EKSPOSISI ROMA 8:6-8

EKSPOSISI ROMA 8:6-8
Roma 8:6-8. -Roma 8:6.Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.Roma 8: 7.Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.Roma 8: 8.Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Roma 8: 6.Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup damai sejahtera.

Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dalam Terjemahan Baru (TB) menggunakan kata “keinginan” sedangkan dalam bahasa asli (Yunani) kata “keinginan” tidak ada atau tidak ditemukan. Bahasa asli (Yunani) mengunakan kata “frònhma” yang berarti “pikiran”[9]

Kata “pikiran” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti yaitu “hasil berfikir (memikirkan).[10] Jadi apa yang dilakukan oleh seseorang telah dipikirkan terleih dahulu dalam artian secara sadar.

Kata “daging” dalam bahasa Yunani adalah “sarkoς” berasala dari kata “sarx” yang artinya adalah “daging; tubuh; manusia; manusia (yang berdarah daging); tubuh (yang di dunia); tubuh (yang dikuasai dosa).[11] Artinya hidup manusia yang dikuasai oleh dosa.

Kata “daging” menandakan sebagai eksistensi egois manusia dan dipandu oleh pertimbangan manusia.[12]

Kata “maut” dalam bahasa Yunani adalah “qanatoς” memiliki arti yaitu “kematian; maut; kematian (kena wabah); hukuman mati; bahaya maut.”[13] Menurut New International Dictionary of New Testament Theology volume 1 menjelaskan bahwa kematian memiliki arti yang ganda, yaitu kematian yang menandakan waktu atau kematian yang bersifat wajar dan kematian yang menandakan kekekalan.[14] Jadi kematian yang dimaksud dalam tekas ini adalah kematian yang kekal. 

William Barclay mengatakan bahwa ada kehidupan manusia yang dikuasai oleh tabiat berdosa, yang berpusat pada diri sendiri; yang hukumnya hanyalah keinginan diri sendiri; yang hidup sesuka hatinya. Kehidupannya dikuasai oleh hafa nafsu, kesombongan dan ambisi. Sifat kehidupan terpusat diluar Kristus.[15]

Oleh karena itu maksud dari keinginan daging adalah maut yaitu kehidupan seseorang yang secara sadar hidup dikuasai oleh dosa maka akan mendatangkan hukuman yang kekal didalam hidupnya. Dan seseorang yang berfikiran daging merupakan pemberontakan terhadap Allah. karena pemberontakan tersebut ia tidak bisa tunduk kepada hukum atau ketetapan Allah.[16]

Kata “Roh” dalam bahasa Yunani adalah “pneúmatoς” yang berasal dari kata “pneúma” yang artinya adalah “napas; angin; Roh; hidup.”[17] Roh yang dimaksud disini adalah Roh Kristus. Dan Kata “hidup” bahasa Yunani adalah “zwh” yang artinya adalah “hidup (jasmani); hidup (baru); hidup (kebangkitab); hidup (kekal).”[18] Oleh karena itu seorang yang hidupnya secara sadar tinggal didalam Roh Kristus maka akan memiliki hidup yang baru dan kekal. Seorang yang hidup dalam dalam Roh Allah maka pemikirannya bukan pikirannya sendiri; melainkan Kristus. Keinginannya bukan keinginannya sendiri; melainkan keinginan Kristus menjadi hukum baginya. Ia dikendalikan oleh Roh, dikendalikan oleh Kristus dan difokuskan mengarah kepada Allah.[19]

Orang yang tinggal didalam Roh Allah akan berusaha hidup didalam terang karunia yang dijanjikan oleh Roh Kudus. 

Roma 8: 7.Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah.

Kata “perseteruan” dalam bahasa Yunani adalah “έcqra” yang artinya adalah permusuhan.[20] Kata “perseteruan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bermusuhan atau permusuhan.[21] Jadi setiap orang yang secara sadar memberikan diri dikuasai oleh dosa maka saat itu juga ia menjalin permusuhan atau ia bermusuhan dengan Allah dan serta tidak akan pernah mematuhi segala ketetapan Allah.

Manusia duniawi tidak memiliki kekuatan untuk menyenangkan Tuhan atau untuk melakukan Hukum Taurat. Dalam kelemahannya ia menjadikan hukum sebagai kekuatan yang menyesatkan dia ke dalam dosa.[22]

Roma 8: 8.Mereka yang hidup didalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Kata “berkenan” sesungguhnya tidak terdapat dalam bahasa asli (Yunani). Bahasa asli menggunakan kata “ἀrέsai” yang berarti menyenangkan. Kata “ἀrέsai” berasal dari kata “ἀrέskw” yang artinya adalah “menyenangkan; patut.”[23] Setiap orang yang tinggal didalam daging ia tidak akan pernah menyenangkan Allah dan ia tidak layak dihadapan Allah. Sebaliknya Allah tersakiti oleh perbuatannya. 

Kesimpulan

Berdasarkan penyelidakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hidup didalam daging merupakan tindakan seseorang secara sadar membiarkan dirinya dikuasai oleh dosa. Segala perbuatannya berdasarkan pemikiran atau egonya sendiri. Oleh sebab itu kehidupan daging akan berakhir dengan penghukuman yang kekal. Sedangkan kehidupan dalam Roh adalah menyerahkan diri secara sadar dipimpin oleh Roh Allah sendiri, pikirannya tidak bersumber dari dirinya sendiri melainkan dari Allah. Oleh karena itu ia akan beroleh kehidupan yang kekal di sorga.

Berkenaan dengan itu hendaklah kita sebagai orang percaya memberikan hidup kita ini dipimpin oleh Roh Allah. Segala pikiran, perkataan dan perbuatan seturut dengan kehendak Allah. gadget, bisnis, otomotif

DAFTAR PUSTAKA

Barclay, William. Pemahaman Alkitab Sehari-hari Kitab Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.
Brown, Colin. International Dictionary Of New Testament Theologi vol. 1 & 2. Michigan, Zondervan Publishing House, 1986.
End, Van Den. Tafsir Alkitab Surat Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.
Hagelberg, Dave. Tafsiran Roma. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996.
Susanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordasi Perjanjian Baru (PBIK). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.
Moelino, M. Anton. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989. 

[9] Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordasi Perjanjian Baru (PBIK, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010), 800.
[10] Anton M. Moelino, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1989), 683.
[11] Hasan Sutanto, 699.
[12] Colin Brown, New International Dictionary Of New Testament Theologi vol. 1, (Michigan, Zondervan Publishing House, 1986),816.
[13] Hasan Sutanto, 353.
[14]Colin Brown, 719.
[15] William Barclay, Pemahaman Alkitab Sehari-hari Surat Roma, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 158.
[16] Colin Brown, New International Dictionary Of New Testament Theologi vol. 2, (Michigan, Zondervan Publishing House, 1986), 617.
[17] Hasan Sutanto, 653.
[18] Ibid, 341.
[19] William Barclay, 159
[20] Hasan Sutanto, 335.
[21] Anton M. Moelino,832.
[22] Colin Brown, 605.
[23] Hasan Sutanto, 112. EKSPOSISI ROMA 8:6-8
Next Post Previous Post