10 HAL YANG DAPAT DITELADANI DARI MUSA
1. Percaya pada Allah
Dalam Keluaran 3:10-14, ketika Allah mengutus Musa untuk menghadap Firaun dan membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa penuh menanggapinya dengan penuh keraguan akan keampuannya. Dalam Keluaran 4:1-17 juga diceritakan betapa Musa tidak percaya diri, merasa tidak mampu menjalankan tugas yang Tuhan berikan. Meskipun dimulai dengan proses tawar-menawar dengan Allah, pada akhirnya Musa tetap melaksanakan tugasnya itu, karna rasa percayanya pada Allah, pada janji Tuhan bagi orang percaya.
gadget, bisnis, otomotif |
2. Setia
Meski penuh dengan rasa ragu akan dirinya, Musa tetap melakukan perintah Tuhan yang diberikan padanya, untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Umat Israel yang tegar tengkuk dan gemar berkeluh kesah sering kali memojokkan Musa dalam keadaan terjepit, sebab bangsa Israel selalu mempertanyakan akan kehadiran Allah ketika mengalami kesusahan sedikit saja. Namun Musa tetap setia, ia selalu kembali pada Allah dan meminta pertolongannya, Musa tidak lari dari tanggung jawabnya dan percaya sepenuhnya pada janji Allah.
3. Mengandalkan Tuhan
Memimpin umat Israel keluar dari Mesir merupakan tugas yang diberikan Tuhan pada Musa, bukan ambisi pribadi Musa. Dalam kepemimpinannya tersebut Musa selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah yang diambilnya. Sebab Musa sendiri pada dasarnya tidak percaya diri, namun ia percaya pada Allah. Musa menjadi alat bagi Allah untuk memimpin dan memelihara umat Israel, Musa menjadi penghubung antara Allah dengan umat Israel, mengajarkan Hukum Taurat yang di terimanya dari Allah.
4. Kharismatik
Musa memiliki kharisma yang berasal dari Allah, yang membuat ia dipandang sebagai pemimpin oleh bangsa Israel. Dalam keluaran 11: 3 juga dikatakan bahwa Musa merupakan orang yang sangat terpandang di tanah Mesir. Hal tersebut menegaskan kharisma yang dimiliki Musa, bukan hanya bagi umat Israel, tapi juga bagi bangsa lain.
5. Rendah Hati
Musa merupakan seorang yang memiliki kerendahan hati, terutama di hadapan Allah. Musa mendengarkan dan taat pada kehendak Allah. Musa selalu bertanya kepada Allah sebelum melakukan sesuatu, dan ia melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Dalam Keluaran 19 diceritakan, bahwa Musa berkali-kali turun naik dari dan ke gunung Sinai, untuk bertemu dengan Allah dan menyampaikan apa yang diperintahkan Allah pada umat Israel. Musa tidak tinggi hati karna ia adalah utusan Allah, ia tidak bermegah dan tetap menjadikan Allah sebagai yang utama. Sebab memuliakan Allah adalah tujuan hidup orang Kristen.
6. Administratif
Dalam Keluaran 18 diceritakan bahwa Yitro, imam di Midian, mertua Musa datang mengunjungi Musa. Pada saat itu, Yitro melihat Musa seorang diri saja mengadili di antara bangsa Israel yang sangat besar. Yitro kemudian menasihati Musa untuk mengajari ketetapan-ketetapan Allah kepada bangsa Israel. Kemudian memilih dan mengangkat di antara bangsa Israel pemimpin seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan sepuluh orang. Dengan begitu segala perkara kecil dapat diselesaikan dapat diadili mereka sendiri, dan hanya perkara besar yang di adili oleh Musa. Dengan demikian Musa maupun bangsa Israel tidak menjadi terlalu lelah. Musa pun dapat lebih fokus melakukan tugas lain yang lebih penting.
7. Lemah Lembut
Dalam Bilangan 12: 3 Allah sendiri mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang lembut hatinya, bahkan melebihi setiap manusia di atas muka bumi. Dalam bahasa Ibrani, kata lembut hati adalah “aniyaw” yang berarti lembut hati, kesabaran, dan kehalusan. Musa memiliki sikap lemah lembut, toleran, sederhana, sabar, menyenangkan hati Tuhan dan sesama. Kelemah-lembutan Musa membuatnya senantiasa tunduk terhadap otoritas Allah, dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
Sikap lemah lembut bukan berarti lemah, dan mudah berubah atau dipengaruhi. Lemah lembut juga bukan berarti tidak memiliki inisiatif, atau merasa takut. Bersikap lemah lembut berarti memiliki prinsip namun bijaksana dan selalu bersikap positif dalam menghadapi karakter yang berbeda.
Sikap lemah lembut Musa lah yang membuat ia mampu memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk dan gemar bersungut-sungut. Membuat ia berhasil menjadi perantara antara Allah Tritunggal dengan bangsa Israel. Ia menghadapi bangsa Israel yang bersungut-sungut dan berkeluh kesah kepadanya dengan sabar, dan kemudian meminta penyelesaian masalah yang dihadapinya kepada Allah. Ketika bangsa Israel menggerutu kepada Allah dan melampiaskannya kepada Musa, Musa hanya diam. Tuhanlah yang akhirnya tampil membela Musa, dengan mendatangkan hukuman bagi orang-orang yang mengganggunya.
Seperti dalam Keluaran 17, di mana bangsa Israel bersungut-sungut mengenai minum. Musa mau mendengarkan, kemudian berseru kepada Tuhan, dan kemudian Tuhan pun menyediakan air dari gunung batu yang dipukul oleh tongkat Musa. Dalam Keluaran 32: 11-14 juga diceritakan bahwa Musa membela dan mencoba melunakkan hati Tuhan, ketika Tuhan merasa murka dan hendak meluluhlantakkan bangsa Israel.
8. Kebapaan
Musa memiliki jiwa kebapaan, yang membuatnya bersedia mengayomi orang-orang yang berada di bawahnya. Ia mau mendengarkan keluh kesah umat Israel, mengadili perselisihan di antara mereka, mengajar dan memimpin bangsa Israel.
BACA JUGA: 9 HAL YANG DAPAT DITELADANI DARI DANIEL
9. Pemazmur
Musa selalu bermazmur kepada Tuhan. Nyanyiannya dimuat dalam kitab Mazmur 90, serta dalam Wahyu 15:3. Nyanyian dalam Wahyu 15:3 dinyanyikan sebagai nyanyian kemenangan.
10. Pen doa
Musa mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya, dalam setiap perkara yang dihadapinya. Dia menjadikan doa sebagai gaya hidupnya, sehingga tak ada perkara yang mustahil, sebab Allah sendiri yang membimbing Musa dalam setiap keputusan yang diambilnya. Dengan begitu Musa mampu memimpin umat Israel selama 40 tahun di padang gurun, sebelum akhirnya umat Israel memasuki tanah perjanjian.10 HAL YANG DAPAT DITELADANI DARI MUSA