ROH KUDUS DAN PENGINJILAN (YOHANES 16:4B-15)
Pada bagian ini akan mengeksegese beberapa kata yang penting yang terdapat dalam Kitab Yohanes 16:4b-15 untuk mendapatkan data penting tentang apa saja yang menjadi peranan Roh Kudus dalam penginjilan, yang menyertai para murid nantinya setelah Yesus naik ke sorga dan Roh Kudus turun ke dunia untuk menyertai para murid dalam menjalankan misi dan penginjilan dalam dunia.
otomotif, gadget |
I.Roh Kudus Berperan Sebagai Penghibur (Yohanes 16: 4b-7)
Istilah “Roh” dalam bahasa Ibrani (Ruah) artinya angin, napas, kuasa ilahi. Dalam bahasa Yunani (Pneuma) yang artinya “Roh” sang pemberi kehidupan yang tidak terlihat. Sedangkan kata “Kudus” artinya suci, tidak bercacat. Jika kata “Roh”dan “Kudus” digabungkan menjadi “Roh suci” atau “Roh yang tidak bercacat”. Graham menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah sendiri. Roh Kudus adalah Rohnya Allah, Roh yang keluar dari Allah, Roh yang dimiliki Allah, Roh kepunyaan Allah sendiri. Arti Roh Allah adalah Roh yang berasal dari Allah, Roh dari hidupNya Allah sendiri, tulis Tong.
Kata “Berperan” artinya mengambil bagian dalam suatu pekerjaan, atau bisa juga diartikan bertindak. Roh Kudus yang adalah Allah menjadi penghibur bagi para murid Yesus.
Kata “penghibur” dalam bahasa Yunani artinya menghibur atau seorang counselor yang artinya penasihat, dengan kasus noun nominative masculine singular common artinya menjelaskan sebuah kata benda dalam bentuk tunggal yang memiliki kepribadian sendiri. ini berarti Roh Kudus secara pribadi akan menolong atau memberi penghiburan kepada para muridNya untuk bersaksi tentang Injil.
Kata “penghibur” dengan kata dasar “hibur” artinya senang atau sejuk. Jadi, ketika para murid mendapat masalah dalam penginjilan, Roh Kudus akan menyejukkan hati mereka sehingga mereka merasa terhibur dan kembali dikuatkan untuk menjalankan tugas pemberitaan Injil.
Gaebelein menyatakan bahwa, “As long as Jesus was with them in person, His work was localized and it would be impossible to communicate with them equally at all times and in all peaces. The coming of the “counselor” would eguip them for a wider and more potent ministry”. Artinya bahwa sepanjang Yesus bersama-sama dengan murid-muridNya, Ia dibatasi oleh lokasi dan tidak mungkin berkomnikasi dengan mereka secara terus menerus di dalam damai. Akan tetapi kedatangan penghibur yaitu Roh Kudus, akan membawa mereka ke dalam pelayanan yang lebih kuat dan lebih luas yaitu menjangkau seluruh dunia.
II.Roh Kudus Berperan Sebagai Penginsaf (Yohanes 16: 8-11)
Pekerjaan Roh Kudus adalah menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman yang datang, berikut ini studi eksegetis tentang penginsafan dari Roh Kudus.
Menginsafkan Dunia Akan Dosa
Kata “Menginsafkan” dalam bahasa Yunani artinya menyingkapkan atau membuktikan bersalah. Karena mengandung kasus verb indicative future active berarti sedang menjelaskan sebuah kata kerja yang secara aktif bekerja di masa yang akan datang. Roh Kudus akan datang, dan sebagai akibat dari kedatanganNya, Ia akan bertindak untuk menginsafkan dunia ini, menyatakan bahwa dunia bersalah karena tidak percaya kepada Kristus.
Kata “Menginsafkan” bisa juga diartikan sebagai correction. Kata correction lebih diartikan sebagai pembetulan, koreksi dan dapat juga diartikan perbaikan buat penyimpangan-penyimpangan yang mungkin ada. Ridderbos menerjemahkan kata “Menginsafkan” dengan frase “Membuktikan bahwa dunia bersalah. Rienecker dan Rogers lebih setuju dengan mengartikan kata ele,gxei itu dengan arti refuting an opponent. Artinya membuktikan suatu kesalahan atau menyangkal lawan. Lawan Roh Kudus adalah dosa dan Ia membuktikan kepada dunia bahwa dosa salah, sehingga dunia insaf kembali dan mau berbalik kepada Allah.
