MATIUS 4:18-22 (3 PRINSIP YESUS MEMANGGIL MURID)

Pdt. Benyamin F. Intan, Ph.D.
Bacaan hari ini, menceritakan tentang Tuhan Yesus ketika memulai pelayanan-Nya, Dia mengetahui visinya begitu jelas dan Dia mencari murid-murid yang kemudian akan menjadi pekerja-Nya. Tuhan untuk menggenapkan pekerjaan-Nya bisa saja langsung menyelesaikannya tanpa saya dan saudara, namun Dia ingin orang-orang tersebut terlibat dalam pelayanan dan misi-Nya.
MATIUS 4:18-22 (3  PRINSIP YESUS MEMANGGIL MURID)
bisnis, asuransi, otomotif
Ketika Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang ditambah dengan wanita dan anak-anak 14.000 orang, kenapa Dia tidak datangkan makanan dari langit, Musa mendatangkan roti/manna dari surga, tetapi Tuhan Yesus bertanya kepada murid-muridnya apakah ada makanan?, terdapat lima roti dan dua ikan milik anak kecil, maka kemudian Tuhan Yesus berkata, bawalah kemari, Tuhan memakai pekerjanya Dia. Prinsip apa yang dapat kita pelajari ketika Tuhan Yesus memanggil murid-muridnya yang pertama ini, ada 3 (tiga) prinsip yaitu:

1.Pertama, kita melihat bagaimana kualifikasi menjadi murid Yesus. Murid-murid yang pertama sangat menentukan pelayanan Tuhan Yesus. Kita melihat Tuhan Yesus sedang memanggil Rasul-rasul itu begitu serius, mengapa demikian? Efesus 2:20 mengatakan iman percaya orang Kristen itu dilandasi oleh pengajaran Rasul dan Nabi, mengapa Rasul terlebih dahulu daripada Nabi, karena Paulus ingin mengatakan bahwa Rasul lebih penting dari Nabi. 

Semua yang dikatakan dalam Perjanjian Lama harus ditafsirkan dari kacamata dan perpektif Perjanjian Baru. Rasul sangat penting, Galatia 1:8, Paulus mengatakan Firman yang sudah kami beritakan sebagai Rasul ini, jikalau ada malaikat yang meru bah kalimat itu, maka terkutuklah dia.

Begitu pentingnya memilih Rasul, dalam Lukas 6:12-13, malam sebelum Tuhan Yesus memilih murid, semalaman suntuk Dia berdoa, yang dipilih Tuhan Yesus seorang nelayan, yang berpendidikan begitu sederhana. Tuhan Yesus memanggil orang yang begitu sederhana, menunaikan tugas yang begitu pentingnya hal ini menunjukkan kebesaran Dia. 

Musa adalah pemimpin luar biasa, pentingnya Musa, dalam Ulangan 18:15, Tuhan berkata kepada Musa, Aku akan membangkitkan seorang nabi di antara saudara-saudaramu, yang mirip seperti Musa, hal itu adalah Yesus. Apakah kemiripan Musa dengan Yesus, yaitu Musa pernah mengatakan satu kalimat kepada Tuhan ketika bangsa Israel mau dihukum mati oleh Tuhan karena melakukan dosa yang begitu serius, Musa berkata ampunilah mereka jika tidak hapuskanlah namaku dari kitab kehidupan, jika Tuhan ingin menghukum mati bangsa Israel maka hukuman mati itu biarlah ditanggung oleh Musa, namun Tuhan tidak ijinkan Musa untuk melakukan hal itu, tetapi Kristus di atas kayu salib yang menanggung hukuman kekal itu bagi diri saya dan bagi dirimu. 

Musa orang yang begitu penting, tetapi ketika dipanggil oleh Tuhan kita melihat bahwa pada saat itu Tuhan memberikan penglihatan, semak duri yang menyala tapi semak duri tidak terbakar apa artinya, artinya Tuhan ingin mengatakan bahwa Musa adalah seperti semak duri tersebut, seperti sampah, tetapi Tuhan menyatakan kemuliaanmu kepadamu melalui Musa, tetapi ketahuilah bahwa api yang menyala itu bukan berasal daripada semak duri, tetapi kemuliaan itu adalah kepunyaan Allah yang akan memakai semak duri untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Tuhan memakai orang yang sederhana demi kebesaran Dia. 

