BUKU CARA MENAKLUKKAN SAKSI YEHUWA

Pdt.Budi Asali, M.Div.
BUKU CARA MENAKLUKKAN SAKSI YEHUWA
ISI BUKU CARA MENAKLUKKAN SAKSI YEHUWA / YEHOVAH:

1.SEJARAH, TOKOH-TOKOH, dan BAHAYANYA SAKSI YEHOVAH
2.KRISTOLOGI (DOKTRIN TENTANG DIRI KRISTUS)
3.DOKTRIN TENTANG ROH KUDUS
4.DOKTRIN TENTANG ALLAH TRITUNGGAL
5.TENTANG SURGA dan NERAKA
6.DOKTRIN-DOKTRIN LAIN (Keselamatan, Kebangkitan Kristus, Kedatangan Kristus dan Kitab Suci)

SAKSI YEHOVAH I.
SEJARAH, TOKOH-TOKOH, dan BAHAYANYA SAKSI YEHOVAH

A) Sejarah Saksi Yehovah/Yehuwa dan tokoh-tokohnya:

1) Charles Taze Russel:
Charles Taze Russel dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1852 di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Pada usia muda ia sudah menolak doktrin tentang neraka / hukuman kekal, karena ia menganggap bahwa Allah yang maha kasih itu tidak mungkin akan membuang orang ke dalam neraka untuk disiksa sampai selama-lamanya. Pengertian / penyorotan yang tidak seim-bang tentang kasih dan keadilan Allah, dimana ia terlalu menyoroti kasih Allah tetapi mengabaikan keadilan Allah, menyebabkan ia sesat.

Pada tahun 1870, ia membentuk suatu Bible Class (= Kelas Alkitab), dan pada tahun 1876 ia diangkat menjadi pendeta oleh grup itu.
Pada tahun 1879, ia mulai menerbitkan majalah yang dinamakan "THE HERALD OF THE MORNING", yang akhirnya menjadi "THE WATCHTOWER" (= MENARA PENGAWAL), yang merupakan majalah yang paling terkenal dari Saksi Yehovah.
Ia menulis buku yang berjudul "STUDIES IN THE SCRIPTURES", yang terdiri dari 7 volume.
Ia mempunyai kehidupan yang brengsek, dan ini membuat orang-orang Saksi Yehovah tidak mau disangkutpautkan dengan Russel ataupun disebut sebagai pengikut ajaran Russel / Russelisme, sekalipun tidak dapat disangkal bahwa Russel adalah pendiri Saksi Yehovah.
Ia meramalkan bahwa Kristus akan datang untuk keduakalinya pada tahun 1874, dan setelah ramalannya meleset, ia mengubahnya men-jadi tahun 1914, tetapi ternyata meleset lagi.
Ia mati pada tanggal 31 Oktober 1916 (perhatikan bahwa setelah ramalannya meleset untuk keduakalinya, Tuhan memberikan ia waktu 2 tahun untuk bertobat, tetapi ia tidak bertobat), dan diganti oleh Joseph Franklin Rutherford.

2) Joseph Franklin Rutherford:
Joseph Franklin Rutherford dilahirkan pada tahun 1869 di Missouri, Amerika Serikat.
Setelah tamat Perguruan Tinggi, ia belajar pada seorang Sarjana Hukum yang terkenal, lalu ia menjadi penulis pengadilan, pengacara, dan akhirnya menjadi hakim.
Pada tahun 1894, ia membeli tiga buah buku Russel, yang menjadikannya orang Saksi Yehovah. Ini menunjukkan effektifnya literatur Saksi Yehovah!
Pada tahun 1904, ia dan istrinya membaktikan diri pada gerakan Russel.
Pada tahun 1916, setelah kematian Russel, ia menggantikannya menjadi pemimpin Saksi Yehovah.
Ia mulai menerbitkan majalah yang berjudul "AWAKE" (= SEDARLAH), yang sekarang menjadi majalah nomer 2 dari Saksi Yehovah.
Di bawah pimpinannya, pada tahun 1931, nama Saksi Yehovah mulai dipakai. Nama ini didasarkan atas Yes 43:10-12.
Ia menulis lebih dari 100 buku / pamflet, yang lalu diterjemahkan ke dalam 80 bahasa. Ditinjau dari hal ini, terlihat dengan jelas bahwa ia jauh lebih berhasil dari Russel.
Ia mati pada tanggal 8 Januari 1942, dan diganti oleh Natan Homer Knorr.

3) Nathan Homer Knorr:
Natan Homer Knorr dilahirkan pada tahun 1905 di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Ia mulai mengenal ajaran Saksi Yehovah pada waktu ia masih ada di Sekolah Menengah Atas.
Pada tahun 1942 ia menggantikan Rutherford menjadi pemimpin Saksi Yehovah.
Ia yang mengusulkan supaya orang-orang Saksi Yehovah diberi indoktrinasi / pengajaran yang kuat, supaya dapat bersoal jawab pada waktu memberitakan 'Injil'. Sebelum itu mereka hanya menggunakan literatur dan rekaman pada waktu memberitakan 'Injil'.
Pada tahun 1945, ia melarang transfusi darah. Larangan ini menim-bulkan problem sampai sekarang, karena banyak orang Saksi Yehovah merelakan dirinya sendiri atau keluarganya mati demi mentaati larangan yang tidak punya dasar Kitab Suci ini!
Pada tahun 1950, dikeluarkan Perjanjian Baru versi Saksi Yehovah dan pada tahun 1960, dikeluarkan Perjanjian Lama versi Saksi Yehovah. Alkitab versi Saksi Yehovah ini disebut NEW WORLD TRANSLATION (= TERJEMAHAN DUNIA BARU).
Ada 5 orang penterjemah (Knorr adalah salah satu dari mereka) dan lucunya tidak ada satupun di antara mereka ini yang mengerti bahasa asli Kitab Suci.
Ia mati pada bulan Juni 1977, dan digantikan oleh Frederick W. Franz.

B) Bahayanya Saksi Yehovah:

1) Mereka mirip Kristen!

a) Mereka selalu mengaku diri sebagai orang kristen, dari gereja kristen, yang berkeliling untuk memberitakan 'Injil'.

Mereka tidak pernah mengaku diri sebagai Saksi Yehovah/Yehuwa, kecuali kalau kita sudah mengetahui hal itu dan lalu mendesak mereka dengan pertanyaan: "Apakah kamu Saksi Yehovah?".

Mereka juga selalu mengaku bahwa gereja mereka adalah gereja kristen 'tanpa merk', karena pada waktu ditanya 'Saudara dari gereja mana?', mereka biasanya menjawab: 'Gereja Kristen'. Bahwa semua orang Saksi Yehovah bisa membiasakan diri berdusta semacam demi-kian, adalah sesuatu yang tidak bisa saya mengerti!

Mereka selalu pergi berdua untuk memberitakan 'Injil', biasanya yang satu senior dan yang lain yuniornya yang sedang dilatih untuk memberitakan 'Injil'.

Ini ciri khas mereka, dan ini perlu kita ingat supaya kita bisa mengenali orang-orang Saksi Yehovah!

b) Mereka juga menggunakan Kitab Suci kita (sekalipun mereka mempunyai Kitab Suci sendiri yaitu NEW WORLD TRANSLATION) dan secara teoritis mereka mengakui Kitab Suci sebagai Firman Allah.

c) Lembaga penerbitan mereka disebut 'Perkumpulan Siswa-siswa Alkitab'; dulu letaknya di Batuceper no 47, Jakarta. Sekarang sudah tidak lagi di sana, karena sekarang di Indonesia mereka termasuk organisasi terlarang, karena mereka beranggapan bahwa semua pemerintah berasal dari setan.

2) Ajaran Saksi Yehovah kelihatannya lebih sederhana dan lebih mudah diterima oleh akal, dibandingkan dengan ajaran kristen (khususnya tentang Allah Tritunggal).

Ini menyebabkan banyak orang kristen yang dari dulu selalu bingung / tidak mengerti tentang doktrin Allah Tritunggal, lalu menjadi pengikut mereka.

Penerapan:

Karena itu, kalau selama ini saudara adalah orang kristen yang malas belajar doktrin, khususnya doktrin Allah Tritunggal, bertobatlah dari kemalasan saudara, sebelum saudara disesatkan oleh nabi-nabi palsu yang saat ini banyak terdapat! Ingat bahwa penyesatan selalu berhubungan dengan doktrin, sehingga orang kristen yang lemah dalam hal doktrin adalah orang yang paling mudah disesatkan!

3) Orang-orang Saksi Yehovah diindoktrinasi kuat sekali (ini menyebabkan orang Saksi Yehovah sukar sekali bertobat), dan mereka dipersiapkan secara khusus untuk menghadapi orang kristen, karena mereka ber-anggapan bahwa Gereja Kristen berasal dari setan. Sebaliknya, jarang ada gereja / hamba Tuhan yang menyiapkan jemaatnya untuk bisa menghadapi orang Saksi Yehovah, sehingga dalam perdebatan antara orang kristen dengan orang Saksi Yehovah, hampir selalu orang Saksi Yehovahnyalah yang menang!

Pada tahun 1969, ada 100 orang Saksi Yehovah ditanyai, dan ternyata 61 orang dari mereka menjadi Saksi Yehovah setelah dewasa, dan 41 orang di antara 61 orang tersebut, dulunya adalah orang kristen.

Penerapan:
Kalau saudara adalah hamba Tuhan, siapkanlah jemaat saudara untuk bisa menghadapi orang Saksi Yehovah dan ajarkanlah Firman Tuhan dengan serius kepada jemaat saudara.
Kalau saudara adalah seorang jemaat biasa, maulah belajar tentang Saksi Yehovah supaya saudara siap menghadapi mereka. Tetapi awas! Caranya belajar tentang Saksi Yehovah bukanlah dengan belajar pada orang-orang Saksi Yehovah ataupun dengan membaca buku-buku terbitan mereka. Mengapa? Karena ini terlalu berbahaya. Kita tidak perlu mempelajari tentang racun tertentu dengan mencicipi racun tersebut! Cara yang benar adalah dengan membaca / mempelajari buku-buku yang ditulis oleh orang kristen tentang Saksi Yehovah, atau dengan mengikuti pelajaran tentang Saksi Yehovah di gereja saudara!

Tetapi disamping itu saudara juga harus banyak belajar Alkitab secara umum, bukan hanya yang berhubungan dengan Saksi Yehovah!

4) Saksi Yehovah adalah yang paling cepat bertumbuh dari semua bidat.

Dari tahun 1942-1952 (hanya dalam 10 tahun!) jumlah orang-orang Saksi Yehovah meningkat secara luar biasa:
di Amerika Serikat meningkat 2 x lipat.
di Asia meningkat 5 x lipat.
di Eropah meningkat 7 x lipat.
di Amerika Selatan meningkat 15 x lipat.

Pikirkan: dimana ada bidat, atau bahkan gereja kristen, yang bisa bertumbuh secepat itu dalam hal kwantitas?

Kalau saudara mungkin bertanya: 'Mengapa mereka bisa bertumbuh begitu pesat?', maka salah satu jawabnya adalah karena orang Saksi Yehovah tidak membedakan antara Pendeta dengan orang awam. Semua orang Saksi Yehovah dilatih untuk memberitakan 'Injil' dan 65 % anggota-anggota Saksi Yehovah aktif memberitakan 'Injil' (bandingkan dengan orang kristen yang menurut statistik hanya 0,5 % yang memberitakan Injil).

Penerapan:

Gereja-gereja kristen seharusnya belajar dari hal ini, dengan cara:
Para hamba Tuhannya harus lebih banyak mengadakan latihan Peka-baran Injil bagi jemaatnya, dan lebih banyak mendorong jemaatnya untuk memberitakan Injil.
Para jemaat harus mau mengikuti latihan Pekabaran Injil itu, dan harus mau / berani mengabarkan Injil!

Seorang yang bernama Daniel Webster berkata sebagai berikut:

"If religious books are not widely circulated among the masses in this country, I do not know what is going to become of us as a nation. If truth be not diffused, error will be; if God and His Word are not known and received, the devil and his works will gain the ascendancy; if the evangelical volume does not reach every hamlet, the pages of a corrupt and licentious literature will; if the power of the Gospel is not felt throughout the length and breadth of the land, anarchy and misrule, degradation and misery, corruption and darkness, will reign without mitigation or end" (= kalau buku-buku agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam negara ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa. Kalau kebenaran tidak disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau Allah dan FirmanNya tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan pekerjaannya akan mendapatkan kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili tidak mencapai setiap desa, halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak bermoral akan mencapainya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar dan panjang negara ini, maka anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan kesengsaraan, korupsi / kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah tanpa pengurangan atau akhir).

Semoga kata-kata ini bisa mendorong setiap orang kristen, terlebih lagi setiap hamba Tuhan, untuk lebih giat dalam memberitakan Injil / Firman Tuhan. Mengapa? Karena memang salah satu alasan yang menyebabkan ajaran sesat seperti Saksi Yehovah bisa tersebar, adalah karena banyak orang kristen maupun hamba Tuhan yang tidak / kurang memberitakan Injil / Firman Tuhan!

Seorang yang bernama Edmund Burke berkata:

"All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing" (= semua yang dibutuhkan supaya kejahatan menang adalah bahwa orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa) - dikutip dari buku Saat Teduh 'Streams in the Desert', vol 2, June 13.

5) Orang Saksi Yehovah menggunakan literatur dengan luar biasa hebatnya. Tidak ada agama atau bidat lain di seluruh dunia yang bisa menandingi Saksi Yehovah dalam penggunaan literatur!

Macam-macam literatur mereka:

a) Majalah.

Dua majalah Saksi Yehovah yang paling terkenal adalah:
THE WATCHTOWER (= MENARA PENGAWAL).

Dimulai pada tahun 1879 (saat itu judulnya adalah The Herald of the Morning) dengan jumlah hanya 6000 exemplar / bulan.

Pada tahun 1976 sudah mencapai 10 juta exemplar / bulan, dan sudah diterjemahkan ke dalam 79 bahasa.

Pada tahun 1985 mencapai 17,8 juta exemplar / bulan, dan diterjemahkan ke dalam 106 bahasa.
AWAKE! (= SEDARLAH!).

Pada tahun 1976 mencapai 9 juta exemplar / bulan.

Pada tahun 1985 mencapai 15,6 juta exemplar / bulan dan diterje-mahkan ke dalam 34 bahasa.

Dalam hal majalah agama, kedua majalah ini menduduki ranking I dan ranking II di seluruh dunia!

b) Buku.

Macam-macam judulnya (dalam bahasa Indonesia) antara lain:
Karena Allah itu Benar Adanya.

Ini termasuk buku utama karena sering digunakan oleh orang Saksi Yehovah dalam memberitakan 'Injil'.
Perdamaian dan Keamanan Sejati - Dari Sumber Manakah?
Tengok! Aku Menjadikan Segala Perkara Baru.
Apakah Alkitab Benar-Benar Firman Allah?
Kalam - Siapakah Gerangan Dia? Menurut Yahya.
Mendengar Kepada Guru yang Agung.
Kebenaran yang Membimbing Kepada Hidup yang Kekal.
Dari Firdaus yang Hilang Sampai Firdaus yang Dipulihkan.
Inilah Berarti Hidup yang Kekal.
Penyembuhan bangsa-bangsa sudah mendekat.
Kabar kesukaan dari Kerajaan ini.
Dasar kepercayaan akan dunia baru.
Hidup dalam pengharapan akan sesuatu susunan baru keadilan.
Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?

Dalam buku ini mereka menyerang keilahian Kristus, doktrin Allah Tritunggal, dan keilahian serta kepribadian Roh Kudus dengan argumentasi-argumentasi yang cukup hebat. Karena itu, dalam buku saya ini saya membahas banyak bagian dari buku mereka yang satu ini.

c) Traktat.

Macam-macam judulnya antara lain:
Kehidupan Dalam dunia Baru yang Penuh Damai.
Harapan Bagi Orang mati.
Bangunlah Dari Tidur.
Tanda Kehadiran Kristus.
Kehidupan Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai.
Mengapa Kehidupan Begitu Penuh Problem?

Catatan:
Ingatlah nama-nama literatur mereka ini, khususnya nama kedua majalahnya, supaya saudara bisa mengenali literatur Saksi Yehovah, sekaligus mengenali orang Saksi Yehovahnya yang memberikannya kepada saudara!

Janganlah membeli literatur mereka, karena sungkan atau alasan yang lain apapun juga, karena ini sama dengan menyumbang kepada setan!

AKSI YEHOVAH II.
KRISTOLOGI (DOKTRIN TENTANG DIRI KRISTUS)

Kalau pada pelajaran yang lalu kita sudah membahas tentang sejarah, tokoh-tokoh dan bahayanya Saksi Yehovah, maka mulai pelajaran ini kita akan membahas doktrin-doktrin Saksi Yehovah, dasar-dasar mereka, bagaimana mematahkan argumentasi mereka, dan juga dasar Kitab Suci / pembelaan berdasarkan Alkitab dari doktrin-doktrin kristen yang mereka serang. Saya akan memulai dengan membahas doktrin tentang diri Kristus (Kristologi) dari orang-orang Saksi Yehovah.

A) Ajaran Saksi Yehovah tentang diri Yesus Kristus:

1) Orang Saksi Yehovah tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang maha kuasa, tetapi sebagai 'suatu allah' (a god), atau 'allah kecil', yaitu allah yang lebih rendah dari Allah yang maha kuasa.

Mereka membedakan kebesaran / kekuasaan Yesus sebagai 'allah yang perkasa' (a mighty god) dengan kebesaran / kekuasaan Yehovah sebagai 'Allah yang maha kuasa' (The Almighty God).

Catatan:
Sebetulnya ini jelas merupakan suatu omong kosong. Tidak ada sesuatu / seseorang yang bisa disebut 'allah kecil'. Atau ia adalah Allah, atau ia bukan Allah!
Kepercayaan / ajaran akan adanya Allah besar dan allah kecil ini mirip agama-agama kafir yang mempercayai banyak dewa, dimana dewa yang satu lebih kuat / besar / hebat dari dewa yang lain.

2) Yesus adalah ciptaan pertama / langsung dari Allah yang maha kuasa. Jadi Kristus ada awalnya / tidak sekekal BapaNya, dan Kristus lalu menjadi agen aktif dari Allah dalam menciptakan segala sesuatu.

Bahwa ini memang adalah ajaran mereka, terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini, yang saya kutip dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':
"Jadi melalui pekerja ahli inilah, seolah-olah mitra kerjaNya yang lebih muda, Allah yang Mahakuasa menciptakan semua perkara lain" (hal 14).
"Karena telah diciptakan oleh Allah, Yesus adalah nomor dua dalam hal waktu, kuasa, dan pengetahuan" (hal 14).

Ini lagi-lagi adalah suatu omong kosong! Hanya Allahlah yang bisa mencipta. Seseorang / sesuatu yang diciptakan tidak mungkin bisa mencipta!

3) Orang Saksi Yehovah juga mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan karena itu jelas bahwa Ia bukanlah Allah sendiri, dan Ia tidak sekekal Allah sendiri / BapaNya.

Kutipan dari 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':

"Para penganut Tritunggal mengatakan bahwa karena Allah itu kekal, maka Anak Allah juga kekal. Namun bagaimana seseorang bisa menjadi anak dan pada waktu yang sama umurnya setua ayahnya?" (hal 15).

Ini hanya merupakan argumentasi yang semata-mata berdasarkan logika dan bersifat daging, tetapi tidak alkitabiah / tidak punya dasar Alkitab! Tetapi ternyata argumentasi yang bersifat daging ini digunakan untuk mengerti tentang Allah yang adalah Roh! Ini betul-betul merupakan kebo-dohan yang luar biasa!

B) Ayat-ayat dasar Saksi Yehovah dan bantahannya:

1) Yesaya 9:5 (dalam Kitab Suci bahasa Inggris - Isaiah 9:6):

Di sini Kristus disebut 'Allah yang perkasa', dalam bahasa Inggrisnya 'mighty God' (NIV / NASB). Perhatikan bahwa dalam istilah 'mighty God' ini tidak digunakan definite article (Catatan: dalam bahasa Inggris, definite article = 'the').

Sedangkan sebutan untuk Allah adalah 'Allah Yang Mahakuasa', dalam bahasa Inggrisnya 'The Almighty God', dan dalam bahasa Ibraninya adalah EL SHADDAI. Contoh: Kej 17:1.

Hal ini dijadikan dasar oleh orang-orang Saksi Yehovah untuk me-ngatakan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah, atau bahwa Yesus adalah 'allah kecil'.

Bantahan:

a) Dalam bahasa Ibraninya, baik Yesaya 9:5 maupun Kejadian 17:1, kata 'Allah' sama-sama tidak menggunakan definite article, karena memang dalam bahasa Ibraninya, kata 'Allah' tidak memerlukan definite article.

b) Dalam Yesaya 10:21, istilah 'Allah yang perkasa / mighty God' dipakai untuk menunjuk kepada Allah / YAHWEH / YEHOVAH (lihat Yesaya 10:20). Jadi jelaslah bahwa istilah ini tidak menunjuk pada 'allah kecil'!

Catatan:

Kata bahasa Ibrani yang dipakai dalam Yes 9:5 maupun Yesaya 10:21 adalah persis sama yaitu EL GIBOR.

2) Yohanes 1:1 - In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God (= Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah).

Orang Saksi Yehovah selalu ingin menterjemahkan bagian terakhir dari Yoh 1:1 sebagai 'The Word was a god' (= Firman itu adalah suatu allah).

Alasannya adalah sebagai berikut:

Dalam ayat itu ada 2 x kata God (= Allah). Mereka mengatakan bahwa kata 'God' yang pertama dalam bahasa Yunaninya menggunakan definite article (Inggris: the), dan karena itu terjemahan hurufiahnya adalah 'the God'. Kata ini jelas menunjuk kepada Allah / YAHWEH / YEHOVAH.

Tetapi kata 'God' yang kedua tidak mempunyai definite article, dan karena itu menurut mereka ini harus diterjemahkan 'a god'. Kata ini menunjuk kepada Yesus.

Jadi, ayat ini mereka pakai sebagai dasar untuk mengatakan bahwa Yesus adalah 'suatu allah' / 'allah kecil', yang lebih rendah dari YAHWEH / YEHOVAH yang adalah Allah yang Mahakuasa.

Bantahan:

a) Ditinjau dari sudut tatabahasa bahasa Yunani kalimat itu terjemahannya memang 'The Word was God' bukan 'The Word was a god'.

Catatan:
Kalau saudara ingin mempelajari hal ini dengan lebih mendalam melalui tatabahasa bahasa Yunani, bacalah peraturan yang dikeluarkan oleh E.C. Colwell (seorang sarjana bahasa Yunani) tentang hal ini, dalam buku yang ditulis oleh James Hope Moulton dan Nigel Turner yang berjudul A Grammar of New Testament Greek, vol III, hal 182-184.
Peraturan dari E.C. Colwell ini diketahui dan disebutkan oleh orang-orang Saksi Yehovah dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 28.

