7 SYARAT MUTLAK JURUSELAMAT

Pdt. DR. Stephen Tong.

YESUS KRISTUS JURU SELAMAT DUNIA

BAB IV : 7 SYARAT MUTLAK JURUSELAMAT

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. (Kisah Para Rasul 4:12)
7 SYARAT YESUS MUTLAK JURUSELAMAT SATU-SATUNYA
“Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Timotious 2:4-5)
---------------------------------------------------------------
Kisah Para Rasul 4:12 menegaskan bahwa diluar Yesus Kristus tidak ada keselamatan bagi umat manusia, karena di bawah kolong langit ini, kecuali Yesus Kristus, Allah tidak memberikan nama lain kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Dengan demikian Yesus adalah satu-satunya Juruselamat bagi umat manusia.

Ayat 1 Timotious 2:4-5 juga bisa dimengerti: “Allah itu hanya satu, dan dengan demikian Pengantara itu juga hanya satu, yaitu Yesus Kristus, yang Diri-Nya sendiri pernah menjadi manusia.”

Kita telah membicarakan bagaimana para pendiri agama itu banyak, nabi-nabi juga banyak, rasul-rasul juga banyak, tetapi Juruselamat itu hanya satu. Apakah bedanya pendiri agama dengan Juruselamat? Pendiri agama adalah orang-orang yang dilahirkan di dunia, dan akhirnya mereka sendiri sadar bahwa mereka adalah orang berdosa. 

Setelah mereka sadar bahwa mereka orang berdosa, mereka menyadari bahwa dosa itu sedemikian jahat, dosa itu begitu menakutkan, dan dosa itu begitu dahsyat membinasakan. Itu sebabnya mereka kemudian mencari jalan keluar dari dosa. Mereka mencari jalan bagaimana bisa melepaskan diri dari jerat dosa. Mereka bergumul dan bertanya: “Bagaimana saya bisa melepaskan diri dari dosa yang sedemikian mengganggu saya, yang sedemikian mengikat saya, menuding saya di dalam hati nurani saya dan selalu merongrong saya?”. 

Dari sini mereka mulai berpikir, bahwa pasti ada cara untuk bisa berbuat baik. Dan dengan berbuat baik mereka bisa mengganti perbuatan mereka yang jahat. Mereka pikir dengan berbuat jasa yang baru, bisa menutup lubang yang sama. Dari sini, mereka mulai belajar bagaimana bisa berbuat baik dan bagaimana beramal.

A. MANUSIA DAN AGAMA

Pendiri-pendiri agama adalah orang-orang yang agung, karena mereka adalah orang-orang yang tidak mau hidup terus bersalah dan berdosa. Mereka adalah orang yang mau berubah agar bisa berkenan di hadapan Tuhan. Namun demikian, tidak semua agama percaya kepada Tuhan. Buddhisme adalah agama yang ateistis, karena pendirinya, Buddha Sakyamuni sendiri mengatakanm bahwa “di atas langit di bawah bumi, aku sendirilah yang paling hormat.” Yang dimengerti oleh Sakyamunui adalah bahwa di dalam setiap pribadi manusia, yang bernama “aku”, ada sifat Buddha-nya. 

Dan sifat Buddha itulah yang menjadikan manusia paling hormat. Ia tidak mengerti bahwa itu adalah peta dan teladan Allah. Ia hanya mengerti “si aku” yang ada di dalam diri yang mempunyai sifat hormat, sehingga manusia harus berusaha sendiri, harus berjuang untuk mencapai sifat Buddha yang hormat dan sempurna. 

Kalau saya bisa menghilangkan semua nafsu, mengalahkan semua emosi yang kotor, membasmi semua api liar yang timbul dalam pikiranku, hatiku, maka saya akan mencapai Nirwana.Yang disebut Nirwana adalah tempat di mana tidak ada nafsu atau pelampiasan nafsu yang tidak baik. Di situ berhentilah seluruh perjuangan antara yang baik dan yang jahat, berhentilah rongrongan semua nafsu yang liar, berhentilah semua keinginan yang tidak beres. Keinginan-keinginan itu adalah sumber, akar, dan prinsip fondasi dari segala penderitaan.

