4 KUASA ALLAH DALAM SALIB KRISTUS (1 KORINTUS 1:18)
Pendahuluan:
1 Korintus 1:18 menyatakan dengan tegas, "Sebab, perkataan tentang salib adalah kebodohan bagi mereka yang sedang binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, hal itu adalah kekuatan Allah." Ayat ini menggarisbawahi dua tanggapan yang sangat kontras terhadap salib Kristus: di satu sisi dianggap sebagai kebodohan oleh mereka yang tidak percaya, sementara di sisi lain, salib Kristus dipandang sebagai manifestasi kuasa Allah bagi mereka yang percaya. Melalui salib Kristus, Allah menunjukkan kekuatan-Nya yang luar biasa dalam empat dimensi yang utama: kuasa keselamatan, kuasa pengampunan dosa, kuasa rekonsiliasi, dan kuasa kehidupan baru.Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam bagaimana salib Kristus mengungkapkan empat aspek utama dari kuasa Allah yang bekerja dalam kehidupan orang percaya.
1. Kuasa Keselamatan melalui Salib
Keselamatan sebagai Karya Allah yang Utama
Pertama dan terutama, salib Kristus adalah pusat dari keselamatan umat manusia. Dalam Rencana Allah yang kekal, keselamatan disediakan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Salib bukan sekadar simbol penderitaan atau pengorbanan manusia, tetapi merupakan sarana di mana Allah menyatakan kuasa-Nya dalam menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan kekal.
Dalam Roma 1:16, Rasul Paulus juga menyatakan bahwa Injil adalah "kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya." Berita salib adalah inti dari Injil, dan melalui Injil itulah Allah mengerahkan kekuatan-Nya untuk menyelamatkan. Yesus Kristus, melalui kematian-Nya, mengalahkan dosa dan maut, sehingga setiap orang yang percaya dapat menerima keselamatan sebagai anugerah dari Allah.
Penolakan terhadap Keselamatan oleh Dunia
Namun, seperti yang dinyatakan dalam 1 Korintus 1:18, banyak orang menganggap perkataan tentang salib sebagai kebodohan. Bagi mereka yang "sedang binasa", ide bahwa seorang Mesias harus mati di kayu salib tampak tidak masuk akal dan lemah. Kebanyakan orang dalam budaya Yunani dan Romawi pada waktu itu memandang salib sebagai alat penghinaan dan kekalahan. Mereka tidak bisa memahami bahwa Allah yang Mahakuasa bisa memilih sarana yang tampaknya lemah untuk menunjukkan kekuatan-Nya.
Namun, justru dalam kelemahan inilah kuasa Allah bekerja. Allah memilih cara yang rendah hati dan tampak bodoh di mata dunia untuk mengalahkan kebijaksanaan dunia. Dalam kelemahan salib, Allah menyatakan kemenangan-Nya yang terbesar.
Kuasa untuk Menyelamatkan
Salib Kristus adalah manifestasi dari kasih Allah yang tak terbatas. Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib, Allah menyatakan kasih-Nya kepada dunia (Yohanes 3:16). Bagi mereka yang percaya, salib menjadi jalan menuju keselamatan. Kuasa keselamatan ini tidak hanya mencakup pengampunan dosa, tetapi juga pembebasan dari kuasa dosa dan maut. Dengan percaya kepada Yesus Kristus dan karya salib-Nya, seseorang menerima keselamatan yang tidak bisa diperoleh melalui usaha manusia sendiri. Ini adalah tindakan kasih karunia yang sepenuhnya berasal dari Allah.
2. Kuasa Pengampunan Dosa melalui Salib
Kebutuhan Akan Pengampunan
Setiap manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Dosa memisahkan manusia dari Allah dan membawa kematian sebagai konsekuensinya (Roma 6:23). Dalam perjanjian lama, pengampunan dosa diperoleh melalui sistem pengorbanan yang melibatkan hewan, tetapi pengorbanan ini tidak pernah cukup untuk menghapus dosa secara penuh (Ibrani 10:4). Namun, Allah dalam kasih-Nya yang besar menyediakan pengorbanan sempurna melalui Yesus Kristus.
