EKSPOSISI 1 KORINTUS 9:24-27 (MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI)

Dalam 1 Korintus 9:24-27 ada 4 hal penting dalam membangun disiplin rohani di mana semua peserta, 1.berlari untuk mendapatkan hadiah, 2.menguasai diri, melatih tubuhku dan 3.menguasai seluruhnya, 4.tidak ditolak setelah memberitakan Injil. 

EKSPOSISI 1 KORINTUS 9:24-27 (MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI)
bisnis, gadget, otomotif
1. Berlari Untuk Mendapatkan Hadiah (1 Korintus 9: 24) 

Bagaimana caranya mendapatkan hadiah, semua peserta turut berlari sehingga bisa memperoleh, atau mendapatkan hadiah.

Kata “Berlari” dalam bahasa aslinya ηπεσεηε dari kata dasar ηπεώ artinya (berlari, larilah, cepat-cepat, berlari-lari, berlomba beroleh kemajuan, berusaha, cepat-cepat pergi, datanglah, sedang lari, segeralah datang dari verb imperative present active 2 nd person plural artinya suatu kata kerja yang menyatakan suatu bentuk perintah yang dilakukan secara berulang-ulang oleh orang, berarti orang-orang diperintahkan untuk berlari, berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hadiah. 

Berlari dalm hal Disiplin Rohani ialah 1 Korintus 9:24-27 aspek lain dari segitiga pertumbuhan rohani yang dapat menjadi sarana kerja Roh Kudus adalah disiplin rohani. 1 Timotius 4:8 mengatakan, Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Jika dalam latihan badani yang terbatas gunanya saja, banyak orang rela berkorban waktu, tenaga, dan juga untuk melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Hadiah kata aslinya (βπαβειον) brabeion, artinya pemberian, penghargaan, kenang-kenangan, penghormatan. TB Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Sedangkan dalam BIS larilah begitu rupa sehingga saudara menerima hadiahnya. Dalam FAYH berlombahlah untuk mencapai kemenangan. 

Dalam TL Maka hendaklah kamu berlari seperti demikian, supaya kamu beroleh kemenangan NIV So run, that ye may obtain (berlarilah bahwa kamu boleh memperoleh) dalam KJV Run in such a way as to get the prize. (Larilah sedemikian untuk mendapatkan hadiah itu)

Pfeiffer mengatakan bahwa, hadiah menunjukkan bahwa sang rasul berpikir tentang pelayanan dan upah. (bdg 1 Korintus 9:17 “Upah” Filipi 3:11-14. Karena itu berlari begitu rupa sehingga kamu memperolehnya, pertandingan Kristen sangat berbeda dengan pertandingan, dalam pertandingan Kristen semua turut berlari untuk memperoleh hadiah. 

Karena itu, berbesar hatilah, tetaplah tekun dan bersemangat menuju tujuanmu. Kata “Pertandingan” dalam bahasa aslinya artinya bertanding, di bidang olahraga, berjuang, berupaya dengan sungguh-sungguh. Memakai kata kerja berbentuk partispasi yang dilakukan secara terus menerus oleh satu pribadi

Seseorang yang ingin mendapatkan hadiah dalam suatu pertandingan haruslah berusaha berlari. Inilah yang harus dilakukan untuk mendapatkan kemenangan. Suatu pertandingan hanya satu orang yang mendatakan hadiah. Di sini sangat dituntut adanya disiplin diri dengan melatih diri karena untuk mendapatkan kemenangan harus dimulai dengan disiplin diri. Berlari ialah orang Kristen tidak berlari tanpa tujuan, tanpa tahu akan maksud atau tempat start atau finishnya. Ia bukan seperti petinju bayangan yang dengan sembarangan saja memukul tanpa tujuan.

2. Menguasai diri (1 Korintus 9: 25) 

Bagaimana caranya mendapatkan hadiah, Menguasai diri dalam bahasa aslinya memakai kata ένγκπαηένκόμαι (engkrateuκomai) artinya menguasai diri, menghindari tindakan jahat, dalam bentuk verb indicative present middle or passive deponent 3rd person singular, artinya bahwa menguasai diri adalah suatu bentuk kata kerja yang menunjukkan adanya dampak secara terus menerus dan bersifat pasif, artinya bahwa orang yang menguasai diri harus melakukannya secara terus menerus untuk mendapatkan suatu yang ingin dicapai. 

