EKSPOSISI YOHANES 14:6
Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
gadget, bisnis, otomotif |
KJV, Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me.TR, λεγει αυτω ο ιησους εγω ειμι η οδος και η αληθεια και η ζωη ουδεις ερχεται προς τον πατερα ει μη δι εμου
Translit Interlinear, legei {berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU} eimi {ADALAH} hê hodos {JALAN} kai {dan} hê alêtheia {KEBENARAN} kai {dan} hê zôê {HIDUP} oudeis {tidak seorangpun} erkhetai {datang} pros {kepada} ton patera {BAPA} ei {jika} mê {tidak} di {melalui} emou {AKU}- Yohanes 14:6
Berikut ini adalah eksposisi ringkas teks Yohanes 14:6.
a. Kata “Aku”.
Dalam Yohanes 14:6 dengan tegas Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Kata “Aku” di sini jelas menunjuk kepada Yesus sebagai subyek. Pernyataan ini hendak menyatakan dan menegaskan bahwa Yesus bukan salah satu jalan. Tetapi Yesus adalah jalan itu sendiri alias satu-satunya jalan. Pernyataan terakhir Yesus dalam kalimat ini adalah: “kalau tidak melalui Aku” dalam teks Yunaninya adalah εἰ μὴ δι᾽ ἐμοῦ dalam terjemahan bahasa Inggris (KJV) ditulis but by Me, mengindikasikan bahwa hanya ada satu jalan untuk menemukan Allah yang benar.
Dalam jawaban ini, kita sekali lagi mendapati penyingkapan diri Yesus. Ini adalah salah satu dari tujuh kali Yesus menggunakan I am (Yun. ego eimi; Yohanes 6:48; 8:12; 10:9; 10:11; 11:25; 14:6; dan 15:1 ) yang sejajar dengan penyingkapan diri Yahweh dalam PL kepada Musa (Keluaran. 3:23).
Selanjutnya rasul Yohanes juga menegaskan demikian,”Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” (1 Yohanes.5:20).
b. Kata “jalan”.
Dalam teks Yohanes 14:6 adalah ὁδὸς (hodos) Kata ὁδὸς (hodos) juga bisa diartikan road atau journey yang menunjukkan adanya perjalanan atau jarak yang harus ditempuh. Dari pernyataan Yesus: “Aku jalan”, Yesus hendak menegaskan bahwa akses sampai kepada Bapa hanya melalui diri-Nya, bukan di luar diri-Nya. Hal ini juga diteguhkan oleh rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 4:12,”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yesus mendeklarasikan Diri-Nya bukan sebagai salah satu jalan (a way), melainkan sebagai satu-satunya jalan (the way). Yesus bukan sekadar penunjuk jalan. Yesus adalah jalan itu sendiri.
Apa yang dimaksud dengan the way di sini? Dalam penjelasan sebelumnya, telah dikemukakan bahwa Yesus berbicara tentang kepergian-Nya kepada Bapa. Dan kepergian tersebut mencakup kejadian-kejadian yang terjadi pada puncak pelayanan-Nya (kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya). Puncak pelayanan Yesus ini merupakan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan kutukan atas dosa manusia ketika manusia berdosa di Taman Eden (bnd. Kejadian 3:15). Manusia terusir dari hadapan Allah dan tidak dapat menemukan jalannya sendiri untuk kembali kepada Allah. Jadi the way di sini berarti bahwa Yesus menyediakan Diri-Nya sendiri sebagai jalan untuk kembali kepada Bapa. Jalan keselamatan itu hanya melalui Yesus semata. Tidak ada jalan lain
c. Kata “kebenaran”.
Kata “kebenaran” di sini adalah ἀλήθεια (aletheia) yang diterjemahkan truth. Dalam bahasa Yunani selain kata ἀλήθεια (aletheia) untuk kebenaran, juga terdapat kata δικαιοσύνη (dikaiosune) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris righteousness (Matius 5:20). Di dalam Alkitab terjemahan baru LAI δικαιοσύνη (dikaiosune) atau righteousness diterjemahkan “hidup keagamaan.”