Ketika Musa menjadi pangeran di Mesir selama 40 tahun, Tuhan tidak pakai pada 40 tahun yang pertama, tetapi setelah Musa membunuh orang Mesir lalu lari dan menjadi orang-orang most wanted. Lalu 40 tahun yang kedua ketika Musa telah berusia 80 tahun dengan tongkat, mata telah kabur, pikiran telah tidak secemerlang dahulu, sekarang Tuhan akan pakai Dia, ketika Musa nothing. Ketika Musa tua dan dilupakan, Tuhan memakainya, selain setiap hari hanya menggembalakan domba. Tuhan memakai orang yang sederhana untuk menjadi murid Dia untuk menunjukkan kebesaran Dia. 

Namun, bukan berarti bahwa Tuhan tidak memakai orang-orang pintar, orang hebat, orang kaya, orang yang status sosialnya yang tinggi menjadi murid-Nya, Tuhan akan pakai seperti Saulus yang menjadi Paulus. Paulus seorang ahli Perjanjian Lama yang belajar dengan Gamaliel seorang guru yang terbaik saat itu. Selain itu memiliki pemikiran Yunani, mengerti pemikiran Yunani yang sangat dalam. Saulus yang menjadi Paulus juga seorang warga negara Romawi. 

Ketika Tuhan memakai Paulus, apakah dia mengandalkan Tuhan atau mengandalkan diri, mari kita lihat dalam I Korintus 2:1-5, ketika potensi kita dipakai, jangan sekali-kali kita berpikir bahwa semuanya pekerjaan Tuhan tidak mungkin berjalan tanpa kita. Tuhan memilih orang-orang yang sederhana untuk kebesaran Dia. 

Selain itu kita melihat karakter murid yang bermasalah, seperti Simon Petrus, dia tidak stabil, dalam Matius 16, Petrus mengatakan Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup, tetapi kemudian Tuhan Yesus berkata beberapa jam kemudian “Saya akan ke Yerusalem, saya akan mati dibunuh oleh tua-tua, oleh para iman dan akan bangkit pada hari yang ketiga”, lalu Petrus menarik Yesus ke samping dan berkata, sekali-kali janganlah terjadi kepada Engkau berkata demikian, tetapi Yesus berkata enyahlah engkau iblis. Lukas 22:33-34, Petrus mengatakan bersedia masuk penjara dan mati bersama dengan Yesus, tetapi Yesus berkata bahwa sebelum ayam berkokok Petrus akan menyangkal Yesus tiga kali. 

Orang-orang yang memiliki kelemahan seperti ini yang dipakai oleh Tuhan Yesus. Kita melihat pula ambisi yang luar biasa pada diri Petrus, ketika Tuhan Yesus mau mencuci kaki para murid, tiba giliran Petrus, Petrus berkata agar Tuhan Yesus jangan mencuci kakinya, tetapi Yesus berkata apabila Yesus tidak mencuci kaki para murid maka mereka tidak akan mendapat bagian dalam Dia, maka Petrus langsung meminta jangan hanya kaki, tapi tangan, rambut juga sekalian. 

Kita dapat melihat ambisi dalam Petrus. Bukan hanya Petrus, tetapi Yohanes dan Yakobus juga yang adalah sepupu Tuhan Yesus, mereka menyuruh Salome ibunya mengatakan agar ketika Yesus datang dalam kemuliaan-Nya maka ijin kan Yakobus dan Yohanes duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus menjawab bahwa Yohanes dan Yakobus tidak mengerti apa yang mereka minta, Tuhan Yesus tidak menggubris Salome, tetapi melihat pada kedua muridnya itu, mereka berdua yang mau duduk di sebelah kanan atau kiri tetapi mereka harus minum cawan penderitaan yang Aku minum, masalah duduk di kanan atau di kiri itu masalah Bapa yang di surga, mereka harus mengalami penderitaan yang luar biasa, kedua murid berkata bersedia menanggung penderitaan. 

