EKSPOSISI INJIL YOHANES PASAL 7-9
Pdt.Budi Asali, M.Div.
YOHANES 7:1-13
Yohanes 7: 1:
1) ‘Yesus berjalan keliling Galilea’ (ay 1a).
a) Dalam Yoh 6:66 kita melihat kemurtadan dari banyak ‘murid’. Sekalipun kemurtadan dari banyak ‘murid’ ini jelas merupakan suatu hal yang sa-ngat menyedihkan, tetapi hal itu tidak menyebabkan Yesus berhenti mela-yani. Sebaliknya, Ia berjalan keliling Galilea dan terus melakukan pela-yanan.
Penerapan:
Apakah saudara adalah seorang Pendeta / gembala sidang, atau pengurus Komisi Pemuda / Remaja, atau guru sekolah minggu / pengurus Komisi Anak, atau pengurus suatu persekutuan, janganlah putus asa dan berhenti melayani kalau ada orang-orang yang mundur / terhilang! Tirulah teladan Yesus dan teruslah melayani.
Apalagi kalau mereka sekedar pindah ke gereja lain, yang adalah gereja yang baik. Ini tidak berarti bahwa mereka mundur / hilang. Ini lebih-lebih tidak boleh membuat saudara menjadi kecewa / putus asa dan malas melayani.
b) Yesus tinggal / melayani di Galilea yang kecil / tidak terkenal dan hina (bdk. ay 41,52), bukan di Yerusalem, padahal Yerusalem adalah:
· kota besar / ibu kota.
· tempat Bait Allah terletak.
· pusat Yudaisme / agama Yahudi.
Mengomentari hal ini Calvin berkata:
“When a small and despised corner of Galilee grants a lodging to Christ, whom Judea cannot endure, we learn from it that piety and the fear of God are not always to be found in the chief places of the Church” (= Pada waktu Galilea yang kecil dan hina memberikan pemondokan / tempat tinggal kepada Kristus, yang tidak dapat dilakukan oleh Yudea, kita belajar dari hal ini bahwa kesalehan dan takut kepada Allah tidak selalu ditemukan di tempat-tempat utama di Gereja).
Penerapan:
Dalam seluruh Gereja (tubuh Kristus), hal-hal yang indah tidak mesti didapatkan dalam gereja-gereja yang besar dan terkenal. Dan dalam suatu gereja lokal, kesalehan yang tertinggi tidak selalu ditemukan dalam diri pendetanya!
2) ‘Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya’ (ay 1b).
a) Bahwa orang-orang Yahudi di Yudea ingin membunuh Yesus bisa terlihat dari Yoh 5:18.
Padahal, dengan membandingkan Yoh 7:2 (hari raya Pondok Daun) dan Yoh 6:4 (Paskah), kita bisa tahu bahwa sedikitnya 6 bulan telah lewat (Catatan: ini bisa didapatkan dengan membandingkan Im 23:5 dengan Im 23:34). Tetapi ternyata kebencian, dendam, dan keinginan orang-orang Yahudi di Yudea untuk membunuh Yesus belum hilang (bdk. ay 7,19).
Penerapan:
Apakah saudara juga mempunyai kebencian / dendam yang berlarut-larut kepada seseorang? Mintalah ampun kepada Tuhan dan mintalah Ia menolong saudara untuk mengampuni dan mengasihi orang yang sauda-ra benci! Kalau saudara tidak mau melakukan hal ini, saudara tidak berbeda dengan para tokoh Yahudi di sini!
b) Sekalipun Yesus datang ke dunia ini untuk mati bagi kita, tetapi karena saatnya belum tiba maka Ia menghindari kematian itu. Pada waktu saatnya tiba, Ia sengaja pergi ke Yudea / Yerusalem untuk mati di sana (Mat 20:17-19).
Yohanes 7: 2:
1) Tentang hari raya Pondok Daun bisa saudara lihat dalam Im 23:33-44 dan Bil 29.
2) Saat ini, hari raya Paskah dalam Yoh 6:4 sudah berlalu sekitar 6 bulan.
Yohanes tidak menulis tentang apa yang terjadi dalam 6 bulan itu. Ia melon-catinya begitu saja. Ini menunjukkan bahwa sekalipun Kitab Suci mengan-dung sejarah dan sesuai dengan sejarah, tetapi Kitab Suci bukanlah kitab sejarah dan Kitab Suci tidak ditulis dengan tujuan mempelajari sejarah! Para penulis tidak menuliskan segala sesuatu yang terjadi tetapi mereka menye-leksi apa yang mereka tulis untuk bisa mencapai tujuan tertentu (bdk. Yoh 20:31).
Penerapan:
Kalau saudara menilai Kitab Suci sekedar sebagai suatu kitab sejarah, bertobatlah dari pemikiran dan kepercayaan itu, dan percayalah bahwa Kitab Suci adalah Firman Allah!
Yohanes 7: 3-5:
1) Yang dimaksud dengan saudara-saudara Yesus di sini adalah anak-anak Yusuf dengan Maria. Mereka mempunyai hubungan darah dengan Yesus dan dari kecil bergaul dengan Yesus, tetapi pada saat itu mereka tidak / belum percaya kepada Yesus (ay 5). Bdk. Mark 3:21 dimana terlihat bahwa keluarga Yesus bahkan menganggap Yesus tidak waras.
· Pulpit Commentary:
“Brethren, but not believers. ... It is possible to be familiar with Christ, His doctrine, and Gospel, and yet not to believe on Him” (= Saudara, tetapi bukan orang percaya. ... Adalah mungkin untuk akrab / tahu tentang Kristus, ajaranNya, dan Injil, tetapi tidak percaya kepadaNya).
Penerapan:
Adalah sesuatu yang baik untuk tahu / mengerti tentang Kristus / Injil, tetapi saudara tidak diselamatkan karena saudara tahu / mengerti tentang Kristus / Injil, tetapi karena saudara percaya kepada Kristus sebagai Juru-selamat dan Tuhan saudara! Sudahkah saudara percaya kepadaNya?
· Dari sini terlihat betapa rendahnya nilai dari hubungan darah / daging dengan Kristus (bdk. juga dengan Mat 12:50 Luk 11:27-28).
Ini kontras sekali dengan ajaran Roma Katolik yang meninggikan / me-muliakan Maria hanya karena ia adalah ibu Yesus.
Perhatikan juga bahwa setelah bertobat, saudara-saudara Yesus tidak menekankan hubungan darah mereka dengan Yesus tetapi sebaliknya menekankan hubungan rohani mereka dengan Yesus.
* Yak 1:1 - ‘hamba Kristus Yesus’.
* Yudas 1 - ‘hamba Kristus Yesus dan saudara Yakobus’.
Perhatikan bahwa Yudas menyebut dirinya saudara Yakobus, tetapi hamba Yesus Kristus.
Catatan:
Bahwa Yakobus dan Yudas adalah saudara Yesus terlihat dari Mat 13:55.
2) Saudara-saudara Yesus memberikan nasehat kepada Yesus supaya Ia me-lakukan mujijat-mujijatNya di hadapan dunia.
a) Mereka memberikan nasehat ini karena mereka tidak percaya kepada Yesus (ay 5).
Jadi jelaslah bahwa nasehat ini bersifat mengejek (irony).
b) Apa yang Kristus alami di sini sering terjadi pada semua orang kristen. Anak-anak Allah sering mengalami gangguan yang lebih besar dari keluarga / orang dekat yang dipakai oleh setan untuk mencobai mereka yang ingin ikut / melayani Tuhan.
Penolakan Kristus dalam ay 6-8 memberikan teladan bagi kita untuk tidak menyerah pada keinginan bodoh dari keluarga / orang dekat! Ini tidak gampang, karena seringkali nasehat bodoh itu diberikan betul-betul dengan kasih! Misalnya:
· Nasehat untuk tidak menolak ajakan piknik pada hari Minggu, supaya jangan dikucilkan.
· Nasehat supaya mau bekerja pada hari Sabat supaya tidak dibenci oleh boss.
Yohanes 7: 6-10:
1) Ay 6,8-10:
Yesus mengucapkan ay 6,8 untuk menjawab nasehat saudara-saudaranya dalam ay 3-4. Tetapi dalam ay 3-4, saudara-saudaranya memberikan 2 na-sehat:
· Pergilah ke Yudea / Yerusalem.
· Tunjukkanlah mujijat-mujijatMu kepada dunia / orang banyak.
Karena itu, ada bermacam-macam penafsiran tentang arti dari kata-kata ‘waktuKu belum tiba / genap’ di sini:
a) WaktuKu untuk menunjukkan mujijat-mujijatKu / menyatakan ke-Mesias-anKu kepada dunia, belum tiba.
Kalau ditafsirkan seperti ini, bagian ini menjadi mirip dengan Yoh 2:1-11.
b) WaktuKu untuk pergi ke Yerusalem belum tiba.
Kalau diambil arti ini, apakah Yesus lalu mengingkari kata-kataNya pada waktu akhirnya Ia toh pergi ke Yerusalem (ay 10)?
Jawab: Yang Yesus maksudkan dengan ‘WaktuKu belum tiba’ bukannya bahwa Ia sama sekali tidak mau pergi ke Yerusalem. MaksudNya hanya-lah menunda kepergianNya. Ia tidak mau pergi bersama saudara-sau-daraNya / orang banyak, karena kalau Ia melakukan itu, Ia akan terlihat oleh orang banyak sehingga orang-orang Yahudi akan membuat rencana membunuh Dia. Karena itu Ia lalu pergi secara diam-diam (ay 10).
Catatan:
Perhatikan bahwa sekalipun perginya dilakukan dengan diam-diam (tidak bersama banyak orang), tetapi setelah di Yerusalem Yesus memberitakan Firman Tuhan secara terang-terangan (ay 14).
Tafsiran yang kedua ini didukung oleh:
· ay 6b: ‘bagi kamu selalu ada waktu’.
NASB: your time is always opportune (= waktumu selalu layak / tepat).
NIV: for you any time is right (= untukmu semua waktu adalah tepat).
Ini menunjukkan bahwa berbeda dengan saudara-saudara Yesus yang bisa pergi setiap saat / pada sembarang waktu, bagi Yesus tidak demikian. Waktu harus diatur dengan persis (beda sedikit saja tidak boleh).
· ay 8b: ‘Aku belum pergi ke situ’.
Yesus bukan berkata ‘tidak pergi’ tetapi ‘belum pergi’.
Tetapi tentang bagian ini ada perbedaan manuscript. Ada manuscript yang mengatakan ‘tidak (Yunani: OUK) pergi’, dan ada manuscript yang mengatakan ‘belum (Yunani: OUPO) pergi’. RSV/NASB men-terjemahkan ‘tidak pergi’, sedangkan NIV/KJV menterjemahkan ‘belum pergi’.
c) WaktuKu untuk menderita dan mati belum tiba.
Jadi maksud Yesus dengan ay 6-7 ialah: kamu tidak dibenci oleh dunia sehingga kamu bisa pergi ke Yerusalem kapanpun kamu mau. Tetapi Aku dibenci oleh dunia sehingga kalau Aku pergi sekarang, penderitaan dan kematianKu akan terjadi sebelum waktunya.
2) Yohanes 7: 7:
a) Yesus dibenci oleh dunia karena Ia bersaksi bahwa pekerjaan-peker-jaannya jahat.
· Kata ‘bersaksi’ ini ada dalam bentuk present tense yang menunjukkan bahwa Yesus terus menerus melakukan hal itu.
Penerapan:
Apakah saudara terus menerus bersaksi bahwa pekerjaan dunia itu jahat? Atau sebentar saudara bersaksi bahwa pekerjaan dunia itu jahat, sebentar lagi saudara setuju dengan pekerjaan dunia, sebentar lagi bahkan saudara sendiri melakukan pekerjaan dunia itu?
· Yesus bersaksi bahwa pekerjaan dunia ini jahat melalui:
* ajaranNya.
Melalui ajaranNya Yesus terus menerus menunjukkan dosa dari dunia dan ini menyebabkan dunia membenciNya.
Barnes’ Notes:
“We may expect that all who preach faithfully against the wickedness of men will excite opposition. Yet this is not to deter us from doing our duty, and, after the example of Jesus, from proclaiming to men their sins, whatever may be the result” (= Kita bisa mengharapkan bahwa semua orang yang dengan setia berkhotbah menentang kejahatan manusia akan membangkitkan perlawanan / oposisi. Tetapi hal ini tidak boleh menghalangi kita untuk melakukan kewajiban kita, sesuai dengan teladan Yesus, untuk memberitakan kepada manusia dosa-dosa mereka, apapun hasil yang akan ditimbulkannya).
Penerapan:
Þ Kalau saudara adalah pengkhotbah / guru sekolah minggu, janganlah takut untuk menegur dosa. Takutlah kepada Allah dan bukan kepada manusia!
Þ Pada waktu saudara mendengar Firman Tuhan, apakah sauda-ra pernah / sering menjadi marah kepada orang / hamba Tuhan yang menegur dosa saudara?
* hidupNya.
Melalui hidupNya yang suci, Yesus menunjukkan kepada dunia akan hidup mereka yang jahat dan ini menyebabkan mereka mem-benciNya (bdk. Yoh 3:19-21).
Renungkan: Kalau saudara hidup brengsek, maka saudara me-restui pekerjaan dunia yang jahat melalui hidup saudara!
b) ‘Dunia tidak dapat membenci kamu’ (ay 7a).
· Sudah jelas bahwa dunia tidak bisa membenci saudara-saudara Ye-sus, karena pada saat itu mereka masih belum percaya sehingga mereka masih termasuk ‘dari dunia’. Bdk. Yoh 15:18-19 17:14.
· Kata-kata Yesus ini merupakan teguran bagi saudara-saudara Yesus.
Calvin:
“When he says that the world cannot hate them, he reproves them for being altogether carnal; for peace with the world can only be purchased by a wicked consent to vices and to every kind of wickedness” (= Pada waktu Ia berkata bahwa dunia tidak dapat membenci mereka, Ia menegur mereka karena mereka sepenuhnya bersifat daging / duniawi; karena damai dengan dunia hanya bisa dibeli dengan suatu persetujuan yang jahat terhadap sifat buruk / perbuatan jahat dan terhadap semua jenis kejahatan).
Penerapan:
Kalau dunia tidak pernah membenci saudara, renungkan: mengapa? Karena saudara menyetujui / tidak pernah mengecam kejahatan / dosa mereka? Karena saudara tidak pernah memberitakan Injil kepada mereka? Karena hidup saudara sama seperti mereka?
Yohanes 7: 11-13:
1) Di sini kita melihat ada perpecahan dalam pandangan tentang Yesus (ay 12):
Ada yang anti Yesus dan menganggap Yesus sebagai penyesat. Ada yang pro Yesus dan menganggap Yesus sebagai orang baik. Tetapi perhatikan bahwa sekalipun mereka pro Yesus, mereka tetap mempunyai pandangan yang sesat tentang Yesus, karena mereka sekedar menganggapnya sebagai ‘orang baik’.
2) Tentang ay 13, ada 2 kemungkinan:
a) Kedua golongan dalam ay 12 sama-sama tidak berani menyatakan pendapat mereka tentang Yesus, karena para tokoh Yahudi belum menyatakan pendapat mereka tentang Yesus.
b) Hanya golongan yang pro Yesus yang tidak berani menyatakan pen-dapatnya karena golongan yang anti Yesus didukung oleh para tokoh Yahudi.
Tidak peduli yang mana yang benar, di sini terjadi suatu ketidakberanian untuk menyatakan kebenaran, karena rasa takut kepada manusia. Ini jelas merupakan hal yang salah!
Tidak peduli saudara adalah orang yang terbuka atau tertutup, orang yang berani atau penakut, orang yang banyak bicara atau pendiam, saudara harus belajar untuk berani menyatakan kebenaran, bukan hanya dalam pengajaran Firman Tuhan, tetapi juga dalam hal-hal yang lain seperti dalam rapat! Bungkamnya orang yang mempunyai kebenaran menyebabkan ketidak-benaran, kesalahan, dan kesesatan semakin merajalela!
-o0o-
YOHANES 7:14-24
Yohanes 7: 14:
1) ‘Waktu pesta sedang berlangsung’ (ay 14a).
NASB: ‘But when it was now the midst of the feast’ (= Tetapi pada saat ada ditengah-tengah pesta itu).
NIV: ‘Not until halfway through the Feast’ (= tidak sebelum setengah jalan dari pesta itu).
Ini menunjukkan bahwa Yesus datang terlambat dalam pesta itu. Ia datang pada waktu pesta itu sudah setengah selesai.
Ini tidak mengajar bahwa kita juga boleh datang terlambat, karena:
a) Yesus sengaja datang terlambat supaya orang-orang Yahudi tidak bisa membunuhNya (ay 1,6-10).
b) Adam Clarke mengatakan bahwa dalam pesta itu ada banyak upacara yang ditambahkan oleh para tokoh Yahudi saat itu, dan ini tidak perlu diikuti.
c) Bagian ini tidak boleh ditafsirkan bertentangan dengan 2Tim 2:3 yang menyebut kita / orang kristen sebagai prajurit / tentara Kristus, yang tentunya harus mempunyai kedisiplinan dalam hal waktu.
2) Beberapa penafsir menganggap bahwa masuknya Yesus ke dalam Bait Suci dengan mendadak ini merupakan penggenapan dari Mal 3:1b yang berbunyi: ‘Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari (bdk. Yoh 7:11) itu akan masuk ke baitNya’.
3) Sekalipun Yesus sengaja datang terlambat untuk menghindari pembunuhan terhadap diriNya, ia jelas bukannya takut kepada orang-orang Yahudi itu. Ini ditunjukkanNya dengan terang-terangan mengajarkan Firman Tuhan dalam Bait Suci (ay 14b).
Penerapan:
Dalam memberitakan Injil (atau melakukan tugas apapun dari Tuhan), kita harus bijaksana untuk tidak melakukannya dengan mendatangi kematian, tetapi kita tidak boleh berkompromi dengan jalan tidak memberitakan Injil!
Yohanes 7: 15:
1) William Barclay berpendapat bahwa ay 15-24 salah letak. Seharusnya ba-gian ini terletak setelah Yoh 5:47, karena bagian ini berhubungan dengan penyembuhan orang lumpuh (ay 23). Jadi ay 14 bersambung ke ay 25.
Tetapi pandangan ini tidak berdasar, karena sekalipun bagian ini terletak di sini, bisa saja pembicaraan tentang penyembuhan orang lumpuh itu terjadi. Jangan lupa bahwa Yohanes tidak menulis setiap detail pembicaraan. Jadi mungkin saja ada bagian yang menyebabkan pembicaraan tentang orang lumpuh itu muncul, tetapi bagian itu tidak dicatat dalam Kitab Suci.
2) ‘Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!’ (ay 15b).
a) Bahwa Yesus dikatakan ‘tanpa belajar’ tidak berarti bahwa Ia tidak pernah belajar Firman Tuhan. Perlu diketahui bahwa semua orang Yahudi diajar Firman Tuhan dari kecil. Dan juga, Luk 2:46,47 jelas menunjukkan bahwa Yesus belajar Firman Tuhan.
Jadi, ‘tanpa belajar’ artinya ‘tidak pernah belajar dalam sekolah theologia / sekolah rabi’ [bdk. Paulus belajar pada Gamaliel (Kis 22:3)].
b) Ada 2 kemungkinan arti dari ucapan ini:
· Ini sekedar menunjukkan keheranan mereka bagaimana Yesus bisa mempunyai pengetahuan begitu hebat padahal tidak pernah masuk sekolah theologia.
· Ini menunjukkan penolakan mereka terhadap ajaran Yesus, atau sedi-kitnya kesangsian mereka terhadap ajaran Yesus, karena Yesus tidak pernah masuk sekolah theologia.
Jawaban Yesus dalam ay 16 yang menunjukkan asal usul ajaranNya kelihatannya menunjukkan bahwa kemungkinan kedua inilah yang benar.
Untuk ini ada 2 hal yang perlu kita ingat:
¨ Pada waktu mendengar Firman Tuhan, bukan urusan kita dari mana pengkhotbahnya mendapatkan hal itu. Urusan kita adalah mengechek kebenaran khotbah itu (bdk. Kis 17:11) dan mentaatinya kalau khot-bah itu sesuai dengan Firman Tuhan.
¨ Roh Kudus bisa mengajar seseorang tanpa menggunakan sekolah theologia, dan karena itu kita tidak boleh menolak secara mutlak se-mua pengkhotbah yang tidak pernah masuk sekolah theologia.
c) Dalam Kis 4:13 dikatakan bahwa rasul-rasul (Petrus dan Yohanes) juga bukan orang terpelajar, karena rasul-rasul juga tidak pernah masuk se-kolah theologia / sekolah rabi.
Ini dipakai oleh gereja-gereja Pentakosta / Kharismatik sebagai dasar untuk mengatakan bahwa hamba Tuhan tidak perlu masuk dalam sekolah theologia. Roh Kudus bisa memimpin mereka dalam berkhotbah / meng-ajar (bdk. Yoh 14:26 16:13).
Jadi, kalau tadi ada pandangan yang extrim yang menganggap bahwa sekolah theologia adalah syarat mutlak untuk boleh berkhotbah, maka sekarang ada extrim sebaliknya yang menganggap bahwa semua hamba Tuhan tidak perlu sekolah theologia.
Perlu saudara ketahui bahwa ada perbedaan yang besar antara rasul-rasul jaman dulu dengan hamba Tuhan jaman sekarang:
· Rasul-rasul adalah orang Yahudi yang hidup dalam penjajahan Roma-wi sehingga mereka bisa menggunakan bahasa Ibrani maupun Yuna-ni, yang merupakan bahasa asli Kitab Suci, sehingga tidak perlu lagi belajar bahasa-bahasa itu.
· Rasul-rasul adalah orang Yahudi sehingga dari kecil dididik Firman Tuhan.
· Rasul-rasul hidup pada jaman dahulu di Palestina sehingga mereka tahu tentang kebudayaan, tradisi, latar belakang Kitab Suci tanpa perlu mempelajarinya lagi.
· Rasul-rasul itu mengikut Yesus selama 3 tahun lebih, mendengarkan ajaranNya, melihat hidupNya yang suci, dan menyaksikan mujijat-mujijatNya yang luar biasa, dan ini lebih hebat dari sekolah theologia manapun!
Hal-hal ini tidak dimiliki oleh hamba-hamba Tuhan jaman sekarang (khu-susnya yang bukan orang Yahudi), sehingga dibutuhkan sekolah theo-logia untuk mengerti hal-hal tersebut di atas.
Yohanes 7: 16-18:
1) Dalam ay 16-17 Yesus berbicara seakan-akan Ia terpisah dengan Allah / Bapa, karena Ia menyesuaikan pembicaraanNya dengan orang banyak itu yang menganggapNya sebagai manusia biasa.
2) Jawaban Yesus dalam ay 16 ini menunjukkan bahwa apa yang Ia ajarkan mempunyai sumber yang lebih tinggi dari semua sekolah theologia Yahudi, yaitu Allah sendiri. Karena itu, menolak ajaran Yesus ini sama dengan menolak Allah sendiri.
3) Yesus tahu bahwa mereka bertanya-tanya dalam hati mereka: dari mana kami bisa tahu bahwa ajaranMu betul-betul dari Allah?
Jawaban pertama yang diberikan oleh Yesus ada dalam ay 17 dimana Yesus berkata: kalau kamu mau taat, kamu akan tahu apakah ajaranKu itu dari Aku sendiri atau dari Allah (bdk. Yoh 8:31-32).
Ini menunjukkan 2 hal:
a) Orang yang mempunyai keinginan untuk mentaati Tuhan, pasti akan dite-guhkan imannya, bahwa ajaran Yesus itu benar-benar dari Allah. Sebalik-nya, kalau kita hidup dalam dosa, maka itu bisa merusak iman kita se-hingga kita menjadi makin ragu-ragu tentang Firman Tuhan.
b) Orang bisa sesat, atau tidak bisa membedakan ajaran yang benar dan ajaran yang sesat / palsu, karena dia memang tidak ingin taat!
Dengan kata lain, adanya penyesatan bisa menunjukkan apakah sese-orang memang cinta Tuhan / ingin mentaati Tuhan atau tidak (bdk. Ul 13:3-4).
Tetapi awas! Kata-kata Yesus ini tidak boleh diartikan seperti ini: ‘Asal saya cinta Tuhan / ingin mentaati Tuhan, maka sekalipun saya tidak belajar Firman Tuhan, saya tidak bakal sesat’. Jangan lupa bahwa ‘belajar Firman Tuhan’ juga merupakan perintah Tuhan, sehingga kalau saudara memang adalah orang yang ingin taat kepada Tuhan, saudara harus belajar Firman Tuhan! Kita juga perlu belajar tentang ajaran-ajaran sesat, tetapi lebih perlu lagi belajar Firman Tuhannya sendiri.
Penerapan:
Ada 2 extrim yang salah:
· Ada orang kristen yang semata-mata / terlalu banyak belajar tentang ajaran sesat (agama lain atau aliran-aliran yang sesat), tetapi kurang belajar tentang Firman Tuhan sendiri.
Illustrasi: untuk bisa tahu uang palsu, kita harus mempelajari uang aslinya! Kalau kita tidak tahu uang aslinya, dan ciri-cirinya secara mendetail, bagaimana kita bisa mengetahui kepalsuan uang yang kita dapatkan?
· Ada juga orang kristen yang sama sekali tidak mau belajar tentang ajaran sesat. Alasannya bermacam-macam, seperti:
* Tiap orang berhak mempunyai kepercayaannya sendiri-sendiri.
* Kita tidak boleh menghakimi mereka.
Tetapi ini bodoh sekali, karena kalau kita tidak mengetahui tentang suatu ajaran sesat, lebih mudah bagi kita untuk jatuh ke dalamnya. Juga, kalau kita tidak mengetahui kesesatan / kesalahan suatu ajaran, maka kita tidak akan berusaha membetulkan mereka yang menganut ajaran tersebut.
Yang benar: harus belajar Firman Tuhannya maupun ajaran sesatnya, dan lalu membandingkan keduanya.
4) ‘berkata-kata dari diriKu sendiri’ (ay 17b).
Maksudnya: Ia berbicara tanpa disuruh oleh Allah, sehingga berita yang Ia beritakan bukan dari Allah tetapi dari diriNya sendiri.
Tak jadi soal apakah pemberitaan berita yang bukan dari Allah ini dilakukan dengan sengaja / sadar atau tidak, ini tetap merupakan ciri nabi palsu (Ul 18:20-22).
5) Sekarang dalam ay 18 Yesus memberikan cara ke 2 untuk bisa mengetahui apakah seorang pemberita Firman itu dari Allah atau bukan. Kalau orang itu mencari hormat untuk dirinya sendiri, maka ia adalah seorang nabi palsu. Kalau ia mencari hormat untuk Allah maka ‘ia benar dan tidak ada ke-tidakbenaran padanya’ (ay 18b). Ini tentu tidak boleh diartikan bahwa orang itu suci atau bahwa ajarannya mutlak benar. Artinya adalah: ia bukan penipu / penyesat / nabi palsu.
