GALATIA 5:18-26 (3 HAL PENTING DIDAPAT BILA DIPIMPIN ROH KUDUS)
Pdt. Sutjipto Subeno.
Dalam Kitab Galatia Paulus sangat marah melihat jemaat di Galatia diseret ke dalam Injil yang palsu. Injil yang palsu adalah Injil yang memikirkan kesukaan manusia. Banyak orang yang mengaku Kristen tetapi seluruh fokus kekristenannya hanya pada kepentingan manusia.
gadget, otomotif, bisnis |
Ketika kepentingan manusia yang dijadikan fokus maka perbuatan daging cenderung muncul, manusia mulai berbuat imoralitas, manusia tidak bisa berelasi dengan orang lain secara baik, dan berbagai kerusakan lainnya. Seorang Kristen seharusnya tidak hidup di dalam daging, melainkan dipimpin oleh Roh.
Apakah dipimpin oleh Roh itu? Banyak orang yang berpikir bahwa manusia akan menampilkan gejala yang aneh ketika hidupnya dipimpin oleh Roh. Hal ini tidaklah benar. Orang yang dipimpin oleh Roh adalah orang yang menyerahkan seluruh hidupnya ke dalam pimpinan Roh Kudus. Galatia 5:18: Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Kalimat dalam ayat ini berarti kamu boleh memberi dirimu tetapi kamu juga boleh tidak memberi dirimu. Inisiatif dari kita sendiri. Allah tidak pernah memaksa seseorang untuk mengikut Dia.
Tuhan memberi peringatan kepada manusia untuk tidak berbuat dosa, tetapi Tuhan tidak pernah menghalangi manusia untuk berbuat dosa. Tuhan tidak pernah memaksa manusia untuk dipimpin oleh Roh. Roh setan bekerja dengan cara merasuk seseorang. Ketika seseorang dirasuk oleh roh setan maka dia kehilangan dirinya/ kehilangan kesadaran/ kehilangan kekuatan. Roh Kudus tidaklah pernah merasuki seseorang, bahkan Dia memberi kebebasan penuh kepada seseorang untuk menyerahkan diri. Tawaran Roh untuk memberikan diri dipimpin oleh-Nya akan membawa kepada opsi yang jauh lebih baik. Untuk memberikan diri maka diperlukan seluruh kerelaan diri.
Dipimpin oleh Roh Kudus bukanlah sekedar sebuah komitmen tetapi merupakan penyerahan diri secara totalitas. Inilah yang dimaksud dengan kepenuhan Roh Kudus. Pdt. Stephen Tong dalam sebuah kesempatan bermaksud mengajar saya mengenai dipimpin oleh Roh. Beliau hendak menggambar mobil VW Kodok dengan memakai tangan saya. Beliau bisa menggambar mobil VW Kodok dengan cepat dan bagus. Saya sering melihat Beliau menggambar mobil VW Kodok sehingga saya kira-kira tahu mulai dari mana Beliau menggambar.
Beliau pegang tangan saya untuk mulai menggambar mobil VW Kodok. Hasil gambarnya berantakan karena Beliau mau memakai tangan saya untuk menggambar tetapi saya juga mempunyai keinginan untuk menggambar. Antara tangan Beliau dan tangan saya terjadi pertentangan. Saya tidak bermaksud melawan Beliau. Saya betul-betul mau menggambar mobil VW Kodok tetapi gambar tsb tidak jadi karena tangan saya berlawanan dengan tangan Beliau. Jadi menyerahkan diri dalam pimpinan Roh bukanlah bertekad untuk bekerja sama.
Pdt. Stephen Tong menyuruh saya untuk menyerah secara total, memberikan tangan saya sepenuhnya untuk dipakai oleh Beliau dan saya tidak boleh ikut-ikutan bekerja/ menggambar. Dengan begitu maka jadilah gambar mobil VW Kodok itu. Seperti itulah kita memberikan diri kita dipimpin oleh Roh Kudus.
