YESUS ADALAH MESIAS YANG DIJANJIKAN

Pada bagian ini dijelaskan tentang definisi, konsep tentang Mesias, Tuhan Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
YESUS ADALAH MESIAS YANG DIJANJIKAN
gadget, otomotif, bisnis
Definisi Kata ’Mesias’ berasal dari bahasa Aram ’mesyiha’ dan bahasa Ibrani ’hamasyiah’ yang memiliki arti ’yang diurapi’. Dalam Perjanjian Baru, kata yang memiliki arti yang sama dengan Mesias adalah ’Khristos’.

Bagi orang Yahudi, Mesias adalah orang yang dipilih dan diurapi Allah untuk memimpin Israel, khususnya yang berasal dari dinasti Daud. Meskipun kata ’Mesias’ pernah dipergunakan untuk seorang imam besar (Imamat 4: 3, 5), tetapi kata ’Mesias’ paling sering menunjuk kepada Raja-raja (1Samuel 10: 1; 2Samuel 2: 4; 1Raja-raja 1: 39). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah ’Mesias’ mengarah kepada raja keselamatan yang akan datang (2 Samuel 7: 1-17)

Konsep tentang Mesias

Kejadian 2: 16-17 menjelaskan bahwa Allah melarang Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, dikarenakan Allah sendiri adalah satu-satunya pihak yang berhak menetapkan manakah hal yang baik dan manakah hal yang jahat, manakah hal yang benar dan manakah hal yang salah. Allah adalah satu-satunya sumber moral manusia.

Setelah mengetahui perintah tersebut, Adam dan Hawa lebih memilih untuk melanggar perintah Allah tersebut. Dengan memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat tersebut, Adam dan Hawa secara tidak langsung ingin mengatakan bahwa mereka tidak membutuhkan Allah sebagai sumber moral manusia. Adam dan Hawa ingin menetapkan sendiri manakah hal yang baik dan manakah hal yang jahat menurut pandangan sendiri. Manusia tidak ingin tunduk kepada pengaturan moral dari Allah, manusia tidak ingin tunduk kepada Allah, manusia ingin menjadi Allah (Kejadian 3: 5).

Ancaman Allah bahwa jika Adam memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat maka adalah kematian, sungguh-sungguh terjadi. Kematian yang dialami oleh manusia sebagai hukuman akibat dosa, yaitu:

Pertama, Kematian rohani yaitu terputusnya relasi manusia yang berdosa dengan Allah yang maha kudus. Allah yang maha kudus tidak mungkin menjalin relasi dengan manusia yang telah jatuh dalam dosa. Manusia menjadi seteru/musuh Allah karena keberdosaan manusia (Roma 5: 10).

Kedua, penderitaan dalam hidup. Saat penciptaan, Allah tidak menciptakan penderitaan dalam hidup manusia. Setelah kejatuhan manusia dalam dosa, berbagai macam penderitaan mulai masuk dalam hidup manusia, mulai adanya penyakit, permasalahan hidup, dan lain-lain (Kejadian 3: 14, 16-19).

Ketiga, kematian jasmani. Dosa juga berakibat pada terpisahnya tubuh dari jiwa/roh (Kejadian 3: 19). Kematian jasmani merupakan fakta yang tidak terelakkan di sepanjang jaman oleh setiap orang. Berbagai penemuan mutakhir dapat dihasilkan, tetapi kematian merupakan misteri yang tidak dapat dihindari oleh siapapun juga.

Keempat, kematian kekal. Hukuman Tuhan atas dosa yang paling puncak adalah kematian kekal di neraka (Roma 6: 23a ). Kematian jasmani hanya berlangsung selama dunia ini ada, tetapi kematian kekal merupakan hukuman dosa yang paling puncak, dikarenakan kematian kekal berlangsung dalam durasi waktu yang tidak terbatas.

Kejadian 3 menuliskan tentang berbagai hukuman yang harus ditanggung manusia akibat dosanya, tetapi di Kejadian 3: 15, Allah memberi anugerah berupa janji akan adanya keturunan dari perempuan yang akan meremukkan kepala keturunan ular. Janji tersebut adalah janji tentang kehadiran Mesias yang akan menebus manusia yang telah jatuh dalam dosa. Janji tersebut disebut sebagai ’protoevangelium’. Protoevangelium adalah berkat dari Tuhan yang dibungkus dengan penghukuman, di mana hal tersebut menggambarkan kemenangan yang mutlak dari benih perempuan terhadap ular, sesudah konflik antar pihak yang membuat terluka.

