5 FAKTOR MENGAPA BELUM MENDAPAT JODOH?
Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang pria atau wanita belum mendapat jodoh yang tepat antara lain:
1. Belum cocok soal kriteria calon suami atau calon istri. Mungkin saja kriteria dan harapan yang di tetapan sendiri terlalu tinggi. Sebagian orang mungkin mengharapkan kesempurnaan sementara orang lain tidak. Masalah yang timbul dari kriteria tinggi seperti yang disebutkan di atas, adalah tuntutan yang sama diberlakukan juga kepada kita. Kita tidak dapat berharap seseorang menjadi sempurna, sama seperti kita juga tidak sempurna. Jadi, berpijaklah pada kenyataan dan hiduplah dalam realitas.
otomotif, bisnis |
Walaupun demikian, jangan pernah membuang syarat-syarat mutlak (absolut), tetapi beri keleluasaan bagi pertumbuhan karakter. Setiap orang memiliki idealisme soal pasangan sehingga kriteria baku tidak ditemukan. Ada yang menetapkan kriteria pada unsur kedewasaan, wajah, karier atau materi, dan banyak hal lainnya. Jadi, Anda perlu bertanya kepada diri sendiri apakah kriteria itu masih perlu dipertahankan. Evaluasi kembali kriteria Anda soal calon pasangan apakah terlalu tinggi dan menuntut kesempurnaan. Mintalah Tuhan memberikan hikmat dalam menetapkan kriteria yang diinginkan.
2. Karena pergaulan yang kurang. Banyak di antara mereka yang belum mendapatkan jodoh biasanya sibuk mengejar karier sehingga tidak ada waktu untuk menjalin persahabatan. Karena itu, upayakan Anda tetap bisa menambah pergaulan dan mengikuti persekutuan di gereja untuk bertemu dengan orang-orang yang seiman. Tidak ada salahnya menggunakan jasa kontak jodoh; ada juga kontak jodoh Kristen yang dapat dilihat di tabloid Kristen atau situs internet. Kontak jodoh hanya membantu memperkenalkan dan selanjutnya anda yang memutuskan. Anda juga bisa meminta bantuan teman untuk memperkenalkan dengan teman seiman yang belum menikah.
3. Ada banyak yang menyerah serta memiliki citra diri yang rendah. Sebagian merasa bahwa pada usia tertentu mereka sudah tidak laku. Pandangan seperti itu sebenarnya sudah tidak berlaku lagi di dunia modern. Usia bukanlah penghalang untuk menikah. Selain itu, Tuhan ingin kita memiliki citra diri yang baik karena kita adalah ciptaan-Nya yang mulia dan berharga. Janganlah merasa minder dan terpaku pada kekurangan. Tunjukan kelebihan kita.
4. Perbaiki penampilan diri dan kembangkan wawasan. Penting bagi pria dan wanita agar menjaga diri, penampilan dan kepribadian tetap menarik serta menjadi dewasa. Selain itu, tambahlah wawasan dalam pergaulan. Kembangkan wawasan dengan membaca serta masuk ke komunitas yang memiliki hobi sama. Dengan demikian, ada kontak dan relasi yang terjalin dengan sesama. Janganlah mengisolasi diri dengan mengurung diri di rumah.
5. Berdoa untuk mencari tahu kehendak Allah apakah harus tetap melajang atau menikah? Kristus mengatakan, “Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Surga” (Matius 19:11).
Karena itu, sebagai seorang yang lajang seumur hidupnya, rasul Paulus menulis keuntungan-keuntungan dari hidup melajang (1 Korintus 7:32-40). Nilai yang paling penting adalah menyenangkan Allah mengejar kekudusan, memperlakukan tubuh sendiri dengan hormat, dan tidak merusak hidup orang lain (1 Tesalonika 4:1-8). Untuk mereka yang tidak menikah, dengan pengabdian kepada Tuhan dan sesama, maka dari mereka pun dituntut hidup sehat, suci dan penuh berkat.
Ingatlah, bahwa pernikahan dan seks bukanlah syarat mutlak untuk menuju kehidupan yang sukses dan bahagia. Namun terkadang seseorang yang tidak menikah sering menganggap bahwa ia belum lengkap sebagai satu pribadi bila belum berhubungan seks dengan seseorang. Pernikahan dan seks dapat begitu dipuja sehingga seseorang yang masih sendiri merasa tidak lengkap tanpanya. Jika seseorang mengejar kesenangan seksual seolah-olah itulah jalan menuju kebahagiaan, ia akan selalu menemukan bahwa seks tidak akan memberi kepuasan yang diharapkan.
Karena itu, untuk menjaga agar tidak menyakiti diri sendiri, maka keinginan dan aktivitas seks haruslah di bawah kontrol Kristus. Alkitab mengatakan, “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi istrimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah” (1 Tesalonika 4:3-5).5 FAKTOR MENGAPA BELUM MENDAPAT JODOH?. https://teologiareformed.blogspot.com/