ARTI DATANGLAH KERAJAAN-MU
Pdt. Yakub Tri Handoko.
Permohonan yang kedua dalam Doa Bapa Kami adalah Datanglah kerajaan-Mu. Bagi sebagian orang hal ini sangat membingungkan. “Datanglah kerajaan-Mu” memberi kesan seolah-olah kerajaan Allah belum datang dan kerajaan Allah bisa datang melalui doa kita.
otomotif, gadget |
Mungkin sebagian dari kita akan berkata, “Bukankah Allah menciptakan alam semesta ini, mengontrol dan memelihara seluruh muka bumi? Untuk apa kita berdoa supaya kerajaan Allah datang di muka bumi?” Apa arti dari permohonan ini? Secara sederhana permohonan yang kedua ini bermakna agar kerajaan Iblis -yang sudah dikalahkan melalui pelayanan Tuhan Yesus dua ribu tahun yang lalu- segera dihancurkan secara total dan supaya kerajaan Allah di muka bumi semakin diperluas melalui doa-doa kita dan melalui perkabaran Injil yang membebaskan manusia dari kuasa Iblis.
Kita juga harus memahami bahwa pelayanan Tuhan Yesus di muka bumi dahulu telah mengalahkan kerajaan Iblis. Di awal pelayanannya Tuhan Yesus beberapa kali berkata demikian, “Kerajaan Allah sudah dekat”. Tetapi mulai di pertengahan pelayanan-Nya ketika Tuhan Yesus membebaskan orang dari kuasa gelap maka dikatakan “Kalau Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kamu” (Matius 12:28). Bukan lagi “sudah dekat” tetapi “sudah ada di tengah-tengah kamu” .
Di tengah-tengah pelayanannya, Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang dan mengusir roh-roh jahat. Pada waktu itu murid-murid Tuhan Yesus datang untuk melaporkan pelayanan mereka yaitu bagaimana roh-roh jahat tunduk kepada mereka. Maka Tuhan Yesus mengatakan, “Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit,” (Lukas 10:20). Ada peperangan rohani yang dilakukan dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Menjelang Tuhan Yesus disalibkan Ia berkata, “Saatnya sudah tiba bahwa penguasa dunia ini harus dilemparkan keluar” (Yohanes 12:31). Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati menjadi puncak kemenangan Tuhan Yesus atas Iblis. Apa yang sudah dijanjikan sejak Kejadian 3 bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular tua, yaitu iblis, ternyata telah dilakukan di atas kayu salib oleh Tuhan Yesus.
Kita juga harus memahami bahwa pelayanan Tuhan Yesus di muka bumi dahulu telah mengalahkan kerajaan Iblis. Di awal pelayanannya Tuhan Yesus beberapa kali berkata demikian, “Kerajaan Allah sudah dekat”. Tetapi mulai di pertengahan pelayanan-Nya ketika Tuhan Yesus membebaskan orang dari kuasa gelap maka dikatakan “Kalau Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kamu” (Matius 12:28). Bukan lagi “sudah dekat” tetapi “sudah ada di tengah-tengah kamu” .
Di tengah-tengah pelayanannya, Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang dan mengusir roh-roh jahat. Pada waktu itu murid-murid Tuhan Yesus datang untuk melaporkan pelayanan mereka yaitu bagaimana roh-roh jahat tunduk kepada mereka. Maka Tuhan Yesus mengatakan, “Aku melihat iblis jatuh seperti kilat dari langit,” (Lukas 10:20). Ada peperangan rohani yang dilakukan dalam pelayanan Tuhan Yesus.
Menjelang Tuhan Yesus disalibkan Ia berkata, “Saatnya sudah tiba bahwa penguasa dunia ini harus dilemparkan keluar” (Yohanes 12:31). Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati menjadi puncak kemenangan Tuhan Yesus atas Iblis. Apa yang sudah dijanjikan sejak Kejadian 3 bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular tua, yaitu iblis, ternyata telah dilakukan di atas kayu salib oleh Tuhan Yesus.