Selain hal di atas Yohanes dan Yakobus juga tidak memiliki spirit pengampunan, tersinggung sedikit bisa memukul orang atau membunuh orang. Markus 3:17 menyatakan emosi kedua murid ini. Lukas 9:51-55, Yesus berkata Yakobus dan Yohanes pergi ke daerah Samaria dan cari mencari tempat untuk berfellowship, mereka tidak dapat tempat, mereka diusir. Mereka kembali dan mengatakan maukah Tuhan menyuruh kami berdoa untuk Tuhan di surga menurunkan api dan menghanguskan semua orang ini. 

Sodom dan Gomora api turun dari surga itu menghancurkan dan membunuh. Nabi Elia ketika api dari sorga membakar persembahan, itu membunuh 400 nabi baal dibunuh. Orang yang kualitas seperti ini yang dipakai oleh Tuhan, bukan hanya sederhana, pikiran sederhana, pendidikan rendah, status sosial biasa-biasa saja, tetapi banyak pula masalah lain, karakter yang bermasalah dipakai Tuhan untuk menyatakan kebesaran Dia.

2.Kedua, hal menarik pula ketika Tuhan Yesus memanggil keempat murid-murid-Nya kalimat mari ikutlah Aku, maka kamu akan Aku jadikan penjala manusia. Kalimat ini adalah panggilan untuk menjadi orang Kristen, menjadi murid Tuhan Yesus datang bersamaan untuk menjadi melayani Tuhan. Tuhan Yesus ingin mengatakan kita diselamatkan untuk menyatakan kemuliaan Allah. Filipi 2:12, Paulus mengatakan kerjakanlah keselamatanmu, artinya keselamatan hanya anugerah semata-mata tetapi setelah kita diselamatkan maka harusnya kita melakukan perbuatan baik seperti dalam Efesus 2:10. 

Keselamatan adalah permulaan, setelah itu kita harus memuliakan Tuhan. I Korintus 7:20, terdapat dua macam panggilan dalam bahasa Yunani dari nast ini, Paulus mengatakan bahwa ketika Tuhan memanggil saya dan Roh Kudus ada dalam hati kita, pada saat itu juga kita percaya Yesus Kristus, pada saat itu pula kita dipanggil menjadi saksi Allah yang hidup.

Ketika Yohanes pembaptis selesai berkhotbah tentang pertobatan, dan para prajurit Romawi bertobat, maka mereka bertanya apa yang harus mereka lakukan, maka kata Yohanes Pembaptis cukupkanlah dirimu dengan gajimu jangan merampas dan merampok, dan pemungut cukai bertanya, apakah yang harus dia lakukan, Yohanes berkata jangan menagih dari yang ditetapkan dari engkau. 

Ketika Tuhan Yesus mengatakan Aku akan menjadi penjala manusia, dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Digunakan kata penjala disini artinya seorang nelayan memiliki sifat-sifat karakteristik menjadi sifat-sifat yang penting dalam pelayanan. 

Sifat-sifat dalam nelayan yang 

Pertama yaitu memiliki passion, kesabaran. Dalam pelayanan dibutuhkan kesabaran, Paulus mengatakan aku menanam, Apolos menyiram tetapi Tuhan yang memberikan pertumbuhan. 

Kedua nelayan memiliki sifat pengorbanan, pergi malam mempertaruhkan nyawanya dalam ombak yang besar untuk menangkap ikan yang banyak. Ludwig Nommensen yang menginjili suku batak berani mempertaruhkan nyawanya untuk menginjili. 

Ketiga, nelayan memiliki sifat ketekunan. David Livingstone menemukan lika-liku sungai Afrika, selama 30 tahun menginjili tetapi hanya 1 orang yang menjadi orang Kristen. 