Dalam BIS menahan diri dalam segala hal KJVtemperate in all things (kepala dingin dalam berbagai hal). Dalam NIV strict training artinya adanya pelatihan yang tegas. Menguasai diri, melatih pengendalian diri. Maksud Paulus ialah bahwa atlit yang ingin menang harus berlatih dengan rajin, suatu kebenaran yang diilustrasikan dengan cukup jelas di kalangan olahraga masa kini, apa pun cabangnya. Tiap-tiap orang yang turut dilukiskan dengan keadaan para atlit pada waktu berlatih, suatu pandangan yang paling terkenal bagi setiap orang Yahudi. 

Menguasai diri dalam segala hal, meninggalkan bukan hanya kesenangan-kesenangan yang tidak sehat melainkan juga pekerjaan-pekerjaan yang sah jika semuanya itu akan mengakibatkan tubuh dan minat lemah. Sebagaimana dalam latihan badani diperlukan disiplin, dalam hal rohani pun memerlukan disiplin dalam melakukan latihan-latihan. Bagian firman Tuhan yang dibaca menyebutkan bahwa, para atlet yang akan bertanding tentu akan berlatih dan menguasai diri sedemikian rupa, agar mereka dapat berhasil dalam pertandingan. 

Seorang atlet tidak mungkin bisa tiba-tiba menjadi juara dan mendapat medali emas tanpa pernah berlatih sungguh-sungguh. Bukan hanya harus menguasai diri, tetapi juga harus membiasakan diri menghadapi kesulitan, itulah sebabnya mereka harus sungguh dan tidak boleh menyerah dalam pertandingan, tubuh ini harus dibiarkan terpukul babak belur seperti para petarung dalam pertandingan-pertandingan, yang dimaksudkan dengan tubuh itu sebagai hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging. Rasul Paulus sendiri mengatakan harus menaklukkan tubuh jasmani mereka dan menguasainya

Dalam perlombaan, penguasaan diri adalah hal yang sangat penting bagaimana mengekang diri dari berbagai hal yang membuat gagal dalam mendapatkan kemenangan dan juga adanya pelatihan yang tegas, sehingga dalam pertandingan tidak bertanding dengan sembarangan tetapi dengan pelatihan yang tegas akan mendisiplinkan diri. Menguasai diri ialah pengendalian diri sangat penting bagi setiap orang Kristen agar berhasil atau unggul dalam kehidupan kekristenan dan menerima penghormatan dari Tuhan

3. Melatih Tubuhku Dan Menguasai Seluruhnya (1 Korintus 9: 27) 

Bagaimana cara untuk pencapaian tujuan, dengan melatih tubuh, menggembleng dengan keras, supaya pencapaian yang dituju dapat dicapai dengan benar. 

Dalam bahasa aslinya “melatih tubuhku” artinya menyerang, sangat mengganggu, menggembleng dengan keras. Menggunakan kata kerja indicative present active singular artinya bahwa suatu kata kerja yang harus dikerjakan secara terus menerus. 

Dalam bahasa aslinya tujuan (adelos) artinya arah, haluan, jurusan, yang dituju, maksud, tuntutan yang dituntut. 

Dalam BIS artinya menggembleng artinya melatih, menempa, memperteguh hati, memberi semangat yang kuat. Dalam NIV no I beat my body and make it my slave so that after others memukul badan dan membuat badan. Melatih tubuhku yang dimaksudkan, tentu saja, adalah disiplin diri. 

Berjalan dengan Allah menuntut adanya pengorbanan diri pengorbanan hal-hal yang tidak harus jahat, tetapi yang menghalangi pengabdian jiwa sepenuhnya kepada Allah, seperti berbagai kesenangan dan keuntungan duniawi. Berlatih ialah bagian firman Tuhan yang dibaca menyebutkan bahwa para atlet yang akan bertanding tentu akan berlatih dan  menguasai diri sedemikian agar berhasil dalam pertandingan. 

Orang Kristen tidak berlari tanpa tujuan, tanpa tahu akan maksud atau tempat start atau Finishya. Ia bukan seperti petinju bayangan yang dengan sembarangan saja memukul tanpa tujuan

Dalam pemberitaan Injil ini adalah pekerjaan sebagai orang percaya untuk senantiasa menyerukan tentang kabar baik yaitu tentang Yesus, kepada orang-orang yang belum dimenangkan. Untuk itu harus menguasai tubuh seluruhnya, ketika sudah mengajar atau memberitahukan kepada mereka, mereka sendiri tidak menerima bahkan menolak Injil.

