EKSPOSISI 2 KORINTUS 5:17 (5 PEMBAHARUAN DI DALAM KRISTUS)

2 KORINTUS 5:17  -Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

PENDAHULUAN

EKSPOSISI 2 KORINTUS 5:17 (5 PEMBAHARUAN DI DALAM KRISTUS)
gadget, otomotif, bisnis
Ayat 2 Korintus 5:17 di atas dapat diartikan sebagai berikut: “Jadi jika seseorang berada di dalam Kristus, dibuat dalam arti diciptakan kembali menjadi baru, semua yang lama sudah berlalu, sesungguhnya dia telah menjadi baru.” 

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.” Kata “baru”
di dalam bahasa Yunani ada dua kata, yaitu :kata neos dan kainos. 

1. Kata baru (neos) diartikan dalam pengertian “waktu”-sesuatu yang lebih mutakhir. Artinya tidak sama dengan yang lama, hanya reproduksi atau bentuk baru dari yang lama. Kata baru (neos) dapat dikerjakan dan dihasilkan manusia. Misalnya baju baru, HP baru, mobil baru dan yang lainnya. Sedangkan kata baru “(kainos), hanya dapat dikerjakan, dan dihasilkan oleh Allah saja, tidak oleh manusia.” Kata baru (kainos), artinya sama sekali baru, bukan perbaikan dari yang lama, sesuatu yang belum  pernah ada sebelumnya dan sesuatu secara kualitatif berbeda. 

2. Kata baru yang digunakan dalam 2 Korintus 5:17 adalah kata kainos, bukan kata neos. Ini berarti bahwa “Ciptaan baru” itu karya Tuhan, bukan hasil perkerjaan manusia. Ciptaan baru (kainos) di sini berarti memang benar secara fisik kita sama saja sebagai manusia. Manusia yang terdiri dari darah dan daging, tetapi di dalam ada yang baru, yang sama sekali berbeda. Allah yang menjadikan ciptaan baru, bukan karena diri manusia. 

Manusia baru itu hidup berdasarkan nilai-nilai baru yaitu nilai-nilai Allah, bukan nilai-nilai manusia sehingga tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Allah, bukan untuk diri sendiri. Bagaimana bisa menjadi ciptaan baru? Jawabnya “ di dalam Kristus”. Jadi kata kuncinya adalah Kristus, yang adalah Allah. Pada waktu seseorang percaya kepada Kristus, Allah menempatkan dan memposisikannya di dalam Kristus. Kristus mati dan bangkit, maka orang yang percaya pun mati dan bangkit bersama Kristus, dan ia menjadi ciptaan baru. Ini semua karena anugerah-Nya, hasil karya Allah di dalam Yesus Kristus. 

Sebelum pertobatannya, Paulus hanya mengenal Kristus menurut ukuran manusia (maksudnya, sebagai sekadar sesama manusia) (2 Korintus 5:16). Sesudah mengetahui makna dari kematian Kristus (2 Korintus 5:15), “Kematian itu dapat dipandang sebagai sumber pendamaian (Roma 5:10-11; 2 Korintus 5:18-20; Efesus 2:16; Kolose 1:20).” dia tidak lagi mengenal manusia atau mengenal Kristus menurut ukuran manusia. Wawasan rohani telah mengubah penekanan utama Paulus, keabadian telah menjadi tolok ukur dari segala sesuatu. 

Begitu juga Orang percaya/Kristen kini menjadi ciptaan baru. 

"Bagi Rasul Paulus, orang Kristen, dalam frase kesukaannya, berada di dalam Kristus, dan karena itu pribadi lama orang Kristen telah mati di dalam kematian dan bangkit sebagai seorang manusia baru, baru seolah-olah ia baru saja diciptakan oleh tangan Allah, di dalam kehidupan yang baru ini ia telah mendapatkan serangkaian standar yang baru. Ia tidak lagi menghakimi hal-hal standar yang digunakan oleh dunia. 

