APAKAH BIDAT SABELIANISME HARUS DILAWAN?
Pdt.Budi Asali, M.Div.
Memang harus dilawan.
Kesalahan ajaran Sabelianisme itu jelas, sehingga menghancurkannya gampang dan tidak perlu berjilid-jilid. Itu konyol bagi saya.
======
Dalam Kitab Suci sering ditunjukkan akan adanya lebih dari 1 pribadi dalam diri Allah. Misalnya:
a) Penggunaan kata ganti orang bentuk jamak.
Kejadian 1:26 - “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.’”.
b) Pembicaraan antara satu pribadi dengan pribadi yang lain.
Mazmur 2:7 - “Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: ‘AnakKu engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.”.
c) Adanya saling kasih-mengasihi antara pribadi-pribadi itu.
Matius 3:17 - “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah AnakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.’”.
d) Pribadi yang satu mengutus pribadi yang lain.
Bapa mengutus Anak, dan Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus.
Yohanes 17:3 - “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”.
Yohanes 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”.
Yohanes 15:26 - “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.”.
INI SEMUA MUSTAHIL KALAU ALLAH ITU HANYA SATU PRIBADI!
Yohanes 10:30 Aku dan Bapa adalah satu."
Ay 30 ini merupakan ayat yang penting dalam menghadapi 2 ajaran sesat dalam hal doktrin Allah Tritunggal, yaitu Arianism dan Sabelianism.
Dalam bahasa Yunani Yohanes 10: 30 berbunyi sebagai berikut:
EGO KAI HO PATER HEN ESMEN
I and the Father one we are
Aku dan Bapa satu kami adalah
Perhatikan bahwa sekalipun ada kata HEN (one / satu), tetapi digunakan bentuk jamak ESMEN (we are / kami adalah).
William Hendriksen: “It has been well said that ἕν (HEN) frees us from the charybdis of Arianism (which denies the unity of essence), and ἐσμεν (ESMEN) from the scylla of Sabellianism (which denies the diversity of the persons)” [= Telah dikatakan dengan baik / benar bahwa ἕν (HEN) membebaskan kita dari bahaya Arianisme (yang menyangkal kesatuan hakekat), dan ἐσμεν (ESMEN) dari bahaya Sabelianisme (yang menyangkal perbedaan pribadi-pribadi)] - hal 126.
Catatan:
1. Tentang Charybdis dan Scylla (dari Webster’s New World Dictionary):
a. Charybdis adalah nama pusaran air di pantai Sicilia, di depan batu karang yang bernama Scylla. Ini menimbulkan kiasan / ungkapan ‘between Scylla and Charybdis’ ( = di antara Scylla dan Charybdis), yang artinya ‘faced with a choice of two dangers’ ( = dihadapkan pada pemilihan terhadap dua bahaya).
b. ‘In classical mythology both Scylla and Charybdis were personified as female monsters’ ( = dalam mitologi klasik baik Scylla maupun Charybdis dipersonifikasikan sebagai monster-monster perempuan).
2. Arianisme adalah ajaran yang menyangkal kesatuan hakekat antara Yesus dengan Bapa (dan ini yang akhirnya melahirkan Saksi Yeho-vah). Karena itu, kata Yunani HEN (one / satu) dalam Yoh 10:30 ini penting untuk menghadapi ajaran ini. Kata HEN ini jelas menunjukkan kesatuan hakekat antara Yesus dengan Bapa.
3. Sabelianisme adalah ajaran yang menyangkal adanya lebih dari satu pribadi dalam Allah Tritunggal. Mereka mengakui bahwa Allah Tri-tunggal mempunyai 3 perwujudan, bukan 3 pribadi. Karena itu kata Yunani ESMEN (we are / kami adalah) dalam Yohanes 10:30 ini penting untuk menghadapi ajaran ini. Kata ESMEN ini dengan jelas menun-jukkan adanya lebih dari satu pribadi.
BACA JUGA: DOKTRIN UNITARIANISME
W. G. T. Shedd mengutip kata-kata Athanasius: “Had the Father and the Son not been two persons, the Son would not have said, ‘I and the Father are one,’ but ‘am one.’” ( = Seandainya Bapa dan Anak bukan dua pribadi, Anak tidak akan berkata ‘I and the Father are one’ tetapi ‘am one’) - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol 1, hal 281.
W. G. T. Shedd: “Similarly Augustine (Trinity, V. ix) remarks that the Sabellians must read the text thus: ‘I and my Father is one,’ instead of ‘are one.’” [= Demikian pula, Agustinus (Trinity, V. ix) berkata bahwa para pengikut Sabellianisme pasti membaca text itu demikian: ‘I and the Father is one’, dan bukannya ‘are one’] - ‘Shedd’s Dogmatic Theology’, vol 1, hal 281.
Catatan: Ajaran sesat yang disebut Modalistic Monarchianism, atau juga disebut Patripassianism, dan mungkin sebutan yang paling lazim adalah Sabelianism.
Ajaran ini mengatakan bahwa Allah hanya mempunyai 1 pribadi, tetapi mempunyai 3 perwujudan / manifestasi. Jadi Allah yang esa itu bisa menjadi Bapa, atau Anak/Yesus, atau Roh Kudus (ke 3 perwujudan itu tidak bisa keluar pada saat yang sama, harus bergantian). Jadi yang berinkarnasi menjadi Yesus, adalah Allah Bapa sendiri. Pada waktu Ia menjadi Yesus, Ia berhenti menjadi Bapa. Dan yang turun pada hari Pentakosta sebagai Roh Kudus juga adalah pribadi yang sama ini.APAKAH BIDAT SABELIANISME HARUS DILAWAN?