KATEKISMUS KECIL WESTMINSTER (P26): KRISTUS SEBAGAI RAJA

KATEKISMUS KECIL WESTMINSTER (P26): KRISTUS SEBAGAI RAJA
gadget, bisnis, keuangan
26. Pertanyaan: Bagaimana Kristus menjalankan jabatan Raja?
Jawaban: Kristus menjalankan jabatan Raja dengan membuat kita takluk kepada diri-Nya, [a] memerintah [b] dan membela kita, [c] dan dengan mengekang serta mengalahkan semua musuh Dia yang adalah juga musuh kita. [d]

a. Kisah Para Rasul 15:14-16. b. Yesaya 33:22. c. Yesaya 32:1-2. d. 1Korintus 15:25; Mazmur 100. 

 “Kristus melaksanakan jabatan-Nya sebagai raja, dengan menaklukkan kita kepada diri-Nya, (Mazmur 110:3) memerintah serta melindungi kita, (Yesaya 33:22 ; 32:1-2) dan mengekang serta menaklukkan semua musuh-Nya maupun musuh kita. (1 Korintus 15:25)” (Williamson, 2006, p. 159) 

Dari pasal ini, kita menemukan tiga tindakan Kristus sebagai Raja, yaitu,

Pertama, Kristus mati bagi kita untuk menundukkan kita dan kemudian memberikan kita kebijaksanaan.) (Van Til, 1955, p. 17) 

Kedua, memerintah serta melindungi kita. Selain menaklukkan kita, Kristus juga memelihara hidup kita dengan memerintah dan melindungi kita. Ada providensia (pemeliharaan) Kristus di dalam hidup anak-anak Tuhan meskipun mereka harus menanggung penderitaan dan penganiayaan karena nama-Nya (Matius 16:24). 

Ketiga, menaklukkan para musuh-Nya dan musuh kita. Kristus memelihara hidup kita bukan hanya melindungi kita tetapi juga menghajar, mengalahkan dan menaklukkan para musuh-Nya dan musuh kita, yaitu iblis dan kroni-kroninya. Pemerintahan Kristus sebagai Raja atas segala raja menghancurkan kuasa iblis. Oleh karena itu, sebagai anak-anak-Nya, kita harus bersatu padu menghadirkan Kerajaan Allah di dalam kehidupan kita sehari-hari selama Kerajaan 1000 tahun (bukan dimengerti secara harafiah) ini untuk kemuliaan Allah saja. 

Ingatlah, kemenangan ada di pihak Allah, bukan di pihak iblis, oleh karena itu, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Petrus 5:8-9)

Catatan:

Pada waktu Yesus Kristus akan dilahirkan, malaikat Gabriel berkata kepada Maria, bahwa anak Maria akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan bahwa Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan (Lukas 1:32-33). Yesus adalah Raja yang dijanjikan dan dinanti-nantikan bangsa Israel sebenarnya. 

Hal ini juga mengingatkan kembali akan apa yang telah dinubuatkan dalam Daniel 7:14 yang menyebutkan bahwa kekuasaan Mesias adalah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan bahwa kerajaan-Nya ialah kerajaan kekal, yang tidak akan lenyap, dan bahwa kerajaan-Nya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. 

Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Raja, misalnya dalam mengusir kuasa-kuasa jahat (Lukas 4:36), dalam membersihkan Bait Allah di Yerusalem (Matius 21:12), di hadapan wakil pemerintah Pilatus (Yohanes 18:37) dan terutama oleh kebangkitan-Nya serta kenaikan-Nya ke surga. 

Para murid dan pengikutNya mengaku Dia sebagai sebagai Raja (Kisah Para Rasul 2:36; 17:7; 1 Korintus 15:25; Efesus 1:20-22). KerajaanNya adalah kebenaran (keadilan) dan damai sejahtera dan sukacita, ciptaan Roh Kudus (Roma 14:17). Yesus Kristus memerintah dengan perantaraan Firman dan Roh; kuasa pemerintahanNya adalah kuasa yang bersifat rahmat.


Jabatan Kristus sebagai Raja Rohani adalah pemerintahan kerajaanNya, yaitu atas umatNya atau GerejaNya. Kedudukan itu adalah kuasa sebagai pengantara yang ditetapkan di hati setiap orang percaya. 

Lebih jauh lagi, keadaan sebagai Raja ini bersifat rohaniah, sebab keadaan ini secara langsung mengandung maksud rohani dan tujuan akhir yang bersifat rohani, yaitu keselamatan atas umatNya. Dan akhirnya, keadaan sebagai raja ini juga bersifat rohani sebab dilaksanakan bukan dengan kekuatan dari luar tetapi oleh Firman Roh, yaitu Roh Kebenaran dan hikmat, keadilan dan kesucian, anugerah dan kasih setia. 

Kewajiban Raja adalah memerintah, melindungi dan memelihara rakyat-Nya. Untuk melindungi umatNya Kristus telah berperang dengan kerajaan gelap, hingga menang. Oleh karena itu maka barangsiapa menjadi milikNya, ia adalah orang yang benar-benar merdeka (Yohanes 8:36; Galatia 5:1), yang dimerdekakan dari dosa dan maut. Bagi umatNya, Kristus juga menjadi Kepalanya, yang memerintah serta memeliharanya.

Kesimpulan

1. Kristus Allah yang kekal adalah Raja yang Agung 

2. Kristus sebagai pribagi kedua Allah Tritunggal Ia adalah Penguasa, Pencipta dan pemelihara seluruh alam semesta. Dimana seluruh ciptaan-Nya takluk dibawah kekuasann-Nya.

3. Kristus sebagai penebus dosa, Ia adalah perantara 

Ketiganya itu tidak dapat dipisahkan tetapi masih dapat dibedakan dengan jelas
Next Post Previous Post