LUKAS 22:1-6 (3 ARTI IBLIS MASUK KE DALAM DIRI YUDAS)

Pdt. Benyamin F. Intan, Ph.D.
LUKAS 22:1-6 (3 ARTI IBLIS MASUK KE DALAM DIRI YUDAS)
gadget, bisnis, otomotif
Berbagai kejahatan terjadi di dalam hidup manusia: Holocaust, kejahatan yang dilakukan oleh Nazi di bawah Hitler, yang membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi. Kemudian peperangan dunia II, di mana ada sebanyak 62 juta manusia yang mati. Lalu Genocide di Rwanda, di mana suku Hutu membunuh suku Tutsi, dan ada sekitar 1 juta lebih manusia yang mati dalam periode waktu tiga bulan. 

Dalam Kitab Suci ketika kita melihat Kain membunuh Habel, saat itu jumlah manusia hanya ada tambahan Adam dan Hawa, maka pembunuhan itu telah mengakibatkan seperempat manusia hilang di dalam dunia ini. Tetapi itu semua kejahatan yang tidak bisa dibandingkan dengan Kristus yang mati di atas kayu salib. 

Ia adalah Pencipta, Ia adalah Anak Allah, tetapi harus mati dengan cara demikian. Ia menanggung hukuman neraka dan menanggung murka Allah yang ditimpakan kepada-Nya. Ini kematian yang jauh lebih besar. Hanya satu jiwa, tetapi Ia adalah Allah dan Ia mati dengan cara yang begitu mengenaskan. Martin Luther memperingatkan kita bahwa dosa Adam dan Hawa yang paling serius adalah mempersalahkan Allah sebagai penyebab dari dosa yang mereka perbuat. Ketika Adam ditanya mengapa makan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu? 

Maka ia mengatakan karena perempuan yang Kautempatkan di sisiku. Tentang Yudas ketika dikecam oleh Yesus Kristus bahwa Anak Manusia memang akan mati, tetapi celakalah ia yang menyerahkan Anak Manusia, lebih baik bagi orang ini tidak pernah dilahirkan. Ini kejahatan di atas segala kejahatan. Kita melihat iblis sendiri yang langsung masuk dalam diri Yudas. Demikian juga ia yang mencobai Adam dan Hawa. Dan ia juga yang mencobai Yesus di padang gurun. Iblis mempunyai pengikut yang luar biasa banyaknya. Sebelum jatuh ia adalah malaikat yang besar dan begitu dipercaya Allah. Tetapi untuk menahan supaya Tuhan Yesus jangan sampai naik ke atas kayu salib, maka ia sendiri yang harus turun tangan. Ada tiga (3) arti dari iblis masuk ke dalam diri Yudas:

1. Pertama, habitat Yudas dan iblis sama. Tidak ada perlawanan. Ia adalah bapa segala dusta. Ia menyamar sebagai malaikat terang. Ini dusta di atas segala dusta. Ia adalah serigala yang berbulu domba. Yudas sangat cocok dengan iblis. Ketika perempuan memecahkan buli-buli berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya, ia mengatakan itu pemborosan, karena ia menginginkan uangnya. 

Ketika dia mencium Tuhan Yesus di taman Getsemani, kata cium yang digunakan adalah cium cinta. Ini juga kata yang digunakan dalam perumpamaan anak yang hilang. Ini bukan cium biasa, tapi cium cinta. Ketika cium Yudas mengatakan shalom, padahal pasukan yang begitu banyak sudah siap untuk menangkap Tuhan Yesus! Yudas adalah inner circle dan juga ia adalah seorang bendahara, seorang yang begitu dipercaya. Ia diberi kuasa untuk menginjili, mengusir setan dan menyembuhkan penyakit bahkan untuk membangkitkan orang mati. Anugerah demi anugerah ia terima, tetapi ia tidak pernah percaya kepada Tuhan Yesus. Roh Kudus tidak pernah ada di dalam hatinya, maka iblis bisa masuk dengan leluasa. 

Charles Templeton adalah seorang yang pernah dipakai Tuhan luar biasa, tetapi sayangnya dia tidak setia dan mulai melawan Tuhan. Akhirnya ketika ia sakit, ia mengatakan Tuhan tidak pernah ada, apalagi mengasihi dia. Ia tulis buku yang berjudul Farewell to God. Orang yang dipakai Tuhan begitu luar biasa bisa berakhir seperti itu. 

Ia meninggal di Canada. Kita harus selalu introspeksi diri masing-masing apakah kita sudah menerima Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juru selamat kita? Setelah diuji dengan penyakit maka Templeton akhirnya meninggalkan Tuhan. Yudas dirasuki oleh iblis karena ia tidak memiliki Roh Kudus di dalam hatinya. Maka setan tidak bisa merasuki kita jika kita memiliki Roh Kudus. Ia hanya bisa menggoda kita secara eksternal. Namun demikian kita harus tetap waspada. Kita semua mengetahui Petrus, ketika Yesus mengatakan Ia harus ke Yerusalem dan mati di sana. Petrus menarik Yesus dan mengatakan Allah sekali-kali tidak akan mengizinkan hal ini terjadi kepada-Mu. 