Jadi kata δικαιοσύνη (dikaiosune) lebih berarti kebenaran yang bertalian dengan karakter atau tingkah laku, bukan truth. Sedangkan kata ἀλήθεια menunjuk kepada kebenaran yang bertautan dengan persepsi terhadap eksistensi Tuhan.
Kebenaran yang dibicarakan disini bukan bersifat legal atau forensik (kebenaran yang membenarkan). Kebenaran yang dibicarakan Yesus di sini merujuk kepada kebenaran yang dapat dipercayai sepenuhnya (truthfulness). Pengajaran dan kehidupan Yesus seluruh-Nya benar. Tanpa salah sama sekali. Antara perkataan dan perbuatan-Nya tidak terdapat cela sedikit pun. Maka Ia dapat dipercayai sepenuh-Nya. Mengapa Ia mengklaim sebagai jalan satu-satunya? Karena Ia benar; tidak ada cacat sedikitpun pada Diri-Nya yang menipu. Mempercayai bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Bapa berarti juga mempercayai bahwa Ia tidak berdusta; Ia dapat dipercaya sepenuh-Nya. Yesus adalah kebenaran itu. Kebenaran itu adalah jalan menuju Bapa. Dan satu-satunya jalan yang benar menuju Bapa adalah Yesus. Tidak ada yang lain.
Sebaliknya, mempercayai bahwa ada jalan lain menuju Bapa, selain Yesus, sama dengan percaya bahwa kata-kata dan kehidupan serta jalan yang disediakan Yesus, yakni Diri-nya, tidak dapat dipercayai!
d. Kata “hidup”.
Kata “hidup” ditulis ζωή (zoe) Dalam bahasa Yunani kata hidup selain ζωή (zoe) ada juga kata bioV (bios). Tetapi kata bioV (bios) pemakaiannya lebih menunjuk kepada hidup makhluk pada umumnya (hidup yang jasmaniah). Tetapi kata ζωή (zoe) menunjuk kepada hidup dalam pengertian mutu/nilai. Tuhan Yesus berkata Aku datang untuk memberi hidup dan kelimpahan (Yohanes.10:10), kata hidup dalam teks ini adalah ζωή (zoe) yakni hidup yang bermutu (kualitas hidup).
Pengertian kelimpahan di sini harus dipahami dengan benar. Kata kelimpahan dalam teks aslinya tertulis περισσὸν (perisson) bukan kelimpahan secara jumlah (kuantitas) melainkan banyak dalam arti mutu (quality). Kalau kelimpahan di sini dimaknai jumlah jelas suatu kesesatan dan kesalahan yang fatal. Pengertian yang keliru ini perlu dikoreksi, jika tidak akan menghasilkan bangunan kekristenan yang keliru juga sepanjang masa.
Pengertian lain, kelimpahan adalah hidup yang bermutu dan itu dimulai ketika seseorang dipersekutukan dengan Allah di dalam Kristus. Bagaimana pun keadaan seseorang selama hubungannya dengan Allah belum dipulihkan, ia hidup dalam kekurangan atau kemiskinan. Kelimpahan yang sejati tidaklah diukur oleh kekayaan dunia yang temporal sifatnya, melainkan ditentukan oleh persekutuan yang harmonis dengan Allah di dalam Yesus, sebab Yesus satu-satunya jalan, satu-satunya utusan Allah. Alkitab berkata,”Inilah hidup (zoe) yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes.17:3).
