EKSPOSISI 1 KORINTUS PASAL 15-16

 Pdt. Budi Asali, M.Div.

I KORINTUS 15:1-11

Pendahuluan:


1) Latar belakang penulisan dari 1Korintus 15 ini ialah: dalam gereja Korintus saat itu ada penyesatan / pandangan sesat yang tidak mempercayai kebangkitan orang mati. Pandangan sesat itu mungkin berasal dari:

EKSPOSISI 1 KORINTUS PASAL 15-16

a) Pemikiran orang Yunani yang sekalipun percaya pada ‘immortality of the soul’ (= kekekalan / ketidak-bisa-binasaan jiwa), tetapi tidak percaya pada kebangkitan tubuh.


b) Pemikiran orang Saduki, yang sama sekali tidak percaya pada kehidupan setelah kematian.


Menghadapi keadaan seperti ini Paulus:

  • tidak diam saja.

Bandingkan dengan banyak orang kristen, bahkan ‘hamba Tuhan’, saat ini, yang kalau di gerejanya ada ajaran sesat, lebih suka adanya ‘damai’ dari pada berdebat dengan para pengajar sesat itu! Sikap seperti ini sebetulnya bukanlah sikap cinta damai, tetapi sikap pengecut, yang tidak berani membela kebenaran!

tidak mengajarkan kebenaran / firman Tuhan yang dikontextualisasikan! Orang kristen / ‘hamba Tuhan’ yang selalu menggembar-gemborkan perlunya kontextualisasi, sebetulnya bukanlah orang yang bijaksana, tetapi juga merupakan pengecut yang bersikap kompromistis! Harus saudara perhatikan bahwa sekalipun dalam hal pendekatannya kita harus menyesuaikan diri dengan orang yang kita injili (bdk. 1Kor 9:19-23), tetapi dalam hal kebenaran yang kita beritakan, kita sama sekali tidak boleh menyesuaikan diri! Yang salah itulah yang harus menyesuaikan diri dengan firman Tuhan, dan bukan firman Tuhan yang disesuaikan (dikompromikan) dengan yang salah!

  • menyerang pandangan sesat tersebut, dan menegaskan adanya kebangkitan Kristus (ay 4-8), dan kebangkitan orang mati (ay 12-dst).


2) Ada orang yang bertanya: doktrin tentang kebangkitan orang mati itu begitu penting. Tetapi mengapa Paulus meletakkannya bukan pada awal surat Kornitus yang pertama ini? Mengapa ia meletakkannya justru pada akhir surat?


Calvin menjawab: karena orang Korintus meragukan kerasulan rasul Paulus. Karena itu, Paulus meneguhkan kerasulan dan otoritasnya lebih dulu, baru setelah itu ia membetulkan doktrin yang salah ini.

1 Korintus 15:1-2:


1) 1 Korintus 15:1a:

Bagian ini mengatakan bahwa Paulus mengingatkan mereka akan Injil yang sudah mereka terima. Ini menunjukkan bahwa orang kristen sekalipun juga perlu mendengar Injil!

Penerapan: apakah saudara merasa bosan mendengar Injil? Malaskah saudara datang dalam kebaktian Pekabaran Injil?


2) Ay 1b: ‘dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri’.

NASB/Lit: ‘in which also you stand’ (= yang di dalamnya kamu juga berdiri).

Jadi kata ‘teguh’ itu sebetulnya tidak ada! Kalau memang mereka teguh berdiri, tentu mereka tak mempercayai doktrin sesat itu!


3) 1 Korintus 15:2: ‘oleh Injil itu kamu diselamatkan’.

Kalau kita berbicara secara strict (= ketat), maka jelas bahwa Injil tidak bisa menyelamatkan kita. Bahkan imanpun tidak! Hanya Tuhan yang menyelamatkan kita. Tetapi toh kita sering mendengar bahwa ‘iman menyelamatkan kita’, atau ‘Injil menyelamatkan kita’ seperti di sini, karena memang Tuhan hanya menyelamatkan orang yang beriman, dan orang tak mungkin bisa beriman kalau ia tidak mendengar Injil.


4) Ay 2: ‘asal kamu teguh berpegang padanya’.


a) Bahwa kita disuruh untuk berpegang teguh pada Injil, menunjukkan adanya banyak hal yang dipakai oleh setan dalam usahanya untuk melepaskan kita dari Injil!

Misalnya:

Injil yang berbeda / yang lain / yang palsu (bdk. Galatia 1:6-9).

Mengapa orang kristen yang sudah mendengar dan mempercayai Injil yang benar, bisa sampai disesatkan oleh Injil yang palsu? Karena pada saat mereka mendengar, mereka tidak membandingkannya dengan Injil yang lama / firman Tuhan!

Ini tak berarti bahwa ajaran yang lama selalu adalah yang benar! Jadi, setiap mendengar firman Tuhan, bandingkan dengan Kitab Suci / Firman Tuhan!

Penderitaan.

Orang yang termasuk ‘tanah berbatu’ (Mat 13), murtad karena penderitaan! Apakah saudara seperti ini?

Hal-hal duniawi.

Orang yang termasuk ‘tanah bersemak duri’ (Mat 13), tidak berbuah karena hal-hal duniawi! Apakah saudara seperti ini?

Bosan / tidak tekun, baik dalam belajar firman Tuhan, dalam berdoa, dalam mentaati dan ikut Tuhan, dan dalam menghadapi pencobaan. Karena itu, periksalah dan jagalah ketekunan saudara!


b) Ini tidak menunjukkan bahwa orang kristen bisa murtad / kehilangan keselamatannya. Setiap kali saudara membaca dalam Kitab Suci atau menemukan peristiwa dimana kelihatannya orang kristen bisa murtad, bacalah 1Yoh 2:18-19 dan 2Yoh 9 yang jelas menunjukkan bahwa orang kristen yang bisa murtad itu imannya tidak sungguh-sungguh.


5) Ay 2b: ‘kecuali kamu telah sia-sia saja menjadi percaya’.

Ada 2 tafsiran:

a) Ini menunjukkan bahwa orang-orang itu percaya tanpa dasar.

b) Ini menunjukkan bahwa iman mereka tak ada gunanya.

Tetapi iman yang sejati tak mungkin tak ada gunanya. Jadi, kalau iman mereka tak berguna, itu menunjukkan iman mereka palsu!


Bandingkan dengan terjemahan Firman Allah Yang Hidup, yang berbunyi sebagai berikut: ‘kecuali kalau sudah sejak semula saudara tidak sungguh-sungguh mempercayainya’.

1 Korintus 15:3-4:


1) Ay 3a: ‘sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu’.

NIV: ‘I passed on to you as of first importance (= aku meneruskan kepadamu sebagai yang terpenting).


KJV: ‘I delivered unto you first of all (= aku menyampaikan kepadamu pertama-tama).

Lit: ‘I delivered to you the first things (= aku menyampaikan kepadamu hal-hal pertama).


Jadi, memang kata ‘pertama’ itu bisa menunjukkan pada:

pentingnya hal itu (ini yang diambil oleh KS Indonesia dan NIV).

saat penyampaian (ini yang diambil oleh KJV).


Sebetulnya dua terjemahan ini tak terlalu berbeda, karena kalau sesuatu merupakan hal yang terpenting, maka biasanya hal itu disampaikan paling dulu.


2) Hal yang terpenting itu ialah:

Kristus mati untuk dosa-dosa kita (ay 3).

Kebangkitan Kristus dari antara orang mati (ay 4).


Apakah semua gereja masih menekankan hal-hal yang terpenting ini? Tidak!

a) Gereja-gereja yang liberal menggantikan 2 hal ini dengan ajaran moral dan etika saja, dimana jemaat hanya diajar untuk berbuat baik, tetapi tidak didorong untuk percaya kepada Yesus. Bahkan kalau mereka ‘memberitakan Injil’ mereka tidak lagi memberitakan kematian dan kebangkitan Kristus; mereka hanya membagikan uang, makanan, dan pakaian!


b) Banyak gereja Kharismatik yang menekankan Yesus bukan lagi sebagai Juruselamat, tetapi sebagai dokter / penyembuh, pemberi berkat, penolong dalam kesukaran jasmani, pemberi kekayaan dsb.


c) Ada banyak gereja yang kalau berbicara tentang kematian dan kebangkitan Kristus, hanya menyinggungnya sepintas lalu!


Padahal, kalau gereja itu mempercayai bahwa 2 hal ini memang merupakan hal yang terpenting, maka seharusnya kedua hal ini ditekankan dan dibahas secara sangat mendetail!


Sekarang mungkin dipertanyakan, yang mana dari 2 hal itu, yang harus lebih ditekankan dalam Pemberitaan Injil?


Kalau kita melihat Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh rasul-rasul dalam Kisah Rasul, maka terlihat jelas bahwa yang mereka tekankan bukanlah kematian Kristus, tetapi kebangkitan Kristus.


Apakah itu berarti bahwa kita sekarang juga harus lebih menekankan kebangkitan dari pada kematian Yesus dalam Pemberitaan Injil? John Stott menjawab ‘tidak’ dan saya setuju dengan dia. Dalam bukunya yang berjudul ‘Fundamentalisme dan Penginjilan’, John Stott mengatakan bahwa memang rasul-rasul lebih menekankan kebangkitan, tetapi itu disebabkan karena mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi.


Orang Yahudi perlu diyakinkan bahwa Yesus adalah Mesias, padahal sukar bagi mereka untuk percaya bahwa Yesus adalah Mesias, karena Yesus mengalami kematian yang terkutuk. Jadi untuk itu maka ditekankan kalau Yesus, sekalipun mati tersalib, pada hari ke 3 bangkit dari antara orang mati. Dalam Pemberitaan Injil yang kita lakukan pada jaman sekarang, maka jelaslah bahwa kematian Yesus untuk dosa manusia lebih harus ditekankan dari pada kebangkit-anNya dari antara orang mati (1Korintus 1:23  2:2  Gal 6:14  1Petrus 3:18).


3) ’Sesuai dengan Kitab Suci’ (ay 3b,4b).

a) Kematian Kristus untuk dosa-dosa kita memang sesuai dengan Kitab Suci (bdk. Maz 22 Yes 53).

b) Kebangkitan Kristus dari antara orang mati juga sesuai dengan Kitab Suci [bdk. Mazmur 16:10 (bdk. Kis 2:24-32) Yes 53:10b Yunus 1:17 (bdk. Matius 12:40)].


Kata-kata ‘sesuai dengan Kitab Suci’ ini menunjukkan bahwa Paulus adalah orang yang sangat meninggikan otoritas Kitab Suci dalam kepercayaan maupun ajarannya! Bahkan dalam membuktikan kebangkitan Yesus dari antara orang mati, bukti nomer 1 yang ia berikan adalah karena hal itu sesuai dengan Kitab Suci (ay 4). Baru setelah itu ia memberikan bukti-bukti lain, yaitu adanya saksi-saksi yang melihat Yesus setelah bangkit, seperti Petrus, murid-murid yang lain, Yakobus, dan dirinya sendiri (ay 5-8).


4) Mulai ay 4 Paulus berbicara tentang kebangkitan Yesus. Sekalipun sebetulnya doktrin yang dipersoalkan di Korintus bukanlah tentang kebangkitan Kristus, tetapi tentang kebangkitan tubuh, tetapi Paulus toh membahas kebangkitan Kristus lebih dulu. Mengapa? Karena kebangkitan Kristus merupakan pola kebangkitan tubuh kita! Bdk. Ro 6:4,5,8 1Korintus 6:14 15:20-23 2Kor 4:14 Fil 3:21 Kololes 2:12 1Tes 4:14.