Pendiri-pendiri agama yang lain, mungkin percaya adanya Allah, karena mereka berani mengatakan bahwa mereka menerima wahyu dari Tuhan Allah. Tetapi, marilah kita melihat bahwa wahyu Tuhan Allah yang benar-benar dari Tuhan Allah tidak mungkin bertentangan dengan wahyu yang benar-benar dari Tuhan Allah juga. Itu sebabnya, kita harus mempelajari agama-agama, sehingga kita tidak terjerumus dan percaya bahwa apa yang sudah kita ketahui, dan hanya itu yang kita ketahui, lalu kita anggap sebagai suatu kebenaran yang mutlak. 

Tuhan Allah bukan memakai satu pribadi, tetapi memakai banyak nabi dan banyak rasul, agar terlihat dengan jelas bahwa wahyu yang satu dengan wahyu yang lain dari Allah yang tunggal itu tidak terjadi konflik atau bertentangan. Wahyu yang benar akan bersifat harmonis dan sungguh-sungguh konsisten dari permulaan sampai akhir. Dari situ kita mendapatkan seluruh cara, rencana, bagaimana Allah mau menyelamatkan manusia.

Kita bersyukur kepada Tuihan, bahwa Allah yang sejati adalah Allah yang mencipta, Allah yang memelihara, dan juga Allah yang menebus manusia. Allah mencipta manusia agar manusia boleh beroleh dan menikmati anugerah, kelimpahan, hikmat, dan kebenaran yang akan dibagikan kepada manusia. 

Manusia dicipta bukan untuk mencari makan atau memeras orang lain. Manusia dicipta bukan untuk memperkaya diri, merugikan orang lain, lalu menjadi orang yang egois, yang hidup secara antroposentris (hanya berpusat pada diri dan mencari keuntungan diri sendiri). Manusia dicipta untuk menikmati Tuhan, mengenal kebenaran, menjalankan kehendak-Nya, dan mewakili Tuhan mengelola seluruh bumi. Membudidayakan apa yang sudah diciptakan. Mandat budaya dan mandat ilmu, tergolong di dalam alasan mengapa manusia dicipta.

Manusia bukan hanya dicipta, tetapi juga diberikan kemungkinan untuk beriman, berpengharapan, dan mengasihi seperti Tuhan Allah. Itu sebabnya, Tuhan yang mencipta manusia, juga adalah Tuhan yang memelihara kita. Dengan demikian, hidup manusia yang bersandar pada anugerah Tuhan bisa terus hadir di hadapan Dia, menunggu sampai akhirnya kita mengenal keselamatan.

Saudara diberi makan, diberi kecukupan, diberi segala kebutuhan. Ini adalah anugerah umum yang memberikan kepada Saudara dan semua manusia perpanjangan hidup, sampai suatu hari Saudara mengenal keselamatan, yang disebut sebagai anugerah khusus. 

Itu sebabnya, orang yang puas dengan anugerah umum tidak lagi mencari anugerah khusus, mau kekayaan tetapi tidak mau Tuhan yang memberi kekayaan; mau sehat tetapi tidak mau Tuhan yang memberi kesehatan; mau hidup enak setiap hari tetapi tidak mau kebenaranTuhan yang memberikan hidup. Orang-orang demikian adalah orang-orang yang tidak mengerti arti hidup dan tidak mengenal wahyu Allah yang sejati. 