Penulis akhirnya mendapat sebuah makna yang mendalam bahwa Roh Kudus melalui murid-murid Tuhan Yesus akan mengoreksi kehidupan manusia dari dosa. Zondiates memakai kalimat reprove the world of sin yang artinya memarahi dunia dari dosa. Arndt dan Gingrich mengartikan sebagai rebuke (menegur). Henry setuju dengan kata rebuke sebab tugas pelayan Tuhan adalah menegur dan melalui mereka Roh Kudus menegur melalui perkataan dan hati nurani.
Roh Kudus akan mendakwa atau memberikan bukti-bukti kesalahan, sehingga orang yakin akan kesalahan itu, demikianlah tulisan Verkuyl. Sama seperti Verkuyl, Gaebelein juga setuju bahwa jika kata ele,gxei diterjemahkan reprove (KJV) akan memiliki arti yang lemah. Akan tetapi akan lebih kuat jika diartikan convict. Kalau diterjemahkan convict artinya adalah menyatakan keberdosaan atau kesalahan dunia yang menganggap Yesus tidak benar, sekaligus juga dapat diartikan menghukum mereka yang tidak percaya.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Green juga mengartikan frase ele,gxeit,on kosmon artinya menginsafkan dunia dengan terjemahan convict the world artinya bahwa menghukum dunia, membuktikan bahwa dunia bersalah. Kata kosmon dapat juga diterjemahkan sebagai “Orang-orang di dunia”. Roh Kudus akan menunjukkan dosa seseorang dan memerintahkannya untuk bertobat, tegas Milne. Jadi, Roh Kudus bukanlah hanya sekedar menegur atau hanya sekedar marah karena dosa ketidakpercayaan akan Kristus, akan tetapi Dia bertindak untuk menghukum, menyatakan bersalah, bagi yang tidak percaya kepada Injil itu sendiri.
Kata “Dosa” dalam bahasa Yunani (hamartia) yang artinya sin: a sinful deed (suatu perbuatan yang penuh dosa). Dapat berarti juga kondisi melawan kebenaran. Ini sebuah kata yang merunjuk pada sebuah penyimpangan dari perintah Allah. Jadi ini menunjukkan bahwa tiap-tiap manusia pada umunya memiliki naluri keberdosaan di hadapan Tuhan, termasuk ketidakpercayaan terhadap Injil Kristus. Oleh sebab itu, Roh Kudus akan menyatakan bahwa dunia sudah bersalah kepada Tuhan karena dosa tersebut.
Dunia Tidak Percaya Kepada Yesus
Kata “Tidak” dalam dalam bahasa Yunani artinya tidak atau bukan (mengharapkan jawaban yang negative). Sedangkan kata “Percaya” dalam bahasa Yunani (pisteuo) yang artinya percaya, mempunyai iman yang kuat dan yakin, mempercayakan.
“Mereka (dunia) telah tidak percaya” kepada Yesus. Dunia terus-menerus tidak percaya akan Kristus. Dalam New International Version, kata “Percaya” diterjemahkan believe yang dapat diartikan percaya, beriman.
Dunia ini memiliki kenyataan bahwa ada orang yang tidak percaya kepada Kristus. Ketidakpercayaan adalah dosa melawan Kristus dan Roh Kudus. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus berkata bahwa Roh Kudus akan menginsafkan dunia ini akan ketidakpercayaan Injil. Jika para murid Tuhan Yesus memberitakan Injil, Roh Kudus dengan kehendakNya sendiri akan bertindak menyadarkan orang yang akan di Injili. Ketika dunia ini tidak percaya akan Injil, Roh Kudus akan menginsafkan dunia sehingga dari keadaan tidak beriman menjadi beriman kepada Kristus. Jika ada yang mengaku dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat, itu adalah pekerjaan Roh Kudus.
Menginsafkan Dunia Akan Kebenaran
Tuhan Yesus akan pergi meninggalkan para murid-muridNya, dan bahkan mereka tidak akan melihatNya lagi. Oleh sebab itu, kebenaran yang telah diajarkan oleh Yesus Kristus akan tetap menjadi kebenaran sebab Roh Kudus adalah penjaga kebenaran itu.
Kata “Kebenaran” dalam bahasa Yunani adalah (dikaiosune) artinya perbuatan benar, keadilan, ketentuan Allah, status atau hubungan yang benar, kewajiban agama dan pendermaan. Kata ini berkasus noun genitive feminine singular common, yang berarti menjelaskan sebuah kata benda kepemilikan secara umum. Tentu saja hal ini tertuju kepada Yesus. Yesus menunjukkan bahwa diriNya tidak bersalah.