Ada saat ketika Rasul Paulus telah menghakimi Kristus dengan menggunakan standar manusiawi bahkan telah pergi untuk menghapuskan iman Kristen dari dunia. Tetapi sekarang tidak lagi. Sekarang standar yang ia miliki berbeda. Sekarang manusia yang namanya telah ia upayakan untuk dihapus, justru Dialah yang jadinya menjadi orang yang paling mengagumkan di dunia, karena Ia telah memberikan kepada Rasul Paulus kedekatan hubungan dengan Allah yang Ia impikan sepanjang" hidupnya.

Ungkapan sudah berlalu adalah dalam bentuk waktu aoris dan karenanya berarti suatu perubahan menentukan yang terjadi pada saat kelahiran baru. Kata kerja yang sama (parerchomai) dipakai untuk melukiskan musnahnya langit dan bumi pada saat kiamat (Matius 5:18; Lukas 21:32, 33, 2 Petrus 3:10). Bentuk waktu perfect dalam yang baru sudah datang mendramatisasi perubahan kekal yang dihasilkan pada saat lahir baru. 

Melalui perintah Allah yang berkuasa untuk menciptakan itu (2 Korintus 4:6), Pada saat kita bertobat dan beriman kepada Kristus, lalu mengundang Dia masuk ke dalam hati kita sebagai Juru selamat kita, pada saat itu kita berada dalam Kristus. Itulah yang dimaksudkan dengan dilahirkan kembali oleh pekerjaan Roh Kudus dan dengan demikian kita mengalami suatu perubahan hidup yang besar, sehingga kita merupakan ciptaan yang baru atau seorang yang baru. 

Mereka yang percaya dan menerima Yesus Kristus oleh iman menjadi Tuhan dan juru selamat secara pribadi dijadikan ciptaan yang baru, yang termasuk dunia baru Allah di mana Roh memerintah (Roma 8:14; Galatia 5:25; Efesus 2:10). Orang percaya itu menjadi seorang yang baru (Galatia 6:15; Efesus 2:10,15; 4:24; Kolose 3:10) diperbarui seturut dengan citra Allah (2 Korintus 4:16; 1 Korintus 15:49; Efesus 4:24; Kolose 3:10), ikut merasakan kemuliaan-Nya (2 Korintus 3:18 ) dengan pengetahuan (Kolose 3:10) dan pengertian (Roma 12:2) yang dibaharui, dan hidup dalam kekudusan (Efesus 4:24). 

Ayat tersebut berkata, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus.” Maksudnya bukan berarti bahwa Anda telah “membuat keputusan” bagi Kristus! Itu bukan berarti bahwa Anda telah “maju ke depan” dan telah dibaptis. Jutaan orang telah dibaptis yang hanya sebagai orang-orang Kristen – orang-orang yang namanya saja Kristen – namun tidak “di dalam Kristus.” 

Jika Anda tidak “di dalam Kristus,” pada Penghakiman Akhir Ia akan melemparkan Anda ke dalam lautan api Neraka, Tuhan Yesus berkata; “Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Matius 22:13). 

Untuk berada “di dalam Kristus” berarti lebih dari sekedar penampilan lahiriah dari Dia. Berada di dalam Dia berarti ikut serta menerima berkat penderitaan dan kematian-Nya di kayu Salib. Berada di dalam Kristus berarti, “telah dihidupkan bersama-sama dengan Kristus, dibangkitkan dan diberikan tempat bersama-sama dengan Kristus Yesus di surga. Itu bukan hasil pekerjaan manusia: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2:5, 6, 9). Jika Anda tidak tinggal di dalam Kristus Anda masih adalah orang berdosa yang terhilang. Anda tidak benar-benar ciptaan baru. 

PEMBAHASAN

Konteks ciptaan baru menurut teks 2 Korintus 5:17 tersebut dikaitkan dengan karya Kristus yang telah mati dan bangkit, sehingga status manusia berdosa yang percaya akan karya Kristus di hadapan Allah baik Yahudi maupun non Yahudi memiliki kesetaraan (2 Korintus 5:16), di mana berhak mewarisi janji Allah sebagaimana yang diberikan kepada keturunan Abraham, karena melalui perjanjian baru semua orang yang percaya juga berhak disebut sebagai keturunan Abraham. 

