab karena orang tersebut tidak pernah membaca dan menyelidiki Firman. Tetapi kepada orang–orang Kristen yang meneliti Firman, maka setan akan menggunakan ayat yang benar–benar di dalam Alkitab. Setan akan mengambil ayat itu, memberikannya kepada kita, dan mengarahkannya ke suatu tujuan yang bukan dari Tuhan. Perhatikan arahnya. Setan memakai ayat Alkitab untuk mengarahkan kita untuk menyenangkan daging dan pikiran kita yang berdosa. Di sini setan akan mengeluarkan Firman lepas dari konteksnya. Dengan kata lain, dia akan menambahkan atau mengurangkan dan akan menerapkan Firman Tuhan bukan pada kondisi seperti yang Tuhan inginkan.
Maka kita harus menguji setiap roh. Sebagai hamba Tuhan saya harus berani untuk diuji, karena saya harus bertanggung jawab di hadapan Allah. Di dalam 1 Yohanes 4:1, Yohanes mengatakan, “Ujilah setiap roh!” berarti Yohanes sendiri mau diuji. Dan yang menggerakkan Yohanes adalah Roh Kudus. Ketika Roh Kudus menuliskannya melalui tangan Yohanes “ujilah setiap roh”, maka Roh Kudus sendiri meminta jemaat untuk menguji Dia. Jangan saudara memiliki satu asumsi dasar yaitu percaya saja. Itu akan mematikan rohanimu. Penipu akan selalu bicara percaya saja. Kita memang harus percaya kepada Firman, tetapi kita harus mengujinya dan lihat baik–baik. Perhatikan Mazmur 91:11-12, seluruh katanya sama, tidak ada kesalahan di dalam titik komanya. Tetapi yang dikerjakan oleh setan adalah dia melepaskan ayat tersebut dari seluruh konteksnya. Dan kemudian menyodorkannya kepada Kristus Yesus. Kalau hal itu disodorkan kepada kita, maka akan menyenangkan daging kita, dan akan membawa kita untuk mendapatkan benefit dari Firman itu untuk keinginan berdosa kita. Dan itu yang dilakukan oleh setan. Calvinmengatakan setan sedang memperkosa dan mengorupsi Firman, dan menggunakan Firman itu seenaknya, lalu mengaplikasikannya secara liar. Mazmur 91:11-12 mau mengatakan, orang–orang yang sungguh–sungguh takut akan Tuhan, ketika dia berjalan, dan kemudian ada orang lain yang ingin menghancurkan dia, maka Tuhan berjanji: Akulah yang menjadi pelindungmu”. Tetapi ayat 11-12 ini dipakai untuk Yesus. Tidak ada orang yang sedang mengganggu dan memusuhi Dia. Sekarang kepada Yesus, setan berkata, “Jatuhkanlah diri-Mu dari tempat bubungan bait Allah itu lurus ke bawah, nanti malaikat akan menatang Engkau”. Tidak ada konteksnya sama sekali. Setan menggunakan Firman, memutarbalikkannya, mengeluarkan Firman yang memang ada, tetapi tidak memberikan konteks yang sesungguhnya. Dia sedang memperkosa, mengorupsi, memenggal Firman, dan mengaplikasikannya secara liar.
Contohnya, banyak orang berkotbah mengenai Maleakhi tentang perpuluhan. Kita harus memberikan perpuluhan karena satu hal yaitu Tuhan sudah memberikan kepada kita uang itu. Kita bersyukur kepada Tuhan, dan itu bentuk iman bahwa milikku adalah sepenuhnya milik-Mu Tuhan. Ada orang bertanya kepada saya apakah perpuluhan itu masih berlaku sampai sekarang? Bukankah itu ada di dalam Perjanjian Lama? Saya katakan kepadanya benar bahwa perpuluhan ada di dalam Perjanjian Lama, maka saat ini perpuluhan itu tidak lagi berlaku. Bapak tidak harus memberikan 10%, tetapi boleh memberikan 20%, 30%, 40% bahkan semuanya. Maksud orang tersebut adalah kalau bisa jangan memberikan apa–apa untuk Tuhan. Perpuluhan adalah bentuk kita berterima kasih kepada Tuhan. Sebelum engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan sudah memberikan terlebih dahulu kepadamu. Bagaimana mungkin engkau bisa memberikan perpuluhan kalau tidak ada berkat Tuhan datang kepadamu? Tetapi sekarang terbalik, orang memberikan perpuluhan agar mendapatkan berkat lebih besar. Perhatikan arah dan spirit-nya. Ayat ini ditulis oleh nabi Maleakhi untuk menghardik orang Israel karena mereka menyimpan uang mereka. Mereka tamak. Maleakhi mengatakan engkau mencuri uang Tuhan, engkau memiliki hati yang tidak beres di hadapan Tuhan, engkau berpikir bahwa kalau engkau memberikan itu maka Tuhan tidak akan setia kepada janji-Nya? Engkau tidak mempercayai Tuhan, engkau greedy!
Tetapi sekarang, ada banyak hamba Tuhan mengatakan jikalau engkau memberikan perpuluhan, maka Tuhan akan memberikan lebih banyak. Perhatikan arah yang sedang dituju oleh pendeta itu? Dia sedang mengobarkan greedy , bukan mematikan dosa greedy . Ayat Alkitabnya sama, direction-nya berbeda. Perhatikan, ini tipuan yang licin sekali. Kecuali sungguh–sungguh kita minta belas kasihan Tuhan mengerti Firman, dan Roh Kudus menerangi kita, saudara tidak akan sadar akan hal ini. Ayat Alkitabnya sama tetapi, yang satu mematikan dosa, yang satu lagi mengobarkan dosa. Yang satu membuat orang mencintai Tuhan, yang satu membuat orang memberikan perpuluhan bukan karena cinta kepada Tuhan, tetapi investment . Tidak ada satu perasaan pikul salib, tidak ada satu perasaan ketaatan karena itu adalah invest . Sehingga ketika saudara melakukannya, itu menyenangkan daging. Setan menggunakan kalimat yang precise , tepat, tetapi arahnya akan membawa kita kepada kesenangan daging. Dan kalau kita mendengarkannya, memperhatikannya, dan menyetujuinya karena natur manusia sudahcorrupt , sudah jatuh di dalam dosa. Gereja Tuhan, perhatikan arah. Ketika engkau membaca apapun saja perhatikan arahnya. Apakah itu membuat kita memikul salib, mengikuti Kristus, menyangkal diri, dan semakin taat kepada Tuhan? Atau menyukakan daging kita? Perhatikan arahnya.
William Perkins , seorang Puritan. 300 tahun yang lalu di dalam commentary-nya, dia menuliskannya di dalam konteks ketika dia berperang dengan hamba–hamba Tuhan dari gereja Anglican yang palsu (Saya tidak katakan semua gereja Anglican palsu, dengan hamba-hamba Tuhan yang palsu) yaitu salah satu hal utama yang dikerjakan setan pada umat Tuhan adalah membawa seseorang kepada presumption , atau anggapan, atau kepercayaan, yang kosong yang tidak ada tentang kasih Allah, anugerah Allah, dan perkenanan Allah padaku. Tuhan memang beranugerah, mengasihi, memberikan perkenanan, tetapi bukan seperti apa yang mereka maksudkan. Jadi mereka selalu mengatakan Allah beranugerah padamu, Allah mengasihi engkau, Allah memberkati engkau. Benar Allah memberkati kita, benar Allah memberikan anugerah itu, tetapi bukan seperti yang mereka kotbahkan, bukan seperti yang jemaat lihat atau pikirkan. William Perkinsmenyatakan tanda orang-orang seperti ini adalah mereka tidak akan ketat, tidak akan teliti, dan mereka tidak akan hati-hati di dalam membaca Firman. Biasanya mereka mengambil Firman untuk pleasure dan profit kehidupan mereka sendiri. Seperti apa yang dikatakan Daud di dalam Mazmur 19. Mereka selalu menuntut extra ordinary providence dan mengabaikan lawful ordinary providence. Mereka adalah orang-orang yang lancang, gegabah, congkak, terlalu yakin pada diri mereka sendiri.
Daud menegaskan: Bebaskan aku dari dosa ini. Jangan biarkan aku berada di dalam dosa seperti ini. Perhatikan baik-baik, Abraham, Musa, Daud dan semua rasul-rasul adalah orang diberkati Tuhan, dan mereka dipakai oleh Tuhan dan Tuhan begitu jelas berbicara kepada mereka atau kadang-kadang Tuhan itu begitu jelas memberikan beberapa hal penampakan atau hal-hal yang ajaib, bahkan mujizat-mujizat kepada mereka. Iman mereka menopang mereka. Tetapi mereka tidak pernah congkak atau mereka gegabah atau lancang. Mereka adalah orang yang menyadari bahwa dirinya tidak layak mendapatkan miracle. Aku adalah orang yang sungguh-sungguh berdosa di hadapan-Mu. Milikilah hati yang selalu menyadari bahwa kita ini adalah orang yang tidak layak ditolong oleh Tuhan, tetapi kita minta pertolongan Tuhan. Kadang Tuhan menolong dengan extra ordinary providence , dengan miracle tetapi kadang Dia menolong atau Dia akan berkata-kata dengan cara yang lebih sederhana. Tuhan menggunakan segala cara yang kelihatannya natural tetapi sebenarnya itu adalah pengaturan tangan-Nya yang tidak terlihat.
Satu hal yang sangat menjijikan di dalam hal ini, ketika ada orang yang berani di hadapan Allah mengatakan, “aku meng-claim Firman, meng-claim janji Tuhan”. Ketika Allah berjanji, Alkitab dengan jelas menyatakan Dia tidak pernah curang dan Dia adalah Allah yang memberikan kasih setia sampai pada masa tuaku. Tidak pernah ada satu nabi yang berani mengatakan “aku claim”. Itu sifat yang tidak benar dan bukan dari anak-anak Tuhan. Tuhan bukan petugas asuransi. Dia adalah Allah dan di dalam kerangka kedaulatan Allah, Dia yang berjanji, Dia berhak untuk tidak menyatakan janji itu kepada kita. Di dalam Ibrani 11 ada tulisan bahkan mereka itu adalah orang-orang yang tidak mendapatkan janji itu. Meskipun kehidupan mereka sudah memberikan kesaksian yang benar, tidak ada kesalahan pada mereka, tetapi mereka tidak mendapatkan janji itu. Alkitab kemudian mengatakan: Tetapi Allah tidak malu menjadi Allah mereka karena Allah sudah menyediakannya di Surga. Itu tempat kediaman yang jauh lebih baik daripada di dunia. Allah berhak kepada siapa Dia mengasihani dan kepada siapa Dia menarik. Dia berhak untuk memberikan janji-Nya dan menentukan kapan janji-Nya itu terlaksana. Kita tidak pernah boleh untuk meng-claim kepada Dia. Kita tidak pernah boleh untuk menyatakan harus terjadi hari ini, sebaliknya kita boleh mengatakan: Tuhan berikan aku kekuatan untuk terus memandang janji-Mu yang tidak pernah akan binasa dan Engkau pasti akan setia kepadaku. Berikan aku kekuatan, Tuhan. Itu namanya iman. Itu namanya kesetiaan.William Perkins, Calvin, dan bapak-bapak gereja, sudah menyatakan cara kerja setan di dalam hal ini. Dia akan menggunakan ayat Alkitab yang tepat lalu kemudian memberikannya kepada kita. Mencopotnya dari seluruh konteksnya, mengaplikasikannya secara liar. Dia sedang mengkorupsi, dia sedang memperkosa daripada teks dan kemudian mengarahkan kepada jiwa kita untuk seakan-akan itu Tuhan menjanjikannya dan itu akan menyenangkan daging. Setiap kali Firman Tuhan menyenangkan daging saudara harus hati-hati karena itu teknik dari setan.
Sekarang saya akan masuk ke dalam teknik setan yang lain di dalam temptation ini juga. Teknik setan di dalam temptation yang kedua itu ada 2 hal yang besar. Pertama adalah dia menggunakan Firman: “Ada tertulis”, Yesus. Kedua, dia menggunakan mujizat. Lihat Matius 4:5-6. Setan menginginkan mujizat terjadi. Setan menginginkan Yesus membuat mujizat. Setan membujuk Yesus untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Anak Allah di hadapan seluruh orang Israel dengan menggunakan mujizat. Yesus menggunakan pengajaran dan berkotbah ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah kepada orang Israel. Yesus akan menggunakan mujizat untuk menyatakan ketepatan, meneguhkan pengajaran-Nya, tetapi Dia tidak mengobral mujizat. Perhatikan kalimat setelah ini, camkan di dalam hati saudara. Keinginan yang liar untuk terus-menerus melihat mujizat untuk diri sendiri adalah tanda anak neraka. Saya tidak akan berbicara ini kalau tidak ada basis Alkitab dan teologi yang jelas. Saya sengaja bicara seperti ini untuk membuat saudara melihat kembali Alkitab. Saya akan membawa saudara-saudara di dalam 3 tempat ayat Alkitab. Ketiga-tiganya adalah anak-anak neraka yang menginginkan mujizat. Yang pertama adalah Lukas 16:19-31. Perhatikan baik-baik apa yang diminta oleh orang ini: “Berikan kesaksian mujizat, Bapa Abraham, kirim Lazarus untuk bangkit dari orang mati, katakan dia kepada saudara-saudaraku”. Di sini kita dapat melihat detail eskatologi apa yang terjadi. Di dalam neraka orang itu tetap bisa berpikir, tetap memiliki kasih, cinta, tetapi di dalam neraka dia menyodorkan pikiran yang tetap adalah pikiran setan. “berikan mujizat, bangkitkan Lazarus supaya dia pergi ke tempat semua saudara-saudaraku, masih ada 5 saudara di sana, supaya mereka jangan seperti aku”. Perhatikan, ini adalah penginjilan cara setan. Lalu kemudian apa yang dikatakan oleh Bapa Abraham? Ada pada mereka kesaksian nabi dan kesaksian Musa (5 Kitab Taurat). Tetapi orang ini mengatakan: Tidak. Kalau ada orang yang dibangkitkan pasti mereka akan percaya. Abraham mengatakan: Tidak, kalau mereka tidak mau menerima pengajaran kami, tidak mungkin mereka percaya dengan kebangkitan. Saudara-saudara, saya tidak mengatakan bahwa mujizat Tuhan tidak ada pada hari ini. Ada. Sampai detik ini ada. Tetapi kalau engkau terus menginginkan extra ordinary providence, yang supranatural terjadi terus-menerus, Saudara harus hati-hati karena itu bukan dari Tuhan. Kadang saya lihat orang-orang terlalu congkak, terlalu berani berkata bahwa Tuhan sudah berbicara kepada mereka, dan sering mendapatkan penglihatan-penglihatan. Saudara cek umur Abraham, Petrus, Yunus, dan semua nabi-nabi, berapa kali mereka mendapatkan suara Tuhan? Tidak sering. Jikalau Tuhan memberikan satu mujizat, maka langkahnya itu luas dan jejaknya sampai kepada kekekalan. Mujizat bukan untuk mujizat itu sendiri. Setiap orang yang terus-menerus berbicara mujizat dan mengingikannya secara membabi buta, itu adalah tanda anak neraka. Saudara uji kalimat saya. Saudara lihat kembali di dalam Alkitab.
Saya tidak mengatakan bahwa setiap kali mujizat itu ada, maka itu pasti dari setan. Itu juga salah. Tetapi saya mau mengatakan, setiap kali mujizat ada, jangan berpikir itu pasti dari Tuhan. Yesus tidak sering mengadakan mujizat dan ketika Dia melakukan mujizat itu untuk meneguhkan sebuah pernyataan. Ketika Dia menyatakan bahwa Dia adalah Roti yang Hidup, maka kemudian Dia membelah-belah roti itu. Itu untuk menegaskan apa yang menjadi pengajaran-Nya. Dia tidak sembarangan. Mujizat Tuhan bukan untuk kesukaan kita pribadi. Saudara harus tahu itu untuk apa. Ada seorang misionaris pergi ke satu daerah di Afrika lalu kemudian ada perang suku dan kemudian seorang anak mati di dalam peperangan suku itu. Lalu misionaris itu berdoa kepada Tuhan, minta belas kasihan. Dia bahkan tidak minta untuk anak itu dibangkitkan. Dia tidak tahu anak itu bisa dibangkitkan atau tidak. Dia adalah orang protestan. Dan ketika dia berdoa, kemudian anak itu bangkit. Sebelumnya misionaris ini terus memberitakan Injil tetapi tidak mendapatkan buah yang nyata tetapi begitu mujizat terjadi maka itu menggenapi pemberitaan Injil. Intinya itu adalah pengajaran. Perhatikan sekarang Lukas 23:8, Herodes menyukai mujizat dan ingin melihatnya. Ada orang pergi ke gereja karena ingin melihat atraksi mujizatnya. Jika demikian, saudara persis satu sifat dengan Herodes. Kita harus bertobat. Kita harus mengerti bahwa yang paling utama itu adalah Firman. Kemudian dalam Markus 15:31-32. Imam-imam menginginkan mujizat. Dia meminta Yesus turun dari salib. Yesus tidak melakukannya karena tujuannya Yesus datang bukan untuk melakukan mujizat. Yesus datang untuk menggenapi seluruh rencana Allah yaitu supaya semua manusia boleh mengenal-Nya. Dan bagaimana manusia boleh mengenal-Nya? Manusia harus memiliki satu relasi dengan Allah Bapa kembali dan itu harus dengan penebusan di atas kayu salib dan Yesus Kristus mengajar dan Dia meneguhkan pengajaran itu. Tetapi yang terjadi sekarang adalah atraksi entertainment yang bersifat supranatural ada di dalam gereja. Setan akan menggunakan hamba-hamba Tuhan untuk memutar seluruh arah gereja. Sudah berapa banyak dari kita jatuh di dalam jebakan ini?
Saya akan akhiri dengan 1 Korintus 1:22-23. Bagi orang dunia, orang yang tidak dipilih, bagi anak-anak neraka, maka pengajaran tentang Yesus Kristus yang disalib adalah stumbling block dan hal yang bodoh karena mereka menuntut miraculous sign, mereka menuntut bukti tentang keberadaan Yesus Kristus. Temptation setan kepada Yesus Kristus: Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu, maka akan ada malaikat-malaikat yang menatang Engkau. Dia menggunakan Alkitab, memutarbalikkannya dan dia menginginkan mujizat itu terjadi. Kiranya kasihan Tuhan memimpin hidup kita.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (9)
Matius 4:5-7
Pencobaan yang pertama, setan memakai kebutuhan yang ditinggikan. Pencobaan yang kedua, setan memakai Firman dan mujizat. Ini adalah cara kerja setan menggunakan sesuatu yang kelihatannya tidak berdosa kelihatannya tetapi dia menambahkan sesuatu di dalamnya, meninggikannya, membuat kita mengejarnya dan akhirnya itu menjadi ilah. “Engkau lapar Yesus? Ubah batu jadi roti”. Setan memberikan suggestion kepada Yesus Kristus untuk melakukannya yang memang Dia lakukan. Mungkin banyak di antara kita terjebak dalam hal ini, kita mementingkan apa yang ada di dalam daging kita. Aku mengejar-ngejarnya. Ada orang yang mengejar karir atau uang atau seks, sampai meninggalkan anak istrinya atau menggunakan segala cara akhirnya melanggar kesucian Allah. Ketika kebutuhan yang ditinggikan, orang sudah tidak lagi dapat berpikir jernih dan melupakan ordo. Seharusnya yang di atas itu adalah ketetapan Allah, kesucian Allah, kehendak Allah, bukan nafsu dan kebutuhan kita. Orang yang terus menerus memelihara ordo, dia akan diberkati oleh Tuhan. Kristus memberikan kepada kita bagaimana seharusnya kita hidup. Tidak salah dengan kebutuhan itu. Tetapi kalau kita terus menerus mengincar itu untuk diisi, engkau sedang menaikkan itu dan itu akan menjadi ilah. Alkitab mengatakan demikian, bersyukur kepada Tuhan untuk hidup ini, karena Tuhan memperhatikan kita, dan nyatakanlah apa yang menjadi keperluan, kebutuhan kita dengan ucapan syukur. Orang yang memerlukan sesuatu tetapi dapat berdoa dengan ucapan syukur, artinya orang tersebut menempatkan kehendak Allah lebih tinggi peringkatnya daripada kebutuhannya.
Pdt. Stephen Tong mengatakan tentang apa yang dapat kita pelajari dari setan. Pertama, setan itu mengetahui ia tidak akan mendapatkan pahala tetapi bekerja dengan tekun. Kedua, setan selalu tidak mau terang-terangan di depan. Itu rendah hati. Setan tidak akan muncul di depan kita ketika ia memerintah kita. Setan tidak memunculkan dirinya ketika dia bekerja. Maka kalau orang Kristen mau meninggikan dirinya agar dilihat orang ketika melayani maka rohaninya lebih rendah dari setan. Setan mengerti bagaimana mendapatkan sesuatu profit yang sebesar-besarnya, dia tahan dan menyangkal diri, walaupun sebenarnya dia ingin keluar dan suatu hari dia akan keluar. Ketiga, setan rajin bible study. Kalau kita tidak pernah bible study, kita akan kalah dengan setan. Kalau kita tidak mendapat anugerah dari Tuhan mengerti Firman, kita pasti kalah dengan setan. Ini adalah kehebatan setan yang kita secara positif harus belajar. Ada satu kalimat yang saya terus ulangi yaitu ingat akan arah direction.