Kata righteousness terdiri dari dua kata, yang pertama righteous yang artinya berbudi atau budiman, dan kata yang kedua rightness yang artinya kebenaran, keadilan. Righteousness berarti berbudi atau mempunyai kebenaran. Dalam Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari memakai frase “Bahwa Aku benar”.
Frase “Bahwa Aku benar” dapat juga diterjemahkan, “Ia akan membuktikan kepada dunia bahwa mereka salah mengenal Aku, sebab Allah akan menunjukkan bahwa Aku tidak bersalah, atau dengan terjemahan lain: …He will convince the world of the availability of God’s goodness.Artinya, “Ia (Roh Kudus) akan meyakinkan dunia dari ketersediaan kebaikan Tuhan” bahwa Yesus telah datang dan menebus manusia sehingga Roh Kudus akan meyakinkan hal itu kepada dunia.
Yesus Pergi Kepada Bapa
Kata “Karena” artinya asal mula yang menjadi sebab atau alasan, disebabkan oleh. Kata ini menjelaskan sebab terjadinya kalimat sebelumnya tentang alasan Roh Kudus datang “…menginsafkan akan kebenaran”. Alasan yang dimaksud adalah karena Yesus pergi kepada Bapa.
Nama “Yesus” dalam bahasa Yunani (Iesous) atau dalam bahasa Ibrani: (Jehoshua) yang artinya penyelamat. Sedangkan kata “pergi” dalam bahasa Yunani memakai kata σπαγω yang artinya pergi, berjalan, pulang, menuju, berangkat, undur, meninggalkan. Kasus ini menjelaskan sebuah kata kerja yang menggambarkan sebuah peristiwa nyata secara terus-menerus. Ini berarti, Yesus menunjukkan bahwa memang benar dan nyata bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dan meninggalkan murid-muridNya.
Kata “Bapa” dalam bahasa Yunani yaitu dalam Perjanjian Baru memiliki makna sebagai kata seruan terhadap Allah. Seruan tersebut mengungkapkan sebuah hubungan yang sangat mesra antara Allah dengan PutraNya, Yesus Kristus. Yesus akan pergi melalui kematian dan pemuliaanNya. KepergianNya ini akan memungkinkan kedatangan Roh, tapi apabila ia tidak pergi pelayanan Roh menjadi mustahil.
Roh akan memberi kuasa untuk menyatakan Kerajaan Allah kepada dunia. Oleh karena Yesus pergi kepada Bapa, hal itu menunjukkan bahwa walaupun Yesus dihukum mati oleh pengadilan manusia, Ia terbukti benar dan tidak bersalah melalui pengangkatan-Nya dan penerimaan-Nya oleh Allah Bapa, demikian tulisan Newman dan Nida. Oleh karena Yesus itu benar, maka kebenaran ini diyakinkan oleh pekerjaan Roh Kudus kepada setiap umat manusia.
Murid-Murid Tidak Melihat Yesus lagi
Frase “Kamu tidak melihat Aku lagi” menjadi alasan Roh Kudus datang menginsafkan dunia akan kebenaran sekaligus menggambarkan tentang kehadiran Yesus di dalam murid-muridNya melalui Roh Kudus. Sebab itu ungkapan ini perlu diterjemahkan “Kalian tidak akan terus melihat Aku lagi”. Terjemahan seperti itu menegaskan bahwa Ia tidak akan terus tinggal dengan murid-muridNya. Frase “Tidak melihat” dalam bahasa aslinya bisa diterjemahkan, “Kalian (para murid) Tidak pernah bisa melihat Aku lagi” atau dengan kata lain tidak bisa mengalami kebersamaan dengan Yesus. Kasus ini menjelaskan sebuah kata kerja yang menandakan sesuatu secara terus menerus. Yesus menandakan kepada murid-muridNya bahwa kelak para murid tidak akan melihatNya lagi secara fisik. Inilah salah satu alasan mengapa Roh Kudus datang menginsafkan dunia, bersama dengan para murid Yesus.
