1 PETRUS 1:3-12 (PENGHARAPAN, IMAN DAN KESELAMATAN)
Pdt. Budi Asali, M.Div.
1 Petrus 1: 3-5: “(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (1 Petrus 1:4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (1 Petrus 1:5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”.
1) 1 Petrus 1: 3: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,”.
a) ‘Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus’ (1 Petrus 1: 3a).
Kalau dilihat dalam 1 Petrus 1: 3-4, maka terlihat bahwa alasan Petrus memuji Tuhan di sini, adalah karena Tuhan sudah menyelamatkan mereka. Keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita memang harus menyebabkan kita memuji Tuhan.
Saudara mungkin sering memuji Tuhan kalau saudara mendapatkan berkat jasmani, lulus ujian, naik pangkat dalam pekerjaan, dan sebagainya. Tetapi pernahkah saudara memuji Tuhan atas keselamatan yang telah Ia anugerahkan kepada saudara?
b) ‘Yang karena rahmatNya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati’ (1 Petrus 1: 3b).
Ada 2 penafsiran tentang arti dari ‘kelahiran baru’ di sini:
1. Ini menunjuk pada kelahiran baru.
Kalau ini yang benar maka ayat ini:
a. Sejalan dengan Efesus 2:4-5 - “(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasihNya yang besar, yang dilimpahkanNya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita - oleh kasih karunia kamu diselamatkan -”.
b. Menunjukkan bahwa kelahiran baru:
· Merupakan pemberian / anugerah Allah.
Ini terlihat dari kata ‘rahmatNya yang besar’.
NIV: ‘In his great mercy’ (= Dalam belas-kasihanNya yang besar).
· Terjadi karena kehendak dan pekerjaan Allah.
Bandingkan dengan:
* Yohanes 1:13 - “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah”.
* Yohanes 3:8 - “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.’”.
Bahwa Roh Kudus bekerja / melahir-barukan sesukaNya, dinyatakan dengan kata-kata ‘angin bertiup kemana ia mau’.
* Yakobus 1:18 - “Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaanNya”.
2. Ini menunjuk pada pengharapan dari para pengikut Yesus, yang hancur pada waktu Yesus mati, tetapi dihidupkan kembali karena kebangkitan Yesus.
c) ‘kepada suatu hidup yang penuh pengharapan’ (1 Petrus 1: 3c).
1. Terjemahan Kitab Suci Indonesia salah.
a. Letak bagian ini.
Seharusnya bagian ini terletak di antara ‘dilahirkan kembali’ dan ‘oleh kebangkitan Yesus Kristus’.
NIV: ‘he has given us new birth into a living hope through the the resurrection of Jesus Christ’ (= Ia telah memberikan kita kelahiran baru kepada suatu pengharapan yang hidup oleh kebangkitan Yesus Kristus).
b. Terjemahannya.
NIV: ‘into a living hope’ (= ke dalam pengharapan yang hidup).
NASB: ‘to a living hope’ (= kepada suatu pengharapan yang hidup).
Kata-kata ‘living hope’ (= pengharapan yang hidup) ini kontras dengan tidak adanya pengharapan pada waktu hidup di luar Kristus.
Efesus 2:12 - “bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia”.
2. Ayat ini mengatakan bahwa kita dilahirkan kembali kepada suatu pengharapan yang hidup oleh kebangkitan Yesus Kristus.
Ini menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar harapan kita, dan tanpa adanya kebangkitan Kristus, tidak ada pengharapan bagi kita.
Bdk. 1Korintus 15:14,17-18 - “(14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... (17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. (18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus”.
2) 1 Petrus 1: 4: “untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu”.
a) Kata yang diterjemahkan ‘bagian’ seharusnya adalah ‘warisan’ (KJV/RSV/ NIV/NASB: ‘inheritance’).
1. Kata Yunaninya adalah KLERONOMIA, yang dalam LXX / Septuaginta digunakan untuk menunjuk pada Kanaan [Ulangan 15:4 - ‘milik pusaka’; NIV: ‘your inheritance’ (= warisanmu); Ulangan 19:10 - ‘milikmu’; NIV: ‘your inheritance’ (= warisanmu)].