Penerapan:
· banyak gereja memusuhi pendeta yang populer karena jemaatnya tersedot. Ini menunjukkan bahwa gereja-gereja itu mencari hormat untuk dirinya sendiri! Sekalipun jemaatnya tersedot dan pindah gereja, asal jemaat itu masih ikut Yesus, itu tidak perlu dipersoalkan!
· banyak gereja menjadi tidak senang kalau ada gereja baru yang muncul, karena mereka takut jemaatnya tersedot. Tetapi kalau ada tempat ibadah agama lain yang didirikan, atau bahkan ada rumah pelacuran / perjudian yang didirikan, mereka tidak peduli! Ini jelas adalah orang sesat yang mencari hormat untuk dirinya sendiri!
· banyak pemberita firman / guru sekolah minggu yang dalam mengajar sengaja memamerkan kepandaiannya supaya dianggap pandai. Misalnya dengan menggunakan bahasa asing tanpa ada gunanya. Ini mencari hormat untuk dirinya sendiri!
· seorang penyanyi atau chairman yang pada waktu melayani hanya bertujuan untuk menunjukkan kehebatannya dalam menyanyi, juga adalah orang yang mencari hormat untuk dirinya sendiri.
Yohanes 7: 19-24:
1) Yohanes 7: 19:
Apa hubungan ay 19 ini dengan bagian sebelumnya?
Ada yang mengatakan: tidak ada hubungannya, karena Yohanes tidak menuliskan semua yang Yesus katakan, tetapi hanya mencupliki saja.
Ada juga yang menghubungkannya dengan cara sebagai berikut: tadi dalam ay 17 Yesus berkata bahwa orang yang ingin taat pada firman Tuhan akan tahu apakah ajaran Yesus itu dari Allah atau bukan. Sekarang dalam ay 19 Yesus menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi itu memang bukan termasuk orang yang ingin taat, karena sekalipun mereka menerima hukum Taurat dari Musa, tetapi mereka tidak ingin mentaatinya. Sebagai bukti bahwa mereka tidak ingin taat, Yesus berkata bahwa mereka ingin membunuhNya (ay 19b).
Tuduhan Yesus ini berhubungan dengan peristiwa penyembuhan orang lumpuh dalam Yoh 5:1-18. Dalam Yoh 5:18 memang dikatakan secara jelas bahwa mereka berusaha untuk membunuh Yesus.
2) Yohanes 7: 20:
Mereka menolak tuduhan Yesus tadi. Ada 2 kemungkinan tentang hal ini:
a) Mereka berdusta / tak mau mengaku bahwa mereka memang mau membunuh Yesus.
b) Yang menjawab adalah orang banyak yang memang tidak tahu bahwa para pemimpin mereka memang berusaha membunuh Yesus.
3) Yohanes 7: 21-23:
a) Yesus mengucapkan bagian ini untuk mengingatkan mereka akan peristiwa penyembuhan orang lumpuh dalam Yoh 5, dimana mereka berusaha membunuh Yesus. Dengan demikian tuduhan Yesus memang benar.
b) Yesus juga sekaligus ingin menunjukkan betapa tidak konsekwennya serangan yang mereka lakukan kepada Yesus karena Ia menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat.
Dalam melakukan penyunatan [sunat sudah ada sebelum Musa (Kej 17:9-10)], maka Tuhan memberikan ketetapan untuk melakukannya pada hari ke 8 (Im 12:3), yang bisa saja jatuh pada hari Sabat. Hal ini mereka ijinkan untuk dilakukan. Lalu mengapa mereka melarang Yesus untuk menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat?
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
· Dengan ini Yesus tidak bermaksud untuk meniadakan hukum hari Sa-bat yang ada dalam Kel 20:8-11, yang melarang orang untuk bekerja ataupun mempekerjakan orang. Hukum ini masih berlaku sampai jaman ini!
Penerapan:
Banyak orang kristen melanggar hukum hari Sabat ini dengan:
* lembur / tetap bekerja pada hari Minggu.
* belajar pada hari Minggu.
* tidak memberi hari istirahat untuk pembantu rumah tangga / pe-gawai.
Ingat bahwa pelanggaran seperti ini bukan termasuk dosa ringan, ka-rena dalam Perjanjian Lama dosa seperti ini diganjar dengan hukuman mati (Kel 34:14-15 Bil 15:32-26).
· Pada hari Sabat bukannya tidak boleh melakukan apa-apa. Ada hal-hal yang tidak dilarang pada hari Sabat:
* Menolong orang / berbuat baik pada hari Sabat (Mat 12:9-13).
Penerapan: Dokter boleh menolong / mengobati orang pada hari Sabat, tetapi bukan dengan tujuan mencari uang.
* Melayani Tuhan (Mat 12:5).
Penerapan: Hamba Tuhan / guru sekolah minggu harus ‘bekerja’ pada hari Sabat! Jadi, janganlah tidak melayani Tuhan dengan alasan bahwa saudara membutuhkan istirahat pada hari Minggu!
4) Yohanes 7: 24:
a) ‘Jangan menghakimi menurut apa yang nampak’ (ay 24a).
NIV: Stop judging by mere appearances (= berhentilah menghakimi semata-mata dari hal yang kelihatan).
Ada hal-hal yang sepintas lalu kelihatan salah, padahal benar. Jangan menghakimi orang yang melakukan hal-hal seperti ini.
b) ‘tetapi hakimilah dengan adil’ (ay 24b).
NIV: and make a right judgment (= dan buatlah penghakiman yang benar).
NASB: but judge with righteous judgment (= tetapi hakimilah dengan penghakiman yang benar).
Ini menunjukkan bahwa kita boleh menghakimi (atau mungkin lebih tepat disebut ‘menilai’), asalkan kita melakukannya dengan benar. Yesus me-larang kita menghakimi (Mat 7:1-5) kalau kita menghakimi secara salah, misalnya:
· motivasi yang salah, misalnya hati yang tidak kasih.
· cara / saat penghakiman yang salah, misalnya menegur dengan keras pada waktu orangnya sedang sangat susah / putus asa.
· penghakiman yang didasarkan atas hal-hal yang kelihatan. Karena bagi kita manusia memang sering ada hal-hal yang tak terlihat, maka kita memang tak boleh sembarangan menghakimi.
c) Ini merupakan ayat yang perlu diperhatikan oleh banyak orang kristen yang dengan terlalu mudah berkata ‘Jangan menghakimi’ kepada:
· orang kristen yang injili, yang berkata bahwa orang yang tidak percaya kepada Yesus pasti akan masuk ke neraka.
· orang kristen yang mengecam ajaran-ajaran / praktek-praktek tertentu yang memang sesat / tidak Alkitabiah / salah, seperti Saksi Yehovah, Mormon, Liberalisme, Toronto Blessing, Roma Katolik, dsb.
-o0o-
YOHANES 7:25-36
Yohanes 7: 25-27:
1) Yohanes 7: 25-26:
a) Ada 3 hal yang diceritakan di sini:
· Beberapa orang Yerusalem ini tahu bahwa para pemimpin Yahudi mau membunuh Yesus.
Dari ay 20 terlihat bahwa banyak orang yang tidak tahu bahwa para pemimpin Yahudi itu ingin membunuh Yesus. Hanya sebagian kecil yang tahu, dan karena itu ay 25 mengatakan ‘beberapa orang Yeru-salem’.
· Tetapi mereka melihat bahwa Yesus ternyata berbicara / mengajar ‘dengan leluasa’ (ay 26a).
NIV/NASB: publicly (= di depan umum).
Hendriksen / Lit: openly (= secara terbuka / terang-terangan).
· Para pemimpin Yahudi itu ternyata tidak mengatakan apa-apa kepa-daNya. Mereka tidak menangkap Yesus ataupun membantah apa yang Ia ajarkan.
Semua ini menyebabkan mereka bertanya-tanya: ‘Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?’ (ay 26).
Sekalipun dari bahasa Yunaninya terlihat bahwa ini adalah suatu perta-nyaan yang mengharapkan jawaban ‘tidak’, tetapi bagaimanapun ini me-nunjukkan munculnya suatu keraguan dalam diri mereka.
Dari sini bisa didapatkan suatu prinsip, yaitu: kalau pemimpin gereja membiarkan adanya hal yang salah, maka:
* jemaat bisa menganggap pemimpin menyetujui hal yang salah itu.
* jemaat bisa menganggap yang salah itu sebagai benar.
Penerapan:
¨ Kalau ada pengkhotbah yang memberitakan ajaran yang salah, apa-lagi sesat, pemimpin gereja tidak boleh diam, tetapi harus memban-tahnya!
¨ Kalau terjadi praktek-praktek yang salah dalam gereja, pemimpin gereja harus menyerangnya, supaya hal itu tidak dianggap benar! Bdk. Gal 2:11-14.
¨ Apakah selama ini saudara mendiamkan saja ajaran / pratek yang salah dalam gereja saudara? Janganlah menjadi seorang pengecut yang berkompromi dengan kesalahan / kesesatan!
b) Calvin berkata bahwa orang-orang Yerusalem itu melupakan Providence of God yang menjaga Yesus sehingga Ia tidak diapa-apakan sebelum waktunya tiba.
Juga pada jaman sekarang kalau kita bisa memberitakan Injil / Firman Tuhan dan ternyata tidak diapa-apakan, itu karena adanya Providence of God yang menjaga kita.
2) Yohanes 7: 27:
a) Ada beberapa penafsiran tentang ay 27 ini:
William Hendriksen mengatakan bahwa pada saat itu mungkin ada 2 pandangan tentang asal usul Mesias:
· Ada yang berpendapat bahwa Mesias itu berasal dari Betlehem (ay 41-42). Ini didasarkan pada Mikha 5:1 (bdk. Mat 2:5-6).
· Ada yang berpendapat bahwa Mesias itu tidak diketahui asal usulnya (ay 27). Ini mungkin didasarkan pada:
* Mal 3:1.
* Daniel 7:13.
* Yes 53:8 (KJV): and who shall declare his generation? (= dan siapa yang akan menyatakan keturunannya?).
Tetapi ada penafsir lain yang berpendapat bahwa golongan kedua ini bukannya tidak mengakui bahwa Mesias berasal dari Betlehem, tetapi mereka percaya bahwa setelah lahir di Betlehem, Mesias itu akan disem-bunyikan secara misterius, dan nanti akan muncul secara mendadak (bdk. Mat 24:23,26).
Bagaimanapun juga golongan kedua ini jelas mempunyai pengertian yang salah, yang menyebabkan mereka menolak Kristus. Terlihat dengan jelas bahwa pengertian yang salah tentang hal yang kelihatannya teoritis ini (pengertian tentang asal usul Mesias), ternyata membawa mereka pada kesesatan / kebinasaan.
Penerapan:
Hal-hal yang teoritis / doktrinal adalah hal-hal yang sangat penting, dan karena itu kita harus mau belajar hal-hal seperti itu!
b) Calvin berkata bahwa ay 27 ini menunjukkan bahwa setan selalu bisa memberi alasan untuk menolak / tidak mempercayai / tidak datang kepa-da Kristus. Tadi mereka menolak Kristus / tidak datang kepada Kristus karena takut pada para pemimpin mereka, sekarang sekalipun kelihat-annya para pemimpin mereka tidak apa-apa, mereka menemukan alasan lain untuk menolak / tidak datang kepada Kristus.
Penerapan:
Kalau sampai saat ini saudara adalah orang yang belum percaya kepada Kristus, maka renungkan hal ini: setan tidak akan kekurangan alasan untuk menolak / tidak mempercayai Kristus! Misalnya:
· Saya orang baik, tidak butuh Juruselamat.
· Yesus bukan satu-satunya jalan ke surga.
· Yang penting sekarang ini adalah uang / kesenangan / dunia.
· Ada banyak kesibukan dengan pekerjaan / study.
· Saya kan sudah punya agama lain.
· Saya toh sudah ke gereja / dibaptis dsb.
· Yang penting saya berbuat baik dan tidak menjahati orang.
· Mumpung masih muda, nikmatilah masa muda lebih dulu.
· Dsb.
Kalau setan bisa memberi banyak alasan supaya seseorang tidak mau datang / percaya kepada Yesus, ia tentu juga bisa memberi alasan supaya kita tidak pergi ke gereja, tidak berdoa, tidak belajar Firman Tuhan, tidak melayani Tuhan, tidak mentaati Tuhan dsb. Karena itu setiap kali saudara mendapat alasan-alasan seperti itu pikirkan baik-baik apakah itu adalah alasan yang bisa dibenarkan oleh Kitab Suci atau tidak. Juga ingat bahwa di hadapan manusia (pendeta / majelis) saudara bisa beralasan, tetapi di hadapan Allah yang mahatahu, semua alasan itu tidak berguna!
Yohanes 7: 28-30:
1) Ay 28a: ‘Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana Aku datang’.
Kebanyakan penafsir, termasuk Calvin, menganggap bahwa ini adalah suatu irony (= ejekan). Seakan-akan Yesus berkata: ‘Kamu tahu semua tentang Aku dan karena itu kamu merendahkan Aku. Tetapi Allah yang mengutus Aku’.
Dengan demikian, pada waktu Yesus mendengar / mengetahui tentang pandangan sesat mereka (dalam ay 27), Yesus tidak diam, tetapi menyerang pandangan sesat itu.
2) Ay 28b: ‘Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal’.
Yesus mengatakan bahwa mereka tidak kenal Allah, karena ‘tidak kenal Yesus’ sama saja dengan ‘tidak kenal Allah’ (bdk. Yoh 14:7a).
3) Ay 29: Yesus mengkontraskan diriNya sendiri dengan orang-orang Yahudi yang tidak mengenal Allah itu. Ia mengenal Allah, karena Ia datang dari Allah dan Ia diutus oleh Allah.
4) Ay 30: Tuduhan ‘tidak kenal Allah’ adalah suatu tuduhan yang luar biasa hebatnya bagi orang Yahudi, sehingga mereka lalu berusaha menangkap Yesus. Tetapi toh mereka tidak menyentuh Dia, karena saatnya belum tiba. Jadi, lagi-lagi disini terlihat bahwa Providence of God melindungi Yesus.
Penerapan:
Nasib maupun kematian kita ada dalam tangan Allah. Sekalipun ada banyak bahaya, penyakit, dsb yang sebetulnya bisa menyakiti atau membunuh kita, kita aman sampai Allah, sesuai dengan rencanaNya, mengijinkan kematian kita.
Tetapi awas, ini tidak berarti bahwa kita boleh mencari bahaya / kematian!
Yohanes 7: 31-36:
1) Yohanes 7: 31:
a) Calvin berkata bahwa ‘percaya’ dalam ay 31 bukanlah betul-betul iman, tetapi persiapan untuk beriman. Ini terlihat dari: dasar kepercayaan mereka hanyalah mujijat yang Kristus lakukan (ay 31b).
Tetapi Adam Clarke mengatakan bahwa Perjanjian Lama memang menu-buatkan bahwa Mesias akan melakukan banyak mujijat (Yes 35:5-6). Jadi bisa saja bahwa mereka sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, karena mereka melihat bahwa Yesus cocok dengan nubuat Perjanjian Lama tentang Mesias. Dalam hal ini iman mereka berdasarkan pada Firman Tuhan.
b) Sekalipun banyak yang menolak / memusuhi Yesus, tetapi ternyata juga ada buah dalam pelayanan / pemberitaan Injil yang Yesus lakukan.
Penerapan:
Dalam pelayanan kita, berlaku hal yang sama. Sekalipun banyak yang menolak / acuh tak acuh, kita harus terus melayani, karena nanti pasti akan ada buahnya.
Kalau saudara adalah pengkhotbah / guru sekolah Minggu / guru agama yang dalam mengajar merasa bahwa pemberitaan Injil / Firman Tuhan yang saudara lakukan itu ditolak / tidak ada gunanya, maka teruslah mengajar sambil banyak berdoa, memperbaiki cara pengajaran dsb, karena nanti pasti akan ada buahnya (dengan catatan: saudara memang dipanggil Tuhan dalam pelayanan itu dan saudara mempunyai karunia dalam pelayanan itu).
2) Yohanes 7: 32:
a) Adanya orang-orang yang percaya kepada Yesus dalam ay 31, menye-babkan terjadinya ay 32, dimana imam-imam kepala dan orang-orang Farisi menyuruh penjaga Bait Allah untuk menangkap Yesus.
William Hendriksen:
“The men who should have been most zealous in their defence of Christ and his kingdom actually send officers to arrest the Messiah” (= orang-orang yang seharusnya paling bersemangat mempertahankan Kristus dan KerajaanNya betul-betul mengirimkan pengawal untuk menangkap Mesias).
Penerapan:
Jangan heran kalau banyak gereja jaman sekarang juga dikuasai ‘mafia’ seperti itu, sehingga orang yang mengerti Kitab Suci dan bersemangat memberitakan Injil / Firman Tuhan, justru dikucilkan! Sejak jaman dahulu mafia semacam ini sudah ada! Kalau saudara adalah ‘mafia’ seperti ini, bertobatlah sebelum Tuhan menghancurkan saudara! Kalau saudara adalah orang yang dikucilkan oleh ‘mafia’ seperti ini, jangan kecil hati. Teruslah melayani Tuhan, dan kalau saudara tidak bisa melayani di gereja saudara sendiri, pindahlah ke gereja lain yang tidak dikuasai oleh ‘mafia’ seperti itu!
b) Mungkin sekali para imam kepala dan orang Farisi itu menyuruh me-nangkap Yesus karena menganggap Yesus sebagai saingan yang harus disingkirkan.
Penerapan:
Jaman sekarang juga ada pendeta-pendeta yang tidak mau pendeta lain yang khotbahnya lebih baik dari dia, berkhotbah di gerejanya, supaya ia tidak kalah saingan. Jelas bahwa orang-orang ini bukanlah hamba Tuhan tetapi nabi palsu! Kalau saudara adalah pendeta seperti ini bertobatlah, dan janganlah hidup untuk ego saudara sendiri, tetapi hiduplah untuk kemuliaan Tuhan. Maulah memuliakan Tuhan sekalipun itu harus meren-dahkan diri saudara sendiri!
3) Yohanes 7: 33-36:
a) ‘Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu’ (ay 33a).
Ini memang terjadi kira-kira 6 bulan sebelum penyaliban.
Kata-kata Yesus ini juga menunjukkan bahwa rencana mereka menying-kirkan Yesus tidak akan berhasil sebelum ‘sedikit waktu’ itu berlalu sesuai dengan Rencana Allah.
b) ‘Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku’ (ay 33b).
Ini menunjuk pada kenaikanNya ke surga.
Jadi, sekalipun nanti orang-orang Yahudi itu berhasil membunuh Yesus, itu tidak akan menghancurkan Yesus, tetapi sebaliknya Ia akan menjadi lebih hebat!
Penerapan:
· Hal yang sama terjadi pada gereja / orang kristen. Sekalipun ada penindasan terhadapnya, yang kelihatannya bisa menghancurkannya, tetapi akhirnya akan terlihat bahwa ia akan muncul dengan lebih hebat / mulia!
· Kalau saudara adalah orang kristen yang tertindas, janganlah putus asa! Tuhan tidak akan memberikan sesuatu yang betul-betul akan menghancurkan saudara! Semua yang Ia berikan, pada akhirnya akan membawa kebaikan kepada saudara!
c) Ay 34: ‘Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat dimana Aku berada’.
Ini menunjukkan bahwa setiap orang harus menggunakan kesempatan untuk datang kepada Yesus dengan sebaik-baiknya, karena kalau tidak akan datang suatu waktu dimana mereka tidak lagi bisa menemukan Yesus.
Bandingkan ini dengan ayat-ayat di bawah ini:
· Yes 55:6.
· Amsal 1:24-28.
· Amos 8:11-12
· Kej 25:29-34 27:30-40 Ibr 12:16-17.
Esau yang tadinya merendahkan hak kesulungan, lalu mencarinya dengan air mata, tetapi sia-sia!
d) Yohanes 7: 35-36 menunjukkan ketidakmengertian / kebodohan orang-orang Yahudi itu. Memang, makin seseorang mengeraskan hati dan menolak kebenaran, makin ia menjadi bodoh!
-o0o-
YOHANES 7:37-52
Yohanes 7: 37-39:
1) ‘Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu’ (ay 37a).
Ul 16:13 mengatakan bahwa hari raya Pondok Daun (Yoh 7:2) berlangsung 7 hari, tetapi Im 23:36 mengatakan adanya hari yang ke 8. Tidak jelas yang dimaksud oleh Yohanes dengan ‘hari terakhir’ atau ‘puncak perayaan’ itu yang hari ke 7 atau hari ke 8. Hal ini banyak diperdebatkan oleh para penafsir, tetapi saya menganggap ini tidak terlalu perlu untuk dipersoalkan.
2) ‘Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum. Barangsiapa percaya kepadaKu ...’ (ay 37b-38a).
a) Kata ‘haus’ menunjukkan bahwa orangnya merasakan kebutuhan akan minuman.
Kalau seseorang tidak merasakan bahwa dirinya mempunyai kebutuhan rohani (keselamatan, pengampunan dosa, dsb), maka ia tidak akan datang kepada Yesus.
Tetapi siapapun yang merasa bahwa dirinya mempunyai kebutuhan rohani ini, maka ay 37 ini merupakan undangan dari Yesus untuk datang dan percaya kepadaNya!
b) Kata-kata ‘datang kepadaKu dan minum’ dalam ay 37b, artinya sama dengan kata ‘percaya’ dalam ay 38a.
c) Dalam perayaan hari raya Pondok Daun ada upacara pengambilan air dari kolam Siloam, untuk lalu dibawa ke Bait Allah dan disiramkan ke mezbah (Ini upacara yang tidak pernah diajarkan oleh Perjanjian Lama; entah dari mana orang-orang Yahudi itu mendapatkan upacara itu).
William Hendriksen mengatakan bahwa air itu:
· mengingatkan mereka akan air dari batu karang yang diminum oleh nenek moyang mereka pada waktu ada di padang gurun.
· menunjuk ke depan pada kelimpahan rohani pada jaman Mesias.
Dengan hal itu sebagai latar belakang, Yesus mengucapkan ay 37-39 ini! Dan ini menunjukkan bahwa Yesus ingin mengalihkan mereka dari ‘seke-dar simbol’ kepada diriNya sendiri.
Penerapan:
Kalau saudara adalah orang yang hanya terpancang / bersandar pada hal-hal yang merupakan simbol, seperti salib, Baptisan, dan Perjamuan Kudus, maka datanglah kepada Yesus, karena tanpa datang kepadaNya semua simbol itu tidak ada gunanya!
3) ‘Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup’ (ay 38b).
Ini menunjukkan bahwa orang yang mau percaya kepada Yesus akan:
a) Menerima Roh Kudus (ay 39).
Seharusnya seseorang akan langsung menerima Roh Kudus pada saat ia percaya kepada Yesus. Tetapi baik ay 38b maupun ay 39a menggunakan kata ‘akan’ yang menunjukkan bentuk akan datang (future tense). Menga-pa? Alasannya diberikan dalam ay 39b: ‘sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan’.
· Ingat bahwa Yoh 7 ini terjadi sebelum hari Pentakosta (Kis 2:1-13), sehingga orang yang percaya kepada Yesus belum menerima Roh Kudus dan baru akan menerimaNya pada hari Pentakosta. Tetapi setelah hari Pentakosta orang yang percaya Yesus akan langsung menerima Roh Kudus (Kis 8:9-17 merupakan satu-satunya perke-cualian. Saya menjelaskan tentang hal ini dalam buku ‘Kisah Rasul’ dan ‘Kharismatik’).
· ‘sebab Roh itu belum datang’.
Lit: For as yet there was no spirit (= karena saat itu Roh belum ada).
Tentu sebetulnya yang dimaksudkan bukan bahwa Roh Kudus itu betul-betul belum ada. Roh Kudus itu kekal karena Ia adalah Allah sendiri. Maksudnya adalah bahwa saat itu Roh Kudus belum diberikan. Adam Clarke mengatakan bahwa ada beberapa manuscript yang memberikan kata ‘given’ (= diberikan).
· ‘karena Yesus belum dimuliakan’.
Ini menunjuk pada kenaikan Yesus ke surga. Jadi, sama dengan Yoh 16:7, ay 39 ini mengatakan bahwa kalau Yesus belum naik ke surga, maka Roh Kudus tidak akan diberikan.
Tetapi sebelum Yesus naik ke surga, Ia harus menyelesaikan misiNya untuk menebus dosa manusia. Ia harus mengalami kematian dan ke-bangkitan lebih dulu. Semua ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kalau tidak ada penebusan, maka tidak ada pemberian Roh Kudus. Dan karena itu, orang yang belum mempunyai Yesus sebagai Penebus dosa, tidak akan menerima Roh Kudus.
b) Dipuaskan kebutuhan rohaninya sampai berlimpah-limpah sehingga ia bisa menjadi alat Tuhan untuk memuaskan kebutuhan rohani orang lain.
Leon Morris mengatakan: kalau kita sudah datang kepada Yesus dan mengalami kepuasan rohani, tetapi kita tidak mau menjadi alat Tuhan untuk memuaskan kebutuhan rohani orang lain (dengan membawa orang itu kepada Yesus), maka kita seperti Laut Mati (Dead Sea). Laut Mati hanya menerima air dari S. Yordan tetapi tidak mengalirkannya sehingga kadar garamnya menjadi begitu tinggi sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di dalamnya.
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang hanya mau dilayani / menerima Firman, tetapi tidak mau melayani dan menyalurkan Firman kepada orang lain?
4) ‘seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci’ (ay 38b).
Ada penafsir yang menghubungkan bagian ini dengan ‘percaya kepadaKu’, dan lalu menafsirkan bahwa kita harus percaya kepada Yesus seperti yang diajarkan oleh Kitab Suci.
Tetapi mayoritas penafsir menghubungkan bagian ini dengan bagian selanjutnya yaitu ‘Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup’. Yang menjadi problem dengan penafsiran ini adalah: dalam Perjanjian Lama tidak ada ayat yang seperti ini. Tetapi para penafsir lalu mengatakan bahwa Yesus tidak mengutip satu ayat tertentu dari Perjanjian Lama, tetapi gabungan atau intisari dari ayat-ayat seperti Yes 58:11 Yes 44:3.
Yohanes 7: 40-44:
1) Yohanes 7: 40-42 menunjukkan adanya 3 golongan:
a) Ay 40b: Orang-orang yang menganggap Yesus sebagai ‘nabi yang akan datang’ (Lit: the prophet). Ini berhubungan dengan nubuat tentang akan datangnya seorang nabi dalam Ul 18:15-18. Sebetulnya nabi itu adalah Mesias sendiri, tetapi mereka membedakan nabi itu dengan Mesias (Yoh 1:25).