Kalau kita melihat satu buku kotbah atau ringkasan kotbah atau apapun saja berkenaan dengan kotbah di dalam gereja atau seorang hamba Tuhan, jangan lupa ingat arah direction. Kalau saudara tidak mengerti arah, saudara pikir kalimat ini benar, ada di dalam Alkitab tetapi sebenarnya setan menipu untuk menggunakan Alkitab yang memang benar tertulis seperti itu tetapi arahnya itu menjauh. Sebagai contoh, kalau saudara pergi ke Jakarta lalu naik taksi di bandara, saudara akan naik yang terpercaya, tetapi itu tidak cukup. Saudara harus memperhatikan supir taksi tersebut akan membawa saudara ke mana, saudara harus peka. Jika tujuan saudara ke Grogol, saudara akan protes jika supir membawa ke Bogor. Di dalam seluruh kehidupan sehari-hari, saudara mengerti ini. Di dalam urusan mengenai rohani banyak orang tidak peka. Ini adalah prinsip penting, mengerti arah. Ketika Yesus dicobai oleh setan, ia menggunakan Mazmur 91. Tetapi Yesus tidak setuju dengan setan karena dia memutar arah yang lain. Kalimat-kalimat di dalam Mazmur 91 adalah kalimat yang diperuntukkan bagi semua orang yang berjalan di dalamordinary life, di dalam ordinary providentia. Tuhan berjanji akan melindungi, menatang, mengirimkan malaikat-Nya bagi orang yang biasa melakukan tanggung jawabnya tetapi bukan berarti kemudian orang itu terus terjun dari bukit kemudian malaikat akan menatang. Bukan seperti itu artinya. Calvin mengatakan, ada orang menggunakan Firman, keluar dari konteksnya dan mengaplikasikannya secara liar. Biarlah kita boleh punya hati takut akan Tuhan, karena Dia pemilik Firman. Biarlah kita boleh sadar kita itu bukan diminta untuk mengambil Firman seenaknya.
John Flavel, seorang puritan menuliskan sebuah tesis, dia mengatakan beberapa prinsip ketika engkau mendengarkan kotbah maka engkau harus berhati-hati di dalam arahnya dan cek di dalam tiga hal ini. Tidak ada satu kotbah yang dinyatakan kepada kita tanpa tujuan. Seluruhnya ada tujuan dan harus dicek.
Apakah arahnya mendorong kita menyukai dosa kedagingan atau mendorong kita menyangkal diri menuju kesucian?
Banyak orang yang ingin untuk mendengar kotbah yang enak untuk didengar. Paulus mengatakan kepada Timotius sebelum dia mati. Timotius, pada akhir jaman, banyak orang berkumpul untuk mendengar pengajaran dari orang yang mengajarkan sesuai dengan keinginan telinga mereka. Setiap kali kalau mendengar kotbah dari seorang hamba Tuhan yang langsung menyenangkan kita, perhatikan yang disenangkan itu apa? Kalau daging, berarti arahnya menjauh dari Tuhan. Contohnya, berapa puluh tahun yang lalu ada satu gereja namanya Children of Godyang terkenal di Jakarta. Mereka mengkotbahkan Allah itu cinta. Ini benar ada di dalam Alkitab. Kotbahnya berisi tentang cinta, mengasihi sesama dan semua orang menyukainya. Lalu bentuk kasih itu ujungnya adalah seks. Akhirnya satu dengan yang lain di dalam kebaktian setelah pulang mereka bermain seks karena cinta. Jikalau saudara melihat seorang hamba Tuhan terus berkotbah mengenai satu ayat, satu prinsip tanpa melihat yang lain, saudara harus hati-hati. God is love, itu benar. Tetapi di tempat yang lain, Tuhan itu Allah yang murka. Tuhan itu api yang menghanguskan. Mengapa saya sering sekali bicara berkenaan dengan penghakiman Allah, bicara mengenai kesucian Allah, bicara mengenai murka Allah? Apakah tidak ada bicara berkenaan dengan kasih Allah?
Saya mengerti Allah itu kasih, dan Allah mengasihi kami luar biasa. Dan kasih-Nya membuat kami tidak bisa berkata-kata. Tetapi saya tidak mau menekankan itu. Pertama-pertama, karena banyak gereja selalu bicara kasih, saya harus memutar balik. Engkau harus tahu satu hal Allah itu adalah Allah yang penuh dengan kesucian. Sekali Dia marah tak mungkin ditarik lagi. Maka engkau akan menghargai cinta Tuhan. Orang yang mengerti kerasnya Allah, dia akan menghargai kelembutan Allah. Orang yang mengerti Allah yang menghakimi, dia akan mengerti dan menghargai satu keselamatan Allah. Orang yang mengerti kesucian Allah, dia akan mengerti dan menghargai penuh dengan air mata. Kalau terus berbicara tentang cinta, orang Kristen akan jadi lembek. Orang Kristen menjadi tidak mengenal Tuhan. Orang Kristen kemudian jadi mengenal allah yang lain. Allah itu begitu lembut, Allah itu begitu mengasihi kita, Allah itu begitu murah hati dan Allah itu begitu rendah hati. Dan di dalam banyak bahkan seluruh hidup maka cinta dan kebaikan dari kasih setia Tuhan itu terus muncul. Tetapi ketika itu muncul saudara semakin mengerti cinta Tuhan, semakin takut akan Dia. Hati saudara gemetar. Jikalau kita mengerti Allah itu keras, kita akan menghargai kelembutan-Nya. Kalau mengerti Allah itu Suci, kita akan menghargai cinta-Nya. Kalau mengerti Allah itu murka, saudara akan menghargai pengampunan-Nya,tetapi kalau saudara tidak mengerti kekerasan Allah, tidak mengerti penghakiman Allah, tidak mengerti kesucian Allah, saudara mempermainkan Dia. Gereja Children of God mengkotbahkan terus tentang cinta dan ada gereja yang terus mengkotbahkan tentang berkat.
Berkat tidak perlu dikotbahkan, kita semua tahu Allah itu pemberi berkat, tetapi takut akan Allah perlu dikotbahkan karena kita tidak takut akan Tuhan. Saudara tidak usah meminta berkatpun Tuhan akan berikan. Dia mengatakan “kalau seorang ibu, mungkinkah dia melupakan anaknya? Pun kalau dia melupakan anaknya, Aku tak mungkin melupakan engkau hai Israel”. Dia mencintai kita, kita tidak perlu didik untuk meminta berkat, Dia memberkati kita dengan limpah. Kita perlu dididik untuk takut akan Tuhan. Saudara, teologia sukses, terus bicara berkat, ujungnya orang makin cinta uang, makin terus menggunakan kotbah untuk melihat peluang bisnis, menggunakan kotbah untuk mendapat profit,menggunakan hamba Tuhan untuk melihat future /masa depan untuk kemakmuranku, terus seperti itu. Itu sesuatu hal yang menjijikan sekali di hadapan Allah. Jangan pernah seperti itu, maka biarlah kita boleh bertemu dengan Kristus dan ketika kita boleh bertemu, bertumbuh mengenal Dia, biarlah kita boleh rest di dalam Dia. Hati kita memiliki contentment di dalam Dia dan ketika itu terjadi maka apakah kehidupan kita akan sukses ataupun tidak, apakah kita akan diangkat tinggi atau akan dibawakan ke tempat rendah, itu adalah tidak menjadi sesuatu hal yang utama lagi, karena aku ingin hanya untuk dipimpin oleh-Mu dan dekat dengan-Mu ya Tuhan. Alkitab terus membawa kita ke sana.
Apakah itu berpusat pada diri/self-righteous/self-exaltation atau berpusat kepada Allah?
Salah satu contoh yang jelas adalah bicara berkenaan dengan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dan Yesus mengatakan begitu sangat tajam kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Berkenaan dengan ahli Taurat dan orang Farisi, kita sering kali menganggap bahwa Yesus itu membenci Taurat, bahwa Paulus itu tidak suka kepada Taurat. Jawabannya adalah tidak. Banyak orang Kristen bahkan sekarang sudah diajarkan bahwa Taurat itu tidak berlaku, bahwa Perjanjian Lama itu tidak terlalu penting, bahwa hukum-hukum Allah itu tidak penting, tetapi sekarang yang paling penting adalah kasih karunia, anugerah, grace. Di dalam Alkitab terbagi menjadi dua, masa Kejadian sampai Maleakhi disebut sebagai masa hukum, law, di dalam Matius sampai Revelation itu adalah masa grace. Dan kemudian kita berkata oh ini sekarang masagrace, Tuhan memberikan anugerah, itu adalah sesuatu kesalahan yang sangat fatal karena Yesus sendiri mengatakan jikalau hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari ahli-ahli Taurat atau orang Farisi, maka engkau tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Maka yang melakukan Taurat Tuhan-lah yang masuk ke dalam kerajaan Allah. Yesus kristus mengatakan, “jangan engkau sangka bahwa Aku akan meniadakan hukum Musa, hukum Taurat”, Aku katakan kepadamu langit dan bumi bisa berlalu, tapi satu iota, satu nokta tidak akan berlalu dari hukum Taurat, Aku datang untuk menggenapinya. Ini adalah masa dari anugerah, betul. Tetapi itu tidak menghancurkan Taurat. Lalu kemudian seperti itu, apa yang salah dari orang Farisi dan ahli Taurat, bukan hukum Tauratnya, bukan law-nya, tetapi perhatikan baik-baik, mereka adalah orang-orang yang kemudian membaca Taurat lalu berusaha untuk melakukan Taurat sebisa mungkin, sesempurna mungkin.
Yesus katakan, “munafik engkau”, karena tidak ada satu orang pun yang bisa melakukan hukum Taurat secara sempurna. Tetapi bukan itu saja, mereka melakukan hukum Taurat, lalu dengan keberhasilan mereka, mereka datang kepada Tuhan. Mereka mentaati hukum itu, lalu ketaatan itu dipakai untuk mengatakan kepada Tuhan, aku layak ke surga karena melakukan hukum. Ini mendirikan self-righteous, mendirikan kebenarannya pada dirinya sendiri. Ini menjadikan self-exaltation, meninggikan diri sendiri. Dengan kekuatanku, dan ketaatan, aku akan pergi ke sorga. Bukan seperti itu. Orang Kristen sejati akan mengatakan bahwa dirinya tidak benar, Kristus-lah yang membenarkan dan itu adalah anugerah, Kristus membenarkan, mengutus Roh-Nya yang suci, mendorong aku dengan sukacita mentaati Taurat, karena Dia bekerja di dalam aku, aku rela untuk memuliakan Dia dengan ketetapan yang Dia sendiri tulis. Sekali lagi orang Kristen itu tidak meng-abolish Taurat, orang Kristen itu menggunakan Taurat sebagai bentuk satu sukacitanya melayani Tuhan dan cintanya untuk menyenangkan hati Allah. Orang Kristen menyadari aku tidak mungkin bisa pergi ke surga, aku sama sekali tidak layak, aku penuh dengan kekotoran, Kristus ampuni dosaku, lalu kemudian Kristus mengampuni, Kristus memberikan Roh-Nya, Roh-Nya kemudian menuntun kita membaca Firman, dan ketika kita dituntun membaca Firman, kita memiliki satu kerinduan, aku rindu melakukan Firman-Mu sebelumnya aku tidak bisa, tetapi dengan Roh Kudus aku melakukannya, aku melakukannya bukan untuk kebenaranku sendiri, tetapi aku mau melakukannya untuk Engkau Tuhan, karena Engkau begitu murah hati, Engkau begitu mengasihi aku, aku mau melakukannya untuk memuliakan-Mu, maka Roma 11 ayat yang terakhir mengatakan satu kalimat kesimpulan mengenai orang yang hidup dalam God-centered. “Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia, bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya”.
Apakah arahnya menerima design dunia atau kepada Alkitabiah?
Poin yang ketiga sebenarnya adalah sesuatu yang sulit sekali, karena kita berada di dalam dua kerajaan, satu adalah kerajaan Allah dan satu adalah kerajaan dunia. Kerajaan Allah dan kerajaan dunia memiliki hukum-hukum yang berbeda, bertolak belakang, 180 derajat, memiliki prinsip hidup, etika, dan filosofi yang berbeda, tetapi masalahnya adalah kita berada di tengah-tengah dua kerajaan ini, sampai kita bertemu dengan Tuhan, dan ini akan menjadikan kita selalu akan confuse, bagaimana cara untuk kita boleh hidup di tengah-tengah dunia ini, bagaimana cara saya bisa melayani Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya ini, ini adalah case per case. Saya ambil contoh, pada suatu hari saya diundang di satu gereja dan saya berkotbah di sana, cukup banyak anak-anak muda, dan satu tahun kemudian saya diundang, saya begitu kaget, karena persekutuan itu sekarang anak mudanya makin sedikit dan yang membuat saya kaget adalah set-up gerejanya dibuat café. Mereka mengakomodir gaya dunia untuk menarik orang muda datang ke gerejanya. Bagaimana bisa membuat sesuatu garis untuk mengatakan ini dari kerajaan Allah, ini cara dunia menjadi sesuatu yang tidak mudah, salah satu masalah di dalam misionaris dan dalam gereja masa kini adalah hal itu. Banyak pemimpin gereja berpikir kalau tidak pakai musik sekarang, tidak mungkin anak muda mau datang, saya tidak mengatakan bahwa ini adalah pasti salah, saya hanya mau mengatakan spirit-nya yang salah, karena untuk mengakomodir yang sifatnya duniawi. Perhatikan apa yang sudah dikatakan oleh John Flavel, apakah gereja itu mengakomodir designdunia atau biblical arahnya mendekati makin menuju kepada cara-cara dunia atau kepada cara-cara Alkitabiah, dan dia mengatakan yang mengakomodasi design dunia, akan membuat dirinya ditertawakan oleh dunia.
Gereja yang mengakomodir design dunia, cara dunia, maka suatu hari akan ditertawakan oleh dunia. Dan ini sungguh-sungguh terjadi. Pembahasan mengenai same sex marriage apakah itu diterima atau tidak di gereja, ada orang-orang yang konservatif mengatakan tidak bisa, tetapi ada orang-orang Kristen yang mengatakan bisa. Bagaimana seharusnya kita bersikap seperti ini. Saudara perhatikan baik-baik, saudara boleh uji perkataan saya, saudara perhatikan apa yang Alkitab katakan. Allah menciptakan manusia menurut peta dan teladan Dia, diciptakannya laki-laki dan perempuan dan Allah kemudian membentuk institusi pernikahan itu. Institusi pernikahan bukan merupakan ide manusia, institusi pernikahan adalah ide Allah dan Allah menyatakan tidak baik manusia sendiri saja, Aku akan memberikan kepadanya penolong yang sepadan dengan dia, dan dia akan menikah, dia akan menjadi satu keluarga dan dia harus keluar dari orang tuanya. Manusia, kapan pernah kita punya issue dan punya sesuatu design pernikahan? Allah-lah yang men-design dan kemudian kita men-dekonstruksi seluruhnya, itu adalah sesuatu kejahatan. Saudara perhatikan baik-baik, tidak pernah ada, dan tidak pernah boleh, dan tidak disahkan di dalam Alkitab sejak dari Kejadian sampai Wahyu berkenaan dengan same sex marriage. Tetapi itu tidak berarti bahwa saudara boleh menghina sesukanya orang gay atau lesbian. Alkitab mengatakan bahwa kita harus mengasihi bahkan orang yang menganiayai kita. Kita tidak boleh memojokkan mereka, kita harus minta kuasa dari Kristus untuk kita boleh punya kekuatan melayani mereka dan mereka boleh keluar dari sesuatu kejahatan atau dosanya. Tetapi sekali lagi itu bukan sesuatu hal yang bisa dilegalkan, apalagi diberkati di dalam gereja. Dosa adalah tetap dosa, kebenaran adalah tetap kebenaran, dan kita tidak perlu mengatakan bahwa itu adalah sesuatu kebenaran untuk kita bisa diterima oleh mereka, ini adalah sesuatu yang sulit sekali, tetapi sesuatu yang sulit sekali menjadi sesuatu hal yang tidak beres, tidak benar.
Perhatikan baik-baik, kalau sesuatu bersifat antithesis, saudara tidak pernah bisa mendapatkan sesuatu kesamaan hak. Saudara harus memiliki kesamaan hak, apakah dia orang Afrika atau apakah dia orang Amerika, kalau saudara lebih suka menjamu kepada orang Amerika, dan kemudian saudara membuang muka saudara kepada orang Afrika, Alkitab mengatakan engkau dan saya sedang berdosa. Mereka punya hak yang sama. Tetapi, ketika berbicara berkenaan dengan pernikahan, pembunuhan, dosa, maka ada dosa dan kebenaran, saudara tidak bisa samakan persamaan haknya. Segala sesuatu yang antithesis tidak mungkin ada persamaan haknya, saudara tidak bisa bicara kepada Tuhan, Engkau tidak adil, Engkau harus punya persamaan hak, Engkau kalau hidup, setan juga mesti hidup, itu antithesis, tidak mungkin ada persamaan hak di dalam hal ini. Misalkan kalau satu orang sudah mengklaim menikah dengan satu orang, sudah tidak mungkin orang lain klaim. Tidak bisa engkau mengatakan sama haknya, mesti adil, mesti mengasihi, Tidak pernah bisa. Ini hal filosofi yang paling rendah, paling sederhana, paling dasar, dan kita sedang dilawan, kita sedang dipermainkan, tetapi mereka memang mempermainkan, mungkin mereka tidak sadar. Sekarang kembali lagi mengenai pembahasan mengenai same sex-marriage, ada orang konservatif mengatakan tidak bisa, ada orang Kristen yang mengatakan bisa dengan alasan cinta kasih, lalu kemudian saudara perhatikan baik-baik, orang yang Kristen ini, saya tidak tahu dari gereja mana, kemudian dia menulis di dalam diskusi website itu tidak usah khawatir karena gerejanya menerima mereka yang ingin diberkati pernikahan sesama jenis. Kemudian, apa yang ditulis orang yang same sex marriage itu? Siapa yang minta diberkati oleh gereja? Gereja kalau sudah kehilangan hak kesulungannya, dia akan kehilangan apapun saja, dia berpikir bahwa dia bisa menjangkau. Kita harus menjangkau banyak orang, dengan spirit inkarnasi datang kepada mereka, tetapi tidak mengakomodasi cara-cara dunia. John Flavel mengatakan jikalau engkau melakukan hal ini, mengakomodasi design dunia, akan ditertawakan oleh dunia.
Biarlah kita boleh mengerti setan selalu akan memberikan kepada kita prinsip-prinsip Firman Tuhan, tetapi sebenarnya adalah sesuatu yang selalu arahnya diselewengkan, arahnya diselewengkan kepada keinginan daging, arahnya diselewengkan kepada akomodasi dunia, arahnya selalu akan diselewengkan untuk membuat kita selalu punya self-righteous dan bukan God-centered, bukan God exaltation. Kiranya Tuhan boleh memimpin, dari satu per satu kita punya pikiran, membedah satu per satu daripada apa yang Alkitab katakan dan kiranya Roh Kudus yang menerangi kita, Dia memelihara jalan kita.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (10)
Matius 4:5-7, Mazmur 78:18-19, Lukas 11:16
Pada pencobaan Yesus yang kedua, setan membawa Yesus ke bubungan Bait Suci dan meminta Yesus terjun dari atas. Setan mengingatkan Yesus akan Mazmur 91 yang mengatakan bahwa Malaikat akan diutus oleh Bapa di surga untuk menatang Yesus sehingga kaki-Nya tidak terantuk ke batu. Ini adalah pencobaan yang jauh lebih sulit daripada yang pertama. Kelihatannya setan memakai sesuatu yang baik, yang tidak berdosa, memakai sesuatu yang sungguh-sungguh agamawi, bahkan sesuatu yang merupakan inti dari gereja, yaitu Firman. Setan tidak memakai praise and worship untuk mencobai Yesus, setan tidak memakai segala ornamen di dalam gereja untuk mencobai Yesus. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Firman Tuhan itu penting sekali, pusat dari gereja adalah Firman Tuhan. Setan mengambil Firman dan menyodorkannya dengan tafsiran yang salah kepada Yesus Kristus. Perhatikan bagaimana Yesus keluar dari jebakan ini dan bagaimana Yesus melawan jebakan setan. Setan mengutip Firman, lalu Yesus Kristus mengatakan: “Ada pula tertulis janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu”. Yesus mengambil Firman dari kitab Ulangan 6:16. Perhatikan bahwa pencobaan kedua ini tidak bisa kita lawan kecuali kita mengenal dan mendalami Firman. Yang Yesus Kristus lakukan bukan melawan Firman di Mazmur dengan Firman di Ulangan 6. Yang Yesus lakukan adalah melawan tafsiran firman yang salah dari setan dengan tafsiran Firman yang benar dari Yesus Kristus.
Banyak orang Kristen terjebak di dalam pencobaan kedua ini. Jika kita tidak mengenal Firman, maka ketika seseorang mengatakan sesuatu yang ada di dalam Alkitab maka kita berpikir bahwa kita harus mentaatinya. Contoh yang sederhana, ada orang mengatakan bahwa ular adalah wujud dari setan, ini ada di kitab Kejadian. Ular yang mencobai Adam dan Hawa, maka ular itu setan. Dahulu ada suatu ajaran, yang mungkin menggelikan, tetapi banyak orang Kristen mempercayainya. Kalau ada lukisan ular, langsung dibakar. Demikian juga dengan patung ular harus dibuang, guci bergambar ular harus dipecahkan. Karena ular itu adalah lambang dari setan. Kelihatannya ini adalah sesuatu yang benar, ada di Alkitab tetapi jangan lupa bahwa Musa ketika di padang gurun dan orang-orang Israel sakit, Musa meninggikan tongkat ular, maka ular itu adalah lambang keselamatan. Kalau kita tidak mengerti yang satu, kita berpikir bahwa yang ini benar, tetapi kalau kita mengerti ada berbagai macam ayat di dalam Alkitab, maka kita akan menemukan paradoks, bukan anti-tesis, tetapi paradoks yang membuat kita berpikir secara lebih dalam sehingga pikiran kita mengkristal dan menemukan kebenarannya. Inilah sebabnya kalau kita melihat teologia reformed dari orang-orangreformed dan puritan maka kita akan mendapat berkat Tuhan yang luar biasa di dalam sejarah gereja. Ketika mereka berkotbah, satu kotbah mereka, di bawahnya begitu banyak ayat referensi. Sering sekali dalam bahasa yang aslinya. Ini membuat kita mendapatkan suatu pikiran yang luas, mengerti secara keseluruhan. Banyak hamba Tuhan tidak mau belajar baik-baik. Kalaupun mereka tidak mengerti bahasa asli, setidaknya mereka bisa membaca banyak commentary yang terpercaya dari para raksasa rohani yang menyatakan Firman, mengupas dalam bahasa aslinya dan memberi tafsiran, commentary yang begitu sehat. Tetapi mereka tidak mau akan hal itu, mereka membuang dari buku-buku yang baik yang Tuhan sudah berikan melalui sejarah gereja dan orang-orang yang Tuhan sudah urapi pada masanya.
