ZAKHARIA 3:1-10 (YOSUA DIBENARKAN)
Pdt. Budi Asali, M.Div.
Zakharia 3:1-10 - “(1) Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. (2) Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: ‘TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?’ (3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, (4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.’ Dan kepada Yosua ia berkata: ‘Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.’ (5) Kemudian ia berkata: ‘Taruhlah serban tahir pada kepalanya!’ Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ. (6) Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: (7) ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumahKu dan mengurus pelataranKu, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini. (8) Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu - sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hambaKu, yakni Sang Tunas. (9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua - satu permata yang bermata tujuh - sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja. (10) Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.’”.
I) PENGADILAN / PERSIDANGAN.
Zakharia 3: 1: “Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia”.
Ada berapa ‘orang’ yang hadir dalam persidangan ini.
1) Yosua, imam besar, sebagai terdakwa yang bersalah.
Jamieson, Fausset & Brown: “Joshua as high priest (Hagai 1:1) represents ‘Jerusalem’ (Zech. 3:2), or the elect people, put on its trial” [= Yosua imam besar (Hag 1:1) mewakili ‘Yerusalem’ (Zakh 3:2), atau orang-orang pilihan, yang disidang].
2) Iblis, sebagai pendakwa.
Zakharia 3: 1 mengatakan bahwa Iblis berdiri di sebelah kanan terdakwa / Yosua. Pendakwa memang biasanya berdiri di sebelah kanan terdakwa (bdk. Maz 109:6). ‘Mendakwa’ memang merupakan aktivitas Iblis.
Wahyu 12:10 - “Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: ‘Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita”.
3) Malaikat Tuhan / Allah sendiri, yang membela / membenarkan terdakwa.
Zakharia 3: 2: “Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: ‘TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?’”.
a) Kata-kata ‘Malaikat TUHAN’ di awal ay 2 ini salah; seharusnya tak ada kata ‘Malaikat’, jadi yang ada hanya ‘TUHAN’. Bandingkan dengan terjemahan-terjemahan Kitab Suci bahasa Inggris di bawah ini.
KJV: ‘And the LORD said unto Satan’ (= Dan TUHAN berkata kepada Iblis).
RSV/NASB: ‘And the LORD said to Satan’ (= Dan TUHAN berkata kepada Iblis).
NIV: ‘The LORD said to Satan’ (= TUHAN berkata kepada Iblis).
1. Jadi, dalam ay 1 Ia disebut sebagai ‘Malaikat TUHAN’, tetapi dalam ay 2 ini Ia disebut sebagai ‘TUHAN’. Ini menunjukkan bahwa kata-kata ‘Malaikat TUHAN’ dan ‘TUHAN’ digunakan secara interchangeable (= bisa dibolak-balik), dan ini menunjukkan bahwa ‘Malaikat TUHAN’ itu adalah ‘TUHAN’ sendiri.
2. Juga ay 2 ini kelihatannya menunjukkan bahwa ada lebih dari 1 TUHAN.
Zakharia 3: 2: “Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: ‘TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?’”
b) Pembelaan TUHAN terhadap Yosua.
1. Ay 2a: “Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: ‘TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau!”.
Wycliffe Bible Commentary: “‘The Lord that hath chosen Jerusalem.’ Messiah called down the rebuke of the Father on Satan, not because Israel was righteous, not because Satan had exaggerated his claims, not because the nation had already suffered in the fire of exile, but because God had made an eternal and immutable choice of Israel out of love for her (cf. Rom 9:16; 11:5). A brand plucked out of the fire. The figure is used of Israel, because, although she had been under God’s hand of chastening, he still had future purposes of blessing for the world through her” [= ‘TUHAN, yang memilih Yerusalem’. Mesias memanggil turun hardikan dari Bapa kepada Iblis, bukan karena Israel benar, bukan karena Iblis melebih-lebihkan tuntutan / tuduhannya, bukan karena bangsa itu telah menderita dalam api pembuangan, tetapi karena Allah telah membuat pemilihan yang kekal dan tak berubah terhadap Israel karena kasihNya kepadanya (bdk. Ro 9:16; 11:5)].
Roma 9:16 - “Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah”.
Roma 11:5 - “Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia”.
2. Zakharia 3: 2b: “Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?’”.
Wycliffe Bible Commentary: “‘A brand plucked out of the fire.’ The figure is used of Israel, because, although she had been under God’s hand of chastening, he still had future purposes of blessing for the world through her” (= ‘Puntung yang telah ditarik dari api’. Gambaran ini digunakan tentang Israel, karena sekalipun ia telah mengalami tangan Allah yang menghajar, ia tetap mempunyai tujuan-tujuan berkat yang akan datang bagi dunia melaluinya).