Tindakan simbolis yang menggambarkan karya penebusan Mesias bagi manusia berdosa adalah tindakan penyembelihan binatang yang dilakukan oleh Allah untuk membuat pakaian dari kulit hewan bagi Adam dan Hawa demi menutupi rasa malu akibat keberdosaan mereka (Kejadian 3: 21). Harus ada darah yang tercurah demi penebusan manusia berdosa. Setelah pemberian protoevangelium tersebut di Kejadian 3: 15, Allah terus mengulang dan memperjelas tentang janji Mesias tersebut pada jaman Perjanjian Lama.

Dalam Perjanjian Lama, Mesias digambarkan sebagai keturunan Daud yang membawa damai sejahtera (Yesaya 11: 1-9), raja bijaksana yang menjalankan kebenaran dan keadilan (Yer. 23: 5-6), gembala yang akan menggembalakan umat (Yehezkiel 34: 23- 24), dan raja yang melenyapkan kerajaan-kerajaan dunia yang lalim (Daniel 7: 13- 14).

Yesus adalah Mesias yang Dijanjikan

Perjanjian Lama memuat sekitar 300 nubuat tentang kedatangan Mesias. Yesus adalah pribadi Mesias yang dijanjikan di dalam Kejadian 3: 15. Nubuat tentang kehadiran Yesus Kristus, sang penyelamat, yaitu:

Pertama, Nubuat tentang kelahiran Yesus Kristus. Nubuat tentang kelahiran Yesus Kristus terkait dengan nubuat tentang tempat kelahiran-Nya (Mika 5: 1), tentang kelahiran-Nya dari anak dara (Yes. 7: 14), dan dalam batas-batas tertentu tentang waktu kelahiran-Nya, yaitu sebelum pemerintahan Yahudi dihancurkan (Kejadian 49: 10). Nubuat tentang kelahiran Yesus ini menarik, karena tidak pernah ada manusia yang kelahiran-Nya telah diberitahukan ribuan tahun sebelumnya, selain itu nubuat tentang kelahiran Yesus Kristus melalui seorang anak dara merupakan keajaiban medis yang tidak pernah bisa dijelaskan oleh teori kedokteran apa pun juga.

Kedua, nubuat tentang pribadi Tuhan Yesus. Nubuat tentang pribadi Yesus Kristus terkait dengan kemanusiaan Yesus (Kejadian 3: 15), keilahian-Nya (Yes. 7: 14) dan serta gelar Imanuel yang dimiliki oleh-Nya (Yesaya 7: 14). Gelar Imanuel yang dimiliki oleh Yesus Kristus merupakan perwujudan nyata keberadaan Allah yang menyertai manusia di dalam diri Yesus Kristus.

Ketiga, nubuat tentang kehidupan Yesus Kristus. Nubuat tentang kehidupan Yesus Kristus terkait dengan adanya Yohanes Pembaptis yang membuka jalan bagi Yesus Kristus (Mal. 3: 1; Yesaya 40: 3), jabatan raja, imam dan nabi (Ulangan 18: 15-18; Zak. 6: 13), serta juruselamat dan pelepas bagi umat-Nya (Zak. 9: 9). Nubuat tentang kehidupan Yesus Kristus sangat menarik, sebab kedatangan Yesus Kristus didahului oleh pembuka jalan yang menyiapkan pelayanan Yesus Kristus. 

Selain itu jabatan Yesus Kristus sebagai raja, imam, dan nabi adalah perwujudan sempurna 3 jabatan yang di Perjanjian Lama hanya dimiliki secara terpisah oleh individu-individu tertentu. Jabatan raja merujuk pada keberadaan Yesus Kristus sebagai pemilik otoritas mutlak di surga dan di bumi. Jabatan imam merujuk pada keberadaan Tuhan Yesus yang mewakili umat kepada Allah Bapa dengan membawa darah-Nya sendiri. Jabatan nabi merujuk pada keberadaan Tuhan Yesus yang bukan sekedar menyampaikan Firman Allah kepada umat, melainkan secara eksistensial, Yesus Kristus adalah Firman (logos/Firman yang menjadi daging).

Catatan: Seperti dalam Perjanjian Lama, Mesias atau Kristus adalah Orang yang diurapi yang mempunyai jabatan dan peran sebagai Raja, Imam dan Nabi.