Tetapi dalam buku itu, mereka lalu menambahkan kalimat ini:

"Jadi ia (Colwell) pun mengakui bahwa bila ikatan kalimat menuntut hal itu, para penterjemah dapat menyisipkan kata sandang tidak tentu (Indefinite article) di depan kata benda dalam susunan kalimat sejenis ini. Apakah ikatan kalimatnya menuntut kata sandang tidak tentu dalam Yohanes 1:1? Ya, karena bukti dari seluruh Alkitab me-nunjukkan bahwa Yesus bukan Allah Yang Mahakuasa. Jadi, yang harus membimbing penerjemah dalam hal-hal seperti itu bukan peraturan tata bahasa dari Colwell yang meragukan, tetapi ikatan kalimatnya".

Ini betul-betul merupakan sesuatu yang lucu dan bodoh karena orang Saksi Yehovah ingin membuktikan bahwa Yesus bukanlah Allah Yang Mahakuasa dengan menggunakan Yoh 1:1. Tetapi pada waktu mereka menafsirkan Yohanes 1:1 itu, mereka menafsir-kannya berdasarkan asumsi / anggapan mereka bahwa Yesus bukanlah Allah Yang Mahakuasa. Ini merupakan kebodohan dari orang yang sengaja membutakan dirinya sendiri!
Jangan groggy kalau mendengar orang Saksi Yehovah mengguna-kan bahasa Yunani, karena sebetulnya sama seperti orang kristen awam, orang Saksi Yehovahpun tidak mengerti bahasa Yunani. Dan karena sama-sama tidak mengerti bahasa Yunani, apa gunanya berdebat tentang perterjemahan bahasa Yunaninya? Lebih baik ajak mereka melihat 2 ayat pada point b di bawah ini.

b) Titus 2:13 dan Ibrani 1:8 secara explicit menyebut Yesus sebagai Allah, dan dalam 2 ayat ini, kata 'Allah' dalam bahasa Yunaninya menggunakan definite article (Inggris: the).

Untuk kata 'Allah' dalam Titus 2:13 digunakan kata bahasa Yunani TOU THEOU, sedangkan untuk kata 'Allah' dalam Ibr 1:8 digunakan kata bahasa Yunani HO THEOS, dimana kata TOU dan HO adalah definite article. Karena itu jelaslah bahwa kata itu tidak bisa diterjemahkan 'a god'.

Kalau Yoh 1:1 diterjemahkan 'the Word was a god', itu akan bertentangan dengan Tit 2:13 dan Ibr 1:8. Bagaimana mungkin Kitab Suci di bagian yang satu menyebut Yesus sebagai 'a god' dan di bagian yang lain menyebut Yesus sebagai 'the God'?

3) Semua ayat Kitab Suci yang menyebut Yesus sebagai Anak Allah. Orang-orang Saksi Yehovah berpendapat bahwa karena Yesus adalah Anak Allah, maka Ia bukan Allah.

Bantahan:

Ada 2 cara untuk menjawab serangan ini:

a) Ingat bahwa suatu istilah dalam Kitab Suci harus diartikan sesuai dengan pengertian penulisnya / orang jaman itu tentang istilah tersebut, bukan dengan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah tersebut.

Tentang istilah 'Anak Allah' yang digunakan oleh Yesus terhadap diriNya sendiri, banyak orang menyalahartikan istilah ini, dengan mengatakan bahwa istilah 'Anak Allah' menunjukkan bahwa dulu hanya ada Allah saja, yang lalu beranak, dsb. Karena itu jelas bahwa Yesus tidak setua / sekekal BapaNya. Tetapi ini adalah penafsiran yang menggunakan pengertian orang jaman sekarang tentang istilah itu.

Kalau kita melihat pada Yoh 10:33b dan Yoh 5:18b maka akan terlihat dengan jelas bahwa pada jaman itu menyebut diri Anak Allah berarti menganggap diri sehakekat dengan Allah, dan itu adalah sama dengan menyamakan diri dengan Allah atau menganggap diri setara dengan Allah.

Yoh 5:18b - "Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaNya sendiri dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah".

[Catatan: kata Yunani yang diterjemahkan 'menyamakan' dalam Yoh 5:18 adalah kata yang sama dengan kata Yunani yang diterjemahkan 'setara' dalam Fil 2:6].

Yoh 10:33b - "karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah" (bdk. Yoh 10:36b).

b) Yesus disebut Anak Allah karena memang Ia diperanakkan secara kekal oleh Allah. Untuk ini lihat penjelasan tentang doktrin The Eternal Generation of the Son pada no 5 di bawah (hal 14-15).

4) Yohanes 14:28 dan Matius 24:36.

Kedua ayat ini adalah ayat-ayat favorit orang-orang Saksi Yehovah yang boleh dikatakan selalu digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah / Bapa / Yehovah, karena dalam Yohanes 14:28 Yesus sendiri secara explicit berkata bahwa BapaNya lebih besar daripada Dia, dan dalam Matius 24:36 Yesus berkata bahwa Ia tidak tahu tentang saat tibanya hari Tuhan / hari kedatanganNya yang keduakalinya.

Bantahan:

a) Yesus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh ma-nusia. Dalam Kitab Suci ada banyak ayat yang menunjukkan keilahian Yesus, dan juga banyak ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus. Kita tidak boleh menggunakan ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, dan sebaliknya, kita juga tidak boleh menggunakan ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah.

Illustrasi:

Saya adalah seorang pendeta, tetapi pada saat yang sama saya juga adalah seorang olahragawan. Kadang-kadang saya memakai toga dan memimpin Perjamuan Kudus, sehingga saya terlihat sebagai pendeta. Tetapi kadang-kadang saya memakai celana pendek, kaos, dan sepatu olah raga, sehingga saya terlihat sebagai olahragawan. Tidak ada orang yang pada waktu melihat saya memakai toga, menganggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan olahragawan, dan sebaliknya, waktu melihat saya memakai pakaian olah raga, meng-anggap itu sebagai bukti bahwa saya bukan pendeta!

Analoginya, karena Yesus adalah Allah dan manusia, maka kita tak boleh menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan keilahian Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan manusia, atau menggunakan ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus (seperti Yohanes 14:28 dan Matius 24:36) untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah!

b) Sebelum inkarnasi, Yesus adalah 1 pribadi dengan 1 hakekat / nature, dan karenanya pada saat itu, Ia hanya mempunyai 1 kesadaran / pikiran, yaitu pikiran illahi.

Pada waktu inkarnasi Yesus mengambil human nature (= hakekat manusia) sehingga Ia lalu menjadi 1 pribadi dengan 2 hakekat (hakekat manusia & hakekat illahi). Karena itu, sejak inkarnasi Ia mempunyai 2 macam kesadaran / pikiran, yaitu pikiran illahi dan pikiran manusia. Tetapi hanya salah satu saja dari 2 pikiran / kesadaran itu yang timbul.

Kalau pikiran illahi yang timbul, Ia berkata-kata sebagai Allah, sedangkan kalau pikiran manusia yang timbul, Ia berkata-kata sebagai manusia. Kalau pikiran ilahiNya yang timbul, Ia menjadi mahatahu; sebaliknya kalau pikiran manusiaNya yang timbul, Ia tidak mahatahu.

Baik dalam Yohanes 14:28 maupun Matius 24:36, yang timbul adalah pikiran manusiaNya. Pada saat pikiran illahiNya yang timbul, Ia menyejajarkan diriNya dengan Allah BapaNya (ini terlihat misalnya dalam Yoh 10:30 dan Yohanes 14:7-11), dan Ia menjadi mahatahu (ini terlihat misalnya dalam Matius 9:4 Matius 12:25 Yohanes 2:24-25 Yohanes 6:64).

Catatan:

Kalau saudara mau mengerti hal ini dengan lebih jelas, bacalah buku saya yang berjudul Christology!

5) Yohanes 5:26 dan Yohanes 6:57.

Di sini dikatakan bahwa Yesus menerima hidup dari Bapa atau Yesus hidup oleh Bapa. Ini dijadikan dasar oleh orang-orang Saksi Yehovah untuk mengatakan bahwa Bapa ada lebih dulu dari pada Yesus dan itu berarti bahwa Yesus tidak sama kekalnya dengan Bapa.

Bantahan:

a) Penafsiran satu ayat tidak boleh menabrak ayat lain dalam Kitab Suci, karena kalau demikian maka itu berarti bahwa Allah berbicara dengan lidah bercabang!

Banyak ayat lain dalam Kitab Suci yang me-nunjukkan kekekalan Yesus (Yoh 1:1 Yohanes 8:58 Ibr 1:11-12 Wahyu 1:8,18). Jadi, jelas bahwa Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 tidak berarti bahwa Bapa ada lebih dulu dari Yesus atau bahwa Yesus tidak sama kekalnya dengan Bapa.

b) Yohanes 5:26 dan Yohanes 6:57 mempunyai 2 kemungkinan penafsiran:
Di sini Yesus berbicara tentang diriNya sebagai manusia. Sebagai manusia, Ia memang menerima hidup dari Bapa.
Ayat-ayat ini menunjuk pada doktrin yang disebut 'The eternal generation of the Son'.

THE ETERNAL GENERATION OF THE SON:

Dasar Kitab Suci:
Sebutan 'Bapa' dan 'Anak' dalam Kitab Suci menunjukkan bahwa Bapa memperanakkan Anak.
Sebutan 'Anak Tunggal / The Only Begotten' (Yohanes 1:14,18), dan juga sebutan 'sulung' [dalam bahasa Inggrisnya firstborn (= yang dilahirkan pertama)] bagi Yesus (Kolose 1:15 Ibrani 1:6), me-nunjukkan bahwa Ia memang diperanakkan.

Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 mengatakan bahwa Bapa memberikan hidup kepada Anak.
Definisi doktrin ini:

'The eternal generation of the Son' merupakan suatu tindakan kekal dari Bapa, dimana Bapa secara kekal / terus menerus memperanakkan Anak. Itu bukanlah suatu tindakan yang terjadi hanya pada satu saat di masa lampau, tetapi merupakan suatu tindakan yang sekalipun sudah selesai dilakukan, tetapi tetap dilakukan terus-menerus. Tidak ada saat di mana Bapa tidak melakukan tindakan itu.

[Catatan: yang diperanakkan secara kekal itu adalah pribadi Allah Anak, bukan hakekatNya, karena Ia sehakekat dengan Bapa].

Definisi ini penting, karena kalau dikatakan bahwa Bapa memperanakkan Anak pada satu saat di masa yang lampau, maka itu akan menyebabkan:
adanya perubahan dalam diri Allah (dari 1 pribadi menjadi 2 pribadi).
Bapa lebih kekal dari Anak / Yesus.

Herman Bavinck:

"It is not to be regarded as having been completed once for all in the past, but it is an act eternal and immutable, eternally finished, yet continuing forevermore. As it is natural for the sun to give light and for the fountain to pour forth water, so it is natural for the Father to generate the Son" (= ini tidak boleh dianggap sebagai sudah terjadi sekali untuk selama-lamanya di masa yang lalu, tetapi ini merupakan suatu tindakan yang kekal dan tidak berubah, diselesaikan secara kekal, tetapi terus berlangsung selama-lamanya. Sebagaimana me-rupakan sesuatu yang alamiah bagi matahari untuk memberikan sinarnya dan bagi suatu sumber untuk mengeluarkan air, demikian juga adalah sesuatu yang alamiah bagi Bapa untuk memperanakkan Anak) - The Doctrine of God, p 309.

Illustrasi / analogi yang dipakai oleh Bavinck di sini adalah sangat penting:

'Bapa memperanakkan Anak' merupakan suatu tindakan yang sudah selesai, tetapi terus berlangsung secara kekal. Analoginya adalah matahari yang memancarkan sinarnya. Matahari itu sudah selesai memancarkan sinarnya, tetapi hal itu tetap berlangsung terus menerus. Dengan analogi ini terlihat bahwa sama seperti kita tidak bisa mengatakan bahwa matahari itu ada lebih dulu dari sinarnya (ingat bahwa matahari tanpa sinar tidak bisa disebut sebagai matahari!), maka kitapun tidak bisa mengatakan bahwa Bapa itu lebih kekal dari pada Anak.

W.G.T. Shedd mengutip kata-kata Turretin:

"The Father does not generate the Son either as previously existing, for in this case there would be no need of generation; nor as not yet existing, for in this case the Son would not be eternal; but as coexisting, because he is from eternity in the Godhead" (= Bapa tidak memperanakkan Anak seakan-akan Anak itu sudah ada sebelumnya, karena dalam hal ini tidak dibutuhkan tindakan memperanakkan itu; juga tidak seakan-akan Anak itu belum ada, karena dalam hal ini Anak itu tidak kekal; tetapi sebagai ada bersama-sama, karena Ia ada di dalam Allah sejak kekekalan) - Shedd's Dogmatic Theology, vol I, pp 293-294).

Dari penjelasan-penjelasan ini terlihat bahwa sekalipun Yesus memang betul-betul diperanakkan oleh Bapa, Ia tetap sama kekalnya dengan Bapa, dan itu membuktikan bahwa Ia memang adalah Allah sendiri!

6) Markus 10:18 Lukas 18:19.

Ayat-ayat ini sering dipakai sebagai dasar oleh orang-orang Saksi Yehovah untuk mengatakan bahwa Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia bukan Allah.

Bantahan:

a) Yesus tidak memaksudkan bahwa Dia bukan Allah dan bahwa Ia tidak pantas disebut baik.

Penafsiran orang-orang Saksi Yehovah ini bertentangan dengan banyak ayat-ayat Kitab Suci yang lain, yang jelas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah dan Yesus adalah baik dan suci.

b) Dalam Markus 10:18 itu Yesus ingin membetulkan konsep yang salah dari anak muda kaya itu. Orang itu menyebut Yesus sebagai 'guru'. Jelas ia menganggap Yesus sebagai manusia biasa. Tetapi ia menyebut Yesus 'baik'. Sebutan ini tidak cocok untuk manusia biasa.

Kata-kata / jawaban Yesus bukannya bertujuan supaya orang muda itu menganggap bahwa Yesus bukan Allah dan bahwa Yesus itu tidak baik, tetapi sebaliknya supaya orang muda itu tahu bahwa Yesus bukan hanya baik, tetapi juga adalah Allah sendiri.

7) Wahyu 3:14.

Ayat ini menyebut Yesus sebagai 'permulaan ciptaan Allah' / 'the be-ginning of the creation of God'.

Ayat ini dipakai sebagai dasar oleh orang-orang Saksi Yehovah untuk mengajarkan bahwa Yesus adalah ciptaan pertama dari Allah Bapa.

Bantahan:

Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan 'permulaan' adalah ARCHE. Kata ARCHE ini mempunyai banyak arti seperti:
beginning (= permulaan / mulanya). Arti ini diambil dalam Yoh 1:1.
ruler / chief (= pemerintah / kepala).
origin (= asal usul).
source (= sumber).

Bagian ini tidak boleh diartikan bahwa Yesus adalah ciptaan pertama, karena ini berarti Yesus bukan Allah, dan ini akan bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci yang lain.

Kita bisa mengambil arti ke 2, yaitu ruler / chief, seperti terjemahan NIV. NIV menterjemahkan Wah 3:14 - the ruler of God's creation (= pemerintah / kepala dari ciptaan Allah). Terjemahan ini tidak menunjukkan Yesus sebagai ciptaan dari Allah, tetapi sebagai pemerintah / kepala dari ciptaan Allah!

Atau bisa juga kita mengambil arti ke 3 atau ke 4. Dengan demikian Wah 3:14 ini menunjukkan Yesus sebagai 'sumber' dari ciptaan Allah, atau 'asal mula' dari ciptaan Allah. Jadi, Allah mencipta segala sesuatu melalui Yesus (bdk. Yoh 1:3 Ibr 1:2b), dan dengan demikian Wah 3:14 ini tidak menunjukkan Yesus sebagai ciptaan Allah, tetapi sebaliknya, sebagai Pencipta!.

Dalam komentarnya tentang Wahyu 3:14, William Barclay berkata:

"This phrase is ambiguous. It could mean, either, that Jesus was the first person to be created or that he began the process of creation .... It is the second meaning which is intended here. The word for beginning is ARCHE. In early christian writings we read that Satan is the arche of death, that is to say, death takes its origin in him; and that God is the arche of all things, that is, all things find their beginning in him" (= ungkapan ini berarti dua. Ungkapan ini bisa diartikan bahwa Yesus adalah pribadi pertama yang diciptakan, atau bahwa Ia memulai proses penciptaan. ... Adalah arti kedua yang dimaksudkan di sini. Kata untuk permulaan / mulanya adalah ARCHE. Dalam tulisan kristen kuno kita membaca bahwa Setan adalah ARCHE dari kematian, artinya, kematian punya asal mula di dalam dia; dan bahwa Allah adalah ARCHE dari segala sesuatu, artinya, segala sesuatu mendapatkan per-mulaannya dalam Dia).

8) Amsal 8:22-25.

Banyak orang berpendapat bahwa 'hikmat' dalam Amsal 8 adalah Yesus sendiri. Orang-orang Saksi Yehovah lalu menggunakan Amsal 8:22-25 ini untuk mengatakan bahwa Yesus bukan Allah, karena:
Amsal 8:22 mengatakan bahwa hikmat itu dicipta.
Amsal 8:23 mengatakan bahwa hikmat itu dibentuk.
Amsal 8:24-25 mengatakan bahwa hikmat itu dilahirkan.

Semua ini oleh mereka dianggap sebagai bukti bahwa Yesus tidak kekal, dan karena itu Yesus bukan Allah.

Bantahan:

Dalam bagian ini Kitab Suci bahasa Indonesia mengandung beberapa kesalahan penterjemahan.

Catatan:

Dalam buku-buku Saksi Yehovah terlihat bahwa mereka sering sengaja memilih versi Kitab Suci yang terjemahannya salah untuk mendukung pandangan mereka! Karena itu, setiap kali mereka menggunakan ayat Kitab Suci dari versi tertentu untuk mendukung pandangan mereka, maka kita harus memeriksa versi-versi Kitab Suci yang lain, bahkan kalau bisa kita harus memeriksa bahasa aslinya.

a) Amsal 8:22 - "TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pe-kerjaanNya, sebagai perbuatanNya yang pertama-tama dahulu kala".

Kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan 'telah menciptakan aku' adalah QANANI, yang berasal dari kata dasar QANAH, yang se-kalipun bisa diterjemahkan to create (= mencipta), tetapi juga mem-punyai bermacam-macam arti yang lain, seperti:
to get (= mendapatkan).
to acquire (= mendapatkan).
to erect (= menegakkan).
to found (= mendirikan).
to form (= membentuk).
to buy (= membeli).
to posses (= memiliki).

Dari ke empat terjemahan bahasa Inggris yang paling populer, hanya RSV yang menterjemahkan 'created' (= menciptakan), sedangkan KJV / NASB / NIV menterjemahkan 'possesed' (= memiliki).

NIV: The LORD possessed me at the beginning of his work, before his deeds of old (= TUHAN memiliki aku pada permulaan pekerjaanNya, sebelum tindakan-tindakanNya pada jaman dahulu).

Terjemahan dari NIV ini (dan juga terjemahan KJV dan NASB) jelas sama sekali tidak menunjukkan bahwa Yesus itu dicipta.

Derek Kidner, penulis buku Tafsiran Amsal dari seri Tyndale, dalam komentarnya tentang Amsal 8:22 ini, mengatakan bahwa kata QANAH ini keluar 84 kali dalam Perjanjian Lama, dan hanya 6 atau 7 kali yang memungkinkan diartikan 'mencipta', yaitu dalam Kej 14:19,22 Kel 15:16 Ul 32:6 Mazmur 74:2 Mazmur 139:13 Amsal 8:22. Tetapi ia lalu me-nambahkan bahwa dalam ayat-ayat itupun kata ini tidak harus di-terjemahkan 'mencipta'.

Perlu juga diketahui bahwa bahasa Ibrani mempunyai kata lain yang artinya betul-betul adalah to create (= mencipta), yaitu BARA, seperti yang digunakan dalam Kej 1:1. Kalau memang yang dimaksud di sini adalah 'mencipta' mengapa tidak digunakan kata BARA itu?

b) Amsal 8:23 - "Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada".

Kata Ibrani yang diterjemahkan 'aku dibentuk' adalah NISSAKTI yang arti sebenarnya adalah 'I was appointed' (= aku ditentukan / ditetap-kan).

NIV: I was appointed from eternity, from the beginning, before the world began (= Aku telah ditetapkan sejak kekekalan, dari semula, sebelum dunia ada).

Terjemahan ini lagi-lagi tidak menunjukkan bahwa Yesus itu dicipta / dibuat.

c) Amsal 8:24-25 - "Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir".

Bahwa 'Yesus dilahirkan' tidak terlalu menimbulkan persoalan. Ini memang tak mungkin menunjuk pada kelahiran Yesus sebagai manusia, karena dalam ayat itu dikatakan bahwa kelahiran itu terjadi 'sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air, sebelum gunung-gunung tertanam, dan lebih dahulu dari bukit-bukit'. Jadi, kelahiran ini menunjuk pada 'The Eternal Generation of the Son' (lihat no 5 di atas, hal 14-15) dan ini tidak bisa dijadikan dasar bahwa Yesus bukan Allah.

9) 1Korintus 11:3 dan 1Korintus 15:28.

Ini digunakan untuk menunjukkan bahwa Kristus lebih rendah dari Allah Bapa, karena dikatakan bahwa 'Kepala dari Kristus ialah Allah' dan 'Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diriNya di bawah Dia (Allah)'.

Bantahan:

Dalam kedua ayat tersebut, Kristus ditinjau sebagai Allah yang berinkarnasi menjadi manusia, atau sebagai Pengantara antara Allah dan manusia. Pada waktu menjadi manusia / Pengantara, Kristus memang merendahkan diri dan menaklukkan diri kepada Allah (bdk. Filipi 2:5-8). Jadi kedua ayat inipun tidak berarti Yesus lebih rendah dari Allah Bapa.

10)Ibrani 5:8.

Ayat ini mengatakan bahwa Yesus 'belajar menjadi taat' dan ini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa Yesus terbatas dalam pengetahuan, karena Ia membutuhkan 'belajar'!

Bantahan:

a) Disini lagi-lagi orang Saksi Yehovah menggunakan ayat yang me-nekankan kemanusiaan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia bukan Allah! Ini penggunaan ayat Kitab Suci secara salah!

b) Kalau Yesus dikatakan 'belajar menjadi taat' itu berarti bahwa Ia mendapatkan pengalaman ketaatan. Jadi, ini tidak berhubungan dengan pengetahuan.

11)Matius 20:23.

Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus tidak berhak memberikan tempat di sebelah kanan dan kiriNya nanti. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa telah menyediakannya.

Berdasarkan ayat ini orang-orang Saksi Yehovah lalu mengatakan:

"Jika Yesus adalah Allah yang Mahakuasa, ia berhak memberikan kedudukan tersebut. Namun Yesus tidak dapat melakukan itu, karena ini adalah hak Allah, dan Yesus bukan Allah" (kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 18).

Bantahan:

Ada 2 kemungkinan menafsirkan ayat ini:

a) Ayat ini memang menyatakan bahwa hanya Bapa yang berhak menentukan tempat di surga, sedangkan Yesus tidak mempunyai hak tersebut.