Orang yang mau anugerah Tuhan tetapi tidak mau Tuhan, bagaikan orang yang diberi berlian, hanya menyimpan kotaknya, dan membuang berliannya. Celakalah orang yang ketika ia hidup kaya, mulia dan hormat di dunia, tetapi setelah ia mati masuk neraka. Celakalah orang, yang setelah menikmati anugerah Tuhan, akhirnya dibuang oleh Tuhan. Celakalah Saudara, jika Saudara diperkenankan menikmati segala macam materi, tetapi jiwa Saudara tidak diselamatkan.

Yesus Kristus berkata: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Matius 16:26). Apakah untungnya seorang mendapatkan seluruh dunia, tetapi tidak mampu memelihara hidupnya di hadapan Tuhan? Tuhan akan membawa kita ke dalam kekekalan, bukan hanya menempatkan kita di dunia yang sementara ini. Tuhan sudah menyediakan sorga yang abadi dan berkat yang kekal, melalui memberikan hidup yang kekal kepada manusia. 

Di dalam agama-agama, manusia hanya berusaha berbuat baik, supaya mudah-mudahan diterima di sisi Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus tidak memberikan pengharapan kosong sedemikian. Tuhan Yesus berkata: “Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12). 

Karena Kristus hidup, maka Saudara yang percaya akan hidup; karena Kristus adalah terang hidup, maka Saudara yang percaya akan berada di dalam terang yang menghidupkan. Kita bukan mengharapkan suatu hari akan ke sorga, tetapi kita sedang menikmati sorga sekarang dan kita sedang berjalan menuju sorga sekarang, dengan Tuhan Yesus yang menggandeng tangan kita ke sana, karena tangan-Nya adalah tangan yang pernah dipaku untuk menebus dosa kita.

Pendiri-pendiri agama banyak, tetapi Juruselamat hanya satu. Nabi-nabi banyak, tetapi Penebus hanya satu. Rasul-rasul banyak,tetapi yang bisa membawa kita ke sorga hanya satu. Tuhan Yesus berkata di dalam Yohanes 14:L6, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kalimat Tuhan Yesus ini sangat keras dan sangat tegas. 

Kalimat yang seringkali dianggap sebagai kalimat yang terlalu keras, terlalu sempit, eksklusif, dan congkak. Ada orang yang mengatakan, “Bagaimana Yesus bisa mengatakan kalimat yang begitu sombong ini, “Tanpa melalui Aku tidak ada seorang pun yang akan bisa sampai kepada Bapa?”

Seorang pujangga besar abad ke-20, yang bernama C.S. Lewis, pada masa mudanya ia adalah seorang ateis, yang tidak mau ke gereja, dan tidak mau percaya Tuhan. Ketika ia menemukan kalimat Tuhan Yesus ini, ia menemukan secara logika ada empat kemungkinan. Kemungkinan pertama,Yesus adalah orang gila. Kemungkinan kedua, Yesus adalah orang sombong yang tak bermoral. Kemungkinan ketiga, Yesus adalah seorang penipu. Dan kemungkinan keempat, Yesus benar-benar adalah Allah yang berinkarnasi, yang memang layak mengatakan kalimat demikian.

Jadi apakah Yesus seorang penipu? Tidak pernah ada gejala atau tanda apa pun yang bisa memberikan indikasi ke arah itu. Dari setiap perkataan yang Yesus katakan, tidak ada seorang pun yang bisa menemukan ada kalimat yang tidak jujur yang dikatakan oleh-Nya. Apakah Yesus sedemikian sombong, angkuh dan tidak bermoral? Justru fakta membuktikan sebaliknya. 

Di sepanjang hidup-Nya, Yesus sedemikian rendah hati dan sedemikian murah hati. Dia penuh kesucian dan konsisten hidupnya. Apakah Yesus orang gila? Tidak mungkin, karena Yesus memiliki pemikiran-pemikiran yang sedemikian tajam, mempunyai pengajaran yang begitu indah, dan logika yang begitu kuat. Akhirnya C.S. Lewis menulis dalam bukunya, yang membuat saya sangat terkejut, yaitu: “Jika Yesus bukan Allah, lalu siapakah Dia?” Dia menantang manusia, bahkan dirinya sendiri. 

