3 ARTI HIDUP ADALAH KRISTUS (TO LIVE IS CHRIST): FILIPI 1:21

Pdt. Benyamin F. Intan, Ph.D.
Di dalam Filipi 1:21. Paulus memberikan satu rumusan hidup bagi orang Kristen, bukan hanya di dalam tahun ini, tetapi di dalam tahun-tahun yang akan datang. “For me to live is Christ, and to die is gain (bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan).” Apa artinya “hidup adalah Kristus?” Paulus melihat dengan begitu tajam, dia memberikan satu landasan filsafat hidup orang Kristen. 
3 ARTI HIDUP ADALAH KRISTUS (FILIPI 1:21)
gadget, bisnis, otomotif
Kekristenan itu bukan hanya semata-mata tentang idea, kognitif, belief, doktrin, tapi kekristenan itu about life (mengenai hidup). Seringkali kita mempercayai Kristus sebagai Juruselamat tapi tidak sebagai Tuhan. Sebagai Penyelamat jiwa tapi bukan sebagai Penguasa hidup kita. Ketika Paulus berkata, “To live is Christ” berarti kekristenan dengan hidup ini menyatu.

Abraham Kuyper berkata bahwa ketika Alkitab berbicara tentang Kristus dengan umat pilihanNya / gerejaNya, selalu dibuat suatu hubungan yang organis. Alkitab mengatakan hubungan orang Kristen dengan Kristus seperti pokok anggur dan rantingnya. Ranting mengambil makanan --> hubungan organis. Digambarkan juga dengan Kepala dan tubuh, kepala dan tubuh ini menjadi satu, darah mengalir, ada roh yang satu. Kristus juga mengatakan: Saya membuat suatu perjanjian yang kekal di dalam perjamuan kudus: inilah tubuhKu, makanlah, inilah darahKu, minumlah. 

Makanya Pdt. Dr. Stephen Tong selalu mengatakan, theologia Reformed adalah theologia organis (Organic Theology). Paulus lebih jauh mengatakan di Galalatia 2:20, “Bukan aku lagi yang hidup, tapi Kristus yang hidup di dalamku.” Alkitab berkata, kita di dalam Kristus, Kristus di dalam diri kita. Hidup adalah Kristus, artinya adalah mempunyai hubungan life. 

Lalu apa artinya, “to live is Christ”? Ada 3 hal:

1. Kita harus men-display / memanifestasikan sifat-sifat Kristus di dalam hidup kita. 

Buah-buah Roh harus muncul di dalam diri kita. Hanya Paulus, tidak ada rasul lain yang berani mengatakan, “Ikutlah teladanku, seperti aku mengikuti teladan Kristus.” Seringkali kita jadikan Kristus sebagai tameng dan excuse bagi kelemahan-kelemahan kita, “Oh jangan lihat saya, saya kan manusia, sekalipun saya hamba Tuhan, majelis, pengurus, atau aktifis, saya kan juga manusia, lihat Tuhan Yesus saja, jangan lihat saya. 

Jadi kalau engkau melihat kelemahan dalam hidupku, maklumlah.“ Saudara tahu? Mahatma Gandhi hampir menjadi orang Kristen, kenapa dia tidak meneruskan? Bagaimana mungkin dia menjadi orang Kristen, kalau dia melihat British Colonialisme di India begitu kejam. Kenapa Belanda yang menjajah Indonesia tidak bisa membuat Indonesia mayoritas orang Kristen? Karena tidak ada teladan hidup. Suatu kali seorang missionary menginap di rumah kami ketika kami lagi study, namanya John Chambers, seorang misionaris 30 tahun di IPB (Institut Pertanian Bogor): seorang doctor dalam bidang pertanian, ahli dalam menemukan bibit jagung. 

Lalu dia ceritakan saat ia di Bogor ketika masih menjadi misionaris dan professor di situ. Dia memberikan bibit jagung penemuannya yang mempunyai masa panem lebih cepat dan buahnya begitu lebat kepada petani-petani. Tetapi petani-petani membuang bibit jagung pemberiannya, sampai petani-petani itu melihat sendiri betapa baik bibit jagung tersebut saat dipanen di pekarangan rumah John Chambers. Mereka langsung minta lagi bibit jagung itu. 