2. Kata ‘inheritance (= warisan) ini penting karena ini menunjukkan bahwa kita adalah anak Allah yang adalah ahli waris.
b) ‘yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu’.
Ini menunjukkan kekalnya dan tidak berubahnya warisan itu.
c) ‘yang tersimpan di sorga’.
Ini ditambahkan untuk menunjukkan bahwa warisan itu aman, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Bdk. Matius 6:19-20 - “(19) ‘Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. (20) Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya”.
d) ‘bagi kamu’.
Kata ‘kamu’ tidak berarti seadanya orang, tetapi hanya orang yang percaya kepada Kristus. Ini terlihat dari kata ‘imanmu’ [NIV/NASB: through faith (= melalui iman)] dalam ay 5.
3) 1 Petrus 1: 5: “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir”.
a) ‘kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah’ (1 Petrus 1:5a).
1. Kalau tadi dalam ay 4 dikatakan bahwa warisan itu aman, maka sekarang dalam 1 Petrus 1:5 dikatakan bahwa orang yang beriman itu juga aman, karena dipelihara oleh kekuatan Allah.
Karenanya ini digunakan sebagai dasar dari doktrin Perseverance of the saints (= ketekunan orang kudus) yang mengatakan bahwa orang percaya tak mungkin terhilang / kehilangan keselamatannya.
Bdk. Yohanes 10:27-30 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (30) Aku dan Bapa adalah satu.’”.
2. Kata ‘dipelihara’ [NIV/NASB: protected / shielded (= dilindungi)].
Kata Yunaninya merupakan suatu istilah militer dan menunjuk pada tindakan tentara yang menjaga kota / benteng. Kata ini hanya muncul 3 x dalam PB, yaitu dalam ay 5 ini, Filipi 4:7, dan 2 Korintus 11:32. Dalam 2 Korintus 11:32 kata itu diterjemahkan ‘mengawal’.
3. Secara implicit ini menunjukkan bahwa:
a. Kita itu lemah.
b. Adanya banyak serangan.
Bandingkan dengan 1 Petrus 1: 6 yang berbicara tentang berbagai-bagai pencobaan yang menimpa orang beriman.
Sekalipun kita lemah dan mengalami banyak serangan, tetapi kita tetap aman karena dipeliharan oleh kekuatan Allah.
Catatan: ini tidak berarti kita boleh hidup sembrono, dan tidak berusaha untuk menjadi lebih kuat!
b) ‘sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir’ (1 Petrus 1: 5b).
Dalam Kitab Suci kata ‘keselamatan’ digunakan dalam 2 arti:
1. Menunjuk pada apa yang kita terima pada saat percaya kepada Yesus. Misalnya Lukas 19:9 dan mungkin 1Petrus 1:9.
2. Menunjuk pada apa yang diterima oleh orang percaya pada saat mati / kedatangan Yesus Kristus kedua-kalinya.
Dalam 1 Petrus 1: 5b ini kata ‘keselamatan’ jelas menunjuk pada arti ke 2.
Ada juga yang mengatakan bahwa ‘keselamatan’ disini artinya adalah:
a. Pembebasan total dari dosa.
b. Sukacita dan hidup kekal di surga.
1 Petrus 1: 6-9: “(6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (1 Petrus 1:7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. (1 Petrus 1:8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (1 Petrus 1:9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu”.
1) 1 Petrus 1: 6: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan”.
a) ‘Bergembiralah akan hal ini’ (1 Petrus 1: 6a).
1. Ditinjau dari sudut bahasa Yunaninya, maka bagian ini bisa diterjemahkan sebagai kalimat perintah (seperti dalam Kitab Suci Indonesia), atau sebagai kalimat positif biasa, seperti dalam NIV/NASB: ‘In this you greatly rejoice’ (= Dalam hal ini kamu sangat bergembira).
Tetapi kalau dibandingkan dengan 1 Petrus 1: 8b, yang merupakan kalimat positif biasa, maka mungkin sekali terjemahan 1 Petrus 1: 6 ini seharusnya juga merupakan kalimat positif biasa, seperti pada NIV dan NASB.