Paulus mengatakan kepada Timotius: “Timotius, apa yang aku perintahkan, aku ajarkan kepadamu saat ini, ajarkan kepada orang lain yang cakap untuk mengajar orang lain”. Maka Timotius harus mengingat kalimat Paulus, lalu kemudian diajarkan kepada seseorang yang cakap mengajarkan ke orang lain. Paulus sudah membuat patron bagaimana pengajaran yang benar itu terus sepanjang sejarah gereja. Dia sudah mempersiapkan Timotius untuk berbicara 3 level di bawah yaitu Paulus, Timotius, seorang yang cakap mengajar orang lain. Dengan begitu seluruh teologia gereja itu ada. Kita harus mengerti Firman. Kita harus mengerti Firman dengan tafsiran yang baik. Kita harus mengerti Firman dengan teologia yang sehat. Kita harus mengerti Firman untuk membawa kita semakin takluk kepada Tuhan, hidup dengan God-centred, not self-centred.
Sekarang hamba Tuhan sudah tidak membahas dengan baik Firman, memiliki satu spirit untuk mendapatkan keuntungan dari jemaatnya. Itu semua sudah mendukakan hati Tuhan. Ketika saya mengatakan demikian, saya tidak mengatakan bahwa kita lebih baik atau kita satu-satunya gereja yang benar, sama sekali tidak. Tetapi bukankah kita harus menuju kepada yang Tuhan kehendaki? Gereja dipersiapkan sebagai mempelai wanita Kristus yang murni dan tidak bercacat cela sampai bertemu dengan Tuhan. Bukankah kita harus memiliki kemurnian di dalam hati? Pantaskah kita menggunakan Firman untuk mendapatkan uang? Bukankah kita memiliki satu kemurnian di dalam hati untuk mengharapkan Kristus? Pantaskah kita mengharapkan Dia untuk mendapatkan berkat? Arah hati kita harus benar. Seluruh gereja kita menuju ke sana. Tidak ada gereja yang sempurna, tetapi minimal arah dan tujuannya harus tepat.
Yesus berkata di depan setan, kalimat ini diutarakan oleh Allah kepada kita untuk kita baca supaya kita tahu cara menghadapi setan. Perhatikan bagaimana cara untuk melawan setan. Kata Yesus: “Ada pula tertulis …”. Bila kita bertemu setan yang menggunakan ayat Alkitab, kalau kita tidak membaca ayat Alkitab, kita tidak mungkin bisa menghadapinya, bahkan kita terjebak dalam salah mentafsirkannya. Kita harus memiliki suatu tafsiran yang murni, yang benar dan yang sehat.
Kata Yesus: “Ada pula tertulis jangan engkau mencobai Tuhan Allah”. Di dalam Alkitab ada beberapa kali kata “bagaimana manusia mencobai Tuhan.” Dalam Alkitab, mencobai Tuhan itu seperti apa:
Mencobai Tuhan dengan membatasi Tuhan.
Kita mencobai Tuhan dengan memberi batasan kepada Tuhan. Lihat Mazmur 78:18-19. Di sini kata mencobai Tuhan muncul. Ayat tersebut mempunyai konteks di mana Allah sudah berjanji kepada Israel bahwa Dia menyertai. Tetapi Israel selalu menjadi bangsa yang tegar tengkuk, mereka selalu bersungut-sungut. Ingin air. Ketika sudah diberi air, mereka meminta daging, terus seperti itu, tidak pernah puas. Mereka berteriak: “Apakah Tuhan beserta kita atau tidak? Apakah Tuhan sanggup menyediakan hidangan di padang gurun?” Teriakan itu adalah teriakan tuntutan. Sungutan itu adalah suatu bentuk tidak mengakui bahwa Allah sudah memberikan anugerah sebelumnya. Jangan kita bersungut-sungut, jikalau apa yang kita inginkan belum atau tidak terjadi. Kita boleh berdoa kepada Tuhan, kita boleh menyatakan isi hati dan keinginan kita kepada Tuhan, tetapi dengan ucapan syukur (seperti kata Paulus). Kalau kita bersungut-sungut, artinya kita tidak puas dengan hidup yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Apakah tidak ada berkat Tuhan yang besar dalam hidup kita? Kenapa terus marah? Kenapa terus bersungut-sungut? Kenapa terus mencobai Tuhan? Tuhan marah kepada Israel, mereka sudah ditolong, tetapi ketika mereka menginginkan sesuatu yang tidak ada, mereka bersungut-sungut. Ini adalah bentuk membatasi Allah. Dengan marahnya dan bersungut-sungutnya mereka, mereka mau menentukan waktu, cara, dan tempat Allah harus menyatakan kuasa-Nya. Kita tidak sadar akan hal ini.
Ketika saya membaca, menyelidiki hal ini, sungut-sungut dan marah-marah adalah hal yang sepele dan biasa terjadi. Kenapa marah-marah atau sungut-sungut? Kenapa Israel berbuat seperti itu? Tidak puas dengan hidup. Tetapi itu bukan hanya tidak puas, itu adalah suatu teriakan untuk Tuhan: “sekarang dengar keinginanku, lakukan sekarang di tempat ini segera, dengan cara yang aku inginkan!” Tuhan pasti menuntun hidup kita, pasti memberi anugerah yang terbaik, Dia sudah memberikan Anak-Nya, apalagi yang lain. Tetapi tidak berarti kita boleh membatasi Tuhan, harus hari ini, di sini, dengan cara seperti ini Engkau memberkati aku. Dia adalah Allah yang bebas dan tidak terikat, Dia adalah Allah yang mengasihi kita di dalam kedaulatan-Nya. Kalau kita memaksa bahwa ini harus terjadi karena aku beriman, itu sebenarnya adalah suatu teriakan bahwa kita tidak beriman. Aku mengakui kuasa-Mu, lakukan sekarang! Dia berkuasa dan kalau Dia tidak mau melakukan sekarang, kita juga tidak dapat berbuat apa-apa. Jangan bersungut-sungut, jangan menuntut Allah untuk hal ini. Bersungut-sungut artinya tidak bersyukur, tidak mengakui anugerah yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Ada orang yang sudah bertahun-tahun dikeluarkan dari kesulitan yang besar, hidupnya sekarang terus bersungut-sungut. Saya tidak habis pikir. Dahulu Tuhan tolong, sekarang Tuhan pasti tolong, tetapi yang membuat Tuhan tidak menolong adalah sungut-sungut itu, karena kalau Tuhan menolong ketika kita bersungut-sungut, berarti Tuhan adalah budak kita. Jangan membatasi Allah. Dia berhak menolong kita sekarang, 10 tahun lagi, atau kapan saja. Dia berhak menolong kita dengan burung gagak, atau cara lain yang biasa. Tetapi yang paling penting adalah kita mau taat pada-Nya atau tidak. Alkitab mengatakan bahwa Israel mencobai Tuhan. Jangan sampai kita mencobai Tuhan dan membangkitkan kemarahan-Nya.
Mencobai Tuhan dengan menuntut tanda.
Lihat Lukas 11:16. Hati-hati ketika kita minta tanda, apa motivasi kita. Apakah kita sungguh-sungguh sedang berada di dalam suatu ketidakjelasan sehingga kita minta tanda atau karena kita sebenarnya tidak mau taat, kita tidak percaya, kita tidak mengenal Dia. Kalau kita terus minta tanda, sebenarnya kita tidak percaya kepada-Nya, kita tidak mengenal-Nya. Alkitab mengatakan: “mereka mencobai Yesus dengan meminta tanda”. Sebaliknya, Gideon meminta tanda, tetapi Allah tidak marah. Tidak setiap kali kita minta tanda Allah akan marah. Tetapi dalam hal Gideon, dia meminta tanda karena:
– Dia mendapat tugas khusus dan dia tidak percaya dia diberi tugas khusus
– Gideon merasa ragu-ragu ketika dia berjalan, apakah yang dipikirkannya benar. Ini adalah suatu ketulusan untuk mengetahui lebih lanjut akan pimpinan Tuhan. Tetapi sebenarnya banyak orang yang begitu jelas dan nyata, tetapi terus minta tanda, sebenarnya intinya adalah menunda ketaatan kepada Tuhan. Di sini Allah menyatakan suatu kemarahan. Yesus sudah melakukan tanda-tanda, Dia sudah mengajar dengan begitu jelas, tetapi orang Israel masih minta tanda. Yesus mengatakan: “Aku tidak akan memberimu tanda kecuali tanda nabi Yunus”. Tanda bahwa Anak Manusia akan mati, dikubur tiga hari dan akan bangkit sama seperti Yunus ada di perut ikan tiga hari. Dan tanda kedua dari nabi Yunus adalah Israel tidak akan percaya, tetapi bangsa-bangsa lain akan percaya kepada Yesus. Ini adalah tanda penghakiman kepada orang Israel.
Masih ada 3 lagi prinsip mencobai Tuhan. Tetapi biarlah pada hari ini kita diingatkan supaya kita tidak membatasi cara kerja Allah. Juga jangan kita meminta tanda dengan didorong motivasi ketidakpercayaan. Biarlah kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (11)
Matius 4:1-7
Yesus dicobai, Dia adalah Allah yang sejati sekaligus adalah manusia yang sejati. Di dalam Alkitab ada tulisan-tulisan yang mempresentasikan Yesus sebagai Allah yang sejati. Kitab Yohanes mengatakan, “Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Dari sejak ayat pertama sampai terakhir maka Yohanes mempresentasikan Yesus adalah Ilahi. Tetapi Matius memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda. Matius mau menyatakan kepada orang-orang Yahudi, Yesus adalah Juruselamat. Dia adalah Mesias. Dia adalah manusia sejati yang diurapi oleh Roh Kudusnya Allah untuk menyatakan seluruh rencana dan pekerjaan Allah menyelamatkan umat manusia. Matius menyatakan bahwa Yesus suatu hari bertemu dengan Yohanes Pembaptis dan kemudian Dia minta untuk dibaptis. Seluruh rakyat pada waktu itu melihat Yesus adalah manusia, tetapi apakah sungguh-sungguh hanya manusia saja? Tidak. Dia adalah manusia sejati dan juga Allah yang sejati. Maka Alkitab menyatakan Roh Kudus datang dan mengurapi Dia. Di dalam ayat-ayat yang lain, maka penulis Injil menyatakan Roh Kudus diberikan oleh Bapa kepada Yesus Kristus tanpa hingga. Itu adalah sesuatu yang tidak tertakar, itu adalah sesuatu yang berlimpah-limpah. Dia adalah manusia yang sejati yang dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus. Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya oleh Roh Kudus. Dari pengertian-pengertian bahwa Dia adalah manusia yang sejati yang bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus, Dia menjadi contoh kita, Dia menjadi contoh gereja bagaimana hidup seharusnya di hadapan Allah.
Banyak orang selalu mengatakan, “O, Yesus bisa lepas dari seluruh pencobaan ini karena Dia adalah Allah.” Jawabannya adalah, Dia adalah Allah tetapi Dia adalah manusia yang sejati. Dan kalau saudara-saudara membaca ayat-ayat Alkitab, saudara harus menyadari maka penulis ini sedang menonjolkan sisi apa dari Yesus Kristus karena dia menyatakan sesuatu sisi keilahian dan kadang-kadang dia menyatakan sesuatu sisi kemanusiaan. Ketika menyatakan sisi keilahian supaya kita mengerti bahwa Dia adalah satu-satunya Allah oknum kedua yang diutus menjadi perantara antara Allah dan manusia. Tetapi ketika berbicara mengenai sisi kemanusiaan, saudara-saudara harus mengerti supaya kita mencontoh hidup-Nya. Itulah sebabnya Ibrani menyatakan bahwa Dia adalah satu pribadi yang dicobai dari segala lapisan tetapi Dia tidak berdosa. Nah saudara-saudara, saudara melihat di dalam Matius 4 ini maka Yesus dipimpin oleh Roh untuk dicobai oleh setan. Dia yang diurapi menjadi Mesias, sekarang Dia harus diuji terlebih dahulu. Dia yang diurapi menjadi Mesias, Dia sekarang dipergelarkan kepada semua orang apakah Dia benar-benar layak dan benar-benar memiliki kemampuan untuk melawan setan dengan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus dan kepada Firman yang menuntun Dia. Maka ini adalah sesuatu hal yang menjadi penghiburan bagi kita.
Apa yang dilakukan setan kepada Yesus Kristus menjadi sesuatu yang kita mengerti, taktiknya, caranya, senjatanya setan seperti itu. Dan apa yang dilakukan Yesus Kristus kepada setan menjadikan Dia contoh bagaimana menghancurkan siasat setan. Salah satu siasat setan yang sangat jitu dan itu terjadi bahkan di dalam gereja, yaitu dia menggunakan Firman. Setan meminta Yesus Kristus menggenapi Firman di dalam Mazmur 91 untuk melakukan mujizat. Ini hal yang sangat licik. Setan itu mengerti Firman. Setan itu mendalami Firman. Setan itu mengeksposisi Firman, tetapi setan itu tidak pernah taat kepada Firman dan setan itu membalikkan Firman. Ini adalah pekerjaan setan dari Kejadian sampai Wahyu. Kalau merentang seluruh Kejadian-Wahyu maka akan ada kegagalan dan kehancuran umat Allah dan yang menyebabkan kehancuran umat Allah adalah karena imam-Ku berkata dusta, nabi-Ku bernubuat sesuatu yang tidak pernah Aku katakan kepada mereka. Ini adalah Firman yang diputar balik. Ujilah apa yang saya katakan dan uji untuk semua orang yang mengatakan Firman dan saudara baca bukunya. Biarlah saudara mengerti Firman yang diucapkan dan arah kotbah itu, apakah dia mengarah kepada takut akan Allah atau sebenarnya dia mengarah untuk mendapatkan suatu profit dari Firman ini untuk diri. Ini adalah sesuatu arah. Arah itu penting sekali. Yesus di dalam hal ini mengatakan, “Jangan engkau mencobai Allah.” Berarti Yesus menyatakan kepada kita, ini Firman dan ada di dalam Alkitab. Tetapi dikotbahkan oleh setan dan diputar, engkau harus tahu sebenarnya ini dusta. Orang Kristen yang bertumbuh adalah orang yang makin lama makin mengerti perbedaan. Orang Kristen yang tidak bertumbuh, dia pikir semuanya sama. Sama seperti anak kecil semuanya sama. Yesus Kristus mengajarkan kita harus punya kemampuan membedakan, tidak hanya menerima Firman. Maka baik-baik, milikilah hati nurani yang murni, milikilah penguasaan akan Firman dan engkau akan mengerti Firman ini dipakai secara jahat atau secara baik. Perhatikan baik-baik, tidak pernah ada satu orang pun termasuk kita, membaca Firman tanpa ada presaposisi. Tak pernah ada orang baca Firman itu otaknya kosong, pasti sebelumnya dia sudah isi lalu dia baca Firman dan celakanya adalah apa yang dia isi ini, baca Firman, Firman ini diputar sedemikian rupa untuk bisa menyalurkan apa yang dia mau. Semuanya sama. Maka dari itu, kemurnian hati dari anugerah Tuhan itu penting sekali. . Kalau saudara baca Firman setiap pagi, saudara bicara, Tuhan, murnikan hatiku, selidiki aku, apakah aku berdosa kepadamu atau tidak, apakah aku berjalan di dalam jalan yang serong atau tidak, dan tuntun aku di jalan yang kekal. Jaga hati dan pikiran kita di dalam segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Maka di sini Yesus Kristus mengatakan, “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu.”
Di dalam seluruh Alkitab, minimal ada 5 tempat di mana Allah itu berkata kepada orang-orang Israel dan gereja-Nya, “Engkau mencobai aku.” Dua sudah saya pernah kotbahkan.
Kita mencobai Tuhan dengan melimitasi, membatasi kuasa Allah.
Itu terjadi ketika Israel di padang gurun. Israel sudah dijanjikan oleh Tuhan bahwa dia akan dipelihara oleh Allah tetapi kemudian Israel tidak mendapatkan daging dan air. Israel tiap hari dapat manna. Lalu mereka terus berkeluh kesah. Mereka terus menerus itu berteriak-teriak dan mereka memiliki suatu pergumulan dan sesuatu hal yang tidak puas hati. Mereka bersungut-sungut terus meminta kepada Tuhan. Kadang ketika orang itu bersungut-sungut kepada Tuhan seakan-akan kelihatan seperti sedang bergantung sama Tuhan. Itu adalah penipuan. “O, Engkau Maha Kuasa Tuhan, Engkau bisa lakukan ini.” Benar, Allah itu Maha Kuasa, tetapi di sini manusia membatasi Allah. Membatasi apa? Membatasi tempat, waktu dan cara Allah menolong kita. Kenapa harus sekarang? Kenapa harus di tempat ini? Kenapa harus pakai cara ini? Maka orang Israel bersungut-sungut. Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku makanan? Masakan Engkau tidak bisa memberikan aku air? Musa begitu marah. Engkau mencobai Tuhan! Saudara-saudara, mereka pasti pikir Allah pasti bisa, tetapi masalahnya adalah engkau mencobai Dia dengan menyatakan, “Engkau Maha Kuasa, Engkau Maha Kuasa.” Maksudnya adalah, “Sekarang, dan di sini. Aku minta. Engkau harus mengikutiku!” Itu kekejian di hadapan Allah. Allah kemudian marah kepada sebagian besar dari mereka karena mereka mencobai Allah. Lihat dari Mazmur 78:18-19.
Kita mencobai Tuhan dengan meminta tanda.
Jikalau seseorang itu sungguh-sungguh mengetahui, menyadari dan mengenal Allah mencintai dirinya maka dia tidak pernah sangsi kepada Tuhan dan meminta tanda. Apakah minta tanda itu selalu tidak boleh? Tidak. Saya tidak katakan itu. Karena di dalam Alkitab ada beberapa orang yang meminta tanda. Misalnya saja Gideon itu minta tanda. Tetapi saudara perhatikan, Gideon minta tanda karena Tuhan itu sudah bicara kepada dia dan dia rasa dia tidak mampu. Dia rasa mungkin dia juga salah mengerti sehingga dia tidak mau melukai hati Tuhan dan dia mau minta tanda karena ketakutan melihat diri yang tidak kuat, tidak bisa, tidak mampu untuk memimpin seluruh prajurit Tuhan maka ia minta tanda. Tetapi itu beda dengan minta tanda karena ketidakpercayaan. Itu beda dengan meminta tanda karena sebenarnya meragukan terus menerus apa yang menjadi isi hati Tuhan. Perhatikan, kalau saudara-saudara bertumbuh mengenal Tuhan maka makin saudara itu mengenal Tuhan, makin saudara-saudara kadang tidak ada tanda tetapi saudara bisa peka akan isi hati Tuhan. Anak kecil selalu meminta tanda kepada orang tuanya, tetapi, kalau sudah remaja pemuda, dan saudara bergaul erat dengan orangtua, orangtua hanya diam, kadang tutupkan mata, langsung tahu, “Papaku kurang suka.” Mengerti maksud saya? Hal yang kecil, tidak ada sesuatu yang dilihat sama orang. You kok tau kalau papamu kurang suka? Tahu. Kerasa. Kok bisa tahu? Karena ada suatu kedekatan, tidak harus pakai tanda. Saya tidak katakan saudara tidak boleh meminta tanda. Saudara boleh minta tanda tetapi saudara-saudara bersyukur kepada Tuhan apapun saja yang Tuhan berikan terutama adalah konfirmasi di dalam hatimu.
Kita mencobai Allah dengan terus menerus melakukan dosa.
Itu mencobai Allah yang suci dan saudara-saudara seakan-akan tidak percaya bahwa pada akhirnya Dia akan menghakimi kita. Lihat di dalam Maleakhi 3:15 “…Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allah pun, mereka luput juga.” Siapa yang mencobai mereka? Alkitab mengatakan siapa orang yang mencobai Dia? Yaitu orang yang terus menerus melakukan dosa yang sama. Orang yang terus menerus melakukan dosa tanpa dia takut akan Tuhan. Saya minta untuk saudara-saudara cek apa yang ada di dalam kehidupanmu, peristiwa hidupmu dan juga kondisi hatimu, dan juga untuk mungkin engkau bisnis dan engkau melakukan dosa; mungkin di dalam relasi suami istri engkau melakukan dosa; mungkin engkau di dalam pribadimu engkau melakukan dosa; uangmu engkau melakukan dosa ataupun di dalam perenungan di dalam hatimu engkau melakukan dosa. Saudara-saudara minta pengampunan dari Tuhan. Jangan terus menerus mengulang dosa-dosa yang sama yang begitu jelas, yang Tuhan sendiri sudah katakan kepada kita dan Tuhan sendiri sudah utus Roh Kudus-Nya untuk memberikan kepada kita kuasa untuk lepas daripada dosa itu. Perhatikan Bilangan 14:22. Mereka mencobai Tuhan, Tuhan hitung. Saya ketika baca ayat ini saya kaget. Kata-Mu adalah Engkau selalu tidak mengingat-ingat dosa. Tuhan tidak mengingat-ingat dosa kita kalau kita sudah bertobat, tetapi, Dia akan tuntut dosa kita sampai pada akhirnya di dalam kekekalan kalau saudara dan saya tidak bertobat. Ini adalah Firman yang begitu jelas.
Kita mencobai Tuhan dengan menambahkan hal agamawi kepada karya Kristus yang sudah sempurna.
Lihat Kisah Para Rasul 15:10, ini adalah ayat yang muncul karena persidangan di Yerusalem oleh para murid. Dan para murid adalah orang yang sudah menerima Yesus Kristus tetapi mereka berpikir bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah maka adalah terima Yesus Kristus ditambah melakukan hukum Taurat, terima Yesus Kristus ditambah melakukan sunat. Maka ini adalah sesuatu yang terus menerus mereka pikir dan mereka mau lakukan sampai kemudian rasul itu memutuskan, tidak, kita tidak bisa melakukan hal itu. Orang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah karena Yesus Kristus. Saudara-saudara, bagi orang-orang belum Kristen di tempat ini, saudara dengan perbuatan agamamu engkau tidak bisa masuk Surga. Dengan engkau punya kepandaian tidak bisa masuk surga kecuali engkau mendapatkan penebusan di dalam Yesus Kristus kalaupun engkau begitu baik melakukan seluruh kewajiban agamamu masakan engkau tidak memiliki sesuatu kecacatan dan dosa dan kelalaian di dalamnya? Saya mau tanya, dengan kecacatan dosa dan kelalaian di dalamnya siapa yang menebus engkau? Perhatikan ini terjadi di sepanjang sejarah gereja. Pada waktu jaman reformasi slogan mereka adalah: pertama Sola Gratia, kedua Sola Scriptura, ketiga Sola Fide, keempat Sola Kristus dan kemudian Soli Deo Gloria. 5 slogan Reformasi. Dan apa yang dikatakan yaitu Sola yaitu only, hanya. Sola Gratiaberati hanya anugerah. Sola Fide berarti hanya iman. Sola Kristus itu berarti hanya Kristus. Sola Scriptura itu berarti hanya Alkitab.