Maka Yesus mengatakan kepada Petrus, “Enyahlah iblis!” Dalam bahasa Inggris, “Get behind Me!” Artinya Petrus jangan engkau menjadi batu sandungan, tapi engkau harus berada di belakang mengikuti-Ku! Dalam pencobaan di padang gurun, Yesus mengatakan hal yang sama kepada iblis, “Enyahlah iblis!” Dalam bahasa aslinya artinya betul-betul menyuruh iblis pergi! Tetapi kepada Petrus “Get behind Me!” Tetapi Petrus telah dipakai oleh iblis untuk melakukan agendanya. 

Ia malah berpikir bahwa itu adalah kehendak Tuhan. Saulus juga berpikir saat itu ia sedang bekerja untuk Tuhan. Sampai ia tiba di pintu Damsyik, ada suara dari surga yang berkata, “Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku?” Dalam teologi Reformed ada dosa yang sangat menakutkan, yaitu sinful direction. Artinya, jika kita berpikir itu adalah jalan Tuhan, tetapi sebenarnya itu adalah jalan kebinasaan! Hati-hati ketika kita mengambil keputusan yang kita pikir itu adalah kehendak Tuhan, padahal itu adalah kehendak setan! Kita harus sungguh-sungguh bergumul dengan Tuhan untuk memutuskan hal yang penting.

2. Kedua, kejahatan iblis yang luar biasa. Yudas mempunyai andil besar untuk menangkap Tuhan Yesus. Para imam sudah merencanakan Yesus dibunuh pada hari Paskah. Ini yang sudah dinubuatkan oleh Tuhan. Paskah berarti melewati. Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, ada anak domba yang dimatikan lalu darahnya dioleskan pada ambang pintu. Mengapa para imam menargetkan Yesus untuk ditangkap hari Paskah? Karena mereka kalau tangkap Yesus takut orang banyak. Maka jika demikian, mereka harus mengerahkan pasukan yang banyak. 

Pasukan Romawi akan siap sedia itu pada hari Paskah. Karena ketika hari Paskah, banyak orang Yahudi yang berusaha memberontak Romawi, kaum Zealot. Romawi siap pasukan yang begitu banyak untuk siaga waktu hari Paskah. Maka direncanakan hari Paskah. Begitu banyak orang berkumpul di Yerusalem pada hari Paskah. Bisa kerusuhan besar. Muncul alternatif lain. Yudas diberi 30 keping perak, dan ia bisa handle Yesus, ia mengatakan kita pergi ke satu taman, bawa pasukan dengan saya. Malam-malam Yesus biasa menyendiri di situ. Kita tangkap Dia di situ, tanpa ada kerusuhan. Yesus ditangkap, bisa sampai membawa 600 pasukan karena itu adalah hari Paskah. 

Yudas mempunyai andil besar untuk menangkap Tuhan Yesus tanpa takut orang banyak membuat kerusuhan. Mengapa iblis sedang melakukan bunuh diri? Karena iblis mengetahui masa depannya sendiri. Ia tahu ia akan dihabisi ketika Yesus naik di atas kayu salib. Itu sebab kita melihat ketika ia menggoda Petrus untuk menjauhkan Yesus dari kayu salib. Tapi aneh sekarang ia masuk ke dalam diri Yudas, seperti memperlancar itu semua. Yesus harus naik di atas kayu salib. Mengapa? Kita ingat pencobaan di padang gurun. 

Dalam pencobaan yang pertama, ketika iblis berkata jadikan batu menjadi roti! Jika Yesus melakukan hal itu maka salib tidak mungkin tercapai. Jikalau Yesus yang begitu egois untuk mengenyangkan perut-Nya bagaimana bisa naik ke atas kayu salib? Melakukan penyangkalan diri luar biasa dengan mati untuk orang lain? Kita melihat pencobaan kedua dan ketiga, semua bertujuan untuk menjauhkan Tuhan Yesus dari kayu salib. 

Tetapi mengapa Ia malah mempermulus perjalanan-Nya ke kayu salib melalui Yudas? Karena iblis sudah tahu bahwa ia tidak mungkin bisa berhasil untuk menahan Tuhan Yesus naik ke atas kayu salib. Oleh sebab itu ia harus membuat Yesus mati dengan cara yang sangat mengerikan dan sebodoh mungkin. Kita melihat bahwa iblis berhasil. Yudas adalah seorang murid yang begitu dipercaya dan akhirnya mengkhianati Yesus. Demikian juga murid-murid yang lain, semua meninggalkan Yesus. Hanya ada Yohanes. Kita melihat Petrus menyangkali Tuhan Yesus sampai tiga kali. 

Maka iblis berhasil membuat Yesus mati di atas kayu salib dengan sebodoh mungkin. Iblis nothing to lose, ia tidak mungkin bisa bertobat, ia pasti masuk neraka! Jadi ia melakukan tindakan sejahat mungkin. Meskipun ia sudah yakin tidak mungkin berhasil tetapi tetap memiliki ketekunan yang luar biasa. Ini menjadi satu pelajaran bagi kita yang kadang kala belum berjuang sudah kalah dulu. Inilah sebab mengapa kita menderita luar biasa ketika kita melakukan kehendak Tuhan. 

