7 HAL DITERIMA OLEH ORANG PUNYA IMAN SEJATI

Pdt.Budi Asali, M.Div.
7 HAL DITERIMA OLEH ORANG PUNYA IMAN SEJATI
Hal-hal yang akan diterima oleh orang-orang yang mempunyai iman yang sejati:

1) Pengampunan dosa.

Kisah Para Rasul 10:43 - “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya.’”.

Semua dosa-dosa pada masa yang lalu diampuni (termasuk dosa asal), dan di samping itu, tersedia pengampunan untuk dosa-dosa yang akan datang.

Orang kristen memang tidak mungkin hidup suci (1Yohanes 1:8,10). Ada kelompok orang Kristen yang percaya bahwa dalam hidup sekarang ini ada orang Kristen yang bisa mencapai kesucian. Ini mereka dasarkan pada 1Yoh 3:9 - “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.”.

Tetapi 1Yohanes 3:9 tidak berarti bahwa orang kristen bisa hidup tanpa dosa. Yang dimaksud dalam 1Yoh 3:9 adalah bahwa orang kristen tidak mungkin hidup dalam dosa terus-menerus. Ini terlihat dari terjemahan versi NIV di bawah ini.

1Yoh 3:9 (NIV) - “No one who is born of God will con­tinue to sin, because God’s seed remains in him; he can not go on sinning” [= Tidak seorangpun yang dilahirkan Allah akan terus-menerus berbuat dosa, karena benih Allah tinggal dalam dia; ia tidak bisa terus berbuat dosa].

Kalau orang kristen jatuh ke dalam dosa, ia hanya perlu mengaku dosanya kepada Allah dan dosanya akan diampuni (1Yoh 1:9). Tetapi, ia harus mengakui dengan hati yang betul-betul menyesal / bertobat (Mazmur 51:19).

Ia tidak perlu mengundang Kristus masuk ke dalam hatinya lagi! Sekali Kristus / Roh Kudus masuk ke dalam hatinya / hidupnya, Ia tidak akan keluar lagi. Ini terlihat dari ayat-ayat di bawah ini:

Yohanes 14:16 - “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,”.

Ibrani 13:5 - “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’”.

2) Pembenaran / justification.

Roma 5:1 - “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus.”.

Roma 5:18-19 - “(18) Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. (19) Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”.

Yang dimaksud dengan ‘satu perbuatan kebenaran’ atau ‘ketaatan satu orang’ adalah kebenaran / ketaatan Yesus Kristus.

Dalam dunia hanya ada 2 golongan manusia:

a) Orang-orang yang ada ‘di dalam Adam’.

Semua manusia ada ‘di dalam Adam’ sejak lahir. Dan semua yang ada di dalam Adam ini dianggap najis / berdosa oleh Allah.

b) Orang-orang yang ada ‘di dalam Kristus’.

Kalau seseorang yang ada ‘di dalam Adam’ lalu percaya kepada Kristus, maka ia berpindah kedudukan menjadi ‘di dalam Kristus’. Sekarang, kebenaran Kristus diberlakukan atas dia, sehingga ia tidak lagi dianggap najis / berdosa oleh Allah, tetapi dianggap sebagai orang benar.

Catatan: Pembenaran dapat didefinisikan sebagai tindakan anugerah dan yudisial Allah yang dengannya Dia menyatakan orang-orang berdosa yang percaya sebagai benar berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada mereka.

Calvin (tentang Ro 5:17): “Hence, in order to partake the miserable inheritance of sin, it is enough for thee to be man, for it dwells in flesh and blood; but in order to enjoy the righteousness of Christ it is necessary for thee to be a believer; for a participation of him is attained only by faith.” [= Jadi, untuk mengambil bagian dalam warisan dosa yang menyedihkan, cukup bagimu untuk menjadi manusia, karena itu tinggal dalam daging dan darah; tetapi untuk menikmati kebenaran Kristus engkau harus menjadi orang percaya; karena pengambilan bagian dari Dia didapatkan hanya dengan iman.] - hal 210.

Jadi, untuk bisa masuk ke neraka cukup bagi saudara untuk berdiam diri. Sejak lahir saudara ada di dalam Adam, sehingga dengan berdiam diri saja, itu sudah cukup untuk membawa saudara ke dalam neraka. Tetapi kalau saudara ingin masuk surga, saudara harus percaya kepada Yesus dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara! 