Salib Sebagai Sarana Pengampunan Dosa
Yesus, sebagai Anak Domba Allah yang tak bercacat, menyerahkan diri-Nya untuk mati di kayu salib guna menanggung hukuman dosa manusia. Dalam 1 Yohanes 2:2, tertulis bahwa Yesus adalah pendamaian atas dosa-dosa kita, dan bukan hanya dosa kita saja, tetapi dosa seluruh dunia. Kematian Yesus di salib adalah tindakan yang membayar lunas hutang dosa kita di hadapan Allah yang kudus.
Dalam Kolose 2:14, Paulus menulis bahwa melalui salib, Allah "telah menghapus surat hutang yang mengancam kita dengan segala ketentuannya, yang memberatkan kita; dan Ia telah menyingkirkannya dengan memakukannya pada kayu salib." Salib Kristus secara efektif menghapus catatan kesalahan kita, memberikan pengampunan penuh kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Pengampunan yang Ditawarkan Secara Gratis
Kuasa salib tidak hanya memberikan pengampunan bagi dosa-dosa masa lalu, tetapi juga untuk semua dosa yang akan datang. Yesus telah membayar harga yang tak terhitung bagi kita, dan pengampunan ini diberikan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang datang kepada-Nya dalam iman dan pertobatan. Ini berarti bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, tidak ada kesalahan yang terlalu berat untuk dipulihkan oleh kuasa salib.
Dalam Efesus 1:7, Paulus menyatakan, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya." Ini adalah salah satu aspek yang paling luar biasa dari kuasa salib: pengampunan yang melimpah diberikan secara cuma-cuma kepada semua orang yang mau percaya kepada Yesus.
3. Kuasa Rekonsiliasi melalui Salib
Rekonsiliasi Antara Allah dan Manusia
Kuasa ketiga yang diungkapkan melalui salib Kristus adalah kuasa rekonsiliasi. Sebelum salib, manusia berada dalam keadaan bermusuhan dengan Allah karena dosa. Dosa memisahkan manusia dari Sang Pencipta, dan tidak ada cara bagi manusia untuk memperbaiki hubungan itu melalui usaha sendiri. Namun, melalui salib, Allah memperdamaikan diri-Nya dengan manusia.
Dalam 2 Korintus 5:18-19, Paulus menjelaskan bahwa melalui Kristus, Allah telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, "tanpa memperhitungkan pelanggaran mereka." Kristus menjadi jembatan antara Allah dan manusia, dan melalui kematian-Nya di salib, kita yang dulunya jauh dari Allah sekarang dapat mendekat kepada-Nya.
Rekonsiliasi di Antara Manusia
Selain rekonsiliasi antara Allah dan manusia, salib Kristus juga memiliki kuasa untuk mendamaikan manusia satu sama lain. Dalam Efesus 2:14-16, Paulus menulis bahwa Kristus adalah damai sejahtera kita, yang telah menjadikan kedua pihak—Yahudi dan non-Yahudi—satu, dengan menghancurkan tembok pemisah di antara mereka. Dengan mengorbankan diri-Nya di kayu salib, Yesus menghancurkan kebencian dan permusuhan yang memisahkan umat manusia.
Kuasa rekonsiliasi ini tidak terbatas hanya pada perpecahan etnis atau agama, tetapi meliputi semua bentuk konflik dan permusuhan antar-manusia. Salib Kristus menjadi dasar bagi perdamaian sejati dan persatuan dalam tubuh Kristus, yaitu gereja.
Panggilan untuk Berdamai dan Mengampuni
Karena salib, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam rekonsiliasi dan damai sejahtera dengan sesama. Kita diundang untuk mengampuni seperti Allah telah mengampuni kita melalui Kristus (Kolose 3:13). Kuasa rekonsiliasi dari salib memungkinkan kita untuk memulihkan hubungan yang rusak dan hidup dalam harmoni dengan sesama manusia. Ketika kita menghidupi rekonsiliasi ini, kita menyaksikan kuasa salib Kristus di dunia.
4. Kuasa Kehidupan Baru melalui Salib
Kematian terhadap Dosa, Hidup bagi Allah
Salib Kristus tidak hanya menghapus dosa kita dan membawa kita kembali ke dalam hubungan yang benar dengan Allah, tetapi juga memberikan kuasa untuk menjalani kehidupan baru. Dalam Roma 6:6-7, Paulus menyatakan bahwa "manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." Melalui salib, kuasa dosa atas hidup kita dipatahkan, dan kita dibebaskan untuk hidup dalam kebenaran.