Orang-orang ini jelas tidak membenci / menolak Yesus dan ajaranNya. Mereka bahkan bisa dikatakan pro Yesus, tetapi sebetulnya iman mereka belum memadai karena mereka belum mempercayai Yesus sebagai Mesias / Anak Allah.
Penerapan:
Sekalipun saudara tidak anti Yesus, atau bahkan saudara termasuk seorang ‘simpatisan Kristen’, saudara tidak akan lolos dari hukuman kekal di neraka, kecuali saudara betul-betul percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara.
b) Ay 41a: Orang-orang yang menganggap Yesus sebagai Mesias.
c) Ay 41b-42: Orang-orang yang menentang ke-Mesias-an Yesus.
Alasan penolakan mereka:
· Kitab Suci berkata bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem (ay 42). Ini memang benar!
· Yesus tidak berasal dari Betlehem tetapi dari Galilea (Nazaret).
Berita yang salah ini hanya mereka dapatkan dari kabar angin saja, dan langsung mereka anggap sebagai kebenaran, dan ini menyebab-kan kesesatan dan kebinasaan mereka!
Adam Clarke:
“Had they examined the matter a little farther, they would have found that he had his birth exactly as the prophets had foretold; but, for want of this necessary examination, they continued in unbelief, and rejected the Lord that bought them. Many still lose their souls nearly in the same way. They suffer themselves to be led away by common report, and become prejudiced against the truth, refuse to give it a fair hearing, or to examine for themselves” (= Andaikata mereka menyelidiki persoalan itu lebih jauh, mereka akan mendapatkan bahwa kelahiranNya persis seperti yang di-nubuatkan oleh nabi-nabi; tetapi, karena tidak melakukan penyelidikan yang diperlukan itu, mereka tetap dalam ketidak-percayaan mereka, dan menolak Tuhan yang membeli mereka. Banyak orang kehilangan jiwa mereka dengan cara yang hampir sama. Mereka membiarkan diri mereka dituntun oleh desas desus, dan menjadi berprasangka terhadap kebenaran, menolak untuk memberikan pendengaran yang adil / tak memihak, atau untuk menyelidiki untuk diri mereka sendiri).
2) Ay 43: mengatakan bahwa lalu timbullah pertentangan / perpecahan di antara orang banyak karena Yesus. Inilah yang Yesus maksudkan dengan Mat 10:34-36 dimana Ia berkata bahwa Ia bukan datang untuk membawa damai tetapi membawa pedang! Dimanapun Injil diberitakan, hal semacam ini bisa terjadi!
3) Yohanes 7: 44: ada orang-orang yang mau menangkap Yesus tetapi tidak berani menyentuhNya.
Ini lagi-lagi terjadi karena adanya Providence of God yang melindungi Yesus karena waktuNya untuk mati belum tiba.
Yohanes 7: 45-52:
1) Yohanes 7: 45-46:
a) Ini adalah penjaga-penjaga Bait Allah yang dalam ay 32 disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi untuk menangkap Yesus.
b) Sekalipun dalam ay 32 tidak dituliskan, tetapi pasti mereka disuruh menangkap Yesus dengan pesan seperti dalam Mat 26:5, yaitu jangan sampai timbul keributan, karena Romawi paling benci pada keributan.
Mungkin sekali lalu para penjaga itu terus mendekati Yesus, sambil me-nantikan kesempatan untuk bisa menangkap Yesus tanpa menimbulkan keributan.
Pada waktu mereka dekat dengan Yesus mereka tentu mendengar semua kata-kata / ajaran Yesus. Dan makin lama mereka mendengar kata-kata / ajaran Yesus, makin mereka merasakan bahwa tidak pernah ada orang berbicara seperti itu. Dari kata-kata Yesus itu mereka bisa merasakan adanya kasih, hikmat, kesucian, kebenaran, dan terutama kuasa ilahi!
Akhirnya mereka kembali kepada para imam dan orang Farisi, dan mereka melaporkan bahwa mereka tidak menangkap Yesus. Alasan yang mereka kemukakan bukan karena mereka tidak bisa menangkapNya tanpa menimbulkan keributan, tetapi karena mereka merasakan bahwa belum pernah ada seorang manusia berkata-kata seperti Yesus (ay 46)!
c) Sekalipun merasakan adanya kuasa ilahi dalam kata-kata Yesus, sung-guh sayang bahwa para penjaga itu hanya tidak menangkap Yesus, tetapi tidak bertobat!
Penerapan: jaman sekarang juga ada banyak orang yang pada waktu mendengar Injil / Firman Tuhan, merasakan kebenaran dan kuasa ilahi dalam pemberitaan itu, tetapi tidak bertobat!
2) Yohanes 7: 47-49: Ini reaksi dari orang-orang Farisi terhadap laporan dari para penjaga itu.
a) ‘Adakah kamu juga disesatkan?’ (ay 47b).
· ‘disesatkan’.
RSV/NASB: led astray (= disesatkan).
NIV/KJV/Lit: deceived (= ditipu).
Mereka beranggapan bahwa orang yang percaya / ikut Yesus adalah orang yang sudah disesatkan / ditipu. Hal ini bukan hanya bisa terjadi pada jaman dahulu, tetapi juga pada jaman sekarang. Jangan terlalu merasa heran kalau karena iman saudara kepada Yesus saudara dianggap sebagai orang sesat! Setan senang menyebut yang putih sebagai hitam dan sebaliknya.
· kata ‘juga’ menunjukkan bahwa mereka beranggapan bahwa sebelum saat itu sudah ada orang yang disesatkan / ditipu oleh Yesus.
b) Yohanes 7: 48:
Maksud mereka dengan kata-kata ini adalah: tidak ada pemimpin agama / orang Farisi yang ada dipihak Yesus. Mengapa kamu mau berpihak pada Yesus?
Mereka mengucapkan ini karena jemaat biasanya mbebek saja pada pemimpinnya!
c) Yohanes 7: 49:
· Ini mereka ucapkan untuk menunjukkan bahwa orang yang ada di-pihak Yesus hanyalah dari kalangan orang banyak. Dan mereka bisa ikut Yesus, berarti ditipu / disesatkan oleh Yesus, karena mereka tidak mengerti hukum Taurat / Firman Tuhan.
· Kalau mereka berkata bahwa orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat, tentu maksudnya bukanlah bahwa mereka sama sekali tidak mengenal hukum Taurat. Maksudnya: mereka tidak mengenal hukum Taurat seperti orang-orang Farisi.
· Mereka mengatakan bahwa orang banyak yang tak mengenal hukum Taurat itu terkutuk.
Mengapa? Karena tidak mengenal hukum Taurat berarti tidak men-taatinya, dan tidak mentaati hukum Taurat berarti terkutuk (Ul 27:26).
Tetapi orang-orang Farisi itu lupa bahwa sekalipun mereka mengenal hukum Taurat, tetapi mereka juga adalah orang terkutuk, karena tak seorangpun bisa taat sempurna, dan ketidaktaatan sedikit saja sudah menyebabkan terkutuk (Ul 28:1,15-dst).
Tetapi Yesus telah memikul kutuk hukum Taurat itu pada waktu Ia tergantung di kayu salib (Gal 3:10-13). Karena itu, kalau saudara mau percaya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, maka saudara akan dibebaskan dari kutuk itu!
3) Yohanes 7: 50-52:
a) Nikodemus disebut sebagai ‘seorang dari mereka’ (ay 50), karena ia memang seorang pemimpin agama / orang Farisi (bdk. Yoh 3:1).
b) Ay 51 ini didasarkan pada Ul 19:16-18. Seseorang tidak boleh dihakimi tanpa didengarkan kesaksian / pembelaannya lebih dulu!
Penerapan:
Jangan saudara menyalahkan / menghukum anak atau pegawai / pem-bantu, tanpa memberinya kesempatan untuk membela diri! Siapa tahu ia memang tidak salah.
c) Ay 51 ini menunjukkan Nikodemus pro Yesus dan Nikodemus membela Yesus, sekalipun tidak secara explicit tetapi secara implicit.
d) Yohanes 7: 52:
· Rupanya orang-orang Farisi ini tidak bisa menjawab kata-kata Niko-demus ini, dan karena itu mereka menjadi marah dan ‘menyerang’ Nikodemus dengan kata-kata ini. Orang-orang Farisi marah kepada Nikodemus karena:
* Baru saja mereka mengatakan bahwa tidak ada pemimpin / orang Farisi yang pro Yesus, tetapi sekarang Nikodemus ternyata pro Yesus.
* Baru saja mereka mengutuki orang banyak karena tidak mengenal hukum Taurat, tetapi sekarang Nikodemus menunjukkan bahwa mereka tidak menuruti hukum Taurat dalam menghakimi Yesus.
Penerapan:
Kalau saudara kalah dalam berargumentasi, apakah saudara meng-akui kekalahan itu, atau saudara lalu mengalihkan pembicaraan / menjadi marah?
· Perlu diketahui bahwa kata-kata mereka dalam ay 52b, yang menyata-kan bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea, adalah salah. 2Raja-raja 14:25 menyatakan bahwa nabi Yunus berasal dari Gat-Hefer yang termasuk Galilea!
e) Tidak adanya jawaban dari Nikodemus menunjukkan bahwa ia kurang berani dalam membela Yesus / menentang orang-orang Farisi.
Penerapan:
Kalau mau menentang kesesatan / membela kebenaran dalam gereja, kita harus habis-habisan! Jangan berhenti di tengah jalan! Ingat kata-kata Yesus dalam Mat 16:25 yang berbunyi: “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”.
-o0o-
YOHANES 7:53-8:11
ASLI / TIDAKNYA BAGIAN INI
Di atas Yoh 7:53, NIV menuliskan kata-kata ini:
“The earliest and most reliable manuscripts do not have John 7:53-8:11” (= manuscript-manuscript yang paling kuno dan paling dapat dipercaya tidak mempunyai Yoh 7:53-8:11).
NASB meletakkan seluruh bagian ini dalam tanda kurung dan memberi catatan sebagai berikut:
“John 7:53-8:11 is not found in most of the old manuscript” (Yohanes 7:53-8:11 tidak ditemukan dalam mayoritas manuscript kuno).
Footnote / catatan kaki RSV berkata sebagai berikut:
“The most ancient authorities omit 7.53-8.11; other authorities add the passage here or after 7.36 or after 21.25 or after Luke 21.38 with variations of text” (= otoritas-otoritas yang paling kuno membuang 7:53-8:11; otoritas-otoritas yang lain menambahkan bagian ini di sini atau setelah 7:36 atau setelah 21:25 atau setelah Luk 21:38 dengan perbedaan-perbedaan text).
ASV meletakkan bagian ini dalam kurung dan lalu memberikan catatan kaki sebagai berikut:
“Most of the ancient authorities omit John 7.53-8.11. Those which contain it vary much from each other” (= Mayoritas otoritas-otoritas kuno menghapus Yoh 7:53-8:11. Mereka yang mempunyainya berbeda banyak satu dengan yang lainnya).
Dalam NEB (New English Bible), bagian ini ditulis pada akhir dari Injil Yohanes. , dan diberi footnote / catatan kaki yang berbunyi sebagai berikut:
“This passage, which in the most widely received editions of the New Testament is printed in the text of John 7.53-8.11, has no fixed place in our ancient manuscripts. Some of them do not contain it at all. Some place it after Luke 21.38, others after John 7.36, or 7.52, or 21.24” (= Bagian ini, yang dalam edisi Perjanjian Baru yang paling banyak diterima dicetak dalam text dari Yoh 7:53-8:11, tidak mempunyai tempat yang tetap / tertentu dalam manuscript-manuscript kita yang kuno. Beberapa dari mereka tidak mempunyai bagian ini sama sekali. Beberapa menempatkannya setelah Luk 21:38, yang lain setelah Yoh 7:36, atau 7:52, atau 21:24).
I) Argumentasi untuk menolak bagian ini:
1) Kebanyakan / mayoritas manuscript tidak mempunyai bagian ini.
Manuscript-manuscript ini terbagi 2:
1. Ada yang setelah Yoh 7:52 langsung menuliskan Yoh 8:12.
2. Ada yang memberikan tempat kosong antara Yoh 7:52 dan Yoh 8:12.
Manuscript yang tertua dan terbaik justru tidak mempunyai bagian ini, dan manuscript yang mempunyai bagian ini justru adalah manuscript yang tidak terlalu dipercaya, karena mengandung banyak kesalahan.
2) Manuscript yang mempunyai mempunyai bagian ini:
a) Ada yang memberikan tanda asterisks (tanda *) atau obeli.
Dalam kamus dikatakan bahwa obeli adalah: ‘a mark (- or ¸) used in ancient manuscripts to indicate questionable passages or readings’ [= suatu tanda (- atau ¸) yang digunakan dalam manuscript-manuscript kuno untuk menunjukkan / menyatakan bagian-bagian atau bacaan-bacaan yang diragukan].
b) Ada yang meletakkannya pada tempat yang berbeda-beda.
1. Ada yang meletakkannya setelah Yoh 7:36.
2. Ada yang meletakkannya setelah Yoh 7:44.
3. Ada yang meletakkannya setelah Yoh 7:52 (ini paling banyak).
4. Ada yang meletakkannya pada akhir Injil Yohanes.
a. Ada yang setelah Yoh 21:24.
b. Ada yang setelah Yoh 21:25.
5. Ada yang meletakkannya bukan dalam Injil Yohanes, tetapi dalam Injil Lukas (setelah Luk 21:38).
c) Mempunyai perbedaan text (variasi text) yang sangat banyak satu dengan yang lain.
Variasi itu adalah sbb:
1. 7:53 - ada manuscript yang menggunakan ‘own house’ (= rumah-nya sendiri), dan ada manuscript yang menggunakan ‘own people / place’ (= umatnya / kumpulannya sendiri / tempatnya sendiri).
2. 8:2 - Ada manuscript yang hanya mengatakan ‘early’ (= pagi / awal), dan ada manuscript yang mengatakan ‘early in the morning’ (= sangat awal pada pagi itu).
3. 8:2 - ada manuscript yang memberikan kata-kata ‘Ia duduk dan mengajar mereka’, dan ada manuscript yang tidak mempunyai bagian itu.
4. 8:3 - ada manuscript yang mengatakan ‘ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi’, dan ada manuscript yang mengatakan ‘imam-imam kepala dan orang-orang Farisi’.
5. 8:3 - ada manuscript yang mengatakan ‘berbuat zinah’ (Yunani: MOICHEIA), dan ada manuscript yang sekedar mengatakan ‘berbuat dosa’ (Yunani: HAMARTIA).
6. 8:4 - ada manuscript yang mengatakan ‘the priests’ (= imam-imam), dan ada manuscript yang menggunakan istilah ‘mereka’.
7. 8:4 - ada manuscript yang menambahkan kata-kata ‘that they might have an accusation against him’ (= supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan / menuduhNya). Kebanyakan manuscript meletakkan bagian ini pada ay 6, tetapi ada juga manuscript yang meletakkannya pada ay 8 atau ay 11.
8. 8:6 - ada manuscript yang menghapus ay 6a (dan memindahkannya ke ay 4).
9. Yohanes 8:6 - ada manuscript yang menambahkan kata-kata ‘the sins of each one of them’ (= dosa-dosa dari setiap orang dari mereka). Beberapa manuscript memberikan tambahan ini pada 8:8.
10. 8:6 - untuk ay 6b ada manuscript yang menambahkan kata-kata ‘seeming as if he did not hear’ (= seakan-akan Ia tidak mendengar).
Karena itu KJV menterjemahkan: “wrote on the ground, as though he heard them not” (= menulis di tanah, seakan-akan Ia tidak mendengar mereka).
11. Yohanes 8:7 - ada manuscript yang mengatakan ‘said unto them’ (= berkata kepada mereka), dan ada manuscript yang hanya berkata ‘saith’ (= berkata).
12. 8:8 - ada manuscript yang manambahi kata-kata ‘with his finger’ (= dengan jariNya), seperti dalam ay 6.
13. Yohanes 8:8 - ada manuscript yang menambahi kata-kata ‘the sins of everyone of them’ (= dosa-dosa dari setiap mereka).
14. Yohanes 8:9 - ada manuscript yang mengatakan ‘each of the Jews’ (= setiap orang Yahudi itu), dan ada manuscript yang mengatakan ‘each one of them’ (= setiap orang dari mereka).
15. 8:9 - ada manuscript yang menambahi kata-kata ‘reproved by their conscience’ (= ditegur oleh hati nurani mereka).
Karena itu KJV menterjemahkan 8:9 ini sbb: “And they which heard it, being convicted by their conscience, went out one by one, ...” (= Dan mereka yang mendengarnya, diyakinkan oleh hati nurani mereka, lalu pergi satu per satu, ...).
16. 8:9 - ada manuscript yang mengatakan ‘mulai dari yang tertua’, dan ada manuscript yang mengatakan ‘mulai dari yang tertua, sampai semua pergi’.
Karena itu dalam KJV ada kata-kata ‘and even unto the last’ (= dan bahkan sampai pada yang terakhir).
17. 8:9 - ada manuscript yang mengatakan ‘tinggallah Yesus seorang diri’, dan ada manuscript yang berkata ‘tinggallah Ia seorang diri’.
18. 8:9 - ada manuscript yang mengatakan ‘the woman being in the midst’ (= perempuan itu ditengah-tengah) dan ada manuscript yang menga-takan ‘the woman in the midst of them’ (= perempuan itu ditengah-tengah mereka).
19.Yohanes 7: 8:10 - ada manuscript yang menambahi ‘saw her’ (= melihat dia).
Karena itu dalam KJV ada kata-kata ‘and saw none but the woman’ (= dan tidak melihat seorangpun kecuali perempuan itu).
20. 8:10 - ada manuscript yang berkata ‘and said, woman, where are thy accusers?’ (= dan berkata: perempuan, dimanakah para penuduhmu?), dan ada manuscript yang berkata ‘said to the woman, where are they?’ (= berkata kepada perempuan itu: dimanakah mereka?).
21. 8:11 - ada manuscript yang berkata ‘she said’ (= ia berkata) dan ada manuscript yang berkata ‘she said unto him’ (= ia berkata kepadaNya).
22. Yohanes 8:11 - ada manuscript yang berkata ‘And Jesus said’ (= dan Yesus berkata), dan ada manuscript yang berkata ‘Then he said’ (= lalu Ia berkata).
23. 8:11 - ada manuscript yang menggunakan kata ‘condemn’ (= menghukum), dan ada manuscript yang menggunakan kata ‘judge’ (= menghakimi).
Tentang variasi yang begitu banyak ini Adam Clarke mengatakan:
“Those which do retain it have it with such a variety as is no where else found in the sacred writings” (= Manuscript-manuscript yang mempertahankan bagian ini mempunyai bagian ini dengan variasi / perbedaan sedemikian rupa yang tidak pernah dijumpai pada tulisan suci yang lain).
Seorang penafsir lain mengatakan bahwa banyaknya variasi ini menunjukkan bahwa cerita ini mula-mula disampaikan dari mulut ke mulut, dan tidak ada dalam Kitab Suci.
3) Gaya bahasa dan perbendaharaan kata yang dipakai bukanlah gaya bahasa dan perbendaharaan kata dari rasul Yohanes, tetapi seperti gaya bahasa dan perbendaharaan kata dari Lukas.
Kata-kata yang jarang / tidak pernah dipakai oleh rasul Yohanes dalam tulisannya:
a) 7:53 - ‘unto his own house’ (= kerumahnya sendiri).
Dalam bahasa Yunaninya, ini merupakan ungkapan yang tidak pernah dipakai oleh Yohanes. Tetapi ungkapan ini banyak terdapat dalam ketiga Injil yang lain, terutama Injil Lukas (Mat 9:8 Mark 2:11 Luk 1:23,56 Luk 5:25 Luk 8:39).
Catatan: dalam Yoh 19:27, Yohanes menggunakan ungkapan Yunani yang berbeda.
b) 8:1 - ‘Bukit Zaitun’.
Ini memang tidak termasuk perbendaharaan kata, karena ini adalah nama tempat. Tetapi bagaimanapun juga, tempat ini tidak pernah disebut-sebut oleh Yohanes, tetapi sering oleh ketiga penulis Injil yang lain.
c) 8:2 - ‘early in the morning’ (= pagi-pagi benar).
Bahasa Yunaninya adalah ORTHROU, dan ini tidak pernah dipakai oleh Yohanes, tetapi ada dalam tulisan Lukas (Luk 24:1 Kis 5:21).
Yohanes biasanya menggunakan PROI, seperti dalam Yoh 18:28 20:1 21:4.
d) 8:2 - ‘duduk dan mengajar’.
Ini istilah yang tidak pernah dipakai oleh Yohanes, tetapi sering dipakai dalam ketiga Injil yang lain.
e) Yohanes 8:2 - ‘all the people’ (= semua orang / seluruh rakyat).
Bahasa Yunaninya adalah PAS HO LAOS, dan ini lagi-lagi merupakan ungkapan yang tidak biasa dipakai oleh Yohanes. Yohanes biasanya menggunakan ungkapan yang berbeda yaitu OCHLOS (= orang banyak), seperti dalam Yoh 6:22,24 Yoh 7:12,20,31,32,40,43,49 Yoh 11:42 Yoh 12:9,12,17,18,29,34).
f) Yohanes 8:3 - ‘Ahli-ahli Taurat’ (Yunani: GRAMMATEUS).
Istilah ini banyak dipakai oleh ketiga Injil yang lain (22 x dalam Matius, 21 x dalam Markus, 14 x dalam Lukas), tetapi tidak pernah dipakai oleh Yohanes. Dalam Injil Yohanes, Yohanes 20 x menyebut tentang orang Farisi, dan 4 x dalam hubungan mereka dengan imam-imam, tetapi tidak pernah menyebutkan orang Farisi dalam hubungan mereka dengan ahli-ahli Taurat.
Dalam ketiga Injil yang lain, istilah ‘Ahli-ahli Taurat dan Orang-orang Farisi’ sering sekali dipakai untuk menunjuk kepada musuh-musuh Yesus. Tetapi Yohanes biasanya hanya menggunakan istilah ‘orang-orang Yahudi’ atau ‘imam-imam kepala dan orang Farisi’.
g) Yohanes 8:4 - kata Yunani yang diterjemahkan ‘zinah’ di sini juga tidak pernah dipakai oleh Yohanes.
h) 8:9 - kata Yunani yang diterjemahkan ‘seorang demi seorang’ juga tidak pernah dipakai oleh Yohanes.
i) 8:10 - kata Yunani yang diterjemahkan ‘condemn / menghukum’ tidak pernah dipakai oleh Yohanes.
Bagaimanapun juga, kebanyakan penafsir yang menolak bagian ini sebagai Kitab Suci, tetap menganggap bagian ini sebagai cerita yang betul-betul terjadi.
II) Argumentasi untuk menerima bagian ini:
1) Kalau bagian ini dibuang, maka dari Yoh 7:52 terjadi ‘loncatan’ ke Yoh 8:12. Sebaliknya kalau bagian ini ada, maka cerita berjalan mulus, karena perempuan yang ada dalam kegelapan moral ini cocok menjadi batu loncatan bagi Yesus untuk menyatakan diriNya sebagai Terang dunia (Yoh 8:12). Juga cerita ini mendukung kata-kata Yesus dalam Yoh 8:15b yang berbunyi: “Aku tidak menghakimi seorangpun”.
Jawab:
a) Adanya loncatan tidak perlu diherankan, karena Yohanes tidak menulis secara lengkap, tetapi hanya mencupliki bagian yang dia anggap penting untuk mencapai tujuannya (Yoh 20:30-31 21:25)!
b) Leon Morris (NICNT) mengatakan sebaliknya:
“... the section does not fit well into the context, whereas 8:12 follows naturally after 7:52” (= ... bagian ini tidak cocok dengan kontexnya, sedangkan 8:12 secara alamiah mengikuti 7:52).
Jadi, jelas bahwa cocok dengan kontex atau tidak adalah sesuatu yang sangat subyektif, dan tidak bisa dipakai sebagai dasar!
2) Kalau memang bagian ini sebetulnya tidak ada dalam autograph (Kitab Suci asli), lalu bagaimana bagian ini bisa ada di sana / masuk ke dalam Kitab Suci?
Jawab:
a) Ada yang menjawab: mungkin ini cerita yang benar-benar terjadi, dan sering dibicarakan oleh para rasul, sehingga akhirnya ada orang yang memasukkannya ke dalam Kitab Suci.
b) Orang yang menolak bagian ini juga bisa membalas pertanyaan itu dengan pertanyaan balasan:
1. Mengapa kebanyakan manuscript tidak mempunyai bagian ini, atau mempunyainya pada tempat yang berbeda, atau mempunyainya tetapi memberi tanda asterisk / obeli?
2. Mengapa ada variasi text yang begitu besar?
3) Manuscript yang memberi tempat kosong untuk bagian ini mendukung adanya bagian ini.
Jawab:
Bahwa pengcopy mengosongkan tempat untuk bagian ini, jelas menunjukkan adanya sesuatu yang sangat tidak normal tentang bagian ini dalam manuscript yang sedang ia copy. Kalau normal, pasti ia bukannya mengosongkan, tetapi menulis biasa bagian ini.
4) Bagian ini sengaja dihapuskan oleh banyak pengcopy karena kuatir bahwa bagian ini akan memotivasi para istri untuk berzinah / tidak setia kepada suami.
Jawab:
a) Kalau demikian mengapa harus dihapuskan mulai Yoh 7:53-8:11? Mengapa tidak hanya menghapus Yoh 8:3-11 dan membiarkan Yoh 7:53-8:2? Bukankah Yoh 7:53-8:2 tidak mungkin memotivasi para istri untuk berzinah? Padahal kalau hanya dihapus Yoh 7:53-8:2 ceritanya bisa tetap berjalan mulus!
b) Kalau memang bagian ini sengaja dihapus oleh para pengcopy untuk tujuan seperti itu, lalu mengapa ada manuscript yang mempunyainya di tempat yang lain? Dan mengapa terjadi variasi text yang begitu besar?
Kesimpulan:
Saya pribadi menganggap bahwa argumentasi yang menolak jauh lebih kuat dari argumentasi yang menerima. Karena itu saya mempunyai kecondongan untuk menganggap bahwa bagian ini tidak asli.
Tetapi kalau saudara tetap mau menerima bagian ini sebagai Firman Tuhan / Kitab Suci itu terserah saudara.
Satu hal yang perlu ditekankan adalah: kalau saudara menganggap bagian ini asli, maka jangan menganggap bahwa orang yang menganggapnya tidak asli telah mengurangi Kitab Suci. Perlu saudara ingat bahwa kalau bagian ini memang tidak asli, maka saudaralah yang menambahi Kitab Suci!