Kerajaan Iblis telah diinvasi, tetapi apakah itu berarti bahwa kerajaan Allah sudah datang dengan penuh di muka bumi ini? Tidak! Tuhan Yesus telah mengalahkan kerajaan Iblis dan kita ingin agar kerajaan Iblis itu segera dihancurkan secara total. Di dalam 1Korintus. 15:24-26 dikatakan bahwa Kristus Yesus harus ada di surga dan memerintah atas segala sesuatu dan nanti akan tiba waktunya bahwa segala sesuatu akan ditaklukan secara mutlak, termasuk segala kuasa Iblis.
Kita merindukan momen-momen seperti yang dicatat dalam Wahyu 20 di mana Iblis dilemparkan dalam tempat hukuman yang kekal dan menerima hukumannya. Sekarang -walaupun sudah dikalahkan- Iblis masih tetap mengganggu dan masih punya kuasa atas sebagian orang. Melalui doa-doa kita, kita ingin agar kerajaan Iblis yang sudah dikalahkan Tuhan Yesus, segera dihancurkan secara total.
Kita merindukan momen-momen seperti yang dicatat dalam Wahyu 20 di mana Iblis dilemparkan dalam tempat hukuman yang kekal dan menerima hukumannya. Sekarang -walaupun sudah dikalahkan- Iblis masih tetap mengganggu dan masih punya kuasa atas sebagian orang. Melalui doa-doa kita, kita ingin agar kerajaan Iblis yang sudah dikalahkan Tuhan Yesus, segera dihancurkan secara total.
Pada saat yang bersamaan, kita juga ingin supaya kerajaan Allah di muka bumi semakin diperluas, semakin kuat dan semakin menguasai muka bumi ini. Itulah yang kita lakukan melalui doa-doa kita dan perkabaran Injil. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Melalui doa-doa kita, kita ingin agar kerajaan Allah datang segera di dalam kepenuhan dan kesempurnaannya. Berdoa dan memberitakan Injil, keduanya adalah sama pentingnya.
Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan dalam Matius 9 supaya kita berdoa kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan lebih banyak lagi pekerja, karena ladang sudah menguning dan siap untuk dituai.
Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan dalam Matius 9 supaya kita berdoa kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan lebih banyak lagi pekerja, karena ladang sudah menguning dan siap untuk dituai.
Di tempat lain, Paulus berkali-kali mendorong penerima surat jemaat di berbagai tempat untuk mendoakan dia, misalnya dalam 2Tesalonika. 3:1 dia berkata “berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu”. Paulus juga berbicara tentang peperangan rohani (Efesus 6), bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging tetapi penguasa di udara, roh-roh jahat yang bekerja di antara orang-orang yang tidak taat. Di akhir pembahasannya di Efesus 6, Paulus berkata juga “berdoalah untuk kami supaya kami diberi keberanian untuk memberitakan Injil”.
Baca Juga: Arti Dikuduskanlah Nama-Mu
Baca Juga: Arti Dikuduskanlah Nama-Mu
Jadi Rasul Paulus banyak kali minta didoakan, agar supaya pintu penginjilan dibukakan. Dua hal ini, doa dan penginjilan tidak dapat dipisahkan. Kita berdoa supaya semakin banyak orang memberitakan Injil. Kita juga memberi diri kita untuk memberitakan Injil, supaya semakin banyak orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Itulah cara kerajaan Allah semakin diperlebar di muka bumi.
Kita tidak bermimpi bahwa negara kita akan menjadi negara Kristen. Itu bukan ajaran Alkitab. Hal yang penting bukanlah bentuk kekuasaan politik tetapi nilai-nilai kerajaan yang luhur, yaitu keadilan, belas kasihan, pengampunan; itu semua ada dan menguasai muka bumi. Namun yang paling penting adalah supaya semakin banyak orang tunduk dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Inilah makna dari permohonan kedua dalam Doa Bapa Kami. Tuhan memberkati
Kita tidak bermimpi bahwa negara kita akan menjadi negara Kristen. Itu bukan ajaran Alkitab. Hal yang penting bukanlah bentuk kekuasaan politik tetapi nilai-nilai kerajaan yang luhur, yaitu keadilan, belas kasihan, pengampunan; itu semua ada dan menguasai muka bumi. Namun yang paling penting adalah supaya semakin banyak orang tunduk dan mengakui Yesus sebagai Tuhan. Inilah makna dari permohonan kedua dalam Doa Bapa Kami. Tuhan memberkati