1 Korintus 15: 5-8:


Saksi-saksi kebangkitan Kristus:


1) Kefas (ay 5a).

a) Ini = Petrus (bdk. Yoh 1:24).

b) Peristiwa ini juga diceritakan dalam Lukas 24:34.


2) Ke 12 muridNya (ay 5b).


a) Mengapa disebut 12 murid padahal Yudas sudah mati? Macam-macam pandangan:

1. Ini adalah suatu kesalahan.

2. Matias termasuk dalam 12 orang ini (bdk. Kis 1:15-26).

3. Kata-kata ‘the twelve’ sudah menjadi istilah yang menunjuk kepada ke 12 murid Tuhan Yesus, sehingga sekalipun mereka tinggal 11 orang, mereka tetap sering disebut ‘the twelve’.


b) Peristiwa ini terjadi di Luk 24:33-36 dan Yoh 20:19-23,24-29.


3) Lebih dari 500 saudara (ay 6).


a) Kapan terjadinya peristiwa ini tak diketahui dengan pasti, tetapi diduga keras bahwa ini menunjuk pada pertemuan di Galilea (bdk. Mat 26:32 28:7,10,16). 

Alasannya: karena pertemuan ini sudah diberitahukan lebih dulu, sehingga pasti banyak orang kristen mau ke sana untuk melihat Yesus yang sudah bangkit dari antara orang mati.


b) ’kebanyakan masih hidup’ (ay 6b).

Dengan demikian, kalau orang-orang Korintus itu mau, mereka bisa mengechecknya.


c) ’telah meninggal’ (ay 6c).

NIV: ‘have fallen asleep’ (= telah jatuh tertidur).

Lit: ‘fell asleep’ (= jatuh tertidur).

Ini berasal dari kata Yunani EKOIMETHESAN.


Kata bahasa Inggris ‘cemetry’ (= kuburan), berasal dari kata Yunani KOIMETERION (yang mempunyai kata dasar yang sama dengan kata Yunani di atas), yang sebetulnya berarti ‘sleeping place’ (= tempat tidur). Dalam Kitab Suci orang kristen yang mati memang sering digambarkan sebagai tidur, karena:

bagi orang kristen kematian bukan lagi sesuatu yang mengerikan.

untuk menunjukkan bahwa orang kristen itu akan bangun / bangkit kembali.


Penerapan: apakah saudara masih takut terhadap kematian? Atau bisakah saudara menganggap kematian sebagai tidur?


4) Yakobus (ay 7a)


a) Yakobus ini adalah saudara Tuhan Yesus (bdk. Mat 13:55), yang juga adalah penulis surat Yakobus. Mula-mula ia dan saudara-saudara Yesus yang lain tidak percaya kepada Yesus (bdk. Markus 3:21 Yohanes 7:5) tetapi setelah kebangkitan Tuhan Yesus ia ada bersama-sama dengan rasul-rasul (bdk. Kis 1:14) dan bahkan menjadi sokoguru (= pillar) gereja (Galatia 2:9 bdk. Kis 15:13).


b) Pertemuan Yakobus dengan Yesus yang bangkit dari antara orang mati, tidak ada dalam Kitab Suci. Tetapi dalam kitab Apocrypha yang berjudul the gospel of the Hebrews (Catatan: ini tidak kita akui sebagai firman Tuhan), ada suatu cerita yang mengatakan bahwa Yakobus itu bernazar untuk tidak akan makan dan minum sampai ia melihat Yesus yang bangkit. Lalu Yesus menampakkan diri kepadanya dan berkata: ‘SaudaraKu, makanlah rotimu, karena Anak Manusia telah bangkit dari antara orang mati’.


5) Semua rasul (ay 7b).


a) Karena tadi dalam ay 5 sudah dikatakan ‘kepada ke 12 murid’, maka kata ‘rasul’ di sini harus diartikan dalam arti yang lebih luas dari pada sekedar 12 murid Yesus. Mungkin ‘rasul’ di sini mencakup 70 orang yang diutus Yesus untuk memberitakan Injil dalam Luk 10:1 (ingat bahwa kata ‘rasul’ berasal dari kata Yunani APOSTOLOS yang sebetulnya berarti ‘utusan’).


b) Peristiwa ini juga tak diketahui terjadinya, tetapi ada yang menganggap bahwa ini menunjuk pada Kis 1:4.


6) Paulus sendiri (ay 8).


a) Peristiwa ini terjadi dalam Kis 9:3-6, yang akhirnya mentobatkan Paulus.

Ini menunjukkan bahwa pada saat itu Paulus bukan sekedar mendapatkan ‘vision’ (= penglihatan), tetapi ia betul-betul melihat Yesus yang bangkit tersebut. Ini menyebabkan ia memenuhi syarat rasul (bdk. 1Kor 9:1).


b) ’seperti seorang anak yang lahir sebelum waktunya’.

NIV: ‘abnormally born’ (= lahir secara tak normal).

NASB: ‘to one untimely born’ (= kepada seseorang yang lahir sebelum waktunya).


Kata Yunaninya adalah EKTROMAI, yang hanya keluar 1 x dalam PB, dan artinya adalah: ‘abortion’ (= abortus), ‘one born prematurely’ (= seseorang yang lahir secara prematur).

Ada macam-macam tafsiran tentang bagian ini:


1. Sangat hina / tak layak.


2. Ini menunjuk pada pertobatan Paulus yang terjadi secara mendadak / tak disangka-sangka (ingat bahwa kelahiran yang prematur juga tak disangka-sangka).


3. Ini menunjuk pada penampakan Kristus kepada Paulus, yang urut-urutannya terbalik dibanding dengan rasul-rasul yang lain:

a. Semua rasul yang lain melihat Kristus yang bangkit sebelum Kristus naik ke surga, tetapi Paulus melihatNya setelah Kristus naik ke surga

b. Semua rasul yang lain sudah ikut dan melayani Yesus, baru lalu melihat Kristus yang bangkit. Tetapi Paulus melihat Kristus yang bangkit dulu, baru bertobat, ikut Yesus dan melayani Yesus.

Saya setuju pada pandangan ke 3 ini karena sesuai dengan kontexnya.


Setelah melihat ke 6 golongan saksi kebangkitan Kristus ini maka bisa kita pelajari bahwa:


1) Dalam daftar saksi itu tidak ada nama perempuan, padahal setelah kebangkitanNya, Yesus menampakkan diri pertama-tama kepada Maria Magdalena dan setelah itu kepada perempuan-perempuan lain. Lalu mengapa nama-nama mereka tidak disebut? Karena pada jaman itu perempuan tidak dianggap, tidak punya otoritas dan tidak dipercaya (bdk. Kis 12:13-15 Luk 24:9-11 Mark 16:9-11). Paulus menganggap lebih baik menggunakan kesaksian dari orang-orang yang dipercaya dan dianggap mempunyai otoritas seperti Petrus, Yakobus, rasul-rasul dsb.


2) Banyaknya saksi menunjukkan:

a) Kristus betul-betul bangkit.

Sebetulnya 2-3 saksi sudah dianggap sah, tetapi dalam peristiwa kebangkitan Kristus ada lebih dari 500 saksi!

b) Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang bersifat jasmani, dan karena itulah Ia bisa terlihat.

Bandingkan dengan ajaran Saksi Yehovah yang mengatakan bahwa Kristus bangkit secara rohani!

1 Korintus 15: 9-11:


Di sini Paulus bercerita tentang dirinya sendiri.


1) Ay 9: ‘paling hina’ (bdk. Ef 3:8).

NIV/NASB/Lit: ‘the least’ (= paling kecil).

Ia menganggap dirinya sebagai paling kecil dalam arti ‘paling berdosa’ (bdk. 1Tim 1:15), karena ia telah menganiaya jemaat / gereja Tuhan (ay 9b)!

Penerapan: kalau saudara mau jadi orang yang rendah hati seperti Paulus, sadarilah dan ingatlah selalu akan dosa-dosa saudara, baik di masa lampau maupun di masa sekarang.


2) Ay 10:


a) Ini menunjukkan bahwa Paulus bisa menjadi orang kristen, menjadi rasul, melayani Tuhan dsb, karena adanya kasih karunia Allah!


1. Adanya kata-kata ‘kasih karunia Allah yang menyertai aku’ menyebabkan ada orang yang beranggapan bahwa Paulus beranggapan bahwa kesuksesannya adalah karena ia bekerja sama dengan kasih karunia Allah. Tetapi Calvin menolak hal ini dan ia berpendapat bahwa Paulus beranggapan kalau kesuksesannya itu adalah semata-mata karena kasih karunia Allah. Ini terlihat dari kata-kata ‘tetapi bukannya aku’ dalam ay 10 itu.


2. Ay 10 ini secara tak langsung menunjukkan bahwa kalau bukan karena kasih karunia Allah maka pastilah Paulus masih seperti dulu dimana ia menganiaya gereja Tuhan!


Penerapan: apakah saudara sadari bahwa kalau bukan karena kasih karunia Allah, saudara tidak mungkin menjadi orang kristen, dan saat ini saudara pasti masih hidup dalam dosa? Dan apakah saudara senantiasa hidup dengan hati yang penuh pujian dan syukur kepada Allah atas kasih karuniaNya itu?


3. Ini pasti bukan sekedar kata-kata yang bersifat basa basi belaka, tetapi betul-betul menunjukkan kerendahan hati Paulus. Memang makin seorang kristen bertumbuh dalam iman dan kerohaniannya, makin ia merasakan kebesaran Allah dan bahwa ia sendiri tidak ada apa-apanya!


Pulpit Commentary: “The little Christian thinks himself to be great Christian, and the great Christian thinks himself to be a little one. As we rise, God seems to be greater and greater, and we little and still more little, until at last he becomes ‘all in all’ and we become ‘nothing’. There is greater gap between God and Gabriel in Gabriel’s thought than between God and Judas in Judas’s thought” (= Orang kristen yang kecil menganggap dirinya sendiri besar, dan orang kristen yang besar menganggap dirinya sendiri kecil. Kalau kita bertumbuh, Allah kelihatan besar dan makin besar, sedangkan kita kecil dan makin kecil, sampai akhirnya Ia menjadi ‘semua dalam semua’ dan kita menjadi ‘tidak ada’. Ada celah / jarak yang lebih besar antara Allah dan Gabriel dalam pemikiran Gabriel, dari pada antara Allah dan Yudas dalam pemikiran Yudas).


b) Paulus sadar akan dosanya (1 Korintus 15:9), tetapi hal itu tidak menghalangi dia untuk melayani Tuhan (ay 10).


Ini harus menjadi pelajaran dari banyak orang kristen, yang karena sadar akan dosa / kelemahan yang ada dalam dirinya, lalu menjadi rendah diri dan menganggap dirinya tidak layak untuk melayani Tuhan!


Memang benar bahwa setiap orang kristen harus terus berusaha untuk membuang dosanya, tetapi pada saat yang sama kita juga harus menyadari bahwa Tuhan mau memakai manusia yang berdosa sebagai alat-alatNya! Karena itu janganlah kesadaran akan keberdosaan saudara itu menyebabkan saudara lalu tidak melayani Tuhan!


c) ‘aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua’.

Ia mengucapkan suatu fakta bahwa ia bekerja lebih keras dari pada rasul-rasul yang lain, tetapi ini ia ucapkan tanpa kesombongan. Ini terbukti karena ia langsung menyambungnya dengan kata-kata ‘tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku’.