”Ciptaan baru” dalam 2 Korintus 5:17 adalah pembaharuan status di hadapan Allah. Secara tematis ada 5 pembaharuan yang dikerjakan di dalam Kristus, yaitu:

(1) Ciptaan baru berhubungan dengan konsep dilahirkan dari atas (Yohanes 3:3), karya Allah sendiri. 

(2) bersangkut paut dengan hati dan roh yang baru (Yeremia 24:7). Bersangkut paut dengan pengenalan akan Allah. 

(3) bersangkut paut dengan yang lama: perubahan tingkah laku yang tidak mengenal Tuhan. Mengenal Tuhan membuat tingkah laku yang baru. 

(4) hidup di dalam Kristus (Galatia 2:20) 

(5) pemulihan gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). 

1. Ciptaan Baru Adalah Karya Allah Sendiri 

Kelahiran kembali dikerjakan oleh Roh Allah. Yesus berkata, “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yohanes 3:5). Kelahiran baru adalah bagian atau pekerjaan Allah melalui Roh Kudus di dalam hati manusia. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa regenerasi adalah murni karya Allah semata-mata, Allah dengan tindakan yang aktif membuat regenerasi terjadi untuk menghidupkan kehidupan rohani seseorang yang telah mati. 

Lahir baru berarti memulai kehidupan yang berarti dalam Kristus Yesus, yaitu masuk dalam kehidupan yang baru. Hidup baru berarti suatu keadaan di mana kehidupannya sudah berubah tidak sama seperti sebelumnya. Kelahiran baru adalah karya Allah yang nyata dan menetap, yang darinya kita menerima sifat yang baru dan kudus. Ciptaan baru berarti menjalani kehidupan yang berpaling kepada Allah, yang kasih karunia-Nya telah menebus kita kembali melalui Kristus.

Kemudian Roh Allah menunjukkan kepadanya bahwa ia, sesungguhnya, penuh dosa, lahir sebagai orang berdosa, dan hatinya yang penuh dosa. Kemudian ia mungkin mencoba mengubah hidupnya dan menjadi orang yang lebih baik. Namun, tidak peduli seberapa keras ia mencoba, ia sadar bahwa ia tidak dapat mengubah hatinya sendiri. Ia menjadi putus asa untuk luput dari dosanya. Beberapa orang bahkan mulai meratapi dosa-dosa mereka. Paulus berseru, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Roma 7:24). 

Jadi Roh Allah telah mempersiapkan Paulus untuk dilahirkan kembali. Kemudian ia dibuat merasakan kebutuhannya akan Kristus. Sekarang ia merasakan bahwa tiada lain selain Kristus yang dapat mengubah dirinya. Ia merasakan sekarang bahwa hanya Darah Kristus yang dapat menyucikan dosa-dosanya. 

Selanjutnya ia menyadari bahwa ia dimungkinkan untuk datang kepada Kristus . Ketika Kristus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan ber-beban berat…” (Matius 11:28) ia menyadari bahwa ia dapat melakukannya oleh anugerah Allah. Roh Allah memampukan dia untuk datang kepada Kristus, dan ia dilahirkan kembali. Hatinya telah bertobat. Ia adalah ciptaan baru di dalam Kristus Yesus! 

2. Ciptaan Baru Bersangkut Paut Dengan Hati Dan Roh Yang Baru 

Roh Allah bekerja di dalam kita agar kita menjadi ciptaan baru. Itulah suatu permulaan yang baru. Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Orang yang baru itu mendapat pikiran yang baru, pengertian yang baru, keinginan yang baru, tujuan yang baru, dan kedudukan yang baru. Pandangannya mengenai Allah dan Kristus menjadi baru. Alkitab menjadi buku yang baru baginya dan di dalamnya ia juga menemukan keindahan yang baru. Orang yang ada di dalam Kristus mengalami kasih yang baru terhadap sesamanya. Pembaharuan itu tetap untuk selama-lamanya.