Menginsafkan Dunia Akan Penghakiman
Kata “Penghakiman” dalam bahasa Yunani adalah (kriseos) berkasus noun genitive feminime singular common, yang artinya penghakiman, pengadilan, tuduhan, utusan, kuasa menghakimi, dasar menghakimi, hukuman atau keadilan. Kasus ini menjelaskan bahwa Roh Kudus memiliki kuasa menghakimi atau memberi hukuman kepada dunia ini secara umum. Dan Roh Kudus bertindak sebagai hakim atas dunia. Roh Kudus sebagai hakim akan menyatakan apa yang benar tentang Kristus.
Penguasa Dunia Ini Telah Dihukum
Kata “Penguasa” dalam bahasaYunani memakai kata (archon). Kata ini memiliki arti yang luas, bisa diartikan pemimpin (sinagoge), termasuk anggota Sanhedrin: hakim (orang Yahudi), atau bisa juga menjurus kepada seorang pejabat (orang bukan Yahudi) atau bisa juga menjurus pada penguasa supernatural. Sedangkan kata “Dunia” dalam bahasa Yunani memakai kata (kosmos) yang artinya dunia, alam semesta, isi dunia.
Frase “Akan penghakiman” dalam beberapa terjemahan diartikan, “Mereka akan sadar/tahu bahwa Allah pasti akan menghakimi orang-orang di dunia. Yesus telah menegaskan bahwa keadilan Allah dimaksudkan untuk semua orang, bukan hanya untuk orang pilihan dari antara Israel. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus akan menghadapi penghakiman Allah, demikian tulisan dalam Alkitab Edisi studi.
Frase “Penguasa dunia” berarti pemimpin dunia ini serta seluruh isi dunia ini, bisa merujuk kepada para pemerintah atau kepada penguasa supernatural (alam roh) atau Iblis. Hal ini ditegaskan oleh Newman dan Nida yang menyatakan bahwa penguasa dunia yang dimaksud adalah Iblis. Yesus menandakan bahwa kematianNya bukanlah kekalahan, melainkan kemengan atas penguasa dunia ini.
Sedangkan frase “Telah dihukum” dalam bahasa Yunani (krino) yang artinya menghakimi, menghukum, berlaku seperti hakim, mencari keadilan, mempertimbangkan, mengkritik, memutuskan, memerintah. Karena memiliki bentuk pasif, dalam hal ini Allah harus disebut sebagai pelaku. Jadi dapat diterjemahkan, “Sebab Allah sudah menghukum penguasa dunia ini”. Berdasarkan paparan di atas, jelaslah bahwa Yesus telah menang atas kematian dan mengalahkan Iblis, yang di sebut sebagai penguasa dunia.
III.Roh Kudus Berperan Sebagai Pemimpin (Yohanes 16: 12-15)
Kata “memimpin” dalam bahasa Yunani artinya memberi petunjuk atau memandu. Kasus indicative future active memiliki makna bahwa Roh Kudus akan datang dan secara aktif akan memimpin para murid Yesus dalam menyampaikan Injil. kata guide it sama artinya melatih atau mengajar dengan cara memberi instruksi sehingga terjemahan dalam Yohanes 16:13 yang baik adalah The spirit of truth will istruc you in all truth. Roh Kudus memberi intruksi kepada murid-muridNya dalam menyampaikan Injil, sehingga pengajaran tentang Injil tidak menjadi sia-sia akan tetapi Roh Kudus akan menuntun para murid dalam kebenaran.
Selain memberi istruksi, Roh Kudus juga akan membimbing atau mengarahkan para murid untuk menyampaikan kebenaran Injil. Kata “membimbing” dalam terjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari memiliki makna “menyatakan kebenaran Allah”. Kalimat “menyatakan kebenaran Allah” dapat diartikan “menuntun” sehingga para murid tidak tersesat dalam menyampaikan Injil. Para Murid Yesus akan membuat Revelation of Christ (membukakan rahasia Kristus) bagi dunia, sehingga mereka bisa mengetahui kebenaran Kristus. Roh Kudus akan menyatakan bahwa Yesuslah Mesias yang telah datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari maut.
PENUTUP
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia tidak akan selamaNya bersama-sama dengan murid-muridNya, sebab Dia pergi kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi yang percaya kepadaNya. Namun sebelum Yesus pergi, Tuhan Yesus telah berjanji akan mengutus seorang penolong, yaitu Roh Kudus yang akan menyertai murid-muridNya dalam menjalankan misi dan penginjilan ke Samaria, Yudea dan bahkan ke seluruh dunia.
Ketika Roh Kudus datang, Ia akan menginsafkan dunia ini akan dosa ketidakpercayaan kepada Kristus. Jadi, orang yang bertobat dan mau menerima Kristus adalah pekerjaan Roh Kudus. Para murid hanya dipakai sebagai alat pemberitaan Injil Tuhan, sedangkan yang mengerjakan keselamatan itu adalah Roh Kudus.