Lalu kemudian saudara-saudara mungkin berpikir, saya tahu yang penting adalah grace – gratia – anugerah, yang penting adalah iman, yang penting adalah dari Kristus, yang penting adalah Alkitab – bukan, pada waktu itu konteks gereja adalah gereja di pimpin oleh Roma Katolik, berbeda dengan Roma Katolik sekarang. Pada waktu itu Katolik menyatakan kalau engkau ingin diselamatkan, engkau ingin bertumbuh maka engkau harus mempercayai Kristus dan melakukan Taurat. Engkau kalau mau bertumbuh engkau harus punya iman kepada Kristus dan juga iman kepada bapa-bapa gereja yang sudah mati, seperti Petrus, Paulus dan semuanya. Kalau engkau mau bertumbuh maka engkau harus mengikuti Alkitab dan peraturan-peratuan gereja. Jadi sebenarnya yang dihancurkan, yang diteguhkan kembali oleh para reformasi itu bukanGratia, bukan Fide, bukan Scripture, tetapi “Sola” – nya, “only, hanya.” Jadi apa yang diteguhkan oleh Reformed adalah Hanya Anugrah, Hanya Alkitab, Hanya Kristus, Hanya Iman, dan maka kalau semuanya sudah hanya, maka itu semua adalah perbuatan Allah – Soli Deo Gloria! Ini menjadi sesuatu hal yang penting kelihatannya sepele. Kalau Reformasi mengatakan, hanya Alkitab. Kitab para Rasul juga mengatakan hanya Kristus, jangan ditambah Taurat. Sekarang kalau ditambah Taurat itu masalahnya di mana? Salahnya adalah Kristus-nya tidak cukup.Sufficiency of Christ. Jadi kalau engkau mengatakan aku bisa pergi ke Surga adalah Kristus dengan Taurat itu berarti Kristus nya tidak cukup, aku bisa bertumbuh adalah karena Alkitab dan peraturan gereja, maka itu tidak cukup. Ini terus menerus terulang di dalam sejarah gereja. Ada aliran yang mengatakan engkau harus menerima Yesus Kristus kemudian dibaptis Roh Kudus. Harus ada 2 hal, Yesus dan Roh Kudus. Saudara-saudara sekarang saya tanya kalau itu 2 hal, orang bisa terima Yesus itu memangnya tidak pakai Roh Kudus? Orang bisa terima Yesus dan kemudian dia bertobat, menangis menyesali dosanya, mau hidup baru, itu pekerjaan siapa kalau bukan Roh Kudus? Maka ini sesuatu hal yang kelihatannya hampir benar tetapi di dalamnya ada sesuatu pengertian teologia yang totally wrong. Alkitab menyatakan kecukupan dari Kristus Yesus – The Sufficiency of Christ dan itu jikalau engkau tambahkan sesuatu maka Alkitab mengatakan maka engkau mencobai Allah.
Kita mengabaikan ordinary providence dan menuntut extraordinary providence.
Jikalau saudara tidak puas dengan hal-hal yang sehari-hari dan saudara-saudara menuntut sesuatu yang spektakuler selalu terjadi, di situ kita sedang mencobai Allah. Yesus Kristus, pada waktu itu baru saja dibaptis, lalu kemudian Dia dicobai oleh setan. Dan setelah itu Dia berjalan keluar masuk desa demi desa, kota demi kota, dengan melakukan hal yang biasa, dengan mengajarkan hal yang biasa. Dan setan mengatakan Engkau jangan lakukan itu, Engkau sekali saja loncat dan seluruh malaikat akan menatang Engkau dan kaki-Mu tidak terantuk kepada batu. Itu sesuatu yang spektakuler, semua orang akan melihat dan akan bertepuk-tangan, Engkau akan disanjung-sanjung, maka orang tidak perlu salah mengerti akan Engkau, Engkau akan langsung disebut sebagai Juruselamat. Mengapa harus mengajar? Mengapa harus pergi membesuk orang? Mengapa Engkau harus mengajar dari satu kampung ke kampung yang lain, dan orang-orang itu salah mengerti? Dan terutama, mengapa suatu hari Engkau harus dimahkotai duri? Mengapa Engkau harus dipecut sampai Engkau berdarah? Mengapa Engkau harus mati di atas kayu salib seperti itu? Tidak perlu! Lakukan sesuatu yang spektakuler, lakukan sesuatu yang Engkau sendiri inginkan yang paling penting tujuannya tercapai, yaitu semua orang percaya kepada-Mu. Kelihatannya sepele tetapi ini menghancurkan dan membuang suatu proses yang sebenarnya sedang ditonjolkan yaitu “aku” itu penting, “aku” tidak perlu melakukan semuanya ini, “aku” ini harus mendapatkan sesuatu hak istimewa, privilege. Tidak!
Anak Allah tidak mengambil hak istimewa itu. Anak Allah tidak mengambil keuntungan untuk diri-Nya sendiri. Dia melakukan, Dia menjalani seluruh proses menggenapi kehendak Bapa. Dia tidak menganggap diri-Nya itu penting lebih penting daripada semua orang. Tidak! Ada satu orang yang memiliki satu perasaan seperti ini, persis seperti Yesus yaitu Daud. Suatu hari Daud harus lari dari musuh-musuhnya dan bersembunyi. Dia bersembunyi di depan tempat kota kelahirannya, Betlehem. Dia kemudian haus dan di hadapan beberapa jenderal, anak buahnya yang bersama-sama dengan dia, lalu kemudian dia berkata: “..kalau aku bisa dapat air dari sumur Betlehem itu aku puas.” Ini cerita yang indah sekali bagaimana seorang pemimpin yang sungguh-sungguh takut Tuhan dan satu anak buah yang sungguh-sungguh mendengarkan pemimpinnya. Satu daripada anak buahnya yaitu jenderalnya dengar, masuk dalam kupingnya, dan masuk dalam hatinya, mengenap-endap lari tanpa sepengetahuan Daud. Dia lari, mengusahakan supaya mendapatkan air, padahal kalau dia sampai ketahuan, mati. Lalu kemudian dia ambil satu cangkir saja, kemudian diberikan kepada Daud. Begitu Daud ambil, gemetar. “Ini apa?” “Ini air di Betlehem itu.” Langsung Daud buang air itu. “Tidak!” Daud berkata, “Masakan aku itu adalah orang yang lebih penting daripada seluruh nyawamu”. Saudara-saudara jangan menganggap diri itu lebih hebat dari orang lain, lebih penting dari orang lain. Kalaupun kita pemimpin, kalaupun kita adalah atasan, biar kita boleh menyadari Tuhan itu adalah di atas kita semua. Daud adalah satu orang yang tidak mau mencobai. Aku ini ordinary. Aku bukan extraordinary, aku biasa, aku bukan luar biasa. Yesus Kristus mau mengalami seluruh proses, kita yang tidak mau. Kita katakan, kalau aku anak Tuhan, aku harus sembuh cepat. Kalau aku anak Tuhan, aku harus kaya cepat. Kalau aku anak Tuhan, harus lancar. Siapakah kita? KIta hanya makhluk yang diciptakan dan dikasihani, dan semuanya dalam kedaulatan Allah. Jangan mencobai Tuhan Allahmu. Jangan mencobai Dia semasa kita hidup. Biar kita boleh taat, bersyukur, bersukacita akan seluruh rencana-Nya, dan biarlah namanya dipermuliakan.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (12)
Ulangan 34 : 1-4 & Matius 4 : 8-11
Kita sudah sampai kepada pencobaan dari setan kepada Yesus Kristus yang ketiga. Alkitab sekali lagi menyatakan bahwa Yesus Kristus itu dicobai dari segala aspek tetapi tidak berbuat dosa. Itulah yang membedakan antara Yesus Kristus dengan seluruh pendiri agama yang lain. Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, dicobai dari seluruh bagiannya. Dia adalah manusia yang sejati dan tidak berbuat dosa. Ini adalah sebuah proklamasi, sebuah ajakan untuk semua orang melihat siapa Kristus. Matius adalah pemungut cukai, Matius adalah orang berdosa, Matius adalah orang kotor, tetapi ketika melihat Kristus Yesus, hatinya terpesona. Yesus Kristus mengatakan “Ikutlah Aku” pada waktu itu Matius mungkin saja sedang menghitung semua uang yang didapatkan, dia tinggalkan dan mengikuti Yesus. Dia memperhatikan Kristus, ini bukan pendiri agama, ini bukan orang Farisi dan ahli taurat, ini lain, dan Matius mengatakan “Ini Juruselamat”. Banyak orang mengatakan “Yesus itu Tuhan”. Dia bukan saja memiliki sebutan, dia memang benar-benar Tuhan dan Dia menyatakan Dia sama sekali tidak bersalah. Maka ini adalah pencobaan yang ketiga, yang ditawarkan oleh setan kepada Yesus Kristus. Setan membawa Yesus Kristus masuk ke satu puncak tertinggi. Alkitab menyatakan di dalam Lukas, bahwa setan memperlihatkan dan menawarkan seluruh kerajaan dunia, kuasa, dan kemuliaan kepada Yesus, “Jika Engkau sekali menyembah aku.”
Apakah setan bohong? Kalau setan 100% bohong, Yesus tidak mengatakannya, itu berarti di dalamnya ada suatu kebenaran. Ini yang membuat kita pasti selalu akan terkelabui oleh setan kecuali kita benar-benar mendapat anugerah oleh Tuhan, mengerti cara kerjanya dan mendapatkan inti kebohongannya. Perhatikan baik-baik, setan tidak pernah akan menyatakan 100% kebohongan. Setan akan menyatakan 99% kebenaran dan 1% kebohongan, itu yang menjadi masalah. Itulah sebabnya di dalam Alkitab ada yang mengatakan bahwa ada jalan yang disangka lurus tetapi ujungnya maut. Lalu bagaimana kita bisa tahu kalau ini adalah kebohongan yang tersembunyi di balik seluruh kebenaran. Maka kalau kita tidak dekat dengan Tuhan, tidak teliti menyelidiki Alkitab, tidak minta pimpinan Roh Kudus, pasti hidup kita tak mungkin tidak kena jebakan setan. Setan akan menyodorkan sesuatu yang merupakan kenyataan. Ini cara kerjanya setan. “Aku berikan kepada-Mu Yesus seluruh kekayaan, kemuliaan dunia kepada-Mu”. Apakah setan memilikinya? Jawabannya adalah, secara essential dia tidak memilikinya, tetapi untuk sementara dan tidak sah, dunia ini memang dimiliki oleh setan. Pemilik dunia ini sesungguhnya adalah Tuhan. Tuhan yang memberikan kekuatan dan kuasa kepada semua orang. Setan sebenarnya tidak punya modal lain kecuali dari kalimat-kalimat Allah. Di dalam Daniel 4:17, maka dikatakan, “Yang Maha Tinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya”. Nah ini adalah kalimat yang sama dengan yang diucapkan oleh setan. Setan mengucapkan kalimat yang sama. “Semua ini milikku dan aku memberikan kepada siapa aku mau memberikan”. Ini adalah kalimat yang menghina Bapa di surga. Bapa di surga sendiri melalui mulut Daniel berkata “Semua ini milik-Ku dan Aku memberikan kepada siapa yang Ku-kehendaki”. Ada kebenaran tetapi ada dusta. Yesus Kristus sendiri menyatakan “Engkau harus hati-hati, engkau harus melihatnya sampai jeli, karena ada jalan yang disangka lebar, pintunya luas, tetapi ujungnya maut. Jadi mungkin setan memberikan kuasa dan kekayaan kepada seseorang, seseorang kemudian tunduk kepada setan dan setan memberikan begitu banyak hal di dunia ini untuk dia memuaskan dirinya. Tetapi perhatikan, jikalau engkau meminta itu, dua hal ini terjadi. Pertama adalah kita tidak setia kepada Allah, dan yang kedua perhatikan kalimat dari Pdt. Stephen Tong , setan tidak pernah dagang rugi. Setan akan memberikan kekayaan dan kemakmuran di dunia ini, tetapi dia tidak pernah memberikan dengan cuma-cuma.
Kembali ke peristiwa Yesus dibawa ke puncak gunung yang tertinggi dan setan kemudian memperlihatkan seluruh kekayaan kemuliaan dunia ini. Pertanyaannya, kenapa harus di sana? Apa yang sebenarnya itu ditawarkan? Saudara-saudara, apakah Yesus itu gila hormat sehingga menginginkan seluruh dunia ini respect kepada Dia? Apakah Dia itu seperti orang mata duitan, yang mencari harta, sehingga kekayaan dunia ini, kebesarannya, kemuliaannya semuanya Dia ingin untuk dapatkan. Jawabannya bukan itu. Jawabannya adalah tidak mungkin Yesus seperti itu. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?
Pencobaan pertama adalah bicara mengenai kebutuhan. Pencobaan kedua adalah bicara mengenai Firman. Pencobaan ketiga ini adalah satu pencobaan yang akan masuk ke dalam isi hati Kristus yang terdalam. Setiap pencobaan itu akan terus menjadi hal yang luar biasa sangat sulit. Yesus diperlihatkan seluruh keagungan dunia, di mana ada satu tempat bisa melihat seluruh tanah perjanjian. Setan kembali lagi mengulang hal yang sama yang dilakukan oleh Allah kepada Musa. Musa adalah tipologi dari Kristus. Tempatnya adalah di gunung Nebo dan puncaknya adalah puncak Pisga. Di tempat itu sebelum Musa mati, maka Tuhan mengatakan, “engkau tidak boleh masuk”. Tuhan tidak memperbolehkan Musa masuk ke tempat tanah perjanjian. Tuhan hanya menempatkan Musa di puncak gunung Nebo, di puncak Pisga. Lalu Tuhan mengatakan “Lihat Musa, engkau tidak akan masuk, lihat sejauh matamu memandang, itu adalah tempat di mana tanah perjanjian yang Aku berikan.” Sangat mungkin bahwa tempat Yesus Kristus itu berdiri adalah tempat di mana Musa berdiri. Kemudian apa yang setan sebenarnya mau tawarkan kepada Yesus? Melihat hal ini kita harus mengerti Teologia apa yang menjadi dasar di dalamnya, yaitu apa itu tanah perjanjian, apa itu signifikansi tanah perjanjian. Itu bukan kebesaran tanahnya, atau uangnya, tidak. Semua ini ada di dalam satu Teologia yang penting sekali yang menjadi benang merah dari Kejadian sampai Wahyu yaitu Kerajaan Allah. Perhatikan baik-baik, satu keinginan terdalam dari Yesus Kristus adalah menghadirkan Kerajaan Allah di bumi ini. The Kingdom of God. Yohanes Pembaptis pertama kali berkotbah, dia mengatakan, “Bertobatlah! karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pertama kali Yesus Kristus berkotbah, “Bertobatlah! Karena Kerajaan Allah sudah dekat. Pertama kali ketika murid-murid itu diutus, mereka pergi ke seluruh pelosok-pelosok desa, mengabarkan mengenai Kerajaan Allah. Maka ini adalah inti Teologia yang penting sekali. Ini menjadi benang merah, dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru.
Yesus Kristus suatu hari ditanya, “Tuhan ajar aku berdoa, seperti Yohanes Pembaptis mengajar murid-muridnya berdoa.” Jikalau engkau mau berdoa, berdoalah demikian, Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu. Jadi yang menjadi isi hati Yesus yang terdalam yaitu Kerajaan Allah itu datang. Tetapi perhatikan baik-baik, Kerajaan Allah atau pemerintahan dari Allah itu kalau datang maka selalu akan bersangkut paut dengan tanah perjanjian. Itu akan dimulai dari tanah perjanjian dan kemudian akan menyebar ke seluruh muka bumi. Dari tanah perjanjian itulah Allah menetapkan kerajaan-Nya. Perhatikan baik-baik, seluruh kaitan rencana Allah, kerajaan Allah dan tanah perjanjian, yaitu Yesus harus lahir di tanah perjanjian. Yesus harus pertama-tama mengajar di tanah perjanjian. Yesus harus mati di tanah perjanjian dan gereja akhirnya dibangunkan dan Roh Kudus kemudian turun itu adalah di tanah perjanjian, baru ke seluruh muka bumi. Ada kaitan yang sangat erat antara kerajaan Allah dan tanah perjanjian, dan bukan itu saja Kristus dilantik menjadi raja di tanah perjanjian. Lihat Mazmur 2:6. Ini adalah salah satu Mazmur mesianik. “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus”, di Yerusalem. Maka perhatikan, Kerajaan Allah yang rajanya adalah Yesus Kristus dan tanah itu selalu akan berkait erat dan bukan itu saja, di dalam Perjanjian Lama, sebenarnya ada bayang-bayang yang menjadi kenyataan di dalam Perjanjian Baru.
Adam dan Hawa begitu berdosa maka dia diusir dan keluar dari taman Eden kemudian di taman Eden ditempatkan Allah malaikat-malaikat yang memutar pedang itu sehingga tidak ada seorang pun yang masuk dari tempat itu menuju ketempat Eden. Dan tempat itu ketika diputar pedangnya, di bagian Timur. Perhatikan, pertama kali dari Yosua menggantikan Musa masuk ke tanah perjanjian arahnya Timur. Seluruh kalimat ini mau menyatakan bahwa tanah perjanjian itu penting sekali di hadapan Allah. Harus ada claim kembali akan tanah perjanjian dan Mesias akan ada di sana. Kerajaan Allah, Kristus menjadi Raja di tanah perjanjian dan kemudian setelah itu, hasil dari semuanya maka Bapa dipermuliakan. Mari kita lihat Filipi 2:11. Dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah Bapa! Mengapa harus ditambahkan kalimat “Bagi kemuliaan Bapa di Surga?” Perhatikan dasar yang penting ini. Allah Bapa dipermuliakan, jika dan hanya jika Allah Anak dipermuliakan. Sekarang gabungkan seluruh dari apa yang sudah saya katakan. Pertama, kerajaan Allah, dan itu menjadi isi hati Yesus Kristus dan kerajaan Allah itu, Yesus menjadi Raja dan Yesus menjadi Raja di mana? Mulai dari tanah perjanjian sampai ke seluruh bumi. Jikalau itu terjadi, jika dan hanya jika itu terjadi, maka Bapa dipermuliakan. Apa yang menjadi isi hati Kristus yang terdalam yaitu Bapa dipermuliakan. Itulah sebabnya di dalam satu kalimat Yesus Kristus “Bapa permuliakanlah diri-Mu” maka kemudiaan Bapa di surga mengatakan “Aku akan mempermuliakan-Mu, sekarang Aku akan mempermuliakan-Nya lagi.”
Baca Yohanes 12:20-33, ini akan menggabungkan seluruh cerita ini. Ini luar biasa penting, yang merupakan isi hati Kristus, dan sebenarnya adalah isi hati kekristenan. Apa yang sebenarnya ada di dalam kehendak Kristus? Adalah Kerajaan Allah harus jadi sehingga Bapa di Surga dipermuliakan. Sekali lagi, Allah Bapa dipermuliakan jika dan hanya jika Allah Anak dipermuliakan. Dan Kristus menjadi Raja, seluruh bumi akan mengaku, seluruh lidah akan mengaku, seluruh lutut akan bertelut dan mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa. Dan Setan menawarkan tujuan akhir dari seluruh rencana Bapa di Surga yang menjadi keinginan yang terdalam kepada Yesus Kristus.
Tujuan hidup Yesus Kristus adalah Bapa di Surga dipermuliakan. Dan itu terjadi jika dan hanya jika Yesus itu dipermuliakan di seluruh bumi, dan pada hari itu tidak ada satupun orang percaya kepada Kristus. Pada hari itu, Yesus sama sekali tidak dikenal. Pada hari itu adalah hari pertama sebelum Dia memulai pelayanan-Nya sepanjang 3.5 tahun yang penuh dengan seluruh penderitaan, kesulitannya yang ada, setan sudah menawarkannya di depan sehingga Dia tidak perlu masuk ke dalam seluruh proses itu. Kalau begitu, apa yang menjadi permasalahannya? Begitu tipis tetapi menjadi inti Kristen. Di dalam rancangan Bapa di Surga, di dalam pactum salutis, di dalam Covenant of Redemption sebelum dari dunia ini ada, Bapa di Surga dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan, dan Anak dipermuliakan jika dan hanya jika Dia mati diatas kayu salib.
Dan setan itu mau skip salib, supaya tidak ada salib! Dan salib adalah satu bagian yang Kristus sendiri tidak ingin hadapi. Kristus boleh dihina, Dia boleh dicerca, Dia boleh untuk tidak diperhitungkan, dan Dia tidak pernah mengeluh untuk hal itu. Satu-satunya tempat di mana Dia mengeluh adalah di taman Getsemani, ketika Dia mesti meminum cawan murka Allah, menanggung seluruh dosamu dan dosaku. Dan Dia tidak mau, Dia mengatakan kalau bisa ini lalu dari pada-Ku. Dia mengatakan 3 kali, itu menyatakan keinginan-Nya untuk ini tidak ada. Kristus bukan takut untuk disalib, Kristus tidak mau dimurkai oleh Bapa di Surga. Kristus tidak mau seluruh dosa itu timpa pada Dia, dan akhirnya Bapa di Surga itu memurkai Dia.
Sekarang anda mulai mengerti ini adalah inti kekristenan, inti kehidupan kita. Saudara, perhatikan kalimat di bawah ini. Tidak pernah ada kemuliaan kepada Bapa di Surga jikalau hidup tanpa salib. Inti seluruh kehidupan kita itu adalah salib! Tidak pernah ada kehendak Bapa di Surga jadi tanpa salib. Setan mengelabui pikiran kita. Tidak ada suatu kedekatan dengan Bapa di Surga tanpa salib! Tidak ada gereja yang sejati tanpa salib! Tidak ada hamba Tuhan yang sejati yang berbicara tanpa salib! Salib adalah isi hati Bapa di Surga dan dinyatakan di dalam Kristus. Engkau boleh melayani, engkau boleh seakan–akan mengikuti apa yang dikatakan gereja, kita seakan–akan boleh kerja keras bagi gereja, tetapi engkau sendiri yang tahu di dalam hatimu yang terdalam apakah engkau membuang salib atau memikul salib. Itulah sebabnya Yesus Kristus menyatakan: barangsiapa mau mengikut Aku, dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Salib bukan saja tanda kekristenan. Salib itu adalah kehidupan kita. Salib bukan saja lambang gereja. Salib adalah isi hati seluruh anak–anak Tuhan.