Mereka melihat bukti, melihat keteladanan. Penginjilan yang paling efektif yaitu saudara dan saya menjadi teladan, C.S. Lewis mengatakan, “Yang menghalangi orang datang kepada Kristus / batu sandungan yang paling besar adalah orang Kristen.” Celakalah jikalau Saudara dan saya yang sudah tidak menginjili namun membuat orang-orang yang bertobat dari hasil KKR dari Hamba-hamba Tuhan, akhirnya orang tersebut tidak mau datang gereja lagi karena kita menjadi batu sandungan bagi mereka.

2. To treasure / kita melihat di dalam hidup kita bahwa yang paling berharga adalah Kristus. 

Rasul Paulus mengatakan di dalam Filipi 3:7 semua kehebatanku jika dibandingkan dengan Kristus, itu semua merupakan suatu kerugian / sampah. Bukankah Paulus seorang yang begitu pintar, berpotensi, fighting spirit begitu hebat, begitu tajam pemikirannya, belajar di bawah seorang professor yang begitu besar, namanya professor Gamaliel? Mengapa dia katakan hal seperti itu? Ada yang mengatakan, “Tuhan pilih Saulus karena Tuhan tahu Saulus banyak potensinya, dan Tuhan pilih dia supaya dia mengerjakan sesuatu untuk pekerjaan Tuhan.” TIDAK! Paulus mengatakan semuanya ini suatu kerugian. 

Jangan salah sangka, jikalau kita mempunyai potensi sebelum menjadi orang Kristen, HARUS digunakan bagi pekerjaan Tuhan? Ketika saya selesai membawakan satu seminar, seorang konglomerat besar bicara kepada saya, “Benyamin, saya punya kuasa, saya punya kekayaan, saya punya koneksi, saya akan gunakan semua itu bagi kerajaan Tuhan.” Saya bilang, “Puji Tuhan Pak.” 

Tetapi lain perkara kalau Bapak itu mengatakan begini, “Pekerjaan Tuhan tidak bisa jalan kalau tanpa saya.” Jangan pernah ada kita yang berkata seperti itu! Ketika Paulus menuliskan Filipi 3:7, dia mengatakan bahwa potensinya adalah suatu kerugian, apa artinya? Bukankah potensinya bisa digunakan bagi pekerjaan Tuhan begitu hebat? Seringkali orang yang punya banyak potensi tidak lagi bersandar pada Tuhan namun bersandar pada kekuatan diri. 

Itu sebabnya Paulus dalam 1 Korintus 2:1-5 mengatakan ketika saya menyampaikan Firman Tuhan, mempresentasikan Injil, Saya tidak sekalipun mengandalkan hikmat manusia yang ada dalam diriku, tapi semata-mata adalah hikmat Kristus dengan kuasa RohNya. Ada seorang bernama C.T. Studd yang kemudian mendirikan Worldwide Evangelization for Christ (WEC), badan misi yang mengirimkan missionaris begitu banyak di seluruh Indonesia. 

Beliau adalah salah satu orang yang paling langka di seluruh dunia, seorang Inggris, berasal dari keluarga yang begitu kaya, termasuk salah satu dari Seven Cambridge Scholars, bukan hanya itu, atletik nomor 1 di Inggris pada saat itu. C.T. Studd ketika dia menjadi orang Kristen, dia kemudian memikirkan, kalau dia melayani Tuhan dengan semua potensi yang ada pada dia, dia merasa akan membawa banyak batu sandungan, dia kemudian berkata, Tuhan saya menyerahkan semua harta saya untuk mendirikan satu badan misi yang namanya Worlwide Evangelization for Christ. 
3 ARTI HIDUP ADALAH KRISTUS (TO LIVE IS CHRIST): FILIPI 1:21
gadget, bisnis, otomotif
Setelah itu dia diutus menjadi misionaris oleh badan misinya sendiri, diberi uang sama dengan misionaris yang lain, uang yang begitu sedikit, harus berjuang mati hidup di situ. Di situ baru dia bertumbuh di dalam Tuhan, bergantung dan dipakai oleh Tuhan. Kira-kira ini yang dimaksudkan oleh Paulus. Sekali lagi, jangan salah tafsir, saya tidak melarang kita memiliki potensi. Semuanya harus digunakan untuk Tuhan, tapi jangan kita bergantung pada potensi, melainkan bergantung pada Tuhan saja.