3) Keselamatan / hidup yang kekal.

Yohanes 3:16 - “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal.”.

Kisah Para Rasul 16:31 - “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”.

a) Kita mendapatkan keselamatan / hidup yang kekal itu pada saat kita percaya, bukan pada saat kita mati.

Pada saat Zakheus bertobat / percaya kepada Yesus, maka Luk 19:9 berkata: “Kata Yesus kepadanya: ‘Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.”.

Jadi, bukannya pada saat mati Zakheus baru diselamatkan, tetapi pada saat ia percaya kepada Yesus!

b) Keselamatan itu tidak bisa hilang!

Dalam dunia theologia ada 2 aliran yang sangat bertentangan dalam persoalan ini. Ajaran Arminianisme percaya bahwa seseorang bisa murtad dan kehilangan keselamatannya; tetapi ajaran Calvinisme / Reformed percaya bahwa keselamatan tidak bisa hilang, dan menurut saya inilah yang benar.

Dasar Kitab Suci bahwa keselamatan tidak bisa hilang:

1. Yohanes 6:39 - “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.”.

2. Yohanes 10:27-30 - “(27) Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. (29) BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (30) Aku dan Bapa adalah satu.’”.

3. Yohanes 11:25-26 - “(25) Jawab Yesus: ‘Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, (26) dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?’”.

4. Roma 5:8-10 - “(8) Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (9) Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darahNya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. (10) Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidupNya!”.

5. Roma 8:29-30 - “(29) Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (30) Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya.”.

6. Roma 8:38-39 - “(38) Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, (39) atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”.

7. 1Korintus 1:8-9 - “(8) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. (9) Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan AnakNya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.”.

8. 2Korintus 1:21-22 - “(21) Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, (22) memeteraikan tanda milikNya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.”.

9. Filipi 1:6 - “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”.

10. 1Petrus 1:5 - “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.”.

11. 1Petrus 5:10 - “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.”.

12. Yudas 24 - “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya,”.

Beberapa serangan terhadap doktrin ini dan jawabannya:

a. Bagaimana dengan orang yang ‘murtad’?

Jawab: Orang yang murtad menunjukkan bahwa ia tidak pernah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus.

Yohanes 8:31 - “Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu”.

Kalau seseorang murtad, maka jelas bahwa ia tidak tetap dalam firman. Dan kalau ia tidak tetap dalam firman, menurut kata-kata Yesus di atas ini, ia bukan benar-benar murid Yesus!

1Yohanes 2:18-19 - “(18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. (19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”.

2Yoh 9 - “Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.”.

Bdk. Matius 24:24 - “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”.

Kata-kata ‘sekiranya mungkin’ jelas menunjukkan bahwa itu tidak mungkin! Setan menggunakan banyak hal untuk menyesatkan manusia, tetapi kalau orang itu adalah orang pilihan, ia tidak mungkin disesatkan!

b. Bagaimana dengan Mat 7:21-23?

Matius 7:21-23 - “(21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

Jawab:

(1) Mat 7:21-23 juga menunjuk pada orang-orang yang belum pernah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus. Karena itu, dalam ay 23, Kristus berkata: ‘Aku tidak pernah mengenal kamu’. Seandainya orang itu pernah menjadi orang kristen yang sejati dan lalu murtad, Yesus tidak bisa mengatakan ‘Aku tidak pernah mengenal kamu’. Ia seharusnya mengatakan ‘dulu Aku kenal kamu, tetapi sekarang tidak’!

(2) Disamping itu kalau saudara melihat seluruh kontex, yaitu Mat 7:15-23 maka saudara bisa melihat dengan jelas bahwa dalam seluruh kontex ini Yesus membicarakan nabi-nabi palsu (ay 15), dan karena itu jelas menunjuk pada orang, yang sekalipun mempunyai jabatan tinggi, tetapi adalah orang kristen KTP.

Mat 7:15-23 - “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

c. Bagaimana dengan adanya perintah untuk bertekun sampai mati, seperti dalam Wah 2:10?

Wahyu 2:10 - “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”.

Bdk. Matius 24:13 - “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”.