2. Kata ‘bergembira’ di sini berasal dari kata Yunani ALGALLIASTHE, yang merupakan suatu istilah yang menunjukkan sukacita yang hebat, dan dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan sebagai ‘to exult, to leap for joy’.
Kata ini juga digunakan dalam:
· Mat 5:12 - ‘bergembiralah’.
Pada waktu Petrus menuliskan 1 Petrus 1: 6 ini hampir pasti Mat 5:12 ini ada dalam pikirannya, karena Matius 5:12 ini juga menunjukkan bahwa sekalipun kita dianiaya, kita harus bersukacita.
· Kisah Para Rasul 16:34 yang menunjukkan sukacita kepala penjara setelah diselamatkan.
· Wahyu 19:7 - ‘bersorak-sorai’. Ini menunjuk pada sukacita di sorga.
3. Kata-kata ‘hal ini’ menunjuk pada ‘warisan di sorga’, ‘keselamatan’ dan ‘dijaganya kita oleh kekuatan Allah’ yang ada dalam 1 Petrus 1: 3-5.
Jadi, ini menunjukkan bagaimana kita bisa bersukacita / bergembira sekalipun mengalami berbagai-bagai pencobaan, yaitu dengan mengarahkan pikiran kita pada keselamatan kita dan warisan kita di sorga.
b) ‘sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan’ (ay 6b).
1. ‘berbagai-bagai pencobaan’.
Kata Yunani yang diterjemahkan ‘berbagai-bagai’ adalah POIKILOIS.
Dalam 1Petrus 4:10 yang berbicara tentang ‘kasih karunia Allah’ juga digunakan kata Yunani ini (dalam Kitab Suci Indonesia kata ini dibuang).
NIV: ‘the manifold grace of God’ (= bermacam-macam kasih karunia Allah).
NASB: ‘God’s grace in its various forms’ (= kasih karunia Allah dalam berbagai bentuknya).
William Barclay lalu menghubungkan kedua ayat ini, dan mengatakan:
“Our troubles may be many-coloured, but so is the grace of God; there is no colour in the human situation which that cannot match. There is a grace to match every trial and there is no trial without its grace” (= Problem-problem kita bisa banyak coraknya, tetapi demikian juga dengan kasih karunia Allah; tidak ada corak dalam situasi manusia dimana tidak ada kasih karunia yang sesuai. Ada kasih karunia yang sesuai untuk setiap pencobaan dan tidak ada pencobaan tanpa kasih karunianya).
2. ‘harus berdukacita’.
Bagaimana 1 Petrus 1: 6 ini bisa menggabungkan ‘bergembira’ dan ‘berdukacita’? Apakah ini adalah suatu kontradiksi? Tidak! Ini hanya menunjukkan bahwa karena kita tidak sempurna maka sukacita dan kesedihan bisa muncul bergantian atau bahkan pada waktu yang bersamaan.
Bandingkan ini dengan kata-kata Paulus dalam 2Kor 6:10a - ‘sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita’.
3. ‘seketika’.
NIV/NASB: ‘for a little while’ (= untuk waktu yang singkat).
Sekalipun penderitaan itu bisa kelihatannya lama, tetapi dibandingkan dengan sukacita dalam kekekalan, itu hanyalah waktu yang singkat.
2) 1 Petrus 1: 7: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya”.
a) ‘Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api’ (1 Petrus 1: 7a).
1. Di sini dikatakan bahwa iman jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas.
Apakah itu benar bagi saudara? Dan apakah saudara lebih mementingkan untuk menjaga / memelihara / meningkatkan iman dari pada mencari emas / harta?