Sebagai Raja yang bersifat Rohani, Mesias/Kristus berkuasa mengampuni dosa (Markus 2:10;10:45), menghakimi orang berdosa (Matius 25:31-36).

Sebagai Imam, Dia menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, Dia mempersembahkan kurban karena dosa bahkan Dia sendiri adalah kurban yang kekal (Ibrani 3:4; 4:14; 5:5; 6:20; 7:26). Dia pendoa syafaat bagi umat-Nya, Dia memberkati umat-Nya atas nama Allah. Dia Tuhan atas Hari Sabat (Lukas 6:5).

Sebagai Nabi, telah dinubuatkan dalam Ulangan 18:15 sebagaimana juga tertulis dalam Kisah Para Rasul 3:22-23. Kristus sendiri berbicara bahwa Dia adalah seorang Nabi (Lukas 13:33). Dia membawa berita dari Bapa-Nya (Yohanes 8:26-28), Dia menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan akhir zaman (Matius 24:3-35), Dia berbicara dengan otoritas, berbuat mukjizat, dan masih banyak yang lain

Keempat, nubuat tentang kematian Yesus Kristus. Nubuat tentang kematian Yesus Kristus terkait dengan peristiwa Yesus Kristus yang dikhianati (Mazmur 41:10), difitnah (Mazmur 35: 11), diludahi (Yes. 50: 6), mati demi menyelamatkan umat-Nya (Yesaya 53; Mazmur 22), serta tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan (Mazmur 34: 21). 

Nubuat tentang kematian Yesus Kristus ini menakjubkan, karena tidak pernah ada orang yang sebelum kelahirannya telah dinubuatkan tentang kematiannya. Selain itu, kematian Yesus Kristus juga berbeda dengan kematian orang-orang pada umumnya, sebab kematian orang-orang pada umumnya merupakan kematian akibat kejatuhan Adam dan semua manusia dalam dosa, sedangkan kematian Yesus Kristus adalah kematian yang menanggung dosa manusia dan memiliki kuasa untuk menyelamatkan manusia berdosa

Kelima, nubuat tentang kebangkitan Yesus Kristus. Nubuat tentang kebangkitan Yesus Kristus terkait dengan peristiwa Yesus Kristus yang bangkit dari kematian (Mazmur 16: 10; Yesaya 53: 10), serta kemenangan-Nya atas dosa dan kuasa jahat (Mazmur 22: 23; Mazmur 118: 22-24). Nubuat tentang kebangkitan Tuhan Yesus adalah peristiwa menakjubkan, sebab di sepanjang sejarah dunia, tidak pernah ada pribadi yang mati dan kemudian dapat bangkit dengan kuasa-Nya sendiri. Hanya pribadi adikodrati yang dapat melakukan tindakan supranatural. Selain itu, kebangkitan Yesus Kristus menunjukkan bahwa maut dan iblis tidak berdaya melawan Yesus Kristus

Keenam, nubuat tentang kemuliaan Yesus Kristus. Nubuat tentang kemuliaan Tuhan Yesus terkait dengan peristiwa Tuhan Yesus yang datang sebagai raja kemuliaan (Maz. 24; Yesaya 4: 2a ), serta memiliki kekuasaan yang kekal (Dan. 7: 14). Nubuat tentang kemuliaan Yesus Kristus juga spesial, sebab nubuat tersebut menunjukkan tentang identitas Yesus Kristus. Yesus Kristus memiliki kemuliaan dari diri-Nya sendiri, meskipun ada manusia yang tidak memuliakan Yesus Kristus, tetapi hal tersebut sama sekali tidak mengurangi atau menghilangkan kemuliaan yang ada pada diri Yesus Kristus. Kemuliaan yang ada pada diri Yesus Kristus tidak bergantung pada diri manusia yang memuliakan-Nya. Yesus Kristus tetap memiliki kemuliaan dulu, sekarang, dan selamanya.

Beberapa bukti bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, yaitu:

Pertama, berdasarkan penegasan dari Allah Bapa. Allah Bapa memberi penegasan langsung dari surga berupa tanda supranatural bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, hal tersebut tampak pada peristiwa pembaptisan Yesus Kristus (Matius 3: 16-17) dan peristiwa transfigurasi Yesus Kristus (Matius 17: 5).