Sebelum John Paton memenangkan suku Indian di benua Amerika, ia menunggu 7 tahun. Ia melihat begitu banyak misionaris yang dikirim ke sana mati dibunuh. Kemudian tiba giliran dia dikirim ke sana, 6 bulan naik kapal. Tuhan membuka jalan dan ia diterima di sana menjadi misionaris yang pertama yang masuk memenangkan suku Indian. Itu sebab jalan Tuhan itu sempit, pintu itu sesak. Tetapi kita melihat tanah Kanaan itu adalah kehendak Tuhan dan juga tempat yang begitu limpah dengan susu dan madu. 

Namun demikian untuk mencapai tanah Kanaan, kita harus berperang dengan orang-orang raksasa di sana! Perjuangan itu begitu luar biasa. Jikalau kita mau menguji apa pasangan hidup ini kehendak Tuhan atau bukan. Salah satu cara adalah dengan melihat kita mendapatkannya dengan gampang atau sulit? Jika gampang mungkin bukan kehendak Tuhan. Demikian membuka bisnis, jikalau perjuangannya sulit, mungkin itu kehendak Tuhan. Jikalau hati kita tidak mau ke sana, itu kemungkinan besar adalah kehendak Tuhan. Jikalau kita tenang-tenang terus, mungkin kita sedang menjalankan agenda setan. Tetapi jikalau ada tantangan dan kesulitan maka mungkin itu adalah kehendak Tuhan.

3.Ketiga, Allah yang berdaulat. Mengapa Allah diam ketika iblis masuk ke dalam diri Yudas lalu melaksanakan semua program setan? Allah di mana? Apa yang direncanakan iblis saat itu sejalan dengan rencana Tuhan. Dalam Zakharia 13:7, Tuhan sudah menubuatkan bahwa ketika gembala dibunuh maka domba akan tercerai berai. Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, maka semua murid akan kacau. Mazmur 41:10 dikatakan Yesus dikhianati oleh sahabat dekatNya. Zakharia 11:12-13, Yesus dijual tiga puluh keping perak. Dalam Matius 26:24, “Anak Manusia akan pergi sesuai dengan yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan.” 

Lalu Petrus akan menyangkal Dia tiga kali. Dalam Matius 16:21, “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Sampai kepada Yesaya 53, Ia matinya di antara penjahat. Apa yang terjadi di atas bukit Golgota itu semua sudah dinubuatkan, bukan hanya matinya Yesus, tetapi penguburan-Nya pun sudah dinubuatkan. Kita melihat manipulasi dari setan dan keserakahan dari Yudas menggenapkan rencana Tuhan. 

Yesus disalibkan di atas kayu salib kelihatan begitu tidak berdaya, seolah-olah Ia telah gagal dan misi Allah tidak tergenapi. Tetapi kita melihat bukit Golgota yang begitu angker dan salib sebagai lambang kutukan saat itu, menjelma menjadi pengharapan umat manusia di sepanjang sejarah. Kita melihat kisah Yusuf, zaman itu kita tidak mungkin mau bercita-cita menjadi Firaun, karena itu hanya mungkin keturunan dari raja yang ada. Kita hanya bisa mencapai posisi perdana menteri. 

Pada saat itu apa yang terjadi dengan Yusuf? Biasanya orang yang mau posisi tinggi harus juara dari sekolah teladan. Tetapi ini tidak terjadi pada Yusuf. Ia hanya seorang budak, dipenjarakan, sehingga tidak mempunyai masa depan. Dalam Kejadian 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” 

Dalam Kisah Para Rasul 4:27-28, “Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi, untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.” 

Di sini dituliskan “untuk melaksanakan” ini adalah melawan Yesus Hamba-Mu yang kudus, adalah untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu. Dari ayat ini Louis Berkhof mengatakan kedaulatan Allah itu ada 2 hal: pertama, kuasa dan kedua, kehendak Tuhan. Jika Tuhan berkehendak maka kuasa-Nya menyertai. Ini tidak mungkin tidak terjadi. 

Jika Tuhan sudah berkehendak maka tidak ada satu orang pun yang bisa menggagalkannya. Yesus dilawan tetapi untuk melaksanakan apa yang sudah Tuhan tetapkan dari semula. Beda setan dengan Kristus, ketika menggenapkan kehendak Tuhan, setan menggenapkannya secara negatif, sementara Yesus menggenapkannya secara positif. Misi Kristen di dalam dunia bukan secara negatif tapi secara positif. 

Dalam Efesus 2:10, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Kita menggenapkan kehendak Tuhan secara positif, kadang Tuhan membiarkan orang Kristen berbuat dosa, tetapi tetap kehendak Allah itu terjadi. Mari kita menggumulkan setiap keputusan-keputusan yang penting dalam hidup kita di dalam koridor Allah memimpin. LUKAS 22:1-6 (3 ARTI IBLIS MASUK KE DALAM DIRI YUDAS). Amin.
Next Post Previous Post