Kalau kita memilih pandangan ini, maka tentu saja itu berarti bahwa Yesus berbicara tentang diriNya sebagai manusia, bukan sebagai Allah!

b) Ayat ini menunjukkan bahwa Bapa telah menentukan tempat / kedudukan di surga. Selanjutnya ayat ini berkata bahwa Yesus tidak berhak mengubah ketentuan Bapa itu. Untuk itu perlu saudara ketahui bahwa Allah Bapa sendiripun tidak mungkin mengubah ketentuan / rencana yang sudah Ia buat sejak kekekalan itu (Bilangan 23:19 1Samuel 15:29 Mazmur 33:11). Bisakah saudara membayangkan Allah yang maha tahu, maka bijaksana, dan maha kuasa itu mengubah-ubah rencana-Nya seakan-akan Ia adalah manusia yang terbatas?

Dengan penjelasan ini, maka jelas bahwa ayat ini tidak menunjukkan bahwa Yesus lebih rendah dari Allah.

C) Bukti-bukti keilahian Kristus:

1) Kitab Suci secara explicit mengatakan demikian (Yes 9:5 Yoh 1:1 Roma 9:5 Fil 2:5b-7 Titus 2:13 Ibrani 1:8 2Petrus 1:1 1Yohanes 5:20).

Beberapa dari ayat-ayat ini cukup mudah dan bisa saudara baca dan mengerti sendiri, tetapi beberapa yang lain agak sukar dan akan saya jelaskan di bawah ini:

a) Yoh 1:1.

Kata 'Firman' (Yunani: LOGOS) disini jelas menunjuk kepada Yesus. Ini terlihat dari Yoh 1:14a yang mengatakan bahwa 'Firman itu telah menjadi manusia' dan dari Yoh 1:14b yang menyebutNya sebagai 'Anak tunggal Allah'.

Dan Yoh 1:1 ini secara explicit mengatakan bahwa Firman / Yesus itu adalah Allah.

b) Titus 2:13 (NIV): while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and Savior, Jesus Christ (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia - penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).

Jadi terlihat dengan jelas bahwa disini Yesus Kristus disebut dengan sebutan 'our great God and Savior' (= Allah kita yang besar dan Juruselamat kita).

c) Filipi 2:6-7 berbunyi sebagai berikut: "... Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosong-kan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia".

Sebetulnya istilah 'dalam rupa Allah' dan 'kesetaraan dengan Allah' sudah secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah. Tetapi disini akan dijelaskan hal-hal lain sehingga ayat ini menjadi dasar yang lebih kuat lagi bagi keilahian Kristus.
Kata-kata 'walaupun dalam rupa Allah' dalam Filipi 2:6 diterjemahkan 'being in the form of God' oleh KJV.

Kata 'being' itu dalam bahasa Yunani adalah HUPARCHON dan ini menggambarkan seseorang sebagaimana adanya secara hakiki dan hal itu tak bisa berubah ('It describes that which a man is in his very essence and which cannot be changed').

Ketidak-bisa-berubahan ini ditunjukkan oleh bentuk present participle dari kata HUPARCHON itu.

Ini aneh dan kontras sekali dengan penggunaan bentuk-bentuk aorist (= past / lampau) pada kata-kata setelahnya, dan ini me-nunjuk pada 'continuance of being' (= keberadaan yang terus-menerus).

Karena itu, kalau dikatakan bahwa Yesus itu 'being in the form of God', maka itu berarti bahwa Yesus adalah Allah dan ini tak bisa berubah.

Allah memang mempunyai sifat tidak bisa berubah (Mal 3:6 Maz 102:26-28 Yak 1:17), karena kalau Ia bisa berubah, itu menunjukkan Ia tidak sempurna!
Juga kalau ay 7 yang mengatakan 'mengambil rupa seorang hamba' diartikan bahwa Yesus betul-betul menjadi manusia, maka konsekwensinya, ay 6 yang mengatakan bahwa Yesus ada 'dalam rupa Allah' haruslah diartikan bahwa Yesus betul-betul adalah Allah.
Disamping itu kata 'rupa' dalam ay 6 itu (KJV: form) dalam bahasa Yunaninya adalah MORPHE, dan seorang penafsir mengatakan bahwa kata MORPHE ini adalah 'not a mere external resemblance, but a deep, real, inner conformity' (= bukan semata-mata suatu kemiripan lahiriah / luar, tetapi suatu persesuaian / kecocokan di dalam yang mendalam dan sungguh-sungguh).

d) 2Pet 1:1 (NASB): "... by the righteousness of our God and Savior, Jesus Christ" (= oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).

Jadi disini Yesus disebut dengan istilah 'Allah dan Juruselamat kita'.

2) Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus (Yes 9:5 Yer 23:5-6 Yer 33:14-16 Mat 1:23 2Tim 1:10 Ibr 1:8,10).

a) Yes 9:5 jelas merupakan suatu nubuat tentang Kristus, dan dalam ayat itu Ia disebut sebagai 'Allah yang perkasa' (Ibrani: EL GIBOR).

b) Yeremia 23:5-6 dan Yeremia 33:14-16 juga jelas merupakan nubuat tentang Yesus Kristus, dan dalam ayat-ayat itu Ia disebut sebagai 'TUHAN keadilan', dimana kata 'TUHAN' tersebut dalam bahasa Ibraninya adalah YAHWEH / YEHOVAH.

Catatan:

Perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama, kata 'Tuhan' berasal dari kata bahasa Ibrani ADONAI, sedangkan kata 'TUHAN' (semua dalam huruf besar) berasal dari kata bahasa Ibrani YAHWEH / YEHOVAH.

Ini adalah ayat-ayat yang sangat penting dalam menghadapi orang-orang Saksi Yehovah karena di dalam ayat-ayat ini Yesus Kristus disebut dengan sebutan YAHWEH / YEHOVAH!

Juga perlu diketahui bahwa dalam Kitab Suci istilah bahasa Ibrani 'ADONAI' (= Tuhan / Lord) bisa digunakan untuk seseorang yang bukan Allah (Misalnya dalam Yes 21:8). Demikian juga dengan istilah bahasa Ibrani 'EL / ELOHIM' [= Allah / God(s)], atau istilah bahasa Yunani 'THEOS' (= Allah), atau istilah bahasa Yunani 'KURIOS' (= Tuhan - Yunani), bisa digunakan untuk menunjuk kepada dewa dan bahkan manusia (Misalnya: Kel 4:16 Keluaran 7:1 Keluaran 12:12 Keluaran 20:3,23 Hakim-hakim 16:23-24 1Raja- raja 18:27 Mazmur 82:1,6 Kis 28:6).

Tetapi sebutan 'YAHWEH / YEHOVAH' (= TUHAN / LORD) tidak pernah digunakan untuk siapapun / apapun selain Allah, karena YAHWEH / YEHOVAH adalah nama dari Allah! Dan karena itu kalau dalam Yeremia 23:5-6 dan Yeremia 33:14-16 Yesus disebut dengan sebutan 'YAHWEH / YEHOVAH', maka tidak bisa tidak hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah sendiri!

c) Dalam Mat 1:23 Yesus disebut dengan istilah Immanuel, yang artinya adalah God with us (= Allah dengan / beserta kita).

d) Dalam 2Tim 1:10 Yesus disebut dengan istilah 'Juruselamat'. Dilihat sepintas lalu, ini tak membuktikan bahwa Ia adalah Allah. Tetapi perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama, sebutan 'Juruselamat' dan 'Penebus / Penolong' merupakan gelar ilahi yang menunjuk kepada Allah (Yes 43:3,11 Yesaya 45:15 Yeremia 14:8 Hosea 13:4). Sedangkan dalam Perjanjian Baru, sebutan-sebutan itu ditujukan kepada Yesus (2Timotius 1:10 Titus 1:4 Titus 2:13 Titus 3:6 2Petrus 1:11 2Petrus 2:20 2Petrus 3:18). Ini secara implicit (= tidak langsung) menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah.

e) Dalam Ibr 1:8,10 Allah menyebut Yesus / Anak dengan sebutan 'Allah' dan 'Tuhan'.

3) Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat ilahi seperti:

a) Kekal (Mikha 5:1b Yoh 1:1 Yoh 8:58 Yoh 10:10 Yoh 17:5 Ibr 1:11-12 Wah 1:8,17-18 Wah 22:13).
Mikha 5:1b, yang jelas merupakan suatu nubuat tentang Kristus, mengatakan 'yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala'.
Yoh 1:1 mengatakan bahwa Firman / Yesus itu sudah ada 'pada mulanya'.
Yoh 8:58 mengatakan bahwa Yesus sudah ada sebelum Abraham, padahal Abraham hidup lebih dari 2000 tahun sebelum Kristus lahir.
Yohanes 10:10, dan banyak ayat Kitab Suci yang lain, mengatakan bahwa Yesus 'datang'. Ini menunjuk pada saat kelahiran Yesus. Tidak dikatakan 'dilahirkan' tetapi 'datang', karena 'datang' menun-jukkan bahwa Ia sudah ada sebelum saat itu.
Yohanes 17:5 mengatakan bahwa Yesus memiliki kemuliaan di hadapan hadirat Allah sebelum dunia ada.

Ibrani 1:11-12.

Perhatikan kata-kata 'semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada. ... tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahunMu tidak berkesudahan'.

Bahwa bagian ini menunjuk kepada Yesus adalah sesuatu yang jelas, karena Ibrani 1:10-12 merupakan sambungan dari Ibrani 1:8-9 (dihubungkan oleh kata 'dan' pada awal Ibrani 1:10), dan Ibrani 1:8 berkata 'tentang Anak'.
Wahyu 1:8 dan Wahyu 22:13 menyebut Yesus sebagai Alfa dan Ome-ga (huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani), dan Wahyu 1:17 dan Wahyu 22:13 mengatakan bahwa Ia adalah 'Yang Awal dan Yang Akhir', dan Wah 22:13 juga mengatakan bahwa Yesus adalah 'Yang pertama dan & Yang terkemudian', dan semua ini jelas menunjukkan bahwa Ia ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Lalu Wah 1:18 mengatakan bahwa Ia hidup sampai selama-lamanya.

b) Suci / tak berdosa (2Korintus 5:21 Ibrani 4:15).

c) Mahakuasa.

Yesus berulangkali menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati, dan juga melakukan mujijat-mujijat lain seperti me-nenangkan badai, berjalan di atas air, mengubah air menjadi anggur, memberi makan 5000 orang dengan menggunakan 5 roti dan 2 ikan, mengusir setan dsb.

Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul juga banyak yang bisa menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati, dan melakukan mujijat.

Tetapi perlu diingat bahwa nabi dan rasul hanya bisa melakukan hal-hal itu karena kehendak dan kuasa dari Tuhan, bukan karena kehendak dan kuasa mereka sendiri. Juga rasul-rasul melakukan mujijat dalam nama Yesus. Misalnya: Petrus menyembuhkan orang lumpuh dengan menggunakan nama Yesus (Kis 3:6). Paulus mengusir setan juga dengan nama Yesus (Kis 16:18). Karena itu, mujijat yang mereka lakukan tidak menunjukkan kemahakuasaan mereka.

Tetapi Yesus melakukan semua itu dengan kehendak dan kuasaNya sendiri (Yoh 5:21b), dan tanpa menggunakan nama siapapun. Contoh: pada waktu Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Yohanes 5:8), mengusir setan (Matius 8:28-32), Ia tidak menggunakan nama siapapun, tetapi Ia langsung memerintahkan, dan hal itu terjadi. Karenanya itu menun-jukkan kemahakuasaanNya!

Juga perlu diingat bahwa tidak ada seorang nabi / rasulpun yang bisa menandingi Yesus dalam hal melakukan mujijat, baik dalam hal banyaknya mujijat yang dilakukan, maupun dalam hal hebatnya mujijat yang dilakukan. Ini secara explicit dikatakan oleh Yesus sendiri dalam Yoh 15:24 yang berbunyi sebagai berikut:

"Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka membenci baik Aku maupun BapaKu".

d) Mahatahu (Matius 9:4 Matius 12:25 Yohanes 2:24-25 Yohanes 6:64).

e) Mahaada.

Kemahaadaan Yesus terlihat dari:
Yoh 1, yang mula-mula menyatakan bahwa Firman / Yesus itu pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yohanes 1:1), tetapi lalu menunjukkan bahwa Firman / Yesus itu lalu menjadi manusia dan diam di antara kita (Yohanes 1:14). Tetapi anehnya Yoh 1:18 menga-takan bahwa Firman / Yesus itu masih ada di pangkuan Bapa [Yohanes 1:18 (NIV): "... but God the only Son, who is at the Father's side ..."].
Janji-janji yang Ia berikan dalam Matius 18:20, Mat 28:20b dan Yohanes 14:23. Dengan adanya janji seperti itu, kalau Ia tidak mahaada, maka Ia pasti adalah seorang pendusta!

f) Tidak berubah (Ibrani 13:8).

4) Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:

a) Penciptaan (Yohanes 1:3,10 Kolose 1:16 Ibrani 1:2,10).

b) Pengampunan dosa (Matius 9:2-7).

c) Penghancuran segala sesuatu (Ibrani 1:10-12).

d) Pembaharuan segala sesuatu (Filipi 3:21 Wahyu 21:5).

e) Penghakiman pada akhir jaman (Matius 25:31-32 Yohanes 5:22,27).

Bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir jaman, menunjukkan bahwa Ia juga adalah Allah sendiri. Mengapa? Karena jumlah manusia yang pernah hidup di dunia mulai jaman Adam sampai saat kedatangan Kristus yang keduakalinya adalah begitu banyak. Kalau Yesus bukan Allah, bagaimana Ia bisa menghakimi begitu banyak manusia dengan adil?

Dan disamping itu:
Ada begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjatuhkan hukuman kepada setiap orang berdosa (ingat bahwa neraka bukanlah semacam 'masyarakat komunis' dimana hukuman semua orang sama), seperti:
banyaknya dosa yang dilakukan seseorang. Orang yang dosanya lebih banyak, tentu hukumannya juga lebih berat.
tingkat dosanya.

Misalnya, dosa membunuh dan mencuri tentu tidak sama hukumannya (bdk. Keluaran 21:12 dan Keluaran 22:1).
tingkat pengetahuannya.

Makin banyak pengetahuan Firman Tuhan yang dimiliki seseorang, makin berat hukumannya kalau ia berbuat dosa (Lukas 12:47-48).
kesengajaannya.

Dosa sengaja dan tidak sengaja tentu juga berbeda hukumannya (Kel 21:12-14).
pengaruh dosa yang ditimbulkan.

Kalau seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dalam gereja berbuat dosa, maka pengaruh negatif yang ditimbulkan akan lebih besar dari pada kalau orang kristen biasa berbuat dosa. Dan karena itu hukumannya juga lebih berat. Hal ini bisa terlihat dari kata-kata Yesus yang menunjukkan bahwa para ahli Taurat pasti akan menerima hukuman yang lebih berat (Mark 12:40b Lukas 20:47b).
apa yang menyebabkan seseorang berbuat dosa.

Seseorang yang mencuri tanpa ada pencobaan yang terlalu berarti tentu lebih berat dosanya dari pada orang yang mencuri karena membutuhkan uang untuk mengobati anaknya yang hampir mati. Hal ini bisa terlihat dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang-orang yang melakukan dosa tanpa sebab / alasan, seperti dalam Mazmur 35:19 Mazmur 69:5 Mazmur 119:78,86. Juga dari ayat-ayat Kitab Suci yang mengecam orang yang mencintai / mencari dosa, seperti Mazmur 4:3.

Demikian juga pada saat mau memberi pahala kepada orang-orang yang benar, pasti ada banyak hal yang harus dipertim-bangkan.

Untuk bisa melakukan semua ini dengan benar dan adil, maka Hakim itu haruslah seseorang yang mahatahu, mahabijaksana dan maha-adil, dan karena itu Ia harus adalah Allah sendiri!

Karena itu adalah sesuatu yang aneh kalau ada orang-orang yang percaya bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir jaman, tetapi tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Allah sendiri!

5) Kitab Suci memberikan kehormatan ilahi kepada Yesus seperti:

a) Penghormatan.

Kita diperintahkan untuk menghormati Yesus sama seperti kita menghormati Bapa (Yohanes 5:23).

b) Kepercayaan.

Kita diperintahkan untuk percaya kepada Allah dan kepada Yesus (Yohanes 14:1).

c) Pengharapan.

Kita diperintahkan untuk berharap kepada Yesus (1Korintus 15:19), padahal firman Tuhan juga berkata bahwa kita tidak boleh berharap kepada manusia (Yesaya 31:1 Yeremia 16:5-7). Jadi jelaslah bahwa Yesus bukanlah hanya semata-mata manusia biasa, tetapi juga adalah Allah sendiri.

d) Penyejajaran namaNya dengan pribadi-pribadi lain dari Allah Tri-tunggal (Mat 28:19 2Korintus 13:13).

Memang bahwa ada 3 nama yang ditulis berjejeran, tidak mem-buktikan bahwa ketiga orang itu setingkat. Misalnya: presiden Suharto berbicara dengan si A dan si B. Maka belum tentu si A dan si B juga adalah presiden / kepala negara.

Tetapi perlu diingat bahwa dalam Matius 28:19 itu ketiga nama itu dijejerkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam sesuatu yang sakral, yaitu dalam formula baptisan. Kalau ketiga nama itu tidak setingkat, itu sama mustahilnya seperti mengadakan suatu Konpe-rensi Tingkat Tinggi, yang dihadiri oleh Presiden Amerika, Kaisar Jepang, dan seorang Lurah dari Indonesia!

6) KesatuanNya dengan Bapa seperti yang dinyatakan oleh ayat-ayat seperti Yohanes 10:30 dan Yohanes 14:7-11, jelas menunjukkan keilahian Yesus.

Orang-orang Saksi Yehovah menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan 'satu' dalam Yoh 10:30 adalah bahwa Yesus dan Bapa itu satu dalam tujuan dan pikiran. Ini terlihat dari kutipan di bawah ini, yang saya ambil dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 24, yang berbunyi sebagai berikut:

"Ayat itu, dalam Yohanes 10:30, sering dikutip untuk mendukung Tritung-gal, meskipun pribadi ketiga tidak disebutkan di sana. Tetapi Yesus sendiri menunjukkan apa yang ia maksud dengan menjadi 'satu' dengan Bapa. Dalam Yohanes 17:21,22, ia berdoa kepada Allah agar murid-muridnya 'semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,...supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.' Apakah Yesus berdoa agar semua murid-muridnya menjadi satu kesatuan tunggal? Tidak, Yesus jelas berdoa agar mereka dipersatukan dalam pikiran dan tujuan, seperti halnya dia dan Allah".

Tetapi argumentasi ini dengan mudah bisa kita patahkan dengan membaca Yoh 10:30 ini terus sampai dengan Yoh 10:33. Maka akan terlihat bahwa setelah Yesus mengucapkan Yoh 10:30 itu, orang-orang Yahudi menjadi marah dan mau melempariNya dengan batu (Yohanes 10:31). Yesus lalu bertanya apa sebabnya mereka mau melempariNya dengan batu (Yohanes 10:32). Dan orang-orang Yahudi itu menjawab dalam Yohanes 10:33 sebagai berikut: "... karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah".

Jadi jelas bahwa orang-orang Yahudi itu tahu dengan jelas bahwa yang Yesus maksudkan pada waktu Ia berkata bahwa Ia dan Bapa adalah satu, bukanlah bahwa Ia dan Bapa itu satu dalam pikiran dan tujuan, tetapi bahwa Ia adalah sama dengan Allah sendiri.

7) Yesus sendiri mengakui bahwa Ia adalah Allah / Anak Allah (Yohanes 5:23 Yoh 10:30 Yohanes 14:7-10 Yohanes 15:23 Matius 26:63-64).

Memang kalau seseorang mengaku bahwa dirinya adalah Allah / Anak Allah, itu tidak / belum berarti bahwa ia memang betul-betul adalah Allah. Tetapi Yesus bukan hanya mengaku bahwa diriNya adalah Allah / Anak Allah, tetapi Ia juga rela mati demi pengakuan tersebut!

Ada seorang penulis buku yang menggunakan hal ini untuk membuktikan keilahian Yesus dengan cara sebagai berikut:

Yesus = Allah / Anak Allah

Tidak benar Benar

Tahu Tidak tahu

Pendusta Orang gila Allah / Anak Allah

dan tolol

Keterangan:

Yesus mengaku sebagai Allah / Anak Allah, dan ia mau mati untuk pengakuan itu. Ada 2 kemungkinan tentang pengakuan itu, yaitu: TIDAK BENAR atau BENAR. Kalau pengakuan itu TIDAK BENAR, maka ada 2 kemungkinan lagi: Yesus TAHU bahwa pengakuanNya tidak benar, atau Yesus TIDAK TAHU bahwa pengakuanNya tidak benar. Kalau Yesus tahu bahwa pengakuannya tidak benar, maka Ia pasti adalah seorang PEN-DUSTA, bahkan ORANG TOLOL (karena Ia mau mati untuk suatu dusta). Kalau Yesus tidak tahu bahwa pengakuanNya tidak benar, maka Ia pasti adalah ORANG GILA, karena hanya orang gila yang tidak mengerti apa yang Ia sendiri katakan. Kalau pengakuan Yesus tersebut adalah BE-NAR, maka Yesus adalah ALLAH / ANAK ALLAH.

Jadi sekarang hanya ada beberapa pilihan untuk saudara:

a) Yesus adalah seorang pendusta / orang tolol.

Kitab Suci jelas tidak pernah menunjukkan Yesus sebagai pendusta, karena kata-kataNya selalu benar. Kitab Suci juga tidak menunjukkan Yesus sebagai orang tolol, karena Kitab Suci justru menunjukkan bahwa Ia selalu bisa menjawab pertanyaan tokoh-tokoh agama Ya-hudi dengan jitu, dan mengalahkan mereka dalam setiap perdebatan.

b) Yesus adalah orang gila.

Ini lagi-lagi tidak mungkin karena kalau Ia adalah orang gila, Ia tidak akan diikuti oleh begitu banyak orang. Dan juga kalau Ia memang adalah orang gila, Ia tidak akan dihukum mati karena menghujat Allah. Para tokoh Yahudi itu pasti tidak akan menggubris kata-kata dari orang gila.

c) Yesus betul-betul adalah Anak Allah / Allah sendiri.

Yang mana dari ketiga pilihan di atas ini yang saudara pilih? Ingat, saudara tidak punya pilihan lain! Kalau saudara tidak mau mempercayai Yesus sebagai Allah, maka saudara harus mempercayai Dia sebagai pendusta, orang tolol, atau orang gila!

C.S. Lewis berkata:

"A man who was merely a man and said the sort of things Jesus said wouldn't be a great moral teacher. He'd either be a lunatic ... or else he'd be the Devil of Hell. You must make your choice. Either this man was, and is, the Son of God, or else a madman or something worse" (= seseorang yang adalah semata-mata seorang manusia dan mengucapkan hal-hal seperti yang Yesus katakan, bukanlah seorang guru moral yang agung. Atau Ia adalah seorang gila ... atau Ia adalah Setan / Iblis dari Neraka. Kamu harus menentukan pi-lihanmu. Atau Orang ini adalah Allah, baik dulu maupun sekarang, atau Ia adalah orang gila atau sesuatu yang lebih jelek lagi).

8) Setan mengakui bahwa Yesus adalah Allah / Anak Allah dan setan tunduk kepada Yesus (Matius 8:28-32).

9) Kitab Suci memerintahkan penyembahan terhadap Yesus.

Dalam Ibrani 1:6 Allah sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus me-nyembah Anak / Yesus.