Ayat-ayat ini diartikan sebagai berikut oleh orang-orang Arminian: orang-orang yang setia sampai mati / bertahan sampai pada kesudahannya akan menerima mahkota / akan selamat. Jadi, kalau seseorang tidak setia sampai mati / tidak bertahan sampai kesudahannya, ia tidak akan menerima mahkota / tidak akan selamat.

Jawab:

Perintah ini diberikan oleh Allah kepada kita, karena sekalipun Allah berjanji untuk terus ‘memegang’ kita, sehingga keselamatan kita tidak mungkin hilang, tetapi pada saat yang sama, Allah menghen­daki kita untuk berusaha. Jaminan bahwa keselamatan tidak bisa hilang, sama sekali tidak boleh dijadikan alasan untuk hidup seenak kita. Kita harus berusaha untuk memelihara keselamatan kita seakan-akan keselamatan itu bisa hilang.

Sama halnya dengan pada waktu Allah menjamin untuk mencukupi kebutuhan hidup anak-anakNya (Matius 6:25-34). Ia tetap mengatakan bahwa kita harus rajin bekerja seperti semut (Amsal 6:6-11), dan kalau seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2Tesalonika 3:10). Jadi di satu sisi Allah memberikan jaminan supaya kita tidak perlu kuatir, tetapi di sisi lain Allah memberikan kita tanggung jawab!

Dalam urusan keselamatan, terjadi hal yang sama. Di satu sisi Allah memberikan jaminan bahwa keselamatan tidak bisa hilang. Tetapi di sisi lain Ia memberikan kita tanggung jawab untuk menjaga / memelihara keselamatan tersebut!

Illustrasi: Bacalah Kisah Para Rasul 27:14-44 - “(14) Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin ‘Timur Laut’. (15) Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing. (16) Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu. (17) Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja. (18) Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut. (19) Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri. (20) Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami. (21) Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: ‘Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! (22) Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. (23) Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milikNya, berdiri di sisiku, (24) dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. (25) Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. (26) Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau.’ (27) Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria. Tetapi kira-kira tengah malam anak-anak kapal merasa, bahwa mereka telah dekat daratan. (28) Lalu mereka mengulurkan batu duga, dan ternyata air di situ dua puluh depa dalamnya. Setelah maju sedikit mereka menduga lagi dan ternyata lima belas depa. (29) Dan karena takut, bahwa kami akan terkandas di salah satu batu karang, mereka membuang empat sauh di buritan, dan kami sangat berharap mudah-mudahan hari lekas siang. (30) Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan. (31) Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: ‘Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat.’ (32) Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut. (33) Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: ‘Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa. (34) Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya.’ (35) Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. (36) Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. (37) Jumlah kami semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa. (38) Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu. (39) Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ. (40) Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai. (41) Tetapi mereka melanggar busung pasir, dan terkandaslah kapal itu. Haluannya terpancang dan tidak dapat bergerak dan buritannya hancur dipukul oleh gelombang yang hebat. (42) Pada waktu itu prajurit-prajurit bermaksud untuk membunuh tahanan-tahanan, supaya jangan ada seorangpun yang melarikan diri dengan berenang. (43) Tetapi perwira itu ingin menyelamatkan Paulus. Karena itu ia menggagalkan maksud mereka, dan memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, (44) dan supaya orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.”.

Dalam ay 22-25 (perhatikan bagian yang saya beri garis bawah tunggal) terlihat adanya jaminan bahwa semua mereka pasti selamat. Tetapi dalam ay 31,34a (perhatikan bagian yang saya beri garis bawah ganda) Paulus tetap memberikan hal-hal tertentu yang harus mereka lakukan supaya selamat. Lalu dalam ay 34b (perhatikan bagian yang saya beri garis bawah tunggal) ia lagi-lagi memberikan jaminan selamat. Apakah hal-hal ini bertentangan? Tidak! Semua ini menunjukkan bahwa adanya jaminan keselamatan dari Allah, tidak membuang tanggung jawab mereka untuk melakukan hal yang terbaik bagi keselamatan mereka.

Memang cerita di atas berurusan dengan keselamatan jasmani. Tetapi dalam urusan keselamatan rohani berlaku hal yang sama. Allah menjamin bahwa keselamatan tidak bisa hilang. Tetapi ini tidak membuang tanggung jawab kita untuk melakukan hal yang terbaik demi keselamatan kita!

4) Pengangkatan menjadi anak Allah.

Yohanes 1:12 - “Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya;”.

