NUBUATAN YESUS AKAN DISEBUT ORANG NAZARET (MATIUS 2:23)

Pdt. Esra Alfred Soru, MPdK.
NUBUATAN YESUS AKAN DISEBUT ORANG NAZARET (MATIUS 2:23)
Pertanyaan : Dalam Matius 2:23 dikatakan bahwa tinggalnya Yesus di Nazaret adalah penggenapan nubuatan yang menyatakan bahwa Yesus akan disebut orang Nazaret.

Matius 2:23 – “….Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Nah, yang ingin saya tanyakan adalah di mana dalam Perjanjian Lama terdapat nubuatan yang demikian? Saya tidak menemukannya sama sekali dalam Perjanjian Lama.

Esra Soru Menjawab :

Ini pertanyaan menarik! Ya, silahkan dicari, ayat manakah di dalam PL yang menyebutkan bahwa Yesus akan disebut orang Nazaret? Tidak ada! Jangankan itu, bahkan kata “Nazaret” sendiri tidak pernah muncul dalam PL. Ini jelas memusingkan semua penafsir Alkitab

William Barclay – Matius mengutip satu nubuat “Ia akan disebut orang Nazaret”. Dengan kutipan ini Matius ternyata mengajukan satu soal yang sulit untuk dipecahkan. Soal itu ialah bahwa di dalam PL tidak ada ayat yang berbunyi seperti yang dikutipnya itu. Bahkan nama Nazaret pun sebenarnya tidak pernah disebut di dalam PL. Sampai sekarang tidak ada seorang ahli pun yang berhasil memecahkan persoalan ini. Sangat sulit menduga, bagian PL yang mana yang ada dalam benak Matius ketika ia mengutip nubuatan tersebut. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Matius 1-10, hal.63).

Lalu bagaimana? Sejauh ini ada 2 pandangan :

1. Ada yang menganggap bahwa kata-kata “Orang Nazaret” dalam Matius 2:23 itu tidak ada hubungannya dengan nama kota “Nazaret” tempat di mana Yesus dibesarkan melainkan di sini Matius hanya sedang melakukan permainan kata dalam bahasa Ibrani saja.

Para penafsir yang memegang pandangan ini juga tidak sepakat dalam hal kata apa / ayat mana yang sedang diacu oleh Matius dalam permainan katanya itu.

a. Ada yang menghubungkan ini dengan Yesaya 11:1.

Yesaya 11:1 - ‘Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah’.

Kata Ibrani untuk ‘taruk’ di sini adalah “NETZER”.

Nah mungkin Matius sedang melakukan permainan kata terhadap kata ‘orang Nazaret’ dan kata ‘NETZER’; dan bahwa ia ingin mengatakan pada satu saat bahwa ‘Yesus datang dari Nazaret’ dan bahwa ‘Yesus adalah sang NETZER’, taruk yang dijanjikan dari keturunan Isai, keturunan Daud, Raja yang diurapi yang dijanjikan oleh Allah.

Pandangan ini dipegang misalnya oleh Barclay.

b. Ada yang menghubungkan ini dengan kata “NAZIR” yang berarti seseorang yang dikhususkan bagi Allah.

Hak 13:5 - Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin."

Jadi “Yesus Orang Nazaret” artinya Yesus adalah orang dikhususkan bagi Allah. Seorang nazir Allah.

Jika dalam Habakuk 13:5 Simson dikhususkan bagi Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari tangan orang Filistin, maka Yesus adalah seorang yang dikhususkan bagi Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Tetapi kata “NAZIR” juga bisa berarti orang yang istimewa.

Kejadian 49:26 - Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.

Kata-kata “orang yang teristimewa” di sini dalam bahasa Ibraninya adalah “NAZIR”.

Jadi “Yesus Orang Nazaret” artinya Yesus adalah orang yang istimewa. Ia berbeda dengan orang-orang lain di dunia ini.

Jadi, baik Simson maupun Yusuf adalah nazir, dan mereka berdua adalah Type dari Kristus, sehingga pada waktu Kristus disebut nazir, maka itu berarti bahwa Hakim 13:5 dan Kejadian 49:26 tergenapi.

Karena itulah Matius menulis ‘nabi-nabi’ (bentuk jamak) dalam ayat 23 yang menunjukkan lebih dari satu bagian Perjanjian Lama yang digenapi.