Kehidupan di luar diri Kristus adalah hidup yang tidak bermutu, tidak ada nilai. Ini diteguhkan oleh Paulus,”bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, ...tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus.2:12). Berbicara mengenai “hidup” yang bermutu (quality) memiliki korelasi dengan kata “hidup kekal” di dalam Yohanes 3:16. Tetapi perlu dieksegesis atau dibedah secara obyektif dan mendalam, apa sebenarnya yang dimaksud dengan hidup kekal itu? Biasanya orang memahami kata “hidup kekal” sebagai “hidup abadi nanti di surga”.
Padahal hidup kekal sudah diberikan Tuhan sejak sekarang di bumi ini. Hal ini disebabkan karena orang terpaku hanya pada kata kekal. Sebenarnya bukan hanya di surga ada kekekalan, di neraka pun ada kekekalan. Hidup kekal sesungguhnya bukan bicara mengenai panjangnya atau lamanya hidup, tetapi dalamnya atau mutu hidup (quality).
Hidup yang bermutu hanya ada ditemukan di dalam Kristus. Hidup dalam persekutuan dengan Allah Sang Pencipta, itulah hidup kekal, hidup yang bermutu tinggi. Sedangkan lawan kata “hidup kekal” adalah binasa. Kata “binasa” di dalam Yohanes 3:16 ditulis ἀπόληται (apoletai) berasal dari kata dasar apollumi, yang diterjemahkan to destroy (dihancurkan); to perish (binasa, hancur), atau render useless (membuat sia-sia). Jadi, binasa bukan hanya hancur, tetapi juga menunjuk suatu keadaan dimana manusia terpisah dari Allah. Keterpisahan dari Allah, Penciptanya berarti suatu keadaan yang tidak bermutu atau menjadi sia-sia (render useless).
BACA JUGA: YESUS KRISTUS NAIK KE SURGA (YOHANES 14:1-6)
Benarlah perkataan Paulus bahwa kehidupan di luar diri Kristus adalah hidup yang tidak bermutu, tidak ada nilai, menjadi sia-sia,”bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, ... tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus.2:12). Kalau sudah tidak berguna, pasti dihancurkan (to destroy, to perish). Tidak ada keadaan yang lebih mengerikan dari keadaan ini, karena keterpisahan dengan Allah adalah keadaan yang paling mengerikan. Di sanalah terdapat ratap dan kertak gigi (Matius.13:42,50).
e. Kata “datang”.
Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Kata “datang” dalam teks ini adalah ἔρχεται (erchetai) yang berarti to come. Sebenarnya kata ἔρχεται bukan sekedar to come tetapi to follow, accompany (mengikuti, menemani). Jadi, pengertian datang ἔρχεται (erchetai) bukan sekedar masuk surga melainkan bicara persekutuan atau kebersamaan dengan Bapa dalam persekutuan yang sangat mendalam dan indah. Dengan kata lain, dipermuliakan bersama dengan Yesus dan memerintah bersama-Nya dalam kerajaan-Nya (Lukas.22:29; Matius 20:23; Roma.8:17).
Sejatinya inilah arti keselamatan itu yaitu usaha Tuhan mengembalikan manusia menjadi segambar dengan diri-Nya dan proses keselamatan ini tidak dapat berlangsung tanpa melalui Yesus Kristus. Ini adalah kebenaran final. Mengapa? Karena Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa. Hanya dengan percaya dan menerima Tuhan Yesus, maka seseorang menerima kuasa supaya menjadi anak-anak Allah (Yohanes.1:12-13). Dengan penjelasan ini maka kita mengklaim bahwa tidak ada keselamatan di luar Kristus.
Yesus adalah satu-satunya jalan, karena Ia adalah kebenaran dan hidup!
Catatan: Jelas bahwa yang ditekankan dalam Yohanes 14:6 ini adalah persoalan masuk surga, karena konteks (Yohanes 14: 2-4) membicarakan rumah Bapa / surga. Jadi bagian secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (bdk. Kisah Para Rasul 4:12 1Yohanes 5:11-12).
AMIN_ . EKSPOSISI YOHANES 14:6. https://teologiareformed.blogspot.com/