PENGERTIAN IMAN SEJATI DAN CIRI ORANG BERIMAN
Pengantar:
Iman adalah salah satu konsep yang paling penting dalam kehidupan Kristen, yang membedakan orang percaya dari yang tidak percaya. Dalam Alkitab, iman digambarkan sebagai landasan dari hubungan manusia dengan Allah, serta dasar keselamatan dan kehidupan rohani. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "iman sejati"? Dan bagaimana kita dapat mengenali ciri-ciri orang yang benar-benar beriman?Artikel ini akan membahas pengertian iman sejati menurut Alkitab dan teologi Kristen serta menggali beberapa ciri utama dari orang beriman yang menunjukkan buah dari iman mereka dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengertian Iman Sejati dalam Alkitab
Untuk memahami apa itu iman sejati, kita harus merujuk kepada pengajaran Alkitab yang memberikan definisi dan contoh nyata tentang iman. Salah satu ayat kunci yang sering dikutip untuk menjelaskan pengertian iman adalah Ibrani 11:1, yang berbunyi:
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1, AYT).
Ayat ini mengajarkan bahwa iman adalah suatu keyakinan yang mendasar, yang berfungsi sebagai dasar bagi pengharapan kita akan janji-janji Allah. Iman juga merupakan "bukti" atau kepastian dari hal-hal yang tidak terlihat oleh mata fisik, tetapi diyakini melalui hubungan dengan Allah. Iman sejati bukan hanya sekadar percaya pada hal-hal yang tidak terlihat, tetapi juga mencakup pengharapan yang kokoh terhadap janji-janji Allah, yang dijalankan melalui tindakan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
A. Iman Sejati Melibatkan Kepercayaan Penuh kepada Allah
Iman sejati tidak hanya berarti percaya bahwa Allah itu ada, tetapi juga mencakup kepercayaan penuh kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan. Ini mencakup kepercayaan akan kasih, keadilan, dan kuasa Allah, serta ketaatan kepada kehendak-Nya. Orang yang memiliki iman sejati meyakini bahwa Allah setia pada janji-Nya dan selalu bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).
Contoh iman sejati yang paling mencolok dalam Alkitab dapat kita temukan dalam kisah Abraham. Ketika Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui, Abraham menaati perintah Allah meskipun dia tidak tahu apa yang menantinya di masa depan. Tindakan Abraham ini menunjukkan bahwa iman sejati adalah keyakinan yang disertai dengan ketaatan, meskipun tidak ada kepastian yang dapat dilihat di depan mata.
B. Iman Sejati Melibatkan Hubungan Pribadi dengan Kristus
Iman sejati dalam kekristenan selalu berkaitan erat dengan hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Dalam Efesus 2:8-9, Rasul Paulus mengajarkan bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Ayat ini menunjukkan bahwa iman adalah sarana yang digunakan Allah untuk memberikan keselamatan kepada manusia. Iman sejati berarti percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, mengakui bahwa kita tidak dapat memperoleh keselamatan melalui usaha kita sendiri, tetapi hanya melalui anugerah Allah yang dinyatakan dalam Kristus.
Iman sejati bukan hanya percaya pada fakta-fakta tentang Yesus, tetapi melibatkan penyerahan hidup sepenuhnya kepada-Nya, mengandalkan pengorbanan-Nya di kayu salib untuk pengampunan dosa dan keselamatan kekal.
C. Iman Sejati Menghasilkan Buah dalam Kehidupan
Iman sejati tidak hanya berupa pengakuan verbal atau keyakinan intelektual, tetapi juga harus menghasilkan perubahan nyata dalam kehidupan seseorang. Dalam Yakobus 2:17, Rasul Yakobus dengan tegas menyatakan bahwa "iman tanpa perbuatan adalah mati."
Ini berarti bahwa iman sejati akan mempengaruhi cara hidup seseorang, memotivasi mereka untuk melakukan perbuatan baik, melayani orang lain, dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Bukan perbuatan baik yang menyelamatkan, tetapi iman sejati akan selalu memanifestasikan dirinya dalam perbuatan yang mencerminkan kasih, kesalehan, dan ketaatan kepada Tuhan.
2. Ciri-Ciri Orang Beriman Menurut Alkitab
Setelah memahami pengertian iman sejati, langkah selanjutnya adalah melihat bagaimana iman itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa ciri utama yang menandai seseorang yang benar-benar beriman, berdasarkan pengajaran Alkitab.
A. Hidup dalam Ketaatan kepada Firman Tuhan
Salah satu ciri utama dari orang yang memiliki iman sejati adalah ketaatannya kepada firman Tuhan. Iman sejati selalu disertai dengan kesediaan untuk mengikuti kehendak Tuhan, seperti yang tertulis dalam firman-Nya. Dalam Yohanes 14:15, Yesus berkata, "Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Orang beriman akan menunjukkan kasih mereka kepada Tuhan melalui ketaatan kepada firman-Nya, baik dalam hal etika moral, sikap, maupun tindakan. Mereka tidak hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari (Yakobus 1:22). Ketaatan ini bukan berdasarkan paksaan, tetapi lahir dari hati yang dipenuhi oleh iman dan kasih kepada Tuhan.
B. Menunjukkan Kasih kepada Sesama
Ciri lain dari orang beriman adalah kasih yang mereka tunjukkan kepada sesama. Kasih adalah salah satu tanda yang paling jelas dari iman sejati. Yesus mengajarkan bahwa hukum terbesar adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia (Matius 22:37-40). Dalam 1 Yohanes 4:20 kita membaca:
"Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta; karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya."
