ROMA 8:37 (LEBIH DARI PEMENANG)

Pdt.Samuel T. Gunawan, M.Th.

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita (Roma 8:37)
ROMA 8:37 (LEBIH DARI PEMENANG)
gadget, bisnis, tutorial
Pendahuluan

Titik awal kita kita menuju kemenangan bukanlah kekalahan, tetapi kemenangan, yaitu kemenangan Kristus. “Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” ( 1Korintus 15:57). Sebagai orang Kristen kita tidak berpindah dari kekalahan kepada kemenangan atau berpindah dari keraguan kepada iman. Alkitab mengajarkan bahwa kita berangkat dari kemenangan kepada kemenangan, dari iman kepada iman. 

Paulus mengatakan “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:16-17). 

Selanjutnya dalam 12 Korintus 2:14 Paulus mengatakan “Tetapi syukur bagi Allah,yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana”.

Apakah Yang Dimaksud Dengan Frase “Lebih Dari Pemenang”?

Alkitab mengatakan, “we are more thanconquerors through him that loved us” (Roma 8:37, KJV). Kata Yunani untuk frase “more than conquerors”, adalah “hupernikomen”yang berarti “mendapat kemenangan mutlak”.Sedangkan kata Yunani untuk “pemenang”adalah “nikon”, yang berarti “menang atau mengalahkan”. 

Menggambarkan seorang yang oleh kasih karunia Allah yang diterimanya melalui iman kepada Yesus Kristus telah mengalami kelahiran kembali (regenerasi) dan tinggal tetap di dalam kemenangan atas dosa, dunia dan Iblis. Para pemenang adalah orang-orang Kristen yang menolak untuk berkompromi dengan dunia dan kefasikan (Roma 12:1-2); tetap setia pada Kristus sampai saat yang paling akhir dan memperoleh mahkota sebagai hadiah (Bandingkan 1 Korintus 9:25; Wahyu 3:10). 

Paulus mengatakan tentang dirinya sendiri “Akutelah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan akutelah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Timotius 4:7-8).

Anugerah dan Pahala

Ada orang yang mengatakan, “jika kitai kut Tuhan jangan pikirkan pahala atau upah”. Benarkah demikian? Berulang kali dalam Alkitab dituliskan bahwa pahala atau upah orang benar diberikan sesuai dengan perbuatannya. Keselamatan memang diberikan sebagai anugerah, tetapi mahkota diberikan sebagai upah.

Pernyataan klasik tentang keselamatan hanya “karena kasih karunia oleh iman” yang diartikan
“Sebab adalah karena kasih karunia kamu telah diselamatkan melalui iman”, langsung diikuti oleh pernyataan ini“ Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (Efesus 2:10).

Kata “pekerjaan baik” .Perhatikan apa yang Paulus katakan mengenai dirinya sendiri, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”(1 Korintus 15:10). Rasul Paulus yang telah mengatakan bahwa ia diselamatkanhanya karena kasih karunia yang tidak sepatutnya ia terima, namun ia tidak duduk dan bermalas-malasan, melainkan melayani Tuhan dan bekerja dengan giat bagi Allah.

Orang yang mengerti hal ini, tidak akan menyia-nyiakan anugerah dan karunia yang Tuhan berikan, tetapi justru mengembangkan dan mengusahakan semaksimal mungkin. Mereka tidak akan membuang waktu untuk sesuatu yang tidak berguna. Namun, sebaliknya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh hasil yang terbaik. 

Seperti Paulus, mereka “bekerja lebih keras dengan kasih karunia Allahyang menyertai mereka”(1Korintus 15:10), dan mereka mengerti bahwa“jerih payah daam Tuhan tidak sia-sia” (1 Korintus 15:58). Ingatlah, kemalasan,ketidak pedulian, dan tidak adanya tanggung jawab merupakan penyebab utama tidak digunakannya karunia yang Tuhan berikan. Ini bukanlah ciri dari seorang pemenang melainkan pecundang.

Bagaimana menjadi orang Kristen yang berkemenangan?

Pertama, mengetahui rahasia kemenangan kita. Rahasia kemenangan kita adalah kematian Kristus di kayu salib yang mendamaikan, menebus, menggantikan,membenarkan dan membebaskan kita dari kuasa dosa dan kuasa setan (Kolose2:13-15; Ibrani 2:14-15).