Yesus sendiri mau disembah dan disebut Tuhan / Allah (Matius 14:33 Mat 28:9,17 Yohanes 9:38 Yoh 20:28), padahal Yesus sendiri berkata bahwa kita hanya boleh menyembah Allah (Matius 4:10).

Perhatikan juga bahwa:
Rasul-rasul menolak sembah (Kisah Para Rasul 10:25-26 Kisah Para Rasul 14:14-18).
Malaikatpun menolak sembah, dan berusaha mengalihkan sembah itu kepada Allah (Wahyu 19:10 Wahyu 22:8-9).
Herodes dihukum mati oleh Tuhan karena menerima penghormatan ilahi (Kisah Para Rasul 12:20-23).

Karena itu, kalau Yesus menerima sembah, dan bahkan menerima sebutan Tuhan / Allah bagi diriNya, maka hanya ada 2 pilihan: atau Dia adalah orang yang kurang ajar / nabi palsu, atau Dia adalah Allah sendiri! Yang mana yang saudara pilih?

SAKSI YEHOVAH III.
DOKTRIN TENTANG ROH KUDUS

Ada 3 hal yang salah yang dipercayai oleh orang-orang Saksi Yehovah tentang Roh Kudus, yaitu:

A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah.

B) Roh Kudus bukanlah seorang pribadi.

C) Roh Kudus bukan Allah.

A) Roh Kudus adalah kuasa / tenaga aktif Allah:

Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' hal 20:

"'Roh Kudus' yang digunakan dalam Alkitab menyatakan bahwa ini adalah suatu kekuatan atau tenaga yang dikendalikan yang digunakan oleh Allah Yehuwa untuk melaksanakan berbagai maksud-tujuanNya. Sampai taraf tertentu, ini dapat disamakan dengan listrik, tenaga yang dapat digunakan untuk melakukan beragam fungsi".

Ayat-ayat Kitab Suci yang mereka pakai sebagai dasar:

1) Kejadian 1:2 - Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa "disini, Roh Allah adalah tenaga aktifNya yang bekerja untuk membentuk bumi" ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 20).

Bantahan:

Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Allah. Mengapa tidak ditafsirkan bahwa Roh Kudus juga menciptakan alam semesta bersama-sama dengan Allah?

2) Bilangan 11:7 - 'Sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka'.

Bantahan:

Bilangan 11:17 versi Kitab Suci Indonesia ini salah terjemahan! Kata 'sebagian' itu seharusnya tidak ada.

NIV menterjemahkan: "......I will take of the Spirit that is on you and put the Spirit on them" (= Aku akan mengambil Roh yang ada padamu dan menaruh Roh itu pada mereka).

3) Hak 14:6 - 'Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya ... tanpa apa-apa di tangannya'.

Orang Saksi Yehovah menggunakan terjemahan dari Today's English Version (TEV) yang mengatakan: "Suddenly the power of the LORD made Samson strong" (= Tiba-tiba kuasa TUHAN membuat Simson kuat).

Orang Saksi Yehovah lalu berkata: "Apakah suatu pribadi ilahi benar-benar memasuki atau berkuasa atas Simson, menggunakan tubuhnya untuk melakukan apa yang ia lakukan? Tidak, ini benar-benar 'kuasa TUHAN (yang) membuat Simson kuat'" ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).

Bantahan:

Terjemahan TEV / Good News Bible ini justru salah, tapi yang salah ini yang justru dipilih oleh orang-orang Saksi Yehovah. Dalam ayat ini terjemahan Kitab Suci Indonesia adalah benar. Perhatikan juga ter-jemahan NIV: "The Spirit of the LORD came upon him in power" (= Roh TUHAN datang pada dia dalam kuasa).

Jadi ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa yang memasuki dan menguasai Simson adalah 'Roh TUHAN', bukan sekedar 'kuasa TUHAN'! Dan Roh TUHAN itu maha kuasa sehingga dengan mudah Ia bisa men-jadikan Simson sangat kuat.

4) Lukas 5:17 - 'Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyem-buhkan orang sakit'.

Orang Saksi Yehovah memakai ayat ini sebagai dasar untuk mengatakan: "Tenaga aktif dari Allah ini memungkinkan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati" ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).

Bantahan:

Perhatikan terjemahan NIV dan NASB di bawah ini:

NIV: "And the power of the Lord was present for him to heal the sick" (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk menyembuhkan orang sakit).

NASB: "And the power of the Lord was present for Him to perform healing" (= Dan kekuatan / kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk melakukan penyembuhan).

Jadi, ayat ini memang menunjukkan adanya 'kuasa Tuhan' tetapi ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah kuasa Tuhan! Roh Kudus ada dalam diri Yesus dan karena itu dengan sendirinya kuasa Allah juga ada di dalam Yesus.

Serangan terhadap doktrin Saksi Yehovah ini:

1) Kitab Suci membedakan antara 'Roh Kudus / Roh Allah' dengan 'kuasa Allah'.
Lukas 1:35 - 'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau'.
Kisah Para Rasul 10:38 - 'mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa'.

Bahwa kedua istilah itu dibedakan seperti itu, menunjukkan bahwa kedua istilah itu tidak identik!

2) Dalam Alkitab ada istilah 'kuasa Roh' atau 'kekuatan Roh'.

Misalnya:
Lukas 4:14 - 'kuasa Roh'.
Roma 15:13 - 'kekuatan Roh Kudus'.
1Korintus 2:4 - 'kekuatan Roh'.

Sebetulnya istilah-istilah ini sudah jelas membuktikan bahwa 'Roh Kudus' bukanlah 'kuasa Tuhan / Allah'. Kalau 'Roh Kudus' adalah 'kuasa Allah', maka 'kuasa Roh Kudus' adalah 'kuasa dari kuasa Allah'. Ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal! Bagaimana suatu kuasa bisa mempunyai kuasa?

Anehnya, orang Saksi Yehovah/ Yehuwa percaya bahwa Roh Kudus, yang adalah kuasa Allah itu, ternyata bisa memberi kuasa. Ini terlihat dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' hal 21, karena di sana dikatakan:
"Roh Allah dapat juga memberikan 'kekuatan yang melimpah-limpah ('melebihi yang normal', NW)' kepada mereka yang melayani Dia".
"Roh Allah juga memberi kuasa kepada murid-murid Yesus untuk mela-kukan hal-hal yang bersifat mujijat".
"Jadi roh kudus memberi Yesus dan hamba-hamba Allah yang lain kuasa untuk melakukan apa yang biasanya tidak dapat dilakukan oleh manusia".

Pertanyaannya adalah: kalau memang orang-orang Saksi Yehovah percaya bahwa Roh Allah / Roh Kudus itu adalah 'kuasa Allah', bagaimana mereka bisa percaya bahwa 'Roh Kudus / kuasa Allah' itu bisa memberi kuasa? Kalau Roh Kudus itu adalah seorang Pribadi / Allah sendiri (seperti yang dipercaya oleh orang kristen), maka jelas bahwa Ia bisa memberi kuasa. Tetapi kalau Roh Kudus itu adalah kuasa Allah, seperti yang dipercaya oleh orang Saksi Yehovah, maka Ia tidak mungkin bisa memberi kuasa / kekuatan!

B) Roh Kudus tidak berpribadi:

Dasar Kitab Suci orang-orang Saksi Yehovah:

1) Penggambaran Roh Kudus sebagai person / pribadi dalam Kitab Suci hanyalah suatu personifikasi, dan itu tidak menunjukkan Roh Kudus sebagai seorang person / pribadi.

Mereka juga mengutip kata-kata dari seorang yang mereka sebut seorang teolog yang bernama Edmund Fortman (Catatan: ini jelas adalah seorang Teolog sesat!) dalam bukunya yang berjudul 'The Triune God' sebagai berikut:

"Walaupun roh ini sering dipersonifikasikan, tampak jelas sekali bahwa para penulis kitab-kitab suci (dari Kitab-Kitab Ibrani) tidak pernah meng-anggap atau menyatakan bahwa roh ini adalah suatu pribadi tersendiri" ('Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', hal 21).

Mereka menambahkan lagi bahwa dalam Kitab Suci ada banyak hal-hal lain yang dipersonifikasikan / dipribadikan, seperti:
Hikmat, yang dalam Lukas 7:35 dikatakan mempunyai anak.

Untuk ini perhatikan Luk 7:35 versi NIV: "But wisdom is proved right by all her children" (= tetapi hikmat dibuktikan benar oleh semua anak-anaknya).
Dosa / kematian dikatakan berkuasa.

Misalnya: Kejadian 4:7 Roma 5:14,21.

Ini tidak menunjukkan bahwa hikmat, dosa dan kematian adalah pribadi-pribadi. Jadi, bahwa Kitab Suci mempersonifikasikan Roh Kudus, itu tidak berarti bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi.

Bantahan:

Dalam Kitab Suci memang ada personifikasi, dimana sesuatu yang sebetulnya bukan person / pribadi digambarkan sebagai person / pribadi. Kalau Kitab Suci di tempat tertentu mempersonifikasikan sesuatu, maka dalam bagian-bagian lain dalam Kitab Suci tidak selalu hal itu diper-sonifikasikan. Tapi Roh Kudus selalu digambarkan sebagai seorang person / pribadi. Ini menunjukkan bahwa hal itu bukanlah personifikasi, tetapi merupakan penggambaran yang sebenarnya. Dan ini menunjukkan bahwa Roh Kudus betul-betul adalah person / pribadi.

2) Dalam Matius 3:11, Roh Kudus disejajarkan dengan air dan api, sedangkan air dan api bukanlah seseorang yang berpribadi.

Bantahan:

Perlu diingat bahwa Mat 3:11 bukanlah suatu penyejajaran! Sebaliknya, Mat 3:11 justru mengkontraskan 'baptisan Roh Kudus' (yang dilakukan oleh Yesus) dengan 'baptisan air' (yang dilakukan oleh Yohanes Pem-baptis)!

Sedangkan 'baptisan api' bisa diartikan 2 macam:

a) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai penyucian.

Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya bisa mem-baptis dengan air, tetapi Yesus bisa memberi Roh Kudus dan menyu-cikan.

b) Ada yang mengartikan baptisan api sebagai hukuman.

Kalau dipilih arti ini, maka Mat 3:11 berarti: Yohanes hanya mem-baptis dengan air, dan ia tidak bisa membedakan orang-orang yang ia baptis. Tetapi Yesus bisa membedakan. Orang yang percaya / yang bertobat sungguh-sungguh Ia baptis dengan Roh Kudus (artinya: diberi Roh Kudus), sedangkan orang yang tidak percaya / tidak bertobat dengan sungguh-sungguh Ia baptis dengan api (artinya: Ia hukum).

Saya berpendapat bahwa arti ini lebih cocok dengan kontexnya (baca Matius 3:10 dan Matius 3:12, dimana api jelas menunjuk pada hukuman).

Yang manapun arti yang saudara ambil, ayat ini tetap tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan pribadi!

3) Roh Kudus dimasukkan dalam daftar sifat-sifat (2Korintus 6:6).

Bantahan:

a) 2Kor 6:6 tidak meletakkan Roh Kudus dalam daftar sifat-sifat.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan 2Kor 6:6 disini:

"... dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik".

Perhatikan bahwa disitu ada kata 'pengetahuan' yang jelas juga bukan merupakan sifat. Karena itu jelas bahwa ayat ini bukan daftar sifat!

Catatan:

Kalau saudara mau lebih jelas lagi, bacalah dalam Kitab Suci mulai 2Korintus 6:4 sampai 2Korintus 6:7, maka saudara akan menjumpai lebih banyak lagi hal-hal yang bukan merupakan sifat!

b) Kalau orang-orang Saksi Yehovah menafsirkan 2Korintus 6:6 itu sebagai daftar sifat, itu akan bertentangan dengan ajaran mereka sendiri, karena mereka mempercayai Roh Kudus sebagai 'kuasa Allah', bukan sebagai sifat!

4) Roh Kudus dibandingkan dengan anggur (Efesus 5:18).

Bantahan:

Ef 5:18 tidak membandingkan Roh Kudus dengan anggur. Sebaliknya, Ef 5:18 justru mengkontraskan orang yang mabuk (dikuasai oleh pengaruh anggur) dengan orang yang penuh Roh Kudus (dikuasai oleh Roh Kudus). Kita dilarang untuk mabuk / dikuasai anggur, tetapi sebaliknya diharuskan untuk dipenuhi / dikuasai oleh Roh Kudus. Jadi jelaslah bahwa ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan seorang pribadi!

5) Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus sebagai air, api, angin, dsb, dan semua itu merupakan hal-hal yang tidak berpribadi. Jadi, Roh Kudus juga bukan pribadi.

Bantahan:

Sekalipun Kitab Suci menggunakan air, api, dan angin untuk menggambarkan Roh Kudus, tetapi air, api, dan angin itu bukanlah Roh Kudus / tidak sama dengan Roh Kudus! Itu hanya simbol / lambang dari Roh Kudus!

Yesus juga berkata: 'Akulah pintu' (Yohanes 10:9), 'Akulah jalan' (Yohanes 14:6), sedangkan 'pintu' maupun 'jalan' bukanlah seorang pribadi. Tetapi itu tidak menunjukkan bahwa Yesus bukan pribadi!

Juga dalam Perjanjian Lama, Allah / Yahweh sering digambarkan dengan hal-hal yang tidak berpribadi, seperti 'perisai' (Mazmur 28:7), 'gunung batu' (Mazmur 62:3a), 'kota benteng' (Maz 62:3b), dsb. Tetapi semua itu tidak menunjukkan bahwa Allah / YAHWEH itu tidak berpribadi.

6) Dalam Matius 10:19-20 dan Kisah Para Rasul 4:24-25, sekalipun memang dikatakan bahwa Roh Kudus itu berbicara, tetapi Roh Kudus berbicara melalui manusia / malaikat.

Bantahan:

Dalam Mat 10:19-20 Roh Kudus memang dikatakan bisa berbicara melalui manusia. Demikian juga dalam Kisah Para Rasul 4:24-25 dikatakan bahwa Roh Kudus berbicara dengan perantaraan Daud.

Kalau ini dijadikan dasar untuk berkata bahwa Roh Kudus itu bukan pribadi, ini betul-betul suatu ketololan yang menggelikan, karena:
Allah / YAHWEH juga berbicara kepada Firaun melalui Musa (Kel 6:27,28), tetapi itu tidak membuktikan bahwa Allah / YAHWEH itu tidak berpribadi.
Setan juga bisa berbicara melalui manusia (Markus 5:7,9,10), tetapi itu tidak membuktikan setan bukanlah seorang pribadi!

Disamping itu perlu diperhatikan bahwa:

a) Roh Kudus bisa dan pernah berbicara langsung (Kisah Para Rasul 8:29 Kisah Para Rasul 13:2).

b) Kalau Roh Kudus adalah 'kuasa / tenaga Allah', Ia justru tidak bisa berbicara melalui manusia / melalui apapun juga. Dimana dan kapan saudara pernah mendengar ada suatu kuasa / tenaga bisa berbicara melalui manusia?

7) Dalam Yoh 14:17 kata ganti orang yang ditujukan kepada Roh Kudus seharusnya bukan 'him', tetapi 'it' (ini bisa terlihat dari bahasa Yunani-nya). Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus bukan pribadi.

Untuk jelasnya, saya akan mengutip buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' yang berbunyi sebagai berikut:

"Yesus menyebut roh kudus sebagai 'seorang Penolong', dan ia berkata bahwa roh ini akan mengajar, membimbing dan berbicara (Yohanes 14:16,26; 16:13). Kata Yunani yang ia gunakan untuk penolong (parakletos) adalah kata yang berjenis laki-laki atau maskulin. Jadi ketika Yesus menyatakan apa yang akan dilakukan penolong itu, ia menggunakan kata ganti nama pribadi laki-laki (Yohanes 16:7,8). Sebaliknya, bila kata Yunani yang berjenis netral untuk roh (pneuma) digunakan, kata ganti yang netral 'it' dalam bahasa Inggris itulah yang yang digunakan.

Kebanyakan penerjemah yang menganut Tritunggal menyembunyikan fakta ini, seperti diakui oleh New American Bible Katolik berkenaan Yohanes 14:17: "Kata Yunani untuk 'Roh' ialah berjenis netral, dan walaupun kita menggunakan kata ganti nama pribadi dalam bahasa Inggris ('he', 'his', 'him'), kebanyakan MSS (manuskrip) Yunani menggunakan kata (bahasa Inggris) 'it'".

Jadi bila Alkitab menggunakan kata ganti nama pribadi berjenis laki-laki sehubungan dengan parakletos dalam Yohanes 16:7,8, hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menyatakan suatu doktrin" (hal 22).

Bantahan:

Yohanes 14:17 memang kalau dilihat dari bahasa Yunaninya menggunakan kata yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi 'it'. Mengapa memakai 'it'? Karena itu memang sesuai dengan grammar / tatabahasa bahasa Yunani! Kata 'it' itu menunjuk kepada kata 'Roh / Spirit / PNEUMA' yang dalam bahasa Yunaninya mempunyai jenis kelamin netral. (Catatan: dalam bahasa Yunani setiap benda mempunyai jenis kelamin. Bisa masculine / laki-laki, feminine / perempuan, atau neuter / netral).

Kalau dipersoalkan bahwa untuk 'Roh' digunakan kata benda berjenis kelamin netral, maka perlu diingat bahwa:
Dalam Yohanes 4:24 dikatakan bahwa 'Allah adalah Roh', dan disinipun kata 'Roh' itu berjenis kelamin netral! Apakah ini menunjukkan bahwa Allah itu adalah 'sesuatu', bukan 'seseorang'?
Juga dalam Lukas 23:46 Yesus berkata: 'Ya Bapa ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu'. Ini adalah terjemahan yang salah! NIV menterjemahkan: 'Father, into your hands I commit my spirit' (= Bapa, ke dalam tanganMu kuserahkan rohKu). Di sini kembali digunakan kata 'roh' (PNEUMA) yang berjenis kelamin netral. Apakah ini menunjukkan bahwa Yesus itu bukan seorang pribadi, atau bahwa Yesus itu bukan laki-laki tetapi wadam / banci?

Dalam Yohanes 16:7 Roh Kudus disebut PARAKLETOS (= Penghibur). Kata ini mempunyai jenis kelamin masculine / laki-laki, sehingga lalu dalam ayat itu digunakan kata ganti orang AUTON (= him).

Jelaslah bahwa kata 'it' dalam Yohanes 14:17 itu tidak bisa digunakan untuk mengatakan bahwa Roh Kudus adalah 'sesuatu' bukan 'seseorang'. Dalam hal ini saya setuju dengan bagian terakhir dari kutipan di atas yang berbunyi: "hal ini sesuai dengan peraturan tatabahasa, bukan menya-takan suatu doktrin".

Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus:

1) Sebutan yang digunakan terhadap Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang pribadi.

Dalam Yoh 14:16, Yohanes 14:26, Yohanes 15:26, dan Yohanes 16:7, Roh Kudus disebut sebagai 'Penolong / Penghibur'. Dalam bahasa Yunani, semua ayat ini menggunakan istilah yang sama yaitu PARAKLETOS.

Penggunaan istilah ini untuk Roh Kudus menunjukkan bahwa Ia adalah seorang Pribadi.

Perlu juga diketahui bahwa istilah PARAKLETOS ini juga digunakan terhadap Yesus Kristus dalam 1Yoh 2:1 (Kitab Suci Indonesia menterje-mahkan 'Pengantara'). Lalu Yoh 14:16 menyebut Roh Kudus sebagai 'PARAKLETOS (= Penolong) yang lain'.

Ada 2 kata bahasa Yunani yang berarti 'yang lain (= another)', yaitu ALLOS dan HETEROS. Tetapi kedua kata ini ada bedanya.

W.E. Vine dalam 'An Expository Dictionary of New Testament Words' mengatakan sebagai berikut:

"ALLOS ... denotes another of the same sort; HETEROS ... denotes another of a different sort" (= ALLOS ... menunjuk pada 'yang lain' dari jenis yang sama; HETEROS ... menunjuk pada 'yang lain' dari jenis yang berbeda).

Illustrasi:

Saya mempunyai satu gelas Aqua. Kalau saya menginginkan satu gelas Aqua 'yang lain', yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan ALLOS. Tetapi kalau saya menghendaki minuman 'yang lain', misalnya Coca Cola, maka saya harus menggunakan HETEROS, bukan ALLOS.

Kata Yunani yang diterjemahkan 'yang lain' dalam Yohanes 14:16 bukanlah HETEROS, tetapi ALLOS. Andaikata yang digunakan adalah HETEROS, maka itu akan menunjukkan adanya perbedaan sifat antara Yesus dan Roh Kudus, sehingga bisa saja Yesus adalah Allah dan merupakan seorang yang berpribadi, sedangkan Roh Kudus bukan. Atau bahwa Yesus itu mahakuasa, sedangkan Roh Kudus tidak. Tetapi karena kata Yunani yang digunakan adalah ALLOS, ini menunjukkan bahwa Roh Kudus, sekalipun adalah PARAKLETOS 'yang lain' dari pada Yesus, tetapi mempunyai sifat-sifat yang sama dengan Yesus.

Karena itu dalam komentarnya tentang ayat ini William Hendriksen, seorang penafsir Reformed, mengatakan:

"He is another Helper, not a different Helper. The word another indicates one like myself, who will take my place, do my work. Hence, if Jesus is a person, the Holy Spirit must also be a person" (= Ia adalah Penolong yang lain, bukan Penolong yang berbeda. Kata yang lain menunjukkan seseorang seperti aku sendiri, yang akan mengambil tempatku, melakukan pekerjaanku. Jadi, jika Yesus adalah seorang pribadi, Roh Kudus harus juga adalah seorang pribadi).

William Hendriksen bahkan melanjutkan dengan berkata:

"For the same reason, if Jesus is divine, the Spirit, too, must be divine" (= dengan alasan yang sama, jika Yesus bersifat ilahi / adalah Allah, Roh juga harus bersifat ilahi / adalah Allah).

2) Roh Kudus mempunyai ciri-ciri seorang pribadi, yaitu adanya:

a) Pikiran.

Yoh 14:26 mengatakan bahwa fungsi Roh Kudus adalah mengajar dan mengingatkan orang percaya akan Firman Tuhan. Bahwa Ia bisa mengajar / mengingatkan, menunjukkan bahwa Ia mempunyai pikiran.

b) Perasaan.

Efesus 4:30 mengatakan bahwa kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus. Yesaya 63:10 juga berbicara tentang orang-orang yang mendukakan Roh Kudus. Ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai pera-saan.

c) Kehendak.

1Korintus 12:11 mengatakan: "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya".

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kehendak.

3) Kitab Suci juga menyatakan bahwa Roh Kudus melakukan hal-hal seperti:
mengajar (Lukas 12:12 Yoh 14:26).
mengingatkan (Yohanes 14:26).
bersaksi (Yohanes 15:26 Roma 8:16).
menginsafkan dunia (Yohanes 16:8).
berkata dan memerintah (Kis 8:29 Kis 13:2).
memutuskan (Kisah Para Rasul 15:28).
membangkitkan Yesus, menghidupkan (Roma 8:11).
menyelidiki, tahu apa yang ada dalam diri Allah (1Kor 2:10-11).

Hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh 'seseorang yang berpribadi', bukan oleh 'sesuatu yang tidak berpribadi'!

C) Roh Kudus bukan Allah:

Bahwa orang Saksi Yehovah mempercayai Roh Kudus hanya sebagai kuasa / tenaga Allah yang tidak berpribadi, menunjukkan bahwa mereka tidak mempercayai Roh Kudus sebagai Allah / pribadi ketiga dari Allah Tritunggal.