2. Kata-kata ‘semuanya itu’ menunjuk pada ‘berbagai-bagai pencobaan’ dalam 1 Petrus 1: 6.
Seperti api memurnikan emas, maka berbagai-bagai pencobaan memurnikan iman kita dan juga membuktikan kemurnian iman kita.
a. Kalau karena pencobaan kita berhenti ikut Tuhan, maka iman kita tidak sungguh-sungguh (bdk. dengan ‘tanah berbatu’ - Mat 13). Tetapi kalau kita terus ikut Tuhan sekalipun menghadapi berbagai-bagai pencobaan, maka iman kita adalah iman sejati.
b. Pengujian terhadap iman itu merupakan sesuatu yang penting, karena kalau iman tidak diuji, orang bisa GR (gede rasa), seperti Petrus dalam Mat 26:33,35. Ia menyangka imannya hebat, tetapi ternyata tidak!
b) ‘sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya’ (1 Petrus 1: 7b).
1. Sekarang kita banyak menderita karena berbagai-bagai pencobaan, kita melayani Tuhan tanpa mendapat apa-apa atau bahkan harus dengan berkorban, kita banyak diejek, direndahkan, dihina, tetapi nanti pada saat Yesus Kristus menyatakan diriNya / datang kedua-kalinya, maka kita akan mendapat puji-pujian (>< diejek) dan kemuliaan (>< direndahkan) dan kehormatan (>< dihina). Bdk. Matius 25:21,23 25:34-36 Ibrani 10:32-39.
2. Jadi, berbagai-bagai pencobaan dalam ay 6 membuktikan kemurnian iman, dan ini akan menyebabkan kita memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Jelas bahwa berbagai-bagai pencobaan itu mempunyai tujuan yang baik, dan ini lagi-lagi merupakan alasan mengapa dalam ay 6 dikatakan bahwa kita harus bergembira sekalipun kita harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
3) 1 Petrus 1: 8: “Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,”.
a) Memang nanti Yesus Kristus akan menyatakan diriNya (1 Petrus 1: 7b), tetapi sekarang hal itu belum terjadi sehingga kita tidak bisa melihat Dia secara jasmani.
b) Tetapi sekalipun sekarang ini kita tidak melihat Yesus, kita bisa percaya dan mengasihi Dia (1 Petrus 1: 8a). Bdk. Ibrani 11:1 2Korintus 5:6-7 Yohanes 20:29.
c) 1 Petrus 1: 8 ini berbicara tentang kasih, iman dan sukacita.
1. Sekalipun kasih disebut lebih dulu dari iman, jelas bahwa iman yang ada lebih dulu. Dan iman yang benar akan menimbulkan kasih.
2. Buah yang lain dari iman adalah sukacita. Dan sukacita itu mulia dan tak terkatakan, artinya begitu hebat sehingga tak bisa diceritakan.
Penerapan: Mengapa dalam kenyataannya kita sering tidak mengalami hal ini?
BACA JUGA: 10 KEGUNAAN KETAATAN / PERBUATAN BAIK
Nisbet: “It is not so much the habit of saving faith as the exercise thereof that brings in to the soul that true spiritual joy whereof the Apostle spoke in the words before. If the exercise of faith be, by the neglect or slighting of duty, or by the commission of any sin, interrupted, then will that joy unspeakable and full of glory be also interrupted” (= Bukannya merupakan kebiasaan dari iman yang menyelamatkan tetapi tindakan mempraktekkan iman yang membawa ke dalam jiwa sukacita rohani yang benar yang dikatakan oleh sang Rasul dalam kata-katanya sebelumnya. Kalau tindakan pemraktekan iman ini terhalang oleh pengabaian atau peremehan suatu tugas, atau oleh suatu dosa, maka sukacita yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan itu juga terhalang).
4) 1 Petrus 1: 9: “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu”.
a) Sukacita dalam 1 Petrus 1: 8 itu terjadi karena kita ‘telah mencapai’ tujuan iman kita yaitu keselamatan.
Kata-kata ‘telah mencapai’ diterjemahkan secara berbeda oleh Kitab Suci bahasa Inggris.
KJV: ‘receiving’ (= menerima).
RSV: ‘obtain’ (= menerima).
NIV: ‘are receiving’ (= sedang menerima).
NASB: ‘obtaining’ (= menerima).
keuangan |
Kata Yunaninya adalah suatu participle, dan ini bisa ditafsirkan 2 macam:
1. Diartikan ‘akan menerima’.
Kalau diartikan seperti ini, maka keselamatan artinya masuk surga nanti.