Matthew Henry: “Note, those that belong to Christ have him ready to appear vigorously for them when Satan appears most vehement against them” (= Perhatikan, mereka yang adalah milik Kristus mempunyai Dia sebagai seseorang yang siap untuk muncul dengan penuh semangat untuk mereka pada waktu Iblis tampil secara paling berapi-api menentang mereka).
Bdk. 1Yohanes 2:1-2 - “(1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia”.
Barnes’ Notes: “Joshua then is acquitted, not because the accusation of Satan was false, but out of the free love of God for His people and for Joshua in it and as its representative. ‘Who shall lay anything to the charge of God’s elect? It is God that justifieth. Who is he that condemneth?’ (Rom. 8:33-34)” [= Jadi, Yosua dibebaskan, bukan karena tuduhan Iblis itu salah, tetapi dari kasih yang cuma-cuma dari Allah bagi umatNya dan bagi Yosua di dalamnya dan sebagai wakilnya. ‘Siapa yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allahlah yang membenarkan. Siapa dia yang mengecam / menghukum?’ (Ro 8:33-34)].
Roma 8:33-34 - “(33) Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? (34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”.
Catatan: bagian yang saya garis bawahi seharusnya tidak berbentuk suatu pertanyaan, tetapi suatu pernyataan. Bandingkan dengan terjemahan KJV di bawah ini.
KJV: ‘(33) Who shall lay any thing to the charge of God's elect? It is God that justifieth. (34) Who is he that condemneth? It is Christ that died, yea rather, that is risen again, who is even at the right hand of God, who also maketh intercession for us’ (= Siapa yang menggugat orang-orang pilihan Allah? Allahlah yang membenarkan. Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristuslah yang telah mati, bahkan, yang telah bangkit kembali, yang bahkan ada di sebelah kanan Allah, yang juga melakukan syafaat bagi kita).
II) YOSUA DIBELA / DIBENARKAN.
Zakharia 3: 3-5: “(3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, (4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.’ Dan kepada Yosua ia berkata: ‘Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.’ (5) Kemudian ia berkata: ‘Taruhlah serban tahir pada kepalanya!’ Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ”.
1) Pakaian yang kotor merupakan simbol dari dosa.
Barnes’ Notes: “The ‘filthy garment,’ as defilement generally, is, in Scripture, the symbol of sin” (= Pakaian kotor, seperti kotoran / kecemaran pada umumnya, dalam Kitab Suci merupakan simbol dari dosa).
Bdk. Yesaya 64:6 - “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin”.
Jamieson, Fausset & Brown: “‘Now Joshua was clothed with filthy garments.’ - symbol of sin (Prov. 30:12; Isa. 4:4; 64:6); proving that it is not on the ground of His people’s righteousness that He accepts them” [= Yosua berpakaian pakaian kotor, yang merupakan simbol dari dosa (Amsal 30:12; Yes 4:4; 64:6); membuktikan bahwa bukanlah berdasarkan kebenaran umatNya Ia menerima mereka].
Bandingkan dengan:
a) Roma 9:30-10:3 - “(9:30) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini: bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran, yaitu kebenaran karena iman. (9:31) Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu. (9:32) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, (9:33) seperti ada tertulis: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’ (10:1) Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. (10:2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (10:3) Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah”.
b) Galatia 2:16 - “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena melakukan hukum Taurat”.
c) Filipi 3:8-9 - “(8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan”.
Bandingkan dengan kata-kata Yesaya Pariadji di bawah ini:
1. Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: “tangan Tuhan Yesus menunjuk suatu buku yang sangat besar, ... saya mendengar kalimat, suaraNya: Pariadji, lihat ... namamu tercacat di Sorga sebagai warga Kerajaan Sorga ... Satu halaman dengan istrimu, Etty Darniaty ... Mengapa nama saya dan nama istri saya tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga? Kalimat yang kedua, Tuhan Yesus berkata kepada saya: Karena kamu bisa menjadi seorang imam yang kudus di dalam rumah tanggamu” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi II / Tahun I, hal 8.
2. Pdt. Drs. Yesaya Pariadji: “Saya dan istri memang tercatat sebagai warga Kerajaan Sorga. Kami memperoleh janji yang sangat indah, kami dijanjikan akan diundang ke Sorga, karena kami berjanji hidup yang suci di dalam rumah tangga kami” - ‘Majalah Tiberias’, Edisi IV / Tahun II, hal 6.
2) Yosua tak bisa berbuat apa-apa untuk membereskan keadaan tersebut.
Wycliffe Bible Commentary: “‘Take away the filthy garments.’ Joshua was powerless to remedy the condition; he could do nothing to cleanse himself” (= ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya’. Yosua tak berdaya untuk memperbaiki keadaan itu; ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk membersihkan dirinya sendiri).