Kalau melihat Alkitab, saudara melihat seluruh pencobaan Yesus Kristus, pencobaan pertama adalah pencobaan bagi seluruh umat manusia. Karena seluruh umat manusia akan mencari makanan terlebih dahulu dibandingkan mencari Tuhan. Yesus Kristus mengatakan: Manusia hidup bukan dari roti saja melainkan dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Aku sudah tahu sekarang, aku harus mendahulukan Tuhan. Ini adalah satu-satunya waktu yang dipakai oleh Tuhan, ditentukan di dalam Alkitab untuk menghormati Sabat. Tetapi saudara pergi ke gereja yang mana? Pencobaan kedua lebih sulit lagi. Alkitab mengatakan adalah kita harus masuk ke dalam satu gereja yang benar yang tidak memutarbalikkan Firman. Yesus Kristus di dalam pencobaan yang kedua memberikan arah kepada kita semua, yaitu bahwa engkau pergi ke gereja, engkau cari Firman yang baik, bukan sembarangan. Bukan hanya community yang baik, tetapi Firman yang baik harus aku dengarkan. Banyak orang mendengarkan Firman yang baik, menjadi orang Kristen yang baik, bahkan dia mau melayani, ikut Perkabaran Injil bahkan, menjadi pengurus, tetapi dia sebenarnya tidak mau memikul salib. Alkitab dengan jelas menyatakan tidak ada kemuliaan bagi Allah Anak tanpa salib. Dan Allah Anak tidak bisa membawa kemuliaan kepada Bapa di Surga tanpa salib. Salib adalah denyut jantung Kristus. Dan itu menjadi denyut jantung gereja Tuhan, dan semua orang – orang yang ditebus-Nya.
Perhatikan baik–baik, kalau mau ambil dari sisi yang lain, maka pencobaan yang pertama yaitu persis seperti gereja–gereja yang jatuh kepada Injil sosial. Pekerjaan Yesus Kristus itu termasuk salah satunya memberikan cinta, kasih sembako, kasih makanan. Yesus mengatakan: No, manusia bukan hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah. Tidak salah saudara membagikan sembako, tetapi kalau itu ada dan Firman tidak kuat, itu tidak beres. Lalu kemudian pencobaan kedua setan menawarkan jatuhkan diri-Mu dari bubungan, maka Dia akan menatang Engkau. Tidak, tidak seperti itu. Setan menginginkan Injil mujizat. Mujizat akan membuat Dia cepat populer bukan? Yesus katakan tidak. Perhatikan pencobaan ketiga, setan menawarkan Injil kemakmuran, tidak perlu salib. Banyak gereja gagal di dalam poin ketiga. Dia mau memuliakan Allah tanpa salib. Dia mau berkotbah tanpa berita salib. Dan ini yang terjadi, kemakmuran terus dan terus ditekankan. Hamba–hamba Tuhan tidak mau berbicara berkenaan seseorang harus memikul salibnya untuk dia bisa memuliakan Bapa. Ini adalah satu-satunya jalan.Salib adalah hidup yang dikosongkan sampai seluruh kehendak Allah jadi. Mengikut Kristus adalah mengikut jalan Kristus. Ikut Yesus itu adalah Dia pikul salib, kita harus pikul salib. Tidak enak! Tetapi itu adalah inti kekristenan. itu adalah satu–satunya rel yang Tuhan tetapkan untuk memuliakan Bapa di Surga. Di situ kemuliaan gereja Tuhan, dan kemuliaan kita semua, orang–orang yang sudah ditebus-Nya. Jangan pikir salib itu hanya lambang dan simbol gereja. Salib itu adalah aliran darah seluruh kehidupan Kristiani.
Saya bawa saudara untuk melihat satu persatu orang–orang yang dipakai Tuhan. Tidak pernah orang dipakai Tuhan tanpa pikul salib. Makin saya menjadi hamba Tuhan, makin saya mau tahu, bukan hanya saja teologia yang diajarkan, saya ingin tahu 2 hal. Pertama, ada di dalam kehidupan orang yang dipakai Tuhan, apa yang menjadi salibnya? Kedua, apa yang menjadi inner sanctum-nya? Inner sanctum adalah perkataan atau doa yang paling dalam yang dia inginkan. Perhatikan Abraham keluar dari Ur-Kasdim, tempat yang begitu nyaman. Dia orang yang paling dihargai di sana, dan orang yang begitu kaya. Lalu kemudian dia lepas semua, dia jalan dan tidak memiliki rumah. Jalan pergi ke mana? Tidak tahu. Pokoknya nanti Tuhan pimpin ke mana, Tuhan pimpin sampai di sana. Itu Abraham. Itu salib bukan? Suatu hari dia harus menyembelih anaknya, dan di dalam pikirannya, anaknya itu pasti mati, tetapi Tuhan akan membangkitkan lagi. Itu bukan iman yang mudah, itu adalah pergumulan yang luar biasa, itu adalah salib bukan?
Lihat Yunus. Saudara pikir Yunus ini orang yang tidak taat. Arti nama Yunus adalah burung merpati (dove), sangat mungkin dia adalah orang yang paling lembut hati. Alkitab menyatakan Yunus itu menentang Tuhan, tidak taat sama Tuhan itu mau menyatakan apa yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya mungkin bahkan buat orang yang paling lembut pun rasa sulit. Yunus harus pergi ke Niniwe. Niniwe itu Asyur. Dan dia itu adalah orang Israel Utara. Israel Utara nanti akan dihancurkan oleh Asyur sedangkan Israel Selatan itu nanti dihancurkan oleh Babel. Itu salib.
Perhatikan apa salibnya Yesaya? Yesaya adalah Mount Everest of Hebrew’s literature. Tulisannya mengalahkan seluruh literatur orang–orang Ibrani. Ini adalah salah satu dari antara 4 nabi besar, yang sangat brilliant dalam berkotbah dan menulis. Ini adalah orang yang luar biasa pintar. Tetapi apa yang terjadi? Yesaya mengatakan: ini aku, utuslah aku, Tuhan. Maka baik, Aku akan utus ke satu bangsa. Engkau bicara, mereka akan tutup telinga. Engkau berbicara, mereka akan tutup mata. Sepanjang hidup Yesaya tidak ada satu orang pun yang bertobat. Kalau saudara melihat nabi yang gagal, salah satu yang terbesar adalah Yesaya.
Seluruh nabi sebenarnya gagal, karena 12 nabi besar, 4 nabi kecil, semuanya diutus Tuhan untuk bicara, satu orang pun tidak ada yang bertobat. Apa salibnya Yeremia? Yeremia tidak boleh menikah, Yeremiah harus berkotbah dan kemudian seluruh kampung dan keluarganya membenci dia. Suatu hari nabi Yeremia lari dan sangat mungkin dialah yang dipotong belah dua tubuhnya karena dia masuk ke dalam satu kayu dan dipotong dua oleh raja mungkin Manasye.
Seluruh nabi ini adalah orang–orang yang memikul salib. Maka saya mau katakan sebagai hamba Tuhan, meskipun ini sulit tetapi ini adalah realita hidup yang kita tidak bisa hindarkan. Tidak pernah ada kemuliaan tanpa salib. Tidak pernah ada gereja yang sejati tanpa salib. Tidak pernah ada kehidupan kekristenan yang sesungguhnya tanpa salib. Barangsiapa tidak menyangkal diri, memikul salib, dan mengikuti Aku, dia tidak bisa menjadi murid-Ku. Dan ini yang Tuhan itu nyatakan. Setan akan memperbolehkan saudara melakukan apapun saja, tetapi jangan baca Firman. Setan memperbolehkan kita untuk beribadah apapun saja, tetapi tidak pikul salib. Mari kita renungkan hidup kita, sungguhkah saudara orang Kristen yang sejati? Sungguhkah saudara-saudara masuk ke dalam gereja yang sejati dan mengerti kekristenan sejati? Jangan main-main di hadapan Allah. Engkau pilih masuk ke gereja, dan engkau pilih bacaan–bacaan yang menyenangkan dan memotivasi engkau untuk engkau sukses di hadapan Tuhan. Penipuan! Dan itu adalah penipuan setan salah satu yang tertinggi di dalam hidup kita. Tidak pernah ada. Yesus Kristus tidak masuk di dalam jebakan ini. Dia mau mempermuliakan Bapa di Surga, melakukan kehedak-Nya, Dia sendiri akan dipermuliakan tetapi harus melalui satu, jalan salib. Kiranya Tuhan boleh memimpin hidup kita, mari kita berdoa.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (13)
Matius 4:8-10 & Lukas 9:22-23
Kita sudah beberapa kali bicara berkenaan dengan temptation of Jesus Christ. Perhatikan, dari pencobaan pertama, kedua dan ketiga, setan menembus jantung dari pada Anak Allah. Ini adalah peperangan rohani yang besar sekali. Setan berusaha untuk menaklukkan Kristus di dalam hal ini. Setan menawarkan satu kemuliaan bagi Kristus Yesus tanpa salib. Bukankah itu satu pencobaan real bagi kita semua? Jikalau kita sudah lahir baru, kita makin bertumbuh secara rohani, ada satu keinginan di dalam hati kita yang tidak terkatakan, dan keinginan itu makin lama makin kuat, yaitu kita ingin hidup kita yang cuma satu kali itu mempermuliakan Bapa di Sorga. What is the chief end of man? To glorify God. Tetapi di dalam seluruh hidup kita, apa yang kita itu ingin hindari? Satu hal, yaitu salib. Lihatlah betapa setan berhasil menjebak kita semua di dalam temptationketiga ini. Kita tertipu dengan satu pikiran bahwa kita sedang memuliakan Tuhan dan kita dapat memuliakan Tuhan tanpa salib. Jawabannya adalah tidak pernah. Alkitab menyatakan: “Bapa dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan”. Anak dipermuliakan jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib. Hal ini juga menjadi dasar daripada seluruh kehidupan kita untuk mempermuliakan Bapa di Sorga. Kita akan mempermuliakan Bapa di Sorga jika dan hanya jika kita menjalani jalan salib.
Dalam Yohanes 12:20-36, saudara akan menemukan: relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib, dan kemudian relasi antara kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa di Sorga, dan kemudian ini juga menjelaskan bagaimana seharusnya kita hidup mengikut Kristus untuk mempermuliakan Bapa di Sorga.
Lihat apa relasi antara kemuliaan Kristus dengan mati di atas kayu salib. Perhatikan ayat 23, begitu Dia bicara Anak Manusia dimuliakan, Dia langsung menggabungkannya dengan kematian. Ayat 24-25, ketika Anak Manusia menyatakan bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia itu dimuliakan, Dia memberikan satu definisi, Kemuliaan Anak Manusia adalah ketika Dia menanggung apa yang menjadi kehendak Allah bagi Dia, yaitu salib. Perhatikan ayat 27, 32-33. Ini pasal yang penting sekali, satu ayat kunci, menggabungkan antara kemuliaan Anak Allah, kemuliaan Anak Manusia, yaitu Yesus Kristus dengan salib.
Apa relasi kemuliaan Kristus dengan kemuliaan Bapa? Dia menyatakannya di ayat 28. Ayat ini berbicara mengenai bahwa telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Perhatikan, Bapa dipermuliakan, jika dan hanya jika Anak Manusia dipermuliakan dan Anak Manusia itu dipermuliakan, jika dan hanya jika Dia menjalani jalan salib.
Dan kemudian apa yang Tuhan inginkan bagi kita semua. Perhatikan ayat 26. Banyak orang melayani karena ada waktu sisa untuk dia melayani. Banyak orang memberi karena dari kelimpahannya dia memberi. Tidak ada satu perasaaan korban atau sakit di dalamnya. Satu hal yang saya paling takuti di dalam hidup saya adalah saya itu melayani, tetapi Tuhan menyatakan engkau tidak melayani Aku, engkau melayani dirimu sendiri. Menakutkan! Aku melayani tanpa salib. Aku melayani tanpa kehendak Allah di dalam hidupku. Alkitab dengan jelas menyatakan untuk the glory of God, untuk memuliakan Bapa di Sorga, maka ada the glory of Son, Anak Manusia itu akan dimuliakan, tetapi harus dengan salib. Ini bukan satu berita yang menyenangkan, tetapi ini adalah sesuatu kebenaran. Apakah kita mencintai suffering? Jawabannya adalah tidak. Tetapi ini adalah Firman Allah yang harus dinyatakan.
Yesus mengatakan, “Kalau engkau mau menjadi murid-Ku, engkau harus menyangkal dirimu, memikul salibmu setiap hari.” Jelas bahwa Bapa di Sorga akan dipermuliakan jika dan hanya jika Anak dipermuliakan dan Anak dipermuliakan jika dan hanya jika harus melalui salib. Yesus Kristus mengatakan salib itu bukan sesuatu yang Dia pikul sendiri. Dia mau untuk seluruh pengikutnya mengikut Dia. Kehidupan Kristen itu adalah kehidupan yang memikul salib setiap hari, mungkin penuh dengan air mata tetapi ada kekuatan dan anugerah dan sukacita dari Tuhan sampai mati, dan itu adalah kemenangan. Salib Kristus adalah tempat di mana Kristus mati menggenapi kehendak Bapa yang melaluinya kita dilepaskan dari tuntutan kematian karena murka Allah, yang melaluinya kita mendapatkan hidup yang baru dan hidup yang baru itu adalah hidup yang dibenarkan dan hidup yang terjadinya proses pengudusan sampai kita bertemu dengan Tuhan. Kita mengerti, kita bisa mendefinisikan salib Kristus. Dan Kristus menyatakan dengan salib yang Dia tanggung, maka kita dibebaskan dari neraka, tetapi Alkitab juga menyatakan dengan salib yang Kristus tanggung, kita bukan saja dibebaskan dari neraka tetapi itu juga berarti kita diminta memikul salib kita setiap hari.
Lalu kemudian bagaimana kita bisa mendifinisikan salib kita? Apa bentuknya? Ini adalah satu kata yang seakan-akan kita mengerti tetapi begitu kita pikirkan, kita makin lama makin memikirkan kata ini begitu luas dan sulit untuk didefinisikan. Sama seperti mendefinisikan kasih. Orang mengkaitkan kasih dengan feeling atau afeksi yang dalam tetapi tetap tidak bisa mendefinisikannya. Sampai saya menemukan karena God is love. Kalau saya mau mendefinisikan kasih, maka itu artinya saya bisa menjabarkan dan mendefinisikan Tuhan itu siapa. 1 Korintus 13 berbicara mengenai kasih itu panjang sabar, kasih itu tidak mencari keuntungan lalu kemudian di bawahnya dan kasih itu tetap untuk selama-lamanya. Kasih itu tidak berkesudahan. Itu berarti menyangkut eternity. Itu menyangkut karakter. Itu bukan hanya feeling. Itu menyangkut kebenaran, kesucian, semuanya. Kalau engkau mau tahu kasih, engkau tidak bisa mendefinisikannya, tetapi engkau bisa mengenal Kasih, maka lihatlah Yesus Kristus. God is love. Ketika Yesus mengajar, itu kasih. Ketika Dia menyembuhkan, itu kasih. Ketika Dia itu menyerang dosa, itu kasih. Ketika Dia menghardik orang Farisi, ahli taurat dengan kalimat yang begitu tajam, itu kasih. Kita selalu salah, kalau ada orang memberikan senyumannya, itu kasih. Kalau menghardik tajam, bahkan mengatakan engkau munafik, itu bukan kasih. Kristus adalah penjelmaan dari kasih Allah. Dia adalah pribadi kasih yang pergi kemana-mana.
Sekarang balik lagi kepada salib. Kita bisa mendefinisikan salib Kristus tetapi apakah salib kita? Ini adalah sesuatu yang sulit untuk didefinisikan, tapi ini adalah sesuatu kehidupan yang harus kita jalani. Saya akan memberikan beberapa pendekatan.
Salib kita itu bukan karena dosa.
Segala penderitaan, ketidaknyamanan, sesuatu hal karena dosa atau akibat pilihan hidup yang bodoh, itu bukan salib. Saya harus mengatakan hal ini karena banyak orang mengatakan hal-hal yang salah mengenai salib. Ada orang itu berani mengatakan suamiku itu salibku. Itu adalah karena saudara salah menikah. Kehidupan yang kita derita karena dosa, karena akibat pilihan hidup yang bodoh, bukan salib. Jikalau Saudara tidak mendidik anak, tidak mengajarkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab, jujur, dan tidak mengajarkan anak dengan sungguh-sungguh sepenuh hati untuk takut kepada Tuhan meskipun kita tidak tahu hasil akhirnya seperti apa karena itu adalah kedaulatan Allah. Jikalau Saudara tidak mengeluarkan air mata untuk itu, tidak mau untuk ambil waktu untuk itu, menjadikan anak itu kemudian bukan saja rebel kepada saudara, tetapi juga kepada kebenaran, maka anak itu menjadi orang yang hidup seenak-enaknya, susah sedikit langsung menangis, tidak mau kerja keras, tidak mau berjuang, tidak mau bersungguh-sungguh bagi hidupnya, dan kemudian menjadi beban seumur hidup di masa tua saudara. Saudara jangan mengatakan itu salib! Itu adalah kebodohan, dan dosa kita sendiri. Banyak orang melakukan free sex lalu kemudian ada AIDS, hamil di luar nikah, lalu kemudian mengatakan: ‘Anak ini salib yang Tuhan itu berikan.’ Tidak ada! Jangan merohanikan sesuatu yang dosa! Itu adalah kebodohan mereka sendiri. Tetapi adalah benar jikalau kita yang sudah jatuh di dalam kesalahan dan dosa seperti ini, kemudian kita bertobat, kita kembali ke jalan Tuhan, maka uniknya, Alkitab dengan jelas menyatakan itu ada sebuah rest yang engkau akan dapatkan di dalam jiwamu dan all things work together, segala sesuatu bekerja bersama-sama dengan kemudian engkau rela jalani dan engkau akan melihat bahwa kesulitan itu, penderitaan yang tadinya adalah karena dosa; Tuhan bisa ubah untuk menjadikan salib yang Dia berikan kepada kita menjadi kemuliaan bagi nama-Nya. Itu adalah miracle yang besar dari Tuhan. Orang-orang di dalam Kristus tetap akan diberikan anugerah jikalau kita kembali kepada Tuhan. Apapun saja kesalahan saudara dan dosa yang harus ditanggung, akibatnya harus ditanggung. Asal sungguh-sungguh kita bertobat, dan kemudian kita rela menjalani seluruh jalan yang memang karena kesalahan kita, di dalam anugerah yang besar, yang tidak terkatakan, Dia sanggup memutarnya dan akibat dosa menjadi kemuliaan bagi nama Dia.
Salib juga tidak bisa kita lihat dari fenomenanya.
Seseorang hidupnya miskin bukan karena dia menjalani salib. Apakah harus miskin baru namanya salib, seperti Abraham? Belum tentu. Apa yang terjadi pada Abraham tidak terjadi pada Ayub. Apakah harus ada kematian baru namanya salib? Tidak tentu. Ayub menjalaninya tetapi yang lain tidak. Apakah harus ada turun jabatan baru itu namanya salib? Belum tentu. Mungkin juga bisa naik jabatan tetapi pikul salib di dalamnya. Turun jabatan itu salib siapa? Nehemia. Apakah harus ditolak seperti Yesaya baru namanya salib? Memang kita akan ditolak oleh orang dunia tetapi tidak berarti orang yang memikul salib itu pasti tidak dikenal oleh orang lain dan tidak dihargai oleh orang lain. Apakah harus melayani musuh baru itu adalah pikul salib di dalam pelayanan seperti Yunus. Jawabannya dalah tidak. Apakah itu harus diberikan direct oleh Tuhan seperti Abraham itu: “Engkau keluar dari Ur-Kasdim.” Itu kalimat dari Tuhan. Jawabannya adalah tidak. Ayub mendapatkan salib yang dari Tuhan, kehendak Tuhan terjadi dari second cause of provident. Ada orang jahat yang akhirnya membunuh anak-anaknya. Ada orang lain dan tidak ada kalimat Tuhan di situ. Ketika melihat salib, sebenarnya melihat secara keseluruhan kehidupan manusia. Hidup memikul salib adalah hidup yang selalu disatukan di dalam Kristus.
Hidup memikul salib adalah hidup yang merupakan panggilan kita. Jikalau saya boleh memberikan beberapa hal, maka ketika bicara mengenai salib; maka hal yang pertama itu adalah adanya beban, penderitaan, kesulitan, adanya jalan hidup. Yang kedua, bukan saja jalan hidup beban, kesulitan, penderitaan tetapi diberikan oleh Allah baik secara langsung maupun menggunakan second causes. Hal yang ketiga adalah agar kita dibentuk serupa dengan Kristus. Dan yang keempat adalah: dan melaluinya nama Kristus itu dikenal. Keempat hal ini jika digabungkan menjadi satu menjadi hidup yang dikosongkan agar seluruh kehendak Allah jadi di dalam dan melalui hidup kita untuk menggenapi nama-Nya, untuk nama-Nya dipermuliakan.