2. Diartikan ‘telah menerima’.
Kalau dipilih arti ini, maka yang dimaksud dengan keselamatan adalah keselamatan kita sekarang.
b) ‘keselamatan jiwa’ (1 Petrus 1: 9b)!
1. Memang tujuan utama dari iman bukanlah hal jasmani seperti kesembuhan, kekayaan, berkat, pertolongan jasmani dsb, tetapi keselamatan jiwa.
Anehnya, jaman sekarang ini ada banyak sekali orang Kristen yang hanya menekankan berkat jasmani, seperti kekayaan, kesembuhan, dan sebagainya.
Bdk. 1Korintus 15:19 - “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia”.
2. Mungkin Petrus mengatakan hal ini berdasarkan Matius 10:28 - “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”.
Jadi sekalipun mereka ada dalam banyak bahaya dan penderitaan, tetapi jiwa mereka selamat.
1 Petrus 1: 10-12: “(1 Petrus 1:10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (1 Petrus 1:11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. (1 Petrus 1:12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat”.
1) Keselamatan yang dibicarakan dalam 1 Petrus 1: 9 tadi sangat berharga. Untuk menunjukkan hal itu, Petrus berkata bahwa keselamatan itu:
a) Diselidiki / diteliti oleh para nabi (1 Petrus 1:10,11a bdk. Matius 13:17 Lukas 10:23-24 Daniel 7:15-16).
b) Ingin diketahui oleh para malaikat (1 Petrus 1:12b).
Para nabi menyelidiki, dan malaikat ingin mengetahui tentang keselamatan yang dikerjakan oleh Kristus bagi kita.
2) Para nabi dalam Perjanjian Lama menulis Kitab Suci, tetapi mereka tidak mengerti sepenuhnya apa yang mereka tulis dan mereka lalu menyelidiki / meneliti untuk mencari tahu (1 Petrus 1:10-11a).
a) Ini menunjukkan bahwa mereka menulis bukan dari diri mereka sendiri tetapi dari Tuhan! Jadi bagian ini menunjukkan adanya pewahyuan dan pengilhaman dalam penulisan Kitab Suci!
b) Bahwa mereka menuliskan Firman Tuhan tetapi mereka sendiri tidak mengertinya, juga menunjukkan bahwa tulisan itu tujuannya bukan hanya untuk mereka sendiri tetapi untuk kita (1 Petrus 1: 12). Calvin menggambarkan bahwa nabi-nabi itu menyiapkan meja dengan makanannya, tetapi kitalah yang makan.
Penerapan: dalam pelayanan sering kita hanya mendapat sedikit, atau tidak mendapat apa-apa, dan bahkan bisa saja harus rugi / berkorban, tetapi ini harus tetap mau kita lakukan demi orang lain. Dan kita harus tetap melakukannya dengan semangat dan sungguh-sungguh. Bandingkan dengan nabi-nabi itu yang juga melakukan dengan sungguh-sungguh, bukan dengan asal-asalan padahal mereka tidak mendapat apa-apa!
Misalnya: dalam mengajar sekolah minggu, mengurus Komisi Pemuda, atau dalam soal membeli gedung gereja (kalau saudara sudah tua, saudara mungkin tak dapat apa-apa dari gedung itu).
3) ‘Roh Kristus yang ada di dalam mereka’ (1 Petrus 1:11a).
a) Ini menunjukkan pada kekekalan dari Yesus, karena Ia sudah ada pada jaman Perjanjian Lama (bdk. Yohanes 8:58).
b) Ini tentu tidak menunjuk pada roh dari manusia Yesus, karena ini terjadi pada jaman Perjanjian Lama, dimana inkarnasi belum terjadi. Ini menunjuk pada LOGOSnya.
4) 1 Petrus 1:11b: ‘segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu’.
Kristus mengalami penderitaan, baru kemuliaan. Kalau kita pengikut Kristus, kita juga harus melalui jalan itu!
-o0o-