Ini juga terlihat jelas dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?', yang dalam hal 22 berkata:

"Berbagai sumber mengakui bahwa Alkitab tidak mendukung gagasan bahwa roh kudus adalah pribadi ketiga dari suatu Tritunggal" (hal 22).

Mereka juga memberikan beberapa kutipan yang mendukung pandangan mereka tersebut. Kutipan-kutipan itu mereka ambil dari:

The Catholic Encyclopedia.

Teolog Katolik Fortman.

New Catholic Encyclopedia.

A Catholic Dictionary.

Catatan:
Adalah sesuatu yang menarik bahwa semua kutipan itu diambil dari golongan Katolik!
Salah satu cara yang sering digunakan oleh literatur Saksi Yehovah dalam meyakinkan orang lain adalah dengan memberikan banyak sekali kutipan dari orang / buku sesat yang mendukung pandangan mereka. Begitu banyaknya kutipan yang mereka gunakan sehingga:
saudara bisa merasa aneh bahwa banyak orang / buku itu bisa salah / sesat semua.
saudara bisa merasa diri tolol kalau saudara tidak menyetujui begitu banyak orang / buku itu.

Menghadapi hal seperti ini ingatlah bahwa kebenaran bukanlah persoalan demokrasi, seakan-akan yang banyak itu pasti benar!

Lalu dalam buku yang sama dalam hal 23 dikatakan:

"Roh kudus tidak setara dengan Allah tetapi selalu dipakai olehNya dan lebih rendah daripada Dia".

Bantahan:

Kitab Suci jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah, dan hal ini bisa saudara lihat di bawah ini.

Bukti-bukti keilahian Roh Kudus:

1) Kitab Suci menggunakan sebutan Roh Kudus dan Allah / Tuhan (ADONAI) / TUHAN (Yahweh) secara interchangeable (= bisa dibolak-balik).

Contoh:

a) Bandingkan Yes 6:8-10 dengan Kis 28:25-27:

Yesaya 6:8-10 - "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: 'Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?'. Maka sahutku: 'Ini aku, utuslah aku!'. Kemudian firmanNya: 'Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik dan menjadi sembuh'".


Kisah Para Rasul 28:25-27 - "Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: 'Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka'".

Kalau kita membandingkan 2 bagian Kitab Suci di atas, maka jelas terlihat bahwa apa yang dikatakan Paulus dalam Kis 28:25-27 itu ia kutip dari Yesaya 6:8-10. Tetapi dalam Yes 6:8-10 itu dikatakan bahwa itu adalah 'suara Tuhan' kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kis 28:25-27 itu Paulus berkata bahwa 'firman itu disampaikan oleh Roh Kudus' dengan perantaraan nabi Yesaya. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Tuhan sendiri!

b) Bandingkan Ibrani 3:7-11 dengan Maz 95:7b-11 dan Keluaran 17:1-7:

Ibr 3:7-11 - "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: 'Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatanKu, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan ber-kata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalanKu, sehingga Aku bersumpah dalam murkaKu: Mereka takkan masuk ke tempat perhentianKu'".

Karena kata-kata dalam Ibrani 3:7-11 ini merupakan kata-kata Roh Kudus, maka kata-kata 'mencobai Aku' berarti 'mencobai Roh Kudus'.

Kalau sekarang kita melihat dalam Maz 95:7b-11, yang hampir-hampir identik dengan Ibrani 3:7-11 tadi, maka bisa kita dapatkan dari Mazmur 95:8 bahwa itu adalah peristiwa yang terjadi di Masa dan Meriba. Dan peristiwa Masa dan Meriba itu diceritakan dalam Keluaran 17:1-7. Sekarang perhatikan Keluaran 17:7 yang berbunyi:

"Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: 'Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?'".

Jadi disini dipakai istilah 'mencobai TUHAN (YAHWEH)', padahal tadi dalam Ibr 3:7-11 dikatakan bahwa mereka 'mencobai Roh Kudus'. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah TUHAN (YAHWEH)!

c) Bandingkan Ibrani 10:15-17 dengan Yeremia 31:33-34.

Ibr 10:15-17 - "Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman: 'Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,' Ia berfirman pula: 'Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.'"

Yeremia 31:33-34 - "Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKu. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka".

Jelas terlihat bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (tidak seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31 dikatakan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh TUHAN / Yahweh (perhatikan kata-kata 'firman TUHAN' dalam Yer 31:31,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan bahwa itu merupakan 'kesaksian / firman Roh Kudus' (Ibr 10:15b,16b).

Disamping itu, dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh Taurat dalam batin umatNya, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa umatNya, adalah TUHAN / Yahweh sendiri. Sedangkan dalam Ibrani 10:15-17, yang mengadakan perjanjian, yang menaruh hukum dalam hati, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa, adalah Roh Kudus.

Juga perlu diperhatikan bahwa Roh Kudus dikatakan 'tidak mengingat dosa'. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa.

Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN / Yahweh sendiri!

d) Sekarang mari kita melihat pada Kis 5:3-4,9 yang berbunyi sebagai berikut:

"Tetapi Petrus berkata: 'Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah. ... Kata Petrus: 'Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?'".

Perhatikan bahwa kalau dalam Kisah Para Rasul 5:3 Petrus berkata bahwa Ananias 'mendustai Roh Kudus', maka dalam Kisah Para Rasul 5:4 Petrus berkata bahwa Ananias 'mendustai Allah'. Lalu dalam Kisah Para Rasul 5:9 Petrus berkata bahwa mereka 'mencobai Roh Tuhan'. Ini lagi-lagi menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah!

e) Dalam 1Korintus 3:16 Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Allah' (= rumah Allah), tetapi anehnya ia melanjutkan dengan kata-kata 'dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu'. Kalau memang tubuh kita adalah bait / rumah Allah, maka itu seharusnya berarti bahwa Allahlah yang tinggal di dalam tubuh kita. Tetapi Paulus mengatakan Roh Allah (= Roh Kudus) yang tinggal di dalam kita.

Dan kalau kita melihat dalam 1Korintus 6:19 maka di sana Paulus berkata bahwa tubuh kita adalah 'bait Roh Kudus'.

Semua ini menunjukkan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah!

f) Dengan cara yang sama, kalau kita membandingkan Yes 40:13 dengan Yes 40:14 maka bisa kita simpulkan bahwa 'Roh TUHAN' dalam Yesaya 40:13 itu adalah 'TUHAN' dalam Yesaya 40:14.

2) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus mempunyai sifat-sifat Allah seperti:

a) Kekal (Ibrani 9:14).

b) Mahaada (Mazmur 139:7-10).

c) Mahatahu (1Korintus 2:10-11 Yes 40:13).

1Kor 2:10-11 yang menunjukkan bahwa Roh Kudus itu tahu apa yang ada dalam diri Allah, jelas menunjukkan bahwa Roh Kudus itu maha-tahu!

d) Mahakuasa (Mat 12:28).

e) Suci.

Ini terlihat dari sebutan 'kudus', dan juga terlihat dari Ef 4:30 yang menunjukkan bahwa dosa kita mendukakan Roh Kudus.

3) Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Roh Kudus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi seperti:

a) Penciptaan (Kejadian 1:2 Ayub 33:4).

b) Melahirbarukan (Yohanes 3:5-6 Titus 3:5).

c) Membangkitkan Yesus (Roma 8:11).

4) Nama Roh Kudus ditempatkan dalam posisi yang sejajar dengan nama Bapa dan Anak, seperti dalam Matius 28:19 dan 2Korintus 13:13.

Perlu saudara ingat bahwa dalam Matius 28:19 nama Bapa, Anak dan Roh Kudus disejajarkan bukan dalam sembarang peristiwa, tetapi dalam formula baptisan. Adalah aneh, bahkan tidak masuk akal, kalau Yesus memerintahkan supaya seseorang dibaptis dalam nama Bapa (yang adalah Allah), Anak (yang juga adalah Allah), dan Roh Kudus (yang bukan Allah, bahkan bukan pribadi).

Demikian juga dalam 2Korintus 13:13 Paulus menyejajarkan Yesus, Allah (Bapa) dan Roh Kudus, bukan dalam peristiwa sembarangan, tetapi pada saat ia memberi berkat kepada gereja Korintus.

Karena itu bisa disimpulkan bahwa dalam 2 ayat tersebut, penyejajaran Bapa, Anak dan Roh Kudus menunjukkan bahwa 3 pribadi itu setingkat! Dan ini membuktikan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri!

SAKSI YEHOVAH IV.
DOKTRIN TENTANG ALLAH TRITUNGGAL

A) Ajaran Saksi Yehovah tentang Allah Tritunggal:

Orang-orang Saksi Yehovah tidak menerima ajaran tentang Allah Tritunggal yang mengatakan bahwa Allah itu hanya satu (dalam hakekatNya), tetapi mempunyai 3 pribadi yang setingkat. Mereka beranggapan bahwa Allah betul-betul hanya satu secara mutlak, dan bahwa Yesus dan Roh Kudus bukanlah Allah.

Bagaimana anggapan orang Saksi Yehovah tentang doktrin Allah Tritunggal itu?

1) Orang Saksi Yehovah beranggapan bahwa ajaran tersebut tidak dapat dimengerti dan membingungkan.

Dan mereka lalu mengutip 1Kor 14:33 untuk membuktikan bahwa ajaran Tritunggal ini tidak datang dari Allah.

Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':

"Tetapi, dengan berkukuh bahwa Tritunggal adalah misteri yang begitu membingungkan karena berasal dari wakyu ilahi, mereka menciptakan problem besar lain. Mengapa? Karena dalam wahyu ilahi itu sendiri tidak ada pandangan demikian mengenai Allah: 'Allah ... bukan Allah yang suka pada kekacauan' - 1Korintus 14:33, Alkitab dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).

Mengingat pernyataan itu, mungkinkah Allah akan mencetuskan doktrin mengenai diri-Nya sendiri yang begitu membingungkan sehingga bahkan para sarjana Ibrani, Yunani, dan Latin tidak dapat menjelaskannya?" (hal 4-5).

Dalam buku yang sama juga ditambahkan bahwa orang-orang sederhana / tidak terpelajarpun bisa mengenal Allah, dan ini tidak memungkinkan adanya doktrin yang begitu sukar / membingungkan tentang Allah.

"Selain itu, apakah orang-orang harus menjadi teolog untuk dapat mengenal satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus yang telah Ia utus? (Yohanes 17:3). Jika demikian halnya, mengapa begitu sedikit dari para pemimpin agama Yahudi yang terpelajar mengakui Yesus sebagai Mesias? Sebaliknya, murid-muridNya yang setia, adalah petani-petani, nelayan, pemungut cukai, ibu-ibu rumah tangga yang sederhana. Orang-orang sederhana tersebut begitu yakin dengan apa yang Yesus ajarkan tentang Allah sehingga mereka dapat mengajarkannya kepada orang lain dan bahkan rela mati demi kepercayaan mereka - Matius 15:1-9 21:23-32,43 23:13- 36 Yohanes 7:45-49 Kisah 4:13" (hal 5).

2) Orang Saksi Yehovah beranggapan bahwa ajaran tentang Allah Tri-tunggal itu berasal dari agama-agama kafir.

Kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':
"Diseluruh dunia zaman purba, di Babel dulu, ibadat kepada dewa-dewa kafir yang dikelompokkan dalam tiga serangkai, sangat umum. Pengaruh itu juga umum di Mesir, Yunani, dan Roma pada abad-abad sebelum, selama, dan setelah Kristus. Dan setelah rasul-rasul meninggal, keper-cayaan kafir tersebut menyusup ke dalam kekristenan" (hal 9,11).

"... menyatakan tentang salah satu dari rangkaian tiga allah tersebut di daerah Mesopotamia: 'Alam semesta dibagi dalam tiga bagian yang masing-masingnya menjadi daerah kekuasaan dari satu allah. Bagian milik Anu adalah langit. Bumi diberikan kepada Enlil. Ea menjadi penguasa lautan. Bersama mereka membentuk tiga serangkai dari Allah-Allah yang Agung'" (hal 9).

"A Dictionary of Religious Knowledge menyatakan bahwa Tritunggal 'adalah suatu penyelewengan yang dipinjam dari agama-agama kafir, dan dicangkokkan ke dalam iman Kristen'. Dan The Paganism in Our Christianity berkata: 'Asal usul (Tritunggal) seluruhnya kafir'.

Itu sebabnya, dalam Encyclopedia of Religion and Ethics, James Hastings menulis: 'Dalam agama di India, misalnya, kita temukan kelompok tiga serangkai Brahma, Syiwa, dan Wisnu; dan dalam agama Mesir kelompok tiga serangkai Orisis, Isis, dan Horus ...'" (hal 11).

3) Tentang istilah dan ajaran Tritunggal, orang Saksi Yehovah berpendapat bahwa:

a) Istilah 'Tritunggal' tidak ada dalam Kitab Suci.

b) Ajaran tentang Allah Tritunggal juga tidak ada, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru.

Sebaliknya Kitab Suci mengajarkan bahwa Allah itu satu / esa (Ulangan 6:4).

Untuk itu perhatikan kutipan-kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' di bawah ini:
"The Encyclopedia of Religion mengakui: 'Para teolog dewasa ini setuju bahwa Alkitab Ibrani tidak memuat doktrin tentang Tritunggal'. Dan New Catholic Encyclopedia juga mengatakan: 'Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam P(erjanjian) L(ama)'" (hal 6).
"Demikian pula dalam bukunya The Triune God, imam Yesuit Edmund Fortman mengakui: Perjanjian Lama ... tidak secara tegas ataupun samar-samar memberi tahu kepada kita mengenai Allah tiga serangkai yang adalah Allah, Anak dan Roh Kudus ... Tidak ada bukti bahwa penulis tulisan suci manapun bahkan menduga adanya suatu (Tritunggal) di dalam Keilahian ... Bahkan mencari di dalam (Perjanjian Lama) kesan-kesan atau gambaran di muka atau 'tanda-tanda ter-selubung' mengenai trinitas dari pribadi-pribadi, berarti melampaui kata-kata dan tujuan dari para penulis tulisan-tulisan suci" (hal 6).
"The Encyclopedia of Religion mengatakan: 'Para teolog setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal'" (hal 6).
"The New Encyclopedia Britannica menyatakan: 'Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru'" (hal 6).

B) Bantahan dari pihak kristen:

1) Tentang ajaran Tritunggal yang merupakan kekacauan, sehingga ber-tentangan dengan 1Kor 14:33.

Untuk itu kita bisa menjawab bahwa:

a) Memang harus diakui bahwa doktrin tentang Allah Tritunggal itu sangat sukar dan bahkan tidak dapat dimengerti sepenuhnya (bdk. Ayub 11:7-9).

Tetapi perlu diingat bahwa adalah lebih logis kalau ajaran tentang Allah Tritunggal itu tidak bisa dimengerti sepenuhnya. Mengapa? Karena Allah itu memang mahabesar / tidak terbatas, sedangkan otak / pikiran kita terbatas. Kalau otak / pikiran kita yang terbatas ini bisa mengerti sepenuhnya tentang Allah yang tidak terbatas, maka itu justru tidak masuk akal!

Ada seorang yang bahkan berani mengatakan: kalau ada orang yang bisa mengajarkan doktrin Allah Tritunggal sehingga bisa dimengerti sepenuhnya, maka orang itu pasti pengajar sesat!

Ini bisa diterapkan dalam doktrin Allah dari orang Saksi Yehovah. Doktrin mereka tentang Allah, begitu sederhana dan bisa dimengerti sepenuhnya, dan karenanya justru merupakan ajaran sesat!

b) Dalam 2Petrus 3:16 Petrus mengatakan bahwa dalam tulisan Paulus ada hal-hal yang sukar dimengerti. Dalam 1Korintus 3:2 Paulus berbicara tentang 'makanan keras' yang jelas menunjuk pada ajaran yang sukar.

Ini membuktikan bahwa Kitab Suci sendiri mengakui bahwa dalam Kitab Suci ada bagian-bagian yang sukar. Karena itu kalau melalui penggalian Kitab Suci akhirnya dihasilkan doktrin Allah Tritunggal yang begitu sukar, ini tidak mengherankan!

c) 1Korintus 14:33 ada dalam kontex yang membicarakan penggunaan bahasa roh / nubuat dalam ibadah / kebaktian. Ada peraturan penggunaan bahasa roh dan nubuat dalam kebaktian (1Korintus 14:26-32), supaya tidak terjadi kekacauan, karena Allah tidak senang kekacauan seperti itu.

Karena itu, kalau ayat ini dipakai oleh orang Saksi Yehovah untuk menentang doktrin Allah Tritunggal, maka jelas bahwa mereka sudah melepas ayat itu dari kontexnya (kutipan itu 'out of context'!).

Dan memang salah satu hal yang paling banyak digunakan oleh orang-orang sesat (termasuk orang Saksi Yehovah) adalah menggunakan ayat-ayat Kitab Suci terlepas dari kontexnya. Karena itu setiap membaca suatu ayat yang dijadikan dasar suatu ajaran, kita harus membaca juga seluruh kontexnya, untuk melihat apakah ayat itu dikutip secara 'out of context' atau tidak.

d) Ajaran tentang Allah Tritunggal bukanlah suatu kekacauan yang membingungkan. Ajaran ini tidak bertentangan dengan akal / logika, tetapi melampaui akal / logika.

Sedikit penjelasan untuk hal itu: kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 hakekat dan 3 hakekat pada saat yang sama, maka itu bertentangan dengan akal / logika dan itu betul-betul merupakan suatu kekacauan. Demikian juga kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 pribadi dan 3 pribadi pada saat yang sama. Tetapi kalau kita berkata bahwa Allah itu 1 hakekat tetapi 3 pribadi, itu tidak bertentangan dengan akal / logika, tetapi melampaui akal / logika.

e) Sedangkan tentang serangan mereka bahwa dengan adanya doktrin Allah Tritunggal itu berarti bahwa orang harus menjadi teolog untuk bisa mengenal Allah, maka jawaban yang bisa kita berikan adalah:
Sedikit banyak setiap orang kristen memang harus menjadi teolog! Pada waktu seseorang mendengar dan mengerti Injil, yang intinya adalah bahwa Yesus telah mati untuk menebus dosa-dosa manusia, bukankah sebetulnya ia sudah berteologia?
Yesus berkata bahwa barangsiapa yang melihat Dia sudah melihat Allah, dan barangsiapa mengenal Dia sudah mengenal Allah (Yoh 14:7,9). Karena itu, maka orang yang mengenal Yesus / percaya kepada Yesus, sekalipun tidak menjadi ahli teologia, sudah mengenal Allah / diselamatkan.

Karena itulah orang yang sederhana sekalipun bisa saja mengenal Allah dan diselamatkan!
Orang bisa mengenal Allah / Yesus bukan karena kemampuan dirinya sendiri dalam berpikir dan mencari kebenaran. Seseorang bisa mengenal Allah / Yesus, karena pekerjaan Tuhan sendiri di dalam diri orang itu (Matius 11:25-27 Efesus 1:18-20). Karena itu orang seder-hanapun bisa mengenal Allah / Yesus kalau Allah mau menyatakan diriNya kepada orang itu, dan sebaliknya, orang pandaipun tidak akan bisa mengenal Allah / Yesus kalau Allah tidak berkenan menyatakan diriNya kepadanya.

2) Tentang ajaran Tritunggal yang dikatakan berasal dari agama kafir.

Untuk itu kita bisa menjawab bahwa:

a) Tidak ada agama lain yang mempunyai konsep Tritunggal (1 hakekat, 3 pribadi yang setingkat). Yang ada pada mereka adalah kepercayaan terhadap 3 allah / dewa (Polytheisme / Tritheisme), dan ini sangat berbeda dengan konsep kristen tentang Allah Tritunggal.

Sebagai contoh, dalam agama Hindu, Syiwa dipercaya sebagai dewa perusak, Brahma sebagai dewa pencipta, dan Wisnu sebagai dewa pemelihara. Jelas bahwa mereka dipercaya sebagai tiga dewa, yang bahkan berbeda sifat-sifatnya satu dengan yang lain. Orang-orang Saksi Yehovah itu betul-betul bukan main tololnya kalau mereka menyamakan ajaran ini dengan doktrin Allah Tritunggal, ataupun kalau mereka menganggap bahwa ajaran ini merupakan asal usul dari doktrin Allah Tritunggal!

b) Doktrin Allah Tritunggal jelas berasal dari Kitab Suci, karena dalam Kitab Suci / Firman Allah inilah Allah mewahyukan / menyatakan diriNya kepada kita supaya kita bisa mengenal Allah yang benar.

Manusia tidak bisa mengerti doktrin Allah Tritunggal itu secara keseluruhan; lalu bagaimana mungkin manusia bisa menciptakannya?

c) Bahwa orang-orang Saksi Yehovah menunjukkan gambar-gambar dari dewa-dewa dalam agama kafir yang mereka katakan sebagai sumber dari doktrin Allah Tritunggal (gambar-gambar ini ada dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?'), adalah sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal. Mengapa? Karena dalam kekristenan Allah Tritunggal tidak pernah dan bahkan tidak boleh digambarkan! Kalau Allah Tritunggal digambarkan atau bahkan dipatungkan, maka itu jelas melanggar hukum ke 2 dari sepuluh hukum Tuhan!

Bahwa dalam agama-agama kafir dewa-dewa mereka digambarkan atau dipatungkan, tetapi dalam kekristenan Allah Tritunggal justru dilarang untuk digambarkan atau dipatungkan, menunjukkan secara jelas bahwa dewa-dewa kafir itu bukan merupakan asal usul dari Allah Tritunggal!

3) Tentang istilah maupun ajaran Tritunggal yang tidak ada dalam Kitab Suci.

Untuk ini kita bisa menjawab bahwa istilah 'Tritunggal' memang tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi ajarannya jelas ada. Dalam Perjanjian Lama hanya ada secara samar-samar, tetapi dalam Perjanjian Baru menjadi lebih jelas.

Untuk jelasnya mari kita melihat dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal di bawah ini.

C) Dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal:

I) Kitab Suci menunjukkan ketunggalan Allah.

1) Ayat-ayat Kitab Suci yang secara explicit menyatakan bahwa Allah itu satu (Ulangan 6:4 1Korintus 8:4 1Timotius 2:5 Yakobus 2:19).

2) Penggunaan kata-kata bentuk tunggal untuk Allah atau dalam hubungannya dengan Allah:

a) Penggunaan kata ganti orang bentuk tunggal.

Contoh:
kalau Allah berbicara tentang diriNya sendiri, maka pada umumnya Ia menggunakan kata 'Aku' (bahasa Inggris: 'I').
kalau orang lain berbicara tentang Allah, maka pada umumnya digunakan kata 'Dia' (bahasa Inggris: 'He').
kalau orang berbicara kepada Allah, maka pada umumnya digunakan kata 'Engkau' (bahasa Inggris: 'You'). Dalam bahasa Yunani maupun Ibraninya terlihat bahwa yang digunakan adalah 'You' dalam bentuk tunggal.

b) Penggunaan kata kerja bentuk tunggal.

Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata 'menciptakan' dalam Kej 1:1 adalah kata kerja bentuk tunggal.

c) Penggunaan kata sifat bentuk tunggal.

Contoh: dalam bahasa Ibraninya, kata-kata 'baik' dan 'benar' dalam Maz 25:8 adalah kata sifat bentuk tunggal.