Jadi dipimpin oleh Roh Kudus tidak cukup hanya bertekad, mau taat dan mengajak kerja sama, tetapi Tuhan mau kita menyerahkan sepenuhnya diri kita ke tangan-Nya. Hidup kita akan baik jika kita menyerahkan secara total ke tangan Roh Kudus, membiarkan Roh Kudus mengatur dan memimpin kita secara total, mulai dari pikiran kita, seluruh ambisi/ kemauan kita, seluruh totalitas kita, sehingga kita menjadi alat yang total di tangan Sang Raja. Banyak orang mau mengaku sebagai orang Kristen tetapi tidak mau dipimpin oleh Tuhan. Orang demikian merasa dirinya bisa memikirkan dan mengatur segala sesuatu, serta merasa Tuhan tidaklah penting untuk dipikirkan. Ketika berjumpa dengan masalah barulah dia berdoa kepada Tuhan. Seberapa jauh kita menyerahkan diri kita kepada pimpinan Roh Kudus?
Menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus bukanlah hal yang mudah karena adanya tegangan yang luar biasa antara apa yang mau kita lakukan dengan apa yang tidak mau kita lakukan. Menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus tidaklah terjadi secara otomatis karena kita masih mengandung unsur kedagingan. Menyerahkan diri kepada pimpinan Roh Kudus merupakan sebuah perjuangan yang sangat dahsyat. Dalam Roma 7 Paulus berkata bahwa dirinya adalah manusia celaka, dia tahu apa yang harus dia lakukan, dia tahu apa yang baik, tetapi justru yang tidak baik yang dia lakukan.
Kehidupan manusia bukanlah hidup yang netral/ bersih melainkan sudah tercengkeram oleh daging yang berdosa. Dosa tidak akan merelakan kita dengan gampang dipimpin oleh Roh Kudus. Sifat kedagingan kita terus mencoba untuk menarik kita kembali supaya kita jatuh lagi ke dalam dosa. Dalam Galatia 5:24 dikatakan bahwa barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Menyalibkan menunjukkan sesuatu yang mengerikan dan berarti membawa sampai kepada titik kematian. Menyalibkan daging merupakan sesuatu yang begitu berat, yang membutuhkan kerelaan kita untuk melakukannya dan menuntut harga yang sangat mahal untuk hal itu. Penderitaan yang sangat besar perlu kita lakukan demi untuk mematahkan seluruh kedagingan kita. Perjuangan ini harus dilakukan sepanjang hidup seorang Kristen. Untuk melakukan hal ini diperlukan pimpinan dan kekuatan dari Tuhan. Kita perlu terus berdekat dengan Tuhan supaya secara pelan tetapi pasti kita bisa mengikis/ mematahkan/ menyalibkan satu per satu seluruh kedagingan kita.
Marilah kita hidup saling menopang satu dengan yang lain dalam melakukan perjuangan menyalibkan kedagingan kita. Tidak ada satu pun manusia yang bebas dari pergumulan tsb. Ketika ada saudara seiman kita yang terjatuh, mari kita bangunkan dia untuk kembali berjuang melawan kedagingan ini. Biarlah peperangan rohani melawan kedagingan ini menjadi kesadaran bersama dari setiap kita. Kita harus terus menopang dan terus maju untuk tidak membiarkan keinginan daging terus diumbar.
Pdt. Stephen Tong menyerukan setiap kita dalam GRII untuk tidak memberikan umpan sedikitpun kepada keinginan daging. Banyak gereja yang sedang mengumpan keinginan daging dengan cara menyediakan apa pun yang menjadi keinginan jemaatnya. Gereja yang mengumpan keinginan daging tidaklah mungkin dapat berperang melawan keinginan daging dan membawa jemaat kembali kepada kehendak Tuhan, memikirkan kesucian dan keadilan Tuhan.
Ada 3 hal penting yang akan kita dapatkan dengan memberikan diri dipimpin oleh Roh Kudus, yaitu:
1) Mendapatkan bijaksana.
Roh Kudus adalah Bijaksana/ Hikmat yang menjadi dasar dari semua bijaksana/ hikmat yang ada di dunia ini. Kita bisa hidup dalam kebenaran dan nilai yang sejati ketika kita kembali kepada Roh Kudus. Roh Kudus memimpin kita supaya kita bisa mendapatkan pusat dari semua pusat. Hal ini begitu penting karena manusia selalu ditarik ke luar/ dicabik dari pusat. Tuhan mengajar kita untuk balik ke pusat. Hal ini tidaklah disukai oleh dunia karena ketika kembali ke pusat manusia harus kembali kepada kehidupan yang tertata dengan baik.