YOHANES 7:53-8:11
EKSPOSISI
1) 7:53-8:1 mengatakan bahwa tiap orang pulang ke rumahnya, tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun, yang terletak sekitar 1 mil di sebelah Timur Yerusalem. Seorang penafsir membandingkan ini dengan Luk 9:58 dimana Yesus berkata bahwa serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.
2) Para tokoh agama Yahudi tidak berhasil menangkap Yesus sehingga harus pulang dengan tangan hampa (7:45-46,53), tetapi mereka tidak putus asa. Sekarang mereka berusaha menyerang / mencobai Yesus melalui perempuan yang berzinah ini (8:3-6a). Hal yang harus ditiru dari anak-anak setan ini, adalah bahwa mereka tidak mudah putus asa tetapi terus berusaha. Tetapi kita harus meniru itu dalam hal-hal yang baik seperti berdoa, melayani Tuhan, berjuang melawan dosa / godaan setan, dsb.
3) Yohanes 8:3-5.
a) Para tokoh agama itu mempersoalkan perempuan yang berzinah, padahal mereka sendiri ingin membunuh Yesus (5:18 7:19). Mereka mempersoalkan dosa orang lain yang lebih kecil tetapi mendiamkan dan bahkan memelihara dosa mereka sendiri yang jauh lebih besar (bdk. Mat 7:1-5).
b) ‘Perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah’.
NASB: this woman has been caught in adultery, in the very act (= perempuan ini telah ditangkap dalam perzinahan, dalam tindakan perzinahan itu sendiri).
R. Samuel mengatakan bahwa pada jaman itu supaya seseorang dianggap sah berzinah maka ada peraturan sebagai berikut:
“In the case of adulterers, they (the witnesses) must have seen them in the posture of adulterers” [= Dalam kasus orang yang berzinah, mereka (para saksi) harus telah melihat mereka di dalam sikap / gaya orang yang berzinah).
Maksudnya, kalau saksi hanya melihat bahwa kedua orang itu pergi bersama-sama, atau keluar dari kamar hotel berduaan, atau sedang berpelukan / berciuman biasa tetapi tidak betul-betul melihat mereka sedang melakukan perzinahan / hubungan sex, maka itu merupakan kesaksian yang tidak memadai.
Anehnya, kalau memang mereka menangkap basah perempuan ini sedang berbuat zinah, mengapa laki-lakinya tidak ditangkap? Ini menyebabkan ada penafsir yang berpendapat bahwa perempuan ini sengaja dijerat hanya dengan tujuan untuk bisa dijadikan alat untuk menyerang Yesus.
c) Hukuman orang yang berzinah (Yohanes 8:5).
1. Hukuman mati untuk orang yang berzinah tidak harus dirajam
a. Ul 22:22 hanya mengatakan hukuman mati.
b. Yang punya tunangan - dirajam (Ul 22:23-24).
c. Anak imam - dibakar (Im 21:9).
2. ‘memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian’.
Padahal kalau dilihat dalam Im 20:10 dan Ul 22:22-24 maka baik laki-lakinya maupun perempuannya harus dirajam / dihukum mati.
3. Adam Clarke mengatakan bahwa pada jaman itu perzinahan begitu lazim sehingga mereka tidak menjalankan hukuman mati terhadap pezinah. Di sini mereka membawa perempuan itu kepada Yesus hanya untuk mencobai Yesus.
4)Yohanes 8:5b-6.
a) Mereka minta pendapat Yesus dalam hal ini dengan maksud mencobai Yesus untuk bisa mempersalahkan Dia.
8:6 (NIV): ‘to have a basis for accusing him’ (= supaya mempunyai dasar untuk menuduh / menyalahkan Dia).
b) Bagaimana bisa menyalahkan Dia?
Kalau Ia tidak menghukum mati perempuan ini, maka Ia menentang hukum Taurat. Sebaliknya kalau ia menghukum mati perempuan ini, maka reputasiNya sebagai sahabat orang berdosa (Mat 9:9-13 Luk 15:1-7) akan hancur. Disamping itu, kalau Yesus menjatuhkan hukuman mati, Ia menentang pemerintah Romawi, yang melarang orang Yahudi menjatuhkan hukuman mati (Yoh 18:31).
Pencobaan yang diberikan di sini mempunyai persamaan dengan pencobaan yang diberikan dalam Mark 12:13-17 dimana Ia ditanyai bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak.
5) Yohanes 8:6b-9.
a) Yesus menulis di tanah (ay 6,8).
1. Agustinus mengatakan bahwa ini menunjukkan perbedaan Hukum Taurat dan Injil, karena Kristus tidak menulis di atas loh batu (bdk. Kel 31:18), tetapi pada manusia yang adalah debu tanah. Saya berpendapat bahwa ini adalah penafsiran yang terlalu dibuat-buat.
2. Calvin mengatakan bahwa ini artinya adalah: Ia meremehkan mereka dan menganggap mereka tidak layak didengar.
3. Ada yang menganggap Yesus menuliskan:
a. Kel 23:1b - jangan menjadi saksi palsu.
b. Nama-nama para tokoh agama itu dengan dosa-dosa mereka.
c. 10 hukum Tuhan.
d. Peringatan yang ditujukan kepada para tokoh agama itu.
b) Ay 7:
1. Ay 7a: Mereka terus menerus bertanya.
Mereka mengira Yesus tidak bisa menjawab, sehingga mereka terus mendesak.
2. Ay 7b: jawaban Yesus.
a. Jawaban Yesus ini berhubungan dengan Ul 17:7 yang mengharuskan para saksi melempar lebih dulu. Tetapi Yesus menambahkan persyaratan ‘tidak berdosa’.
b. ‘tidak berdosa’.
Ada macam-macam penafsiran tentang hal ini.
· dosa itu = zinah.
· dosa itu = seadanya dosa.
· dosa itu bukan semua dosa, tetapi juga bukan hanya perzinahan dalam arti yang ketat, tetapi semua dosa perzinahan termasuk yang ada dalam pikiran (bdk. Mat 5:28).
Saya condong pada pandangan kedua.
c. Ini tidak boleh diartikan secara umum bahwa hanya orang yang suci yang boleh menjatuhkan hukuman (mati). Ini diucapkan oleh Yesus karena Ia tahu kemunafikan dari para tokoh agama itu.
d. Dengan jawaban ini, maka Yesus tidak bertentangan dengan hukum Taurat, karena sebetulnya Ia mengijinkan hukuman mati itu. Tetapi Ia juga tidak bertentangan dengan pemerintahan Roma dan tidak kehilangan reputasiNya sebagai sahabat orang berdosa, karena tidak seorangpun berani melaksanakan hukuman mati itu, karena semua sadar diri mereka berdosa.
c) Ay 9:
1. Para tokoh itu pergi satu per satu mulai dari yang tertua. Mungkin karena yang paling tua paling menyadari akan banyaknya dosa mereka. Memang makin kita tua makin banyak dan menumpuk dosa kita. Karena itu kalau saudara adalah orang yang sudah tua, pikirkan: apa yang mau saudara perbuat dengan tumpukan dosa saudara yang begitu banyak? Datanglah kepada Kristus dan terimalah Dia sebagai Juruselamat / Penebus dosa saudara, atau saudara sendiri yang harus menanggung hukuman karena semua dosa saudara itu, dengan masuk neraka selama-lamanya!
2. Ay 9b: ‘dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya’. Ini salah terjemahan.
Lit: in the midst (= di tengah tengah).
Ini menunjukkan bahwa yang pergi hanyalah para tokoh agama / para penuduh, sedangkan orang banyak yang mendengar pengajaran Yesus tetap ada di sana.
6) Yohanes 8:10-11.
a) Yesus mengatakan ini bukan karena Ia meniadakan hukuman mati atau karena Ia menganggap enteng perzinahan, tetapi karena:
1. Ia bukan hakim duniawi (Clarke). Bdk. Luk 12:14.
2. KedatanganNya yang pertama bukan dengan tujuan menghakimi tetapi untuk menyelamatkan (Yoh 3:17).
b) Orang yang diampuni harus berhenti berbuat dosa.
Larangan ini menunjukkan bahwa sekalipun Yesus mau mengampuni, tetapi Ia sama sekali tidak meremehkan perzinahan atau dosa apapun juga.
-o0o-
YOHANES 8:12-20
Yohanes 8: 12:
1) Kalau Yoh 7:53-8:12 itu termasuk dalam Kitab Suci dan tempatnya memang di situ, maka Yoh 8:3-11 merupakan interupsi terhadap pengajaran yang Yesus lakukan. Sekarang, setelah interupsi itu selesai / beres, Yesus mengajar lagi.
Penerapan:
Kalaupun dalam pelayanan pemberitaan Injil / Firman Tuhan yang saudara lakukan terpaksa harus ada interupsi, janganlah lalu berhenti memberitakan Injil / Firman Tuhan. Setelah semua itu beres, lanjutkanlah pemberitaan Injil / Firman Tuhan itu.
Catatan:
Janganlah gampang-gampang membiarkan diri dihentikan oleh interupsi. Memang kadang-kadang ada interupsi yang menyebabkan kita harus / terpaksa berhenti sementara dari pemberitaan Firman Tuhan, tetapi ada juga interupsi yang sebetulnya harus / bisa diabaikan! Misalnya pada waktu Paulus ditangkap, masuk penjara, bahkan diadili, ia tidak menganggap itu sebagai interupsi yang harus menyebabkan ia menghentikan pemberitaan Injil / Firman Tuhan!
2) Yesus mengatakan bahwa diriNya adalah Terang dunia.
a) Perlu saudara ketahui pernyataan Yesus sebagai Terang ini berhubung-an dengan Perjanjian Lama, yang sering:
· menghubungkan Mesias dengan terang [Yes 9:1 (Kitab Suci Inggris Yes 9:2) Yes 42:6 Yes 49:6 Yes 60:1].
· menghubungkan Allah dengan terang (Ayub 29:3 Maz 27:1 Yes 60:19 Mikha 7:8).
Karena itu pernyataan ini boleh dikatakan juga merupakan claim sebagai Mesias dan Allah!
Catatan:
Perhatikan juga bahwa ini adalah yang kedua dari seri 7 ‘I am’ yang diucapkan oleh Yesus dalam Injil Yohanes (yang pertama adalah Yoh 6:35), yang menyatakan keilahian Yesus.
b) Kalau tadi Yesus menyatakan diriNya sebagai air (Yoh 4:13-14) dan roti (Yoh 6:35-dst), maka sekarang Ia menyatakan diriNya sebagai Terang.
Perhatikan bahwa air, roti dan terang merupakan kebutuhan mutlak manusia! Ini menunjukkan bahwa Yesus memang merupakan kebutuhan mutlak kita!
Penerapan:
Apa yang saudara anggap sebagai kebutuhan mutlak saudara? Uang, makanan, rumah, mobil, anak, suami / istri, atau Yesus?
c) Pernyataan Yesus sebagai terang dunia, secara implicit menunjukkan bahwa dunia ini gelap.
· Gelap berhubungan dengan:
* bahaya.
* ketidak-nyamanan.
* ketakutan.
· Kegelapan juga merupakan simbol dari macam-macam hal, seperti:
* Dosa (Ef 5:8-13 1Yoh 1:6).
* Dosa specific, seperti kebencian (1Yoh 2:11).
* Keadaan dikuasai oleh setan atau tunduk kepada setan, karena setan dikatakan sebagai pemerintah / penguasa / penghulu dunia yang gelap ini (Ef 6:12).
* Ketidaktahuan / kebodohan rohani (Ef 4:18).
* Jalan yang salah / berbahaya (Maz 35:6 Amsal 4:19).
* Kematian tanpa harapan (1Sam 2:9 Ayub 10:21-22).
* Neraka (Mat 8:12 22:13 25:30).
Kalau kegelapan dalam 5 arti pertama saudara biarkan dalam diri saudara, maka kegelapan dalam arti ke 6 dan ke 7 akan menyusul! Karena itu janganlah biarkan semua itu, dan datanglah kepada Yesus, yang adalah Terang dunia! Kalau saudara lakukan itu, maka saudara akan bebas dari semua kegelapan itu!
d) Yesus adalah Terang dalam arti yang sesungguhnya (bdk. Yoh 1:4-9).
Sebagai orang percaya, kita juga disebut sebagai terang dunia (Mat 5:14-16 Fil 2:15), tetapi dalam arti: Kita hanya memantulkan terang dari Kris-tus, sama seperti bulan memantulkan terang dari matahari.
Seseorang mengatakan bahwa kalau ‘dunia’ ada ditengah-tengah bulan dan matahari, maka terjadilah gerhana bulan dimana bulan tidak bersinar / tidak memantulkan terang dari matahari. Demikian juga kalau kita sebagai orang kristen membiarkan ‘dunia’ ada ditengah-tengah diri kita dan Kristus, maka kita tidak bisa bersinar bagi Kristus!
Renungkan:
Apakah saudara meletakkan ‘dunia’ ditengah-tengah diri saudara dan Kristus? Apakah uang / pekerjaan / TV / kesenangan dunia lainnya menyebabkan saudara sering tidak berbakti, belajar Firman Tuhan, bersaat teduh, melayani, ataupun mentaati Tuhan? Kalau ya, bertobatlah! Janganlah seperti Demas yang mencintai dunia ini dan lalu meninggalkan Paulus / pelayanan (2Tim 4:10)
e) Kata ‘dunia’ di sini menunjukkan bahwa Yesus adalah Terang bagi semua orang.
· Yesus adalah terang bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi juga untuk bangsa-bangsa non Yahudi (bdk. Mat 28:19 Kis 10:34-43).
· Semua orang tak peduli apapun agamanya, membutuhkan Yesus! Yesus tidak mengatakan bahwa diriNya adalah Terang bagi orang kristen / terang bagi gereja, tetapi terang bagi dunia!
· Yesus juga adalah terang bagi orang yang sangat jahat!
* Leon Morris (NICNT) mengatakan bahwa kata-kata ‘orang banyak’ muncul 7 x dalam Yoh 7, tetapi tidak pernah muncul dalam Yoh 8:12-dst, dan baru muncul lagi dalam Yoh 11:42 [Catatan: dalam Kitab Suci Indonesia kata ‘orang banyak’ muncul dalam Yoh 8:21, tetapi ini terjemahan yang salah, karena seharusnya adalah ‘them’ (= mereka)].
Leon Morris lalu menyimpulkan bahwa berbeda dengan Yoh 7 dimana Yesus menghadapi orang banyak, maka dalam Yoh 8 ini Yesus hanya menghadapi tokoh-tokoh agama yang jahat yang memusuhi Dia. Tetapi kepada orang-orang brengsek yang kelihat-annya tidak mungkin bertobat ini, Yesus tetap menyatakan diriNya sebagai Terang dunia!
* Sebetulnya, makin gelap suatu tempat, makin dibutuhkan terang di tempat itu! Karena itu kita harus mau bersinar di tempat yang gelap!
Penerapan:
Ada orang yang hanya mau melayani / memberitakan Firman Tuhan di gereja, tetapi tidak di luar terhadap orang-orang kafir! Kalau saudara adalah orang seperti itu, pikirkanlah: apakah sebuah lilin / lampu lebih berguna di tempat yang gelap atau di tempat yang sudah terang?
3) Yesus melanjutkan dengan mengatakan: “Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (ay 12b).
a) ‘Barangsiapa mengikut Aku’.
· Di sini Ia menggunakan kata ‘ikut’, tetapi dalam Yoh 12:46 Ia menggu-nakan kata ‘percaya’.
· Tetapi kata ‘ikut’ jelas juga menunjukkan ‘hubungan yang dekat’, dan ‘ketaatan’. Jadi ‘ikut Yesus’ berarti ‘dekat dengan Yesus’ dan ‘taat kepada Yesus’.
Penerapan:
* Apakah saudara berusaha untuk bisa makin lama makin dekat dengan Yesus?
* Apakah saudara menjaga hubungan saudara dengan Yesus dengan mentaati Dia? Kalau saudara tahu Yesus menghendaki saudara pergi ke kanan, tetapi saudara memutuskan untuk pergi ke kiri, jelas bahwa saudara tidak mengikut Dia!
· Terjemahan hurufiahnya adalah: ‘the one following Me’.
Kata-kata ‘the one following’ dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk present participle, dan ini menunjukkan ‘a continuous following’ (= ikut yang terus menerus).
Penerapan:
Apakah saudara ikut Yesus terus-menerus? Atau sebentar ikut Yesus sebentar ikut dunia dan sebentar lagi ikut setan?
b) Yang mengikut Kristus tidak berjalan dalam gelap.
Jalannya mungkin saja kelihatannya gelap dan berbahaya (bdk. Maz 23:4), tetapi orang yang mengikut Kristus tetap aman dan tidak mungkin tersesat.
Yohanes 8: 13:
1) Musuh-musuh Yesus tekun dalam menentang Yesus / Injil / Firman Tuhan. Karena itu kita juga harus tekun dalam melayani Tuhan / memberitakan Injil / Firman Tuhan!
2) Serangan orang-orang Farisi di sini ini berhubungan dengan kata-kata Yesus dalam Yoh 5:31 dimana Yesus berkata: ‘Kalau Aku bersaksi tentang diriKu sendiri, maka kesaksianKu itu tidak benar’.
Sekarang, karena Yesus bersaksi tentang diriNya sendiri (bahwa Ia adalah Terang dunia), maka orang-orang Farisi menyerangNya.
Yohanes 8: 14-18:
1) Jawaban Yesus terhadap serangan orang-orang Farisi itu:
a) Yesus berkata bahwa sekalipun Ia bersaksi tentang diriNya sendiri, ke-saksianNya itu benar (ay 14a).
Alasannya adalah: Ia tahu dari mana Ia datang dan kemana Ia pergi (ay 14b). Artinya: Ia tidak sama dengan manusia biasa; Ia adalah Allah sendiri.
Jadi kata-kata Yesus dalam Yoh 5:31 itu berlaku untuk manusia biasa. Kalau Ia cuma manusia biasa, maka kesaksianNya tentang diriNya sen-diri tidak bisa diterima. Tetapi karena Ia adalah Allah, maka sekalipun Ia bersaksi tentang diriNya sendiri, kesaksianNya itu benar.
b) Ada Bapa yang juga bersaksi tentang Yesus (ay 16-18), dan dengan demikian kesaksian Yesus tentang diriNya sendiri bukanlah kesaksian tunggal.
2) Yohanes 8: 15:
a) ‘Kamu menghakimi menurut ukuran manusia’ (ay 15a bdk. 2Kor 5:16).
Lit: You judge according to the flesh (= kamu menghakimi menurut daging).
Beberapa kemungkinan arti:
· Mereka menghakimi menurut pandangan daging yang berdosa.
· Mereka menghakimi menurut pandangan dari luar / hal lahiriah.
· Kata daging kontras dengan Roh. Jadi artinya: mereka menghakimi tanpa bimbingan Roh Kudus.
b) ‘Aku tidak menghakimi seorangpun’ (ay 15b).
Kata-kata ini membingungkan banyak penafsir karena kata-kata Yesus selanjutnya (ay 16) menunjukkan bahwa Ia menghakimi.
Ada 2 penafsiran tentang ay 15b ini:
· Aku tidak menghakimi seorangpun menurut daging.
Jadi dalam ay 15 ini Ia mengkontraskan antara orang Farisi yang menghakimi menurut daging, dan diriNya sendiri yang tidak meng-hakimi menurut daging.
· Calvin: Aku tidak menghakimi seorangpun pada saat ini / pada keda-tangan pertama (bdk. Yoh 3:17). Jadi, penghakiman yang dimaksud adalah penghakiman pada akhir jaman, dimana Ia akan menghukum orang berdosa di dalam neraka.
3) Ay 16: Kata-kata ‘jikalau Aku menghakimi, maka penghakimanKu itu benar’ menunjukkan bahwa sekalipun dalam ay 15 Yesus berkata bahwa Ia tidak menghakimi seorangpun, tetapi Ia mempunyai hak untuk menghakimi, dan itu akan Ia laksanakan pada saatnya.
4) Yohanes 8: 17:
Kesaksian 2 orang adalah sah (bdk. Ul 19:15). Ini tidak berarti bahwa kita bisa mempercayai sembarang / seadanya saksi. Dalam Perjanjian Lama, saksi harus diperiksa, dan kalau ternyata ia adalah saksi jahat / saksi palsu, ia harus dihukum (Ul 19:16-21).
Yohanes 8: 19:
1) Calvin berpendapat bahwa kata-kata ‘di manakah BapaMu?’ di sini adalah suatu ejekan.
2) Jawaban Yesus dalam ay 19b menunjukkan bahwa pengenalan terhadap Yesus identik dengan pengenalan terhadap Bapa. Siapa tidak mengenal Yesus, tidak mengenal Bapa, dan siapa mengenal Yesus, ia mengenal Bapa.
Penerapan:
Kalau saudara adalah orang kristen yang hanya mengenal pendeta, majelis, orang kristen yang lain, tetapi tidak kenal Yesus, sebetulnya saudara adalah orang yang tidak mengenal Allah / Bapa. Karena itu renungkan ini baik-baik: Apakah saudara betul-betul mengenal Yesus?
Yohanes 8: 20:
1) ‘perbendaharaan’.
NIV: in the temple area near the place where the offerings were put (= di Bait Allah dekat tempat dimana orang memberikan persembahan).
Ini adalah tempat yang banyak orangnya, sehingga menyebabkan orang-orang Farisi takut menangkap Yesus.
2) ‘WaktuNya belum tiba’.
Calvin:
“It is not by the will of men, but by the will of God that we live and die” (= bukan oleh kehendak manusia tetapi oleh kehendak Allah bahwa kita hidup dan mati).
Penerapan:
Karena itu, janganlah takut pada kematian. Kalau belum saatnya saudara tidak akan mati (tetapi awas, ini tidak berarti saudara boleh sengaja mencari bahaya), dan kalau sudah saatnya, apapun yang saudara lakukan untuk menjauhi kematian, saudara tetap akan mati.
-o0o-
YOHANES 8:21-29
Yohanes 8: 21-22:
1) Kata ‘orang banyak’ dalam ay 21 salah terjemahan.
Kata bahasa Yunaninya adalah AUTOIS, dan KJV/RSV/NIV/NASB membe-rikan terjemahan yang benar yaitu ‘them’ (= mereka).
2) Kata ‘pula’ (ay 21) menunjukkan pengulangan ajaran. Yesus memang sudah pernah mengatakan hal seperti ini dalam Yoh 7:33-34.
Penerapan:
· Seorang pemberita Firman memang harus mengulang-ulang ajaran, dan tidak boleh berpikir bahwa sekali ia mengajarkan tentang sesuatu hal tertentu, jemaat pasti sudah mengerti dan akan ingat selama-lamanya. Catatan: Tetapi ini tak berarti bahwa pemberita Firman tak perlu belajar Firman, dan terus menerus memberitakan hal-hal yang sudah pernah diajarkan. Pemberita Firman juga harus terus belajar supaya bisa mengajarkan hal-hal yang baru, yang belum diketahui oleh jemaatnya, karena kalau tidak mereka tidak akan bertumbuh, dan bahkan menjadi kering / kelaparan secara rohani.
· Sebaliknya, jemaat juga harus mau mendengar pengulangan suatu ajaran. Memang menyenangkan untuk mendengar sesuatu yang baru, tetapi yang lamapun perlu didengar ulang. Pada waktu pengkhotbah membacakan text khotbah yang sudah pernah saudara dengar, jangan sekali-kali punya sikap ‘aku sudah tahu’. Sikap ini adalah sikap yang merendahkan Firman Tuhan, dan akan menyebabkan saudara tidak akan menerima berkat dari Firman Tuhan.
3) ‘Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ (ay 21b).
a) Kata ‘pergi’ di sini berarti ‘mati’, tetapi juga menunjukkan bahwa Injil tidak selamanya ditawarkan kepada mereka. Pada waktu mereka menolak, Kristus akan pergi, dan kalau itu terjadi maka sudah terlambat bagi mereka untuk mencari Kristus. Tuhan tidak selama-lamanya memberikan kesempatan bagi kita untuk menemukan Dia.
William Barclay:
“There are certain opportunities which come and which do not return” (= Ada kesempatan-kesempatan tertentu yang datang dan yang tidak kembali).
J. Sidlow Baxter, dalam buku saat teduh tahunannya yang berjudul Awake My Heart, tgl 1 Maret, memberikan suatu cerita sebagai berikut:
“There was a young man in Lancashire who used to be anxious about salvation as he heard the preachers in the local church. He had determined, however, that when he grew up he would somehow become owner of a cotton mill; and not even salvation must interfere with that. For years he worked inordinately, until, in his forties, he owned a big mill and much money. Then he became ill and lay dying. He died frantically muttering, ‘Over there ... Jesus ... saying something ... but ... I cannot hear for the noise of the mill’” (= Ada seorang muda di Lancashire yang menguatirkan keselamatannya pada saat ia men-dengar pengkhotbah-pengkhotbah di gereja lokal. Tetapi ia telah memutus-kan bahwa kalau ia dewasa ia akan menjadi pemilik dari pemintalan kapas; dan bahkan keselamatan tidak boleh mencampuri hal itu. Selama bertahun-tahun ia bekerja bukan main banyaknya, sampai pada usia empatpuluhan ia memiliki pemintalan kapas yang besar dan banyak uang. Lalu ia jatuh sakit dan terbaring dalam keadaan sekarat. Ia mati dengan sangat ketakutan sambil berkomat-kamit: ‘Di sana ... Yesus ... berkata sesuatu ... tetapi ... saya tidak bisa mendengarnya karena suara bising pemintalan kapas’).
Ada banyak orang yang menyia-nyiakan kesempatan untuk datang kepada Yesus karena uang / pekerjaan. Contoh:
· Pemuda kaya dalam Mat 19:16-22.
· Pemilik babi dalam Mark 5:1-20.
J. Sidlow Baxter, dalam buku saat teduh tahunannya ‘Awake My Heart’, tgl 9 Maret memberikan puisi sebagai berikut:
“Rabbi, begone! Thy powers
Bring loss to us and ours.
Our ways are not as Thine.
Thou lovest men, we, swine.
Oh, get you hence, Omnipotence,
And take this fool of Thine!
His soul? What care we for his soul?
What good to us that Thou hast made him whole,
Since we have lost our swine?
And Christ went sadly,
He had wrought for them a sign
Of love, and hope, and tenderness divine;
They wanted - swine!
Christ stands without our door and gently knocks;
But if our gold, or swine, the entrance blocks,
He forces no man’s hold - He will depart,
And leaves us to the meanness of our heart”
(= Rabi / Guru, enyahlah! KuasaMu
Membawa kerugian / kehilangan kepada kami dan milik kami
Jalan kami tidaklah seperti jalanMu
Engkau mengasihi manusia, kami mengasihi babi.
O, pergilah dari sini, Yang mahakuasa.
Dan bawalah orang tolol milikMu ini!