Jadi, menjadi rendah hati tak berarti bahwa kita harus menyangkal / tidak mengakui suatu fakta. Contoh: kalau saudara memang adalah seorang yang pandai, dan saudara bisa menyelesaikan ujian saudara dengan baik, haruskah saudara mengaku kepada teman-teman saudara bahwa saudara tidak bisa membuat ujian itu dengan baik? Tentu saja tidak, karena itu bukan rendah hati tetapi dusta! Saudara boleh saja mengatakan bahwa ujian itu mudah, asal saudara tidak mempunyai kesombongan dalam hati, dan saudara sadar bahwa kalau saudara bisa seperti itu, itu semua adalah karena kasih karunia Allah saja.


3) Ay 11 (NIV): “Whether, then, it was I or they, this is what we preach, and this is what you believed” (= Jadi, baik aku maupun mereka, inilah yang kami beritakan, dan inilah yang kamu percayai).


Kalau tadi dalam ay 10 Paulus membandingkan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, maka sekarang dalam ay 11 ia menyatukan dirinya dengan rasul-rasul yang lain, yaitu bahwa ia maupun mereka mempunyai pemberitaan yang sama, khususnya tentang kebangkitan Kristus dari antara orang mati (bdk. ay 3-4,14,15).

I KORINTUS 15:12-58

1 Korintus 15: 12-19:


1) Mulai ay 12 ini barulah Paulus menangani problem kesesatan yang ada dalam gereja Korintus, yaitu penolakan terhadap kebangkitan orang mati.


Kalau gereja Korintus yang didirikan dan diajar cukup lama oleh Paulus sendiri (bdk. Kis 18:11) bisa sesat seperti itu, maka jelaslah bahwa kita harus menyimpulkan bahwa tidak ada gereja, yang bagaimanapun hebatnya, yang kebal terhadap penyesatan! Karena itulah kita harus selalu waspada terhadap penyesatan (bdk. Mat 18:7)!


Penerapan:

  • apakah gereja saudara ‘menjaga mimbar’ dengan ketat / keras?

  • apakah setiap kali saudara mendengar khotbah saudara mengecheck khotbah itu dengan Kitab Suci?

  • apakah saudara banyak berdoa supaya saudara selalu mendapat penger-tian Firman Tuhan yang benar?

  • apakah saudara selalu mendoakan hamba Tuhan di gereja saudara supaya bisa mengerti dan mengajar Firman Tuhan dengan benar?


2) 1 Korintus 15:12,13,16:


a) Di sini Paulus mengatakan bahwa kebangkitan Kristus tidak memungkinkan penyangkalan terhadap kebangkitan orang mati, karena:

  • Kristus juga adalah orang / manusia (bdk. ay 21b).

  • Kebangkitan Kristus adalah pola kebangkitan kita (ay 20-23).


b) Ini menunjukkan bahwa doktrin yang satu (kebangkitan Kristus) berhubung-an dengan doktrin yang lain (kebangkitan orang mati). Kalau yang satu salah, maka yang lain ikut salah. Kalau yang satu diterima, maka yang lain juga harus diterima. Kalau yang satu ditolak, maka yang lain juga harus ditolak!


Contoh lain: doktrin tentang kelahiran Kristus dari seorang perawan berhubungan erat dengan doktrin keilahian Kristus maupun dengan doktrin ketidakberdosaan Kristus, dan kedua doktrin yang terakhir ini berhubungan erat dengan doktrin penebusan Kristus. Karena itu, menerima yang satu berarti menerima semua, dan menolak yang satu berarti menolak semua!


c) Hal tersebut (point b di atas) bisa dijadikan pedoman dalam berdebat / berdiskusi.

Charles Hodge: “Errorists seldom see the consequences of the false doctrines which they embrace” (= Orang-orang yang salah jarang melihat konsekwensi dari doktrin salah yang mereka peluk / percayai).

Karena itu, kita harus menunjukkan kepada mereka konsekwensi dari memeluk doktrin yang salah tersebut! 


Misalnya:

  • ada orang yang percaya bahwa Yesus akan menjadi Hakim pada akhir jaman, tetapi ia tidak percaya bahwa Yesus adalah Allah. Tunjukkan kepada dia bahwa ‘Yesus adalah Allah’ berhubungan erat dengan ‘Yesus sebagai Hakim’, karena sebagai Hakim Ia membutuhkan kemaha-tahuan dan kemaha-bijaksanaan yang hanya ada pada Allah saja. Jadi, kalau tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Allah, tidak konsekwen kalau tetap mempercayai Yesus adalah Hakim.

  • ada orang yang berdoa untuk keselamatan dari orang yang mati tanpa Kristus. Tunjukkan bahwa kalau orang mati itu masuk surga padahal ia tidak percaya kepada Yesus, itu berarti Kitab Suci salah, dan Yesus berdusta dalam mengucapkan Yoh 14:6 (dengan kata lain: Yesusnya tidak suci). Jadi berdoa supaya orang yang mati tanpa Kristus itu masuk surga, sama halnya dengan berdoa supaya Kitab Suci salah, atau supaya Yesus berdusta!

  • ada orang yang percaya bahwa Maria itu suci tanpa dosa, dengan alasan: kalau tidak demikian, maka tidak mungkin Kristus, yang dilahirkan oleh Maria, bisa suci tanpa dosa. Kita tunjukkan konsekwensi dari doktrin salah yang ia anut ini dengan mengatakan: kalau demikian, Mariapun tidak mungkin suci tanpa dosa, kecuali kedua orang tuanya juga suci, dan kedua orang tua Maria tidak mungkin suci, kecuali keempat kakek nenek Maria juga suci dan demikian seterusnya, sampai akhirnya Adam dan Hawapun harus suci!


3) Mungkin Paulus kuatir kalau-kalau orang Korintus sudah demikian sesatnya sehingga mereka juga menolak kebangkitan Kristus, maka Paulus lalu menunjukkan konsekwensinya kalau Kristus tidak bangkit:


a) Pemberitaan rasul-rasul sia-sia (ay 14a), bahkan rasul-rasul adalah pen-dusta (ay 15).

Ay 15 (NASB): “Moreover we are found to be false witnesses of God, because we witnessed against God that He raised Christ ...” (= lebih dari pada itu kami ternyata adalah saksi-saksi palsu dari Allah, karena kami bersaksi terhadap Allah bahwa Ia membangkitkan Kristus ...).


Kata Yunani yang diterjemahkan ‘against’ (= terhadap), adalah KATA yang bisa diartikan concerning / about (= mengenai / tentang).


b) Kepercayaan / iman orang kristen sia-sia (ay 14b,17), dan orang kristen masih hidup dalam dosa (ay 17b), artinya: belum diampuni dosanya.

  • Memang kalau Kristus tidak bangkit, itu menunjukkan bahwa dosa belum beres. Sebaliknya, kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa dosa sudah beres dan bahwa penebusan yang Kristus lakukan diterima oleh Allah.

  • Kitab Suci juga mengatakan bahwa kebangkitan Kristus perlu untuk pembenaran kita.


Roma 4:25 (NIV): “... was raised to life for our justification” (= dibangkitkan untuk pembenaran kita).

Karena itu, kalau Kristus tidak bangkit, maka kita juga tidak dibenarkan, sehingga iman kita sia-sia.


c) Orang kristen yang sudah meninggal mengalami kebinasaan (ay 18).


4) Ay 19:


a) Ayat ini menunjukkan bahwa kalau hanya dinilai dari hidup di dunia ini saja, maka hidup kristen adalah yang paling tidak enak. Karena itulah Paulus menggunakan istilah ‘paling malang dari segala manusia’.

NIV: ‘we are to be pitied more than all men’ (= kita harus dikasihani lebih dari semua manusia).


Mengapa orang kristen, kalau hanya ditinjau dari hidup ini saja, harus paling dikasihani?

  • Karena pada jaman itu, nama ‘kristen’ adalah menjijikkan dan hina, dimusuhi oleh Yahudi maupun Romawi.

  • Karena orang kristen tidak bisa menikmati dunia, sebaliknya orang kristen harus menguasai diri, menyangkal diri dsb.

  • Karena penghakiman akan dimulai dari orang Kristen (Ibr 12:5-11 1Pet 4:17). Ini menyebabkan orang kristen yang bersalah akan dihajar oleh Tuhan, tetapi kalau orang kafir bersalah, dibiarkan oleh Tuhan.

  • Karena orang kristen akan mendapat serangan setan yang lebih hebat!


b) Ini merupakan ayat yang penting untuk menghadapi kecondongan orang Kharismatik untuk mengajarkan bahwa hidup kristen selalu dipenuhi dengan berkat jasmani / duniawi berlimpah-limpah. Kalau memang ajaran mereka itu benar, mengapa Paulus mengatakan bahwa hidup kristen, kalau ditinjau dari hidup sekarang ini saja, adalah paling malang dan paling harus dika-sihani?


c) Dalam memberitakan Injil, kalau kita mendesak orang untuk mempercayai Yesus, maka kita harus menekankan manfaatnya untuk kekekalan / hidup setelah mati, bukan untuk hidup sekarang ini saja!

1. Jangan meniru pemberitaan Injilnya orang Kharismatik yang mengatakan bahwa kalau seseorang percaya Yesus maka ia akan menjadi kaya, sembuh dari penyakit, bebas dari problem, dsb.

2. Bahkan kalau kita memberitakan Injil dengan mengatakan: ‘percayalah kepada Yesus, maka kamu akan mendapat damai dan sukacita’, maka kita memberikan Injil yang tidak lengkap. Kita terutama harus menunjukkan apa manfaatnya percaya Yesus untuk kekekalan!

1 Korintus 15: 20-23:


1) Tadi Paulus membicarakan apa yang terjadi ‘andaikata Kristus tidak bangkit’ (ay 14). Tetapi mulai ay 20 Paulus mengajarkan tentang fakta sebenarnya, yaitu bahwa Kristus telah bangkit.


2) Ay 20: ‘sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal’ (bdk. Kol 1:18 Wah 1:5).


a) Dalam Kol 1:18 dan Wah 1:5 terjemahan yang benar memang adalah ‘sulung’ (Inggris: first-born). Kata bahasa Yunaninya adalah PROTOTOKOS. Sebutan ‘sulung’ ini secara implicit menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus akan diikuti oleh kebangkitan kita (Catatan: kalau tidak, maka kebangkitan Yesus tidak seharusnya disebut dengan istilah ‘sulung’ tetapi dengan istilah ‘anak tunggal’).


b) Dalam ay 20 ini terjemahannya sebetulnya bukanlah ‘sulung’, tetapi ‘hasil / buah pertama’ (Inggris: first-fruits). Kata bahasa Yunaninya adalah APAR-CHE. Jadi sekalipun nanti arahnya akan sama dengan Kol 1:18 dan Wah 1:5, tetapi ay 20 ini menggunakan penggambaran yang berbeda.


Calvin: “the rest of the dead will follow him, as the harvest does the first-fruits” (= sisa dari orang-orang mati akan mengikuti Dia, seperti seluruh panen mengikuti hasil / buah pertama).

Editor dari Calvin Commentary: dalam Perjanjian Lama, hasil pertama dipersembahkan kepada Tuhan, bukan hanya sebagai ucapan syukur, tetapi juga sebagai jaminan dari seluruh panen.


3) 1 Korintus 15: 21-22:


a) Ay 22: ‘... dalam persekutuan dengan Adam ... dalam persekutuan dengan Kristus’. 

Ini terjemahan yang salah, karena kata-kata ‘persekutuan dengan’ itu seharusnya tidak ada.