Keempat, nelayan memberikan umpan harus yang tepat, ikan harus diberi umpan yang tepat. Matteo Ricci seorang missionaris yang masuk menginjili China, pertama kali di tolak, kedua kali ditolak, ketiga kali dia berpakaian China, rambut dikuncir seperti orang China, dia membaur dengan mereka, akhirnya diterima dan masuk menginjili mereka. Kelima, nelayan berusaha menyembunyikan dirinya dari ikan, demikian kita melayani bukan kita yang ditonjolkan tetapi Kristus yang ditonjolkan. Kita mempertemukan mempelai laki-laki dan mempelai wanitanya yaitu jemaat-Nya.

3.Ketiga, ketika Tuhan Yesus menawarkan itu ketaatan murid-murid Yesus Kristus luar biasa. Segera seketika itu juga mereka meninggalkan jala, perahu, meninggalkan keluarga mereka, Simon Petrus meninggalkan istrinya. Ketaatan yang spontanitas. Ketaatan yang spontan ini bukanlah yang instan ini tetapi ini merupakan suatu proses, Yesus telah mengenal keempat murid ini dalam Yohanes 1:35-40, Andreas dan Yohanes adalah murid Yohanes Pembaptis, mereka telah bertobat dalam khotbah Yohanes pembaptis dan dibaptis Yohanes, dan ketika Yohanes berkata lihatlah Anak Domba Allah, mereka berdua ada di situ. 

Kemudian mereka menyatakan ingin mengikut Yesus dan ingin mengetahui dimana Tuhan Yesus tinggal, dan Tuhan Yesus mengajak mereka, serta tinggal bersama Tuhan Yesus. Lukas 5:8, Petrus menjala ikan seharian tetapi tidak dapat ikan, tetapi ketika Tuhan Yesus menyatakan agar Petrus melempar jalanya dan mendapatkan ikan yang banyak, Petrus terkejut karena dia bertemu dengan pencipta alam semesta, kemudian berlutut dan berkata Tuhan pergilah dari padaku karena aku adalah orang yang berdosa.

Perasaan yang tidak layak, takut dan gentar, inilah perasaan yang dimiliki para murid pada saat Tuhan Yesus memanggil mereka. Ketika Yesus memanggil mereka, mereka meninggalkan semuanya, pada saat ikut Tuhan Yesus mereka dipanggil saat mereka sedang bekerja, hidup mereka lebih dari cukup. 

Panggilan kepada keempat murid ini, merupakan panggilan menjadi Rasul, menjadi hamba Tuhan full timer dan harus meninggalkan semuanya. Meninggalkan segala sesuatu dalam konteks menjadi hamba Tuhan full timer, kamu akan Aku jadikan penjala manusia, latar belakang masing-masing akan dipakai oleh Tuhan hal ini paradoks, seperti Paulus dipakai untuk menginjili orang Yunani. 

Tuhan memakai menjadi penjala ikan menjadi penjala manusia, Tuhan memakai latar belakang masing-masing murid. Murid-murid ini dengan segera menjawab Yesus Kristus, menaati Kristus, mengikut Kristus, di tengah kelemahan mereka, tetapi Tuhan Yesus akan proses. Tuhan Yesus mengatakan kepada Simon yang tidak stabil itu akan menjadi Petrus, batu karang yang teguh. 

Yohanes orang yang begitu emosional, tetapi Rasul Tuhan Yesus yang dijuluki Rasul kasih, Yohanes yang menulis Allah itu kasih. Ketika para murid Tuhan Yesus lari pada saat penyaliban Tuhan Yesus, Yohanes tetap di situ, melihat keadilan Allah, murka Allah, tetapi dalam waktu yang bersamaan melihat cinta kasih Allah yang begitu besar, kemudian menuliskannya dalam 1 Yohanes 3:16.

Orang Kristen telah jatuh dalam dosa, dan Tuhan Yesus telah menebus kita dan memberikan Roh Kudus dalam hati kita, dan sekarang kita sekarang bisa memancarkan kemuliaan Tuhan sebagai image of God. MATIUS 4:18-22 (3  PRINSIP YESUS MEMANGGIL MURID). Amin-
Next Post Previous Post