Jiwanya? Apa peduli kami tentang jiwanya?
Apa untungnya bagi kami bahwa Engkau telah membuatnya utuh,
Karena kami telah kehilangan babi kami?
Dan Kristus pergi dengan sedih,
Ia telah membuat tanda untuk mereka
Tentang kasih, dan pengharapan, dan kelembutan ilahi;
Mereka menginginkan - babi!
Kristus berdiri di luar pintu kita dan mengetuk dengan lembut;
Tetapi jika emas kita, atau babi, menutup jalan masuk,
Ia tidak memaksa penolakan manusia - Ia akan pergi,
Dan meninggalkan kita pada kepicikan / kejahatan hati kita).
Penerapan:
Apakah harta, pekerjaan, dsb sering membuat saudara mengusir Kristus? Kalau ya, jangan kaget kalau nanti pada akhir jaman Kristuspun mengusir saudara, dengan berkata: ‘Enyahlah, aku tidak pernah mengenal kamu!’ (bdk. Mat 7:23 Mat 25:41 Luk 13:27).
b) ‘mati dalam dosamu’ (bdk. ay 24).
Ini menunjukkan mati dalam keadaan tidak bertobat / tidak percaya kepa-da Yesus sehingga dosa tidak ditebus / diampuni dan harus ditanggung sendiri.
Alangkah kontrasnya kematian seperti ini dibandingkan dengan kematian Yesus sendiri yang Ia sebut sebagai ‘pergi kepada Dia yang mengutus Aku / Bapa’ (7:33).
Kalau saudara mati, kematian yang bagaimana yang menjadi kematian saudara?
c) ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’.
Ini kontras dengan Yoh 14:2-3 yang ditujukan kepada orang percaya. Jadi orang yang tidak percaya tidak bisa pergi ke tempat Kristus pergi (kepada Bapa), tetapi orang yang percaya pasti akan pergi ke sana pada saat mati!
4) Pertanyaan mereka dalam ay 22:
a) Leon Morris mengatakan bahwa dalam bahasa Yunaninya ini merupakan pertanyaan yang mengharapkan jawaban ‘tidak’.
b) Ada yang menganggap bahwa pertanyaan ini hanya sekedar merupakan ejekan, ada juga yang menganggap bahwa pertanyaan ini betul-betul menunjukkan ketidak-mengertian mereka.
Yohanes 8: 23-24:
1) Yohanes 8: 23:
‘Kamu berasal dari bawah / kamu dari dunia ini’ menunjukkan bahwa mereka dikuasai oleh dunia dan mempunyai pandangan yang bersifat duniawi.
Karena inilah mereka tidak bisa mengerti kata-kata Kristus (yang berasal dari atas / bukan dari dunia ini) dan menyangka bahwa Kristus mau bunuh diri (ay 22).
2) Ay 24: ‘Jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu’.
a) Penterjemahan:
KJV/RSV/NASB: I am He (= Akulah Dia).
NIV: I am the one I claim to be (= Aku adalah orang seperti yang Aku nyatakan).
Lit: I am (= Aku adalah).
Catatan: hal yang sama juga terjadi dalam Yoh 6:20 Yoh 8:28 dan Yoh 18:6, dimana terjemahannya seharusnya juga I am (= Aku adalah).
Kalau memang secara hurufiah adalah I am, mengapa diterjemahkan I am He?
Leon Morris mengatakan bahwa dalam LXX istilah Ibrani ANI HU (= Akulah Dia), yang terdapat dalam Ul 32:39 Yes 41:4 Yes 43:10 Yes 46:4 dsb, diterjemahkan ke bahasa Yunani dengan istilah EGO EIMI (I am / Aku adalah).
b) Arti:
· Ini menunjuk pada pernyataan Yesus tentang diriNya sebagai Terang dunia dalam Yoh 8:12.
· Ini menunjuk kepada Yesus sebagai Mesias.
· Ini menunjuk kepada Yesus sebagai Allah.
Orang yang tidak mempercayai hal ini akan mati dalam dosanya!
c) Ayat ini menunjukkan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan! Yang tidak percaya kepadaNya akan mati dalam dosanya! Memang, semua orang yang tidak mempunyai Juruselamat / Penebus dosa, harus menangggung sendiri hukuman dosanya.
Yohanes 8: 25-26:
1) Karena Yesus menuntut kepercayaan terhadap diriNya, maka mereka ber-tanya: ‘Siapakah Engkau?’ (ay 25a).
2) Yesus menjawab dengan berkata: ‘Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?’ (ay 25b).
KJV: Even the same that I said unto you from the beginnning (= hal yang sama yang aku katakan kepadamu dari semula).
RSV: Even what I have told you from the beginnning (= apa yang aku telah katakan kepadamu dari semula)
Footnote RSV: Why do I talk to you at all? (= mengapa aku berbicara kepadamu?).
NIV: Just what I have been claiming all along (= apa yang telah aku nyatakan selama ini).
NASB: What have I been saying to you from the beginning? (= apa yang aku telah katakan kepadamu dari semula?).
William Barclay:
“There is no verse in all the New Testament more difficult to translate than John 8:25. No one can really be sure what the Greek means” (= Tidak ada ayat dalam seluruh Perjanjian Baru yang lebih sukar diterjemahkan dari Yoh 8:25. Tidak seorangpun bisa betul-betul yakin akan apa yang dimaksudkan dengan bahasa Yunaninya).
Macam-macam penafsiran:
· Seperti apa yang Aku katakan kepadamu dari semula.
· Aku menyatakan kepadamu bahwa Aku adalah Yang Semula / Awal (the beginning).
· Bagaimana mungkin bahwa Aku berbicara dengan kamu.
3) Yohanes 8: 26:
a) ‘Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu’ (ay 26a).
Ini terjemahan yang kurang tepat.
NIV: I have much to say in judgment of you (= Ada punya banyak hal untuk dikatakan dalam penghakiman terhadapmu).
NASB: I have many things to speak and to judge concerning you (= Aku punya banyak hal untuk dikatakan dan untuk menghakimi kamu).
Jadi maksudnya adalah: Yesus punya banyak bahan untuk menghakimi mereka tetapi saat itu Ia tidak mau melakukannya.
b) Ay 26b:
Yesus menyatakan bahwa Bapa yang mengutus Dia itu adalah benar, dan apa yang Ia katakan / ajarkan Ia terima dari Bapa, sehingga itu pasti benar.
Penerapan:
Kalau mau menyampaikan Firman, harus mendapat dari Bapa! Jadi berdoalah meminta pimpinan dari Bapa pada waktu mempersiapkan Firman Tuhan yang akan disampaikan.
Tetapi ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh mempersiapkan khotbah / pengajaran dengan belajar buku theologia / tafsiran. Sekarang ada ba-nyak pengkhotbah / pendeta yang anti buku tafsiran / theologia. Mereka berkata bahwa mereka tidak mau belajar dari manusia. Ini bodoh sekali, karena kalau semua jemaatnya mempunyai prinsip seperti itu, maka dengan alasan yang sama para jemaatnya juga tidak perlu mendengar khotbah pendeta tersebut, karena belajar dari pendeta juga sama dengan belajar dari manusia. Perlu kita ingat bahwa Tuhan memang memakai manusia untuk mengajarkan FirmanNya (Ef 4:11-14), dan karena itu para pengajar Firman / pendeta harus mau belajar dari buku theologia / tafsiran.
Yohanes 8: 27-29:
1) Ketidakmengertian mereka bahwa Yesus berbicara tentang Bapa menun-jukkan betapa hebatnya pembutaan yang dilakukan oleh setan terhadap orang-orang ini!
2) Ay 28:
a) ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak manusia’.
Ini menunjuk pada penyaliban Yesus (bdk. Yoh 12:32-24).
b) ‘barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia’.
· Ini tentu tidak berarti bahwa Yesus menubuatkan bahwa mereka akan percaya kepada Yesus dan diselamatkan! Kata-kata ‘mati dalam dosamu’ (ay 21,24) dan ‘ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ (ay 21) jelas menunjukkan bahwa mereka tidak mungkin selamat.
· maksud Yesus adalah: setelah mereka menyalibkan Yesus, suatu hari mereka akan sadar / tahu bahwa Yesus adalah Mesias / Allah, tetapi sudah terlambat untuk bertobat. Mungkin hal ini terjadi pada saat mereka mau mati, atau pada penghakiman akhir jaman (bdk. Fil 2:10-11).
c) Ay 28b tidak menunjukkan bahwa Kristus tidak bisa apa-apa selain me-nyampaikan ajaran dari Bapa. Ia berkata seperti ini karena Ia menye-suaikan diri dengan pandangan mereka bahwa Ia adalah manusia biasa.
3) Ay 29:
a) ‘Ia tidak membiarkan Aku sendiri’.
NIV/NASB: He has not left Me alone (= Ia tidak meninggalkan Aku sendiri).
· Ini menunjukkan secara implicit bahwa banyak orang akan meninggal-kan Kristus, tetapi Bapa tidak akan meninggalkanNya.
· Dalam Mat 27:46 memang Yesus ditinggal oleh Bapa tetapi itu terjadi karena Ia memikul hukuman dosa manusia, bukan karena Ia berbuat sesuatu yang tidak berkenan kepada Bapa.
b) Ayat ini juga berlaku untuk kita. Kalau kita pergi / melayani sesuai dengan pengutusan Bapa, maka Bapa pasti menyertai dan tidak meninggalkan kita. Banyak orang bisa meninggalkan kita, tetapi Bapa tidak mungkin meninggalkan kita (Yoh 14:16 Ibr 13:5).
Tetapi perlu diingat syaratnya dalam ay 29b yaitu kita harus hidup berke-nan kepada Bapa! Kalau hal itu ada, maka kehadiran dan penyertaan Bapa pasti ada pada kita.
-o0o-
YOHANES 8:30-36
Yohanes 8: 30-32:
1) Kata ‘setelah’ dalam ay 30 salah terjemahan.
NASB: As he spoke these things (= Pada waktu Ia mengucapkan hal-hal ini).
2) ‘banyak orang percaya kepadaNya’ (ay 30).
‘orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya’ (ay 31).
Ada beberapa pandangan tentang orang-orang dalam Yoh 8:30-dstnya ini:
a) Ada 2 grup orang di sini, yaitu yang sungguh-sungguh percaya dan yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
Pandangan inipun terbagi lagi menjadi beberapa pandangan:
· Ay 30 membicarakan orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus, tetapi ay 31-dst membicarakan orang yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
· Ay 30-32 membicarakan orang yang sungguh-sungguh percaya, tetapi ay 33-dst membicarakan orang yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
· Ay 30-36 membicarakan orang yang sungguh-sungguh percaya, tetapi ay 37-dst membicarakan orang yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
b) Hanya ada 1 grup orang di sini, yaitu orang-orang yang tidak sungguh-sungguh percaya kepada Yesus.
Dasar / alasan untuk menerima pandangan ini:
· Kata ‘percaya’ dalam ay 30 berasal dari kata Yunani EPISTEUSAN, dan kata ini tidak selalu menunjuk kepada iman yang sejati. Banding-kan dengan penggunaan kata ini dalam Yoh 2:23 7:31 12:42, yang jelas menunjuk pada iman yang tidak sungguh-sungguh.
· Bentuk present participle dari kata ‘percaya’, yang selalu digunakan untuk menunjuk pada iman yang sejati (seperti dalam Yoh 3:16,18,36 6:35,40,47 7:38 11:25-26 12:44,46 14:12 17:20), tidak digunakan dalam ay 30 ini.
· Dalam bacaan ini tidak terlihat adanya transisi / peralihan dari 1 grup kepada grup yang lain.
* Ay 30: ‘banyak orang yang percaya kepadaNya’.
* Kata-kata ‘orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya’ dalam ay 31 tentu menunjuk pada orang yang percaya kepada Yesus dalam ay 30 itu. Jadi, dalam ay 31b-32 Yesus memberikan nasehat kepada mereka.
* Lalu dalam ay 33 ‘mereka’ menjawab Yesus. Penggunaan kata ‘mereka’ ini tentu menunjuk kepada grup yang sama. Kalau ini me-nunjuk pada grup yang berbeda, adalah aneh mengapa digunakan kata ganti orang ‘mereka’ tanpa menjelaskan siapa ‘mereka’ itu.
* Ay 34 tetap menggunakan kata ‘mereka’ sehingga pasti tetap mempersoalkan grup yang sama, dan kata-kata Yesus dalam ay 34 terus menyambung sampai ay 38. Lalu dalam ay 39 kata ‘mereka’ itu keluar lagi, dan ini tentu lagi-lagi menunjuk kepada grup yang sama.
Kesimpulan: tidak ada transisi / peralihan.
Kalau pandangan ini benar, maka orang-orang dalam ay 30-31 ini, se-kalipun mula-mula mempunyai sikap positif terhadap Yesus dan ajaran-Nya, tetapi setelah mendengar ajaran Yesus selanjutnya, lalu berubah sikapnya menjadi makin lama makin buruk (ay 33,39,41,48,52-53,57) dan mencapai puncaknya dalam ay 59 dimana mereka akhirnya mau merajam Yesus.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa ini:
¨ kita harus sangat berhati-hati terhadap backsliding (= kemunduran / kemerosotan rohani). Ini bukanlah sesuatu yang boleh diremehkan ataupun ditunda penanganannya!
¨ kita harus sangat berhati-hati terhadap perubahan sikap ke arah negatif terhadap Yesus / Firman Tuhan. Kalau ada perubahan sikap ke arah negatif terhadap Yesus / firman Tuhan, misalnya:
* menjadi malas mendengar firman Tuhan.
* mundur dari Pemahaman Alkitab.
* mundur dalam Saat Teduh / kehidupan doa.
* malas ikut Camp.
* mundur dalam semangat untuk melayani / memberitakan Injil.
* mundur dalam ketaatan terhadap Firman Tuhan.
maka hal ini harus ditangani segera, karena kalau tidak ini akan memburuk seperti dalam peristiwa ini.
¨ kita harus berhati-hati untuk tidak menerima Firman hanya sebagian saja, dan lalu menolak bagian yang lainnya. Misalnya: menerima ajaran moral / tentang dosa dari Kitab Suci, tetapi menolak Yoh 14:6 (Yesus sebagai satu-satunya jalan ke surga).
3) Ay 31: ‘Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu’.
a) Lit: If you continue in My word (= Jika kamu terus dalam firmanKu).
b) Apa artinya ‘terus dalam firman’ atau ‘tinggal dalam firman’?
· terus belajar Firman Tuhan.
Orang yang berhenti belajar Firman Tuhan, pasti akan sesat.
Amsal 19:27 (NIV): Stop listening to instruction, my son, and you will stray from the words of knowledge (= Berhentilah mendengar instruk-si, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahuan).
Amsal 19:27 (NASB): Cease listening, my son, to discipline, And you will stray from the words of knowledge (= Berhentilah mendengar pada disiplin, anakku, dan engkau akan tersesat dari kata-kata pengetahu-an).
Bahwa seorang murid yang sejati harus terus belajar Firman Tuhan juga terlihat dari kata ‘murid’. ‘Murid’ tidak bisa terlepas dari ‘belajar’. Orang yang berhenti belajar tentu tidak bisa disebut murid.
Ingat bahwa Firman bukan sekedar pengetahuan / ilmu yang cukup dipelajari sekali saja. Firman juga adalah makanan bagi rohani kita, dan tidak ada orang yang bagaimanapun kuatnya rohaninya yang lalu tidak membutuhkan makanan rohani lagi.
· terus percaya pada Firman Tuhan.
· taat pada Firman Tuhan / menjadikan Firman Tuhan itu pedoman hidupnya.
c) Banyak orang tertarik pada Firman, tetapi tidak terus tinggal dalam Firman!
Calvin:
“It is not enough for any one to have begun well, if their progress to the end do not correspond to it” [= tidak cukup orang memulai dengan baik (dengan tertarik / suka pada Firman), kalau kemajuan mereka sampai akhirnya tidak sesuai dengan itu).
Contoh: Mat 13:20-22 menunjukkan orang-orang yang mula-mula men-dengar Firman / menerima Firman dengan gembira, tetapi akhirnya mur-tad (golongan tanah berbatu dan tanah bersemak duri).
d) Orang yang tidak tetap di dalam Firman, bukan murid / orang kristen yang sejati (Bdk. 1 Yoh 2:18-19 2Yoh 9).
· Ini menunjukkan bahwa Kitab Suci memang mengajar akan adanya orang kristen sejati dan palsu / KTP! Bdk. juga Mat 13:24-30,36-43.
· kepalsuan iman seseorang bisa terlihat dari tidak tetapnya mereka dalam firman, tak peduli apapun alasan mereka.
* ada orang yang berhenti karena melihat orang kristen munafik.
* ada yang berhenti karena kecewa kepada pendetanya
* ada yang berhenti karena penderitaan.
* ada yang berhenti karena ditarik oleh dunia (2Tim 4:10).
* ada yang berhenti karena kesibukan.
* ada yang berhenti karena ditarik oleh pergaulan yang salah / pacar yang tidak kristen.
Apapun alasannya, kalau seseorang meninggalkan Firman / murtad, ia pasti bukan orang kristen sejati.
4) Ay 32: ‘Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memer-dekakan kamu’.
a) Orang yang tetap di dalam Firman (belajar, percaya dan taat kepada firman) akan mengetahui kebenaran.
Orang yang tak mau belajar Firman tentu tidak akan mengerti tentang kebenaran. Tetapi orang yang mau belajar, kalau ia tidak percaya atau tidak taat pada Firman, tetap tidak akan mengerti kebenaran atau akan buta terhadap kebenaran.
b) Jadi, ay 31-32 membentuk suatu lingkaran. Kalau seseorang tetap dalam Firman (terus belajar, percaya, taat), maka ia akan mengerti kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan dia. Kontex menunjukkan bahwa ini adalah kemerdekaan dari dosa, dan ini menunjukkan orang itu bisa lebih taat lagi. Ini akan membuat ia lebih mengerti lagi, dan pengertian tambahan itu akan membuat ia lebih taat lagi dst.
Tetapi sebaliknya, kalau lingkaran ini terputus (orangnya tidak taat), maka pertumbuhan pengertian terhadap kebenaran juga akan terhenti, dan ini juga menyebabkan ia tidak merdeka terhadap dosa / tidak taat, dst.
Ay 33:
1) Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah menjadi hamba siapapun.
Mereka tidak mengatakan hal ini secara politik, karena secara politik mereka sering dijajah, bahkan sedang dijajah oleh Romawi.
Mereka juga tidak mengatakan hal ini secara sosial, karena secara sosial ada banyak orang Yahudi yang menjadi budak.
Mereka mengatakan hal ini secara rohani, karena sebagai keturunan Abra-ham, mereka punya perjanjian dengan Allah, bahwa mereka adalah umat Allah.
2) Ini orang-orang yang mempunyai false confidence (= keyakinan palsu).
Fakta bahwa mereka adalah keturunan Abraham menyebabkan keyakinan palsu itu (bdk. Mat 3:7-10 Fil 3:4-5).
Penerapan:
Ada banyak hal yang bisa memberikan false confidence kepada orang kris-ten jaman sekarang, seperti:
· sudah dibaptis.
· sudah rajin ke gereja.
· sudah menjadi orang kristen yang aktif / sudah melayani / punya jabatan tinggi di gereja.
· lahir dalam keluarga kristen, lebih-lebih kalau keluarganya aktif dalam gereja.
Ay 34-36:
1) Dalam ay 33, orang-orang Yahudi itu mengatakan 2 hal:
a) Mereka adalah keturunan Abraham.
b) Mereka tidak pernah menjadi hamba siapapun.
Dalam ay 34-36, Yesus menjawab point b); dan nanti dalam ay 37-dst Yesus menjawab point a).
2) Ay 34: ‘Setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa’.
a) ‘Berbuat dosa’ artinya: terus menerus berbuat dosa / hidup dalam dosa (bdk. 1Yoh 3:6). Jadi ini harus dibedakan dengan ‘jatuh ke dalam dosa’.
b) ‘Hamba dosa’.
· Kitab Suci menggunakan istilah-istilah keras yang menunjukkan ke-adaan manusia yang sebenarnya.
Contoh yang lain: ‘seteru Allah’ (Ro 5:10), ‘lawan dari Yesus’ (Mat 12:30), ‘mati dalam pelanggaran dan dosa’ (Ef 2:1), ‘mati secara rohani’ (Yoh 10:10), ‘orang yang dimurkai Allah’ (Ef 2:3b), ‘anak setan / Iblis’ (Yoh 8:44 1Yoh 3:10), ‘orang terkutuk’ (Gal 3:10), dsb.
Hati-hatilah untuk tidak melunakkan istilah-istilah keras itu!
Misalnya dengan berkata tentang seseorang sebagai berikut:
* orang itu mulutnya jelek, tapi hatinya baik! Bdk. Yer 17:9 Mat 15:18-19.
* orang itu sebetulnya baik, tetapi karena salah didik, lalu jadi punya kebiasaan jelek.
· Arti istilah ‘hamba dosa’:
* ia tidak bisa berbuat baik; ia tidak bisa memilih untuk berbuat baik atau berbuat jahat. Karena ia hamba dosa, ia akan terus berbuat dosa (bdk. Kej 6:5 Tit 1:15 Ro 6:20).
* ini tidak berarti mereka berbuat dosa dengan terpaksa. Mereka berbuat dosa dengan sukarela / senang hati.
· Konsep Yesus tentang kemerdekaan dan perhambaan, bertentangan dengan anggapan kebanyakan orang.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa mereka merdeka kalau me-reka bebas berbuat apa saja, termasuk dosa, dan bahwa Firman / hukum Tuhan adalah suatu belenggu yang menghalangi kemerdekaan / kebebasan itu.
Yesus berkata bahwa kita adalah orang merdeka kalau kita bisa taat pada Firman Tuhan!
William Hendriksen:
“One is free, therefore, not when he can do what he wishes to do but when he wishes to do and can do what he should do” (= Karena itu, seseorang adalah bebas / merdeka bukan pada waktu ia bisa melakukan apa yang ia ingin lakukan tetapi pada waktu ia ingin melakukan dan bisa me-lakukan apa yang seharusnya ia lakukan).
· Ini menyingkirkan perbedaan antara orang Yahudi / keturunan Abra-ham dengan orang yang non Yahudi. Semua orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa!
3) Ay 35:
a) NASB: And the slave does not remain in the house forever; the son does remain forever [= Dan hamba tidak tetap tinggal di dalam rumah selama-lamanya; anak tinggal (di dalam rumah) selama-lamanya].
b) Maksud Yesus adalah: orang yang adalah hamba dosa bisa saja mempunyai tempat dalam gereja Tuhan, tetapi karena mereka sebetulnya bukan anak tetapi hamba, maka mereka tidak akan selama-lamanya ada dalam gereja Tuhan.
Dengan kata-kata ini Yesus menyerang orang-orang Yahudi itu yang dianggapNya sebagai hamba yang hanya bisa menikmati rumah untuk sementara.
Ini seperti Ismael, yang sekalipun mula-mula tinggal dalam keluarga Abraham tetapi lalu diusir (Kej 21:8-14 bdk. Gal 4:21-31).
4) Yohanes 8: 36:
a) Hanya Yesus yang bisa betul-betul memerdekakan orang dari belenggu dosa (bdk. Luk 4:18-21)
b) Dalam ay 36 ini, kata ‘benar-benar’ ditekankan.
Ini menunjukkan adanya kemerdekaan yang tidak benar-benar (bdk. 2Pet 2:19).
-o0o-
YOHANES 8:37-47
Yohanes 8: 37:
1) ‘Kamu adalah keturunan Abraham’ (ay 37a).
a) Secara jasmani orang-orang Yahudi itu memang adalah keturunan Abraham.
b) Kata yang diterjemahkan ‘keturunan’ di sini dalam bahasa Yunaninya adalah SPERMA.
Dalam ay 39 Yesus mengubah istilah ‘keturunan Abraham’ ini menjadi ‘anak-anak Abraham’ (Yunani: TEKNA).
Ada orang yang mengatakan bahwa penggunaan SPERMA menunjukkan pada keturunan Abraham secara jasmani, sedangkan penggunaan TEK-NA menunjuk pada keturunan Abraham dalam arti rohani (orang Yahudi yang sungguh-sungguh percaya).
2) ‘Tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firmanKu tidak beroleh tempat di dalam kamu’ (ay 37b).
a) Sekalipun mereka adalah keturunan Abraham, tetapi mereka tidak mirip dengan Abraham. Mengapa? Karena mereka ingin membunuh Yesus, padahal Abrahamnya sendiri setelah mendapatkan janji tentang Mesias (Kej 12:1-3), sangat menanti-nantikan Mesias itu (ay 56). Karena itu jelaslah bahwa dalam arti rohani orang-orang Yahudi ini bukanlah ketu-runan Abraham. Bandingkan dengan Ro 4:11,12 dan Gal 3:7,29 yang menunjukkan bahwa anak-anak Abraham yang sejati adalah orang yang percaya.
b) Mengapa mereka ingin membunuh Yesus? Karena mereka menolak / membenci firman / kebenaran yang Yesus sampaikan sehingga mereka ingin membunuh Yesus yang memberitakan firman itu.
c) Sesuatu yang perlu dicamkan ialah: setan selalu bekerja supaya pende-ngar firman membenci / tidak senang kepada pemberita firman. Ia selalu ingin merusak hubungan pemberita firman - pendengar firman, karena ia tahu bahwa kalau hubungan itu terjalin dengan baik, itu akan membawa bencana bagi dia dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
Cara setan menimbulkan ketidaksenangan / kebencian:
· menimbulkan iri hati terhadap pemberita firman (Orang-orang Yahudi iri hati kepada Yesus - Mat 27:18 Mark 15:10).
· menimbulkan kemarahan pada waktu mendapat teguran dosa (bdk. Yak 1:19-20).
· menimbulkan rasa tersinggung karena kata-kata / sikap / tindakan pemberita firman (perselisihan pribadi).
· menyoroti kejelekan / kekurangan pemberita firman dan menimbulkan rasa tidak puas akan hidup dan / atau pelayanan pemberita firman.
· membandingkan dengan pemberita firman lain yang lebih baik.
Karena itu waspadalah dengan godaan yang satu ini! Ini bisa menghan-curkan diri saudara sendiri maupun seluruh gereja.
Tetapi setan kadang-kadang bekerja untuk menimbulkan extrim yang lain yaitu pendewaan terhadap pemberita firman. Ini juga harus diwaspadai.
Ay 38:
1) ‘Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan’ (ay 38a).
Dengan kata-kata ini Yesus menjamin kebenaran ajaranNya.
2) ‘kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu’.
Dari kata-kata ini, secara implicit Yesus sudah mengatakan bahwa bapa mereka adalah setan, karena Ia mengkontraskan BapaNya dengan bapa mereka. Hal ini diperjelas lagi oleh Yesus dalam ay 41a, dan lalu dikatakan secara explicit dalam ay 44.
