2 PETRUS 1:3-15 (8 KEUTAMAAN ORANG KRISTEN)

Dalam 2 Petrus 1:3-15 ada 8 (delapan) keutamaan orang Kristen yang hidup di dalam anugerah dan
janji yang diberikan Allah adalah:
2 PETRUS 1:3-15 (8 KEUTAMAAN ORANG KRISTEN)
bisnis, otomotif
1. Berusaha menambahkan Iman

Iman (faith) yang artinya adalah “kepercayaan/keyakinan”. Arti dari Iman selalu dikaitkan dalam Ibrani 11:1 yaitu “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Dari mana adanya iman? Jawabannya dalam Roma 10:17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Jadi iman/kepercayaan tersebut timbulnya dari pendengaran oleh Firman Kristus yang kemudian menjadi dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Keyakinan atau kepercayaan di sini adalah

1. keyakinan terhadap janji kedatangan Kristus (seperti di katakan Petrus dalam 2 Petrus 3:4)

2. keyakinan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi (2 Petrus 3:5)

3. keyakinan bahwa Tuhanlah sang Penguasa yang telah menebus manusia (2 Petrus 2:1)

4. keyakinan bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juru selamat (2 Petrus 2:20)

2. Kebajikan

Definisi dari kebajikan sendiri adalah “sesuatu yang mendatangkan kebaikan” . Kebajikan ini menjadi karakteristik pertama, yang mungkin saja berarti kesalehan, kebaikan hidup, atau moral yang bermutu. Semua hal yang di lakukan adalah untuk mendatangkan kebaikan.

Jadi dalam 2 Petrus 1:5 ini, Iman harus ditambah dengan kebajikan, sesuatu yang di lakukan orang beriman, haruslah yang mendatangkan kebaikan, jalan pikiran, perasaan, dan tindakan yang berbudi luhur, kebajikan, kebaikan moral, keunggulan moral tertentu, sebagai kesederhanaan, kemurnian.

3. Memiliki Pengetahuan

Definisi pengetahuan adalah, edukasi maupun pengalaman yang dialaminya atas suatu subjek. Informasi maupun fakta yang situasi terhadap suatu subjek diamati, dianalisa dan dipelajari menjadi sesuatu yang diingat dalam memori seseorang dan dijadikan sumber pemecahan suatu masalah dikemudian hari. Dalam sabda disebutkan mengenai maksud dari pengetahuan.

Pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang kebenaran rohani. Ini menekankan pentingnya mempelajari firman Tuhan dan menaati ajarannya yang suci. Kebajikan kepada pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang Firman Tuhan dan menaati ajaran Firman Tuhan

4. Memiliki Penguasaan Diri

Penguasaan diri (self control) adalah segala sikap, perbuatan, perkataan dan pikiran yang didasarkan pada pengetahuan akan firman Tuhan , sehingga tidak lepas kontrol dan lupa karena kepentingannya sendiri, tapi lebih mementingkan pertumbuhan imannya. Pengendalian diri (kebajikan seseorang yang menguasai keinginannya dan gairah, terutama. nafsu sensualnya).

Rasul Petrus menginginkan setiap orang beriman harus bisa mengendalikan diri dari hawa nafsu. Sebab dalam pasal 2:18 dikatakan bahwa para pengejek menggunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang. Apabila orang beriman tidak memiliki penguasaan diri, maka akan sangat mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam kesesatan.

5. Memiliki Ketekunan

Ketekunan adalah penguasaan diri yang sudah mendarah daging sehingga tahan terhadap segala ujian dan kesulitan hidup dengan penuh kesabaran.

Ketekunan yang dituntut kepada seorang beriman ada tiga hal, yaitu: bertekun dalam doa, bertekun dalam merenungkan firman Tuhan, dan bertekun dalam menjalani pencobaan. Ketiga hal itu harus dilakukan orang Kristen sejak ia bertobat hingga ia bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam Kerajaan Sorga. Karena dengan bertekun dalam tiga hal itu seorang Kristen akan bertumbuh hingga mencapai iman yang sempurna

6. Kesalehan

Definisi kesalehan dalam KBBI online adalah hormat, kesalehan terhadap Tuhan. Harus ada kualitas kehidupan rohani yang bersifat supranatural dalam perilaku kita sehingga orang lain akan mengetahui bahwa kita adalah anak-anak Bapa sorgawi; kemiripan sebagai keluarga haruslah jelas. Paulus mengingatkan kita, “. . . ibadah [kesalehan] itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1Timotius 4:8).