3) Allah mempunyai sifat self-existent, dan sifat ini tidak memungkinkan adanya lebih dari satu makhluk seperti Dia.

a) Sifat self-existent (= ada dengan sendirinya / ada dari dirinya sendiri) dari Allah, jelas merupakan ajaran dalam Kitab Suci, karena Kitab Suci menunjukkan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah (Kej 1:1-31 Yohanes 1:3,10), tetapi Kitab Suci tidak pernah menceritakan tentang terjadinya Allah, dan ini menunjukkan bahwa Allah sendiri tidak pernah diciptakan / dijadikan oleh siapapun / apapun juga.

b) Sifat self-existent ini mempunyai 2 perwujudan:
Allah adalah makhluk yang independent (= bebas / tak tergantung) secara mutlak.
diriNya / keberadaanNya / hidupNya independent (Yohanes 5:26).
pikiranNya / rencanaNya / kehendakNya / tindakanNya independent (Roma 11:33-34 9:10-24 Daniel 4:35 Efesus 1:5 Mazmur 115:3 1Yohanes 5:14).
Segala sesuatu ada hanya melalui Dia, dan segala sesuatu tergantung kepada Dia (Neh 9:6 Mazmur 104:27-30 Yohanes 1:3 Kisah Para Rasul 17:28 Ibrani 1:3 1Tim 6:13a).

c) Dari semua ini bisa disimpulkan bahwa tidak mungkin ada lebih dari satu makhluk yang seperti itu! Karena tidak mungkin bisa ada 2 makhluk yang sama-sama tidak tergantung apapun / siapapun, dan yang membuat segala sesuatu tergantung dirinya.

II) Kitab Suci menunjukkan adanya 'kejamakan dalam diri Allah'.

Catatan:

Perhatikan bahwa saya tidak menyebut adanya 'banyak Allah', tetapi adanya 'kejamakan dalam diri Allah'. Jadi, saya tetap percaya pada ketunggalan / keesaan Allah, tetapi dalam keesaanNya itu terdapat suatu kejamakan tertentu.

1) Dalam Perjanjian Lama.

a) Penggunaan kata 'ELOHIM' untuk Allah (Kejadian 1:1 dll) yang merupakan kata bentuk jamak / plural.

Kata 'ELOHIM' mempunyai bentuk tunggal / singular yaitu 'ELOAH' yang digunakan antara lain dalam Ulangan 32:15-17 dan Hab 3:3.

Tetapi dalam Perjanjian Lama kata 'ELOAH' hanya digunakan sebanyak 250 x, sedangkan kata 'ELOHIM' sekitar 2500 x. Peng-gunaan kata bentuk jamak / plural yang jauh lebih banyak ini menunjukkan adanya 'kejamakan dalam diri Allah'.

Memang harus diakui bahwa ELOHIM sering dianggap sebagai bentuk tunggal, tetapi yang perlu dipertanyakan adalah: kalau memang Allah itu tunggal secara mutlak, mengapa tidak digunakan ELOAH saja terus menerus? Mengapa digunakan ELOHIM, dan lebih lagi, mengapa digunakan ELOHIM jauh lebih banyak dari ELOAH?

Dalam persoalan ini, buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' memberikan suatu serangan yang bagus, yang saya kutip di bawah ini:

"'ELOHIM' bukan berarti 'pribadi-pribadi', melainkan 'allah-allah'. Jadi mereka yang berkukuh bahwa kata ini menyatakan suatu Tritunggal menjadikan diri sendiri politeis, penyembah lebih dari satu Allah. Mengapa? Karena ini berarti ada tiga allah dalam Tritunggal" (hal 13).

Untuk menjawab serangan ini kita bisa menjelaskan sebagai berikut:
ELOHIM tidak boleh diartikan 'Allah-Allah', karena ini akan bertentangan dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOAH. Sedangkan ELOAH tidak boleh diartikan 'Allah yang satu secara mutlak', karena akan bertentangan dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOHIM. Jadi untuk mengharmoniskan ayat-ayat yang menggunakan ELOAH dengan ayat-ayat yang menggunakan ELOHIM, haruslah diartikan bahwa Allah itu tunggal dalam hakekatNya, tetapi jamak dalam pribadiNya.

Allah itu begitu besar, ajaib, dan ada diluar jangkauan akal manusia. Karena itu jelaslah bahwa tidak ada bahasa manusia (termasuk bahasa Ibrani), yang bisa menggambarkan Allah dengan sempurna. Tata bahasa dan kata-kata dari bahasa Ibrani (atau bahasa lain apapun) tidak bisa menggambarkan bahwa Allah itu satu hakekat tetapi tiga pribadi. Kalau selalu digunakan kata bentuk tunggal (ELOAH), maka akan menunjuk pada Allah yang tunggal secara mutlak. Sedangkan kalau selalu digunakan bentuk jamak (ELOHIM), maka akan me-nunjuk pada banyak Allah. Karena itu maka ayat-ayat tertentu menggunakan ELOAH dan ayat-ayat tertentu menggunakan ELOHIM.

b) Penggunaan kata bentuk jamak untuk Allah atau dalam hubungannya dengan Allah:
Kata ganti orang bentuk jamak.

Contoh: Kej 1:26 3:22 11:7.

Ada yang mengatakan bahwa pada waktu Allah menggunakan 'Kita' dalam Kejadian 1:26, maka saat itu Ia berbicara kepada para malaikat. Jadi itu tidak menunjukkan 'kejamakan dalam diri Allah'. Tetapi ini tidak mungkin, sebab kalau dalam Kejadian 1:26 diartikan bahwa 'Kita' itu menunjuk kepada Allah dan para malaikat, maka haruslah disimpulkan bahwa:
manusia juga diciptakan menurut gambar dan rupa malaikat.
Allah mengajak para malaikat untuk bersama-sama mencip-takan manusia, sehingga kalau Allah adalah pencipta / creator, maka malaikat adalah co-creator (= rekan pencipta).

Disamping itu, kata ganti orang bentuk tunggal dan jamak untuk menyatakan Allah, keluar sekaligus dalam satu ayat, yaitu dalam Yesaya 6:8 yang dalam versi NASB menterjemahkan: "Whom shall I send and who will go for Us?" (= Siapa yang akan Kuutus dan siapa yang mau pergi untuk Kami?).

Catatan:

Dalam Yesaya 6:8 ini, Kitab Suci bahasa Indonesia (baik terje-mahan lama maupun baru) salah terjemahan!
Kata kerja dalam bentuk jamak.

Contoh:
Kejadian 20:13 - kata-kata 'menyuruh aku mengembara' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.
Kejadian 35:7 - kata 'menyatakan' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.
2Samuel 7:23 - kata 'pergi' dalam bahasa Ibraninya adalah kata kerja bentuk jamak.
Mazmur 58:12 - kata 'memberi keadilan' dalam bahasa Ibrani-nya ada dalam bentuk jamak (sebetulnya ini bukan kata kerja tetapi participle).

Padahal dalam ayat-ayat di atas ini, subyeknya adalah kata 'ELOHIM' yang digunakan untuk menyatakan Allah yang esa.
Kata-kata bentuk jamak lainnya seperti dalam:
Pengkhotbah 12:1 - kata 'pencipta' (creator), dalam bahasa Ibraninya ada dalam bentuk jamak, sehingga seharusnya terjemahannya adalah 'creators' (= pencipta-pencipta).
Mazmur 149:2 - kata-kata 'yang menjadikannya', dalam bahasa Ibraninya ada dalam bentuk jamak.
Yosua 24:19 - dalam bahasa Ibraninya, kata 'kudus' ada dalam bentuk jamak, tetapi kata 'cemburu' ada dalam bentuk tunggal.

Jadi, kalau dalam Yesaya 6:8 digunakan kata ganti orang bentuk tunggal dan jamak untuk menunjuk kepada Allah, maka di sini digunakan kata sifat bentuk tunggal dan jamak terhadap diri Allah.

c) Beberapa ayat dalam Kitab Suci membedakan Allah yang satu dengan Allah yang lain (seakan-akan ada lebih dari satu Allah).
Mazmur 45:7-8.

Karena dalam ayat ini Kitab Suci Indonesia kurang tepat terjemahannya, mari kita lihat terjemahan NASB di bawah ini.

Psalm 45:6-7 (NASB): "Thy throne, O God, is forever and ever ... Therefore God, Thy God has anointed Thee" (= TahtaMu, Ya Allah, kekal selama-lamanya. Karena itu, Allah, AllahMu telah mengurapi Engkau).

Bandingkan dengan Ibrani 1:8-9.
Mazmur 110:1.

Juga untuk ayat ini perhatikan terjemahan NASB di bawah ini.

Psalm 110:1 (NASB): "The LORD says to my Lord ..." (= TUHAN berkata kepada Tuhanku).

Bandingkan dengan Mat 22:44-45.
Hos 1:7 (NASB): "But I will have compassion on the house of Judah and deliver them by the LORD their God, and will not deliver them by bow, sword, battle, horses, or horseman" (= Tetapi Aku akan berbelaskasihan kepada kaum Yehuda dan menyelamatkan mereka dengan / oleh TUHAN Allah mereka, dan tidak akan menyelamatkan mereka oleh / dengan busur, pedang, pertempuran, kuda-kuda, atau penunggang-penung-gang kuda).
Kejadian 19:24 - "Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit".
Amsal 8 berbicara tentang 'hikmat Allah'. Kalau dilihat dari istilahnya, yaitu 'hikmat Allah' [the wisdom of God (= hikmat dari / milik Allah)], maka jelas bahwa 'hikmat Allah' ini tidak sama dengan Allah.

Tetapi Amsal 8 ini lalu mempersonifikasikan 'hikmat Allah' itu dan menunjukkannya sebagai seorang pribadi yang bersifat kekal (Yesus). Dengan kata lain, hikmat Allah itu juga adalah Allah (bdk. 1Kor 1:24 - "Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah").
Penampilan dari Malaikat TUHAN (Kej 16:2-13 22:11,16 31:11,13 48:15,16 Kel 3:2,4,5 Hak 13:20-22).

Sama seperti istilah 'hikmat Allah' di atas, maka istilah 'Malaikat TUHAN' ini juga menunjukkan bahwa 'Malaikat TUHAN' (the Angel of the LORD) ini tidak sama dengan Allah.

Tetapi, sekalipun dalam bagian-bagian tertentu Malaikat TU-HAN itu disebut sebagai Malaikat TUHAN, dalam bagian-bagian lain Ia juga disebut sebagai Allah / TUHAN sendiri.

Contoh:
dalam Kejadian 16:7 - disebut sebagai Malaikat TUHAN.
dalam Kejadian 16:13 - disebut sebagai TUHAN sendiri.
dalam Kejadian 22:11 - disebut sebagai Malaikat TUHAN.
dalam Kejadian 22:12 - disebut sebagai Allah sendiri.

Juga, dalam Keluaran 23:20-23, malaikat TUHAN ini mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa.

Semua ini menunjukkan bahwa Malaikat TUHAN itu adalah Allah / TUHAN sendiri.

d) Penggunaan nama 'TUHAN' (YAHWEH / YEHOVAH) 3 x berturut-turut dalam Bil 6:24-26 dan sebutan 'kudus' bagi Allah 3 x berturut-turut dalam Yes 6:3.

Tidak anehkah bahwa ayat-ayat itu menyebutkan 'TUHAN' dan 'kudus' sebanyak 3 kali? Mengapa tidak 2 kali, atau 5 kali, atau 7 kali? Jelas karena ada hubungannya dengan Allah Tritunggal!

e) Kata 'esa / satu' yang digunakan dalam Ul 6:4, dalam bahasa Ibraninya adalah ECHAD.

Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa kata ECHAD ini berarti 'satu yang mutlak' dan tidak mengandung kejamakan.

Untuk itu perhatikan kutipan dari buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?' di bawah ini:

"Kata-kata tersebut terdapat dalam Ulangan 6:4. New Jerusalem Bible (NJB) Katolik berbunyi: 'Dengarlah Israel: Yahweh Allah kita adalah esa, satu-satunya Yahweh'. Dalam tatabahasa dari ayat itu kata 'esa' tidak mengandung sifat jamak untuk menyatakan bahwa kata itu mempunyai arti yang lain, yaitu bukan satu pribadi".

Tetapi pandangan Saksi Yehovah ini justru salah, dan mereka mendukung kesalahannya itu dengan mengutip suatu versi Alkitab yang justru salah terjemahan, yaitu New Jerusalem Bible Katolik!

Bahwa kata ECHAD ini sering berarti 'satu gabungan / a compound one', bukan 'satu yang mutlak / an absolute one', bisa terlihat dari contoh-contoh di bawah ini:
Kejadian 1:5 - gabungan dari petang dan pagi membentuk satu (ECHAD) hari.
Kejadian 2:24 - Adam dan Hawa menjadi satu (ECHAD) daging.
Ezra 2:64 - seluruh jemaat itu satu (ECHAD) tapi terdiri dari banyak orang. (Catatan: ini hanya bisa terlihat dalam bahasa Ibraninya).
Yeh 37:17 - dua papan digabung menjadi satu (ECHAD) papan.

Sebetulnya ada sebuah kata lain dalam bahasa Ibrani yang berarti 'satu yang mutlak' atau 'satu-satunya'. Kata itu adalah YACHID. Contoh: Kejadian 22:2,16.

Kalau Musa memang mau menekankan tentang 'kesatuan yang mutlak' dari Allah dan bukannya 'kesatuan gabungan' (a compound unity), maka dalam Ul 6:4 itu ia pasti menggunakan kata YACHID dan bukannya ECHAD. Tetapi ternyata Musa menggunakan kata ECHAD, dan ini menunjukkan bahwa Allah itu tidak satu secara mutlak, tetapi ada kejamakan dalam diri Allah.

2) Dalam Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang lebih jelas tentang pribadi-pribadi yang berbeda dalam diri Allah.

a) Kalau dalam Perjanjian Lama YAHWEH / YEHOVAH disebut sebagai Penebus dan Juruselamat (Maz 19:15 78:35 Yes 43:3,11,14 47:4 49:7,26 60:16), maka dalam Perjanjian Baru, Anak Allah / Yesuslah yang disebut demikian (Matius 1:21 Lukas 1:76-79 Lukas 2:11 Yohanes 4:42 Galatia 3:13 4:5 Titus 2:13).

b) Kalau dalam Perjanjian Lama dikatakan bahwa YAHWEH / YEHOVAH tinggal di antara bangsa Israel dan di dalam hati orang-orang yang takut akan Dia (Mazmur 74:2 Mazmur 135:21 Yesaya 8:18 Yesaya 57:15 Yeh 43:7,9 Yoel 3:17,21 Zakh 2:10-11), maka dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa Roh Kuduslah yang mendiami Gereja / orang percaya (Kisah Para rasul 2:4 Roma 8:9,11 1Korintus 3:16 Galatia 4:6 Efesus 2:22 Yakobus 4:5).

c) Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang jelas tentang Allah yang mengutus AnakNya ke dalam dunia (Yohanes 3:16 Galatia 4:4 Ibrani 1:6 1Yohanes 4:9), dan tentang Bapa dan Anak yang mengutus Roh Kudus (Yohanes 14:26 15:26 16:7 Galatia 4:6).

d) Dalam Perjanjian Baru kita melihat Bapa berbicara kepada Anak (Markus 1:11) dan Anak berbicara kepada Bapa (Matius 11:25-26 26:39 Yohanes 11:41 12:27) dan Roh Kudus berdoa kepada Allah dalam hati orang percaya (Roma 8:26).

e) Dalam Perjanjian Baru kita melihat ketiga pribadi dalam diri Allah disebut dalam satu bagian Kitab Suci (Matius 3:16-17 Matius 28:19 1Korintus 12:4-6 2Korintus 13:13 1Petrus 1:2 Wahyu 1:4-5).

Untuk ini ada komentar / serangan dari orang Saksi Yehovah dalam buku 'Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?':
"Apakah ayat-ayat ini menyatakan bahwa Allah, Kristus, dan roh kudus membentuk suatu Keilahian Tritunggal, bahwa ketiganya sama dalam bentuk, kekuasaan, dan kekekalan? Tidak, tidak demikian, sama halnya menyebutkan tiga orang, seperti Amir, Budi dan Bambang, tidak berarti bahwa mereka tiga dalam satu" (hal 23).
"Ketika Yesus dibaptis, Allah, Yesus, dan roh kudus juga disebutkan dalam konteks yang sama. Yesus 'melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya' (Matius 3:16). Tetapi, ini tidak berarti bahwa ketiganya adalah satu. Abraham, Ishak, dan Yakub banyak kali disebutkan bersama-sama, tetapi hal itu tidak membuat mereka menjadi satu. Petrus, Yakobus dan Yohanes disebutkan bersama-sama, tetapi itu tidak membuat mereka menjadi satu juga" (hal 23).

Kita bisa menjawab serangan ini dengan berkata:
Jelas bahwa doktrin Allah Tritunggal tidak bisa didapatkan seluruhnya dari ayat-ayat tersebut. Ayat-ayat itu hanyalah salah satu dasar dari doktrin Allah Tritunggal, sehingga kalau kita hanya menyoroti ayat-ayat itu saja, maka mungkin sekali memang tidak bisa dihasilkan doktrin Allah Tritunggal!
Memang adanya tiga nama yang disebutkan bersama-sama tidak membuktikan bahwa mereka itu satu. Bahkan tidak selalu membuktikan / menunjukkan bahwa mereka setingkat. Tetapi kadang-kadang memang bisa menunjukkan bahwa mereka itu setingkat. Itu tergantung dari kontexnya; dan karena itu harus dipertanyakan: dalam situasi dan keadaan apa ketiga orang itu disebutkan bersama-sama?

Dalam ayat-ayat di atas, Bapa, Anak, dan Roh Kudus dise-butkan dalam kontex yang sakral, seperti formula baptisan (Matius 28:19), berkat kepada gereja Korintus (2Korintus 13:13), baptisan Yesus (Matius 3:16-17), dsb. Karena itu ayat-ayat itu bisa dipakai sebagai dasar untuk menunjukkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu setingkat.
Dalam Mat 28:19 dikatakan 'dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus'.

Sesuatu yang menarik adalah: sekalipun disini disebutkan 3 buah nama, tetapi kata 'nama' itu ada dalam bentuk tunggal, bukan bentuk jamak! Dalam bahasa Inggris diterjemahkan name, bukan names. Karena itu ayat ini bukan hanya me-nunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setingkat, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu!

Catatan:

Ada satu ayat Kitab Suci / Perjanjian Baru yang berbicara tentang kesatuan dari tiga pribadi Allah itu, yaitu 1Yohanes 5:7-8 yang berbunyi:

"Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu".

Tetapi perlu diketahui bahwa ayat ini, pada bagian yang ada dalam tanda kurung, sangat diragukan keasliannya dan dianggap sebagai suatu penambahan pada text asli Kitab Suci. Persoalannya, ada banyak manuscript yang tidak mempunyai bagian ini. Dan manuscript-manuscript yang mempunyai bagian ini hanyalah manuscript-manuscript yang kurang bisa dipercaya. Karena itu, dalam beberapa Kitab Suci Bahasa Inggris, seperti NIV dan NASB, bagian ini bahkan dihapuskan dari text Kitab Suci dan hanya diletakkan pada footnote (= catatan kaki).

Dalam berdebat / berdiskusi dengan orang-orang Saksi Yehovah tentang Allah Tritunggal, jangan menggunakan bagian ini sebagai dasar dari Allah Tritunggal, karena:
Pada umumnya orang-orang Saksi Yehovah, yang terkenal 'ahli' dalam hal menyerang doktrin Allah Tritunggal, mengetahui bahwa ayat itu sangat diragukan keasliannya. Jadi kalau saudara meng-gunakan ayat itu, itu bisa justru menjadi bumerang bagi saudara!
Tidak fair bagi kita untuk menggunakan ayat yang kita tahu ketidak-orisinilannya.
Dalam perang melawan setan, Firman Tuhan adalah senjata (pe-dang Roh) bagi kita (Ef 6:17). Kalau bagian ini sebetulnya tidak termasuk dalam Kitab Suci, maka itu berarti bahwa bagian itu juga bukan merupakan Firman Tuhan, dan karenanya tidak cocok untuk kita gunakan sebagai senjata.
Ada cukup banyak dasar Kitab Suci yang lain yang mendukung doktrin Allah Tritunggal.

3) Keilahian Yesus dan Roh Kudus.

Bahwa Yesus dan Roh Kudus juga adalah Allah (ini sudah dibuktikan dalam 2 pelajaran yang lalu), sebagaimana Bapa adalah Allah, jelas menunjukkan adanya kejamakan dalam diri Allah.

Kesimpulan:

Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang menunjukkan ketunggalan Allah dan juga ada ayat-ayat yang menunjukkan 'kejamakan Allah'. Inilah yang menye-babkan munculnya doktrin Allah Tritunggal, yang merupakan satu-satunya jalan untuk mengharmoniskan kedua grup ayat tersebut.

Sekarang, bagi kita hanya ada 2 pilihan:

a) Menerima doktrin Allah Tritunggal yang mengharmoniskan kedua golongan ayat tersebut.

b) Menolak doktrin Allah Tritunggal, dan ini berarti kita harus menghadapi kontradiksi yang tidak mungkin bisa diharmoniskan dalam Kitab Suci!

Yang mana yang menjadi pilihan saudara?

SAKSI YEHOVAH V.
TENTANG SURGA dan NERAKA

A) Ajaran Saksi Yehovah tentang tempat sesudah kematian:

1) Hanya 144.000 (hurufiah) orang yang akan masuk surga. Ini mereka dasarkan atas Wahyu 7:4-8. Lebih dari itu, mereka juga berpendapat bahwa:

a) Tidak ada orang jaman Perjanjian Lama (termasuk Abraham, Ishak, Yakub) yang masuk ke surga!

b) Orang-orang Saksi Yehovah sendiri tidak termasuk dalam bilangan 144.000 ini. Jadi mereka yakin bahwa mereka tidak akan masuk surga. Mereka hanya berharap untuk bisa tetap tinggal di bumi yang telah disempurnakan (termasuk golongan 2 di bawah ini).

2) Orang-orang yang tidak masuk ke surga akan tetap tinggal di bumi yang telah disempurnakan, yang mereka sebut dengan istilah Firdaus (Mazmur 37:9-11 Mazmur 104:5 Amsal 2:21-22 Yesaya 35:1 Yesaya 65:1-dst Matius 5:5).

3) Orang-orang yang sangat jahat, termasuk kristen dan kafir, akan dilenyapkan / dimusnahkan. Inilah yang dimaksudkan dengan 'neraka' atau 'hukuman' oleh orang Saksi Yehovah!

Jadi, dalam arti yang sesungguhnya, mereka tidak percaya akan adanya neraka / hukuman kekal. Mereka bahkan menyebut doktrin tentang neraka sebagai God-dishonoring doctrine / God-defaming doctrine (= doktrin yang tidak memuliakan Allah / doktrin yang mencemarkan Allah / doktrin yang memalukan Allah) dan mereka mengatakan bahwa doktrin itu disebarkan oleh setan untuk menakut-nakuti manusia sehingga mere-ka tidak belajar Kitab Suci dan menjadi benci kepada Allah.