Ini merupakan salah satu dari ajaran yang sangat keras dari Yesus, dimana Ia menyebut orang sebagai anak setan! Kalau Yesus menjadi pengkhotbah pada jaman ini, saya percaya ada banyak pendeta / majelis yang menolak Yesus untuk berkhotbah di gerejanya, dengan alasan khotbahNya terlalu keras!
Yohanes 8: 39-40:
1) Dalam bagian ini Yesus secara terang-terangan membedakan keturunan Abraham yang sejati dan keturunan Abraham yang palsu. Yang sejati akan mirip dengan Abraham dalam arti mereka akan melakukan apa yang Abraham lakukan. Yang palsu akan melakukan apa yang Abraham tidak lakukan.
2) Calvin menghubungkan bagian ini dengan janji Allah tentang keturunan Abraham dalam Kej 17:7-8. Di situ ada kata-kata:
· ‘Allah keturunanmu’ (ay 7 akhir).
· ‘Allah mereka’ (ay 8 akhir).
Calvin berkata bahwa berdasarkan kata-kata ini maka keturunan Abraham yang tidak percaya mengeluarkan diri mereka sendiri dari keluarga Abraham.
Ay 41:
1) Dalam ay 41a Yesus mengatakan bahwa mereka mempunyai bapa yang bukan Abraham.
2) Mereka lalu menjawab: ‘Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah’ (ay 41b).
Ada 2 kemungkinan tentang apa yang mereka maksudkan:
a) Mereka memaksudkan zinah rohani.
Dalam Kitab Suci penyembahan berhala / allah lain sering disebut sebagai perzinahan rohani (Yes 1:21 Yes 57:3 Hos 1:2 Hos 2:4).
Jadi, rupanya orang-orang Yahudi itu mulai merasa bahwa Yesus memaksudkan setan sebagai bapa mereka. Karena itu mereka lalu mengatakan bahwa mereka tidak melakukan penyembahan berhala, sehingga bapa mereka bukanlah setan tetapi Allah.
b) Mereka memaksudkan zinah jasmani.
Kalau seseorang lahir karena ibunya melakukan perzinahan, maka mungkin sekali nenek moyang bayi ini sukar ditelusuri. Tetapi orang-orang Yahudi ini tidak demikian. Mereka tidak lahir dari perzinahan, sehingga mereka jelas adalah keturunan Abraham. Dan karena mereka adalah keturunan Abraham maka mereka jelas adalah anak Allah.
Kalau pandangan ini yang benar, maka:
· Mereka mengidentikkan ‘anak / keturunan Abraham’ dengan ‘anak Allah’. Ini tidak aneh, karena sekarangpun banyak orang yang mengidentikkan ‘orang yang ke gereja’ dengan ‘anak Allah’, padahal itu jelas tidak benar.
· mungkin sekali dalam kata-kata mereka ini secara implicit ada serangan terhadap diri Yesus. Mungkin sekali maksud mereka adalah; kami tidak dilahirkan dari perzinahan, tetapi Engkau lahir dari per-zinahan. Bdk. ay 48 dimana Yesus dikatai sebagai orang Samaria (bangsa blasteran). Perlu diketahui bahwa dalam literatur Yahudi, Yesus sering dianggap sebagai anak haram dari Maria.
Ay 42-47:
1) Dalam bagian ini Yesus mengatakan bahwa ‘orang yang berasal dari Allah’ mempunyai ciri-ciri, yaitu:
a) Mengasihi Yesus (ay 42a bdk. 1Yoh 5:1).
Calvin:
“We ought carefully to observe this passage, that there is no piety and no fear of God where Christ is rejected. Hypocritical religion, indeed, presumptuously shelters itself under the name of God; but how can they agree with the Father who disagree with his only Son?” (= Kita harus mengamati bagian ini baik-baik, bahwa tidak ada kesalehan dan takut kepada Allah dimana Kristus ditolak. Agama yang munafik memang berlindung secara congkak / lancang di bawan nama Allah; tetapi bagaimana mereka bisa cocok dengan Bapa kalau mereka tidak cocok dengan AnakNya satu-satunya?).
Penerapan: apakah saudara betul-betul mengasihi Yesus, atau sekedar mengasihi gereja saudara, aliran saudara dsb?
b) Mendengarkan firman Allah (ay 47).
Renungkan: apakah saudara betul-betul senang mendengarkan firman Allah? Atau hanya senang mendengar leluconnya, kesaksiannya, dan hal-hal yang menyenangkan dari suatu khotbah?
2) Ay 42b: ‘Aku keluar dan datang dari Allah’.
Calvin berkata bahwa dalam bagian ini Yesus tidak berbicara tentang hakekatNya, tetapi tentang jabatan / misi / pelayananNya.
Penafsiran ini sesuai dengan lanjutan kata-kata Yesus dalam ay 42c: ‘Dan Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, melainkan Dialah yang meng-utus Aku’.
3) Ay 43:
a) NASB: ‘Why do you not understand what I am saying? It is because you can not hear My word’ (= Mengapa kamu tidak mengerti apa yang Aku katakan? Itu karena kamu tidak bisa mendengar perkataanKu).
b) Ada 2 kemungkinan mengartikan / menterjemahkan bagian ini:
· Diterjemahkan menjadi 2 kalimat, yang satu adalah pertanyaan dan yang lain adalah jawabnya. Jadi, artinya adalah: mereka tidak me-ngerti kata-kata Yesus karena mereka tidak dapat mendengar kata-kata Yesus.
Sedangkan ‘tidak dapat menangkap / mendengar’ diartikan ‘tidak da-pat tahan mendengar’. Mengapa tidak tahan? Karena mereka menjadi marah (bdk. Yak 2:19-20).
Ini penafsiran yang umum.
Kalau diambil penafsiran ini, maka: semua ini dijadikan dasar oleh Yesus untuk menunjukkan bahwa mereka adalah anak-anak Iblis (ay 44).
· Calvin menterjemahkan menjadi satu kalimat dengan pertanyaan ganda: Why do you not understand My language, that you cannot hear My word? (= Mengapa kamu tidak mengerti bahasaKu, sehingga kamu tidak bisa mendengar perkataanKu?).
Dan Calvin berpendapat bahwa jawaban dari pertanyaan ini ada da-lam ay 44, yaitu karena mereka adalah anak-anak Iblis!
4) Ay 44:
a) Pada waktu Yesus mengatakan bahwa mereka adalah anak Iblis, mung-kin sekali Ia bermaksud untuk menghubungkannya dengan Kej 3:15 - keturunan Iblis selalu memusuhi keturunan Hawa (Yesus).
b) Ini penggambaran Yesus tentang Iblis.
· ‘Ia adalah pembunuh manusia sejak semula’.
Ada yang menghubungkan ini dengan pembunuhan terhadap Habel oleh Kain (bdk. Kej 4:1-8). Ada juga yang menghubungkan dengan harus matinya Adam (dan semua manusia) sebagai hukuman karena menuruti kata-kata setan.
· ’tidak hidup dalam kebenaran’.
NASB / Lit: does not stand in the truth (= tidak berdiri dalam kebenaran).
NIV: not holding the truth (= tidak berpegang pada kebenaran).
Ini oleh Calvin dijadikan dasar untuk menunjukkan bahwa dulunya setan berdiri / berpegang pada kebenaran, tetapi lalu murtad dan melawan Allah.
· ‘di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta’.
* Ini tidak berarti bahwa Iblis selalu mengatakan dusta. Iblis bisa mengatakan kebenaran, tetapi dengan maksud yang tidak benar (bdk. Kis 16:17).
* Dusta Iblis adalah sesuatu yang harus sangat diwaspadai! Ia bisa menunjukkan / menggambarkan kepada saudara sesuatu yang tidak baik sehingga tampaknya jadi baik, atau sebaliknya.
Penerapan: Kalau saudara adalah orang yang mencintai uang / dunia, atau membenci firman, maka saudara adalah orang yang menerima dusta dari Iblis!
5) Ay 45-46:
a) Kalau tadi Yesus mengatakan bahwa mereka mau melakukan keinginan setan, padahal dalam setan tidak ada kebenaran (ay 44), maka sekarang Yesus mengatakan bahwa sekalipun Ia mengatakan kebenaran mereka tidak mau percaya kepadaNya (ay 45).
2 hal ini memang berhubungan: kalau saudara mendengar suara setan, maka saudara pasti menolak suara Tuhan!
b) Dalam ay 46 Yesus menekankan kesucianNya, karena kalau Ia suci maka kata-kataNya pasti juga benar!
6) Ay 47: ‘tidak berasal dari Allah’.
NASB / Lit: you are not of God (= kamu bukan dari Allah / milik Allah).
NIV: you do not belong to God (= kamu bukan kepunyaan Allah).
-o0o-
YOHANES 8:48-59
Yohanes 8: 48:
Orang-orang Yahudi itu menjawab kata-kata Yesus dalam ay 42-47 dengan penghinaan, dimana mereka menyebut Yesus sebagai:
1) Orang Samaria.
Ada banyak pendapat tentang apa yang dimaksud dengan sebutan ‘orang Samaria’ ini:
· musuh nasional.
Ingat bahwa bangsa Yahudi sangat memusuhi bangsa Samaria.
· orang sesat.
Ingat bahwa bangsa Samaria punya ‘agama / ibadah blasteran’ (lihat penjelasan tentang hal itu dalam Yoh 4). Yesus diberi sebutan ini, mung-kin karena Ia dianggap melalaikan pelaksanaan hal-hal tertentu dalam Yudaisme, seperti tradisi, dsb. Jadi Ia dianggap menyimpang seperti orang Samaria.
· bangsa / orang blasteran / anak haram.
Bahwa bangsa Samaria adalah bangsa blasteran, juga sudah dijelaskan dalam Yoh 4.
· Edersheim: istilah yang diterjemahkan ‘orang Samaria’ juga bisa digu-nakan sebagai equivalent dari kata Ashmedai, yaitu nama dari kepala setan. Jadi sebutan ‘orang Samaria’ ini sama dengan ‘kerasukan setan’. Orang yang menerima pandangan ini menggunakan ay 49 sebagai du-kungan, karena dalam ay 49 itu Yesus hanya menangkis tuduhan tentang kerasukan setan, tidak tentang tuduhan sebagai ‘orang Samaria’.
2) ‘Kerasukan setan’.
a) Tuduhan seperti ini sudah pernah dilakukan dalam 7:20, diulangi di sini, dan diulangi lagi dalam 8:52 dan 10:20. Dalam Injil Synoptic, hinaan seperti ini ada dalam Mat 12:24 / Mark 3:22 / Luk 11:15.
b) Bdk. Mat 10:24-25 - Kalau Yesus dihina / dimaki seperti itu, maka tidak usah heran kalau kita juga dimaki seperti itu.
Tetapi harus diperhatikan supaya jangan kita dimaki seperti itu karena kita memang bertingkah seperti orang yang kerasukan setan, misalnya dengan mengikuti Toronto Blessing! Bdk. juga dengan 1Kor 14:23.
Yohanes 8: 49-51:
1) ‘Aku tidak kerasukan setan’ (ay 49a).
a) Yesus tidak menjawab tuduhan sebagai ‘orang Samaria’.
Ada beberapa kemungkinan mengapa Ia tidak menjawab tuduhan ini:
· Itu adalah tuduhan yang sangat tidak masuk akal; para penuduh-Nyapun tahu bahwa Ia adalah orang Yahudi dan bukan orang Sa-maria. Karenanya ini tidak perlu dijawab.
Penerapan: Jangan membuat capai mulut sendiri secara tidak perlu dengan menjawab serangan yang jelas-jelas tidak masuk akal. Misal-nya: kalau saudara dimaki sebagai monyet.
· Seperti kata Edersheim di atas, bahwa tuduhan ini artinya sama dengan tuduhan ‘kerasukan setan’, sehingga jawaban Yesus dalam ay 49 sudah menjawab keduanya.
· karena tuduhan ini juga merupakan penghinaan kepada orang / bang-sa Samaria, maka Yesus tidak mau menjawab, karena jawabanNya bisa menyinggung orang / bangsa Samaria.
Penerapan: Kita harus hati-hati untuk tidak menyakiti orang secara tidak perlu.
b) Yesus menolak tuduhan ‘kerasukan setan’.
Seringkali orang hanya melihat saat menjelang / pada saat disalib, dimana Yesus sama sekali tidak mau menjawab hinaan / tuduhan (Mat 26:62 Mat 27:12-14 Mat 27:40-44 bdk. Yes 53:7), dan menganggap bahwa orang kristen harus meniru teladan itu dengan mendiamkan saja segala hinaan / tuduhan. Ini adalah pandangan yang salah, karena hanya menyoroti sebagian Kitab Suci dan mengabaikan bagian Kitab Suci lain yang berhubungan dengan hal itu.
Dalam bagian ini ternyata bahwa Yesus menolak tuduhan kerasukan setan (bdk. Mat 12:25-29). Bandingkan juga dengan rasul Paulus yang juga sering membantah tuduhan yang tidak benar (Kis 24:10-21 25:8 26:2-23,24-25).
Jadi jelas, dalam keadaan tertentu, khususnya kalau tuduhan itu bisa menghancurkan / merugikan kesaksian kristen / pelayanan kita, maka kita boleh, bahkan harus, menolaknya.
c) Sekalipun Yesus menangkis tuduhan / hinaan, tetapi Ia tidak balas menghina (bdk. 1Pet 2:23). Ini merupakan sesuatu yang patut diteladani.
2) ‘Aku menghormati BapaKu’ (ay 49b).
Ini ditambahkan oleh Yesus untuk menunjukkan bahwa Ia tidak mungkin kerasukan setan. Orang yang kerasukan setan tidak mungkin menghormati Bapa / Allah. Bandingkan dengan orang agama Tao yang kalau sembahyang kerasukan.
3) ‘Kamu tidak menghormati Aku’ (ay 49c).
Ini merupakan suatu teguran, karena:
a) Tidak menghormati Yesus sama dengan tidak menghormati Bapa (bdk. Yoh 5:23).
Penerapan: Apakah saudara menghormati Yesus? Dengan cara apa? Menghormati firmanNya? Menghormati pada saat berbakti, berdoa, mendengar Firman Tuhan? Melayani dan memuliakan Dia?
b) Yesus adalah orang yang menghormati Bapa (ay 49b). Karena itu seharusnya orang-orang Yahudi itu menghormati Yesus. Tetapi ternyata mereka tidak menghormati Yesus.
Penerapan: Jangan menghormati orang karena ia kaya, punya jabatan, dsb, tetapi karena Ia menghormati Bapa, melayani Tuhan dsb (bdk. 1Tim 5:17). Apa kriteria saudara dalam menghormati seseorang?
4) Yohanes 8: 50:
a) Kalau tadi Yesus mengatakan bahwa Ia menghormati Bapa (ay 49b), maka sekarang Ia mengatakan bahwa Ia tidak mencari hormat bagi diriNya sendiri. Sikap / tindakan Yesus ini menyebabkan Bapa mencari hormat / kemuliaan bagi Yesus! (bdk. ay 54b Fil 2:5-11).
Penerapan: Kalau kita tidak mencari hormat / kemuliaan bagi diri sendiri, tetapi hanya bagi Tuhan, maka Tuhan akan mencari hormat / kemuliaan bagi kita!
b) Sikap orang Yahudi yang tidak menghormati Yesus (ay 49c) kontras de-ngan sikap Bapa yang mencari hormat / kemuliaan bagi Yesus.
c) ‘dan Dia juga yang menghakimi’ (ay 50b).
Ini ditambahkan sebagai ancaman. Karena mereka tidak menghormati Yesus, mereka harus menghadapi penghakiman Allah.
5) Yohanes 8: 51:
a) Mengapa Yesus tahu-tahu mengucapkan kata-kata ini, yang kelihatannya menyimpang dari pembicaraan saat itu?
Calvin mengatakan bahwa ini disebabkan karena Yesus melihat adanya orang-orang yang masih bisa dipertobatkan dari antara orang-orang Yahudi itu. Kata-kata ini ditujukan kepada orang-orang itu supaya mereka bertobat.
Penerapan: Dalam berdebat dengan orang sesat atau orang yang menyerang kita, jangan melupakan Pekabaran Injil! Siapa tahu mereka bertobat? Khususnya kalau saudara berdebat dengan orang Saksi Yehovah, jangan hanya sibuk mempertahankan diri terhadap serangan mereka. Saudara juga harus menyerang kembali, dan bahkan mene-kankan bahwa kalau mereka tidak mau percaya kepada Yesus sebagai Allah, maka mereka akan masuk neraka (Jika saudara mau tahu lebih banyak tentang cara-cara menghadapi orang Saksi Yehovah, bacalah buku saya yang berjudul ‘Bagaimana Menaklukkan Saksi Yehovah?’).
b) Yang dimaksudkan dengan maut di sini tentu adalah kematian rohani, karena orang yang percaya / ikut Yesus tetap akan mengalami kematian jasmani.
c) Ini tidak boleh diartikan seakan-akan Yesus mengajarkan salvation by works / keselamatan karena perbuatan baik (Bdk. Ef 2:8-9 Gal 2:16,21).
Yesus mengatakan hal ini karena ketaatan merupakan bukti iman (bdk. Yak 2:17,26), sehingga ketaatan menunjukkan bahwa orangnya selamat.
Yohanes 8: 52-53:
1) Di sini lagi-lagi terlihat bahwa orang-orang Yahudi ini salah menafsirkan kata-kata Yesus. ‘Maut’ yang dimaksud oleh Yesus jelas adalah ‘kematian rohani’, tetapi mereka menafsirkannya sebagai ‘kematian jasmani’.
Kesalahan tafsir ini menyebabkan mereka makin yakin bahwa Yesus kerasukan setan.
Memang kesalahan pengertian tentang Kitab Suci / Firman Tuhan akan menyebabkan kita menyimpang dari iman yang benar dan mempunyai pandangan yang salah / sesat. Karena itu kita perlu belajar Firman Tuhan baik-baik, dengan banyak berdoa supaya Tuhan memberikan pengertian yang benar.
2) Dari jawaban mereka ini mungkin bisa disimpulkan bahwa dalam mereka mendengar kata-kata Yesus, mereka hanya memikir satu hal: bagaimana bisa menyerang Yesus. Hati-hatilah supaya tidak mempunyai sikap seperti itu pada waktu mendengar Firman Tuhan.
3) Kata-kata mereka dalam ay 53 ini mirip dengan kata-kata perempuan Samaria dalam Yoh 4:12.
Adalah suatu kebodohan untuk membandingkan Yesus, yang adalah Allah sendiri, dengan Abraham, Yakub, nabi-nabi atau rasul-rasul, Yohanes Pembaptis, atau dengan Maria. Seseorang boleh hebat dan saleh, tetapi begitu dibandingkan dengan Yesus, baik dalam hal kesalehan maupun kuasa, ia langsung menjadi najis, hina, rendah dan tidak berarti!
Yohanes 8: 54-56:
1) Yesus berkata bahwa sekalipun mereka berkata ‘Dia adalah Allah kami’, tetapi mereka tidak mengenal Allah (ay 54b-55a).
Penerapan:
· Ada banyak orang jaman ini, dalam kalangan kristen sekalipun, yang sebetulnya tidak mengenal baik Allah maupun Yesus! Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara sekedar tahu / mengerti tentang Allah / Yesus, atau betul-betul mengenalNya secara pribadi?
· suatu pengakuan (seperti 12 Pengakuan Iman Rasuli), tanpa pengenalan yang sejati, adalah sia-sia!
2) ‘Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firmanNya’ (ay 55b).
Ini menunjukkan bahwa ‘pengenalan akan Allah’ dan ‘ketaatan pada firman’ adalah dua hal yang tak terpisahkan! Yang satu tak bisa ada tanpa yang lain! Apakah kedua-duanya ada pada saudara?
3) ‘Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita (ay 56).
NASB: Your father Abraham rejoiced to see My day, and he saw it and was glad (= Bapamu Abraham bersukacita melihat hariKu, dan ia telah melihatnya dan bersukacita).
a) Yang dimaksud dengan ‘hariKu’ adalah kedatangan Yesus yang pertama.
b) ‘Abraham bersukacita melihat hariKu’.
Ada 2 penafsiran:
· Abraham di surga bersukacita ketika melihat kedatangan Yesus yang pertama di dunia.
Keberatan: kata ‘bersukacita’ dalam bahasa Yunaninya ada dalam bentuk aorist / lampau (Inggris: rejoiced).
Jawab: ini menunjuk pada saat Yesus lahir atau mulai dikandung. Jadi memang sudah lampau.
· Abraham melihatnya dengan iman. Bdk. Yoh 12:41 Ibr 11:13,39.
Dengan demikian maka bagian ini tidak bertentangan dengan ayat-ayat seperti Luk 10:24 karena Luk 10:24 artinya ‘melihat sungguh-sungguh’.
Calvin menerima pandangan kedua ini, dan memberi komentar sbb: “Though the knowledge of Christ was still so obscure, Abraham was inflamed by so strong a desire, that he preferred the enjoyment of it to everything that was reckoned desirable. How base then is the ingratitude of those who despise and reject him, when he is plainly offered to them?” (= Sekalipun pengetahuan tentang Kristus masih begitu samar-samar, Abraham bernyala-nyala dengan keinginan yang begitu kuat, sehingga ia memilih untuk menikmati hal itu dari pada segala sesuatu yang dianggap menarik. Kalau begitu, alangkah jelek / hinanya rasa tidak berterima kasih dari mereka yang merendahkan / menghina dan menolak Dia, ketika Ia dengan jelas ditawarkan kepada mereka).
Yohanes 8: 57-59:
1) Ay 57: Ini tidak boleh ditafsirkan sekan-akan Yesus kelihatannya berusia hampir 50 tahun.
2) ‘Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada’ (ay 58).
NIV/NASB: Before Abraham was born, I am (= Sebelum Abraham dilahirkan, Aku ada / adalah).
a) Ini menunjukkan:
* kekekalan Yesus.
* keilahian Yesus.
Kata-kata ‘I am’ berhubungan dengan ‘I am who I am’ dalam Kel 3:14. Jadi kata-kata ini menunjukkan Yesus adalah Yahweh!
Karena kata-kata orang-orang Yahudi dalam ay 57 itu hanya memperso-alkan Yesus sebagai manusia, maka sekarang Yesus menekankan keke-kalan dan keilahianNya.
b) Pulpit Commentary: “Abraham came into existence by birth, I am” (= Abraham menjadi ada melalui kelahiran, Aku adalah) - hal 373.
c) William Hendriksen mengatakan bahwa kata-kata ‘I am’ menunjukkan bahwa: “The Jews had committed the error of ascribing to Jesus a merely temporal existence. They saw only the historical manifestation, not the eternal Person; only the human, not the divine. Jesus, therefore, reaffirms his eternal, timeless absolute essence. ... Over against Abraham’s fleeting span of life (Gen. 25:7) Jesus places his own timeless present. To emphasize this eternal present he sets over against the aorist infinitive, indicating Abraham’s birth in time, the present indicative, with reference to himself; hence, not ‘I was,’ but ‘I am.’ Hence, the thought here conveyed is not only that the second Pertson always existed (existed from all eternity; cf. 1:1,2; cf. Col. 1:17), though this, too, is implied; but also, and very definitely, that his existence transcends time. ... The ‘I am’ here (8:58) reminds one of the ‘I am’ in 8:24. Basically the same thought is expressed in both passages; namely, that Jesus is God! Moreover, what he states here in 8:58 is his answer not only to the statement of the Jews recorded in 8:57 but also to that found in 8:53” (= belum diterjemahkan) - hal 66-67.
d) Tentang penggunaan I am, bukan I was, Calvin berkomentar sebagai berikut: “he uses different verbs. Before Abraham WAS, or Before Abraham WAS BORN, I AM. But by these words he excludes himself from the ordinary rank of men, and claims for himself a power more than human, a power heavenly and divine, the perception of which reached from the beginning of the world through all ages. ... the present tense of the verb is emphatic; for he does not say, I was, but I am; by which he denotes a condition uniformly the same from the beginning to the end” (= Ia menggunakan kata kerja yang berbeda. Sebelum Abraham ADA, atau Sebelum Abraham dilahirkan, Aku ADA. Tetapi oleh kata-kata ini He mengeluarkan diriNya sendiri dari golongan manusia biasa, dan mengclaim untuk diriNya sendiri suatu kuasa yang lebih dari manusiawi, suatau kuasa surgawi dan ilahi, yang pengertiannya mencapai dari permulaan dunia ini sampai semua jaman. ... bentuk present tense dari kata kerjanya ditekankan; karena Ia tidak berkata, ‘Aku dulu ada’, tetapi ‘Aku ada’; dengan mana Ia menunjukkan suatu kondisi yang terus menerus sama dari permulaan sampai akhir) - hal 362-363.
3) Yohanes 8: 59:
a) Orang-orang Yahudi itu tahu akan maksud dari kata-kata Yesus yang mengclaim diri sebagai Allah / Yahweh. Ini menyebabkan mereka menganggap Yesus menghujat Allah, dan sesuai dengan Im 24:16 maka mereka mau merajam Yesus (bdk. Yoh 10:31-33).
b) Saat ini belum saatnya bagi Yesus untuk mati, dan juga Ia tidak boleh mati dengan cara dirajam, tetapi harus melalui salib (kematian terkutuk - bdk. Gal 3:10-13 Ul 21:23).
c) Ada penafsir yang beranggapan bahwa di sini Yesus menggunakan kuasaNya untuk menghilang secara mujijat. Saya tidak setuju dengan pendapat ini, karena Yesus tidak pernah menggunakan kuasaNya untuk diriNya sendiri. Saya lebih setuju pada penafsiran di bawah ini:
· Orang-orang itu ada dalam Bait Allah dimana tidak ada batu untuk merajam. Saat mereka mengambil batu, Yesus menyembunyikan diri.
· kata ‘menghilang’, yang diterjemahkan ‘hid himself’ oleh NIV / NASB, seharusnya adalah was hidden / disembunyikan (bentuk pasif). Jadi ini menunjukkan bahwa Yesus disembunyikan secara mujijat oleh Bapa.
-o0o-
YOHANES 9:1-7
Yohanes 9: 1-2:
1) Murid-murid Yesus menganggap / mengira bahwa kebutaan orang itu terjadi karena dosa.