Ketika ditarik ke luar dari pusat, manusia akan mengalami kerusakan natur sehingga manusia menjadi kehilangan dirinya, kehilangan bijaksana kehidupannya. Kehidupan yang bijaksana adalah kehidupan yang mengerti tentang pusat dari semua keputusan yang diambil. Orang yang bijaksana adalah orang yang mengambil keputusan tepat seperti yang Tuhan mau. Orang yang bijaksana adalah orang yang mengambil keputusan tepat seperti yang setan mau. Seberapa banyak keputusan kita tepat seperti yang Tuhan mau atau seperti yang setan mau, menunjukkan siapa diri kita. Banyak orang yang berpendidikan tinggi tetapi tidak bijaksana dalam mengambil keputusan hidup.
Orang yang kehilangan pusat adalah orang yang kehilangan segalanya dan hidupnya sia-sia belaka. Orang yang hanya mengejar segala sesuatu di luar pusat (ekstensi) dan kehilangan pusat (esensi) maka kehidupannya akan menjadi terpecah dan semua yang dikerjakannya menjadi sia-sia. Alkitab memberi contoh seorang tokoh bernama Salomo.
Tuhan memberi dia kesempatan untuk meminta kepada Tuhan. Tawaran ini merupakan ujian yang tidak mudah bagi manusia. Jawaban atas tawaran ini akan menunjukkan siapa diri kita dan seberapa agung atau bobroknya kita. Salomo meminta hikmat kepada Tuhan. Dia meminta esensi kehidupan. Tuhan memuji Salomo. Raja lain pasti minta kekayaan, kedudukan yang kokoh, kepala musuhnya; yang menunjukkan bejatnya manusia. Tuhan tidak hanya memberikan esensi/ pusatnya tetapi juga memberikan semua ekstensinya kepada Salomo.
Dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus juga mengajar kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya maka semuanya yang lain akan ditambahkan kepada kita. Kejarlah hidup yang kembali kepada otorisasi/ kedaulatan Tuhan maka semuanya yang lain akan ditambahkan kepada kita. Kita sering kali suka dengan berkat Tuhan tetapi tidak suka Tuhan. Marilah kita kembali ke pusat yaitu hidup dipimpin oleh Roh yang merupakan Bijaksana sejati.
2) Mendapatkan arah hidup yang benar.
Di dunia ini banyak sekali tawaran. Kita sedang hidup di tengah belantara informasi. Dari banyaknya informasi yang ada, bagaimana kita bisa memilah untuk melangkah ke mana? Kita tidak berkapasitas untuk mendapatkan arah hidup seperti yang Tuhan mau. Hanya Roh Kudus yang bisa memimpin kita ke arah hidup yang benar karena Dialah pemilik hidup kita. Dialah yang berhak mengarahkan hidup kita.
3) Membawa kita kepada nilai hidup yang sejati.
Orang yang lepas dari Tuhan akan kehilangan konsep nilai yang seharusnya. Iblis menarik manusia terus turun ke bawah sehingga semakin lama semakin rusak hidupnya. Dengan kembali kepada Tuhan kita akan kembali kepada status kemuliaan. Allah itu mulia, maka barang siapa mau kembali kepada Allah, dia haruslah mengejar kemuliaan yang sejati. Kemuliaan sejati bukanlah kemuliaan tempelan melainkan kemuliaan diri kita.
BACA JUGA: BUKTI KEPRIBADIAN DAN KEILAHIAN ROH KUDUS
Dengan dipimpin oleh Roh barulah kita bisa mengejar kehidupan yang mulia, yaitu kehidupan yang punya kualitas kemurnian. Logam yang mulia mempunyai kualitas kemurnian yang tinggi sehingga tidak mudah dicemari. Hidup yang mulia berarti hidup yang tidak mengandung pencemaran, hidup yang betul-betul bersih dan punya integritas yang tinggi. Orang yang mulia posisinya diakui oleh Tuhan sendiri.
Tuhan menginginkan kita untuk terus naik ke atas mengejar kemuliaan. Gereja yang terus menarik jemaatnya ke bawah tidaklah sama dengan kehendak Tuhan. Tuhan Yesus turun ke tengah dunia untuk menarik umat-Nya naik ke atas. Tuhan tidak membiarkan umat-Nya ditarik ke bawah. Ketika iblis berusaha menarik Tuhan Yesus ke bawah, Dia bangkit mengalahkan maut. Kekuatan Roh adalah kekuatan kuasa kebangkitan, bukan kuasa kematian. Siapa yang berada di dalam Tuhan, haruslah bangkit, harus maju, harus menanggalkan semua kedagingan, sehingga dia bisa hidup sebagai makhluk yang mulia sebagaimana Tuhan inginkan.