Jika Yesus bukan orang gila, Yesus bukan orang sombong, Yesus bukan pembohong, maka tidak ada kemungkinan lain, kalimat-kalimat-Nya membuktikan bahwa Dia adalah Allah. Jika sebelumnya C.S. Lewis tidak percaya Yesus adalah Allah, kini dia betul-betul sadar bahwa tidak ada kemungkinan lain kecuali Yesus memang benar-benar Allah.

Mungkin Saudara tidak bisa percaya Allah menjadi manusia. Allah itu Allah, dan manusia adalah manusia, bagaimana mungkin Allah menjadi manusia? Tidak tahukah Saudara bahwa Allah memiliki kuasa yang lebih besar dan melampaui siapa pun juga? Tidak ada siapa pun, apalagi manusia, yang berhak membatasi Dia, jika Ia rela datang ke dalam dunia dan mau menjadi manusia. 

Yesus adalah wujud dari Tuhan Allah yang mengunjungi dunia ini. Di dalam pemikiran agama lain, Allah itu sedemikian jauh, yang tidak mungkin kita jangkau, tak terselami, dan begitu tidak relevan dengan kita manusia. Di dalam iman Kristen, di dalam Kristus, Allah sedemikian mencintai kita, sedemikian besarnya kasih-Nya sehingga Ia sendiri datang ke dalam dunia yang Dia cipta untuk melawat kita.

Jikalau saya pergi ke penjara, bukan berarti saya seorang narapidana yang sedang dipenjarakan. Saya bukan narapidana, tetapi saya sering ke penjara. Saya berada di dalam penjara, tetapi berstatus sebagai orang bebas. Saya berada di sana, karena saya mengasihi mereka. Saya mau pergi ke penjara, karena demikian mengasihi mereka, saya ingin memberitakan Injil, memberitakan Kitab Suci kepada mereka.

Di mana-mana saya pergi ke penjara, saya tetap pakai jas dan pakai dasi, saya masuk sebagai pendeta. Tetapi suatu hari, ketika saya pergi ke sebuah penjara, saya diminta untuk menanggalkan jas dan dasi saya, dan diminta mengenakan pakaian penjara. Saat itu saya jengkel sekali, karena saya kuatir difoto, lalu disiarkan bahwa Pdt. Stephen Tong telah berbuat dosa besar dan masuk penjara. 

Pada saat saya memakai baju penjara, bersama-sama dengan petugas, memasuki ruangan kebaktian, baru saya mengerti kebenaran Alkitab di dalam kalimat “yang tidak berdosa, telah dibuat menjadi berdosa, ganti kita.” Sekalipun Dia adalah Allah, tetapi Ia dijadikan dosa, demi menggantikan dosa kita. Dia adalah Yang Tidak Berdosa, suci dan kudus, datang ke dalam dunia dengan daging dan darah di tengah saudara-saudara yang lain. 

Di dalam keadaan bertubuh seperti orang berdosa, Ia ditetapkan untuk mati menggantikan dosa Saudara dan saya. Ketika saya memasuki ruangan itu, saya melihat baju loreng-loreng yang saya kenakan. Saya berpikir bahwa itu adalah pakaian penjahat, pakaian penyamun, mengapa saya bisa jadi seperti ini? Lalu suara dalam hati saya mengatakan: “Sekarang engkau mengetahui bagaimana Anak Allah yaitu Yesus Kristus datang ke dalam dunia, memakai tubuh yang sifatnya seperti orang berdosa.” Itulah kasih. Hanya karena kasih saya rela seperti ini; dan karena kasih yang jauh lebih besar, Kristus rela datang kedalam dunia memakai tubuh manusia. 