Bahwa ini memang merupakan ajaran mereka, terbukti dari beberapa kutipan di bawah ini, yang saya kutip dari buku Saksi Yehovah yang berjudul 'Let God Be True':

"Imperfect man does not even torture a mad dog, but kills it. And yet the clergymen attribute to God, who is love, the wicked crime of torturing human creatures merely because they had the misfortune to be born sinners" (= manusia yang tidak sempurna tidak akan menyiksa anjing yang gila sekalipun, tetapi membunuhnya. Sekalipun demikian, para pendeta / pastor menghubungkan dengan Allah, yang adalah kasih, per-buatan jahat menyiksa manusia, semata-mata karena mereka mengalami kesialan dilahirkan sebagai orang berdosa) - hal 99.

"The doctrine of a burning hell where the wicked are tortured eternally after death cannot be true, mainly for four reasons, (1) because it is wholly unscriptural, (2) it is unreasonable, (3) it is contrary to God's love, and (4) it is repugnant to justice" [= doktrin tentang neraka yang menyala-nyala dimana orang jahat disiksa secara kekal setelah kematian tidak bisa benar, karena empat alasan, (1) karena itu sama sekali tidak alkitabiah, (2) itu tidak masuk akal, (3) itu bertentangan dengan kasih Allah, dan (4) itu menjijikkan / bertentangan dengan keadilan] - hal 99.

B) Bantahan Kristen:

1) Bilangan 144.000 dalam Wah 7:4-8 jelas tidak bisa ditafsirkan secara hurufiah, tetapi harus ditafsirkan sebagai lambang.

Alasannya:

a) Kitab Wahyu memang merupakan kitab yang penuh dengan lambang.

b) Kontex dimana Wahyu 7:4-8 itu terletak (yaitu Wahyu 7:1-8), memang merupakan bagian yang penuh dengan lambang, misalnya:
'meterai pada dahi dari hamba-hamba Allah' (Wahyu 7:2-3) jelas merupakan lambang. Kita tidak mungkin menafsirkan bahwa Allah betul-betul akan mencap dahi hamba-hambaNya dengan meterai!
144.000 orang itu dikatakan berasal dari 'semua suku keturunan Israel', yaitu Yehuda, Ruben, Gad, dan seterusnya (Wahyu 7:5-8). Bagian ini jelas tidak bisa diartikan secara hurufiah, dan oleh orang Saksi Yehovah sendiri ditafsirkan secara rohani, yaitu menunjuk pada 'Israel rohani'.

c) Kalau bilangan 144.000 itu diartikan secara hurufiah, maka bagian ini akan bertentangan dengan:
Wah 7:9 yang mengatakan bahwa jumlah orang yang masuk surga itu 'tidak terhitung banyaknya'. Bahwa ini menunjuk pada orang yang masuk surga, terlihat dari kalimat 'berdiri di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba' dalam Wah 7:9 itu.

Orang Saksi Yehovah mengatakan bahwa kata Yunani ENOPION TOU THRONOU yang diterjemahkan 'di hadapan tahta' itu, seha-rusnya artinya adalah 'kelihatan dari tahta', sehingga mereka me-ngatakan bahwa orang yang tidak terhitung banyaknya itu bukan-lah orang yang masuk surga, tetapi orang yang tinggal di bumi yang telah disempurnakan.

Tetapi ini adalah suatu omong kosong belaka karena dalam kamus bahasa Yunani dikatakan bahwa ENOPION berarti: before (= di hadapan); in the presence of (= di hadapan); in front of (= di depan). Jadi kata ENOPION itu memang berarti 'di hadapan', bukannya 'kelihatan dari'.

Perhatikan juga terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini tentang Wahyu 7:9 ini:

KJV/RSV/NASB: before the throne and before the Lamb (= di hadapan tahta dan di hadapan Anak Domba).

NIV: before the throne and in front of the Lamb (= di hadapan tahta dan di depan Anak Domba).

Catatan:

Kata bahasa Yunani yang oleh NIV diterjemahkan 'in front of / di depan' itu juga adalah ENOPION.
banyak bagian Kitab Suci yang mengatakan bahwa seadanya orang yang percaya kepada Yesus Kristus pasti akan masuk surga (seperti Yohanes 3:16 dsb). Tidak masuk akal bahwa dalam sepanjang jaman, orang yang percaya kepada Yesus Kristus hanya berjumlah 144.000 orang!

Selanjutnya, kalau mereka mengatakan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub tidak termasuk dalam bilangan 144.000 orang yang akan masuk surga, mereka jelas bertentangan dengan Matius 8:11, yang jelas menun-jukkan bahwa Abraham, Ishak dan Yakub ada di surga, dan juga dengan Lukas 16:22-23, yang jelas menunjukkan bahwa Abraham itu ada di surga. Dan kalau orang-orang suci jaman Perjanjian Lama semuanya tidak masuk surga, lalu bagaimana dengan Elia dan Henokh, yang tidak meng-alami kematian tetapi diangkat ke surga (Kejadian 5:24 2Raja-raja 2:1,3,5,11)?

2) 2Petrus 3:10-13 dan Wahyu 21:1 mengatakan bahwa bumi akan dihancurkan sehingga tidak ada lagi. Jadi, tidak mungkin orang akan tinggal di bumi ini setelah kematian.

Lalu, bagaimana kita menafsirkan Matius 5:5 yang dijadikan dasar oleh orang-orang Saksi Yehovah? Mari kita melihat pembahasan ayat ini di bawah ini.

Catatan:

Hanya ini ayat dasar mereka yang saya bahas, karena ayat dasar yang lain sama sekali tidak kuat.

Matius 5:5 berkata: "Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi".

Ada beberapa kemungkinan untuk menafsirkan ayat ini:

a) Orang Kristen memang memiliki bumi dalam arti tertentu.
Di dalam Kristus, kita memiliki segala sesuatu (1Korintus 3;21,22 2Korintus 6:10).
Sekalipun ditinjau secara materi / duniawi orang dunia mempunyai banyak dan orang Kristen mempunyai sedikit, tetapi ada hal-hal yang perlu kita ingat:
Untuk orang dunia, bukan ia yang memiliki harta, tetapi hartanya yang memiliki / menguasai dia (ia menjadi budak uang). Disamping itu, orang dunia tidak mempunyai damai; semua miliknya sia-sia.
Untuk orang Kristen, William Hendriksen mengucapkan kata-kata ini:

"They may posses only a small portion of this earth or of earthly goods, but a small portion with God's blessing resting upon it is more than the greatest riches without God's blessing" (= mereka mungkin hanya memiliki sebagian kecil dari bumi / hal-hal duniawi, tetapi sebagian kecil dengan berkat Allah di atasnya adalah lebih banyak dari kekayaan terbesar tanpa berkat Allah).

b) Yang dimaksud dengan 'bumi' dalam Matius 5:5 adalah 'langit dan bumi yang baru', yaitu surga (Wahyu 21:1).

c) 'Memiliki bumi' berarti 'diberkati oleh Tuhan'.

Dari mana bisa ditafsirkan seperti ini? Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan 'bumi' itu adalah GE. Kata ini mempunyai bermacam-macam arti yaitu: earth (= bumi), land (= tanah), country (= negara / negeri), region (= daerah), soil (= tanah), ground (= tanah). Jadi, sekalipun bisa diterjemahkan 'bumi', tetapi bisa juga diterjemahkan 'tanah / negeri'.

Tuhan berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kejadian 12:1-3,7). Selama ratusan tahun janji itu diulang-ulang kepada bangsa Israel. Akhirnya kata-kata 'memiliki tanah (Kanaan)' menjadi suatu ungkapan yang artinya 'menerima berkat Tuhan' atau 'diberkati oleh Tuhan'.

Kalau kita membandingkan dengan Mazmur 37:11,22a,29,34 maka jelas terlihat bahwa 'memiliki bumi' memang bisa diartikan 'diberkati oleh Tuhan'.

3) Terhadap ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa orang berdosa (termasuk orang kristen) akan dimusnahkan, maka bisa kita menjawab / menyerang sebagai berikut:

a) Manusia diciptakan oleh Allah sebagai gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Karena itu manusia mewarisi sifat kekal dari Allah, sekalipun tidak secara sempurna. Manusia memang tidak kekal dalam arti manusia ada awalnya. Jadi ada saat dimana manusia tidak ada. Tetapi sekali manusia itu ada, ia akan ada terus (tidak bisa musnah). Kalau manusia itu mati, ia hanya pindah tempat, atau ke surga, atau ke neraka. Tetapi ia akan tetap ada! Ini jelas merupakan ajaran dari seluruh Kitab Suci (Lukas 16:19-31 Yohanes 5:28-29 dsb).

Yohanes 5:28-29 berbunyi: "Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum".

Ayat ini jelas bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah tentang pemusnahan orang jahat, karena ayat ini berkata bahwa orang jahat yang sudah dalam kuburan itu akan bangkit untuk dihukum!

Karena itu, dalam Kitab Suci, kata 'mati' atau 'binasa', kalau ditujukan kepada manusia, tidak pernah berarti 'musnah'!

b) Allah memang kasih, tetapi Ia tetap menghukum manusia yang berdosa karena:
Ia juga adalah Allah yang adil, sehingga tidak mungkin Ia membiarkan begitu saja manusia berbuat dosa tanpa dihukum.

Nahum 1:3a berbunyi: "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah".

Adalah sesuatu yang lucu kalau orang Saksi Yehovah justru menganggap doktrin tentang neraka justru menunjukkan bahwa Allah itu tidak adil (lihat kutipan dari buku 'Let God Be True' di atas), karena adanya neraka sebetulnya justru menunjukkan keadilan Allah (Roma 2:5 2Tesalonika 1:6-9). Di dalam dunia ini jelas ada banyak dosa yang tidak dihukum, juga ada orang benar yang ditindas dan orang jahat yang justru hidup enak. Kalau nanti ternyata neraka itu tidak ada, maka Allah benar-benar tidak adil, atau bahkan tidak ada!

Ada juga di antara orang-orang Saksi Yehovah yang berpendapat bahwa penghukuman kekal di neraka ini tidak adil, karena manusia berbuat dosa hanya 'sebentar', tetapi Allah menghukum manusia berdosa itu selama-lamanya.

Terhadap serangan ini perlu kita ketahui bahwa adil atau tidaknya seorang hakim dalam menjatuhkan hukuman:
tidak tergantung dari sama atau tidaknya waktu untuk berbuat kesalahan dengan waktu hukuman.

Coba bayangkan, kalau saya membunuh orang yang saudara cintai, maka saya melakukan hal itu mungkin dalam waktu kurang dari 1 menit. Apakah saudara lalu merasa adil kalau hakim ternyata menghukum saya untuk masuk penjara selama 1 menit?
tergantung apakah ia menjatuhkan hukuman sesuai dengan hukum / undang-undang yang berlaku atau tidak. Kalau hukum / undang-undang sudah mengatakan bahwa orang yang mencuri harus dihukum 5 tahun penjara, dan lalu hakim men-jatuhkan hukuman itu, maka itu adil!

Allah juga mempunyai Undang-undang, yaitu Firman Tuhan / Kitab Suci. Dan dalam Undang-undangNya itu, Allah sudah mengatakan bahwa kalau orang berbuat dosa dan tidak mau bertobat, maka hukumannya adalah masuk neraka selama-lamanya. Karena itu kalau Allah akhirnya melaksanakan Undang-undang itu dan menjatuhkan hukuman kekal di neraka, Ia justru bertindak adil!

Jadi, adanya neraka bukannya menunjukkan Allah tidak adil, tetapi sebaliknya justru menunjukkan keadilan Allah!
Ia sudah berulangkali berfirman dalam Kitab Suci bahwa Ia akan menghukum orang berdosa yang tidak mau bertobat. Kalau ternyata pada akhirnya Allah tidak menghukum mereka yang tidak bertobat dari dosanya, maka jelas bahwa Allah adalah seorang pendusta! Bandingkan dengan Ibrani 6:18 yang menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin berdusta.

c) Bahwa Kitab Suci secara jelas mengajarkan adanya neraka / hukuman kekal. Ini terlihat dari:
Dalam Kitab Suci sering digunakan kata SHEOL (bahasa Ibrani) dan HADES (bahasa Yunani).

Dalam Kitab Suci Indonesia biasanya kedua kata ini diterjemahkan dengan istilah 'alam maut' atau 'dunia orang mati'.

Kata SHEOL / HADES memang tidak selalu mempunyai arti yang sama.
Kadang-kadang SHEOL / HADES tidak menunjuk pada suatu tempat tertentu, tetapi dipakai dalam arti yang abstrak untuk menunjuk pada 'keadaan kematian / the state of death' atau 'keadaan terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh'.

Misalnya: Mazmur 89:49 Hosea 13:14 Kisah Para Rasul 2:27.
Kadang-kadang SHEOL /HADES menunjuk pada suatu tempat, dan dalam hal ini maka SHEOL / HADES berarti:
Kuburan (Kejadian 37:35 Yunus 2:2).
Neraka (Mazmur 9:18 Mazmur 49:15 Amsal 15:24 Lukas 16:23).

Perhatikan bahwa semua ayat-ayat ini merupakan ayat-ayat yang memberikan ancaman kepada orang berdosa. Kalau dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES diartikan sebagai 'tempat netral' kemana setiap orang akan pergi setelah mati, maka ayat-ayat itu kehilangan ancamannya! Jadi, dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES harus diartikan sebagai 'neraka'!

Bahwa SHEOL / HADES sering harus diartikan sebagai 'neraka' juga terlihat dari fakta bahwa Kitab Suci sering mengkontraskan SHEOL / HADES itu dengan surga (Ayub 11:8 Mazmur 139:8 Amos 9:2 Matius 11:23).

Ini penting kita ketahui karena orang Saksi Yehovah, yang karena ketidak-percayaan mereka akan adanya neraka, lalu mengatakan bahwa SHEOL / HADES selalu berarti 'ku-buran'.
Dalam Matius 26:24 Yesus berkata tentang Yudas Iskariot sebagai berikut:

"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan".

Bagian yang saya garisbawahi itu hanya ada artinya kalau ada hukuman kekal / siksaan kekal yang luar biasa hebatnya di neraka yang menantikan Yudas Iskariot! Kalau ternyata Yudas Iskariot itu hanya dimusnahkan begitu saja, maka kata-kata Yesus ini meru-pakan omong kosong belaka!
Matius 11:20-24 Mark 12:40b Lukas 12:47-48 jelas menunjukkan ada-nya tingkat-tingkat hukuman di neraka. Ini menunjukkan keadilan Allah yang menghukum semua orang berdosa secara berbeda-beda sesuai dengan banyaknya dan besarnya dosa masing-masing.

Tetapi semua ayat ini tidak akan ada artinya kalau ternyata nanti orang berdosa hanya dimusnahkan, karena pemusnahan bukan hanya tidak menunjukkan perbedaan tingkat hukuman, tetapi bahkan tidak menunjukkan hukuman apa-apa!
Adanya ayat-ayat yang secara explicit berbicara tentang neraka.

Contoh:

Mat 3:12b - "... debu jerami itu akan dibakarnya dengan api yang tidak terpadamkan".

Mat 8:12 - "... akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".

Matius 13:42 - "Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".

Matius 13:50 - "lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi".

Mat 22:13b - "... dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi".

Matius 25:41 - "Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang ter-kutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya".

Matius 25:46 - "Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, ...".

Markus 9:43-48 - "Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, peng-gallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.] Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik eng-kau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, dimana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam".

Catatan:

Perhatikan bahwa sekalipun Markus 9:44,46 ada dalam tanda ku-rung, yang menunjukkan bahwa ayat-ayat itu diperdebatkan keasliannya, tetapi Markus 9:48 tidak ada dalam tanda kurung. Bandingkan juga dengan Yesaya 66:24.

Lukas 16:23-25 - "... sementara ia menderita sengsara di alam maut ... aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. ... Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita".

Yudas 7 - "... telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang".

Wahyu 14:11 - "Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda nama-nya".

Wah 19:20 - "Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang".

Wahyu 20:10 - "dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya".

Wahyu 21:8 - "Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua".

Dari ayat-ayat di atas ini bisalah disimpulkan bahwa Kitab Suci menggambarkan bahwa:
neraka adalah tempat penderitaan yang luar biasa hebatnya.

Ini ditunjukkan oleh macam-macam hal:
lambang-lambang seperti asap api / nyala api / dapur api / api / lautan api / lautan api dan belerang (yang jelas me-nyakitkan), kegelapan yang paling pekat (yang jelas menge-rikan), ulat-ulat / ulat-ulat bangkai (yang jelas juga menge-rikan).

Sekalipun semua ini hanya lambang, tetapi kalau lambang-nya menyakitkan dan mengerikan, sudah barang tentu aslinya lebih menyakitkan dan lebih mengerikan lagi.

Catatan:

Analoginya, pada waktu Kitab Suci menggambarkan surga, digunakan lambang-lambang yang indah (Wahyu 21:11-21). Ini pasti menunjukkan bahwa aslinya pasti lebih indah lagi.
kata 'siksa' yang sangat sering digunakan oleh Kitab Suci pada waktu membicarakan neraka.
kata-kata 'ratap dan kertak gigi' yang jelas menunjukkan kesakitan yang luar biasa.
kata-kata 'menderita sengsara', 'sangat kesakitan', 'sangat menderita' dalam Lukas 16:23-25.

Ini jelas bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan orang jahat akan dimusnahkan, berarti tidak akan mengalami hukuman / penderitaan / siksaan.
neraka adalah tempat dimana orang menerima hukuman yang bersifat kekal / selama-lamanya.

Ini ditunjukkan oleh kata-kata:
'api yang tidak terpadamkan'.
'api yang kekal'.
'siksaan yang kekal'.
'siang malam tidak henti-hentinya'.
'siang malam sampai selama-lamanya'.
'ulat-ulatnya tidak akan mati'.

Ini tentu lagi-lagi bertentangan dengan ajaran Saksi Yehovah, karena kalau memang orang jahat dimusnahkan, untuk apa Kitab Suci menggambarkan bahwa hukuman itu berlangsung selama-lamanya? Apa gunanya api yang tidak akan padam, ulat yang tidak bisa mati, siksaan kekal, siksaan siang malam tidak henti-hentinya, dsb, kalau toh orang jahat itu dimusnah-kan?

Seorang ahli theologia Reformed yang bernama William G.T. Shedd berkata:

"Had Christ intended to teach that future punishment is remedial and temporary, he would have compared it to a dying worm, and not to an undying worm; to a fire that is quenched, and not to an unquenchable fire" (= Andaikata Kristus bermaksud untuk meng-ajar bahwa hukuman yang akan datang itu bersifat memperbaiki dan sementara, Ia akan membandingkannya dengan ulat yang bisa mati, dan bukannya dengan ulat yang tidak bisa mati; de-ngan api yang bisa padam, dan bukannya dengan api yang tidak dapat dipadamkan).

d) Wah 19:20 secara jelas mengatakan bahwa orang-orang jahat itu 'dilemparkan hidup-hidup' ke dalam lautan api itu! Kalau memang dimusnahkan, bagaimana bisa dilemparkan hidup-hidup?

e) Agama / kepercayaan yang tidak mempercayai hukuman kekal / neraka, tidak mungkin bisa memotivasi orang untuk bertobat dari dosa. Kalau memang tidak ada hukuman kekal setelah kematian maka lebih baik sekarang kita bersenang-senang dalam dosa. Toh paling-paling nanti kita dimusnahkan.

Bandingkan dengan 1Kor 15:32b dimana Paulus berkata sebagai berikut: "Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka 'marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati'".

Jelas dari ayat ini bahwa Paulus sendiripun setuju bahwa seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, dan dengan demikian juga tidak ada hukuman, maka sebaiknya kita bersenang-senang dalam dosa, mumpung kita masih hidup!

f) Kita juga bisa menyerang mereka dalam hal ini dengan berkata sebagai berikut:

"Ajaran Saksi Yehovah tidak sama, dan bahkan bertentangan, dengan ajaran Kristen. Sekarang ada 2 kemungkinan: Saksi Yehovah yang benar, atau Kristen yang benar. Kalau Saksi Yehovah yang benar, maka orang Saksi Yehovah hanya tinggal di bumi yang sudah disempurnakan, sedangkan orang kristen hanya dimusnahkan. Tetapi sebaliknya, kalau Kristen yang benar, maka orang kristen akan masuk surga, sedangkan orang Saksi Yehovah akan masuk neraka untuk disiksa selama-lamanya. Dengan melihat pada 2 kemungkinan ini, orang yang punya akal sehat pasti akan memilih Kristen dari pada Saksi Yehovah!"

Catatan:

Dari semua doktrin Saksi Yehovah, saya berpendapat bahwa ketidak-percayaan mereka tentang neraka merupakan bagian yang paling lemah (paling lemah dasar Kitab Sucinya / argumentasinya). Dan karena ini merupakan titik lemah mereka, maka pada waktu saudara berdebat / ber-diskusi dengan orang Saksi Yehovah, sebaiknya saudara mulai menye-rangnya pada titik lemah ini, dan sesudah itu baru menyerangnya pada doktrin-doktrin yang lain.

SAKSI YEHOVAH VI.
DOKTRIN-DOKTRIN LAIN

Disini akan dibahas doktrin-doktrin lain Saksi Yehovah yaitu:

A) Keselamatan.

B) Kebangkitan Kristus.

C) Kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

D) Kitab Suci.

A) Tentang keselamatan:

Saksi Yehovah mengajarkan bahwa keselamatan didapatkan melalui usaha manusia. Sekalipun mereka percaya bahwa Kristus mati disalib untuk menebus dosa-dosa umat manusia, tetapi mereka jelas juga percaya pada 'keselamatan karena usaha manusia'. Adapun usaha manusia yang paling mereka tekankan adalah Pekabaran Injil (karena itu, tidak heran mereka begitu aktif memberitakan Injil. Dengan melakukan hal itu mereka juga sedang berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri! Ini berbeda sekali dengan Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh orang kristen, yang dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan orang yang diinjili).

Bantahan:

Pekerjaan keselamatan sudah diselesaikan oleh Kristus di atas kayu salib (Yoh 19:30), dan karena itu keselamatan merupakan anugerah / pemberian cuma-cuma dari Allah (Roma 3:24), dan ini bisa kita terima melalui iman. Kita tidak mendapatkan keselamatan melalui 'perbuatan baik / usaha manusia' atau 'iman + perbuatan baik / usaha manusia', tetapi hanya melalui 'iman'. Perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik hanya merupakan bukti iman (Efesus 2:8-9 Galatia 2:16,21 Yakobus 2:17,26 Roma 3:27-28 Roma 4:1-5).

Illustrasi:

Orang sakit obat sembuh olah raga / bekerja.

Orang berdosa iman selamat perbuatan baik / ketaatan.

Obatlah yang membuat orang sakit itu sembuh (perhatikan arah panah dalam illustrasi di atas). Olah raga / bekerja tidak menyembuhkan, tetapi merupa-kan bukti bahwa orang itu sudah sembuh.

Analoginya: Imanlah yang menyebabkan orang itu diselamatkan. Perbuatan baik / ketaatan tidak menyelamatkan tetapi hanya merupakan bukti bahwa orang itu sudah selamat.

B) Tentang Kebangkitan Kristus:

Orang-orang Saksi Yehovah mengajar bahwa:

1) Kristus tidak bangkit secara jasmani, tetapi secara rohani.

2) Setelah kebangkitanNya Yesus berulangkali menampakkan diri dalam bentuk manusia. Ini sama seperti malaikat yang juga bisa menampakkan diri dalam bentuk manusia.