Kedua, mengetahui posisi kita dalam Kristus. Paulus mengatakan dalam Roma 8:37 bahwa di dalam Kristus kita “morethan conquerors” (lebih dari pemenang). Frase “lebih dari pemenang” adalah kata Yunani “hupernikomen” yang berarti “mendapat kemenangan mutlak”, merupakan kata kerja perfek pasif indikatif. Artinya,kemenangan yang kita miliki sebenarnya adalah karena posisi kita dalam Kristus. 

Apabila kita ingin menang, kita harus memulainya dari kemenangan, yaitu kemenangan Kristus. Kebimbangan, kekalahan, keputusaan bukanlah modal yang dapat kita gunakan untuk membangun kehidupan yang berkemenangan. Kita tidak mungkin menjadi orang-orang yang menang jika kita sendiri tidak mengetahui posisi kita sebagai orang-orang yang menang, di dalam Kristus (1Korintus 15:57). 

Melihat posisi kita sebagai orang-orang yang kalah, tidak berdaya dan tanpa pengharapan adalah tipuan Iblis, sebab ia adalah pendusta danbapa segala dusta (Yohanes 8:44). Alkitab menubuatkan kemenangan kita bersama-sama dengan Kristus dalam Wahyu 17:14“ Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang,yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

Ketiga, menggunakan otoritas dan perlengkapan yang telah disediakan Allah bagi kita. Otoritas adalah kuasa atau wewenang yang menunut kepatuhan. Kristus adalah pemegang otoritas tertinggi (Matius 28:18-20; Filipi 2:9-11). Kristus telah mendelegasikan otoritas kepada gerejaNya, yaitu orang-orang percaya. Setiap orang percaya harus mempergunakan otoritas itu untuk melawan dosa, dunia, dan Iblis (Lukas 10-17-19; Markus 16:17;Yakobus 4:7). 

Selanjutnya orang-orang percaya harus mempergunakan sarana-saranayang telah disediakan untuk hidup dalam kemenangan, yaitu: iman (1 Petrus5:9-10; 1 Yohanes 5:4-5), darah Yesus Kristus (Wahyu 12:11), firman Tuhan(Mazmur 119:9; 1 Yohanes 2:13-14), dan kuasa Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:8)

Keempat, hidup didalam Roh (Galatia 5:16,25). Apakah kehidupan dalam Roh itu ? Roh Kudus yang mendiami orang percaya ketika mereka lahir baru dan penuh Roh Kudus, kemudian Roh itu memimpin hidup mereka dan mereka taat kepadaNya dan firmanNya, itulah kehidupan dalam roh. 

Sementara baptisan Roh Kudus merupakan suatu pengalaman permulaan yang khusus, tidak diulang-ulang, dan bersifat permanen (ini sama dengan pemeteraian oleh Roh Kudus saat seseorang diselamatkan); maka kepenuhan Roh Kudus merupakan suatu pengalaman yang harus terus menerus diulang selama hidup orang percaya, dan dipertahankan agar jangan sampai hilang atau padam. 

Namun jika hilang masih dapat ditemukan kembali, jika padam masih dapat dinyalakan lagi (Efesus 5:18; 1 Tesalonika 5:19). Setiap orang percaya dituntut untuk penuh dengan Roh Kudus (Efesus 5:18). Untuk hidup dalam Roh maka orang percaya harus taat sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus dalam hidup mereka (Galatia 5:25). Kehidupan dalam Roh adalah bagaimana cara kita mengikuti dan respon pada pimpinan Roh dan taat kepada apa yang dikehendakiNya. Untuk taat kepada Roh Kudus dibutuhkan iman dan penyerahan diri sepenuhnya.

Janji Bagi Para Pemenang?

Berikut ini adalah tujuh janji yang diberikan Kristus bagi para pemenang,yaitu orang-orang yang dipanggil, dipilih dan setia (Wahyu 14:17).

1. Wahyu 2:7 “Siapa bertelinga, hendaklahia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makandari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah”.

2. Wahyu 2:11, “Siapabertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akanmenderita apa-apa oleh kematian yang kedua”.

3. Wahyu 2:17, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepadajemaat-jemaat: Barangsiapa menang,kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akanmengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yangtidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya.”

4. Wahyu 2:26,“Danbarangsiapa menang dan melakukanpekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atasbangsa-bangsa”

5. Wahyu 3:5, “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaianputih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan,melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan paramalaikat-Nya”.

6. Wahyu 3:12, “Barangsiapamenang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidakakan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, namakota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dannama-Ku yang baru”.

7. Wahyu 3:21,“Barangsiapa menang, iaakan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku puntelah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya”.
Next Post Previous Post