Hari itu saya berkhotbah kepada mereka dengan pakaian penjara. Saya berkata kepada mereka: “Saya dan kalian sebenarnya sama-sama orang berdosa. Bedanya, kalian sudah masuk penjara dan saya belum. Saya juga orang berdosa, hanya berbeda dosanya. Kalian mencuri, kalian merampok, saya pernah berbohong ketika kecil, saya juga pernah sombong dihadapan Tuhan. 

Dan di hadapan Tuhan, semua orang berdosa, tidak peduli besar atau kecil, tetapi adalah orang berdosa. Membenci orang lain itu berdosa, menghina orang miskin juga berdosa. Menjilat orang kaya itu dosa, berbohong dan mengatakan yang tidak jujur juga adalah dosa. Jika Saudara menyembunyikan kebenaran, itu pun dosa.”

Kita semua adalah orang berdosa. Dan karena kita semua sudah berdosa dan mengurangi kemuliaan Allah, maka kita semua sudah seharusnya dan sepantasnya dihukum. Tetapi siapakah yang dapat menolong saya? Siapakah yang dapat menghapus dosa saya? Siapakah yang dapat mengganti hutang dosa saya? Siapa yang bisa menebus danmenanggung dosa saya? Hanya Yesus Kristus!

Mengapa Yesus bisa, dan mengapa hanya Yesus? Bukankah ada banyak agama, banyak orang saleh, dan banyak orang yang agung hidupnya? Seperti telah diungkapkan di depan, siapa pun pendiri agama, dia sendiri juga adalah orang berdosa, termasuk orang-orang yang paling agung, paling suci, paling saleh, paling baik, tetap adalah orang berdosa. 

Mereka sendiri sadar dan mengaku bahwa mereka adalah orang berdosa. Semua nabi, semua orang hebat, dan semua pendiri agama, dari mulut mereka sendiri mengaku bahwa mereka bukanlah orang yang sempurna dan tidak berdosa. Itu sebabnya, mereka tidak layak menjadi Juruselamat untuk menggantikan orang berdosa, karena mereka sendiri berdosa.

Tidak ada orang berdosa yang bisa menyelamatkan orang berdosa, karena sebelumnya ia harus menyelamatkan dirinya sendiri. Itu sebabnya, Tuhan tidak memakai agama, karena agama bukan menyelamatkan. Agama hanya mengajarkan agar kita berbuat baik. Namun tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa berbuat baik secara sempurna, seperti yang diajarkan oleh agamanya. 

Maka dengan kata lain, semua ajaran berbuat baik itu sendiri tidak menyelesaikan persoalan dosa manusia dan tidak mampu menyelamatkan manusia. Itu sebabnya, kekuatan manusia untuk menolong manusia adalah mustahil. Itu sebabnya, orang berdosa tidak mungkin bisa menyelamatkan orang berdosalainnya. 

Itu sebabnya, di dunia ini tidak ada keturunan Adam yang boleh danlayak menyelamatkan keturunan Adam yang lain. Yesus Kristus bukan keturunan Adam, melainkan Adam yang kedua (Roma 5:12-21; 1 Korintus 15:22). Adam pertama memberontak, Adam kedua taat; Adam pertama najis, Adam kedua suci; Adam pertama hidup menyendiri dan hidup berpusat pada diri, Adam kedua hidup seluruhnya menaati Allah Bapa yang mengutus Dia menebus orang berdosa.

Adam berada di taman Eden, Yesus berada ditaman Getsemani. Adam berkata, “Bukan kehendak-Mu, melainkan kehendakku.” Di taman Eden, Adam tidak mau mendengar Firman dan kehendak Allah. Ia lebih mau menjalankan kehendaknya sendiri yang taat kepada suara Iblis. Di dalam taman Getsemani Yesus berkata, “Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu jadilah.”

