MEMUJI KEBESARAN ALLAH DALAM PENYEMBAHAN

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

Menurut profesor J.I. Packer, pengetahuan akan kebesaran Allah merupakan pengetahuan yang tidak dimiliki oleh orang Kristen pada masa kini. Itulah salah satu alasan mengapa iman kita begitu rapuh dan penyembahan kita lemah. Orang modern sekalipun menghargai ide yang besar tentang diri sendiri, hanya memiliki ide yang sedikit tentang Allah. Ketika seseorang yang berada di gereja, apalagi mereka yang di jalanan, memakai kata “Allah” pikirannya jarang bertitik tolak dari pemahaman akan kebesaran Allah.
MEMUJI KEBESARAN ALLAH DALAM PENYEMBAHAN
gadget, otomotif, bisnis
“But this is knowledge which Christians today largely lack: and that is one reason why our faith is so feeble and our worship so flabby. We are modern people, and modern people, though they cherish great thoughts of themselves, have as a rule small thoughts of God. When the person in the church, let alone the person in the street, uses the word God, the thought is rarely of divine majesty.” (Knowing God With Study Guide, p. 108).

Memperhatikan penjelasan Packer tersebut maka saya tidak heran ketika mengetahui bahwa saat saya membahas tentang kebesaran Allah ada orang yang pernah berbicara kepada saya bahwa apabila kita menyebut Allah dengan sebutan “Allah yang besar” atau “Allah maha besar” bukankah itu sama artinya kita menyebut Allah yang dipercayai oleh agama lain. (Tentu saja yang ia maksudkan adalah Allah umat Muslim, karena salah satu ungkap terkenal dari umat Muslim adalah “Allahu akbar”).

Jelaslah ada kesalahpahaman atau distorsi dari pernyataan tersebut di atas yang menyimpulkan bahwa saat menyebut Allah dengan sebutan “Allah yang besar” atau “Allah Maha besar” itu sama artinya dengan menyebut Allah agama lain.

Karena itu sangat penting bagi untuk memahami ajaran tentang kebesaran Allah ini setidaknya karena dua alasan ini.

Pertama, secara doktrinal ada banyak bagian dalam Alkitab yang menyatakan Allah kita adalah Allah yang besar yang mengacu kepada Allah yang benar. Misalnya, dalam Mazmur 96:4 tertulis, "Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala allah.”. Demikian juga dalam Mazmur 95:3 tertulis “Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala Allah.” Pernyataan "Tuhan maha besar" tersebut secara teologis menunjuk pada keunggulan dan supremasi Allah atas segala sesuatu dan ketidak bergantungan-Nya pada sesuatu di luar diri-Nya. Karena itu sangat penting bagi kita untuk menyelidiki tema ini lebih lanjut.

Kedua, secara praktis ungkapan “Allah yang besar” adalah ungkapan yang paling sering diucapkan orang Kristen khususnya saat memuji dan menyembah Tuhan dalam Ibadah. Bahkan J.I. Packer menyatakan, “Insting kepercayaan dan penyembahan orang Kristen di stimulasi dengan sangat kuat oleh pengetahuan tentang kebesaran Tuhan.”

“The Christian’s instincts of trust and worship are stimulated very powerfully by knowledge of the greatness of God.” (Knowing God With Study Guide, p. 108).

Jadi, merupakan hal yang ironis apabila ungkapan "Tuhan itu besar" ini dianggap sebagai pujian kepada allah lain, sementara Alkitab dengan jelas menegaskan kebenaran tersebut.

Ada banyak ayat di Alkitab berupa ajakan atau perintah bagi kita untuk memuji kebesaran Allah.

1. Memuji Kebesaran nama-Nya (Mazmur 35:2740:17; 70:4; 71:19; 84:1; 95:3; 96:4; 99:2-3; 135:5; 145:3).
2. Memuji kebesaran keajaiban, pekerjaan dan perbuatan Allah (Wahyu 11:17; Mazmur 86:10; 92:5; 111:2; 136:4; 1 Petrus 2:9).
3. Memuji kebesaran kasih, rahmat dan setia Allah Allah (Efesus 2:4; 1 Petrus 1:3;1 Yohanes 3:1; Mazmur 86:13; 103:11; 106:7,45; 145:8).
4. Memuji kebesaran janji-janji Allah (2 Petrus 1:4).
5. Memuji kebesaran kebajikan Allah (Mazmur 145:7).
6. Memuji kekuatan, kebijaksanaan dan keperkasaan Allah (Mazmur 147:5; 150:2).
7. Memuji kebesaran kemuliaan Allah (Mazmur 139:5: Titus 2:13).
8. Memuji kebesaran keselamatan dari Allah (Mazmur 18:50; 1 Petrus 1:3; Yohanes 3:16).
9. Memuji kebesaran Allah sebagai Raja atas seluruh bumi (Mazmur 47:2).

Satu kali saja suatu kebenaran dinyatakan dengan jelas di dalam Alkitab maka kebenaran itu harus kita terima dengan penuh keyakinan, apalagi bila pernyataan itu diberikan berulang-ulang kali, seperti kebenaran tentang sifat Allah yang Maha besar.
Next Post Previous Post