Dalam bahasa aslinya “menguasai seluruhnya” artinya menjadikan, seseorang hamba, menyiapkan seseorang untuk pelayanan. Memakai kata kerja yang bersifat aktif yang dilakukan secara terus menerus oleh orang pertama tunggal Dalam BIS Saya membiarkan badan saya di gembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. NIV No I beat my body and make it my slave so that after I have preached to others. 

Rasul Paulus berusaha keras menanggung banyak kesusahan untuk menundukkan dan menguasai sepenuhnya kecenderungan kedagingan, supaya sampai ia yang memberitakan Injil kepada orang lain, justru kehilangan mahkota itu, tidak diakui dan ditolak oleh hakimnya yang Mahakuasa

4.Tidak ditolak memberitakan Injil (1 Korintus 9:27) 

Bagaimana cara supaya tidak ditolak memberitakan Injil, adanya tahan uji, ketaatan dalam pengakuan akan Injil Kristus 

Dalam bahasa Yunani dalam kata “memberitakan Injil” artinya berseru, dikabarkan disampaikan, kuberitakan, mengajar, menyampaikan, memberitahukan, menceritakan, berkhotbah, menyerukan mereka dapat memberitakan-Nya. Menggunakan kasus verb participle aorist active nominative masculine singular kata kerja dilakukan sekali untuk selama-lamanya dan bersifat aktif. 

Ditolak dalam bahasa aslinya αδοκιμορ (adokimos) artinya terkutuk, tidak sanggup, tidak tahan uji, tidaklah berguna. KJV preached artinya yang diajarkan. Dalam BIS Saya membiarkan badan saya digembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak. 

Dalam FAYH Seperti seorang atlet saya menggembleng tubuh saya, melatihnya melakukan hal-hal yang harus dilakukan dan bukan hal-hal yang dikehendakinya. Sebab, kalau tidak, saya takut kalau-kalau setelah mempersiapkan orang-orang lain untuk perlombaan, saya sendiri dinyatakan tidak memenuhi syarat, lalu ditolak. 

Dalam TL melainkan aku menyiksa tubuhku, dan aku memperhambakan dia, supaya jangan aku, yang sudah mengajar orang lain itu, sendiri akan terbuang. Memberitakan Injil kepada orang lain, Sebuah acuan tentang kebiasaan memanggil para peserta perlombaan, Paulus memanggil banyak orang untuk ikut berlomba dalam kehidupan Kristen melalui Injil.

Dia tidak ingin ditolak, kata ini tidak berarti kehilangan keselamatan, artinya secara harfiah ialah tidak disenangi. Jelas sang rasul memperhatikan agar ia tidak ditolak oleh wasit pertandingan untuk memperoleh hadiahnya, dan Paulus ingin memperoleh hadiah itu. Paulus takut bahwa sesudah memberitakan Injil kepada orang lain tapi dirinya sendiri ditolak 2 Timotius 2:15, keselamatannya sendiri tak dipersoalkan, tapi upah bagi pelayanan yang diterima.

Rasul Paulus berusaha keras menanggung banyak kesusahan untuk menundukkan dari menguasai seluruhnya kecenderungan-kecenderungan kedagingan supaya jangan sampai ia yang memberitakan Injil kepada orang lain, justru kehilangan mahkota itu, tidak diakui dan ditolak oleh Hakimnya yang Mahakuasa

Kajian Theologis 

Dalam bagian ini akan membahas beberapa kajian teologis, penulis akan membahas tentang definisi disiplin, disiplin rohani dengan waktu, disiplin rohani dengan kebijaksanaan, disiplin rohani dengan etika, disiplin rohani dengan berdoa, disiplin rohani dengan penguasaan diri. 

Definisi Disiplin 

Ketika memasuki tahap kehidupan yang baru, secara keliru menganggap bahwa ujian yang pernah mengalami telah menjadi masa lalu. Tetapi Allah tidak berpendapat demikian, disiplin merupakan bahan baku bagi kehidupan Kristen yang Kokoh. 

Disiplin adalah bukti kepedulian, kerinduan dan hasrat-Nya agar dapat bertumbuh dalam anugerah-Nya. Kalau bukan karena ajaran Kitab suci, maka ujian yang alami mungkin membuat berpikir bahwa Allah membenci. Tetapi justru sebaliknya. Sebagai Bapa, Ia membuat segala sesuatu bekerja bersama-sama, untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8: 28)

Mazmur 27:4. Begitu banyak orang Kristen yang sedemikian terlibat dalam banyak hal, sementara rahasia itu untuk maju adalah memusatkan perhatian pada satu hal, orang percaya harus bertekun mengikuti perlombaan lari Kristen .Disiplin merupakan upaya Allah untuk menaburkan ditanah sehingga berada dimana Allah dapat bekerja di dalam hidup dan mengubah. 