Inilah Kristus, inilah Juruselamat. Yesus berbeda dan melampaui semua nabi, rasul maupun semua pendiri agama. Itu sebabnya, Petrus bisa mengatakan bahwa “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang bisa diberikan, yang olehnya kita bisa diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12). Di bawah kolong langit ini, tidak ada orang kedua yang olehnya kita bisa bertemu dengan Allah semesta alam. Yesus Kristus adalah nama di atas segala pemerintah. Yesus Kristus adalah nama yang diberikan oleh Tuhan Allah, nama yang pada-Nya kita boleh bersandar dan boleh diselamatkan. Puji Tuhan!

B. TUJUH SYARAT JURUSELAMAT

Mari kini kita melihat 7 (tujuh) syarat Yesus menjadi Juruselamat satu-satunya. Kita sangat perlu memperhatikan bagian ini, karena inilah dasar yang kokoh bagi landasan iman Kristen kita.

1. UtusanTunggal

Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat manusia, yang diturunkan dari sorga, bagi seluruh umat manusia.Yesus satu-satunya Juruselamat yang diutus oleh Tuhan Allah untuk datang ke dunia karena Dia adalah Allah. Ini adalah pengutusan yang khusus dan satu-satunya. Pengutusan ini tidak pernah dimandatkan kepada siapa pun selain Yesus. Tuhan Allah tidak pernah mengutus orang lain atau siapa pun juga untuk menjadi Juruselamat manusia.

Mengapa Tuhan Allah tidak mengirimkan malaikat atau orang saleh? Mengapa Tuhan Allah hanya mengirimkan Yesus Kristus? Sekalipun andaikata malaikat memiliki kuasa yang sangat besar, malaikat tetap adalah makhluk yang dicipta. Yang dicipta, bagaimana pun tinggi kedudukannya, tetap adalah makhluk yang terbatas dan berada di dalam lapisan atau wilayah “yang dicipta”. 

Yang dicipta, bagaimana pun tingginya, tidak pernah mungkin menjadi, apalagi melampaui, Pencipta. Yang dicipta itu terbatas, sehingga bagaimana pun berkuasa, tetap kuasa itu terbatas, sehingga tidak ada siapa pun yang mampu dan punya wilayah kuasa cukup untuk menjadi Juruselamat dunia. Maka perlu Tuhan Yesus Kristus. Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Pemahaman ini sulit dimengerti dan diterima oleh orang-orang muslim.

Pertama, orang-orang muslim sulit menerima Kekristenan. 

Mereka bertanya: Mengapa Allah Kristen itu tiga? Mereka mempertanyakan, mengapa Allah bisa mempunyai Anak, dan bagaimana bisa mengampuni dosa? Hal-hal yang paling sulit dimengerti oleh manusia seperti ini telah dijelaskan di dalam Kitab Suci. Alkitab menyatakan bahwa Allah Tritunggal adalah Alah yang tri-Pribadi dengan satu substansi. 

Allah Tritunggal mengirim Pribadi Kedua, Allah Putra ke dalam dunia, sehingga ketika Tuhan Yesus menjalankan tugas sebagai Juruselamat di dunia, sorga tidak kosong. Allah Bapa dan Allah Roh Kudus tetap mempunyai kuasa untuk mengatur alam semesta. Jikalau Allah menjadi manusia dan meninggalkan sorga, sehingga di sorga tidak ada Allah, maka keadaan akan menjadi gawat. 

Inilah kesalahan dari bidat Sabellianisme. Inilah kesalahan penafsiran dari beberapa tokoh seperti Hamran Ambrie, dkk. Mereka mengatakan bahwa Allah Tritunggal itu seperti seorang, yang ketika di kantor menjadi direktur; pada saat pulang, di mobil ia adalah sopir; dan di rumah ia menjadi ayah.

Tritunggal adalah seperti direktur, sopir, dan ayah. Konsep ini salah. Mereka tidak belajar Alkitab dengan baik. Ini adalah bidat atau ajaran sesat Sabellianisme atau Modalisme, yang mengajarkan satu Pribadi dengan tiga peran. Allah Tritunggal adalah Allah satu-satunya, sehingga tidak ada analoginya didalam dunia ciptaan. 