Kesalehan sering dikaitkan dengan perilaku seseorang yang taat menjalani imannya baik dalam perilaku maupun hati, oleh karena itu seorang yang hidupnya sangat duniawi tidak akan disebut sebagai seorang yang saleh.

7. Kasih Akan Saudara-saudara

Kasih akan saudara-saudara (brotherly kindness) adalah kesalehan yang timbul dari dalam hati yang diberlakukan di dalam hubungannya dengan orang-orang yang dekat dengannya dan orang-orang yang kenal dengannya, misalnya keluarga, saudara, orang tua, istri, anak, karyawan, kolega, teman, dan saudara seiman.

Dari pengalaman imannya sendiri rasul Petrus dapat mengambil pelajaran bagaimana seharusnya seorang Kristen harus bertumbuh imannya. Jadi adalah benar bahwa seorang Kristen akan memperoleh pengenalan yang lebih kaya akan Tuhan dan firman Tuhan bilamana ia mau melakukan firman yang telah diperolehnya; tetapi sebaliknya bila tidak melakukannya semua yang ada padanya (pembukaan firman yang diperolehnya) akan diambil-Nya kembali (Matius 13:10-17). Dan Seorang Kristen yang mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya, oleh Yesus Kristus disebut sebagai orang yang bijaksana (Matius 7:24-27).

8. Kasih Akan Semua Orang

Kasih di sini adalah agape yaitu kasih yang bersumber dari hakikat Allah sendiri. Kasih yang tidak mementingkan diri, tidak kenal pamrih, malahan motifnya adalah kesediaan untuk – kalau perlu – berkorban demi mereka yang dikasihi.

Kasih akan semua orang adalah keadaan di mana orang beriman dengan penuh kesalehan dapat bermurah hati kepada semua orang. Pada posisi ini pertumbuhan imannya sudah mencapai sempurna, seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Ia mengasihi sesamanya seperti mengasihi dirinya sendiri (Matius 22:34-39).

Dari hal ke semuanya itu, kasih Agape menjadi puncak keberhasilan orang percaya. Di 2 Petrus 1: 8 di katakan “Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.” Jadi apabila semua hal tersebut sudah di miliki orang percaya, terutama remaja pemuda Kristen tercapailah pengenalan akan Yesus Kristus dengan benar. Dan akan luput dari hawa nafsu, seperti yang Petrus katakan di ayat yang ke 4 “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Kalau orang Kristen tidak bertumbuh dalam kebajikan, ia menjadi seperti orang buta dan picik, tidak sadar sudah menerima anugerah (2 Petrus 1:8-10). Orang percaya sudah memiliki segala anugerah yang Allah berikan untuk hidup saleh dan pengenalan yang benar akan Allah (2 Petrus 1:3). Hidup saleh itu adalah mengambil bagian dari kodrat Ilahi dan luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan (2 Petrus 1:4).

Maka, tanggung jawab orang percaya adalah bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Hal itu dipaparkan oleh Petrus di 2 Petrus 1:5-7. Yang Petrus bicarakan di sini bukan tingkatan iman. Daftar serupa ini ada di Galatia 5:22- 23, Roma 5:3-5, Yakobus 1:3-4, juga 1 Petrus 1:6-7. Semua itu adalah "buah Roh" atau kebajikan yang seharusnya nyata dalam kehidupan anak Tuhan. Setiap kali orang percaya mengembangkan satu karakter Kristus dalam hidupnya, hal itu akan memperkuat kebajikan atau karakter lain yang sudah di miliki. Itulah yang 2 Petrus 1:3-15 hendak sampaikan. 2 PETRUS 1:3-15 (8 KEUTAMAAN ORANG KRISTEN)

Next Post Previous Post