DOKTRIN TRINITAS INTI KEKRISTENAN

Pdt.Samuel T.Gunawan, M.Th.

Doktrin Trinitas muncul dari dalam Alkitab itu sendiri konsep ajaran yang diwakili oleh istilah “Trinitas” ada dan bersumber dari dalam Alkitab. Alkitab dengan jelas menunjukkan adanya “keesaan Allah” dan juga menunjukkan adanya “kejamakan Allah”. Misalnya, Alkitab dengan jelas menunjukkan Allah itu Esa dalam ayat-ayat misalnya seperti: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5. Namun Alkitab juga menunjukkan kejamakan dan distingsi atau perbedaan Pribadi dalam Keallahan di dalam ayat-ayat misalnya seperti: Kejadian 1:1, 26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8; 48:16; 61:1; Matius 3:16-17; 28:19; 2 Korintus 13:14.
DOKTRIN TRINITAS INTI KEKRISTENAN
Kata Trinitas yang merupakan istilah teknis dalam terminologi Kristen digunakan untuk merangkum pengajaran Alkitab mengenai Allah yang menyatakan diriNya dalam ketunggalan dan kejamakan. Dimana diakui hanya ada satu Allah, tetapi kesatuan Allah itu berada dalam tiga Pribadi yang hakikat keilahianNya sama. Allah yang esa bukan tiga Allah ataupun tiga manifestasi dari satu Allah, melainkan Allah adalah tiga pusat kesadaran Pribadi yang sepenuhnya Ilahi, dimana setiap Pribadi setara dan sekekal Pribadi lainnya, yang bersama-sama membentuk satu keberadaan Allah.

Dengan demikian, menolak doktrin Trinitas sama artinya dengan menolak pewahyuan Allah mengenai diriNya sendiri, yang pada akhirnya menolak keilahian Kristus dan kepribadian Roh Kudus. Dan ini berarti, harus menghadapi kontradiksi dalam Alkitab yang tidak mungkin bisa dijelaskan diluar ajaran Trinitas. Doktrin Trinitas adalah keharusan yang tidak dapat dikompromikan karena doktrin ini adalah inti dari Kekristenan sejati. Mereka yang menerima keesaan Allah tetapi menolak doktrin Trinitas akan berujung pada ajaran Unitarianisme dengan berbagai variasinya seperti Sabelianisme dan Modalisme. Namun menerima ketigaaan Pribadi Keallahan diluar keesaan hakikatNya akan berujung pada ajaran Triteisme.

Profesor John M. Frame dalam buku teologi sistematikannya memberikan tiga pasal khusus untuk membahas tentang Trinitas. Frame menjelaskan bahwa doktrin Trinitas sangat jauh dari spekulasi filosofis dan teologis. Doktrin Trinitas hanya mengungkapkan fakta yang secara Alkitabiah sudah jelas dan cukup fundamental bagi Injil. Fakta tersebut menurut Frame adalah bahwa Alkitab dari awal sampai akhir bersaksi bahwa Allah adalah esa tetapi juga menyatakan tentang tiga Pribadi yang adalah Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus. 

Keilahian ketiga Pribadi ini meliputi seluruh Alkitab dan meyakinkan kita bahwa keselamatan kita dari awal sampai akhir adalah keselamatan Ilahi, yaitu pekerjaan Allaah sendiri. Jadi, Allah dalam Alkitab adalah Allah yang esa yang menyatakan diriNya dalam tiga Pribadi. Fakta ini tak terhindarkan ada dalam Alkitab dan sentral bagi Injil Alkitabiah.


Frame dengan tepat meringkas doktrin Trinitas yang menjadi pernyataan dasar dari doktrin ini sebagai berikut: (1) Allah adalah esa. (2) Allah adalah tiga Pribadi. (3) Tiga Pribadi ini masing-masing sepenuhnya adalah Allah. (4) masing-masing Pribadi ini berbeda satu sama lain. (5) ketiga pribadi ini berelasi satu sama lain secara kekal sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini saya kutip pernyataan Frame tersebut:

“Far from being an abstruse philosophical speculation, the doctrine of the Trinity attempts to describe and account for something biblically obvious and quite fundamental to the gospel. That fact is this: Scripture testifies from beginning to end that God is one; but it also presents three persons who are God: the Father, the Son, and the Holy Spirit. As we will see, there is no legitimate argument over the deity of these three persons. Their deity pervades Scripture and assures us that our salvation is from beginning to end a divine salvation, the work of God himself. Nor can it be debated whether the biblical God is one. Indeed, his oneness is also important to our salvation. He is God alone; there is none beside him. So none can prevent him from bringing eternal salvation to his people. So God is one but somehow also three. This fact is difficult to understand, but it is quite unavoidable in Scripture and central to the biblical gospel. The doctrine of the Trinity attempts to account for this fact and to exclude heresies that have arisen on the subject. Its basic assertions are these: (1) God is one. (2) God is three. (3) The three persons are each fully God. (4) Each of the persons is distinct from the others. (5) The three are related to one another eternally as Father, Son, and Holy Spirit.”

(Frame, John M., 2013. Systematic Theology: an Introduction to Christian Belief. P & R Publising: philipsburg, New Jersey, page895-896).

Profil John M. Frame: Profesor John M. Frame menduduki posisi J.D Trimble Chair dalam Systematic Theology and Philosopy di Reformed Theological Seminary di Orlando. Ia mendapatkan gelar A.B dari Princeton Uniersity; B.D dari Wesminster Theologicaal Seminary; M.A dan M.Phil dari Yale University; dan D.D da Belhaven College.DOKTRIN TRINITAS INTI KEKRISTENAN
Next Post Previous Post