Banyak orang menginginkan melalui hidupnya nama Tuhan dipermuliakan tetapi tidak masuk proses di dalam hidupnya. Ketika seseorang disatukan di dalam Kristus, union with Christ, dua hal ini terjadi, pertama adalah pembenaran (justification). Justification, didapat dari event pada masa lampau yaitu Christ died for us, Kristus mati bagi kita. Kita dilepaskan dari kematian kekal. Itu adalah pembenaran (justification). Tetapi aspek kedua, pengudusan (sanctification) kalau saudara-saudara mau mendefinisikannya berdasarkan salib adalah satu jalan hidup sekarang, setiap hari di dalam diri kita untuk kita mati setiap hari. Bagi orang Kristen, salib itu bukan hanya sesuatu tempat subtitusi pada masa yang lalu tetapi satu tempat eksekusi setiap hari, daily execution. Eksekusi terhadap diri kita, menjatuhkan kematian kepada diri kita. Mati terhadap kesombongan diri, mati terhadap rancangan-rancangan masa depan yang kita sendiri create bagi diri kita, mati untuk hidup yang berpusatkan pada diri. Salib akan membentuk hidup kita. Dan ketika itu ada, ketika bentukan itu ada di dalam, maka kemudian kita baru bisa menyatakan kemuliaan Allah di luar. Oswald Chambers menyatakan: Sebenarnya seluruh pengalaman hidup kita dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab, kesatuan dengan Yesus Kristus dan kesatuan yang terakrab dengan Yesus Kristus adalah jikalau kita rela memikul salib yang disediakan bagi kita. Sekali lagi, ini bukan hal yang mudah. Tetapi tidak ada jalan lain, Alkitab tidak memberikan jalan yang lain. Alkitab tidak memberikan kemungkinan yang lain untuk hidup kita mulia kecuali melalui jalan salib dan tidak mungkin ada jalan yang lain untuk hidup kita mempermuliakan Bapa di Surga tanpa jalan salib.
Satu hal yang hilang di dalam kekristenan adalah berita tentang salib. Dan karena berita tentang salib itu sudah digeser dari mimbar gereja, maka banyak jemaat yang begitu sangat tulus, mereka tidak mengerti dan tidak mengenal apa itu salib yang Tuhan nyatakan di dalam hidup kita sehari-hari untuk kita tanggung setiap hari. Menjadikan kekristenan itu kelihatan sekali Kristen tetapi sebenarnya itu tidak pernah mempengaruhi dunia. Kelihatan besar tetapi sebenarnya intinya itu hilang. Ketika kebesaran itu meletus, itu seperti balon yang di tengah-tengahnya kosong. Dan itu yang sudah mencemari dunia ini, mencemari gereja ini, mencemari gereja di seluruh dunia karena berita tentang salib dan orang-orang yang memikul makin lama makin sedikit.
Mari kita lihat sekarang beberapa ayat penting berkenaan dengan salib Kristus. Lihat Filipi 3:17-19. Paulus menangis untuk hal ini. Orang-orang yang menjadi seteru salib. Ini adalah bicara mengenai gereja. Perhatikan ayat yang ke 19. Kemuliaan dunia, uang dan juga seluruh kemuliaan mereka, pikiran mereka adalah segala sesuatu yang duniawi yang dikhotbahkan, diajarkan di dalam gereja. Paulus mengatakan orang-orang seperti ini adalah seteru salib. Lihat 1 Korintus 1:23. Perhatikan, gereja yang akan terus menerus memberitakan salib dan kita yang mau untuk rela pikul salib, bagi orang-orang Yahudi, orang-orang beragama adalah satu batu sandungan. Bagi orang-orang gentile, orang-orang dunia, adalah sesuatu kebodohan. Saudara harus mengerti; gereja ini adalah gereja yang bodoh. Sungguh. Sebagai hamba Tuhan, saya musti mengatakan sesuatu. Saya tidak dipanggil untuk menyenangkan manusia. Saya tidak dipanggil untuk uang. Saya juga tidak dipanggil untuk masa depan saya itu gilang-gemilang dan dikenal oleh banyak orang. Gereja ini adalah gereja yang bodoh. Dan saudara adalah orang-orang yang bodoh jikalau mengikuti gereja ini. Saudara harus tahu, itu adalah hal yang disediakan Tuhan bagi kita.
Terakhir, lihat Lukas 14:25-26. Ada satu rahasia rohani di dalam hal ini. Perhatikan ayat 33-35. Perhatikan 2 hal ini yang menjadi dasar seluruh pelayanan kita.
Beritakanlah Kristus yang tersalib. Jikalau Anak Manusia itu ditinggikan, Dia akan menarik banyak orang kepada-Nya. Jangan pernah mengganti berita salib untuk membawa banyak jiwa ke dalam gereja. Kita tidak dipanggil untuk membawa orang lain datang kepada kita, tetapi kepada Kristus. Orang lain datang kepada Kristus itu adalah harus dengan salib yang diberitakan. Dan camkan di dalam hati kita seumur hidup, kapanpun dan sampai kapanpun Tuhan memberikan kita untuk pelayanan kepada Dia. Kabarkan salib, percayalah kepada Firman itu dan lihat bagaimana Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang bahkan kita tidak pernah duga sebelumnya. Bicarakan Tuhan yang tersalib dan itu adalah kunci pertumbuhan jumlah jemaat yang sejati. Perhatikan ayat yang tadi kita baca. “Barangsiapa yang tidak memikul salib dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Lalu Yesus Kristus menyatakan bagaimana kita harus menghitung harganya. Lalu kemudian yang terakhir itu Dia katakan: “Garam itu memang baik tetapi jika garam menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?” Saya sangat terkejut dengan prinsip ini. Saudara dengarkan baik-baik. Gereja yang menghilangkan salib itu adalah gereja yang sudah jadi tawar. Saya menemukan satu prinsip ini, secara rohani, saudara dan saya mau menjadi garam yang tidak tawar? Kabarkan salib. Maka mari kita rela meskipun sulit, pikul salib.
Belajarlah mengenal Allah yang mulia sehingga kita rela memikul salib kita. Salib itu memang sesuatu yang tidak mudah, tidak enak, menjadikan kita berair mata. Tetapi uniknya di dalam kerelaan, Tuhan sekali lagi, mengubahnya di dalam mujizat-Nya, salib itu menjadi mulia karena kita ketika memikul salib itu menjadi priviledge, hak istimewa yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Salib itu menjadi sesuatu yang mulia. Lihatlah semua orang yang dipakai Tuhan, para misionaris dan bapak-bapak gereja. Mereka itu mulia bukan karena mereka diam saja, saat teduh setiap hari. Tidak. Mereka mulia itu karena mereka memikul salib. Apa yang menjadi saat teduh itu mereka jalankan di jalan. Di dalam perjalanan mereka memikul begitu banyak kesulitan dan aniaya. Tetapi itu menjadi kekuatan. Ketika memikul salib kita sedih, tetapi uniknya Alkitab mengatakan: kalau engkau memikul salib, engkau bisa tersenyum karena itu mulia. Alkitab mengatakan: Kekuatan kita adalah salib Kristus. Paulus menyatakan: Aku tidak mau bermegah selain dari salib Kristus. Dua hal ini sekali lagi, pertama; kabarkan salib. Kedua adalah kenallah Tuhan karena Dia itu begitu mulia dan karena kita makin lama makin melihat kemuliaan. Salib yang kecil itu yang kita tanggung, tidak menjadi sesuatu hal yang hina; menjadi sesuatu hal yang membuat kita mengasihani diri tetapi membuat kita menjadi terhormat, menjadi mulia, menjadi anugerah yang besar karena siapakah kami sehingga kami boleh memiliki salib untuk boleh mempermuliakan nama-Mu. Kiranya kita boleh berbangga di dalam salib Kristus.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (14)
Matius 4:8-11 dan Lukas 4:13
Salib merupakan satu hal yang setan mau hindarkan di dalam diri Yesus Kristus. Salib adalah sesuatu yang Yesus sendiri sebenarnya tidak inginkan karena salib artinya Allah Bapa menyingkirkan muka-Nya dan menimpakan seluruh murka-Nya kepada Allah Anak. Dia sendiri berdoa mengutarakan isi hati-Nya di dalam kesendiriannya bahwa kalau mungkin cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi jikalau tidak mungkin biar kehendak-Mu saja yang jadi. Tetapi adalah jelas, di dalam paktum salutis, di dalam covenant of redemption antara Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus di dalam kekekalan, maka tidak ada penebusan tanpa ada jalan salib, tidak ada pelayanan tanpa jalan salib, tidak ada kemuliaan yang bisa dibuat oleh manusia tanpa mengikuti jalan salib dari Yesus Kristus. Maka di sini di dalam pencobaan ketiga, Yesus mengajarkan kepada kita bagaimana kita bisa menyangkal diri. Dia menyangkal diri-Nya, Dia memikul salib-Nya, Dia mengatakan kepada setan enyah engkau setan, karena hanya kepada Allah saja engkau harus berbakti. Tidak ada kemuliaan bagi Allah kalau Anak Allah tidak dimuliakan. Allah oknum pertama dimuliakan jika dan hanya jika Allah oknum kedua dipermuliakan dan Allah oknum kedua dipermuliakan jika dan hanya jika harus melalui jalan salib. Ini sesuatu yang tidak terhindarkan, sesuatu tipuan dari setan jika kita menjadi pengikut Kristus tanpa jalan salib. Adalah isi hati Kristus sendiri untuk kita boleh mengabarkan injil dan melakukan misi di tengah-tengah dunia, tetapi, tanpa berita salib dan tanpa jalan salib itu adalah penipuan dan tidak ada dampaknya di dalam hidup manusia. Biarlah ini menjadi pelajaran bagi kita, biarlah kita boleh mendidik diri kita, tidak menipu diri, dan sungguh-sungguh kembali kepada Alkitab. Tanpa berita salib itu bukan kekristenan sama sekali. Kekristenan yang sejati adalah sangkal diri dan pikul salib.
Salib adalah beban, kesulitan, jalan hidup, sesuatu penderitaan yang diberikan Allah, agar kita dibentuk menjadi serupa Kristus dan melaluinya nama Kristus dikenal. Salib adalah sesuatu hidup yang dikosongkan agar kehendak Kristus terjadi di dalam hidup kita dan melalui hidup kita. Ada 4 hal bagaimana sikap hati kita di dalam hal ini.
Menyadari bahwa kita sangat lemah dan musuh sangat kuat untuk menyingkirkan kita dari jalan salib Tuhan.
Lihat Lukas 22:31-34. Pada waktu perjamuan malam, Yesus mengatakan bahwa Dia akan diserahkan kepada pemimpin-pemimpin agama, Dia akan menerima jalan salib, Dia akan masuk di dalam penganiyaan yang luar biasa besar. Kemudian Petrus, yang adalah pemimpin dari seluruh murid, mengatakan walau semua murid pergi karena imannya tergoncang, maka ia tidak akan pergi. Petrus mengatakan dia berani mati dan mau masuk dalam penjara untuk Yesus. Oswald Chambers menyatakan Petrus jujur dan Petrus penuh dengan gagah berani tetapi dia naïf, dia bodoh. Kalau kita membaca seluruh dunia ini dari kacamata Alkitab, maka Tuhan sebenarnya memberikan kepada kita satu rahasia yaitu kita adalah makhluk yang sangat lemah dan setan adalah makhluk yang sangat kuat. Petrus adalah murid yang dipanggil sendiri oleh Yesus Kristus. Petrus melihat Yesus menyembuhkan, berjalan di atas air, Petrus sendiri bahkan berjalan di atas air, bukankah dia sendiri yang melihat bagaimana seorang anak dibangkitkan, dia sendiri dari tiga murid yang melihat transfigurasi Tuhan Yesus Kristus, tetapi seluruhnya itu menjadi seakan-akan tidak berguna sekarang, sekarang tidak kuat begitu dilawan oleh setan. Seharusnya bukankah dia berjalan mengikut Yesus di mana dia itu berada. Yesus sendiri menyatakan di mana aku berada maka pelayanku itu harus berada tetapi ketika dia mau menjalani jalan salib itu, jalan mengikut Yesus Kristus maka ketika dia sudah sampai titik tertentu, dia tidak kuat.
Tetapi ada satu anugerah Tuhan yang Tuhan beritakan kepada kita di sini, yaitu Tuhan mengatakan “Aku sudah berdoa supaya imanmu tidak gugur” Hati saya hancur dan dalam doa saya, saya bicara kepada Tuhan, “Tuhan aku ingin mengenal Engkau tetapi terlebih lagi kenallah aku, ingatlah aku, berdoalah untuk aku Tuhan”. Janganlah kita sombong, kita ada sekarang itu hanya karena anugerah Tuhan. Kita harus terus menerus menyadari satu hal bahwa kita itu tidak mampu, orang yang tidak mampu adalah orang yang terus mencari wajah Tuhan minta belas kasihan Tuhan. Kalau kita menyadari betapa miskinnya jiwa kita dan begitu kuatnya musuh, maka kita terus menerus meratap karena salib itu harus kita pikul setiap hari, Tuhan tolong daku, Tuhan beri anugerah-Mu, ingat aku di dalam doa-Mu. Saya melihat sesuatu keindahan, karena pada hari ini Yesus itu duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Dia tidak sedang bersantai, Dia melakukan doa syafaat terus menerus. Ada 2 pribadi Allah yang berdoa syafaat bagi kita yaitu pertama adalah pribadi Allah oknum kedua yang menjadi perantara dan pendoa syafaat terus menerus dan yang kedua adalah Roh Kudus yang di dalam diri kita yang berdoa dengan kalimat-kalimat yang kita sendiri mungkin tidak mengertinya untuk dia itu berbicara meminta kekuatan di dalam hidup kita.
Belajar memiliki satu arah hati hanya kepada Tuhan saja.
Tidak kompromi dan memiliki kesetiaan (Fidelity). Fide atau faith itu artinya satu arah hati tidak bercabang. Orang yang mendua hatinya tidak akan mendapatkan apapun saja dari Tuhan, bahkan ia tidak akan mendapatkan pengertian sedikitpun berkenaan dengan kehendak Allah di dalam hidupnya. Prinsip untuk mengerti kehendak Tuhan adalah tidak boleh mendua hati, harus meletakkan seluruh hidup, seluruh hatimu untuk mau tahu kehendak Tuhan. Sama halnya dengan memikul salib kita setiap hari berarti belajar memiliki satu arah hati hanya kepada Tuhan saja.
Di dalam tiga peristiwa setan mencobai Yesus Kristus, saudara bisa melihat prinsip-prinsipnya. Pencobaan pertama maka setan mengatakan ubah batu menjadi roti, Yesus tidak mau. Itu artinya Dia mau terus menerus bergantung kepada Firman, bukan bergantung kepada dunia. Pencobaan kedua maka Dia dibawa ke bumbungan bait suci, loncatkan dirimu, tetapi Yesus mengatakan tidak. Ini adalah bicara berkenaan dengan ketaatan, jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu. Orang yang taat, orang yang tidak mencobai Tuhan. Orang yang mencobai Tuhan orang yang memberontak kepada Tuhan, bersungut-sungut seperti Israel dipadang gurun. Pencobaan ketiga, setan mengatakan, “aku akan berikan seluruhnya”, tetapi Yesus mengatakan, “Enyahlah engkau! Hanya kepada Tuhan saja engkau harus berbakti” ini berarti setia hanya kepada Dia.
Perhatikan baik-baik, point kedua ini yaitu kita harus memiliki satu arah hati, setia kepada Tuhan dan tidak berkompromi. Setelah Yesus dicobai yang ketiga, setan mundur untuk menunggu waktu yang tepat yaitu ketika Yesus Kristus mau pergi ke Yerusalem dan Yesus mengatakan kepada seluruh murid-Nya, “Anak manusia akan disesah sebentar lagi, akan mengalami jalan aniaya”. Lalu Petrus membawa Yesus ke samping mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi pada Yesus. Lalu Yesus mengatakan kalimat yang sama persis seperti pencobaan yang ketiga, “Enyah engkau setan!” Perhatikan baik-baik mengapa satu arah hati, adalah karena di dalam menjalani salib ada kesulitan yang lain yaitu orang yang paling dekat dengan kita. Yesus Kristus sendiri pernah menyatakan ayat-ayat ini, lihat Matius 10: 34-38, Matius 16:23. Perhatikan, selama 3,5 tahun Yesus Kristus hidup bersama Petrus, mengajarkan seluruh jalan-Nya kepada Petrus, Dia menyatakan isi hatinya kepada seluruh murid-Nya dan di antara 12 murid itu yang menjadi soko guru jemaat dan 12 murid yang menjadi pilar seluruh bangunan gereja sampai di dalam kekekalan sampai bumi ini berhenti berputar, dan dari 12 murid itu yang paling atas adalah Petrus. Yang paling atas, yang paling dekat dengan Kristus, yang paling dipakai oleh setan. Betapa sakitnya hati Yesus Kristus, betapa Dia merasa satu kesendirian, orang yang paling dekat dengan Dia pun tidak bisa mengerti-Nya. Kalau saudara sudah bicara berkenaan dengan salib, saudara perhatikan dengan baik-baik orang yang paling dekat dengan kitapun tak akan mengerti. Ini adalah sesuatu keterpecahan yang luar biasa, tetapi Yesus menawarkan damai sejahtera. Damai sejahtera dan kesukacitaan yang Tuhan tawarkan berbeda dengan yang dunia tawarkan.
Aplikasi dari prinsip ini adalah, suami jangan menjadi penghalang isteri, isteri jangan menjadi penghalang suami, anak-anak jangan menjadi penghalang orang tua, dan orang tua jangan menjadi penghalang anak-anak mereka, ingat kita masing-masing secara pribadi eksistensial kita dibeli oleh Kristus. Seluruh keluarga kita itu bukan milik kita. Mereka adalah milik Kristus yang saat ini untuk sementara dititipkan kepada kita.
Sudah terlalu banyak kita mendukakan hati Tuhan, sudah berapa banyak isteri yang berusaha untuk terus menarik suaminya untuk tidak hidup bagi Tuhan. Berapa banyak suami yang terus tarik isterinya untuk tidak hidup bagi Tuhan. Saudara nanti akan berurusan dengan Tuhan sendiri, jangan engkau berpikir sudah menikahi seseorang, itu menjadi milikmu, tidak! Sebaliknya kalau saudara menyerahkan seluruh keluarga didedikasikan hidup bagi Kristus, keluarga saudara akan mengalami sukacita yang luar biasa besarnya.
Di dalam hal ini, perhatikan bagaimana Yesus Kristus menjawab Petrus, tidak ada diskusi, “enyah engkau Setan! Ini adalah satu titik krusial, yang saudara harus mengerti kapan Yesus Kristus itu tidak lagi ada diskusi. Sampai di titik ini, persis seperti ketika Yesus Kristus bicara kepada Pontius Pilatus: “Aku datang, kerajaan-Ku bukan dari dunia ini, Aku datang menyatakan kebenaran”. Lalu Pontius Pilatus mengatakan: Apakah itu kebenaran? Sampai di situ, kalau dia sudah tidak mengakui adanya satu kebenaran yang bisa ditemukan di dunia ini, Yesus langsung diam. Banyak orang tidak tahu bagaimana bersikap. Saudara boleh debat apapun saja kalo sudah sampai orang itu mengatakan: Apa itu kebenaran? Saudara tidak usah debat lagi, Yesus pun tidak debat. Apakah engkau berpikir dengan berdebat bisa memenangkan jiwanya? Tidak perlu bicara lagi, lihat kapan Anak Allah itu diam.
Tetapi ketika Yesus menjawab Petrus berbicara tidak seperti itu, “enyah! Tidak ada diskusi lagi. Maka kita harus mendidik diri kita, ini tidak mudah. Alkitab mengatakan, jangan berdiskusi kalau urusan dengan panggilan bahkan dengan isteri atau suami mu. Ini adalah sesuatu panggilan Allah di dalam hidup kita, saya harus taat. Itulah sebabnya banyak orang dipanggil oleh Tuhan untuk menjalani jalan salib, mengikut Tuhan menjadi hamba Tuhan, lepaskan semuanya. Yesus Kristus mengatakan, “seorang yang mau membajak lalu kemudian berpaling kebelakang, dia tidak layak bagi-Ku”.
Hal-hal ini keras sekali. Yesus begitu sabar, murah hati, tekun mendidik tetapi kalau sudah berbicara mengenai salib, Dia diam, enyahlah engkau. Tidak perlu berdiskusi, karena makin berdiskusi hati kita makin lemah, makin diskusi kita sendiri makin sakit.
Di dalam satu ayat Alkitab di Perjanjian Lama, ada satu tafsiran yang pernah dikotbahkan oleh seorang mengenai Abraham. Ketika Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya di gunung, ia mentaatinya. Tidak ada di dalam bagian ini bicara mengenai Sara. Jika Abraham mendiskusikan terlebih dahulu salibnya dengan istrinya, Sara, mengenai persembahan anaknya itu, maka hari ini tidak ada Abraham bapa orang beriman. Ada hal-hal yang tidak perlu bicara kepada isteri, ada hal-hal yang tidak perlu bicarakan dengan isteri. Kalau itu dosa yah bicara, kalau itu salib, saudara lawan. Salib saudara harus jalani sendiri, itu sulit tetapi itu yang Tuhan nyatakan. Yesus Kristus mengajarkan satu arah hati, karena begitu mendua, kita akan mengalami kesulitan untuk memikul salib.
Lembut hati.
Marilah kita belajar rela pikul salib. Hanya ada dua benda yang di dalam Alkitab yang Yesus katakan kepada kita untuk kita pikul. Pertama, pikullah kuk yang kupasang, kuk itu lambang kerja keras. Kedua pikullah salibmu, itu adalah lambang kematian. Pikul kuk dan pikul salib. Jikalau kita tidak rela maka bebannya besar luar biasa, tetapi Yesus mengajarkan kepada kita dua-duanya itu menjadi sesuatu yang ringan. “Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah dari pada-Ku beban itu ringan”, Tidak ada kuk yang ringan. Tidak ada salib yang menyenangkan. Tetapi keduanya bisa ringan dan membahagiakan jikalau hati kita rela dan kerelaan itu dari kelembutan hati.
Joni Eareckson Tada, adalah seorang tunadaksa (quadriplegic). Suatu hari ia melompat masuk ke dalam air, kepalanya terantuk batu di dasar air yang ternyata dangkal. Seketika itu juga seluruh tubuhnya mati rasa. Ia mederita kerusakan permanen pada tulang belakangnya. Beberapa kali Joni menghadiri kebaktian penyembuhan, tetapi ketika pulang dari kebaktian itu ia tetap di menggunakan kursi roda. Orang-orang mengatakan orang ini tidak beriman, karena ia tidak disembuhkan oleh Tuhan. Tetapi Joni Eareckson Tada sekarang dipakai oleh Tuhan keliling di mana-mana untuk menyatakan bahwa orang-orang cacat itu disayangi oleh Tuhan, dia dipakai oleh Tuhan di dalam penderitaan. Di dalam bukunya, Joni membicarakan berkenaan tentang kelembutan hati untuk rela memikul salib. Dia mengatakan bahwa gambaran lembut hati yang dipakai oleh Alkitab aslinya adalah tentara Romawi atau Yunani pada waktu itu yang berusaha untuk menaklukkan seekor kuda di hutan, untuk dipakai menjadi alat kerajaannya, semakin kuda itu liar, semakin punya kekuatan yang besar nanti di dalam pertarungan. Sebelum dipakai oleh tuannya di dalam pertarungan yang besar, maka tuannya harus bisa menaklukkan kuda itu dan kuda itu takluk, itu lembut hati. Sepanjang kuda itu tidak mau taat, sepanjang itu pula dia tidak bisa dipakai oleh tuannya. Tetapi kalau kuda itu mau takluk, mau menerima pimpinannya, agar kemudian dikeluarkan dari hutan, dilatih, dan dibentuk, kuda itu akan menjadi kuda perang yang akan memenangkan pertandingan. Kiranya kita berdoa minta agar Tuhan memberikan kelembutan hati sehingga kita rela.