NIV: ‘... in Adam ... in Christ’ (= ... dalam Adam ... dalam Kristus).


b) Ay 21-22 ini membandingkan / mengkontraskan Adam dengan Kristus, seperti dalam Ro 5:12-19. Tetapi ada bedanya karena Ro 5:12-19 menekankan ‘kehidupan secara rohani’, sedangkan ay 21-22 ini menekankan ‘kebangkitan tubuh’.


c) Semua manusia secara otomatis (dari lahir) ada di dalam Adam. Tetapi ‘dalam Kristus’ tidak terjadi secara otomatis. Seseorang harus percaya kepada Yesus, barulah ia ada di dalam Kristus.


d) Kata ‘semua’ yang kedua dalam ay 22, harus diartikan ‘semua orang kristen / percaya’, karena kalau diartikan ‘betul-betul semua manusia’ akan menimbulkan ajaran Universalisme (ajaran yang mengatakan bahwa akhirnya semua orang akan selamat / masuk surga) yang jelas merupakan ajaran sesat yang tidak alkitabiah.


4) 1 Korintus 15: 23:


a) Kebangkitan tubuh terjadi pada saat Kristus datang keduakalinya.


b) Di sini Paulus hanya membicarakan tentang kebangkitan orang kristen (bdk. ay 23 - ‘mereka yang menjadi milikNya’). Ini tidak berarti bahwa orang non kristen tidak dibangkitkan (bdk. Yoh 5:28-29). Ia hanya membicarakan kebangkitan orang kristen karena saat ini ia berbicara kepada orang kristen di Korintus, yang menyangkal adanya kebangkitan orang mati.

1 Korintus 15: 24-28:


1) Kata ‘kesudahannya’ dalam ay 24 menunjukkan akhir jaman / kedatangan Kristus yang keduakalinya.


2) ’Segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan’ (ay 24b).


a) Ada 2 pandangan tentang istilah ini:

Ini menunjuk kepada orang-orang yang menolak / memusuhi Kristus.

Ini juga mencakup setan / roh jahat.


b) Ini menunjukkan bahwa pada akhir jaman mereka semua akan dibinasakan. Memang saat ini bisa saja mereka kelihatan kuat dan menang, tetapi nanti mereka pasti akan dibinasakan.


3) Ay 25: bdk. Maz 110:1.

Sekalipun saat ini kita sering melihat kekristenan / orang kristen / gereja ditindas dan kalah, tetapi ay 25 ini menunjukkan bahwa Kristus tetap memegang pemerintahan sebagai Raja.


Penerapan: kalau saudara sedang menderita, atau kalau segala sesuatu dalam hidup saudara kelihatannya berjalan salah, apakah saudara sering menganggap bahwa Tuhan sudah tidak lagi mengontrol segala sesuatu? Kiranya ayat ini menjadi penghiburan bagi saudara!


4) 1 Korintus 15:26:


a) Pada saat Kristus bangkit, sebetulnya maut itu sudah dikalahkan, tetapi belum dihancurkan / dimusnahkan. Karena itu maut tetap ada, hanya saja bagi orang yang percaya, maut itu tidak lagi menakutkan / berbahaya / merugikan. Tetapi nanti, pada saat Kristus datang keduakalinya, maut akan dimusnahkan sama sekali (bdk. Wah 20:14).


b) Maut disebut sebagai ‘musuh yang terakhir’ karena ia dibinasakan paling akhir. Dalam Wah 20:10 setan dibinasakan, tetapi baru pada Wah 20:14 maut dibinasakan.


c) Bahwa maut akan dibinasakan, menunjukkan adanya kebangkitan orang mati!


5) Ay 27-28:

Apakah ayat-ayat ini, dan juga ay 24a, menunjukkan bahwa Kristus lebih rendah dibandingkan Bapa? Calvin menjawab dengan mengatakan: “Christ is inferior to God, in respect of his human nature” (= Kristus lebih rendah dari Bapa, dalam hal hakekat manusiaNya).


Jadi, ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Kristus lebih rendah dari Bapa, karena ayat-ayat ini menyoroti Dia sebagai manusia, atau sebagai Allah yang telah merendahkan diri menjadi manusia. Kalau Kristus betul-betul ditinjau dan disoroti sebagai Allah, maka jelaslah bahwa Ia setingkat dengan Allah (bdk. Yoh 1:1  10:30  14:7,9-11).

1 Korintus 15: 29-34:


1) Ay 29:

Adam Clarke menganggap ayat ini sebagai ayat tersukar dalam Perjanjian Baru, dan buku tafsiran Barnes’ Notes menyebutkan ayat ini sebagai ayat yang tafsirannya paling bervariasi dalam Perjanjian Baru.

Macam-macam penafsiran tentang ayat ini:


a) Dalam ayat ini Paulus menunjuk pada praktek baptisan terhadap seseorang sebagai wakil dari orang yang sudah mati, yang tidak sempat dibaptis.


Dasar dari penafsiran ini adalah: kata ‘bagi’ dalam bahasa Yunaninya adalah HUPER, yang artinya adalah ‘for’ (= bagi / untuk), ‘in behalf of’ / ‘for the sake of’ (= demi), ‘in place of’ / ‘instead of’ (= sebagai pengganti dari). Jadi, jelaslah bahwa orang itu dibaptis sebagai pengganti orang lain, yang sudah mati.


Praktek ini ada dalam golongan Marcionite pada abad ke 2 dan juga dalam golongan Cerinthians yang lebih awal lagi. Mungkin praktek ini ada di Korintus pada abad I, dan Paulus menggunakan hal ini untuk menunjukkan bahwa adanya praktek semacam ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa merekapun percaya akan adanya kebangkitan orang mati.


Catatan: ini tidak berarti bahwa Paulus menyetujui atau membenarkan praktek ini!


b) Ayat ini menunjuk pada praktek untuk membaptis seseorang di atas kuburan para martir, untuk menyatakan iman pada kebangkitan orang mati.

Dasar penafsiran ini: kata HUPER bisa diterjemahkan ‘over’ / ‘above’ (= di atas).


c) Calvin beranggapan bahwa kata HUPER bisa diartikan ‘as’ (= seperti / sebagai) dan karena itu ia menganggap bahwa ayat ini menunjuk pada praktek baptisan terhadap orang yang sakit dan hampir mati.


d) Ada yang beranggapan bahwa kata-kata ‘orang mati’ menunjuk pada ‘tubuh kita yang fana ini’.


e) Ada juga yang beranggapan bahwa kata-kata ‘orang mati’ menunjuk kepada Kristus.


f) Ada lagi penafsir yang bukannya menafsirkan kata ‘HUPER’ atau kata ‘orang mati’, tetapi menafsirkan kata ‘baptis’. Dalam Mark 10:38 dan Luk 12:50 kata ‘baptisan’ diartikan secara simbolis dan menunjuk pada ‘penderitaan’.

Jadi ayat ini artinya: apa faedahnya orang mau menderita bagi orang mati (secara rohani)? Penafsiran ini membuat ay 29 ini searah dengan ay 30-32.


2) 1 Korintus 15:30-32:


a) ‘Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja’ (ay 32).

Artinya adalah ‘kalau tidak ada kebangkitan orang mati’ atau ‘kalau tidak memikirkan kebangkitan orang mati’.


b) Penekanan bagian ini adalah: kalau memang tak ada kebangkitan, untuk apa Paulus dan rasul-rasul mau menghadapi bahaya? Lebih baik bersenang-senang, makan dan minum, sementara masih hidup (ay 32b).


c) ‘Aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus’ (ay 32a).


1. Ada orang yang mengartikan kalimat ini secara hurufiah.

Keberatan terhadap pandangan ini:

a. Paulus adalah warga negara Romawi sehingga tidak mungkin diadu dengan binatang buas.

Jawaban terhadap keberatan ini:

Paulus juga pernah dicambuki sekalipun sebetulnya warga negara Roma tidak boleh dicambuk. Kalau dalam hal ini bisa terjadi pelanggaran, mengapa dalam hal diadu dengan binatang buas tidak bisa?

Bangsawan Romawi yang bernama Acilius Glabrio diadu dengan binatang buas oleh kaisar Domitian. Kalau seorang bangsawan Romawi saja bisa diperlakukan demikian, mengapa Paulus tidak bisa?

b. Dalam Kisah Rasul, Lukas tak menceritakan hal itu.

Jawaban terhadap keberatan ini: tidak semua pengalaman Paulus diceritakan oleh Lukas.

c. Dalam daftar penderitaan Paulus, yang diceritakan oleh Paulus sendiri dalam 2Kor 11:23-29, hal itu tidak ada.

Ini merupakan keberatan yang paling kuat!


2. Ada orang yang mengertikan kalimat ini secara simbolis / kiasan.

Yang dimaksud dengan ‘binatang buas’ adalah musuh-musuh Paulus. Jadi dengan kalimat ini, mungkin sekali Paulus memaksudkan orang-orang yang mengadakan huru hara di Efesus (Kis 19:23-dst).


Penafsiran seperti ini memang mempunyai dasar, karena dalam Kitab Suci, orang yang tidak percaya, apalagi yang memusuhi orang kristen, sering digambarkan sebagai binatang buas (Mat 10:16 2Tim 4:17 2Pet 2:12,22 Maz 22:13,14).

Saya lebih setuju dengan pandangan yang kedua ini.


d) Ay 32b: bandingkan dengan Yes 22:13.

Saat itu orang-orang Israel diancam kebinasaan yang datang dari Allah, yaitu pengepungan oleh Sanherib, raja Asyur. Tetapi mereka bukannya meratap, berkabung, dan bertobat dari dosa mereka (Yes 22:12), tetapi malah bersenang-senang dengan pemikiran besok toh akan mati.


Ini juga merupakan pepatah dari golongan Epikuros (Kis 17:18), yang tak percaya adanya hidup setelah mati, sehingga mereka hidup dalam pelampiasan hawa nafsu secara bebas.


Ini menunjukkan bahwa dokrin tentang kebangkitan orang mati, sekalipun kelihatannya teoritis, tetapi sangat mempengaruhi kehidupan praktis kita! Kalau pengertian doktrinal salah, maka hidupnya juga akan salah!


Leon Morris (Tyndale): “Doctrine leads to conduct, and unsound doctrine in the end must lead to sinful behaviour” (= Doktrin memimpin pada kelakuan, dan doktrin yang tidak sehat pada akhirnya pasti membawa pada kelakuan yang berdosa) - hal 221.


Contoh-contoh lain dimana pengertian doktrinal yang salah menimbulkan kehidupan yang salah / berdosa:

1. Orang yang percaya adanya ‘rapture’ (= pengangkatan orang suci), tidak akan bersiap sedia untuk menghadapi penderitaan pada Masa Kesukaran Besar.

2. Orang yang percaya bahwa setan itu bodoh, tidak akan berhati-hati menghadapi tipu daya setan.

3. Orang yang percaya doktrin Arminianisme akan lebih condong untuk memuji diri sendiri atas keselamatan yang mereka miliki atau atas perbuatan baik yang mereka lakukan.


3) Ay 33:


a) Ada 2 golongan ayat Kitab Suci tentang pergaulan:


1. Ada ayat-ayat yang kelihatannya mengijinkan, bahkan mendorong, pergaulan dengan orang berdosa, dan bahkan mengecam orang yang tak mau bergaul dengan orang berdosa.

Contoh: Yesus sendiri bergaul dengan orang berdosa, dan orang Farisi yang tak mau bergaul dengan orang berdosa justru dikecam (Mat 9:9-13  Luk 7:36-50).


2. Ada ayat-ayat yang kelihatannya melarang kita bergaul dengan orang berdosa (ay 33  Maz 1:1  Amsal 13:20 22:24-25 28:7).


Dari semua ini harus ditarik kesimpulan bahwa kalau kita sama sekali tak mau bergaul dengan orang berdosa, maka itu jelas salah (1Kor 5:9-11). Tetapi sebaliknya, kalau kita bergaul secara bebas sehingga kita ikut dalam dosa mereka, maka itu juga salah.