Selain itu, ketika murid-murid bersaksi Roh Kudus menjaga kebenaran tentang Kristus dalam hati seluruh murid-muridNya, sebab Yesus akan pergi dan tidak akan dilihat oleh murid-muridNya. Kebenaran Injil akan tetap terjaga, sebab Roh Kuduslah yang menjadi penolong untuk menjaga kebenaran itu dalam hati murid-murid Tuhan Yesus, juga kepada dunia ini, Roh Kudus akan menginsafkan bahwa memang Injil benar adanya. Selain kebenaran, Roh Kudus juga akan menginsafkan dunia ini akan penghakiman Kristus. Sehingga orang yang mendengar Injil yang disampakan oleh para murid, membuat dunia ini akan bertobat dan menerima Kristus sebagai Juruselamatnya.
Hal ini terbukti ketika para murid menerima baptisan Roh Kudus saat hari Pentakosta. Saat itu, Roh Kudus memberi kuasa kepada para murid untuk melaksanakan tugas pemberitaan Injil mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan bahkan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8), sampai akhirnya banyak jiwa yang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis.
BACA JUGA: BUKTI ROH KUDUS ADALAH ALLAH (YOHANES 14:16-17)
Meskipun Tuhan Yesus telah meninggalkan para murid di dunia, akan tetapi Roh Kudus akan menjadi penolong mereka dalam memberitakan Injil, sebab Roh Kuduslah yang memberi kemampuan kepada para murid dan juga akan menginsafkan dunia ini akan dosa ketidakpercayaan akan Kristus. Jadi jika dunia ini mau menerima Kristus, itu adalah pekerjaan Roh Kudus, para murid hanya dipakai oleh Tuhan Yesus dalam menjalankan misi keselamatan dunia. Mereka akan bersaksi bersama dengan Roh Kudus. Roh Kudus akan menyertai para murid sebagai penolong dan sekaligus sebagai penghibur mereka ketika mereka dalam kesusahan.
Roh Kudus juga turut bersaksi bahwa Yesus adalah kebenaran. Ketika Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia akan pergi, sudah tentu murid-murid-Nya akan merasa sedih. Akan tetapi Yesus menjanjikan seorang penolong bagi mereka yaitu Roh Kudus yang akan menyertai mereka dalam menjalankan penginjilan. Meskipun Kristus telah pergi kepada Bapa, Roh Kudus akan membuka hati setiap orang supaya percaya akan Kristus.
Selain itu, Roh Kudus juga meyakinkan dunia akan penghakiman yang akan datang bagi yang tidak percaya kepada pemberitaan Injil. Ia akan menyatakan bahwa dunia telah bersalah karena menolak Kristus. Maka dari itu, Ia akan menyatakan hukuman bagi mereka yang tidak percaya kebenaran itu. Roh Kudus sebagai hakim yang akan meghukum siapa saja yang menolak kebenaran Injil.
Selain penghakiman ditunjukkan kepada orang yang tidak percaya Injil, Roh Kudus juga akan menyatakan bahwa penguasa dunia ini, yaitu Iblis telah dihukum oleh Kristus. Kristus telah mengalahkannya di atas kayu salib, dan memberi kemenangan bagi orang percaya. Roh Kudus akan menyaksikan hal ini dalam hati setiap orang yang mendengar pemberitaan Injil.
BACA JUGA: DOKTRIN ROH KUDUS (PNEUMATOLOGI)
Demikianlah dengan orang penginjil masa kini. Roh Kudus akan menolong para penginjil untuk menyatakan kebenaran Injil asal saja memberitakan Kristus dengan sungguh-sungguh dan secara benar. Tidak perlu adanya pemaksaan dalam penginjilan, sebab keselamatan adalah anugerah Allah, dan Injil akan tertutup bagi mereka yang akan binasa. Seorang penginjil harus ingat bahwa Tuhan hanya menjadikannya sebagai alat untuk bersaksi tentang keselamatan dari Kristus, selebihnya diserahkan dalam kuasa Tuhan, sebab akan ada masa dimana Roh Kudus akan menginsafkannya secara pribadi sehingga pada akhirnya ia percaya kepada Yesus..
ROH KUDUS DAN PENGINJILAN (YOHANES 16:4B-15). https://teologiareformed.blogspot.com/