Alkitab menyatakan rahasia rohani bagaimana kelembutan hati itu muncul.
a. Melihat Kristus menanggung salib lebih daripada kita. Lihat Ibrani 12:1-4. Jadi kelembutan dan kerelaan muncul karena mata yang melihat kepada Kristus yang memimpin kita dalam iman, membawa iman itu kepada kesempurnaan yang dengan mengabaikan kehinaan, tekun memikul salib. Jangan melihat orang lain. Bagi kita yang memikul salib, biarlah kita boleh belajar mengenal Kristus, baca Firman dan minta anugerah Tuhan untuk kita boleh memandang Kristus secara mata rohani, itu membuat kita lembut hati.
b. Karena Allah itu setia kepada kita. Ada satu kalimat dalam Mazmur bahwa orang-orang yang sudah lanjut usianya pun akan menyatakan bahwa Dia, Allah yang setia dan tidak ada kecurangan dari pada-Nya. Maka kesetiaan Allah itu membuat kita rela. Allah itu setia, Allah tidak pernah hutang. Setan tidak pernah dagang rugi, Allah itu tidak pernah hutang. Kalau engkau sekarang ada sulit, ada air mata, jalani dengan rela, engkau akan lihat, akan adanya kemuliaan dan Dia akan memberikan berkat demi berkat didalam salib yang kita tanggung.
c. Dengan mengingat bahwa Dia mengerjakan segala sesuatu untuk kebaikan kita (Roma 8:28). Ini menjadi suatu ayat penghiburan bagi kita sejatuh apapun kita dalam dosa. Kalau saudara kemudian bertobat, saudara baca ayat ini. Perhatikan baik-baik, salib itu adalah cara Allah membentuk hidup kita untuk kita hidup serupa dengan Kristus. Banyak orang menjadi Kristen, bahkan aktif di gereja tetapi tidak mau menjadi orang Kristen yang sejati dan orang Kristen yang sejati adalah orang yang berani pikul salib. Orang pikul salib itu adalah orang yang dibentuk rela untuk menjadi serupa Kristus. Tujuan Allah kepada kita, Dia membenarkan kita. Tujuan Allah menebus kita bukan membawa kita pergi ke surga saja, tujuan Allah membentuk hidup kita, menebus hidup kita, membeli hidup kita adalah untuk kita serupa dengan Kristus didunia ini.
Biar kita boleh mengerti, kelembutan itu muncul karena tiga hal, pertama melihat Yesus Kristus yang tekun memikul salib, kedua ingat bahwa Allah itu setia adanya, ketiga bahwa apa yang Dia berikan kepada kita adalah untuk kebaikan kita.
Dari kerelaan itu akan muncul sukacita karena melihat kemuliaan dari salib.
Sukacita ini tak akan muncul sebelum kita rela, tetapi begitu rela maka akan ada sukacita yang besar, karena melihat kemuliaan salib. Salib itu bukan lagi menjadi tanggungan berat saja, salib itu menjadi privilege, hak istimewa. Orang Kristen yang benar adalah orang Kristen yang menjalani jalan salib dengan senyum dan memuji Tuhan. Ini rahasia yang besar sekali. Lihat Kolose 1:24, “aku bersukacita karena aku menderita”, ini bukan orang Asketisme yang suka menoreh-noreh, membuat derita pada tubuh, lalu kemudian mengasihani diri. Sekarang saudara-saudara, “aku boleh menggenapkan apa yang dalam dagingku, apa yang kurang pada penderitaan Kristus”. Perhatikan baik-baik, penderitaan Kristus secara substansi, secara kualitas tidak kurang, penderitaan Kristus secara hakekat, ontological itu cukup untuk meredakan murka Allah, itu cukup untuk menebus kita dari dosa. Yang kurang adalah penderitaan Kristus itu kurang dikenal bagi seluruh dunia. Dia mati di Yerusalem, 2000 tahun yang lalu, bagaimana mungkin Dia dikenal sampai saat ini di seluruh dunia? Perhatikan baik-baik, Injil itu berjalan ke seluruh dunia dari jaman ke jaman dengan cara seperti ini, orang-orang itu pergi memikul salib dan kemudian memberitakan Firman dan hidup sesungguhnya bagi Allah, di dalam sakit penyakit, kesulitan, aniaya mereka memuji Tuhan, sampai kemudian seluruh mata orang-orang di sekitarnya bertanya kepada mereka, siapa yang engkau percaya ini? Kenapa engkau mau mati bagi Dia? Berapakah mulianya orang seperti ini? Siapa Dia sehingga seluruh hidupmu itu memiliki kekuatan untuk bersukacita memuji Allah, ketika engkau menderita? Aku mau tahu siapa Dia! Dan dengan itulah seluruh Injil itu pergi ke seluruh dunia, dan genapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus.
Perhatikan baik-baik, salib adalah metode Allah di dalam meluaskan kerajaan-Nya di bumi ini. Itu adalah privilege. Jikalau kita berada dalam kesulitan, asal itu bukan karena dosa, tetapi kesulitan yang Tuhan ijinkan dan kemudian kita rela taat dan minta kekuatan setiap hari, mengubah kesulitan itu akhirnya menjadi puji-pujian bagi nama-Nya, orang akan melihat saudara dan orang akan bertanya apa yang menjadi kekuatanmu? Siapakah Dia sehingga engkau itu mau menyerahkan seluruh hidup, masa depan dan segala yang engkau miiki bagi Dia? Apakah Dia itu sungguh-sungguh mulia? Orang akan tergerak di dalam hatinya. Paulus mengatakan sekarang aku boleh bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Belajarlah bersyukur ketika berada dalam kesulitan hidup, belajarlah berterima kasih ketika kita berada di dalam air mata. Bersyukur kepada Tuhan untuk semuanya bahkan karena Tuhan sedang membentuk kita dengan salib yang diletakkan untuk nama-Nya dipermuliakan. Itulah sukacita dipakai oleh Tuhan, dipakai untuk kemuliaan Tuhan, untuk kehendak-Nya jadi dan nama-Nya dipermuliakan. Kiranya Tuhan memimpin hidup kita, kiranya Tuhan boleh memberikan semakin dalam pengertian salib, dan kerelaan kita untuk memikul salib-Nya.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (15)
Matius 4:1-11 dan Efesus 6:10-20
Saya merelasikan antara temptation of Jesus Christ dengan Spiritual warfare. Ketika melihat pencobaan Yesus Kristus oleh setan di padang gurun, maka satu sisi ini adalah sesuatu yang sifatnya adalah temptation, yang sifatnya menguji, mau menjatuhkan, tetapi Yesus Kristus tidak jatuh. Yesus Kristus bukan saja bertahan; Yesus Kristus menyerang sampai setan harus undur daripada-Nya. Ini adalah battle, peperangan yang tidak terlihat, sekarang dinyatakan oleh Allah. Melalui peristiwa yang sesungguhnya terjadi, maka saudara mengerti taktik, strategi dan tujuan setan. Dan kita mengerti kuasa dan jalan yang dipakai oleh Yesus Kristus, yang mewakili seluruh gereja, untuk melawan Setan. Peperangan rohani itu tidak bisa dihindarkan, ini panggilan gereja setelah manusia jatuh di dalam dosa. Tidak ada lagi perdamaian. Jangan pernah berharap akan adanya perdamaian dunia, karena kalimat pertama dari Allah Bapa di Surga setelah manusia jatuh di dalam dosa adalah “Aku akan mengadakan satu permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini. Keturunanmu akan memagut tumit daripada keturunan perempuan ini tetapi keturunan perempuan ini akan meremukkan engkau tepat di atas kepalanya.” Ini adalah nubuatan bahwa setan akan berusaha untuk melukai gereja tetapi tidak akan fatal adanya. Gereja akan menghancurkan segala perbuatan setan. Di dalam Kristus, kita akan menang adanya.
Ketika Yesus Kristus dicobai, maka kita dapat melihat jalan keluar yang Dia berikan, strategi yang Dia nyatakan, bagaimana kekuatan dan senjata, perlengkapan perang yang Tuhan nyatakan melalui Dia kepada kita. Paulus membukakan semua ini dengan lebih rinci di dalam kitab Efesus, berkenaan dengan perlengkapan-perlengkapan senjata Allah. Buku yang terbaik membahas mengenai Efesus pasal 6, tentang perlengkapan senjata rohani orang Kristen, adalah buku dari seorang puritan, 3 jilid, William Gurnall. Ketika kita berperang dengan setan yang tidak terlihat (subtle enemy), dia powerful enemy. Dia ada satu pribadi dengan seluruh anteknya yang sangat kuat dan berkuasa. Satu-satunya yang bisa menaklukan dia adalah Kritus Yesus itu sendiri dan bukan itu saja, peperangan ini adalah peperangan rohani. Peperangan rohani tidak bisa dibereskan dengan jasmani. Seorang jendral yang kuat, sehabis pulang berperang lalu dia tidur dengan pelacur dan jatuh di dalam dosa. Ini gambaran bahwa orang yang kuat sekalipun secara pribadi, secara psychology dan secara kepribadian, naturnya sebagai manusia, dia bisa menjadi satu pribadi yang dibuat mainan saja oleh setan. Sebaliknya, orang yang kelihatan biasa saja, tetapi kalau dia bergantung sepenuhnya kepada Kristus maka orang ini dipenuhi dengan Roh Kudus dan memiliki kekuatan untuk melawan setan.
Sekarang saya akan bicara berkenaan dengan apa yang menjadi jalan kemenangan. Kristus telah menjadi jalan kemenangan. Karakter Kristuslah yang ada dalam diri kita yang menjadi kemenangan. Kenakanlah Kristus sebagai senjata perangmu. Paulus kemudian itu menjabarkannya dengan lebih rinci lagi. Perlengkapan senjata perang itu:
Ikat pinggang kebenaran, belt (Aleteia).
Ikat pinggang adalah satu lambang di dalam Perjanjian Lama, Tuhan meremukkan musuh dengan menghancurkan pinggangnya. Jadi ikat pinggang kebenaran adalah satu ikat pinggang yang sangat penting dan kalau melihat senjata perang orang Romawi, maka sebagian besar senjata itu selalu dikaitkan dengan ikat pinggang. Kalau ikat pinggang itu terlepas, maka baju zirah akan terlepas. Kalau ikat pinggang itu terlepas, maka tempat untuk menyarungkan pedang tidak ada lagi. Kalau melihat bahasa aslinya, Aleteia, bicara berkenaan dengan sincerity of mind and the doctrine. Kita harus memiliki 2 hal ini yaitu doktrin yang benar dan hati yang benar. Ini adalah kekuatan kita berperang. Kalau kedua hal ini sudah tidak ada, kita tidak akan memiliki kekuatan berperang. Semuanya akan lepas. Semuanya akan ditertawakan oleh setan. Kita tidak boleh memiliki motivasi lain kecuali nama Tuhan dipermuliakan, menyatakan kebenaran, maka berkat Tuhan dinyatakan. Paulus menyatakan: Kami tidak mengkhotbahkan sesuatu yang membuat engkau itu terpikat, terpesona. Kami hanya mengkhotbahkan mengenai kebenaran dan kami mau diuji di hadapan Allah dan manusia. Orang yang seperti itu tak mungkin dikalahkan. Kalau saudara sedang berperang, sedang melayani dan ternyata tidak murni, langsung saudara tidak punya kekuatan untuk maju berperang. Maka sekali lagi, ini bicara berkenaan dengan kemurnian Injil dan kemurnian hati. Kalau kita itu mengikut Kristus dan kita menerima percikkan darah-Nya maka hati nurani kita akan dimurnikan. Dan kalau kita membaca Firman-Nya, kita akan menemukan kemurnian di dalam doktrin-Nya.
Berbaju zirahkan keadilan (Dikaiosune).
Dikaiosune bukan hanya adil tetapi sesuatu kebenaran keadilan, righteousness di dalam bahasa aslinya. Yesus mengatakan, “Jikalau hidup keagamaanmu (dikaiosune) tidak lebih benar dari ahli Taurat dan orang Farisi, maka engkau tidak bisa masuk Surga.” Maka ini adalah bicara berkenaan dengan etika, sikap hidup sehari-hari. Setelah motivasi Injil dan hati benar, maka kemudian tindakan di luar juga harus benar. Banyak orang menolak untuk melayani karena merasa diri belum beres, belum bisa menjadi kesaksian yang baik dalam hidup sehari-hari, sehingga tidak mau melayani. Kita sering sekali tertipu oleh setan. Kalau saudara itu tidak jadi kesaksian, bukan berarti saudara tidak datang ke gereja. Terbalik. Puluhan tahun pun tetap tidak beres, tetap tidak melayani. Satu hal, setan akan membuat hidup kita di bumi ini tidak efektif di hadapan Allah. Setan tidak dapat merebut jiwamu dari Surga menuju ke Neraka. Tidak bisa. Kalau kita adalah orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, sekali terima, diselamatkan, sekali diselamatkan, sampai selama-lamanya diselamatkan. Itu once for all, sekali untuk seterusnya. Yang setan dapat rebut itu bukan jiwamu, tetapi hidupmu. Hidup dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada satu kontribusi pun di dalam Kerajaan Allah, hanya penonton saja sampai mati. Apakah hatimu tidak berteriak? Apakah hidupmu puas? Tidak. Seluruhnya adalah untuk pekerjaan Tuhan, seluruhnya adalah untuk mengabdi, didedikasikan bagi Allah. Dan kalau kita mengarahkan seluruh hidup dan segala sesuatu yang kita miliki, termasuk anak dan istri dan kita semua, keluarga kita, maka akan ada bahagia yang besar. Perbaiki etika, baju zirah, keadilan saudara dan bersamaan dengan itu saudara tetap pergi ke gereja dan melayani. Perhatikan beberapa hal yang sifatnya etika ini. Etika itu adalah hasil daripada justification. Kalau seseorang sudah dibenarkan oleh Kristus maka dengan sendirinya perlahan demi perlahan tetapi pasti, perbuatannya makin lama makin hidup suci dalam seluruh aspek.
Kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera.
Hal yang ketiga bicara berkenaan dengan sandal, kasut, sepatu dan langkah kaki untuk memberitakan Injil. Langkah kaki untuk nama Kristus dipermuliakan. Langkah kaki untuk taat akan apa yang dia sudah dengar dari Tuhan untuk dijalankan di dunia ini. Abraham, keluar dari Ur-Kasdim, langkah kakinya berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera. Nehemia, pergi ke Yerusalem, bangun tembok Yerusalem untuk menyatakan kehendak Allah. Dua pertanyaan ini, pertama, apakah saudara sungguh-sungguh memberitakan Injil? Kakimu ada di mana? Dan ketika itu ada, beritakan Injil atau tidak? Apakah saudara memberitakan kehendak Allah atau tidak? Kedua, apakah engkau dan saya rela dipindahkan oleh Tuhan untuk menggenapi rencananya, untuk Injil itu diberitakan? Sekali lagi, kita tidak dipanggil untuk merancang hidup kita sendiri. Kita dipanggil untuk mengikuti Tuhan. Kalau Tuhan menginginkan kita stay di satu tempat, saudara jangan pergi. Kalau Tuhan menginginkan kita pindah, maka kita tidak boleh diam. Itu adalah perjalanan iman. Kita harus belajar untuk memberitakan Injil. Ada beberapa keluarga dari jemaat di gerejanya John Piper, seorang hamba Tuhan yang Tuhan pakai di masa kini, beberapa keluarga tersebut bertumbuh di dalam iman menjadi orang yang mature, mendoakan, mendoakan misi dan kemudian pergi ke beberapa negara yang lain. Mereka adalah orang-orang awam yang bekerja di profesi mereka masing-masing dan mereka pergi kemana-mana. Itu adalah satu gereja yang baik. Saya tidak tahu kapan, tetapi saya berharap, saya berdoa kiranya Tuhan membangkitkan orang-orang itu ada di dalam gereja ini. Tetapi sebelum itu terjadi, biarlah di mana pun saja, kita memiliki kaki yang berkasutkan kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera.
Perisai iman.
Hal yang keempat adalah iman dan iman itu muncul dari pendengaran akan Firman Allah. Maka ini akan selalu bergabung antara pedang Roh yaitu Firman Allah dan perisai iman. Kalau orang tidak kuat di dalam Firman sebenarnya dia tidak memiliki perisai iman. Orang yang tidak kuat di dalam Firman, ia tidak bisa mengayunkan pedang Roh. Perhatikan apa yang menjadi senjata Yesus Kristus bicara kepada Setan di dalam pencobaan, selalu bicara Firman, ..”ada pula tertulis”… Firman itu menjadi senjata yang sifatnya defensive dan offensive. Firman itu menjadi perisai sekaligus menjadi pedang Roh. Dikatakan, “maka di dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman”. Dengan perisai itu engkau dapat memadamkan semua panah api dari si jahat. Sekali lagi, iman itu muncul dan iman itu hanya boleh berdasarkan Firman.
Suatu hari, Yesus menampakkan diri di danau, Dia berjalan di atas air. Petrus lalu kemudian melihatnya. Pertamanya Petrus takut lalu kemudian ia mengatakan, “Tuhan, kalau itu Engkau, perintahkanlah kepadaku untuk aku boleh berjalan di atas air.” Maka Yesus mengatakan, “Petrus, kau turun sekarang, kau berjalan di atas air.” Berdasarkan kalimat Yesus itu, maka Petrus turun, dan dia mulai berjalan di atas air. Ketika kemudian angin besar datang, dia mulai melihat angin itu, dia mulai memperhitungkan kekuatannya sendiri, dia tidak lagi mengingat Firman dari Yesus itu, maka di saat seperti itu dia tenggelam. Di saat seperti itu, imannya goyang, dia tenggelam. Begitu Petrus mulai tidak mempercayai kalimat Yesus, mulai dia tidak beriman. Saya berharap saudara jelas dalam hal ini.
Hal yang kedua, seandainya Yohanes melihat peristiwa Petrus berjalan di atas air dan dia mengikuti Petrus berjalan di atas air, kira-kira menurut saudara apakah Yohanes dapat berjalan di atas air atau dia akan tenggelam? Jawabnnya adalah Yohanes akan tenggelam, karena tidak ada perintah dari Tuhan. Iman adalah respon ketaatan kepada Firman. Iman itu bukan bicara aku pasti kaya, tidak ada janji Tuhan untuk itu. Kita harus mengerti. Kalau saudara membaca Firman dan tidak ada janji itu, saudara tidak bisa claim. Kalaupun ada janji itu, saudara harus pikir baik-baik apakah janji itu sifatnya adalah umum atau janji itu sifatnya adalah personal. Maka relasi pribadi dengan Allah itu penting sekali. Itu akan menumbuhkan iman, itu akan membuat Alkitab ini menjadi sesuatu yang kita sadar Tuhan bicara pribadi kepada saya.
Ketopong keselamatan.
Di dalam 1 Tesalonika 5:8, “maka engkau biarlah memiliki ketopong pengharapan akan keselamatan”. Ini adalah perlengkapan rohani berdasarkan Alkitab, kita menanti-nanti dengan pengharapan yang pasti, bahwa Yang Berjanji itu akan menepati janji-Nya. Ketika bicara mengenai ketopong itu adalah bicara mengenai pikiran, itu ada di kepala kita. Perhatikan, hal yang paling sering dibidik oleh setan adalah pikiran. Kalau saudara ada di dalam kesulitan, setan akan terus menerus masuk di dalam pikiran saudara. Perlahan-lahan, meskipun kelihatannya pikiran saudara kuat dibentengi tetapi lama-lama itu ada satu tembusan kecil seperti tembusan untuk air, dia masuk lewat situ, pemikiran untuk meragukan Tuhan. Kalau ribuan kali setan bicara untuk kita meragukan Tuhan, lama kelamaan kita dapat mulai membenarkan pemikiran yang salah itu. Firman yang kita baca, akan menudungi pikiran kita, akan terus menguatkan pikiran kita. Membuat kita dapat melawan setan dan menyatakan pengharapanku dari Tuhan, pasti Dia akan memunculkan aku pada waktunya, aku menanti-nantikan Tuhan. Aku berpengharapan kepada Tuhan, karena Dia yang berjanji kepadaku. Saudara-saudara, maka terus kaitkan diri kita dengan janji Tuhan.
Pedang Roh.
Pedang Roh yaitu Firman Allah, maka itu adalah satu-satunya senjata yang sifatnya offensive. Jikalau kita tidak mengerti Firman, kita mudah dikalahkan. Itulah sebabnya Firman itu penting. Itulah sebabnya kita tahu yang paling utama di dalam seluruh hidup keluarga, suami, istri, dan anak-anak adalah membaca Firman. Di dalam sebuah gereja, yang paling penting bukan musik, tetapi Firman. Persekutuan penting tetapi yang paling penting yaitu Firman. Gereja ini terus bicara mengenai Firman. Kelihatannya tidak menyentuh di awal. Kalau saudara dikasih musik, itu ada rasa sentuhannya, itu ada linangan air mata. Tetapi perhatikan, ketika Firman itu diberikan, itu akan masuk seperti biji pertama kali, lama kelamaan akan bertumbuh, berakar, makin besar, kuat dan itu akan membuat kita berdiri tegap. Ini adalah sesuatu pekerjaan dan proses yang lama tetapi pasti akan bertumbuh dan menjadi kuat. Maka sekali lagi Firman itu penting, dan Firman itu untuk dilakukan. Ketika Reformedmenyatakan Sola Scriptura berarti Firman. Dan Firman itu bukan hanya didengar tetapi harus dilakukan. Saudara harus tahu gereja ini mendidik saudara dengan Firman tetapi di tempat yang lain, kita harus melakukan Firman. Firman itu penting, bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri kita. Kita harus menjadi pelaku Firman. Itu adalah pedang Roh.