3. Ciptaan Baru Adalah Mengenal Tuhan Membuat Tingkah Laku Yang Baru 

Bagi Rasul Paulus, orang Kristen, dalam frase kesukaannya, berada di dalam Kristus, dan karena itu pribadi lama orang Kristen telah mati di dalam kematian dan bangkit sebagai seorang manusia baru, baru seolah-olah ia baru saja diciptakan oleh tangan Allah. di dalam kehidupan yang baru ini ia telah mendapatkan serangkaian standar yang baru. Ia tidak lagi menghakimi hal-hal standar yang digunakan oleh dunia. 

Ada saat ketika Rasul Paulus telah menghakimi Kristus dengan menggunakan standar manusiawi bahkan telah pergi untuk menghapuskan iman Kristen dari dunia. Tetapi sekarang tidak lagi. Sekarang standar yang ia miliki berbeda. Sekarang manusia yang namanya telah ia upayakan untuk dihapus, justru Dialah yang jadinya menjadi orang yang paling mengagumkan di dunia, karena Ia telah memberikan kepada Rasul Paulus kedekatan hubungan dengan Allah yang Ia impikan sepanjang hidupnya.

4. Ciptaan Baru Adalah Persatuan Di Dalam Kristus 

Alkitab mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Kristus mereka berada “di dalam Dia”. Mereka yang ada ‘di dalam Kristus’ menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Henry C. Thiessen menjelaskan bahwa “persatuan orang percaya dengan Kristus ialah bersifat rohani dan persatuan itu hidup.” Persatuan orang percaya dengan Kristus merupakan seluruh penerapan karya keselamatan Allah bagi orang berdosa dan dibenarkan oleh Dia dengan keadilan dan kebenaran-Nya sendiri. 

Persatuan orang percaya dengan Kristus ini merupakan dasar dari semua pengalaman rohani dan semua berkat bagi orang percaya. Persatuan dengan Kristus sering kali digambarkan dalam Alkitab sebagai keberadaan orang percaya “di dalam Kristus.” Sehubungan dengan itu Jhon Murray mengatakan: “Kesatuan dengan Kristus sungguh-sungguh merupakan kebenaran sentral dari seluruh doktrin keselamatan, bukan hanya soal penerapannya, tetapi juga soal penggenapannya melalui karya Kristus yang terjadi satu kali untuk selamanya.”

BACA JUGA: HIDUP BARU DALAM KRISTUS (NEW LIFE IN CHRIST)

Christ Marantika menjelaskan bahwa, kesatuan orang percaya dengan Kristus ialah bersifat hakiki. Kesatuan ini bukan saja merupakan fakta, tetapi juga suatu hubungan unik di antara yang terbatas dengan yang tidak terbatas, antara yang insani dengan yang Ilahi dan Yesus Kristus, Allah dan Manusia Sejati sebagai pengantaranya (1 Timotius 2:5; Ibrani 8:6; 9:15, 12:24).

5. Ciptaan Baru Pemulihan Gambar Dan Rupa Allah 

Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. 

Sebagai ciptaan baru, kita disamakan dengan gambaran Anak-Nya. Sebuah gambaran adalah kemiripan yang persis. kata “ image atau gambar” berarti: 

(1) Sebuah imitasi atau wakil dari seseorang 

(2) Bayangan sesuatu yang terlihat yang dihasilkan oleh pantulan cermin. 

(3) Seseorang yang sangat mirip dengan orang lain; sebuah salinan; pasangan; atau persamaan 

(4) Gambaran yang nyata Allah menciptakan Adam dalam kemiripan yang persis dengan Dia. Ia menciptakan dia untuk menjadi serupa seperti Allah – refleksi cermin dari Allah di dalam tubuh fisiknya, dalam jiwanya yang serupa dengan Allah, dan dalam rohnya, yang hidup dengan nafas kehidupan dari Allah. 

Manusia diciptakan untuk menjadi gambar dan kemuliaan bagi Allah di bumi ini. Tuhan Yesus adalah gambaran dari Allah yang sempurna. Jika kita serupa dengan Yesus Kristus, itu berarti kita serupa dengan gambaran Allah. Namun, pemulihan citra diri ini membutuhkan proses. Bagaimana proses pemulihan citra diri tersebut? Harus bertobat dan menerima Yesus, berarti telah menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru. 