Kasih kepada sesama, terutama kepada sesama orang percaya, adalah ekspresi dari iman kepada Tuhan. Orang yang memiliki iman sejati tidak akan bersikap acuh tak acuh terhadap kebutuhan orang lain, melainkan akan tergerak untuk membantu, berbagi, dan melayani mereka. Kasih ini adalah buah dari Roh Kudus yang bekerja dalam hidup orang percaya (Galatia 5:22-23).
C. Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal
Orang yang memiliki iman sejati akan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal, baik dalam keadaan baik maupun buruk. Mereka percaya bahwa Allah berdaulat dan terlibat dalam setiap aspek kehidupan mereka. Sebagaimana yang dikatakan dalam Amsal 3:5-6:
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Orang beriman tidak mengandalkan kebijaksanaan mereka sendiri, tetapi selalu mencari petunjuk dan hikmat dari Tuhan dalam setiap keputusan yang mereka ambil. Mereka memiliki keyakinan bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup mereka dan akan memimpin mereka ke dalam jalan yang benar.
Ciri ini juga terlihat dalam cara mereka menangani masalah dan tantangan hidup. Ketika menghadapi kesulitan, mereka tidak bergantung pada kekuatan mereka sendiri, tetapi membawa segala pergumulan mereka kepada Tuhan dalam doa, meyakini bahwa Tuhan akan memberi mereka kekuatan dan jalan keluar sesuai dengan kehendak-Nya (Filipi 4:6-7).
D. Menunjukkan Buah Roh dalam Kehidupan
Salah satu tanda yang paling nyata dari iman sejati adalah hadirnya "buah Roh" dalam kehidupan seseorang. Rasul Paulus dalam Galatia 5:22-23 menggambarkan buah Roh sebagai:
"Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri."
Orang yang beriman akan menunjukkan karakter-karakter ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sukacita, damai, kesabaran, dan kebaikan akan terlihat dalam cara mereka berinteraksi dengan orang lain, bagaimana mereka merespons tantangan, dan bagaimana mereka menjalani hidup di tengah dunia yang penuh dengan tekanan dan godaan.
Buah Roh bukanlah hasil dari usaha manusia semata, melainkan merupakan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam diri orang percaya. Orang beriman yang sejati akan terus bertumbuh dalam karakter-karakter ini seiring dengan semakin mendalamnya hubungan mereka dengan Kristus.
E. Tekun dalam Ibadah dan Doa
Orang yang memiliki iman sejati akan selalu tekun dalam ibadah dan doa. Mereka memahami pentingnya menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan melalui waktu yang dihabiskan dalam firman dan doa. Dalam Kolose 4:2, Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."
Doa bukan hanya sekadar rutinitas bagi orang beriman, tetapi merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Tuhan, mencari petunjuk-Nya, dan menyatakan ketergantungan mereka kepada-Nya. Selain doa, orang beriman juga akan rajin beribadah, baik secara pribadi maupun dalam komunitas jemaat, karena mereka menyadari pentingnya untuk selalu hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama orang percaya.
F. Memiliki Pengharapan yang Kuat Akan Janji Tuhan
Orang beriman yang sejati selalu memiliki pengharapan yang kokoh terhadap janji-janji Tuhan, terutama mengenai kehidupan kekal dan kedatangan Yesus yang kedua kali. Pengharapan ini memberi mereka kekuatan untuk tetap teguh, bahkan di tengah-tengah penderitaan atau penganiayaan.
Rasul Paulus, dalam Roma 5:3-5, menekankan bagaimana iman sejati membawa kepada pengharapan:
"Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
Orang yang beriman akan terus berharap kepada Tuhan, meskipun menghadapi berbagai kesulitan, karena mereka tahu bahwa janji Tuhan pasti akan digenapi.
3. Kesimpulan
Iman sejati adalah lebih dari sekadar percaya kepada Allah. Iman sejati melibatkan kepercayaan penuh kepada Tuhan, hubungan pribadi dengan Kristus, dan menghasilkan perubahan nyata dalam kehidupan seseorang. Orang yang memiliki iman sejati akan hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan, menunjukkan kasih kepada sesama, mengandalkan Tuhan dalam segala hal, dan menampakkan buah Roh dalam kehidupan mereka.
Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa iman bukanlah hal yang statis atau hanya bersifat teoretis, tetapi merupakan kekuatan hidup yang nyata yang mengubah cara seseorang berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang beriman yang sejati akan selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, memuliakan Dia dalam segala aspek kehidupan mereka, dan menantikan dengan penuh pengharapan penggenapan janji-janji Tuhan dalam Kristus.
gadget, bisnis, otomotif |
(1) Iman yang sejati melihat Tuhan sebagai Pencipta dan Pemelihara ciptaan-Nya sampai kegenapan waktu-Nya.
Tuhan panggil Abraham. Tuhan menyuruh Abraham pergi dari tempat tinggalnya ke tempat yang Tuhan akan tunjukan kepada dia.
BACA JUGA: Iman Adalah Pemberian / Anugerah Allah
Abraham berbagian di dalam pekerjaan Tuhan yang besar. Apakah ia langsung dapat melihat pekerjaan Tuhan yang besar itu? Tidak. Apakah langsung jelas apa yang dia kerjakan memberikan hasil? Tidak. Kenapa ia tetap ikut? Karena Tuhan sendiri yang memerintahkannya. Abraham taat. Apapun perintah Tuhan pasti hasilnya baik dan berguna bagi keutuhan rencana-Nya.
Kenapa Tuhan menghentikan Abraham? Karena bukan Ishak yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Peristiwa ini adalah gambaran dari Kristus yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Maka, orang beriman sadar bahwa waktu kita akan berbagian di dalam pekerjaan Tuhan harus ada korban untuk orang lain mendapatkan berkat.
gadget, bisnis, otomotif |