Ujian, Pencobaan dan Kemenangan (16)
Matius 4:1-11 dan Efesus 6:10-20
Hidup itu adalah hidup yang pasti dicobai dan ini sudah ada sejak manusia pertama, Adam dan Hawa, Tuhan memberikan ujian itu, tidak mungkin bisa terelakkan. Kita tidak mungkin mengelakkan ujian, tetapi kita bisa mengelakkan kejatuhannya. Sama seperti Adam adalah perwakilan pertama seluruh umat manusia, maka Yesus Kristus itu harus dicobai. Sama seperti Israel sebagai satu-satunya bangsa yang menjadi wakil seluruh bangsa umat pilihan Allah, demikian juga Israel yang sejati, Yesus Kristus, itu dicobai. Dan ketika bicara berkenaan dengan pencobaan yang dilakukan setan kepada Yesus Kristus, pada saat yang sama, di sisi yang lain, sebenarnya itu adalah peperangan, battle, war, yang sangat sengit adanya. Peperangan itu tidak mungkin bisa dihindarkan. Sejak manusia jatuh di dalam dosa, maka kalimat pertama dari Bapa di Sorga yang didengar oleh manusia pertama kali adalah: Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan perempuan ini. Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, ada peperangan yang sengit antara setan dan gereja, antara anak-anak kegelapan dengan anak-anak terang dan akan berakhir di dalam peperangan yang besar secara universal. Kita ditujukan untuk hidup di tengah-tengah dunia untuk perang.
Salah satu hal yang saya amati ketika sampai di Australia, ketika saya melihat dan bertemu dengan beberapa orang Kristen, maka satu hal yang saya langsung sense adalah hilangnya spirit peperangan. Kita akan mudah dihancurkan oleh setan. Kita akan mudah untuk menjadi orang Kristen yang tidak bisa dipakai oleh Tuhan. Saudara-saudara, bangkitkan hatimu kembali. Minta urapan dari Roh Kudus untuk engkau boleh berapi-api kembali. Gereja itu terus-menerus berusaha untuk dininabobokan oleh setan dan kalau saudara menikmati semuanya dan berpikir tidak ada lagi yang harus diperjuangkan, maka di saat seperti itu saudara akan menjadi orang Kristen yang biasa berada di dalam pelukan setan. Ini adalah teknik setan yang begitu halus, yang sudah masuk di dalam seluruh kehidupan orang-orang Kristen. Tidak ada lagi kekuatan untuk perang. Saudara lihat orang-orang yang dipakai Tuhan, Robert Murray McCheyne, John Owen, John Flavel, Martyn Llyod Jones, selalu cirinya satu, yaitu mereka siap bertempur dan sedang bertempur. Saudara tidak mengetahui musuhmu di mana karena engkau sedang tertidur. Kalau Roh Kudus membangkitkan engkau, engkau akan menyadari bahwa itu perang. Berapa banyak orang yang sadar? Engkau merasa nyaman karena sedang berada di dalam pelukan setan. Tetapi Yesus Kristus mengajarkan perang. Lihatlah seluruh kehidupan murid-murid-Nya, perang. Satu persatu murid-murid-Nya mati martir karena ada peperangan.
Saya sarankan saudara-saudara membaca salah satu buku dari 2 buku ini, buku dari William Gurnall adalah The Christian in Complete Armour,maka saudara akan mengetahui betapa sengitnya peperangan itu, kedua adalah The Screwtape Letters oleh C.S. Lewis. Saya akan membacakan satu surat dari buku The Screwtape Letters berkenaan dengan teknik setan, tulisan ini tidak mudah untuk dibaca karena subjek dan objeknya akan berputar di dalam. Sebelumnya, C.S. Lewis adalah seorang atheis yang kemudian menjadi orang Kristen dan dia adalah orang yang jenius sekali dan dipakai oleh Tuhan. Dia penulis yang terkenal bagi anak-anak yaitu The Chronicles of Narnia. Kalau membaca buku The Screwtape Letters,saudara harus mengerti beberapa hal ini, pertama Screwtape itu adalah seorang iblis senior yang sedang menuliskan surat-suratnya untuk meng-encourage atau mungkin menegur iblis junior, namanya Wormwood. Iblis junior itu adalah kemenakannya sendiri. Di dalam tulisannya, ketika Screwtape mengatakan bahwa “kita rugi”, itu artinya setan rugi, Yesus yang untung. Atau ketika Screwtape mengatakan “kita untung”, dalam pikiran saudara, saudara harus berbalik bahwa itu adalah Yesus yang rugi. Dan ketika Screwtape itu menuliskan “musuh kita”, itu artinya adalah Yesus Kristus itu musuh kita. Perhatikan apa yang menjadi teknik dari setan, yaitu berusaha untuk membuat kita semua tidak berada, tidak merasa ada di medan peperangan.
Yang terkasih Wormwood,
Jelas sekali engkau maju pesat (berarti iblisnya itu berhasil melakukan sesuatu). Satu-satunya kekuatiranku adalah jika kau membuat pasienmu (pasien itu adalah kita semua, orang Kristen) sadar akan posisi yang sebenarnya, justru karena upayamu mempercepatnya. Bagi engkau dan aku yang bisa melihat posisi itu dengan benar, jangan pernah melupakan betapa hal ini berbeda di mata pasien kita (karena kita tidak bisa melihat apa yang sesungguhnya terjadi). Kita ketahui bahwa arah jalan pasien kita telah kita ubahkan hingga keluar dari lintasan yang seharusnya mengitari Sang Musuh. Namun, buatlah pasien kita mengira bahwa semua pilihan yang berkaitan dengan perubahan-perubahan ini hanyalah soal remeh dan bisa dikembalikan (saya akan jelaskan sedikit: jadi sebenarnya orang Kristen itu sudah dibuat untuk makin lama makin menjauh dari Kristus) tetapi engkau (kita) sekarang membuat agar mereka itu berpikir ini hal remeh dan sebenarnya gampang sekali engkau nanti akan kembali kepada Kristus. Buat itu seakan-akan mereka mengatakan gampang, padahal sebenarnya tidak mudah. Jangan juga membuat pasien kita sadar bahwa sekarang dia sedang bergerak menjauhi matahari di suatu lintasan menuju ke ruangan yang paling dingin dan gelap (Screwtape sedang mau bicara mengenai orang Kristen yang sudah kehilangan apinya, makin lama saudara akan makin dingin). Demi alasan itulah aku senang sekali mendengar dia masih pergi ke gereja dan tetap menjadi seorang yang setia beribadah. Aku tahu ini berisiko, tetapi tidak ada pilihan lain yang lebih baik daripada pasien kita menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya dibandingkan dengan awal hidup Kristennya (Saudara-saudara, apakah engkau lupa bagaimana pertama kali bertemu dengan Yesus Kristus? Bagaimana pertama kali bertobat, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan air mata, dengan kesungguhan, dengan keinginan berkobar-kobar mendekat kepada Kristus dan setelah itu, bertahun-tahun, kita kemudian tertidur).
Sepanjang dia masih melakukan kebiasaan Kristen secara lahiriah saja, dia masih bisa dipengaruhi untuk memandang dirinya bahwa dia adalah orang Kristen yang baik-baik saja meskipun sebenarnya dia sudah beradaptasi dengan teman dan hiburan-hiburan yang baru. Ketika dia berpikiran demikian, kita dipuaskan (kita dipuaskan, berarti setan puas) oleh pikiran pertobatan yang berasal perasaan yang samar-samar, yang semu, yang tidak pernah dilakukannya dengan baik. Bukan pertobatan yang tegas dari suatu dosa tertentu yang disadari sepenuhnya (Saudara perhatikan baik-baik, ketegasan itu penting, kesungguhan itu penting, dan yang hilang dari orang Kristen adalah hal itu). Ingatlah tujuan kita adalah membiarkan ulat-ulat itu tetap tidur dan terbaring (membiarkan manusia itu tetap tidur dan terbaring). Screwtape mengatakan: “Engkau Wormwood, berkomentar bahwa semuanya itu adalah hal-hal yang sangat remeh. Buat orang Kristen tertidur, terbaring hal yang remeh”. Itu bukan dosa yang spektakuler. Tidak diragukan bahwa pikiran seperti itu adalah pikiran iblis yang awal, yang mula-mula. Engkau selalu ingin melaporkan kejahatan yang spektakuler, tetapi satu-satunya hal yang penting ingatlah sejauh mana kau pisahkan manusia itu dari Musuh kita. Tidak peduli seremeh apapun keadaan itu, efeknya lama-kelamaan akan menyeret manusia menjauhi Musuh kita menuju kepada kekosongan. Sesungguhnya jalan paling aman menuju ke tempat kita (atau ke tempat neraka) adalah jalan yang bertahap, tikungan yang kecil, pijakan yang lembut tanpa tikungan yang tajam, tanpa petunjuk arah, dan tanpa tanda-tanda (Inggrisnya: Indeed the safest road to Hell is the gradual one – the gentle slope, soft underfoot, without sudden turnings, without milestones, without signposts)
Jikalau membaca The Screwtape Letters, saudara akan melihat kecanggihan, keindahan, kedalaman pikiran C.S. Lewis melihat seluruh teknik setan. Dari poin ini saya mau mengatakan satu hal yaitu, apa yang kurang di dalam hidup kita adalah kesadaran akan perang. Banyak sekali dari kita yang sudah tertidur, menikmati kekristenan yang sebenarnya adalah menikmati dunia. Maka di dalam seluruh pencobaan setan kepada Yesus, saudara akan tahu bahwa itu sebenarnya adalah peperangan. Kita dicobai, pada saat yang sama kita sedang berperang untuk tidak masuk di dalam jebakan setan. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan biarlah engkau kuat. Be strong in the Lord! Untuk menghadapi pencobaan dan berperang. Perhatikan Efesus 6:10-11. Jadi memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, bukan sebagian, seluruhnya agar engkau bisa tetap berdiri melawan tipu muslihat iblis. Ayat 13, diminta untuk memakai seluruh perlengkapan senjata Allah supaya, pertama bertahan, ini adalah sesuatu yang sifatnya defensive. Bertahan melawan tipu muslihat iblis. Kedua adalah mengadakan perlawanan, sifatnya offensive. Satu bertahan, satu melawan. Ketiga supaya engkau tetap bisa berdiri. Ini berarti yang disebut sebagai more than conqueror. Jika seorang sedang berperang lalu terus melawan dan akhirnya musuh dan dirinya mati, itu bukan more than conqueror. Tapi ketika orang itu melawan, dia tetap bisa berdiri dan musuhnya mati atau pergi, itu adalah more than conqueror, lebih dari seorang pemenang. Ini adalah yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Pertama engkau mengerti perang, kedua ketika berperang engkau mengambil dan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah.
Ada 6 perlengkapan senjata Allah yaitu:
Ikat pinggang kebenaran (Aletheia).
Kebenaran itu bicara dengan sincerity of heart and sincerity of the doctrine. Orang benar itu adalah orang yang tulus hidupnya dan orang yang murni proklamasinya. Maka gereja harus memberitakan Injil yang murni kalau mau perang. Jangan dibubuhi dengan dunia atau teologia sukses. Kita dipanggil untuk berperang di hadapan setan. Itu musuh yang paling utama. Jangan kita membubuhi hati kita dengan sesuatu yang najis. Kemurnian hati dan kemurnian doktrin adalah hal yang penting. Orang yang murni masuk ke dalam hadirat Tuhan dengan gemetar karena Dia besar, tetapi bukan dengan gemetar karena ada dosa. Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan John Bunyan mengenai doa. Dan di dalam tulisan itu ada satu kutipan seperti ini: Ketulusan (sincerity) adalah anugerah yang akan menggerakkan seluruh anugerah Allah. Engkau mau diberkati? Sekali lagi, murni. Orang yang tidak murni mungkin akan bisa menipu orang banyak, berkawan dengan orang banyak. Tetapi orang yang tidak murni tidak mungkin akan lama hidup. Tuhan sendiri yang menyatakannya.
Baju zirah keadilan.
Dikaiosune, righteousness, keadilan di sini adalah bicara mengenai etika. Jikalau engkau memiliki kemurnian hati, maka etikamu juga harus benar. Engkau harus cek seluruh kehidupanmu, apakah etikamu benar? Kalau itu engkau gagal, maka setan akan tertawa.
Kaki berkasutkan kerelaan mengabarkan Injil damai sejahtera.
Relalah untuk dipindahkan oleh Tuhan. Engkau harus takut akan Tuhan, taat kepada Dia maka Tuhan akan menunjukkan tempatmu di mana. Karena di tempat itulah pasti engkau akan dipakai oleh Tuhan. Nehemia adalah seorang juru minuman raja Artasasta. Dia berada di posisi yang tinggi tetapi Tuhan tidak memakai dia di sana. Lalu Nehemia berdoa dan digerakkan hatinya oleh Tuhan lalu dia pergi membangun tembok Yerusalem. Dia meninggalkan tempat yang enak menuju ke sana. Ada orang dari gembala domba diangkat Tuhan menuju menjadi raja. Ada orang di tempat atas diangkat Tuhan turun ke bawah. Ini semuanya adalah kehendak Tuhan. Yunus ke Niniwe. Awalnya tidak rela, tetapi mau tidak mau harus rela. Semua itu adalah kehendak Tuhan. Maka orang yang siap dipakai oleh Tuhan bertempur melawan setan, tidak menentukan tempat pertempurannya sendiri. Siaplah hati kita untuk kita dipindahkan kemanapun saja yang Tuhan itu kehendaki.
Perisai iman.
Iman itu muncul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Iman bukan engkau menginginkan sesuatu lalu engkau doakan. Itu bukan iman. Iman itu mulai dari Firman. Kalau Tuhan tidak pernah berfirman, saudara dan saya tidak bisa beriman dan tidak boleh beriman. Maka mengerti Firman adalah dasar dari iman. Belajar Firman maka belajar untuk beriman.
Ketopong keselamatan.
Itu adalah pengharapan (hope). Ketika kita itu sedang berada dalam kesulitan, lihatlah janji-janji Tuhan. Pakailah itu di dalam pikiranmu. Karena ketika engkau berada dalam kesulitan pasti setan akan menggocoh kita. Setan terus akan bicara di kepala kita. Paulus mengatakan ambil ketopong keselamatan, itu adalah pengharapan. Pengharapan harus berdasarkan Firman dan pengharapan ada di dalam Kristus. Apa yang Tuhan itu nyatakan di dalam Firman, pegang itu dan lihat itu akan muncul pada waktunya.
Pedang Roh.
Pedang Roh yaitu Firman Allah. Orang yang tidak membaca Firman dan mengertinya dengan baik, orang itu pasti kalah di dalam pertempuran karena tidak punya satu senjata untuk melawan setan. Sebenarnya orang yang tidak mengerti Firman dia tidak punya dua senjata. Satu, tidak punya Iman. Karena iman itu selalu muncul dari pendengaran akan Firman, yaitu adalah perisai. Tidak punya pedang yang satu-satunya senjata yang ofensif. Dia pasti kalah. Jika engkau berperang tetapi tidak mebawa kedua senjata ini, maka engkau pasti akan kalah. Banyak orang Kristen itu mudah sekali ditaklukkan karena tidak mengerti Firman. Saudara lihat bagaimana setan itu mengerti Firman, bagaimana setan itu memakai Firman untuk menggocoh Kristus. Dan bagaimana Kristus memakai Firman untuk menelanjangi Firman yang diputarbalikkan oleh setan. Saudara lihat, ini adalah peperangan Firman. Peperangan yang terpenting, terdahsyat itu bukan bom atom. Peperangan yang terdahsyat dari sejak Adam dan Hawa adalah peperangan Firman melawan firman. Setan memutar-balikkan Firman. Maka kita harus mengerti Firman, kembali kepada Firman.
Doa.
Seluruh perlengkapan senjata Allah itu diberikan oleh Allah dan kita gunakan ketika kita sedang berdoa. Doa bukan salah satu kegiatan Kristen. Tidak. Doa itu adalah lokomotif, doa adalah inti dari seluruh gereja yang terus terhubung dengan kekuatan tertinggi. Di dalam seluruh gereja, ada 2 hal yang penting yaitu lokomotifnya, tempat pembakaran apinya yaitu Doa. Kedua adalah tempat masinis itu mengarahkan seluruh dari gerbong itu. Itu adalah mimbar. Dua ini, kalau hancur di dalam sebuah gereja, jangan harapkan apa-apa dari gereja itu. Gereja itu akan hancur. Tetapi kalau 2 hal ini, mimbar itu kuat dan kedua adalah tekuk lutut terus minta kuasa Tuhan, maka kebangunan pasti terjadi! Anugerah Tuhan pasti sampai! Doa itu penting. Setan tidak takut dengan orang yang fasih lidah atau punya uang tetapi setan takut kepada seorang anak kecil yang berlutut berdoa. Suatu hari ada seorang anak kecil yang mencoba menggelindingkan batu yang cukup besar. Dia berusaha sekuat tenaga tetapi tidak dapat memindahkan batu tersebut. Lalu ia menghampiri ayahnya, dan bertanya mengapa dia sudah mencoba seluruh cara tetapi tetap batu itu tidak bergerak. Lalu sang ayah berkata, satu hal yang engkau itu miliki tetapi belum engkau lakukan yaitu meminta pertolongan dari ayahnya.
Saudara merasakan hidup ini susah dan berusaha untuk “menggelindingkan batu” sendiri dan tidak bisa? Engkau tidak lakukan satu hal. Engkau masih punya satu hal dan itu yang terpenting. Engkau tidak minta tolong dengan Bapamu di Sorga melalui doa. Siapa yang berani dan bisa melawan setan? Petrus gagal, Daud pun gagal. Kita dapat melawan setan jika Tuhan memberikan perlengkapan senjata Allah itu di depan kita. Itulah sebabnya Tuhan itu disebut Allah Yahweh Sebaot. Di dalam bahasa aslinya adalah Allah Panglima Tentara Perang. Yahweh Sebaot, Allah Yang Maha Kuasa. Dia ada di depan dan seluruh tentaranya di belakang. Saudara-saudara, yang paling penting bukan senjatamu, senjata dunia atau strategimu atau uangmu atau pengalamanmu. Yang paling penting adalah apa yang Tuhan kehendaki hari ini. Itu adalah senjata perang kita. Doa itu penting sekali. Doa menghubungkan kita dengan kekuatan tertinggi. Itu adalah senjata yang ketujuh.
Jika saudara menggabungkan seluruh senjata Allah, maka saudara akan menjadi orang yang siap di hadapan Allah dan di hadapan musuh. Doa menggabungkan seluruh Allah Tritunggal itu menyertai kita. Doa akan menggabungkan seluruh kekuatan daripada Allah itu memimpin kehidupan kita. Jangan pernah tidak berdoa atau jangan setengah hati mencari wajah Allah.
Terakhir di dalam Alkitab dikatakan berkenaan dengan perlengkapan senjata Allah dan ketika bicara mengenai perlengkapan senjata Allah, maka tulisan ini memakai simbol orang Yunani atau orang Romawi. Ketika mereka berperang saudara perhatikan seluruhnya apa yang Paulus katakan, ada ketopong, ikat pinggang, baju jirah, perisai, kasut, pedang Roh. Tetapi perhatikan baik-baik tidak ada yang menutup belakang. Maka itu adalah sesuatu peperangan yang sifatnya engkau maju dan tidak pernah boleh berbalik. Kalau engkau maju dan engkau tidak berbalik. Pasti menang! Kalau engkau maju dan lalu kemudian engkau berbalik. Pasti kalah! Pasti mati! Pasti hancur! Itu adalah sesuatu yang Tuhan sendiri desain. Orang Kristen tidak boleh mundur. Orang Kristen sesusah apapun, maju! Alkitab mengatakan “Jikalau mereka itu mundur, Aku tidak berkenan kepada mereka.” Itu artinya Aku tidak bisa menerima mereka. Aku tidak menyetujui langkah mereka. Maju! Maka saudara-saudara perhatikan setiap dari kemenangan kita adalah memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, dipimpin oleh Allah dan maju terus. Tidak mundur. Saya akan katakan satu kalimat. Yang disebut sebagai kemenangan orang Kristen adalah bukan berapa lari. Siapa yang paling cepat. Kemenangan orang Kristen adalah boleh terus jalan atau terus lari dan tidak mundur.
Jikalau engkau putus asa, jangan mundur! Berapa banyak orang, yang kecewa kepada hamba Tuhan atau kepada gereja lalu engkau undur? Berapa banyak orang yang kecewa terhadap Tuhan dan undur, karena telah memegang kesucian dan merasa tidak mendapat berkat sedangkan orang yang fasik malah dapat berkat? Berapa banyak orang, yang sudah tidak mau lagi lari tetapi malah berbalik daripada ajakan itu. Lari! Bangkit! Pergi! Jika engkau mundur, di saat seperti itu, engkau balik, setan langsung menang. Maju terus! Ada upah, ada pengharapan dan ada kemenangan di depan, apapun saja konteksmu. Karena Tuhan itu memberikan kepada kita sesuatu jalan damai sejahtera di depan. Jangan mundur. Pada tahun 1968 di Olimpiade Mexico, ada seorang bernama John Steven Aquari. Dia adalah pelari yang sebenarnya sudah begitu terluka dan seluruh pelari sudah masuk ke garis finish, bahkan ada yang sudah dikalungi medali untuk perlombaan itu. Namun John Steven Aquari, terus berlari-lari kecil, sampai akhirnya masuk ke stadium itu. Dia putar lagi sekali dan menyelesaikan pertandingan itu. Seseorang reporter bertanya mengapa dia tidak keluar saja dari pertandingan ini. Dia mengatakan, “Aku diutus 5000 mil dari tempatku bukan untuk memulai pertandingan ini tetapi untuk menyelesaikannya.” Saudara-saudara, maju terus. Kesulitan apa saja, maju. Saudara akan lihat, ada hari depan di depan. Tuhan akan menghancurkan setan di bawah kaki kita. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, dan kemudian berdoalah minta kekuatan dari Tuhan dan Tuhan yang memimpin di depan. Kemudian maju dan tidak mundur adanya. Jangan mundur di dalam Kekristenan. Jangan mundur secara rohani. Jangan engkau berbalik. Maju dan lihat pimpinan Tuhan.16 KHOTBAH UJIAN, PENCOBAAN DAN KEMENANGAN.
AMIN.