Kedua, berdasarkan pengakuan dari Yesus Kristus. Pengakuan Yesus Kristus bahwa mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya adalah penggenapan nubuat tentang Mesias yang mengadakan mukjizat di Yesaya 35: 5-6 (lih. Matius  11: 4-5). Mukjizat-mukjizat mesianik yang dilakukan oleh Yesus Kristus merupakan tindakan simbolis sang Mesias yang membebaskan manusia dari dosa dan akibatnya.

a). Pengakuan Yesus Kristus kepada para murid bahwa mesiaslah yang menjadi pemimpin bagi para murid (Matius 23: 10). Tindakan Yesus Kristus tersebut tepat dilakukan, karena memang adalah Yesus adalah Mesias.

b). Pengakuan Yesus kepada perempuan Samaria adalah Mesias (Yohanes 4: 25-26). Penggunaan ’air’ sebagai point of contact dalam pembicaraan antara Yesus dengan perempuan Samaria tersebut menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah Air Hidup yang dapat menyelesaikan permasalahan dahaga rohani dari manusia berdosa.

c). Pengakuan Tuhan Yesus kepada orang-orang Yahudi bahwa mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya adalah tanda bahwa Ia adalah Mesias (Yohanes 10:24-26). Hal tersebut yang membedakan antara Yesus Kristus dengan para ahli Taurat dalam pengajaran-Nya, dimana Yesus mengajar disertai dengan tanda-tanda mujizat yang menunjukkan kemesiasan-Nya (Markus 1: 22).

d). Jawaban Yesus Kristus kepada Imam Besar bahwa diri-Nya adalah Mesias (Markus 14: 61-62). Perkataan Yesus Kristus tersebut menunjukkan tentang siapa diri-Nya dan dari mana asalNya.

e). Pemberitahuan sebelumnya kepada para murid bahwa Mesias harus menderita, mati dan bangkit semua hal itu tergenapi dalam diri Yesus Kristus (Lukas 24: 46-48). Hal tersebut menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang telah dijanjikan

Ketiga, berdasarkan pelayanan Yesus Kristus. Mujizat yang dilakukan oleh Yesus Kristus dicatat dalam Alkitab bertujuan agar para pembaca mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias (Yohanes 20: 30-31). Hikmat dan mukjizat yang dilakukan oleh Yesus Kristus tidak mungkin dimiliki oleh manusia biasa (Markus 6: 2).

Keempat, berdasarkan informasi dari malaikat.

a). Malaikat memberikan informasi kepada Yusuf bahwa anak yang dikandung Maria berasal dari Roh Kudus, dan Yusuf menamakan anak itu Yesus, sebab anak tersebut menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Matius 1: 18-21). Nubuat yang disampaikan oleh malaikat tersebut menjelaskan bahwa Yesus adalah Mesias.

Baca Juga: Arti Kemesiasan Yesus Dalam Alkitab

b). Malaikat memberikan informasi kepada Maria yang mengandung dari Roh Kudus, dan anak yang dilahirkan dikaruniakan tahta Daud (Lukas 1: 30-35). Hal tersebut merupakan penggenapan tentang Mesias yang berasal dari keturunan Daud (Yesaya 11: 10; Yeremia 23: 5).

c). Malaikat memberikan informasi kepada para gembala bahwa Juru selamat telah lahir di kota Daud (Lukas 2: 10-12). Berita tentang kelahiran Mesias tersebut membawa kesukaan bagi seluruh bangsa.

Kelima, berdasarkan pengakuan manusia.

a). Roh Kudus menyatakan bahwa Simeon meninggal sebelum melihat Mesias dan Simeon bersaksi tentang Yesus adalah Mesias yang dijanjikan oleh Allah (Lukas 2: 25-32). b). Nubuat dari nabi Hana bahwa Tuhan Yesus memberikan kelepasan untuk Yerusalem (Lukas 2: 36-38).

b). Kesaksian Yohanes Pembaptis bahwa dirinya bukanlah Mesias, melainkan Yesus adalah Mesias (Yohanes 3: 28; 1: 29-31).

c). Kesaksian Andreas kepada Simon Petrus yang telah menemukan Mesias (Yohanes 1: 41). d). Pengakuan Simon Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16: 15-16). d). Para murid Yesus Kristus yang telah bersama-Nya memberitakan bahwa Yesus adalah Mesias (Kisah Para Rasul 5: 42).

e). Filipus, Paulus, dan Apolos memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Mesias (Kisah Para Rasul 8: 5; 17: 2-3; 18: 28). https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post