Kolose 3:9-10 berkata, "Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya." Dari ayat ini kita tahu bahwa proses pemulihan citra diri adalah proses yang berjalan terus-menerus. Kita adalah manusia baru, tetapi kita harus terus-menerus diperbaharui. 

Setelah gambar Allah dalam diri manusia rusak, manusia tidak bisa lagi melihat gambar Allah dengan benar. Sulit bagi manusia untuk membayangkan Allah yang Maha Kudus, Maha Kuasa, Maha Adil, dan Maha Pengasih. Manusia pun berpikir bahwa Allah itu jauh di surga sana, begitu Maha Tinggi, sampai-sampai tidak terhampiri oleh manusia (transendent). 

Syukurlah, di Perjanjian Baru kita bisa menemukan sosok yang sama seperti kita – manusia – yang dapat kita lihat kehidupan-Nya. Dialah Yesus Kristus. Kita bisa mengenal Allah yang Maha Kudus melalui kehidupan Yesus yang sama sekali tidak kompromi dengan dosa. Allah yang tidak tampak dapat dilihat dalam kehidupan Yesus Kristus. 

Yesus adalah Firman yang menjadi manusia (Yohanes 1:1, 2, 14), supaya manusia bisa bercermin, mendapat contoh atau teladan. Dengan mencontoh Yesus, kita terus berubah ke arah pribadi Allah.  Beberapa orang yang sungguh-sungguh di-muridkan dan mau berubah serta mengikuti Dia, telah melakukan berbagai hal yang Yesus lakukan. Mereka mengajar, menyembuhkan orang sakit, mengadakan mukjizat, bahkan membangkitkan orang mati. 

BACA JUGA: KOLOSE 2:6-7 (HIDUP DI DALAM KRISTUS)

Hal-hal seperti ini bisa dilakukan jika Roh Kudus ada dalam diri orang tersebut. Roh itu diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang yang menerima-Nya sebagai Tuhan, Penebus dosa secara pribadi, dan mengundang-Nya masuk ke dalam hati. Menurut penelitian di atas dapat disimpulkan hasil dari kelahiran kembali adalah: Tuhan memberikan kepada orang yang percaya Kristus suatu kodrat yang baru oleh Roh Kudus agar manusia memiliki kembali hubungan yang harmonis dengan Allah, sesama manusia dan juga dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. 

KESIMPULAN 

“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.” Kata baru (kainos), artinya sama sekali baru, bukan perbaikan dari yang lama, sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan sesuatu secara kualitatif berbeda. Kata baru yang digunakan dalam 2 Korintus 5:17 adalah kata kainos, bukan kata neos.Ini berarti bahwa “Ciptaan baru” itu karya Tuhan, bukan hasil perkerjaan manusia. Ciptaan baru (kainos) di sini berarti memang benar secara fisik kita sama saja sebagai manusia. Manusia yang terdiri dari darah dan daging, tetapi di dalam ada yang baru, yang sama sekali berbeda. 

Allah yang menjadikan ciptaan baru, bukan karena diri manusia. Manusia baru itu hidup berdasarkan nilai-nilai baru yaitu nilai-nilai Allah, bukan nilai-nilai manusia sehingga tujuan hidup manusia adalah untuk memuliakan Allah, bukan untuk diri sendiri. Bagaimana bisa menjadi ciptaan baru? Jawabnya “ di dalam Kristus”. Jadi kata kuncinya adalah Kristus, yang adalah Allah. Pada waktu seseorang percaya kepada Kristus, Allah menempatkan dan memposisikannya di dalam Kristus. Kristus mati dan bangkit, maka orang yang percaya pun mati dan bangkit bersama Kristus, dan ia menjadi ciptaan baru. 

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :

EKSPOSISI 2 KORINTUS 5:17 (5 PEMBAHARUAN DI DALAM KRISTUS)

Next Post Previous Post