Illustrasi: kalau dalam setumpuk buah apel ada 1 yang busuk, maka dalam waktu singkat busuknya menular pada apel yang lain.


Contoh dari Kitab Suci: Lot dan kedua anak perempuannya ketularan kehidupan yang bejad dari orang Sodom dan Gomora (2Pet 2:7-8 Kej 19:8,30-38).


Penerapan:

Kalau saudara selalu bergaul dengan orang yang bicara tentang uang terus menerus, atau tentang kemewahan yang mereka nikmati (seperti pergi ke luar negeri, membeli permata dsb), maka saudara bisa ketularan menjadi orang yang cinta uang!

Untuk menetralisir pengaruh negatif akibat pergaulan dengan orang berdosa, kita perlu banyak bersekutu dengan sesama saudara seiman yang rohani!


b) Dalam kontexnya, ay 33 ini melarang bergaul dengan orang yang percaya / mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati.

Jadi, orang yang harus dihindari dalam pergaulan, bukan hanya orang yang bejad secara moral / etika, tetapi juga orang yang mempunyai doktrin yang salah / sesat! Bandingkan dengan Mat 16:6-12  Tit 3:10  2Yoh 10-11.


Penerapan:

mengingat hal ini, betul-betul adalah sesuatu yang ‘menarik’ kalau ada orang kristen / hamba Tuhan yang senang bergaul dengan nabi palsu, orang Liberal dsb!

kalau ada suatu saat dimana saudara terpaksa bergaul dengan orang yang sesat, maka janganlah saudara mau menjadi pendengar ajaran sesat mereka. Untuk ini saudara yang harus lebih banyak berbicara tentang kebenaran!


4) Ay 34:

Ini ditujukan kepada mereka yang ‘tidur’, yaitu orang-orang yang tidak peka terhadap dosa, ajaran sesat, dan kebrengsekan rohani dalam diri mereka.

Ay 33-34 ini kontras sekali dengan ay 32b!

1 Korintus 15: 35-44:


Dalam bagian ini Paulus membahas 2 pertanyaan (ay 35):


1) Pertanyaan I: Bagaimana mungkin orang mati bisa dibangkitkan? (ay 35a).

Kalau seseorang mati, sekalipun mayatnya masih utuh, maka tidak masuk akal kalau ia bisa dibangkitkan. Lebih-lebih kalau:

a) Orang itu sudah lama mati, sehingga mayatnya menjadi debu, apalagi kalau sudah berserakan.

b) Orang itu mati syahid dengan cara dibakar.

c) Orang itu mati karena dimakan binatang / ikan buas.

Ini adalah keberatan dari orang-orang yang bersandar pada logika (bdk. Amsal 3:5).


Paulus menjawab dengan mengatakan:


a) Hai orang bodoh! (ay 36a).

Dalam Mat 5:22 Yesus melarang hal ini (Catatan: kata ‘jahil’ salah terjemahan! Seharusnya adalah ‘fool / tolol’).

Ada yang menganggap bahwa kata Yunani ARPHON dalam ay 36a ini artinya adalah ‘unreasonable / unwise man’ (= orang yang tak masuk akal / tak bijaksana), dan ini tidak sekeras kata Yunani MORE (= ‘fool’ / tolol) dalam Mat 5:22.


Tetapi Yesus sendiri mengatai orang ‘tolol’ dalam Mat 23:17, dengan menggunakan kata Yunani yang persis sama dengan yang Ia gunakan dalam Mat 5:22.


Jadi kesimpulannya: yang dipersoalkan bukanlah kata yang keras atau tidak, tetapi apakah orang itu mengucapkan kata itu dengan hati yang dipenuhi kebencian atau kasih! Kalau seeorang mengucapkan ‘tolol’ dengan kebencian, maka itu jelas berdosa dan melanggar hukum ke 6 (bdk. Mat 5:21-22). Tetapi kalau ia mengucapkannya berdasarkan kasih, itu tidak salah!


b) Ay 36-38: ini menjawab pertanyaan I dan sekaligus menjelaskan mengapa ia menyebut mereka ‘bodoh’.

Ay 36-38 menunjukkan bahwa dalam kejadian sehari-hari analogi dari kebangkitan orang mati terjadi berulang-ulang, yaitu biji mati dulu, baru tumbuh. Ini pekerjaan sehari-hari dari Tuhan. Lalu mengapa Ia tak bisa membangkitkan orang mati?


2) Pertanyaan II: Dengan tubuh apakah mereka dibangkitkan? (ay 35b).

Rupanya saat itu ada orang yang mengatakan bahwa tubuh yang akan datang sama dengan tubuh kita sekarang ini.

Paulus menjawab:


a) Ada bermacam-macam daging (ay 39).

Analoginya: ada bermacam-macam tubuh; ada tubuh sorgawi / kebangkitan, dan ada pula tubuh duniawi, dan keduanya itu tidak sama (ay 40a).


b) Kemuliaan dari benda-benda langit berbeda (ay 41).

Analogi yang salah: kemuliaan dari masing-masing orang kristen di surga berbeda. Sekalipun ini adalah ajaran yang benar, tetapi tidak boleh diambil dari ayat ini, karena itu berarti kita menafsirkan ayat ini tanpa mempedulikan kontexnya!

Analogi yang benar: kemuliaan tubuh sorgawi / kebangkitan tidak sama dengan kemuliaan tubuh duniawi (ay 40b).


c) Ay 42-44: di sini Paulus melanjutkan dengan menunjukkan apa perbedaan tubuh kebangkitan dengan tubuh kita sekarang:


tubuh sekarang tubuh kebangkitan

-bisa binasa -tak bisa binasa

-hina -mulia

-lemah (=bisa sakit!) -kuat


d) Perlu diperhatikan bahwa ‘tubuh rohaniah’ (ay 44) tidak berarti ‘tubuh yang terbuat dari roh’!

Bandingkan dengan tubuh kebangkitan Yesus yang mempunyai daging dan tulang, bisa diraba dsb (Luk 24:36-43).


e) Ay 44: tubuh alamiah = SOMA PSUCHIKON.

tubuh rohaniah = SOMA PNEUMATIKON.

Ini tidak berarti bahwa jiwa berbeda atau tidak sama dengan roh!


Alasannya: SOMA PSUCHIKON, sekalipun mengandung kata PSUCHE yang berarti ‘jiwa’, tetapi di sini jelas tidak menunjuk pada jiwa, melainkan menunjuk pada tubuh kita sekarang ini. Demikian juga dengan SOMA PNEUMATIKON, sekalipun mengandung kata PNEUMA yang berarti ‘roh’, tetapi di sini jelas tidak menunjuk pada roh, tetapi menunjuk pada tubuh kebangkitan nanti. Jadi kontras yang ada di sini bukanlah antara jiwa dengan roh, tetapi antara ‘tubuh kita yang sekarang’ dengan ‘tubuh kebangkitan nanti’!

1 Korintus 15: 45-49:


1) Ay 45a merupakan kutipan dari Kej 2:7b.

Tetapi Paulus menambahi dengan kata ‘pertama’ yang secara explicit tidak ada dalam Kej 2:7 (sekalipun secara impliit ada). 


Ada orang-orang Liberal yang mengatakan bahwa Adam dan Hawa adalah sekelompok laki-laki dan perempuan. Kalau ini benar, maka tidak mungkin Paulus mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Bandingkan juga dengan Kis 17:26 - ‘dari satu orang saja’!


2) Paulus mengkontraskan Adam dengan Kristus, yang ia sebut sebagai ‘Adam yang akhir’ (ay 45a) / ‘manusia kedua’ (ay 47b).


a) Kristus disebut ‘Adam yang akhir’, karena Adam = TYPE dari Kristus (Ro 5:14).


b) Adam adalah manusia pertama, Kristus adalah manusia kedua (ay 47), karena Adam & Kristus = wakil-wakil umat manusia.

  • yang tak percaya = di dalam Adam.

  • yang percaya = di dalam Kristus.

Bdk. 1Kor 15:21-22  Ro 5:12-19.


c) Kalau Adam disebut makhluk hidup; Kristus disebut roh yang menghidupkan (ay 45). Bdk. Yoh 5:21 - Kristus menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya.


d) Kalau Adam dikatakan berasal dari debu tanah; Kristus dikatakan berasal dari surga (ay 47).


1. Ay 47a: kata-kata ‘bersifat jasmani’ kurang tepat.

NIV: ‘the first man was of the dust of the earth’ (= orang pertama adalah dari debu dari bumi / tanah).

NASB: ‘the first man is from the earth, earthy’ (= orang pertama adalah dari bumi / tanah, bersifat tanah).


2. Ay 47b: ‘manusia kedua berasal dari sorga’

Anabaptist / Manichees menggunakan ini untuk mengajar bahwa Kristus membawa tubuhNya dari sorga kedalam rahim Maria.


Keberatan: itu berarti bahwa Kristus sebetulnya bukanlah anak Maria, dan dengan demikian Ia juga bukan keturunan Daud / Abraham / Adam dan Hawa, dan ini bertentangan dengan Ro 1:3 9:5  Kej 12:3 3:15.


Penafsiran yang benar: Kata-kata ‘berasal dari surga’ ini menunjuk kepada LOGOS / Anak Allah. Tetapi mengapa Paulus menggunakan kata-kata ‘manusia kedua’? Apakah itu bukannya menunjukkan bahwa kata-kata ‘berasal dari surga’ itu ditujukan kepada ‘human nature’ (= hakekat manusia) dari Yesus? Jawabnya adalah: tidak! Karena Kitab Suci memang sering memberikan predikat yang cocok dengan keilahian Yesus pada manusia Yesus (misalnya: ay 47b ini, Yoh 3:13). Sebaliknya Kitab Suci sering memberikan predikat yang cocok dengan kemanusiaan Yesus pada keilahian Yesus (contoh: 1Kor 2:8). Tujuannya: untuk menunjukkan kesatuan Allah dan manusia dalam pribadi Kristus.


3) 1 Korintus 15: 46,48-49:


a) Keturunan Adam mendapatkan tubuh alamiah seperti tubuh Adam; orang-orang milik Kristus (‘makhluk sorgawi’) akan mendapatkan tubuh rohani seperti tubuh Kristus (ay 48).


b) Urut-urutannya adalah: tubuh alamiah dulu, baru tubuh rohani (ay 46,49).

Ay 50:


Ayat ini juga merupakan argumentasi bahwa kita akan mempunyai tubuh yang baru yaitu tubuh kebangkitan.


Dalam ay 50a ini Paulus mengatakan bahwa ‘daging dan darah’ tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Artinya: tubuh kita yang sekarang ini tidak bisa masuk ke surga.


Dalam ay 50b ia menggunakan kata-kata yang berbeda tetapi memaksudkan hal yang sama: ‘yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa’ [NIV: ‘nor does the perishable inherit the imperishable’ (= yang bisa binasa tidak bisa mewarisi yang tidak bisa binasa)].


Karena alasan ini, maka kita semua harus mendapatkan tubuh kebangkitan dulu, baru bisa masuk surga.

1 Korintus 15: 51-53:


1) ‘aku menyatakan kepadamu suatu rahasia’.

Jelas bahwa kata ‘rahasia’ (NIV/NASB: ‘mystery’; Yunani: MUSTERION) artinya bukanlah sesuatu yang tidak dapat dimengerti / tersembunyi bagi semua orang, karena Paulus bisa menyatakannya.


Barnes’ Notes: “The word here does not mean anything which was in its nature unintelligible, but that which to them had been hithertho unknown” (= disini kata itu tidak berarti sesuatu yang tidak bisa dimengerti, tetapi sesuatu yang sampai saat ini tidak dikenal bagi mereka).