Calvin menanggapi hal ini sebagai berikut:
“... while every man is ready to censure others with extreme bitterness, there are few who apply to themselves, as they ought to do, the same severity. If my brother meets with adversity, I instantly acknowledge the judgment of God; but if God chastises me with a heavier stroke, I wink at my sins. But in considering punishments, every man ought to begin with himself, and to spare himself as little as any other person. Wherefore, if we wish to be candid judges in this matter, let us learn to be quick in discerning our own evils rather than those of others” (= pada saat setiap orang siap untuk mengecam orang lain dengan kepahitan yang hebat, hanya ada sedikit orang yang menerapkannya kepada diri mereka sendiri, seperti yang seharusnya mereka lakukan, dengan kekerasan yang sama. Jika saudara saya mengalami kemalangan, saya langsung mengakui peng-hakiman Allah; tetapi jika Allah menghajar saya dengan pukulan yang lebih hebat, saya pura-pura tidak melihat dosa-dosa saya. Tetapi dalam mem-pertimbangkan hukuman, setiap orang harus mulai dengan dirinya sendiri, dan menyayangkan dirinya sendiri sama sedikitnya dengan ia menyayangkan orang lain. Karena itu, jika kita ingin menjadi hakim yang jujur dalam persoalan ini, marilah kita belajar untuk cepat dalam melihat kejahatan kita sendiri dari pada melihat kejahatan orang lain).
Illustrasi:
Seorang pendeta pulang dari luar negeri, dan ia dijemput seorang jemaatnya di airport. Dalam perjalanan, jemaatnya mengeluh karena rumahnya baru dihancurkan oleh badai. Pendeta itu lalu mengatakan: ‘Sudah dari dulu aku nasehati kamu supaya bertobat dari dosa-dosamu, tapi kamu tidak mau; sekarang Tuhan menghukum kamu’. Jemaat itu lalu menjawab: ‘Tapi, pak pendeta, rumahmu juga hancur kena badai itu’. Pendeta menjawab: ‘O ya? Ah memang jalan / rencana Tuhan melampaui akal kita’.
2) Ada 3 penyebab penderitaan:
a) Dosa Adam (Kej 3).
b) Dosa orang tua (Kel 20:5 34:7 Bil 14:18 Ul 5:9 Ul 28:32 Yer 31:29 Yeh 18:2).
c) Dosa pribadi (Ul 28:15-68 Maz 107:10-12,17-18 Yer 31:30 Yeh 18:4).
Tetapi orang-orang Yahudi saat itu mempunyai kecenderungan untuk menekankan b) dan c). Mereka mengikuti jejak setiap penderitaan pada suatu dosa tertentu.
Contoh: waktu teman-teman Ayub melihat penderitaan Ayub, mereka menuduh Ayub kejam terhadap janda dan anak yatim (Ayub 4:7 8:20 11:6 22:5-10).
3) Murid-murid Yesus menganggap ada 2 kemungkinan mengapa orang itu buta (ay 2):
a) Karena ia sendiri berdosa.
Tetapi ini aneh, karena orang itu buta sejak lahir. Lalu kapan ia berbuat dosa sehingga menyebabkan buta? Untuk itu ada 2 teori dari orang-orang Yahudi:
· dalam kandungan, janin sudah bisa berbuat dosa.
Ini didasarkan pada:
* Kej 25:22 - mereka menganggap bahwa dalam kandungan Esau berusaha membunuh Yakub.
* Maz 58:4.
· jiwa seseorang sudah ada sebelum ia mulai ada dalam kandungan.
* ada yang percaya bahwa jiwa-jiwa itu ada di suatu tempat. Pada saat itu mereka sudah bisa berbuat dosa, dan ada yang berkata bahwa dimasukkan mereka ke suatu tubuh merupakan hukuman terhadap dosa mereka.
* Calvin berkata bahwa ada yang percaya pada reinkarnasi.
Karena adanya kepercayaan-kepercayaan semacam inilah maka murid-murid tetap memperhitungkan kemungkinan bahwa orang itu buta sejak lahir karena dosanya sendiri.
b) Karena orang tuanya berdosa.
Yohanes 9: 3-5:
1) Jawaban Yesus dalam ay 3a jelas menunjukkan bahwa Yesus menolak kedua kemungkinan yang ada dalam pikiran murid-muridNya.
Sebaliknya Yesus mengatakan bahwa orang itu dilahirkan buta karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia (ay 3b).
· Jadi jelas bahwa orang bisa menderita sama sekali bukan karena dosa, tetapi karena Allah mempunyai tujuan tertentu untuk kemuliaan diriNya melalui penderitaan orang itu! Ini mengajar kita untuk tidak sembarangan menghakimi pada waktu melihat orang sakit / menderita dsb.
· Dengan kata-kata ini Yesus menghendaki supaya murid-muridNya meng-harapkan suatu mujijat.
2) Yohanes 9: 4:
a) Yesus tahu-tahu berbicara tentang pekerjaan, karena Ia punya pekerjaan untuk memuliakan Allah melalui penyembuhan orang buta itu.
b) Ini juga mengajar kita sebagai berikut: pada waktu melihat seseorang menderita, jangan hanya menjadikan dia obyek diskusi. Tetapi lakukanlah sesuatu untuk menolong dia.
c) Ini menunjukkan bahwa suatu pekerjaan / pelayanan tidak boleh ditunda, karena akan datang suatu saat dimana itu tidak lagi bisa dilakukan. Misalnya:
· menunda penginjilan / pemberitaan Firman Tuhan terhadap seseorang. Ingat bahwa ‘malam’ bisa terjadi:
* kalau orang itu mati.
* kalau saudara mati.
* makin dekat akhir jaman, dimana orang tidak mau mendengarkan kebenaran (2Tim 4:3-4 2Tim 3:1-5 2Tes 2:1-12).
· menunda pelayanan tertentu. Kalau saudara merasa bahwa Tuhan menghendaki saudara melayani Dia dalam pelayanan tertentu (chairman, guru sekolah minggu, anggota komisi, pengkhotbah / hamba Tuhan), maka janganlah menunda pelayanan tersebut!
Yesus sendiri tidak menunda penyembuhan terhadap orang buta ini, padahal hari itu adalah hari Sabat (ay 14), dan Yesus tahu bahwa itu bisa menimbulkan pertentangan dengan orang-orang Yahudi (bdk. Yoh 5:10-18).
· menunda pembangunan gereja (bdk. Hagai 1:2-dst).
3) Yohanes 9: 5:
a) Penyembuhan terhadap orang buta ini jelas dijadikan suatu illustrasi untuk menunjukkan Yesus sebagai Terang dunia. Jadi, bahwa Yesus bisa menyembuhkan orang buta ini dari kebutaan jasmani, dijadikan suatu illustrasi untuk menunjukkan bahwa Yesus bisa menyembuhkan kebutaan rohani (bdk. ay 35-41 12:35-36,46).
Hal yang sama terjadi pada:
· Mat 8:14-17 - kesembuhan jasmani yang dilakukan oleh Yesus me-nunjukkan bahwa Yesus bisa menyembuhkan kita secara rohani (Mat 8:17 bdk. Yes 53:4 dan 1Pet 2:22-25 yang jelas menunjukkan bahwa ini berhubungan dengan kesembuhan rohani, bukan kesembuhan jasmani).
· Yoh 11 - pembangkitan Lazarus oleh Yesus dijadikan illustrasi untuk menunjukkan dirinya sebagai ‘kebangkitan dan hidup’ (Yoh 11:25-26).
b) Kata-kata Yesus dalam ay 5 tak berarti bahwa fungsiNya sebagai Terang dunia terbatas oleh waktu. Maksudnya adalah penerimaan terhadap diriNya dari orang-orang yang Ia layani itu yang terbatas oleh waktu (Barclay).
Barclay melanjutkan dengan memberikan statistik dari buku ‘The Psychology of Religion’ sebagai berikut:
· pertobatan bisa terjadi pada usia 7-8 tahun.
· dari 7-8 tahun sampai pada usia 10-11 tahun, makin banyak.
· jumlahnya menanjak secara tajam sampai usia 16 tahun.
· tetapi mulai usia 16 tahun jumlah itu turun drastis sampai usia 20 tahun.
· di atas 30 tahun, jarang terjadi pertobatan.
Karena itu beritakan Injil kepada anak-anak, dan jangan biarkan mereka pergi ke gereja sesat / Liberal dsb! Jangan menunda, karena ‘malam’ segera tiba (ay 4).
Yohanes 9: 6-7:
1) Tak diketahui mengapa Yesus memakai cara ini (menggunakan ludah, tanah dan kolam Siloam) untuk menyembuhkan orang buta itu. Mungkin peng-gunaan ludah dan tanah itu berfungsi untuk menguji orang itu, apakah ia mau percaya dan taat sekalipun caranya tidak masuk akal (Ingat bahwa secara logika penggunaan ludah dan tanah yang dioleskan di mata itu justru bisa menyebabkan orang melek menjadi buta!). Bdk. dengan Naaman yang mula-mula marah karena mendengar cara yang begitu tidak masuk akal (2Raja-raja 5).
2) Bahwa orang buta itu mau pergi ke kolam Siloam menunjukkan bahwa ia mempunyai iman kepada Yesus! Tanpa kepercayaan kepada Yesus, tidak bakal ia taat pada perintah yang begitu tidak masuk akal.
Penerapan: Tuhan sering memberi perintah yang tidak masuk akal untuk menguji iman kita. Pada saat seperti itu jangan bersandar kepada logika! bdk. Amsal 3:5.
3) Siloam berarti ‘yang diutus’.
NIV / NASB: ‘sent’ (= yang diutus / dikirim).
Arti ‘yang dikirim’ lebih tepat, karena kolam itu dinamakan seperti itu karena mendapatkan air kiriman melalui saluran-saluran yang mungkin sekali diba-ngun oleh raja Hizkia (2Raja-raja 20:20), mungkin dengan tujuan untuk tetap mendapatkan air pada waktu kota dikepung.
Sekalipun kata ‘Siloam’ ini mempunyai arti hurufiah, tetapi juga mempunyai arti yang lebih dalam dibaliknya. Bagaimana bisa demikian?
· karena Yohanes berulangkali menekankan bahwa Yesus adalah sese-orang ‘yang diutus’ oleh Allah / Bapa (ay 4 bdk. Yoh 3:17,34 5:36-37 6:57 7:29 8:18,27,29 dsb).
· jadi, orang yang buta jasmani Ia suruh pergi ke kolam Siloam (= ‘yang diutus’); tetapi orang yang buta rohani harus datang kepada Yesus sendiri (‘yang diutus’ oleh Allah / Bapa).
4) Dalam Perjanjian Lama pemberian pengelihatan / pencelikan mata orang buta adalah:
· pekerjaan Allah (Kel 4:11 Maz 146:8).
· aktivitas Mesias (Yes 29:18 35:5 42:7).
Jadi, penyembuhan orang buta ini menunjukkan Yesus sebagai Allah dan Mesias!
-o0o-
Yohanes 9:8-23
1) Baik para tetangga dari orang yang tadinya buta itu, maupun orang-orang Farisi / tokoh-tokoh agama Yahudi menganalisa peristiwa ini:
· para tetangga mempertanyakan apakah orang yang sekarang sudah melek ini betul-betul adalah si buta yang biasanya selalu mengemis itu atau tidak (ay 8-9).
· setelah ada penegasan dari si buta sendiri, lalu para tetangga mena-nyakan bagaimana caranya ia bisa disembuhkan (ay 10).
· Orang-orang Farisi itu juga mempersoalkan kehidupan si penyembuh, apakah sesuai dengan Firman Allah atau tidak (ay 16).
· Orang-orang Farisi ini juga mencurigai fakta bahwa orang yang disem-buhkan itu tadinya memang buta (ay 18), dan mereka menyelidikinya sampai pada orang tua si buta (ay 19-23).
Melalui semua analisa ini mereka berusaha mengetahui:
¨ apakah peristiwa itu betul-betul suatu mujijat atau tidak.
¨ apakah itu berasal dari Allah atau setan.
¨ apakah penyembuhnya itu nabi asli atau nabi palsu.
Sebetulnya semua ini penting dan memang harus dilakukan. Bandingkan dengan banyak orang yang mempercayai begitu saja:
à seadanya ajaran yang aneh / tak alkitabiah.
à orang yang mengclaim bahwa dirinya mendapatkan wahyu dari Tuhan (Misalnya buku “Wahyu Tuhan Yesus tentang neraka”).
à orang yang mengclaim bahwa dirinya diilhami Tuhan dalam menyampai-kan / menuliskan sesuatu.
à seadanya orang yang mengaku diri sebagai hamba Tuhan.
à seadanya gereja yang ada.
à seadanya buku rohani.
à bahasa roh yang jaman sekarang banyak terdapat.
à nggeblak / tumbang dalam roh.
à seadanya kesembuhan / mujijat.
à Toronto Blessing.
tanpa melakukan analisa / pengujian apapun! Ini jelas bertentangan dengan 1Tes 5:21 dan 1Yoh 4:1.
Tetapi satu hal yang salah dalam diri orang-orang Farisi ini adalah bahwa mereka melakukan analisa itu dengan hati yang berprasangka / tidak fair.
2) Yesus melakukan kesembuhan ini pada hari Sabat (ay 14).
a) Orang-orang Farisi menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap hukum Sabat (ay 16a bdk. Mark 3:2).
· William Barclay mengatakan bahwa orang-orang Farisi punya peraturan sebagai berikut:
“It was forbidden to heal on the Sabbath. Medical attention could be given only if life was in actual danger. Even then it must be only such as to keep the patient from getting worse, not to make him any better” (= Adalah suatu hal yang terlarang untuk menyembuhkan pada hari Sabat. Perhatian medis boleh diberikan hanya jika nyawa sungguh-sungguh ada dalam bahaya. Bahkan pada saat itu hal itu hanya boleh diberikan sedemikian rupa sehingga mencegah si sakit supaya keadaannya tidak memburuk, bukan untuk membuatnya menjadi lebih baik).
· Sekalipun Yesus melanggar peraturan orang Farisi tentang Sabat, jelas bahwa kebencian / ketidaksenangan orang Farisi terhadap Yesuslah yang menyebabkan mereka mencari-cari alasan untuk menyalahkan Yesus.
Penerapan:
Hati-hati dengan antipati / prasangka, karena ini bisa menimbulkan penilaian salah yang sangat tidak fair!
· ‘Pelanggaran Sabat’ ini mereka pakai untuk menyerang Yesus sebagai ‘tidak datang dari Allah’ (ay 16).
Pulpit Commentary:
“Unbelief always seeks to justify itself in some way. None are so blind as those who will not see” (= Ketidakpercayaan selalu mencari pembenaran diri dalam suatu cara tertentu, Tidak ada yang begitu buta seperti mereka yang tidak mau melihat).
b) Yesus tidak setuju dengan peraturan dari orang-orang Farisi tentang hari Sabat ini.
Calvin:
“The words of the Law enjoin men to abstain from their own works only, and not from the works of God” (= Kata-kata hukum Taurat memerintahkan orang menjauhkan diri dari pekerjaan mereka saja, dan bukan dari pekerjaan Allah).
Bdk. Kel 20:8 23:12. Bdk. juga Mat 12:5.
Pulpit Commentary:
“Of the three and thirty miracles of our Lord recorded in the Gospels, no less than seven were performed on the sabbath day, as if to show, in opposition to Pharisaic perversions, that works of mercy were essentially included in the sabbath law” (= Dari 33 mujijat Tuhan kita yang dicatat dalam kitab-kitab Injil, tidak kurang dari 7 mujijat dilakukan pada hari Sabat, seakan-akan untuk menunjukkan, dalam menentang penyimpang-an orang-orang Farisi, bahwa pekerjaan belas kasihan secara hakiki termasuk dalam hukum Sabat).
Catatan: 7 peristiwa / catatan itu: Mat 12:9-15a / Mark 3:1-6 / Luk 6:6-11 Luk 13:10-17 Luk 14:1-6 Yoh 5:1-18 Yoh 9:1-7.
c) Yesus sudah pernah menyembuhkan orang pada hari Sabat, dan itu menimbulkan kemarahan para tokoh Yahudi (Mat 12:9-14 / Mark 3:1-6 / Luk 6:6-11 Yoh 5:1-18).
Tetapi karena Ia tahu bahwa tindakannya benar, Ia tidak mau meng-hindari hal itu dan tetap menyembuhkan orang pada hari Sabat.
Calvin:
“We are taught by this example that, if we would follow Christ, we must excite the wrath of the enemies of the Gospel; and that they who endeavour to effect a compromise between the world and Christ, so as to condemn every kind of offences, are altogether mad, since Christ, on the contrary, knowingly and deliberately provoked wicked men” (= Kita diajar oleh contoh ini bahwa, kalau kita mau mengikut Kristus, kita pasti membangkitkan kemarahan musuh-musuh Injil; dan bahwa mereka yang berusaha mengadakan kompromi antara dunia dan Kristus, sehingga mengecam / mengutuk semua ketersinggungan / batu sandungan, adalah gila semuanya / sepenuhnya, karena Kristus sebaliknya secara sadar dan sengaja membuat marah orang-orang jahat itu).
Penerapan:
· Kalau saudara diundang orang kawin / ulang tahun, dan saudara tidak datang karena harus berbakti / melayani Tuhan, dan hal ini menye-babkan orang itu tersinggung, apakah saudara lalu menyesalinya? Atau lain kali saudara tetap berani melakukan hal itu? Beranilah terus melakukan hal yang benar, tak peduli hal itu menyinggung orang atau tidak!
· Kalau ada orang yang karena ketaatannya pada Firman Tuhan lalu menyebabkan orang lain tersinggung, apakah saudara lalu menegur orang itu supaya ia tidak membuat orang lain tersinggung? Kalau ya, maka saudara termasuk orang yang dikatakan sebagai gila oleh Calvin!
3) Terjadi perpecahan dalam kalangan orang Farisi (ay 16).
a) Golongan yang pertama bertitik tolak dari ‘pelanggaran yang Yesus lakukan terhadap Sabat’ dan karenanya menganggap Yesus tidak datang dari Allah.
· Pandangan golongan ini salah karena penyembuhan pada hari Sabat tidak melanggar peraturan Sabat (Mat 12:11-12 Mark 3:4).
· Ini adalah golongan mayoritas. Hal ini terlihat dari fakta yang menun-jukkan bahwa pandangan golongan ini yang terus bertahan dalam sepanjang Yoh 9 ini.
b) Golongan yang kedua bertitik tolak dari penyembuhan / mujijat yang Yesus lakukan, dan mereka berpendapat bahwa orang berdosa (= orang brengsek) tidak akan bisa melakukan ini.
· sebetulnya pandangan ini juga ada salahnya / tidak selalu benar, karena nabi palsu (yang jelas adalah orang brengsek) bisa melakukan mujijat (Ul 13:1-3 Mat 7:22). Tetapi perlu juga ditambahkan bahwa keluarbiasaan dari mujijat-mujijat yang Yesus lakukan seharusnya me-nyebabkan orang percaya kepada Yesus sebagai Mesias dan Allah (ay 32-33 bdk. Yoh 15:24).
Tetapi baca juga 2Tes 2:3-12 Wah 13:11-15 Wah 16:13-14 yang menunjukkan bahwa pada akhir jaman akan ada banyak mujijat palsu yang luar biasa hebatnya!
· bagusnya golongan kedua ini adalah: mereka berani mempertahankan pendapatnya dan bahkan menyatakannya sekalipun mereka adalah golongan minoritas.
Perpecahan yang terjadi karena Yesus adalah sesuatu yang ‘biasa’, dan karena itulah Yesus berkata bahwa Ia tidak datang membawa damai tetapi membawa pedang (Mat 10:34-36).
Calvin:
“It is better that men should differ among themselves, than that they should all with one consent, revolt from the true religion” (= Adalah lebih baik kalau orang-orang berbeda satu dengan yang lain, dari pada kalau mereka dengan suara bulat memberontak dari agama yang benar).
Penerapan: Jangan terlalu cepat merasa bangga kalau melihat gereja saudara bersatu sedangkan gereja lain pecah. Bisa saja gereja yang pecah itu pecah karena sebagian jemaatnya nggenah dan sebagian brengsek, sedangkan gereja saudara tetap bersatu karena semua jemaatnya sama-sama brengsek!
4) Kalau orang-orang Farisi menganggap bahwa Yesus ‘tidak datang dari Allah’ (ay 16a) dan bahwa Yesus adalah orang berdosa / orang brengsek (ay 24a), maka orang buta yang telah disembuhkan itu berpendapat bahwa Yesus adalah seorang nabi (ay 17b).
· Pulpit Commentary:
“How often a simple, unlettered believer sees what learned rabbis, or doctors, or synod, cannot see” (= Betapa sering orang percaya yang sederhana dan tak terpelajar melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh guru-guru, doktor-doktor, atau synode-synode).
· Orang buta ini berani menyatakan kepercayaannya akan kenabian Yesus kepada orang-orang Farisi.
Orang-orang Farisi telah mengatakan ay 16a, dan mereka lalu mena-nyakan pendapat orang yang tadinya buta itu (ay 17a). Ini tentu dengan tujuan supaya orang itu menjawab sesuai keinginan mereka. Orang itu tentu tahu maksud orang-orang Farisi itu, tetapi ia tetap berani menya-takan kenabian Yesus!
Penerapan:
Kalau kita tahu bahwa Yesus bukan hanya nabi tetapi juga Allah dan Juruselamat, tetapi kita takut untuk menyatakannya, itu keterlaluan!
· Pengakuan terhadap Yesus sebagai nabi memang belum memadai, tetapi perlu diingat bahwa orang ini memang belum mendengar apa-apa ten-tang Yesus. Karena itu kepercayaannya kepada Yesus sebagai nabi sudah menunjukkan tanggapan yang bagus sekali terhadap apa yang Yesus lakukan baginya.
Penerapan:
Saudara sudah mendengar banyak tentang Yesus. Bagaimana tang-gapan saudara?
· Pengakuan terhadap Yesus sebagai nabi ini juga merupakan tanggapan yang sangat penting karena sebagai orang yang percaya Yesus sebagai nabi ia tentunya akan mau mendengar dan percaya kepada kata-kata / ajaran Yesus, dan ini membawanya pada iman kepada Yesus sebagai Mesias dan pada penyembahan terhadap Yesus (ay 35-38).
Penerapan:
Bandingkan dengan banyak orang kristen jaman ini yang hanya mengaku di mulut bahwa mereka percaya kepada Yesus sebagai Allah dan Juru-selamat, tetapi:
* tidak mau menghormati / mendengar / percaya / taat pada ajaran Yesus dalam Kitab Suci!
* tidak mau menghormati / menyembah / memuliakan Yesus dalam hidupnya.
5) Ay 18a: orang-orang Yahudi / Farisi itu tidak percaya bahwa orang itu tadinya buta. Ada 2 kemungkinan mengapa ini bisa terjadi:
· Karena mereka menganggap Yesus melanggar peraturan Sabat, maka mereka menganggap Yesus adalah orang berdosa / brengsek. Orang berdosa / brengsek tidak mungkin melakukan mujijat. Karenanya mereka sekarang tidak mau mempercayai mujijatnya.
· Kalau mereka mempercayai mujijat kesembuhan itu, maka mereka harus mempercayai Yesus sebagai nabi / Mesias. Mereka tidak mau ini, dan karenanya mereka tidak mau percaya pada mujijat kesembuhan itu. Ini membutakan diri sendiri.
6) Pembicaraan orang-orang Yahudi dengan orang tua si buta (ay 18b-23).
a) Pada saat itu ada kesepakatan para tokoh Yahudi untuk mengucilkan orang yang mengakui Yesus sebagai Mesias (ay 22).
NASB: should be put out of the synagogue (= harus dikeluarkan dari sinagog / rumah ibadat).
NIV: would be put out of the synagogue (= akan dikeluarkan dari sinagog / rumah ibadat).
Penerapan:
Karena itu kalau pada jaman ini di gereja-gereja Liberal ada ‘pengucilan tidak resmi’ terhadap orang-orang kristen / hamba-hamba Tuhan yang injili, itu tidak perlu diherankan!
Perlu diingat bahwa pada saat itu ‘dikucilkan’ adalah sesuatu yang sangat berat, karena hanya ada satu ‘gereja’ pada saat itu. Tetapi sebetulnya, sekalipun jaman sekarang ada banyak gereja, di hadapan Allah juga ha-nya ada satu gereja, yaitu Gereja yang Kudus dan Am. Karena itu jangan remehkan pengucilan, kalau saudara memang bersalah.
b) Adanya kesepakatan pengucilan itu membuat orang tua si buta ini menjadi takut untuk menyatakan kebenaran (ay 21-22).
Sekalipun mereka tidak melihat sendiri penyembuhan yang Yesus laku-kan terhadap anak mereka, tetapi tidak mungkin mereka tidak mendengar dari anak mereka tentang kesembuhan itu. Jadi kata-kata mereka dalam ay 21a jelas adalah dusta, dan kata-kata mereka dalam ay 21b jelas me-nunjukkan bahwa mereka mau lepas tangan dari hal itu, dan melim-pahkan semua urusan kepada anak mereka. Orang berkata bahwa ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Tetapi ternyata si buta yang berani ini mempunyai orang tua yang pengecut! Sikap pengecut seperti ini tidak berbeda dengan cuci tangannya Pontius Pilatus (Mat 27:11-26).
Penerapan:
· Jangan tidak mau tahu tentang kebenaran, atau tidak berani menya-takan kebenaran, atau bahkan berdusta (bdk. Mat 10:28).
· kalau saudara tidak bersalah, tidak perlu takut terhadap pengucilan!
-o0o-
Yohanes 9:24-33
Yohanes 9: 24:
‘Katakanlah kebenaran di hadapan Allah’. Ini salah terjemahan!
NIV/NASB/Lit: ‘Give glory to God’ (= berikan kemuliaan kepada Allah).
Ada 2 penafsiran tentang ay 24 ini.
1) Ini adalah suatu teguran: ‘Kamu memuliakan orang itu (Kristus), yang adalah orang berdosa / brengsek; seharusnya kamu memuliakan Allah’.
2) Ini adalah suatu sumpah (bdk Yos 7:19).
Yos 7:19 (NIV): ‘give glory to the LORD, the God of Israel, and give him the praise’ (= berikan kemuliaan kepada TUHAN, Allah Israel, dan berikan pujian kepadaNya).
Saya setuju dengan pandangan ke 2 ini.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
a) ‘Bersumpah untuk mengatakan kebenaran’ dihubungkan dengan ‘memberikan kemuliaan bagi Allah’.
Calvin:
“Truth may not be less highly valued by us than the glory of God” (= kebenaran tidak boleh kita nilai lebih rendah dari kemuliaan Allah).
Penerapan:
Apakah saudara menilai kebenaran sama seperti saudara menilai kemuliaan Allah? Kalau ya, ingatlah bahwa tujuan tertinggi dari hidup kita seharusnya adalah untuk kemuliaan Allah (1Kor 10:31). Dengan demikian mencari, membela dan menyebarkan kebenaran juga harus menjadi tujuan tertinggi dalam hidup kita. Apa yang saudara lakukan untuk mencari, membela dan menyebarkan kebenaran?
b) Mereka mendesak orang itu untuk berbicara di bawah sumpah, tetapi dalam ay 24b mereka ‘mengusulkan’ supaya orang itu mengakui bahwa Yesus adalah orang berdosa / brengsek.