Salib Kristus bukan hanya tentang kematian, tetapi juga tentang kehidupan. Sama seperti Yesus bangkit dari kematian, orang percaya juga diangkat ke dalam kehidupan yang baru melalui iman kepada-Nya. Kita dipanggil untuk hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17), meninggalkan dosa-dosa lama dan menjalani hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Kuasa Kebangkitan yang Bekerja di Dalam Kita
Kehidupan baru yang kita terima melalui salib adalah kehidupan yang didasarkan pada kuasa kebangkitan. Dalam Filipi 3:10, Paulus menyatakan kerinduannya untuk "mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya." Kebangkitan Yesus membuktikan kemenangan-Nya atas dosa dan maut, dan kuasa yang sama bekerja dalam diri setiap orang percaya. Dengan kuasa kebangkitan ini, kita dimampukan untuk menjalani hidup yang berkenan kepada Allah, melawan dosa, dan menghasilkan buah yang baik bagi kerajaan-Nya.
Hidup dalam Ketaatan dan Pelayanan
Kehidupan baru ini juga berarti bahwa kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan dan pelayanan kepada Allah. Dalam Galatia 2:20, Paulus berkata, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Hidup dalam ketaatan kepada Kristus adalah hasil dari karya salib dalam hidup kita. Kuasa salib memampukan kita untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah, hidup bukan lagi untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati bagi kita.
Kesimpulan
Salib Kristus adalah pusat dari iman Kristen dan manifestasi yang paling jelas dari kuasa Allah. Melalui salib, Allah menyatakan empat dimensi kuasa-Nya yang besar: kuasa keselamatan, kuasa pengampunan dosa, kuasa rekonsiliasi, dan kuasa kehidupan baru. Bagi dunia yang tidak percaya, salib mungkin tampak sebagai kebodohan, tetapi bagi kita yang diselamatkan, itu adalah kekuatan Allah yang bekerja dalam hidup kita setiap hari.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kuasa salib Kristus, mengandalkan pengorbanan-Nya, dan memberitakan Injil yang menyelamatkan. Melalui salib, kita menerima kasih karunia yang tidak terhitung dan kehidupan yang penuh kemenangan. Inilah kuasa Allah yang bekerja di dalam kita, dan melalui salib, kita dapat hidup dalam damai sejahtera dengan Allah dan sesama, menjalani kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan berbuah bagi kerajaan-Nya.
gadget, bisnis, otomotif |
Gambaran inilah yang dipakai Paulus untuk menunjukkan kuasa penebusan Kristus yaitu memperdamaikan hubungan Allah dengan manusia. Ini juga merupakan suatu bukti bahwa Allah yang nun jauh di sana (transenden) mengasihi dunia yang berdosa, hingga rela mengutus Putra Tunggal-Nya mengunjungi dunia ciptaan dan berada di dekat umat-Nya (imanen).
BACA JUGA: 4 MAKNA KARYA SALIB KRISTUS BAGI KITA
Tetapi hal ini tidak berarti kita secara tidak bertanggungjawab menghadap Allah dengan sikap tidak hormat dengan dalih Kristus telah meredakan murka Allah. Meskipun Kristus telah meredakan murka Allah atas kita, kita tetap harus menghadap hadirat-Nya dengan sikap yang sopan dan kudus sambil bersyukur. Inilah yang tidak ada pada agama lain, yaitu memadukan sikap sopan, kudus dan bersyukur penuh cinta dalam menghadap hadirat Allah. Hal ini bisa dimungkinkan karena Kristus telah meredakan murka Allah. Haleluya.
gadget, bisnis, otomotif |
Hal ini dapat terjadi, “oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.” (Ibrani 2:18) Jaminan salib dan penebusan Kristus mengakibatkan kita bisa menang mengalahkan segala penderitaan dan pencobaan hidup yang menghimpit hidup kita. Sehingga, Rasul Paulus dengan iman yang teguh mengatakan, “aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” (Galatia 6:14)