Bandingkan dengan cara orang-orang Kharismatik menafsirkan 1Kor 14:2, dimana mereka menafsirkan bahwa kata ‘rahasia’ di situ berarti sesuatu yang tak dimengerti oleh siapapun, termasuk oleh setan. Ini mereka jadikan dasar untuk menganjurkan doa dalam bahasa roh, supaya setan tak mengerti doa itu dan tak dapat menggagalkannya.


Terhadap ajaran ini perlu dijawab bahwa:

a) Kata ‘rahasia’ tidak bisa diartikan demikian. Lihat kata-kata Barnes’ Notes di atas tentang arti dari kata ‘rahasia’.

b) Kalau kita berdoa dalam bahasa roh, kita sendiripun tak mengerti doa kita, sehingga kita sendiri tak tahu hal apa yang kita doakan. Kita bahkan tidak tahu apakah kita sedang memuji Allah atau mengutuk Allah atau memuji setan.

c) Telepati, yang jelas menggunakan kuasa gelap, bisa dipakai untuk mengetahui pikiran orang lain. Jadi adalah omong kosong kalau setan tidak bisa tahu pikiran kita! Kalaupun kita berdoa dengan bahasa roh, dan ia tak mengerti ucapan kita, tetapi ia tetap bisa tahu pikiran kita!


2) Ay 51 ini dan 1Tes 4:15-17 diartikan oleh beberapa komentator modern dari Inggris dan Jerman sbb: Paulus yakin bahwa kedatangan Yesus yang ke 2 x nya sudah sangat dekat, dan bahwa saat itu ia akan masih akan tetap hidup. Tetapi ternyata ia salah.


Keberatan:


a) Perhatikan 1Tes 4:15 (NASB): “For this we say to you by the word of the Lord (= Karena ini kami katakan kepadamu oleh / dengan firman Allah).


Ini menunjukkan bahwa kata-kata yang akan ia ucapkan, yaitu 1Tes 4:15b-17 (yang mirip dengan ay 51 ini), bukan merupakan pandangan / perkiraannya sendiri, tetapi merupakan wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepadanya, dan karenanya tidak mungkin salah.


b) Ada penafsir yang mengatakan bahwa kata-kata Paulus dalam 1Tes 4:15-17 itu menyebabkan orang-orang Tesalonika beranggapan bahwa kedatangan Yesus yang ke 2 x nya sudah sangat dekat. Dan mungkin ini adalah salah satu alasan yang menyebabkan Paulus menuliskan surat Tesalonika yang ke 2. Dalam 2Tes 2 Paulus mengatakan bahwa harus ada hal-hal yang terjadi lebih dulu sebelum Yesus datang ke 2 x nya (ini untuk menunjukkan bahwa kedatangan Yesus yang ke 2 x nya tidaklah sebegitu dekat).


Dengan demikian jelaslah bahwa tidak mungkin di sini Paulus mengira bahwa ia masih akan tetap hidup pada saat Kristus datang ke 2 x nya!


Jadi, kata ‘kita’ / ‘we’ dalam ay 51 maupun 1Tes 4:15-17 itu menunjuk pada orang kristen secara keseluruhan. Jadi pada kedatangan Yesus yang ke 2 x nya itu:

1. Ada orang kristen yang sudah mengalami kematian.

2. Ada juga orang kristen yang belum mati. Mereka ini tidak akan mengalami kematian (ini merupakan perkecualian dari Ibr 9:27), tetapi akan langsung diubahkan (Karena ay 50 sudah mengatakan bahwa tubuh sekarang ini tak bisa masuk surga!).


3) 1 Korintus 15:52:


a) ‘Nafiri’ dalam bahasa Yunaninya sama dengan ‘sangkakala’ dalam 1Tes 4:16.


b) ‘dalam sekejap mata’.

NIV: ‘in a flash, in the twinkling of an eye’ (= secepat kilat, dalam sekejap mata).

Kata Yunani yang diterjemahkan ‘in a flash’ itu adalah EN ATOMOI, yang terjemahan hurufiahnya adalah ‘in an atom’ (= dalam satu atom), yang menunjuk pada suatu bagian waktu yang begitu kecilnya sehingga tak dapat dipecah lagi.


Ini menunjukkan bahwa perubahan menjadi tubuh kebangkitan itu terjadi seketika (bukan merupakan proses seperti metamorphose yang dialami ulat sehingga menjadi kupu-kupu!).


c) Urut-urutannya adalah: orang kristen yang sudah mati akan bangkit dulu, dan setelah itu barulah terjadi perubahan pada orang kristen yang belum mati. Urut-urutan ini sesuai dengan 1Tes 4:15.

1 Korintus 15: 54-57:


1) Setelah semua perubahan itu terjadi genaplah firman Tuhan dalam ay 54b-55.


2) Ay 54b diambil dari Yes 25:8 yang berbunyi sebagai berikut:

K.S. Ind: ‘Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya’.

NIV: ‘he will swallow up death forever’ (= Ia akan menelan maut untuk selama-lamanya).


3) Ay 55 diambil dari Hosea 13:14b yang berbunyi sebagai berikut:

K.S. Ind: ‘Dimanakah penyakit samparmu, hai maut, dimanakah tenaga pembinasamu hai dunia orang mati?’.


NIV: ‘Where, O death, are your plagues? Where, O grave, is your destruction?’ (= dimanakah wabahmu / penyakit samparmu, hai maut? Dimanakah penghancuranmu / pengrusakanmu, hai kuburan?).


4) Ay 56-57:

Sengat maut ialah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi Yesus Kristus telah menang atas dosa sehingga orang kristen tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat (Gal 3:23-25 4:5,21 1Kor 9:20). Karena itu maut tidak ada apa-apanya lagi (bdk. Ibr 2:14-15).

1 Korintus 15: 58:


1) Kata ‘karena itu’ pada awal ay 58 ini menunjukkan bahwa ay 58 ini merupakan kesimpulan praktis dari ajaran Paulus tentang kebangkitan orang mati dalam seluruh 1Kor 15 ini.

Setelah kita tahu bahwa kita akan bangkit dan menang, dan mempunyai akhir yang begitu mulia, maka sekarang kita harus berdiri teguh dan giat dalam melayani Tuhan!


2) ’Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan’. Terjemahan ini kurang tepat!

KJV/NASB/Lit: ‘always abounding in the work of the Lord’ (= selalu berlimpah-limpah dalam pekerjaan Tuhan).


Renungkan: sudahkah saudara ‘berlimpah-limpah’ dalam pekerjaan Tuhan? Janganlah puas dengan 1 pelayanan, kalau saudara sebetulnya bisa melakukan lebih dari itu!


3) ’Dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia’.


a) ’Dalam persekutuan dengan Tuhan’ seharusnya adalah ‘in the Lord’ / ‘dalam Tuhan’. Jadi ini tidak menekankan persekutuan kita dengan Tuhan, seperti saat teduh, doa dsb, tetapi menekankan:

bahwa kita harus ada dalam Tuhan, artinya harus kristen sungguh-sungguh.

pekerjaan / pelayanan yang kita lakukan itu adalah pelayanan untuk Tuhan.


b) ’Tidak sia-sia’.

Ini tak berarti bahwa pelayanan kita pasti sukses. Tetapi artinya adalah: kita akan mendapatkan pahala! 


Alasan: ‘sukses’ lebih menunjuk pada hidup sekarang ini, sehingga tak sesuai dengan kontex yang menekankan hidup yang akan datang. Tetapi ‘pahala’ menunjuk pada hidup yang akan datang sehingga cocok dengan kontex.


4) Bahwa ay 58 ini menyuruh kita untuk berdiri teguh dan untuk terus giat dalam melayani Tuhan, menunjukkan bahwa ada banyak serangan setan supaya kita tak berdiri teguh dan tak melayani Tuhan dengan giat. Misalnya:

  • problem, penderitaan.

  • kegagalan.

  • kesibukan.

  • daya tarik dunia.

  • kemalasan dsb.


Renungkan: yang mana dari hal-hal di atas itu yang menyebabkan saudara tak berdiri teguh atau tidak giat / berlimpah-limpah dalam melayani Tuhan? Maukah saudara berjuang melawannya supaya bisa berdiri teguh dan terus giat dalam melayani Tuhan?


5) Ay 58 ini kontras dengan ay 32b!

Ay 32b merupakan kehidupan dari orang yang tak percaya pada kebangkitan orang mati. Mereka hanya bersenang-senang, makan, minum dsb. 


Tetapi ay 58 merupakan kehidupan dari orang yang percaya pada kebangkitan orang mati / kehidupan yang akan datang. Mereka akan giat bekerja bagi Tuhan. Yang mana yang merupakan kehidupan saudara?

I KORINTUS 16:1-9


Kalau kita membandingkan 1Kor 15 yang baru kita pelajari dengan 1Korintus 16 ini, maka akan terlihat kontras yang sangat menyolok. 1Kor 15 bersifat teoritis dan doktrinal, sedangkan 1Kor 16 bersifat praktis dan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari! 


Penerapan:


1) Sebagaimana Paulus mau mengajarkan kedua-duanya, maka hamba Tuhan juga harus mau mengajarkan kedua-duanya. 


a) Banyak hamba Tuhan yang hanya mau mengajarkan hal-hal praktis saja, karena mempersiapkan pelajaran doktrinal itu sukar. Hamba Tuhan seperti ini harus bertobat dari kemalasannya! Banyak juga hamba Tuhan yang hanya mau mengajar hal-hal yang praktis saja, karena itulah keinginan jemaat. Tetapi perlu kita sadari bahwa kewajiban hamba Tuhan bukanlah memberikan apa yang diinginkan oleh jemaat tetapi apa yang dibutuhkan oleh jemaat! 


Illustrasi: seorang ayah yang bijaksana tidak memberikan apa saja yang diinginkan anaknya (karena anak sering tak mengerti apa yang mereka minta), tetapi apa yang dibutuhkan anaknya.


b) Sebaliknya banyak hamba Tuhan yang hanya mengajar doktrin / teori belaka. Ini berpeluang besar untuk menciptakan orang Farisi dan ahli Taurat!


2) Orang kristen harus mau belajar kedua-duanya. Maulah belajar hal yang teoritis / doktrinal karena itu merupakan fondasi / tiang-tiang beton bagi pembangunan iman dan kerohanian saudara. Sebaliknya jangan terlalu sombong sehingga tak mau belajar hal-hal yang sederhana dan praktis!


3) Orang kristen / hamba Tuhan harus mau mengurusi kedua-duanya. Apakah dalam gereja ada problem yang bersifat doktrinal (seperti ada nabi palsu, ajaran sesat dsb), atau problem yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari (seperti pertengkaran, kemiskinan, dsb) kita harus mau menanganinya. Jangan hanya kalau membantu orang miskin mau, tetapi mengurusi ajaran sesat tak mau, dan sebaliknya!


Catatan: Kis 6:2b-4 tak berarti Petrus tak mau mengurus orang miskin, karena dengan mengangkat diaken ia telah mengurusi / membereskan hal tersebut.

1 Korintus 16:1-4:


1) Di sini Paulus mendorong gereja Korintus untuk mengumpulkan uang bagi ‘orang-orang kudus’ (ay 1), dan dari ay 3 kita bisa menyimpulkan bahwa yang dimaksud adalah gereja Yerusalem.


Dari ay 1 dan dari Ro 15:26 dan 2Kor 8:1-dst terlihat bahwa ia juga meminta gereja-gereja Galatia, Makedonia dan Akhaya untuk melakukan hal yang sama.