Matius 2:23 – “….Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Pandangan ini dipegang misalnya oleh John Calvin.

2. Ada yang menganggap bahwa kata-kata “Orang Nazaret” di dalam Matius 2:23 memang dikaitkan dengan nama tempat / kota di mana Yesus tinggal yakni Nazaret yang terletak di wilayah Galilea.

Matius 2:22-23 – (22) “…Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea (23) Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Nazaret pada zaman Yesus itu dianggap daerah / tempat yang hina / rendah oleh orang-orang Yahudi. Mengapa? Karena selain kotanya yang sangat kecil dan tidak maju (terkebelakang), ia juga terletak di wilayah Galilea. Wilayah Galilea adalah wilayah pertemuan bangsa-bangsa karena di sanalah terdapat jalan raya yang menghubungkan Damascus dan Mesir, terus ke Afrika. Dan bagi seorang Yahudi yang sangat anti terhadap bangsa lain, jelas Galilea adalah tempat yang tidak baik karena menjadi tempat pertemuan dengan orang-orang bangsa lain yang dianggap najis / kafir. Karena itu kehidupan beragama dari masyarakat Galilea termasuk Nazaret sangat diragukan oleh orang Yahudi pada umumnya. Bagi mereka tidak mungkin ada hal baik yang bisa datang dari Galilea / Nazaret, dan bahkan Tuhan pun tidak akan membangkitkan seorang nabi dari daerah seperti Galilea / Nazaret.

Yohanes 1:45-46 – (45) Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." (46) Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"

Yohanes 7:40-41 – (40) Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." (41) Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!

Yohanes 7:52 - Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."

Jadi dapat disimpulkan bahwa bagi orang Yahudi, Nazaret adalah tempat yang rendah dan hina. Jikalau Yesus disebut “Orang Nazaret”, maka itu berarti Yesus adalah orang yang hina. Dan PL menubuatkan bahwa Yesus adalah seorang yang hina.

Mazmur 22:7-9 – (7) Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. (8) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya: (9) "Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"

Yesaya 53:2-3 – (2) Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. (3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

Ayat-ayat ini adalah nubuatan tentang Yesus yang terhina. Dan karena itu apabila Yesus tinggal di kota Nazaret dan disebut ”Orang Nazaret” maka sejumlah nubuatan yang menyangkut kehinaan-Nya ini tergenapi. Kira-kira itulah yang ada dalam pikiran Matius.

Pandangan ini dipegang misalnya oleh William Hendriksen.

********
Kalau kita melihat 2 pandangan ini maka pandangan pertama yang menghubungkan kata “Nazaret” dengan kata “NETZER” (taruk) atau “NAZIR” (orang yang dikhususkan / istimewa) maka jelas Nazaret mempunyai makna positif dan mulia. Tetapi pandangan kedua yang menghubungkan kata “Nazaret” dengan kota Nazaret di Galilea jelas mempunyai makna negatif dan hina. Yang mana yang benar? Saya tidak tahu!

Menariknya bahwa orang Kristen seringkali disebut juga orang Nasrani.

Kisah Para Rasul 24:5 - Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.

Kata “Nasrani” ini berasal dari kata “Nazaret”. Jadi orang Nasrani adalah orang yang mengikuti seorang dari Nazaret yakni Yesus. Nah, jika Yesus “Orang Nazaret” ternyata memiliki arti yang positif dan mulia seperti pandangan pertama, maka kita orang Nasrani sebenarnya adalah orang-orang yang mulia, yang istimewa karena kita dipilih Allah untuk tujuan dan tugas khusus di dunia ini.


1 Petrus 2:9 - Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

Tetapi apabila Yesus “Orang Nazaret” ternyata memiliki arti yang negatif dan hina seperti pandangan kedua, maka kita orang Nasrani sebenarnya adalah orang-orang yang dianggap hina oleh dunia ini sebagaimana kata-kata Paulus :

1 Korintus 4:11-13 – (11) Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, (12) kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; (13) kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.

Tetapi itu tidak boleh menyedihkan kita karena yang hina bagi dunia itu yang dipilih Allah.

1 Korintus 1:28 - dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.

Yang mana yang benar saya tidak tahu! Mungkin juga dua-duanya sama-sama benar.NUBUATAN YESUS AKAN DISEBUT ORANG NAZARET (MATIUS 2:23).
Next Post Previous Post