Semua manusia lahir sebagai anak setan, dan hanya kalau kita percaya kepada Yesus Kristus, kita bisa menjadi anak-anak Allah. Banyak orang tidak bisa menerima ajaran ini, tetapi perlu diperhatikan bahwa Kitab Suci mengajarkan bahwa:

a) Manusia hanya dibagi menjadi 2 golongan, yaitu anak Allah atau anak setan (1 Yohanes 3:10
 Yohanes 8:42-44).

b) Hanya orang yang percaya kepada Yesuslah yang dijadikan anak Allah (Yohanes 1:12).

Bagaimana kalau setelah kita percaya kepada Yesus dan menjadi anak Allah kita lalu berbuat dosa lagi? Apakah ini menyebabkan kita kembali menjadi anak setan? Tidak. Sekali kita menjadi anak Allah, kita tidak bisa kembali menjadi anak setan. Kalau kita berbuat dosa, persekutuan kita dengan Allah menjadi renggang, tetapi kita hanya perlu menyesali dosa itu, mengakuinya dan bertobat daripadanya, maka persekutuan dengan Allah akan dipulihkan kembali.

5) Damai sejahtera (Yohanes 14:27 Galatia 5:22).

Waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan damai. Mereka menjadi takut terhadap Allah (Kejadian 3:7-10). Sebagai keturunan Adam dan Hawa, kita lahir dalam dosa / dalam keadaan tanpa hubungan dengan Allah, sehingga kita tidak mempunyai damai. Tetapi, kalau kita percaya kepada Kristus, maka kita bisa diperdamaikan dengan Allah (Ro 5:1), sehingga kita kembali memiliki damai seperti Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh dalam dosa.

6) Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:38 Yohanes 7:38-39 Efesus 1:13).

Kita menerima Roh Kudus pada saat kita percaya. Ini terlihat dari Ef 1:13 yang berbunyi: “Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikanNya itu.”.

Orang yang menerima Roh Kudus tidak harus berbahasa lidah / roh! Bahwa tidak setiap orang kristen harus berbahasa lidah / roh terlihat dari 1Korintus 12:7-11,28-30 - “(7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya. ... (28) Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. (29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, (30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?”.

Bagian yang saya beri garis bawah tunggal jelas menunjukkan bahwa hanya sebagian orang Kristen yang menerima karunia bahasa Roh. Sedangkan pertanyaan pada bagian yang saya beri garis bawah ganda jelas harus dijawab ‘tidak’!

Tanda dari orang yang memiliki Roh Kudus, bukanlah bahasa roh / lidah, tetapi buah roh (Gal 5:22-23). Dengan kata lain tanda dari orang yang memiliki Roh Kudus adalah hidup yang dikuduskan / diubahkan ke arah yang positif, menjadi lebih sesuai dengan Firman Tuhan.

7) Kemerdekaan dari perhambaan dosa.

Yohanes 8:34-36 - “(34) Kata Yesus kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. (35) Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. (36) Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.’”.

Sebelum kita percaya kepada Kristus, kita hanya bisa berbuat dosa. Ini terlihat bukan hanya dari istilah ‘hamba dosa’ dalam Yoh 8:34-36 di atas, tetapi juga dari ayat-ayat seperti:

a) Kejadian 6:5 - “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala (bukan ‘sebagian’ tetapi ‘segala’) kecenderungan hatinya selalu (bukan ‘kadang-kadang’ / ‘sering’ tetapi ‘selalu’) membuahkan kejahatan semata-mata,”.

b) Kejadian 8:21 - “Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hatiNya: ‘Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.”.

c) Roma 6:20 - “Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.”.

d) Roma 8:7-8 - “(7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. (8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.”.

e) Titus 1:15 - “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.”.

Tetapi setelah percaya kepada Kristus, kita dimerdekakan dari perhambaan dosa itu (Yoh 8:36 Roma 8:2). Ini tidak berarti bahwa kita lalu tidak lagi berbuat dosa, tetapi ini berarti bahwa kita mulai bisa berbuat baik. Disamping itu, sekalipun kita masih berbuat dosa atau jatuh ke dalam dosa, kita tidak lagi mencintai dosa, tetapi sebaliknya membenci dosa.7 HAL DITERIMA OLEH ORANG PUNYA IMAN SEJATI
Next Post Previous Post