Mengapa mereka harus membantu gereja Yerusalem?


a) Calvin mengatakan bahwa kemiskinan di gereja Yerusalem berhubungan dengan bahaya kelaparan yang dinubuatkan oleh Agabus dalam Kis 11:28. Sekalipun bahaya kelaparan itu menimpa seluruh dunia / seluruh wilayah kekaisaran Romawi, tetapi gereja Yerusalem mengalami kemiskinan yang paling berat, karena mereka terletak di pusat Yudaisme yang jelas memusuhi mereka habis-habisan, dan mereka juga dimusuhi oleh pemerintah Romawi.


b) Semua orang kristen dan semua gereja yang benar adalah satu dalam Kristus (Bandingkan dengan 12 Pengakuan Iman Rasuli: “Gereja yang kudus dan Am”) dan karena itu gereja yang satu wajib membantu gereja yang lain yang mengalami kesukaran.


Adam Clarke: “The apostle hereby teaches that it was the duty of one christian congregation to help another when in distress” (= Dengan ini rasul ini mengajar bahwa adalah merupakan kewajiban dari satu jemaat kristen untuk membantu jemaat kristen yang lain kalau mereka dalam kesukaran).


Penerapan:

1. Kalau antara gereja yang satu dengan gereja yang lain harus saling membantu, lebih-lebih antara komisi yang satu dengan komisi yang lain atau orang kristen yang satu dengan orang kristen yang lain di dalam 1 gereja lokal! Bagaimana sikap saudara kalau dalam gereja saudara ada orang kristen yang membutuhkan pertolongan?


2. Sekalipun membantu korban bencana alam adalah sesuatu yang baik, tetapi perlu kita ingat bahwa ada banyak orang kafir yang mau membantu korban bencana alam. Jadi, lebih baik membantu orang kristen / gereja yang menderita / kekurangan, karena kita tak bisa mengharapkan orang kafir melakukan hal itu!


c) Dalam Roma 15:27 Paulus memberikan satu alasan lagi mengapa mereka harus membantu gereja Yerusalem, yaitu karena mereka menerima berkat rohani / Injil dari sana, maka wajiblah mereka membantu gereja Yerusalem dengan harta duniawi mereka. Ini semacam balas budi! Bandingkan dengan 1Korintus 9:11  Gal 6:6.


2) ’Kamu masing-masing’.

Ini menunjukkan bahwa Paulus ingin supaya setiap orang kristen berpartisipasi dalam membantu gereja Yerusalem! Janganlah yang miskin menganggap itu sebagai kewajiban orang kristen yang kaya saja! Juga jangan merasa rendah diri kalau hanya bisa memberi sedikit. Ingat bahwa di hadapan Tuhan janda miskin itu memberi jauh lebih banyak dari orang-orang kaya yang memberi banyak (Luk 21:1-4).


3) Paulus mengatakan bahwa pengumpulan uang itu harus dilakukan ‘pada hari pertama dari tiap-tiap minggu’ (Catatan: ini terjemahan yang benar!). Harus diingat bahwa hari pertama adalah hari Minggu!


Alasan mengubah hari Sabat dari Sabtu menjadi Minggu adalah:

a) Yesus bangkit pada hari Minggu.

b) Ini merupakan tradisi gereja sejak abad I (setelah kebangkitan Yesus).

c) Yoh 20:19,26 Kis 20:7 Wah 1:10 dan 1Kor 16:2 ini.


Dalam Yoh 20:19 mereka berkumpul pada hari Minggu, dan dalam Yoh 20:26 dikatakan bahwa 8 hari setelah itu mereka berkumpul lagi. Ini bukan hari Senin, tetapi hari Minggu (Bandingkan dengan ‘Yesus bangkit pada hari yang ke 3’ dimana Jum’at dihitung sebagai hari pertama, Sabtu hari ke 2, dan Minggu hari ke 3).


Kata-kata ‘hari Tuhan’ dalam Wah 1:10 biasanya juga ditafsirkan menunjuk pada hari Minggu.


4) ‘Menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah’ (ay 2).

Ini salah terjemahan dan tidak masuk akal! Kalau memang harus disimpan di rumah mengapa mereka harus mengumpulkan pada hari pertama?

NIV: “each one of you should set aside a sum of money in keeping with his income, saving it up, ...” (= setiap orang dari kamu harus menyisihkan sejumlah uang sesuai dengan penghasilannya, menyimpannya, ...).


5) Ay 3-4 ia katakan untuk menjamin bahwa uang itu tidak dikorupsi / disalah gunakan. Jaminan ini penting supaya mereka mau memberi tanpa kekuatiran terjadinya korupsi! 


Penerapan: gereja harus membuat jemaat yakin bahwa uang yang mereka persembahkan tidak akan disalah gunakan. Dengan demikian mereka mau memberi. Misalnya: setelah selesai acara persembahan, kantong persembahan diletakkan di depan, dan selanjutnya dihitung oleh sedikitnya 2 orang, yang bukan keluarga / pasangan. Ini untuk memberi rasa aman dalam diri jemaat dalam memberi persembahan.

1 Korintus 16: 5-9:


1) ‘Jika diperkenankan Tuhan’ (ay 7).

Semua rencana / keinginan dari Paulus tidak ia paksakan, tetapi ia sesuaikan dengan kehendak Tuhan! Bagaimana dengan rencana / keinginan saudara?


2) Ay 8: “Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta”.

a) Ini dijadikan dasar oleh Calvin untuk mengatakan bahwa surat Korintus yang pertama ini ditulis dari Efesus.


b) Paulus tak merasa perlu pergi ke Yerusalem pada hari Pentakosta (Bdk. Kel 23:16 - “Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang”. ‘Hari raya menuai’ = Pentakosta. Ini adalah salah satu dari 3 hari raya dimana dalam jaman Perjanjian Lama orang Yahudi harus pergi ke Yerusalem).


Ini menunjukkan bahwa ceremonial law (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan) sudah tak berlaku lagi.


Efesus 2:15 - “sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera”.


3) Ay 9: “sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang”.


a) Ay 9a: ‘sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting’. Terjemahan ini tak terlalu tepat.

NIV: ‘because a great door for effective work has opened to me’ (= karena sebuah pintu yang besar untuk pekerjaan yang efektif telah terbuka bagiku).

NASB: ‘for a wide door for effective service has opened to me’ (= karena sebuah pintu yang lebar untuk pelayanan yang efektif telah terbuka bagiku).


1. Jadi ay 9a ini berbicara tentang ‘pintu yang terbuka’ bagi Paulus sehingga ia bisa melakukan pelayanan. Bandingkan dengan kedua ayat di bawah ini:

2Kor 2:12 - “Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana”.


Kol 4:3 - “Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan”.


Kalau kita membandingkan ay 9a ini dengan 2Kor 2:12 dan Kol 4:3 maka bisa kita lihat bahwa:

a. Allah membuka pintu untuk pelayanan! Tetapi awas, tidak setiap pintu yang terbuka berasal dari Tuhan! Contoh: Yunus (Yunus 1:3), Daud (2Sam 7). Karena itu, kalau ada pintu yang terbuka, gumulkan lebih dulu supaya saudara tahu siapa yang membuka pintu itu.

b. Kita harus berdoa agar Allah membuka pintu untuk pelayanan. Pernahkah saudara berdoa supaya Allah memberikan pelayanan kepada saudara?


2. Ada pelayanan yang efektif dan ada yang tidak. Memang tak mudah membedakan ini, dan tak selalu kita bisa membedakan. Tetapi ada saat-saat dimana kita bisa membedakan, dan kita harus memilih pelayanan yang efektif.


Illustrasi: ada banyak pelayanan yang bisa diibaratkan seperti orang naik kuda goyang. Banyak pergerakan tetapi tak ada kemajuan apapun!


b) Ay 9b: ‘sekalipun ada banyak penentang.

NASB: ‘adversaries’ (= musuh-musuh).

NIV: ‘who oppose me’ (= yang menentang aku).

Ini menunjukkan bahwa dimanapun kita melakukan pelayanan yang Tuhan kehendaki, pasti akan ada musuh / oposisi! Misalnya:

dalam kitab Nehemia pembangunan tembok Yerusalem dilawan oleh banyak orang.


Paulus dan rasul-rasul lain juga dimusuhi banyak orang dalam pelayanan mereka.

Yesus sendiri yang juga dimusuhi banyak orang.


Karena itu, pada saat hal seperti itu terjadi, jangan menjadi kecewa, lemah, kecil hati, putus asa dsb. Ingat kata-kata Yesus dalam Yoh 15:18-20 - “(18) ‘Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. (19) Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. (20) Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firmanKu, mereka juga akan menuruti perkataanmu”.


Sering ada orang yang mundur dari pelayanan dengan alasan bahwa dalam gereja ada orang-orang yang tidak senang dengan dia. Ini betul-betul salah, karena dalam pelayanan yang sesuai kehendak Tuhan, pasti ada orang-orang yang digunakan oleh setan untuk menyerang kita.


Justru kalau dalam pelayanan saudara relatif tidak ada musuh atau problem, maka saudara mesti mencurigai pelayanan itu sebagai tidak datang dari Tuhan.


c) Jadi alasan yang menyebabkan Paulus tetap tinggal di Efesus sampai Pentakosta (ay 8) adalah:

1. Karena ia mau menggunakan pintu yang terbuka itu!

Ingat, tak selalu pintunya terbuka! Karena itu, harus digunakan mumpung terbuka! Jangan menjadi orang yang menyia-nyiakan waktu! Waktu yang sudah berlalu tak akan kembali lagi! Bdk. Yoh 9:4 - “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja”.

2. Supaya setan / para penentang itu tak bisa memanfaatkan kesempatan pada saat Paulus absen.

I KORINTUS 16:10-24

1 Korintus 16:10-18:


1) Ay 10-11: di sini Paulus memberikan beberapa pesan tentang sikap mereka terhadap Timotius yang akan datang ke Korintus:


a) Mereka harus berusaha supaya Timotius berada di tengah-tengah mereka tanpa takut (ay 10a). Rupa-rupanya Timotius adalah orang yang penakut / rendah diri, dan karena itu Paulus berpesan supaya jangan mereka membuatnya takut.

Penerapan: kalau saudara berhadapan dengan orang yang minder / rendah diri, apakah saudara justru membuatnya makin takut / makin rendah diri?


b) Mereka tidak boleh menganggap rendah Timotius (ay 11a).


NIV: ‘refuse to accept’ (= menolak untuk menerima). Ini terjemahan yang kurang tepat.

NASB: ‘despise’ (= menghina / merendahkan).


Pesan ini penting sekali, karena manusia cenderung untuk membanding-bandingkan hamba-hamba Tuhan. Timotius yang lebih muda tentu kalah dibandingkan dengan Paulus, sehingga bisa saja mereka lalu merendahkan Timotius.

Penerapan: kalau seseorang itu betul-betul adalah hamba Tuhan, sekalipun ia masih muda (lebih muda dari hamba Tuhan yang lama, bahkan lebih muda dari saudara), jangan sekali-kali menganggapnya rendah!


Pesan ini mempunyai pasangan, yaitu 1Tim 4:12a dimana Paulus berpesan kepada Timotius sebagai berikut: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda”.


NIV: ‘Do not let anyone look down on you because you are young’ (= Jangan biarkan siapapun menganggap engkau rendah karena engkau muda).

Jadi, hamba Tuhan yang muda, apalagi yang penakut / rendah diri, harus berusaha supaya tidak dianggap rendah oleh siapapun. Tetapi ingat bahwa ini bukan untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan Tuhan / pelayanannya.

Caranya adalah dengan:

hidup saleh (1Tim 4:12b - “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”).

belajar Kitab Suci (1Tim 4:13 - “Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci”). 

giat melayani (1Tim 4:13-14 - “(13) Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah ... dalam membangun dan dalam mengajar. (14) Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua”).