Ini merupakan sesuatu yang harus dicamkan. Seandainya Allah tidak melakukan apa-apa berkenaan dengan dosa kita, kita tidak berdaya melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan kita yang berdosa!
3) Allah yang bertindak untuk membela / membenarkan Yosua.
Zakharia 3: 4: “yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: ‘Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya.’ Dan kepada Yosua ia berkata: ‘Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta.’”.
Adam Clarke: “they were sinful, and the priesthood defiled by idolatry; and nothing but the mercy of God could save them” (= mereka berdosa, dan keimaman dikotori oleh penyembahan berhala; dan tidak ada apapun kecuali belas kasihan Allah yang bisa menyelamatkan mereka).
Matthew Henry: “Joshua presented himself before the Lord in his filthy garments, ... Christ loathed the filthiness of Joshua’s garments, yet did not put him away, but put them away” (= Yosua menampilkan dirinya sendiri di hadapan TUHAN dengan pakaian kotor, ... Kristus jijik / benci terhadap kekotoran pakaian Yosua, tetapi ia tidak membuang Yosua melainkan pakaiannya).
Ada 2 hal yang dilakukan Kristus terhadap imam besar Yosua:
a) Pakaian kotor itu dibuang. Ini menunjuk pada dosa yang diampuni.
b) Ia diberi pakaian baru / pesta yang bersih. Ini kebenaran Kristus yang diberlakukan kepadanya.
Bandingkan dengan ayat-ayat ini:
1. Yesaya 61:10 - “Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan JUBAH KEBENARAN, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya”.
2. Wahyu 3:17-18 - “(17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, (18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga PAKAIAN PUTIH, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat”.
Jadi, ada dua hal yang terjadi pada orang yang percaya kepada Kristus:
a. Dosa-dosanya disucikan / diampuni semuanya oleh darah Kristus.
b. Kebenaran hidup Kristus diberlakukan kepadanya, sehingga di hadapan Allah ia dianggap sebagai orang benar.
4) Yosua dikembalikan pada jabatan imam besar.
Adam Clarke mengatakan bahwa pemberian serban menunjukkan bahwa Allah telah memperbaharui Yosua untuk jabatan imam, karena serban ini merupakan salah satu dari pakaian imam besar pada waktu ia masuk ke Ruang Suci / Maha Suci.
Keluaran 28:4 - “Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagiKu”.
Bdk. Zakharia 3: 6-7: “(6) Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: (7) ‘Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumahKu dan mengurus pelataranKu, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini”.
III) DASAR DARI PEMBENARAN / PEMBERIAN JUBAH KEBENARAN.
Zakharia 3: 8-10: “(8) Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu - sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hambaKu, yakni Sang Tunas. (9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua - satu permata yang bermata tujuh - sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja. (10) Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.’”.
1) Mesias / Kristus.
a) Ia disebut ‘hamba’, dan ‘tunas / cabang’ (ay 8b).
Wycliffe Bible Commentary: “Both Servant and Branch are designations in the OT for the Messiah. See Isa 42:1; 52:13; Ezek 34:23-24; Isa 4:2; Jer 23:5. The humanity and humility of the Messiah are emphasized” (= Baik ‘Hamba’ maupun ‘cabang’ merupakan gelar-gelar PL bagi Mesias. Lihat Yes 42:1; 52:13; Yehezkiel 34:23-24; Yesaya 4:2; Yeremia 23:5. Kemanusiaan dan kerendahan hati dari Mesias ditekankan).
Yesaya 42:1 - “Lihat, itu hambaKu yang Kupegang, orang pilihanKu, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh RohKu ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa”.
Yesaya 52:13 - “Sesungguhnya, hambaKu akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan”.
Yesaya 4:2 - “Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput”.
Yesaya 11:1 - “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah”.
Yeremia 23:5-6 - “(5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. (6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN - keadilan kita”.
Matthew Henry: “He is God’s servant, employed in his work, obedient to his will, and entirely devoted to his honour and glory. ... He is the branch from which all our fruit must be gathered” (= Ia adalah pelayan / hamba Allah, mengerjakan pekerjaanNya, taat pada kehendakNya, dan sepenuhnya dibaktikan bagi kehormatan dan kemuliaanNya. ... Ia adalah cabang dari mana semua buah kita harus dikumpulkan).
b) Ia juga disebut ‘batu’.
Kata ‘permata’ dalam Kitab Suci Indonesia (ay 9), seharusnya adalah ‘stone’ (= batu).
Wycliffe Bible Commentary: “‘The stone.’ This is a third name of Messiah (cf. Ps 118:22; Mt 21:42; 1 Petrus 2:6)” [= ‘Batu’. Ini merupakan nama ketiga dari Mesias (bdk. Mazmur 118:22; Matius 21:42; 1Pet 2:6)].
Mazmur 118:22 - “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru”.