Disiplin Rohani itu sendiri tidak dapat mengerjakan apa-apa, hanya dapat membawa ke tempat dimana sesuatu bisa dikerjakan. Disiplin itu adalah sarana anugerah Allah

Alkitab mengaitkan kedisiplinan dengan tiga hal yaitu waktu, bijaksana, dan etika (time, wisdom, and virtue). Paulus berkata. “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.” (Kolose 4:5). Di sini waktu digabungkan dengan kebijaksanaan dan etika demikian pula di dalam Efesus 5:16 waktu digabungkan dengan etika. Tebuslah waktu yang ada, karena hari ini adalah hari yang jahat (KJV: Redeeming the time because the days are evil).Jadi disiplin sangat dikaitkan dengan waktu, doa, bijaksana dan disiplin adalah anugerah Allah yang harus di miliki oleh manusia

Disiplin merupakan berkaitan erat dengan pemahaman tentang kesucian, gereja suci karena Allah adalah suci dan memberikan atau mempercayakan kepada gerejaNya perkasa-perkasa suci, yaitu firman dan sakramen. Namun kesucian lahiriah, seperti yang dikejar oleh kaum Anabaptis, tidak mungkin dicapai manusia di dalam kehidupannya masa kini, kendati  manusia harus terus menerus mengupayakannya di sepanjang hidup sebagai suatu proses yang tidak pernah selesai

Disiplin rohani memang benar terutama mengingat peringatan Paulus kepada mereka yang berusaha memperbaiki orang lain supaya berhati-hati agar tidak terperangkap dalam dosa si pelanggar. Hubungan alkitabiah dengan Tuhan harus terus berkembang, pengetahuan tentang Firman Tuhan serat ketaatan terhadap Firman Tuhan.

Disiplin Rohani Dalam Hal Waktu

Waktu adalah hidup berapa panjang hidup, berapa eksistensi ditentukan berhentinya waktu yang ada, kalau benar-benar mencintai diri sendiri, cintailah waktu yang ada. Berapa banyak orang yang menyesali hidupnya, mengeluh karena tidak mungkin memutar kembali sejarah atau waktu yang sudah lewat. Penyesalan merupakan suatu kesedihan yang perlu di prihatinkan, dan tidak mempunyai daya apa-apa untuk menolong, karena penyesalan berarti mengakui ketidakberdayaan diri yang berada dalam keterbatasan.  

Ketika melihat suatu riwayat hidup maka akan melihat kairos-kairos yaitu saat-saat penting sedang membentuk suatu kerangka perjalanan hidup. Di dalam hal ini bisa melihat perbedaan yang sangat besar antara orang hanya memiliki waktu dengan orang yang memakai kesempatan, anugerah Tuhan yang diberikan untuk mengubah “waktu” menjadi “kesempatan” mengubah “kronos” menjadi “kairos”

Disiplin Rohani Dalam Hal Kebijaksanaan 

Seorang yang bijaksana adalah seorang yang mengenal kesucian Tuhan Allah dan takut akan Dia, seorang yang mengetahui bagaimana menegakkan hidup yang beretika dan hidup suci di hadapan Tuhan. Seorang yang bijaksana adalah seorang yang mengetahui bagaimana menggunakan waktu dengan baik untuk memuliakan Tuhan. Seorang yang menghargai dan mencintai waktu adalah seorang yang mengisi waktu hidupnya dengan etika yang sesuai dengan sifat ilahi. 

Dan seorang yang mengenal Tuhan adalah seorang yang mengetahui bahwa kesementaraannya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Allah yang kekal. Hidup yang bijaksana adalah hidup yang takut akan Tuhan, mengerti bagaimana menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, dan mengenal jaman ini yang penuh kejahatan. Di dalam Firman Tuhan, kebijaksanaan, waktu, dan moralitas

Disiplin Rohani Dalam Hal Etika 

Etika asalnya dari beberapa kata Yunani yang hampir sama bunyinya, yaitu ethos dan ȅthos dan ȅthikos lebih berarti kesusilaan, perasaan batin, atau kecenderungan hati dengan nama seseorang melaksanakan perbuatan, oleh sebab itu kata etika sering diterangkan dengan kata moral. Etika Kristen merupakan bentuk posisi perintah ilahi. 

