KATEKISMUS KECIL WESTMINSTER (P33): PEMBENARAN ALLAH

KATEKISMUS KECIL WESTMINSTER (P33): ARTI PEMBENARAN
gadget, bisnis, keuangan
33. Pertanyaan: Pembenaran itu apa?

Jawaban. Pembenaran adalah tindakan rahmat Allah yang bebas. Dengannya Dia mengampuni segala dosa kita dan menerima kita sebagai orang yang benar dalam pandangan-Nya, [b] hanya karena kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita2 [c] dan yang diterima hanya oleh iman. [d]

a. Roma 3:24-25; 4:6-8. b. 2Kolose 5:19, 21. c. Roma 5:17-19. d. Galatia 2:16; Filipi 3:9. e. Roma 8:31-34.

Pembenaran. Artinya, di dalam pembenaran Allah (Yunani : dikaioō), Ia menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup menggugat siapa yang telah Ia pilih (English Standard Version menerjemahkannya, “bring any charge against God's elect” atau mengajukan tuntutan melawan kaum pilihan Allah) dan tidak ada seorang pun yang sanggup menghukum mereka (arti dari bahasa Yunaninya adalah menjatuhkan vonis kepada mereka). 

Kedua hal ini berkenaan dengan penghakiman/pengadilan. Di dalam pengadilan, biasanya terdakwa (yang melakukan kriminalitas) didakwa oleh seorang hakim dan dibawakan saksi-saksi untuk memperberat atau memperingan hukumannya. Ketika saksi-saksi yang ada justru menjatuhkan terdakwa, maka terdakwa dijatuhi hukuman yang berat, sedangkan jika saksi-saksi yang ada tidak memberikan bukti tindakan kriminal si terdakwa, maka terdakwa dibebaskan. Selain saksi, ada juga para penuntut, entah itu terdiri dari Jaksa Penuntut Umum, dll. 

Hal yang sama terjadi dengan proses pembenaran Allah. Artinya, 

Pertama, pembenaran (proses pembenaran) Allah adalah proses pembebasan Allah bagi kita dari dosa-dosa, sehingga di hadapan Allah Bapa, kita tidak lagi dituntut akan hukuman, tetapi di hadapan-Nya, kita dibenarkan melalui iman di dalam anugerah Allah. Karena saksi kita di hadapan Allah Bapa adalah Kristus, maka semua saksi palsu atau tuduhan-tuduhan yang tidak bertanggungjawab tidak mampu melawan kita. 

Kedua, proses pembenaran Allah mengakibatkan kita tidak lagi dijatuhkan vonis (atau dihukum) karena dosa-dosa kita. Karena kita memiliki saksi di hadapan Bapa yaitu Kristus, maka kita tidak lagi dihukum, seperti yang dikatakan Paulus sendiri di dalam Roma 8:1, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Ini semua mengakibatkan kita menjadi lebih dari pemenang di dalam segala sesuatu di dalam iman kepada dan di dalam Kristus.

Mengapa kita bisa tidak dituntut di depan pengadilan Allah dan tidak dijatuhi vonis karena dosa-dosa kita ? Jawabannya dijelaskan Paulus di Roma 8: 34, “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?” Puji Tuhan, Paulus menjabarkan tiga prinsip finalitas keKristenan karena finalitas Kristus yang mengakibatkan kita bisa dibenarkan dan dimerdekakan dari kuasa dosa, lalu akhirnya kita menjadi lebih dari pemenang di dalam iman, yaitu : Kristus yang telah mati, bangkit dan duduk di sebelah kanan Allah.

Kristus yang telah mati berarti karya penebusan dan pengorbanan Kristus telah menebus dan mengampuni manusia yang berdosa. Di pasal sebelumnya, Paulus telah menjelaskan, “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” (Roma 3:25) Di dalam ayat ini, penebusan Kristus di kayu salib bukanlah sebuah karya yang sia-sia (seperti yang diajarkan oleh agama mayoritas di Indonesia), tetapi penebusan Kristus adalah penebusan yang meredakan murka Allah (propisiasi) kepada manusia. 


Kembali kepada Roma 8: 33, kita bisa menang atas segala sesuatu karena Kristus telah mati untuk menggantikan kita yang seharusnya mati akibat dosa (substitusi), meredakan murka Allah yang harus kita tanggung akibat dosa kita (propisiasi) dan menjadi perantara antara Allah yang Mahakudus dengan manusia yang berdosa (rekonsiliasi)

Ketaatan dan kesetiaan Kristus menjalankan karya penebusan di salib diimputasikan kepada kita yang tidak taat dan tidak setia, sehingga kita yang berdosa dijadikan benar oleh karena kebenaran-Nya. 

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


Next Post Previous Post