Pesan pertama (ay 10a) dan pesan kedua ini (ay 11a) berhubungan. Kalau mereka menganggap rendah Timotius, maka besar kemungkinannya ia akan merasa takut. Karena itu, kalau saudara tak ingin membuat orang yang rendah diri menjadi takut, janganlah menganggap rendah orang itu.


c) Mereka harus menolong Timotius supaya bisa melanjutkan perjalanannya dengan selamat (ay 11b).


Mereka harus melakukan semua ini untuk Timotius karena Paulus berkata bahwa Timotius adalah orang yang ‘mengerjakan pekerjaan Tuhan, sama seperti aku’ (ay 10b).

Ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari bagian ini:


a. Kata-kata ‘sama seperti aku’ menunjukkan bahwa Paulus adalah orang yang rendah hati. Ia tak menganggap bahwa pekerjaan yang ia lakukan lebih besar / lebih penting dari pekerjaan yang dilakukan oleh Timotius.


b. Di sini Paulus memberikan rekomendasi yang positif tentang Timotius. (bdk. ay 15b-16 dimana Paulus lagi-lagi memberikan rekomendasi positif tentang Stefanus dan keluarganya).


Adalah sesuatu yang baik untuk memberikan rekomendasi yang positif tentang seorang hamba Tuhan / orang kristen tertentu, asal kita tidak sekedar ngecap. Ingat bahwa memberikan rekomendasi positif tentang orang yang brengsek, bukan hanya merupakan dusta, tetapi juga menyesatkan! Kalau saudara melihat pada Paulus, maka pada saat dibutuhkan, Paulus tak segan-segan memberikan rekomendasi yang negatif, seperti dalam 1Tim 1:20 dan 2Tim 4:10a,14-15.


2) Ay 12: Paulus berbicara tentang Apolos.

Mungkin orang Korintus beranggapan bahwa Apolos tak mau datang ke Korintus karena Paulus melarangnya. Untuk meluruskan anggapan yang salah itu, Paulus lalu mengatakan bahwa ia bahkan telah mendesak Apolos untuk pergi ke Korintus, tetapi Apolos sendiri yang tidak mau.


Tak diketahui dengan pasti apa sebabnya Apolos tak mau pergi ke Korintus. Tetapi ada penafsir yang memperkirakan karena adanya partai-partai di Korintus, yang salah satunya menjadi ‘pengikut Apolos’ (1Kor 1:12).


Ketidak-mauan Apolos mentaati Paulus ini menunjukkan bahwa pada abad pertama, rasul sekalipun tidak mempunyai hak untuk menjadi penguasa / diktator dalam gereja. Ini merupakan suatu pelajaran penting untuk setiap orang, yang karena alasan apapun, bersikap sebagai diktator dalam gereja.


3) Ay 13-14: di sini Paulus memberikan sederetan pesan:


a) Berjaga-jagalah (ay 13).

Nasehat / perintah untuk berjaga-jaga sering diberikan dalam Kitab Suci, mungkin karena:

manusia mempunyai kecenderungan untuk ‘santai’ dalam hal rohani.

setan sering menggoda supaya kita bersikap ‘santai’.

Penerapan: berjaga-jagalah terhadap kedagingan kita yang condong kepada dosa, pada hal-hal duniawi, dan pada serangan setan!

  

b) Berdirilah teguh dalam iman (ay 13).

Saudara tak mungkin bisa teguh dalam iman, kalau saudara tak banyak belajar / membaca Firman Tuhan. Karena itu rajinlah dalam bersaat teduh, dan dalam Pemahaman Alkitab.


c) Bersikaplah sebagai laki-laki (ay 13).

Artinya: harus berani seperti laki-laki.

NIV: ‘be men of courage’ (= jadilah laki-laki yang berani).

Orang kristen tak seharusnya menjadi orang yang terus kuatir / menjadi penakut.


Penerapan: apakah saudara selalu takut untuk melayani, untuk memberitakan Injil, untuk sharing, dsb? Apakah saudara sering merasa takut kepada setan? Ingat bahwa kita harus waspada terhadap setan, tetapi bukannya takut!


d) Jadilah kuat (ay 13).

Ay 13: Dan tetap kuat.

NIV/NASB: ‘Be strong’ (= Jadilah kuat).


e) Lakukan segala pekerjaanmu dalam kasih (ay 14).

Kata-kata ‘segala pekerjaanmu’ seharusnya adalah ‘segala sesuatu’. Bandingkan dengan NIV yang menterjemahkan: ‘Do everything in love’ (= Lakukan segala sesuatu dalam kasih).

Kalau tadi Paulus mengatakan bahwa mereka harus berani, sekarang ia mengatakan bahwa mereka harus kasih. Tidak mudah untuk menggabungkan keberanian dengan kasih, karena orang yang berani seringkali tak mempunyai kasih, dan orang yang kasih seringkali tak mempunyai keberanian. Tetapi, bagaimanapun juga, Paulus memerintahkan supaya mereka berani, dan sekaligus kasih!


4) 1 Korintus 16:15-18: Paulus berbicara tentang Stefanus dan keluarganya.


a) Stefanus.

KJV/RSV/NIV/NASB: Stephanas.

Karena itu, jangan mengacaukan orang ini dengan Stefanus yang mati dirajam dalam Kis 7.

 

b) Paulus menyebut Stefanus dan keluarganya sebagai:


’orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya’ (ay 15b).

NASB/Lit: ‘the first-fruits of Achaia’ (= buah pertama dari Akhaya).

Dalam Kitab Suci, kata ‘buah’ secara simbolis bisa menunjuk pada kehidupan / perubahan hidup, tetapi bisa juga menunjuk pada hasil pelayanan / penginjilan.


orang-orang yang ‘telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus’ (ay 15c).

Ini merupakan alasan yang menyebabkan Paulus menyuruh orang Korintus untuk mentaati mereka (ay 16) dan menghargai mereka (ay 18). Bdk. 1Tim 5:17 - “Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar”.

Ay 17-18a ditambahkan oleh Paulus supaya orang Korintus mau mentaati dan menghargai Stefanus dan keluarganya.


Penerapan: siapa orang yang saudara taati / hormati secara khusus? Yang mempunyai jabatan tinggi, kaya, pandai, ganteng / cantik? Atau yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan?

1 Korintus 16: 19-24:


Salam.


1) Ay 19:


a) Bahwa Paulus menyertakan salam dari jemaat di Asia, dan dari Priska dan Akwila, menurut Calvin menguatkan pandangan bahwa surat Korintus yang pertama ini ditulis dari Efesus, karena Efesus terletak di Asia, dan Priska dan Akwila memang tinggal di Efesus (Kis 18:19).


b) Ayat ini juga menunjukkan adanya gereja di rumah Priska dan Akwila di Efesus. Kalau kita melihat Ro 16:3-5 maka terlihat juga bahwa pada saat Priska dan Akwila mempunyai rumah di Roma, mereka juga menggunakannya sebagai gereja.


Ini menunjukkan bahwa:


dimanapun mereka berada, mereka menggunakan rumah mereka untuk Tuhan! Mereka sadar bahwa rumah itu diberikan oleh Tuhan, dan karena itu mereka harus menggunakannya untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan.

Penerapan: Sadarkah saudara bahwa rumah saudara adalah pemberian Tuhan? Maukah saudara menggunakan rumah saudara untuk kemuliaan Tuhan? Maukah saudara menyediakan rumah saudara untuk Persekutuan Rumah Tangga gereja saudara?


orang-orang kristen abad I tidak berbakti di gedung gereja, tetapi di rumah-rumah biasa. Yang penting memang bukanlah tempatnya / bangunannya, tetapi orang-orangnya, kebaktiannya, pelajarannya dsb. Karena itu janganlah mengecam / menolak kebaktian-kebaktian yang diadakan di gedung bioskop, restoran, hotel, rumah biasa dsb. Juga janganlah ‘merasa belum berbakti’ kalau saudara belum berbakti di gedung gereja.


2) Ay 20:

Di sini Paulus berbicara tentang cium kudus sebagai salam. Para penafsir menganggap bahwa ini merupakan tradisi Yahudi yang dibawa ke dalam gereja. Tetapi akhirnya tradisi ini hilang, mungkin karena:

ada banyak penyalahgunaan.

ini menjadi bahan fitnahan dari orang-orang kafir.


3) 1 Korintus 16: 21:

Terjemahan Kitab Suci Indonesia kurang jelas.

NIV: “I, Paul, write this greeting in my own hand” (= Aku, Paulus, menulis salam ini dengan tanganku sendiri).


Jadi, dari terjemahan NIV itu terlihat bahwa yang ditulis oleh Paulus sendiri adalah salamnya saja (bandingkan dengan 2Tes 3:17 Kol 4:8), sedangkan seluruh surat itu ditulis oleh seorang jurutulis (bandingkan dengan Ro 16:22).


Ada orang yang berdasarkan Galatia 6:11 mengatakan bahwa Paulus mempu-nyai problem dengan penglihatannya (mungkinkah ini yang dimaksud dengan duri dalam daging dalam 2Kor 12:7?) sehingga ia harus menggunakan jurutulis. Tetapi salamnya tetap ia tulis sendiri untuk menjaga supaya tak terjadi pemalsuan surat (bandingkan dengan 2Tesalonika 2:2 yang menunjukkan bahwa saat itu sudah ada pemalsuan surat Paulus).


4) 1 Korintus 16:22:


a) Di sini Paulus memberikan kutukan kepada orang yang tidak mengasihi Tuhan! Karena itu kita harus selalu memeriksa diri kita apakah kita masih mengasihi Tuhan atau bahkan bertumbuh dalam kasih kita kepada Tuhan, atau sebaliknya kita telah kehilangan kasih kita yang semula kepada Tuhan!


Untuk memelihara atau bahkan meningkatkan kasih kepada Tuhan, kita harus memelihara persekutuan yang baik dengan Dia, rajin membaca dan belajar Firman Tuhan, banyak berdoa, dan juga mentaati Dia / membuang segala dosa. Maukah saudara melakukan semua itu?


b) Sesuatu yang kelihatannya aneh dalam ayat ini adalah adanya kata ‘Maranata’ pada akhir ay 22.

Kata ‘Maranata’ tak diketahui dengan persis artinya. Ada macam-macam pandangan tentang arti kata ini:

‘Come, O Lord’ (= datanglah, ya Tuhan).

‘The Lord comes’ (= Tuhan datang).

‘At the coming of the Lord’ (= pada kedatangan Tuhan).

‘Until the Lord comes’ (= sampai Tuhan datang).

‘The Lord will come’ (= Tuhan akan datang).


Kesimpulan: sekalipun arti persisnya tak diketahui dengan pasti, tetapi jelas kata itu berhubungan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya.


Sekarang keanehan ayat ini adalah: mengapa Paulus menempatkan kata ‘Maranata’ yang berhubungan dengan kedatangan Yesus yang keduakalinya itu, setelah suatu kutukan terhadap orang yang tidak mengasihi Tuhan? Calvin mengatakan: mungkin pada saat itu merupakan tradisi untuk mengucapkan kata Maranata setelah suatu kutukan, untuk meneguhkan kutukan tersebut. Ini sama seperti orang yang kalau bersumpah, lalu menambahkan kata-kata ‘demi Tuhan’ dan lain sebagainya. Ini dimaksud untuk menambah kesakralan dari sumpah itu.


5) 1 Korintus 16:24: Ada manuscript yang mengakhiri ayat ini dengan kata ‘Amin’, dan ada juga yang tidak.https://teologiareformed.blogspot.com/


Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America

-TAMAT-

Next Post Previous Post