Kewajiban etika adalah sesuatu yang harus dilakukan. Ini merupakan ketetapan ilahi, tentu saja perintah-perintah etika yang Allah berikan berkaitan dengan karakter moral-Nya yang tidak bisa diubah, artinya Allah menghendaki apa yang benar yang sesuai dengan atribut-atribut moralNya sendiri. 

Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:16), dan Yesus juga berkata. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri Matius 22:39), singkatnya, etika Kristen didasarkan pada kehendak Allah, tetapi Allah tak pernah menghendaki apapun yang bertentangan dengan karakter moralNya yang tidak berubah. 

Etika Kristen dapat diterangkan dengan mengamati cara Yesus mengajar para muridNya, terlebih dahulu meninjau cara berpikir yang lazim di antara murid-murid tentang etika. Sebagai orang Yahudi yang patuh pada hukum Taurat.

Diperlukan disiplin, yang dimaksudkan agar sebagai hamba Kristus, ketaatan atau penyesuaian yang diharapkan dari anggota gereja bukanlah ketaatan kepada pendeta atau gembala siding, tetapi ketaatan kepada Kristus, ialah salah satu tujuan penebusan Anak Allah (Roma 8:29). Dimaksudkan adalah harus berusaha mengenalNya secara pribadi, perlu belajar juga mencari-Nya dalam doa, mengenal Allah dengan cara merupakan karunia yang secara khusus Ia berikan kepada anak-anakNya. Untuk itu tengadahkanlah hatimu kepada Allah dan renungkanlah kuasaNya yang kekal dan tidak terbatas, kebaikan yang kekal dan tidak pernah berubah.

Agar ajaran Yesus dalam Matius 6:19-24 membawa kepada ajaranNya dalam Matius 6:25-34. Semua memerlukan disiplin yang berkaitan dengan kekayaan. Juga memerlukan disiplin yang berkaitan dengan kepercayaan.. Yesus memanggil pada ketaatan yang penuh dalam iman kepada-Nya. Dalam Matius 6:24-34 Yesus mengatakan mengapa harus memiliki ketaatan yang penuh. 

Pada bagian terakhir perikop ini menetapkan perlunya kesetiaan yang teguh kepada Allah. Dengan konsep yang demikian melihat iman tanpa kompromi adalah buah dari ketaatan penuh kepada Yesus. Haruslah engkau mengasihi Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapanNya, peraturanNya, dan perintahNya. Disiplin Tuhan ini, yaitu ajaran dan nasihat, Tuhan yang disebut oleh Paulus dalam Efesus 6:47. Kata pertama ajaran atau disiplin berarti pendidikan yang disusun dengan baik

Disiplin Rohani Dalam Hal Berdoa 

Doa adalah disiplin paling sulit dan paling penting dalam kehidupan merasa seperti tidak berdoa atau tidak tahu apa yang harus didoakan, dan terus berdoa. Doa adalah peningkatan hubungan dengan Allah. Doa adalah percakapan yang terus menerus dengan Tuhan. Doa hal terpenting doa bisa dilakukan secara pribadi maupun secara bersama.

Doa adalah dasar untuk mengenal Tuhan, siapa Dia, apa yang ia inginkan artinya menjadi anakNya dan menjadi bagian dari umatNya. Doa itu meliputi doa pribadi, doa dalam kelompok kecil, dan ikut serta berdoa. Perlu berhubungan dengan Allah untuk memperoleh pengampunan dan kekuatan, menyampaikan kekurangan kepada Tuhan. Perlu memandang berbagai hal dari sudut pandangan Tuhan, berdoa bukan hanya berbicara kepada Tuhan, tetapi juga mendengarkan-Nya.

Berdoa dalam nama Yesus mengandung arti bahwa kehendak dan tujuan menyatu dengan kehendak dan tujuanNya. (Kolose 4:2) dengan mempelajari apa kata Alkitabiah tentang doa, bahwa pada dasarnya doa adalah berbincang dengan Allah, berdasarkan pola doa yang diajarkan Yesus kepada para pengikutNya di dalam Matius 6:9-13

Yang pertama adalah doa, dengan meminta Tuhan berjalan mendahului dan berkarya di hati seseorang sebelum berbicara, perlu berdoa meminta tuntutan Tuhan saat memikirkan matang-matang bagaimana caranya mengintrofeksi.