3) Tubuh Kristus tidak membusuk. Apakah tubuh itu menjadi gas atau disimpan di suatu tempat, tak seorangpun yang tahu.

Bahwa ketiga hal ini memang merupakan ajaran Saksi Yehovah, terlihat dari beberapa kutipan dari buku-buku mereka di bawah ini:

"The firstborn from the dead was raised from the grave, not a human creature, but a spirit" (= yang pertama / sulung dari antara orang mati dibangkitkan dari kubur, bukan suatu makhluk manusia, tetapi suatu roh) - 'Let God Be True', p 276.

"Jesus did not take his human body to heaven to be forever a man in heaven. Had he done so, that would have left him ever lower than the angels ... God did not purpose for Jesus to be humiliated thus forever by being a fleshly man forever. No, after he had sacrificed his perfect manhood, God raised him to deathless life as a glorious spirit creature" (= Yesus tidak membawa tubuh manusianya ke surga supaya selama-lamanya menjadi manusia di surga. Kalau saja ia melakukan hal itu, itu akan mejadikannya lebih rendah dari malaikat untuk selamanya ... Allah tidak memaksudkan supaya Yesus direndahkan seperti itu selama-lamanya, dengan menjadi manusia yang bersifat daging selama-lamanya. Tidak, setelah ia mengorbankan kemanu-siaannya yang sempurna, Allah mengangkatnya pada kehidupan yang tak mengenal kematian sebagai suatu makhluk roh yang mulia) - 'Let God Be True', p 41.

"Usually they could not at first tell it was Jesus, for he ap peared in different bodies. He appeared and disappeared just as angels had done, because he was ressurected as a spirit creature. Only because Thomas would not believe did Jesus appear in a body like that in which he had died" (= Biasanya mereka mula-mula tidak mengetahui bahwa itu adalah Yesus, karena ia menam-pakkan diri dalam tubuh-tubuh yang berbeda. Ia muncul dan menghilang persis seperti yang telah dilakukan oleh malaikat, karena ia dibangkitkan sebagai suatu makhluk roh. Hanya karena Thomas tak mau percaya maka Yesus muncul dalam tubuh seperti tubuh di dalam mana ia telah mati) - 'From Paradise Lost To Paradise Regained', p 144.

"Our Lord's human body ... did not decay or corrupt ... Whether it was dissolved into gasses or whether it is still preserved some where ... no one knows" (= tubuh manusia Tuhan kita ... tidak membusuk atau rusak ... Apakah tubuh itu larut menjadi gas atau apakah tubuh itu tetap terpelihara di suatu tempat ... tidak seorangpun yang tahu) - 'Studies in the Scriptures', vol II, p 129).

Dasar Kitab Suci yang digunakan oleh orang-orang Saksi Yehovah:

a) Markus 16:12 yang mengatakan bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus me-nampakkan diri dalam rupa yang lain.

b) Lukas 24:16 Yohanes 20:14-16 Yohanes 21:4 yang menunjukkan bahwa murid-murid Yesus tidak mengenaliNya setelah kebangkitanNya. Ini dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa 'tubuh' yang dipakai setelah kebangkit-anNya berbeda dengan tubuhNya semula, dan bahkan bahwa 'tubuh' yang dipakai setelah kebangkitanNya berbeda-beda.

c) Lukas 24:31,36 berkata bahwa setelah kebangkitanNya Yesus bisa muncul dan lenyap dengan tiba-tiba. Ini menunjukkan bahwa Ia adalah roh, bukan betul-betul tubuh.

d) Yohanes 20:19,26 menunjukkan bahwa setelah kebangkitanNya Yesus bisa menembus pintu. Ini tidak bisa dilakukan oleh tubuh yang betul-betul adalah tubuh.

e) 1Korintus 15:44,45 berbicara tentang 'tubuh rohaniah' dan 'roh yang menghidupkan'.

f) 1Petrus 3:18 mengatakan bahwa Yesus 'dibangkitkan menurut roh'.

Bantahan:

1) Istilah 'bangkit secara rohani' adalah suatu istilah omong kosong. Roh seseorang, termasuk roh manusia Yesus, tidak bisa mati (Catatan: memang ada istilah 'mati rohani' yang menunjuk pada manusia yang ada dalam dosa. Tetapi ini tentu berbeda dengan 'mati rohani' yang dimak-sudkan di sini). Lalu apa maksudnya istilah 'bangkit secara rohani'?

Mati berarti terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh. Sedangkan bangkit dari antara orang mati, harus diartikan sebagai bersatunya kembali tubuh dengan jiwa / roh itu. Dan ini adalah kebangkitan jasmani!

2) Sebelum kematianNya, Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan jasmani / tubuhNya (Yohanes 2:19-22. Khususnya perhatikan ay 21 yang berbunyi: "Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait Allah ialah tubuhNya sendiri").

3) Kitab Suci jelas mengajarkan kebangkitan jasmani. Ini bisa terlihat dari:

a) Lukas 24:2-7 yang menghubungkan kubur yang kosong dengan kebang-kitan. Kalau Yesus hanya bangkit secara rohani, dan kebangkitanNya tidak bersangkutpaut dengan tubuhNya, maka tidak mungkin ayat ini menghubungkan kebangkitan Yesus dengan kubur Yesus yang kosong.

b) Lukas 24:37-43.

Kata 'hantu' di sini (ay 37,39) dalam bahasa Yunaninya adalah PNEUMA, yang artinya adalah 'roh'. Sekarang bacalah Lukas 24:37-39 ini sekali lagi, dan gantilah kata 'hantu' dengan kata 'roh', maka saudara akan melihat dengan jelas bahwa Yesus tidak mau murid-muridNya menganggap Dia sebagai 'roh'. Ia bahkan lalu membuktikan bahwa dirinya bukan sekedar roh, dengan:
menunjukkan tangan dan kakiNya kepada mereka dan menyuruh mereka merabanya (ay 39,40). Mengapa yang ditunjukkan adalah tangan dan kaki? Jelas karena pada tangan dan kaki Yesus masih ada bekas paku. Bandingkan dengan Yohanes 20:20 dimana dikatakan bahwa Ia menunjukkan tangan dan lambungNya. Ini lagi-lagi me-nunjukkan bahwa Ia menunjukkan bagian tubuhNya yang ada bekas paku dan tombak. Semua ini bukan hanya dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Ia sudah bangkit, tetapi lebih dari itu menunjukkan bahwa tubuhNya yang bangkit itu adalah tubuh yang sama dengan yang mati di salib.
meminta makanan, dan memakannya di depan murid-muridNya (ay 41- 43).

4) Tentang Markus 16:12 yang mengatakan bahwa Yesus 'menampakkan diri dalam rupa yang lain', perlu diketahui bahwa Markus 16:9-20 merupakan ayat-ayat Kitab Suci yang diperdebatkan keasliannya. Banyak ahli theologia / penafsir yang alkitabiah dan injili (bukan yang Liberal!) yang beranggapan bahwa Mark 16:9-20 itu merupakan suatu penambahan!

Alasan yang paling utama untuk memperdebatkan keaslian Mark 16:9-20 adalah karena adanya perbedaan manuscript sebagai berikut:
Adanya manuscript yang mengakhiri Injil Markus sampai pada Mark 16:8a. Yang saya maksud dengan Mark 16:8a ialah kata-kata ini (lihat Kitab Suci Indonesia): "Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut".
Adanya manuscript yang setelah Mark 16:8a, lalu menambahkan dengan Mark 16:8b. Yang saya maksud dengan Mark 16:8b ialah kata-kata ini (lihat Kitab Suci Indonesia): "Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-muridNya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu".

Catatan: Kitab Suci bahasa Inggris tidak memuat bagian ini, kecuali pada catatan kaki dari RSV.
Adanya manuscript yang setelah Mark 16:8a, lalu menambahkan Mark 16:9-20.

Perbedaan manuscript dalam Markus 16:9-20 ini terlihat dari:

a) Dalam NIV, di atas Markus 16:9 tertulis kata-kata ini:

"The two most reliable and early manuscripts do not have Mark 16:9-20" (= dua manuscript yang paling dapat dipercaya dan yang paling awal / kuno tidak mempunyai Mark 16:9-20).

b) Dalam RSV diberikan catatan kaki yang berbunyi sebagai berikut: "Some of the most ancient authorities bring the book to a close at the end of verse 8. One authority concludes the book by adding after verse 8 the following: But they reported briefly to Peter and those with him all that they had been told. And after this, Jesus himself sent out by means of them, from east to west, the sacred and imperishable proclamation of eternal salvation. Other authorities include the preceding passage and continue with verses 9-20. In most authorities verses 9-20 follow immediately after verse 8; a few authorities insert additional material after verse 14" (= beberapa otoritas / manuscript yang paling kuno mengakhiri kitab ini pada akhir ayat 8. Satu otoritas / manuscript menyimpulkan kitab ini dengan menambahkan setelah ayat 8 kata-kata ini: Tetapi mereka menyampaikan secara singkat kepada Petrus dan mereka yang bersama dengan dia semua yang telah diceritakan kepada mereka. Sesudah ini, Yesus sendiri memberitakannya dengan perantaraan mereka, dari Timur ke Barat, proklamasi keselamatan yang kudus / sakral dan tak bisa binasa itu. Otoritas / manuscript yang lain memasukkan bagian sebelumnya dan melanjutkan dengan ayat 9-20. Dalam kebanyakan otoritas / manuscript ayat 9-20 langsung menyusul ayat 8; sedikit otoritas / manuscript memasukkan tambahan materi setelah ayat 14).

5) Paulus tetap menyebut Yesus (yang sudah bangkit) dengan sebutan 'manusia Kristus Yesus' (1Timotius 2:5).

6) Kebangkitan Yesus merupakan pola (pattern) dari kebangkitan kita nanti. Ini terlihat dari banyak ayat Kitab Suci seperti Roma 6:4-5 1Korintus 6:14 1Korintus 15:20-23 2Korintus 4:14 Filipi 3:21 Kolose 2:12.

Jadi, kalau Kristus hanya bangkit secara rohani, maka itu berarti bahwa nanti kita juga hanya akan bangkit secara rohani. Ini bertentangan de-ngan banyak ayat Kitab Suci seperti Yohanes 5:28-29.

7) Filipi 3:21 mengatakan bahwa Yesus 'akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia'.

Kalau Ia ternyata tidak mempunyai tubuh, lalu bagaimana ayat ini bisa digenapi?

8) Pada waktu Yesus bangkit, tubuh dan jiwa / roh Yesus bersatu kembali. Tetapi bukan hanya ini saja yang terjadi, karena kalau demikian maka Yesus tidak bisa dikatakan sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati (1Korintus 15:20,23 Kolose 1:18 Wahyu 1:5). Ingat bahwa sebelum kebangkitan Yesus, sudah terjadi banyak peristiwa kebangkitan.

Jadi, pada waktu Yesus bangkit, ada hal lain yang terjadi, yang menyebabkan Ia bisa disebut sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati. Hal itu adalah suatu perubahan pada tubuh Yesus dimana Ia diangkat ke suatu posisi yang lebih tinggi, menjadi tubuh kebangkitan (bdk. 1Korintus 15:51-52 dimana Paulus berkata 'kita semuanya akan diubah').


Jadi, berbeda dengan semua orang yang bangkit sebelum kebangkitan Yesus, Yesus bangkit dengan tubuh kebangkitan. Karena itu Yesus bisa disebut sebagai yang pertama / yang sulung yang bangkit dari antara orang mati.

Penggunaan tubuh kebangkitan yang mempunyai kwalitet / kemampuan istimewa inilah yang menyebabkan Ia bisa menembus pintu, muncul dan hilang dengan tiba-tiba dsb.

9) Murid-murid memang sering tidak mengenali Yesus setelah kebangkitanNya (Lukas 24:16 Yohanes 20:14-16 Yohanes 21:4).

Tetapi ini tidak membuktikan bahwa tubuh Yesus setelah kebangkitan berbeda bentuknya dengan tubuhNya sebelum mati. Ini juga tidak membuktikan bahwa setelah kebangkitanNya Ia 'menggunakan tubuh yang berbeda-beda', seperti yang dikatakan oleh orang-orang Saksi Yehovah.

C) Tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya:

Orang-orang Saksi Yehovah berulang kali meramalkan kedatangan Kristus yang keduakalinya:

1) Russel (pendiri Saksi Yehovah) mula-mula meramalkan bahwa Yesus akan datang kembali pada tahun 1874, karena ia percaya bahwa Adam dan Hawa diciptakan pada tahun 4126 SM. Ia lalu menambah bilangan ini dengan 6000 tahun (mungkin dari 6 hari penciptaan, dan 2Petrus 3:8 dimana 1 hari sama dengan 1000 tahun) sehingga ia mendapatkan tahun 1874.

Tetapi ternyata ramalan ini tidak cocok.

2) Setelah ramalannya meleset, Russel bukannya bertobat, tetapi meramal lagi. Ia mengatakan Yesus akan datang kembali pada tahun 1914, yang ia dapatkan dari 1874 + 40 tahun (yang ia katakan sebagai 'masa percobaan umat Allah'). Ternyata ramalan ini salah lagi.

Tetapi ini tetap tidak membuat Russel bertobat. Sebaliknya ia lalu berkata bahwa tahun 1914 itu Yesus memang sudah datang keduakalinya tetapi secara rohani, sehingga tak terlihat.

Ini bisa terlihat dari kutipan-kutipan di bawah ini:
"Christ Jesus returns, not again as a human, but as a glorious spirit person" (= Kristus Yesus kembali, tidak lagi sebagai manusia, tetapi sebagai pribadi roh yang mulia) - 'Let God Be True', p 196.
"It does not mean that he is on the way or has promised to come, but that he has already arrived and is here" (= itu tidak berarti bahwa ia ada dalam perjalanan atau telah berjanji untuk datang, tetapi bahwa ia telah tiba dan ada di sini) - 'Let God Be True', p 198.
"... Christ Jesus came to the Kingdom in AD 1914, but unseen to men" (= ... Kristus Yesus telah datang pada Kerajaan pada tahun 1914 M, tetapi tidak terlihat oleh manusia) - 'The Truth shall make you free', p 300.

3) Anehnya, setelah ini masih saja muncul ramalan-ramalan tentang kedatangan Kristus yang keduakalinya dalam kalangan orang-orang Saksi Yehovah. Berturut-turut orang-orang Saksi Yehovah meramal bahwa Kristus akan datang kembali pada tahun 1918, 1920, 1925, 1972.

4) Setelah semua ramalan itu meleset, lalu muncul teori baru dimana mereka mengatakan bahwa Adam dan Hawa ternyata tidak diciptakan pada tahun 4126 SM, tetapi tahun 4025 SM. Dan 4025 SM + 6000 tahun = tahun 1975 M.

Tetapi ternyata ramalan ini salah lagi!

5) Ramalan mereka yang terbaru mengatakan bahwa Yesus akan datang pada tahun 1992.

Inipun ternyata salah lagi!

Bantahan / serangan:

a) Kitab Suci secara jelas mengatakan bahwa tidak seorangpun yang tahu kapan Yesus akan datang keduakalinya (Matius 24:36,44 Matius 25:13 2Petrus 3:10).

Jadi, siapapun yang meramalkan saat kedatangan Kristus yang kedua-kalinya, baik itu ia dapatkan dari belajar Kitab Suci, maupun dari 'wahyu / petunjuk Tuhan', pasti adalah seorang nabi palsu, atau setidaknya, orang yang rohani / pengetahuan Kitab Sucinya sangat tidak beres!

b) Kitab Suci mengatakan secara jelas bahwa kedatangan Yesus yang keduakalinya itu bersifat jasmani / bisa dilihat (Matius 24:30 Kisah Para Rasul 1:9-11 Wahyu 1:7).

Kitab Suci memang juga berbicara tentang kedatangan Yesus secara rohani. Ini bisa terlihat dari kata-kata Yesus dalam Yohanes 14:18 yang berbunyi sebagai berikut: "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu". Tetapi janji kedatangan rohani ini telah tergenapi pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1-11), yaitu dengan turunnya Roh Kudus!

Jadi, bahwa Yesus datang kembali secara rohani pada tahun 1914, merupakan omong kosongnya Russel, yang ia keluarkan hanya untuk menutupi malunya karena melesetnya ramalannya!

c) Kitab Suci mengatakan bahwa salah satu ciri nabi palsu adalah kalau nabi itu menubuatkan sesuatu dan ternyata nubuatnya itu meleset / tidak terjadi (Ul 18:22).

Tuhan bahkan melanjutkan dengan berkata bahwa nabi palsu seperti itu:
tidak boleh ditakuti / didengarkan (Ulangan 18:22).
harus mati (Ulangan 18:20)!

Dari bagian Kitab Suci ini, dan dari begitu banyaknya nubuat orang Saksi Yehovah yang meleset, kita harus mengambil kesimpulan bahwa mereka adalah nabi palsu / pengajar sesat!

D) Tentang Kitab Suci:

1) Orang-orang Saksi Yehovah selalu mengatakan bahwa mereka percaya kepada Kitab Suci sebagai Firman Tuhan. Tetapi sebetulnya / dalam faktanya, mereka lebih mengutamakan buku-buku / ajaran mereka dari pada Kitab Suci. Mereka hanya 'menggunakan' Kitab Suci (atau mungkin lebih tepat 'menyalahgunakan' Kitab Suci) untuk mencari dasar bagi ajaran mereka.

Bukti bahwa mereka memang lebih mengutamakan buku-buku / ajaran mereka dari pada Kitab Suci bisa terlihat dari kutipan di bawah ini:

"If the six volumes of SCRIPTURE STUDIES are practically the Bible topically arranged with Bible proof texts given, we might not improperly name the volumes THE BIBLE IN AN ARRANGED FORM. That is to say, they are not mere comments on the Bible, but they are practically the Bible itself ...

Furthermore, not only do we find that people can not see the divine plan in studying the Bible by itself, but we see, also, that if anyone lays the SCRIPTURE STUDIES aside, even after he has used them, after he has become familiar with them, after he has read them for ten years - if he then lays them aside and ignores them and goes to the Bible alone, our experience shows that within two years he goes into darkness. On the other hand, if he had merely read the Scripture Studies with their references, and had not read a page of the Bible, as such, he would be in the light in the end of two years, because he would have the light of the Scriptures" (= kalau enam volume Scripture Studies ini secara praktis adalah Alkitab yang disusun menurut topik, maka kita tidak salah menyebutnya Alkitab dalam bentuk tersusun. Artinya, mereka bukan sekedar komentar tentang Alkitab, tetapi mereka adalah Alkitab itu sendiri ...

Lagi pula, bukan saja kami mendapatkan bahwa orang banyak tidak dapat melihat rencana ilahi dalam mempelajari Alkitab sendiri, tetapi kami juga melihat bahwa kalau seseorang mengesampingkan Scripture Studies, bahkan setelah ia mengguna-kannya, setelah ia menjadi akrab dengan mereka, setelah ia membacanya selama 10 tahun - kalau ia lalu mengesampingkan dan mengabaikan mereka dan pergi kepada Alkitab saja, pengalaman kami menunjukkan bahwa dalam 2 tahun orang itu akan ada dalam kegelapan. Sebaliknya, kalau ia semata-mata membaca Scripture Studies dengan referensi mereka, dan tidak membaca selembarpun dari Alkitab, maka ia akan ada di dalam terang pada akhir dari 2 tahun, karena ia akan mendapatkan terang Kitab Suci) - Walter Martin, 'The Kingdom of the Cults', p 46.

Catatan:

Bagian ini dikutip oleh Walter Martin dari artikel yang ditulis oleh Russel sendiri dalam majalah The Watchtower, September 15, 1910, p 298.

2) Orang-orang Saksi Yehovah juga mempunyai Kitab Sucinya sendiri yang disebut New World Translation.

Tahun 1950 mereka mengeluarkan Perjanjian Barunya, dan tahun 1960 mereka mengeluarkan Perjanjian Lamanya. Lalu pada tahun 1961 semuanya direvisi.

Sekalipun para penterjemahnya dirahasiakan oleh mereka, tetapi diketahui adanya 5 orang penterjemah, dan tidak satupun dari ke 5 penterjemah ini yang memenuhi syarat sebagai penterjemah Kitab Suci, karena mereka sama sekali bukan ahli dalam hal bahasa asli Kitab Suci.

Pada tanggal 24 Nopember 1954, Frederick W. Franz (yang akhirnya menjadi ketua / pemimpin Saksi Yehovah pada tahun 1977), diajukan ke pengadilan sebagai wakil dari komisi penterjemah. Di pengadilan, sekalipun mula-mula ia mengaku bahwa ia menguasai bahasa Ibrani dan Yunani, tetapi akhirnya ia terpaksa mengakui bahwa ia tidak bisa menterjemahkan Kej 2:4 (ini bukan ayat yang sukar bagi seorang penterjemah Kitab Suci yang memenuhi syarat!) ke dalam bahasa Ibrani.

New World Translation itu sendiri, secara sengaja, menterjemahkan banyak ayat secara salah, antara lain:
Filipi 2:6 diterjemahkan: "Yang, walaupun ia berada dalam rupa Allah, tidak mempertimbangkan perebutan, yakni untuk menjadi sama dengan Allah".
Lukas 23:43 diterjemahkan: "Maka katanya kepadanya: Sesungguhnya aku berkata kepadamu hari ini, engkau akan bersama-sama dengan aku dalam Firdaus".
Yohanes 17:3 diterjemahkan: "Inilah berarti kehidupan yang kekal, yakni bahwa mereka menuntut pengetahuan tentang Dikau, Allah yang satu-satunya sejati, dan tentang dia yang Kauutus, yakni Yesus Kristus".
Yohanes 1:1-2 diterjemahkan: "Mula-mula adalah Kalam itu, dan Kalam itu adalah dengan Allah, dan Kalam itu adalah suatu allah. Ia ini mula-mula ada dengan Allah".

3) Orang-orang Saksi Yehovah/Yehuwa ingin tetap menggunakan nama 'YEHOVAH / YAHWEH' dalam Kitab Suci.

Ada gulungan papyrus Septuaginta (Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) yang berisi setengah bagian terakhir dari kitab Ulangan. Dalam gulungan itu nama 'YAHWEH / YEHOVAH' tetap dipertahankan. Ini dijadikan dasar seolah-olah seluruh Septuaginta menggunakan 'YAHWEH / YEHOVAH' dan bukannya 'KURIOS'. Padahal hanya satu gu-lungan itu saja dari ribuan gulungan Septuaginta yang tetap memper-tahankan nama 'YAHWEH / YEHOVAH'. Semua yang lain menterjemahkan 'YAHWEH / YEHOVAH' itu menjadi 'KURIOS'. Perlu diketahui bahwa Septuaginta sudah ada pada jaman Yesus dan rasul-rasul, dan mereka tidak pernah mengkritik penterjemahan 'YAHWEH / YEHOVAH' menjadi 'KURIOS'!

Bahkan dalam New World Translation nama 'YAHWEH / YEHOVAH' itu dipakai dalam Perjanjian Baru. Misalnya dalam 2Tesalonika 2:2 disebutkan 'hari YEHOVAH'. Padahal, sebetulnya tidak ada kata 'YAHWEH / YEHOVAH' dalam Perjanjian Baru.BUKU CARA MENAKLUKKAN SAKSI YEHUWA
-AMIN- 
Next Post Previous Post