Matius 21:42 - “Kata Yesus kepada mereka: ‘Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita”.
1Petrus 2:6 - “Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’”.
Adam Clarke: “This means Christ, and none other; on him his whole church rests, as a building does on its foundation” (= Ini berarti Kristus, dan tidak ada yang lain; pada Dia seluruh Gereja bersandar / terletak, seperti sebuah bangunan bersandar / terletak pada fondasinya).
2) Allah menghapuskan dosa melalui Mesias / Kristus.
Zakharia 3: 9: “Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua - satu permata yang bermata tujuh - sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja”.
Adam Clarke: “what was this engraving? Was it not the following words? ‘I will remove the iniquity of that land in one day;’ and was not this when Jesus Christ expired upon the cross?” (= apakah pengukiran ini? Bukankah itu adalah kata-kata selanjutnya? ‘Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja’; dan bukankah ini terjadi pada waktu Yesus Kristus mati di kayu salib?).
Barnes’ Notes: “‘And I will remove the iniquity of the land in one day.’ On ‘one day’ in the year was the typical atonement; in one day absolutely, God Himself would make the iniquity of that land to depart. ... Year by year came the day of atonement: its yearly repetition showed that nothing lasting was effected. On ‘one day’ that removal should be, which needed no renewal ... A Jewish writer confessed the mystery, while he said, (Rashi), ‘One day; I know not what that day is.’ Ask any Christian child, ‘On what day was iniquity removed, not from the land only, but from all lands?’ he would say, ‘On the day when Jesus died.’” [= ‘Dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja’. Pada ‘satu hari’ dalam 1 tahun merupakan TYPE dari penebusan; dalam satu hari secara mutlak, Allah sendiri akan membuat kesalahan dari negeri itu hilang. ... Tahun demi tahun tibalah hari raya penebusan: pengulangan tahunan itu menunjukkan bahwa tak ada hasil yang menetap. Pada ‘satu hari’ penyingkiran itu harus terjadi, yang tidak membutuhkan pengulangan ... Seorang penulis Yahudi mengakui hal itu sebagai suatu misteri pada waktu ia (Rashi) berkata: ‘Satu hari; aku tidak tahu hari apa itu’. Tanyakan kepada anak Kristen yang manapun, ‘Pada hari mana kesalahan disingkirkan, bukan hanya dari negeri itu, tetapi dari semua negeri?’ maka ia akan mengatakan: ‘Pada hari pada waktu Yesus mati’.].
Bandingkan dengan:
a) Ibrani 9:24-26 - “(24) Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita. (25) Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diriNya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. (26) Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diriNya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korbanNya”.
b) Ibrani 10:1-4,10-14 - “(1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, YANG SETIAP TAHUN TERUS-MENERUS DIPERSEMBAHKAN, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. (2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (3) Tetapi justru oleh korban-korban itu SETIAP TAHUN orang diperingatkan akan adanya dosa. (4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa. ... (10) Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan SATU KALI UNTUK SELAMA-LAMANYA oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. (11) Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan BERULANG-ULANG mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. (12) Tetapi Ia, setelah mempersembahkan HANYA SATU KORBAN SAJA karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, (13) dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuhNya akan dijadikan tumpuan kakiNya. (14) Sebab OLEH SATU KORBAN SAJA Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan”.
3) Umat Tuhan.
Zakharia 3: 10: “Pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, setiap orang dari padamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.’”.
a) Ini menunjukkan damai, keamanan dan kemakmuran.
Jamieson, Fausset & Brown: “Undisturbed peace, security, and prosperity, are the final fruits of Messiah’s work of redemption (Zech. 3:10). Already the believer has inward peace, even in the midst of outward troubles. At last the universal Church in the new heavens and the new earth shall enjoy outward as well as inward peace and blessedness” [= Damai yang tak terganggu, keamanan, dan kemakmuran, merupakan buah-buah akhir dari pekerjaan penebusan Mesias (Zakh 3:10). Orang percaya sudah mempunyai damai dalam hati bahkan di tengah-tengah kesukaran-kesukaran luar. Pada akhirnya Gereja universal di langit dan bumi yang baru akan menikmati damai dan berkat di dalam dan di luar].
Renungkan: apakah saudara sudah mempunyai damai karena percaya kepada Yesus?
b) Kata ‘mengundang’ menunjuk pada penginjilan.
Adam Clarke: “‘Shall ye call every man his neighbour.’ ... Everyone shall be inviting and encouraging another to believe on the Lord Jesus Christ; and thus taste and see that God is good” (= ‘setiap orang dari padamu akan mengundang temannya’. ... Setiap orang akan mengundang dan mendorong yang lain untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus; dan dengan demikian merasakan dan melihat bahwa Allah itu baik).
Penerapan: apakah saudara memberitakan Injil? Maukah melakukann
Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div: meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-