Bersikaplah terbuka untuk mengubah latihanmu sesuai dengan pimpinan Roh Kudus, dan pastikanlah kamu menerapkan dalam hidupmu apa yang diajarkan oleh Roh Kudus pada saat perenungan rohani yang penuh dengan keheningan, kamu tidak akan selalu merasa senang dalam ibadahmu, tetaplah setia meskipun hal ini sulit dan hatimu tidak tertuju pada apa yang kamu kerjakan, terus bertekun, menghormati Allah kamu akan mendapatkan ganjaran atas usahamu, bersikaplah teguh dalam kerinduan dan untuk menjadi lebih serupa dengan Tuhan Yesus. 

Apabila sudah datang waktunya tidak akan menjadi lemah (Galatia 6:9). Praktikkanlah disiplin rohani sebanyak mungkin, usahamu tidak akan sia-sia, teruslah berusaha melakukan yang terbaik dan oleh anugerah Allah segalanya akan mendatangkan kebaikan bagimu.

Disiplin itu ada dengan tujuan untuk mencapai suatu kebaikan yang lebih besar yaitu belajar untuk hidup bersama Tuhan bersekutu dengan Kristus, berubah oleh kuasa Allah, seluruh orang Kristen harus belajar hidup bersama Tuhan, semua orang beriman ingin menjadi sahabat Yesus.  

Orang yang benar ialah yang dapat berdoa supaya Allah dengar (Mazmur 34: 16, 18), orang yang suci atau orang saleh ialah yang dapat berdoa supaya Allah dengar (Mazmur 32:6). Meskipun keterbukaan kepada Allah adalah sikap yang senantiasa harus ada, sikap itu harus, sikap itu diperkembangkan oleh waktu khusus untuk doa dan ibadah

Disiplin Rohani Dalam Hal Penguasaan 

Diri Penguasaan diri adalah salah satu buah Roh yang benar-benar harus dimiliki, bandingkan dengan salah perbuatan daging yang tercantum (5:19-20) yaitu hawa nafsu. Penguasaan diri bertolak belakang dengan hawa nafsu. Hikmat dalam diri manusia akan menghasilkan buah penguasaan diri, sedangkan orang yang belum memiliki hikmat dari Tuhan hanya akan menghasilkan hawa nafsu.

Penguasaan diri berarti menahan diri dari apa yang diketahui salah, tidak ada bagian dari hidup yang berada di luar kehendak Allah, penguasaan diri berarti bahwa semua hal akan baik jika orang dengan sabar menjalankannya. Penguasaan diri lebih dari sekadar menjaga diri dari keinginan jahat dan nafsu.

Baca Juga: Disiplin Rohani Sebagai Ibadah Pribadi

Disiplin diri tidak boleh dikacaukan dengan penguasaan diri. Penguasaan diri adalah buah Roh dan bagian dari karakter Kristus yang ingin dibangun Allah di dalam diri semua orang percaya (Galatia 5:22-23). Penguasaan diri difokuskan pada keinginan dan dorongan batin, bukan perilaku lahiriah. Untuk dapat mengatasi pencobaan dan mewujudkan perilaku Kristus.

Rangkuman 

Disiplin rohani merupakan suatu yang akan diterapkan oleh orang percaya. Penulis mengetahui dari latar belakang masalah Rasul Paulus sangat tegas untuk mengingatkan Jemaat di Korintus, tentang pentingnya disiplin rohani, diajarkan bagaimana sikap menghadap Tuhan dengan benar, disiplin bukan hanya dalam waktu, tetapi orang percaya harus memiliki, ketekunan, disiplin dalam doa, disiplin dalam etika, disiplin dalam kebijaksanaan dalam penguasaan diri. 

Ibadah bukanlah dianggap seperti rutinitas biasa, tetapi menghadap Tuhan dengan hormat, menghargai Tuhan, disiplin rohani bukan dijadikan suatu cara paksaan tetapi suatu kerinduan dalam hasratNya. Disiplin itu ada dengan tujuan untuk mencapai suatu kebaikan yang lebih besar yaitu belajar untuk hidup bersama Tuhan bersekutu dengan Kristus, berubah oleh kuasa Allah, seluruh orang Kristen harus belajar hidup bersama Tuhan, semua orang beriman ingin menjadi sahabat Yesus. Minggus Dilla

EKSPOSISI 1 KORINTUS 9:24-27 (MEMBANGUN DISIPLIN ROHANI)

Next Post Previous Post