3. To sacrifice / Hidup adalah Kristus, bergantung kepada berapa banyak, berapa besar saya berkorban bagi Kristus. 

Ketika Paulus berbicara tentang sacrifice, Paulus tidak hanya maksudkan pengorbanan yang pasif, apa artinya? Ketika kita menjadi orang Kristen, kita didiskriminasikan. Contohnya, naik jabatan jadi sulit. Tetapi, yang Paulus maksudkan adalah pengorbanan secara aktif, Apa artinya? 2 Korintus 12:9-10 mengatakan karena Kristus, aku akan melakukan kebenaran dan untuk itu aku harus mendapatkan satu penderitaan. Orang Kristen itu harus punya musuh. 

Kalau tidak punya musuh, bukan orang Kristen yang sejati, musuh kita bukan orang yang kita benci, musuh kita adalah orang yang membenci kita, kenapa dia membenci kita? Bukan karena semata-mata kita orang Kristen, tapi semata-mata karena kita menjalankan perintah Tuhan. Hidup kita tidak berkompromi dengan dosa, hidup kita penuh konsisten dengan Firman. Kebenaran kita nyatakan, disitu kemudian kita dimusuhi dan harus berkorban.

4. To die is gain / Mati adalah keuntungan. 

Apa artinya? Orang Kristen mempunyai kekasih jiwa, yaitu Tuhan Yesus. Ketika kita meninggal, kita menghadap kepada kekasih jiwa kita. Ada seorang ibu dari teman kami. Sebelumnya dia adalah seorang Katolik tetapi menerima Kristus saat dia sakit kanker. Dia begitu kesakitan tetapi mulutnya selalu tersenyum. Anak-anaknya tahu, waktunya sudah tidak lama lagi, ibunya akan meninggal, lalu mereka menangis. Tetapi ibunya berkata, “Kenapa menangis? Kalian iri ya sama mama?” Anak-anaknya langsung menjawab, “Iri bagaimana? Mama sebentar lagi mungkin akan pergi” Mamanya menjawab, “Lho? Saya bukan pergi, saya pulang ke rumah Tuhan. Saya sebentar lagi akan bertemu dengan kekasih jiwa saya.” Lalu anak-anaknya mencucurkan air mata.

Ketika Paulus menuliskan “mati adalah keuntungan.” Apakah artinya hanya sebatas itu saja? Tidak, bukan hanya itu, ada arti yang lebih dalam. Dalam 2 Timotius 4:6-8 Paulus mengatakan, darahku sudah mengalir, kematianku sudah dekat, aku telah mengakhiri pertandingan dan aku sudah mencapai garis akhir. Paulus pada akhirnya dipancung kepalanya oleh kaisar Nero, tapi bagi saya, Paulus mati bukan karena dipancung oleh Nero, Paulus mati karena kehendak Tuhan, rencana Tuhan dalam hidupnya sudah dia genapi. Amin saudara? Setiap orang Kristen yang mati harus menganggap mati itu adalah keuntungan, apa artinya? Artinya saudara dan saya sudah menggenapkan rencana Tuhan dalam hidup kita. 

Saat malaikat pencabut nyawa datang, tidak ada seorangpun yang dapat menghindar. Tetapi berbeda dengan Kristus, Ia adalah satu-satunya yang jikalau Dia tidak menyerahkan nyawaNya, Dia tidak mungkin mati. Walaupun kayu salib memang adalah hukuman yang sengaja dibuat agar orang menderita pelan demi pelan sebelum mati, dicatat yang paling lama berada di atas kayu salib sebelum mati adalah 12 hari. Sebelum mati, Kristus berkata, “Bapa ke dalam tanganMu, Kuserahkan nyawaKu.” Lalu “It is Finished /sudah selesai.” “Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan.” Mari kita berdoa. 3 ARTI HIDUP ADALAH KRISTUS (FILIPI 1:21).
Next Post Previous Post