Desakan untuk berbicara di bawah sumpah ini, ditambah dengan ‘usul’ mereka dalam ay 24b, secara implicit merupakan suatu tuduhan bahwa tadi orang buta itu tidak berbicara dengan jujur, bahkan merupakan suatu desakan untuk mengakui dustanya / ketidak-jujurannya.
c) Lucunya, pada waktu orang buta itu mengatakan kebenaran di bawah sumpah, ia justru diusir / dikucilkan (ay 34).
Yohanes 9: 25:
Ada 2 kemungkinan:
1) Orang itu tidak mau memperdebatkan apakah Kristus itu brengsek atau tidak.
Mungkin karena ia tahu bahwa dalam perdebatan theologis ia pasti kalah dari orang-orang Farisi. Tetapi ia tetap berbicara tentang apa yang ia ketahui / alami, yaitu bahwa Yesus telah menyembuhkan kebutaannya.
Catatan:
Ini berbeda dengan orang Pentakosta / Kharismatik yang bersandar pada pengalamannya padahal tidak ada dasar Kitab Suci. Perbedaannya adalah: dalam kasus orang buta ini, pengalamannya memang merupakan suatu fakta; dalam kasus kebanyakan orang Kharismatik, pengalamannya sebetul-nya bukan fakta (misalnya: Toronto Blessing dikatakan sebagai sesuatu dari Tuhan; apa yang menjamin bahwa ini adalah fakta?).
2) Orang itu tidak bisa menjelaskan bahwa Kristus bukanlah orang brengsek, tetapi ia tetap menyaksikan apa yang Kristus sudah lakukan baginya.
William Barclay:
“It is the simple fact of Christian experience that many a man may not be able to put into theologically correct language what he believes Jesus to be, but in spite of that he can witness to what Jesus has done for his soul” (= Merupakan suatu fakta dari pengalaman Kristen dimana banyak orang tidak bisa menguraikan / menjelaskan dalam bahasa theologia yang benar apa yang ia percayai tentang Yesus, tetapi sekalipun demikian ia bisa menyaksikan apa yang Yesus lakukan untuk jiwanya).
Barclay lalu mengatakan lagi:
“It is better to love Jesus than to love theories about him” (= Lebih baik mengasihi Yesus dari pada mengasihi teori-teori tentang Dia).
Yang manapun yang benar dari 2 pandangan di atas, tetap menunjukkan bahwa sekalipun orang itu tahu sangat sedikit tentang Yesus, ia tetap mau menyak-sikan apa yang Yesus lakukan terhadap dia!
Penerapan:
· sekalipun saudara tahu hanya sedikit, tetapi kalau saudara adalah orang yang betul-betul sudah diselamatkan karena iman dalam Kristus, saudara tetap harus bersaksi!
· kalau saudara tahu banyak tentang Yesus tetapi tidak mau bersaksi, saudara harus malu terhadap orang buta itu!
Yohanes 9: 26:
1) Orang-orang Farisi mendesak orang buta itu dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama (ay 15,26). Tujuannya adalah:
a) Supaya orang buta itu akhirnya ‘mengalah’, dan mau menjawab sesuai dengan keinginan mereka.
b) Supaya orang buta itu memberikan pernyataan yang tidak konsisten atau pernyataan yang bertentangan dengan pernyataannya sebelumnya. Te-tapi karena orang buta itu memang terus mengatakan kebenaran, maka tidak mungkin ia lalu memberikan pernyataan yang tidak konsisten.
Karena itu selalulah mengatakan kebenaran baik dalam perdebatan, menjawab pertanyaan dsb.
2) Orang-orang Farisi itu begitu gigih dalam menekan orang buta itu
Calvin:
“When we see wicked men so delighted in performing their own base actions, we ought to be ashamed of our slothfulness, in acting with such coolness about the affairs of Christ” (= Pada waktu kita melihat orang-orang jahat begitu senang / gembira dalam melakukan tindakan-tindakan mereka yang jelek / hina, kita seharusnya malu pada kemalasan / kelambanan kita yang bertindak dengan sikap begitu dingin terhadap urusan-urusan Kristus).
Penerapan:
Orang-orang beragama lain bersemangat, aliran sesat seperti Saksi Yehovah juga, dan demikian pula golongan Theologia Kemakmuran dan golongan Kharismatik yang extrim. Tetapi bagaimana dengan saudara?
Kalau saudara ada di satu gereja, maka pikirkan: Apakah yang selama ini saudara dapatkan dari pelayanan di gereja itu benar atau tidak, penting atau tidak? Kalau memang tidak, jangan dukung pelayanan gereja itu. Kalau memang penting, saudara harus mendukung! Kalaupun ada kesalahan / kekurangan dalam gereja ini, baik dalam diri pendetanya, pelayanan pende-tanya, majelisnya, jemaatnya, aktivitasnya dsb, selama itu bukan suatu kesalahan yang fatal / dasari, itu bukan alasan untuk tidak mendukung. Ingat 3 hal di bawah ini:
· tidak ada hamba Tuhan / gereja yang sempurna!
· setan selalu bisa memberikan kepada saudara alasan yang kuat untuk tidak mendukung pelayanan yang benar!
· kalau saudara tidak mendukung pelayanan yang benar, maka yang salahlah yang akan berkembang! bdk. Mat 12:30!
Seorang yang bernama Daniel Webster berkata sebagai berikut:
“If religious books are not widely circulated among the masses in this country, I do not know what is going to become of us as a nation. If truth be not diffused, error will be; if God and His Word are not known and received, the devil and his works will gain the ascendancy; if the evangelical volume does not reach every hamlet, the pages of a corrupt and licentious literature will; if the power of the Gospel is not felt throughout the length and breadth of the land, anarchy and misrule, degradation and misery, corruption and darkness, will reign without mitigation or end” (= kalau buku-buku agama / rohani tidak beredar secara luas di antara rakyat dalam negara ini, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita sebagai bangsa. Kalau kebenaran tidak disebarkan, maka kesalahanlah yang akan tersebar; kalau Allah dan FirmanNya tidak diketahui / dikenal dan diterima, setan dan pekerjaannya akan mendapatkan kekuasaan / pengaruh; kalau buku-buku injili tidak mencapai setiap desa, halaman-halaman yang jahat dan literatur yang tidak bermoral akan mencapainya; kalau kuasa Injil tidak dirasakan diseluruh lebar dan panjang negara ini, maka anarkhi dan pemerintahan yang salah, keburukan dan kesengsaraan, korupsi / kejahatan / kecurangan dan kegelapan, akan memerintah tanpa pengurangan atau akhir).
Seorang yang bernama Edmund Burke berkata:
“All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing” (= semua yang dibutuhkan supaya kejahatan menang adalah bahwa orang-orang yang baik tidak melakukan apa-apa) - ‘Streams in the Desert’, vol 2, June 13.
3) Sebetulnya apa yang dilakukan oleh orang-orang Farisi ini adalah suatu kebodohan dalam debat. Dalam suatu perdebatan, kalau saudara mem-berikan suatu pertanyaan, dan lawan debat saudara menjawabnya dengan berputar-putar tetapi sebetulnya tidak menjawab pertanyaan saudara, maka saudara harus mendesaknya dengan pertanyaan yang sama. Tetapi kalau ia sudah menjawab pertanyaan saudara dan saudara mendesaknya dengan pertanyaan yang sama, itu merupakan ketololan, dan menunjukkan keka-lahan saudara!
Yohanes 9: 27:
1) Orang buta itu merasa jengkel karena pertanyaan-pertanyaan yang sama itu, sehingga ia lalu memberikan jawaban dan sekaligus pertanyaan yang mengejek.
2) Ada 2 penafsiran tentang kata ‘juga’ dalam ay 27b ini.
a) Yesus sudah punya murid-murid, sehingga orang buta itu bertanya: ‘Apakah kamu mau menjadi muridNya juga?’.
b) Orang buta itu sudah memutuskan bahwa ia mau menjadi murid Yesus, dan ia bertanya apakah orang-orang Farisi itu mau mengikuti jejaknya dan menjadi murid Yesus juga?
Melihat jawaban orang-orang Farisi dalam ay 28 (‘Engkau murid orang itu’) mungkin sekali pandangan ke 2 ini yang benar.
Yohanes 9: 28-29:
1) ‘Tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang’ (ay 29b). Ada penafsir yang beranggapan bahwa kata-kata ini bertentangan dengan kata-kata mereka dalam Yoh 7:27. Tetapi saya berpendapat tidak demikian, karena kata-kata mereka dalam Yoh 7:27 berhubungan dengan asal usul Yesus secara jasmani (orang tuanya, tempat tinggalnya dsb), sedangkan kata-kata ‘dari mana Ia datang’ dalam ay 29b ini mempersoalkan misi / pelayanan Yesus atau jabatan nabi dari Yesus. Jadi seluruh ay 29 artinya: mereka tahu bahwa Musa mendapatkan misinya dari Tuhan, tetapi mereka tidak tahu Yesus mendapatkan misinya dari mana.
2) Mereka mengaku sebagai murid Musa (ay 28), tetapi mereka bisa berkata bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang Yesus. Padahal dalam Yoh 5:46 Yesus berkata bahwa Musa berbicara tentang diriNya.
Yohanes 9: 30-33:
1) Orang buta itu terus berpegang pada fakta yang sudah dia alami, yaitu bahwa Yesus telah memelekkan matanya (ay 30).
2) Orang buta itu lalu menyambungnya dengan suatu argumentasi: ‘Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh, dan yang melakukan kehendakNya’ (ay 31).
· yang dimaksud dengan ‘orang berdosa’ adalah ‘orang brengsek / jahat / bejad’.
· ‘orang saleh’.
NIV: godly man (= orang saleh).
NASB: god-fearing (= orang yang takut kepada Allah).
KJV/RSV: a worshipper of God (= penyembah Allah).
Kata-kata orang buta dalam ay 31 ini didukung oleh banyak ayat Kitab Suci:
¨ doa orang jahat tidak didengar oleh Allah: Ayub 27:9 Ayub 35:12 Maz 18:42 Maz 66:18 Amsal 1:28 Amsal 28:9 Yes 1:15 Yes 59:1-2 Yer 11:11 Yer 14:12 Yeh 8:18 (doa yang nyaring sekalipun!) Mikha 3:4 Zakh 7:13.
Dalam Perjanjian Baru ada 1Pet 3:7.
¨ doa orang benar didengar oleh Allah: Maz 34:16 Maz 145:18-19.
Dalam Perjanjian Baru ada Yak 5:16b.
Sekalipun yang berdoa adalah orang benar, tentu tidak berarti bahwa semua doanya dikabulkan oleh Allah. Syaratnya adalah: doanya sesuai kehendak Tuhan (1Yoh 5:14) dan permintaannya baik (Mat 7:11).
¨ Amsal 15:8,29 membicarakan kedua hal ini berbarengan.
3) Orang buta itu lalu melanjutkan dengan ay 32-33. Ini mirip dengan kata-kata Nikodemus dalam Yoh 3:2.
4) Dari kata-kata orang buta itu dalam ay 30-33, terlihat dengan jelas bahwa pada waktu imannya kepada Yesus / tentang Yesus diserang, orang buta itu bukannya menjadi goyah, tetapi justru melalui proses berpikir yang ia da-patkan dari perdebatan itu imannya justru dikuatkan!
Perhatikan kemajuan pandangannya tentang Yesus:
· ay 11: ‘orang yang disebut Yesus’
· ay 17 akhir: ‘Ia adalah seorang nabi’.
· ay 33: ‘datang dari Allah’.
· ay 35-38: Yesus dipercayai sebagai Mesias / Allah, yang lalu ia sembah.
Oposisi yang sering menghancurkan / menggoncangkan orang kristen KTP, justru menguatkan orang kristen yang sejati!
Pulpit Commentary:
“The fire that burns the dross purifies the gold” (= api yang membakar sampah memurnikan emas).
Penerapan:
Bagaimana sikap saudara pada waktu menghadapi oposisi menunjukkan apakah saudara itu emas atau sampah!
5) Melihat orang-orang Farisi itu terus menyerang Kristus, orang buta itu lalu membela dan memberitakan tentang Kristus!
a) Kita tidak boleh takut / diam saja pada waktu Injil / Firman Tuhan / Yesus diserang.
Misalnya:
· Mengusir orang Saksi Yehovah yang datang ke rumah saudara, karena merasa takut berdebat dengan mereka.
· pada waktu diserang lalu berkata: ‘Sudahlah, jangan geger, orang kristen harus damai!’
Bdk. 1Pet 3:15! Tetapi ini hanya bisa terlaksana kalau kita mau belajar / berpikir!
b) Tetapi tidak cukup kita hanya membela ajaran yang benar (bersikap defensif). Kita juga harus memberitakan ajaran / Injil yang benar!
6) Terhadap tokoh agama yang brengsek, orang buta itu tidak takut dan bahkan berani ‘menguliahi’ mereka!
Penerapan:
Kalau saudara berhadapan dengan orang yang punya pandangan / ajaran yang brengsek, jangan groggy biarpun orang itu adalah seorang pendeta!
-o0o-
YOHANES 9:34-41
Yohanes 9: 34:
1) Melihat bahwa orang yang tadinya buta itu berani ‘menggurui’ mereka, orang-orang Farisi itu menjadi marah. Mereka tidak mau diajar oleh ‘orang rendahan’. Mereka tidak peduli / tidak mendengar / menggubris kata-kata / argumentasi dari orang buta itu; mereka hanya melihat tingginya posisi mereka dan rendahnya posisi orang buta itu.
Calvin:
“There is not a more dangerous plague than when pride stops our ears, so that we do not deign to hear those who warn us for our profit; and it frequently happens that God purposely selects vile and worthless persons to instruct and warn us, in order to subdue our pride” (= Tidak ada wabah / penyakit yang lebih berbahaya dari pada pada waktu kesombongan menutup telinga kita, sehingga kita tidak berkenan mendengar mereka yang memperingatkan kita demi kebaikan / keuntungan kita, dan sering terjadi bahwa Allah secara sengaja memilih orang-orang yang hina dan tak berharga untuk mengajar dan memperingatkan kita, dengan tujuan untuk menundukkan kesombongan kita).
Penerapan:
Pada waktu diajar, jangan sampai menutup telinga. Dengar dahulu, dan kalau ternyata ajaran itu salah, baru boleh menolaknya!
2) Makian ‘lahir sama sekali dalam dosa’ mungkin menunjuk pada fakta bahwa orang itu lahir dalam keadaan buta. Tetapi dengan kata-kata ini secara tidak langsung mereka mengakui mujijat yang tadinya tidak mau mereka akui (ay 18).
3) ‘Pengusiran’ di sini sama dengan ‘pengucilan’ dalam ay 22.
Yohanes 9: 35-38:
1) Orang buta itu diusir / dikucilkan, tetapi Yesus justru datang mendekati dia (ay 35). Ini saya tinjau dari 2 sudut:
a) Sikap kita pada waktu kita dikucilkan.
Kalau kita dikucilkan oleh gereja yang benar, dengan alasan pengucilan yang benar, maka kita harus takut dan bertobat, karena dengan pengu-cilan itu kita diserahkan kepada setan (1Kor 5:5 1Tim 1:20).
Tetapi kalau kita dikucilkan secara tidak benar oleh ‘gereja’ yang breng-sek, kita tidak perlu takut. Orang buta itu justru mendapat keuntungan pada waktu ia dikucilkan oleh ‘gereja’ yang brengsek.
Calvin:
“If he had been allowed to remain in the synagogue, he would have been in danger of becoming gradually alienated from Christ, and plunged in the same destruction with the wicked men. Christ now meets him, when he is no longer in the temple, but wandering hither and hither; receives and embraces him, when he is cast out by the priests” (= Jika ia terus diijinkan ada dalam sinagog, ia akan ada dalam bahaya untuk menjadi makin lama makin jauh dari Kristus, dan tercebur dalam kehancuran bersama-sama dengan orang-orang yang jahat. Sekarang Kristus menemuinya, pada saat ia tidak lagi ada dalam Bait Allah, tetapi berjalan kesana kemari, menerima dan memeluk-nya, ketika ia dilemparkan keluar oleh para imam).
Calvin:
“But so far are we from having any reason to dread that tyrannical judgment by which wicked men insult the servants of Christ, that, even though no man should drive us out, we ought of our own accord to flee from that place in which Christ does not preside by his word and Spirit” (= Tetapi begitu jauhnya kita dari adanya alasan untuk takut terhadap penghakiman yang bersifat lalim / sewenang-wenang dengan mana orang-orang jahat menghina pelayan-pelayan Kristus, sehingga, sekalipun tidak ada orang yang mengusir kita, dengan kehendak sendiri kita harus lari dari tempat dimana Kristus tidak memimpin dengan firman dan RohNya).
Calvin:
“So there is nothing better for us than to be at a very great distance from the enemies of the Gospel, that Christ may approach nearer to us” (= Tidak ada yang lebih baik bagi kita dari pada berada dalam jarak yang sangat jauh dari musuh-musuh Injil, supaya Kristus bisa mendekati kita).
Catatan:
Kata-kata Calvin untuk memisahkan diri dari ‘gereja’ yang brengsek ini punya dukungan Kitab Suci, yaitu dalam 2Kor 6:14-17. Karena itu:
· kalau saudara selama ini ada di gereja brengsek yang tidak mem-berikan pemberitaan Injil dan Firman Tuhan yang baik, saudara harus keluar dari gereja itu dan mencari gereja yang baik. Jangan terus bertahan di gereja yang brengsek, hanya karena saudara punya banyak teman di sana!
· kalau saudara yang sudah ada di gereja yang benar, tetapi lalu justru pergi ke ‘gereja’ yang brengsek, maka saudara betul-betul tolol!
Chrysostom:
“The Jews cast him out of the Temple; the Lord of the Temple found him” (= Orang-orang Yahudi mengusirnya keluar dari Bait Suci; Tuhan Bait Suci menemukannya).
William Barclay:
“If any man’s Christian witness separates him from his fellow-men, it brings him nearer to Jesus Christ” (= Jika kesaksian kristen dari seseorang memisahkannya dari sesamanya, itu membawanya lebih dekat kepada Yesus Kristus).
b) Sikap kita terhadap orang yang dikucilkan.
Tuhan melarang kita bergaul dengan orang kristen yang bejad / sesat pandangan / ajarannya (1Kor 5:9-13 2Tes 3:6,14-15 Tit 3:10 2Yoh 1:10-11). Karena itu, kalau ada seseorang dikucilkan oleh gereja yang benar karena alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, maka kita harus men-dukung pengucilan itu dengan tidak bergaul dengan orang itu. Kita harus mengasihi / mengasihani dia dengan cara mendoakan dan menegur / menginjili dia, tetapi kita tidak boleh mengasihani dia dengan cara terus bergaul dengan dia secara diam-diam, karena kalau demikian, pengucilan gereja itu tidak akan effektif.
Tetapi kalau ada orang kristen yang dikucilkan oleh ‘gereja’ yang brengsek dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, kita harus meniru teladan Yesus di sini dengan justru mendatangi dan ber-sekutu dengan orang itu! Jangan ikut-ikutan mengucilkan orang kristen yang tidak layak dikucilkan, hanya karena saudara takut kepada ‘sindikat’ yang ada dalam majelis / sinode!
2) ‘Anak Manusia’ (ay 35).
· KJV: the Son of God (= Anak Allah).
Ini diambil dari manuscript yang tidak terlalu bisa dipercaya.
· Kata-kata ‘Anak Manusia’ menunjuk kepada Mesias (Yohanes 12:34).
3) Dari pertanyaan orang buta itu dalam ay 36, terlihat bahwa:
a) Ia tidak mempunyai pengetahuan tetapi ia mau diajar. Ia mau diajar oleh Yesus karena ia percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi (ay 17b).
Penerapan:
Jadikan ini motto saudara: ‘Lebih baik menjadi orang bodoh yang mau belajar dari pada menjadi orang pinter yang tidak mau belajar!’
b) Ia siap untuk memberikan tanggapan yang baik terhadap ajaran Yesus. Karena itulah Yesus mau memberikan kebenaran kepadanya (ay 37).
Memang Yesus juga sering mengajar kepada orang yang Ia tahu akan memberikan tanggapan yang tidak baik, tetapi kalau Ia melakukan hal ini:
· ajaranNya itu akan menenggelamkan orang itu makin dalam di neraka (Luk 12:47-48).
· tidak berarti bahwa Ia akan terus menerus melakukan hal itu. Satu saat Ia pasti menghentikan ajaranNya!
Tetapi kalau kita mengharapkan kebenaran dari Dia dan kita punya sikap hati yang mau menurutiNya, maka Ia akan terus memberikan kebenaran kepada kita!
4) Ay 38:
a) Baik kata ‘Tuhan’ dalam ay 36 maupun kata ‘Tuhan’ dalam ay 38, dalam bahasa Yunaninya adalah KURIOS. Tetapi dalam ay 36 NIV menterje-mahkan ‘Sir’ (= tuan), sedangkan dalam ay 38 NIV menterjemahkan ‘Lord’ (= Tuhan). Mengapa? Karena dalam ay 36 ia belum mengetahui siapa Yesus sehingga tidak mungkin ia menyebut Yesus sebagai Tuhan. Sedangkan dalam ay 38 ia sudah mengetahui hal itu sehingga menyebut Yesus sebagai ‘Tuhan’ dan bahkan menyembahNya.
b) Orang buta ini sama seperti orang Majus; ia tidak mengerti banyak tetapi menanggapi dengan baik apa yang dimengerti! Bagaimana dengan saudara?
c) Orang itu menyembah Yesus dan menyebutNya Tuhan, dan Yesus mene-rima hal itu (bdk. Mat 14:33 28:17 Yoh 20:28).
Ingat bahwa Yesus sendiri mengajar bahwa orang hanya boleh menyem-bah / berbakti kepada Allah (Mat 4:10). Karena itulah ‘yang bukan Allah tetapi nggenah’ pasti menolak sembah.
· Petrus menolaknya dalam Kis 10:25-26.
· Paulus dan Barnabas menolaknya dalam Kis 14:18.
· malaikat menolaknya dalam Wahyu 19:10 22:8-9.
Jadi, pada waktu Yesus menerima sembah, hanya ada 2 kemungkinan:
¨ Yesus adalah orang brengsek seperti Herodes (Kis 12:21-23).
¨ Yesus memang adalah Allah.
Yang mana yang saudara pilih?
5) Ay 35-38 ini menunjukkan bahwa Yesus tidak hanya memperhatikan fisik orang buta itu saja (dengan menyembuhkannya), tetapi Ia juga memperhati-kan rohani orang buta itu.
Di sini Yesus menyembuhkan fisiknya lebih dahulu dengan tujuan supaya Ia bisa menyebuhkannya secara rohani. Jadi sekalipun fisiknya didahulukan, jelas bahwa rohanilah yang diutamakan.
Yohanes 9: 39-41:
1) Yohanes 9: 39:
a) ‘Supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat’ (ay 39b).
Ini menunjuk pada orang buta itu, yang karena sadar akan ketidak-tahuannya dan dengan rendah hati mau belajar, akhirnya bisa melihat Yesus sebagai Mesias / Allah.
b) ‘Dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta’ (ay 39c).
Ini menunjuk pada orang-orang Farisi yang sombong, yang merasa dirinya paling pinter sehingga tidak mau diajar oleh Kristus. Mereka dikatakan ‘menjadi buta’ artinya:
· butanya menjadi kelihatan (karena mereka menolak Kristus).
· mereka masuk ke dalam kegelapan yang lebih dalam, karena kehi-langan sedikit terang yang ada pada mereka (bdk. Yoh 12:35). Me-mang makin seseorang menolak Kristus / ajaranNya, makin ia dikeraskan!
Saya lebih condong pada arti yang ke 2 ini.
c) ‘Aku datang ke dalam dunia ini untuk menghakimi’ (ay 39a).
Apakah ini bertentangan dengan Yoh 3:17 dan Yoh 12:47 dimana Yesus berkata bahwa Ia datang bukan untuk menghakimi?
BACA JUGA: EKSPOSISI INJIL YOHANES PASAL 10-12
Jawabnya: dalam ay 39 ini kata ‘menghakimi’ artinya berbeda dengan biasanya. Ini terlihat dari ay 39 ini dimana kata itu dihubungkan dengan iluminasi / pencerahan. Dengan demikian ay 39 ini tidak bertentangan dengan Yohanes 3:17 dan Yohanes 12:47.
2) Ay 40: ‘Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?’.
Kata ‘juga’ ini menunjukkan bahwa mereka menganggap bahwa semua orang lain adalah buta, tetapi mereka menanyakan apakah mereka juga buta. Pertanyaan mereka di sini adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban ‘tidak’.
NICNT: “It never occurs to them that they can possibly be blind” (= tak pernah terpikir oleh mereka bahwa mereka bisa buta).
3) Ay 41:
Kata-kata ‘sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa’ (ay 41a) bisa diartikan 2 macam:
a) Kalau kamu memang tidak tahu apa-apa (= buta), itu mengurangi dosamu (bdk. Luk 12:47-48). Bdk. juga dengan Yoh 15:22.
b) Kalau kamu mengakui dirimu buta, ada harapan kamu akan disembuhkan sehingga dosamu diampuni.
Saya lebih setuju dengan arti ke 2 karena ini didukung oleh kontex (ay 41b).
Jadi arti ay 41 adalah: kalau kamu mengakui kebutaanmu, maka kebutaan itu bisa disembuhkan. Tetapi karena kamu menganggap dirimu sempurna, kamu terus ada dalam keadaan buta! https://teologiareformed.blogspot.com/
-o0o-
2) Ay 40: ‘Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?’.
Kata ‘juga’ ini menunjukkan bahwa mereka menganggap bahwa semua orang lain adalah buta, tetapi mereka menanyakan apakah mereka juga buta. Pertanyaan mereka di sini adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban ‘tidak’.
NICNT: “It never occurs to them that they can possibly be blind” (= tak pernah terpikir oleh mereka bahwa mereka bisa buta).
3) Ay 41:
Kata-kata ‘sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa’ (ay 41a) bisa diartikan 2 macam:
a) Kalau kamu memang tidak tahu apa-apa (= buta), itu mengurangi dosamu (bdk. Luk 12:47-48). Bdk. juga dengan Yoh 15:22.
b) Kalau kamu mengakui dirimu buta, ada harapan kamu akan disembuhkan sehingga dosamu diampuni.
Saya lebih setuju dengan arti ke 2 karena ini didukung oleh kontex (ay 41b).
Jadi arti ay 41 adalah: kalau kamu mengakui kebutaanmu, maka kebutaan itu bisa disembuhkan. Tetapi karena kamu menganggap dirimu sempurna, kamu terus ada dalam keadaan buta! https://teologiareformed.blogspot.com/
-o0o-