Allah Tritunggal tidak bisa dan tidak boleh dimengerti dengan peranan manusia. Manusia bukan Allah, sehingga manusia tidak bisa memerankan Allah. Maka, jika kita mau mengerti Allah, kita harus mengertinya dari apa yang diwahyukan oleh Allah. Allah adalah Allah yang kekal dan kudus. Allah Tritunggal adalah Allah tiga Pribadi, namun bukan tiga Allah, melainkan satu Allah. Juga bukan satu Pribadi tetapi tiga Pribadi.

Juga ada pertanyaan: Bukankah Allah adalah Allah dan manusia adalah manusia; mengapa Allah bisa menjadi manusia? Kita harus kembali ingat bahwa Alkitab mengatakan manusia dicipta menurut peta teladan Allah. Di dalam diri Allah ada inti sifat kemanusiaan. Itulah kita mengatakan bahwa Kristus datang ke dalam dunia untuk menunjukkan bagaimana manusia itu seharusnya hidup. 

Ini disebabkan adanya “induk sifat ilahi” di dalamnya, yang menjadi suatu kemungkinan, sehingga manusia bisa dicipta menurut peta teladan induk sifat tersebut. Peta teladan asli itu berada di dalam diri Allah. Kristus adalah induk sifat ilahi, yang di dalam-Nya terkandung peta teladan Allah tersebut. 

Peta teladan itu diberikan kepada manusia, tetapi peta teladan asli itu masih tetap pada Allah. Hanya Allah yang tidak berdosa, sehingga ketika Kristus datang ke dalam dunia, Ia menjadi peta teladan yang asli, yang tidak berdosa, sehingga semua manusia baru bisa mengetahui bagaimana peta teladan Allah yang seharusnya secara jelas.

Martin Luther mengatakan, bahwa pada saat kita sedang membicarakan tentang peta teladan Allah, kita sedang membicarakan sesuatu yang sesungguhnya kita tidak mengerti. Hal itu sudah hilang, sehingga kita sedang membicarakan sesuatu yang sama sekali sudah tidak ada lagi. Tetapi Yohanes Calvin mengatakan, tidak demikian! Peta teladan Allah itu masih ada, tetapi sudah rusak. 

Manusia masih mempunyai hati nurani, manusia masih mempunyai kekekalan, masih mempunyai intelektualitas, masih mempunyai emosi yang anggun, dan masih mempunyai niat atau kemauan untuk menjadi manusia yang agung. Angan-angan, cita-cita, imajinasi, pemikiran, akal budi, semuanya ini merupakan elemen-elemen yang melampaui apa yang ada pada binatang. Itu menunjukkan bahwa kita masih memiliki peta teladan Allah, tetapi kita tidak mengerti bagaimana seharusnya peta teladan yang asli tersebut. 

Oleh karena Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, Ia ingin membawa kita mengerti bagaimana seharusnya kita hidup. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang sempurna seperti Yesus. Tidak ada seorang pun yang suci seperti Yesus. Tidak ada seorang pun yang baik seperti Yesus. 

Tidak ada orang yang adil seperti Yesus. Keadilan yang Yesus nyatakan bukanlah keadilan manusia, melainkan keadilan ilahi. Kesucian yang kita lihat di dalam diri Yesus, adalah kesucian yang tidak pernah mungkin dicapai oleh pendiri agama mana pun. Kebaikan Yesus adalah kebaikan ilahi dan kasih Yesus adalah kasih ilahi.

Sebelum Tuhan Yesus mengatakan di atas kayusalib, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak mengetahui apa yang mereka perbuat,” belum pernah ada satu filsuf,atau satu rabi, atau satu pendiri agama mengenal kasih Alah yang sejati. Yang manusia bisa lakukan adalah balas dendam. Jika saya dilukai, maka saya juga harus melukai. Kalau engkau membenci saya, maka saya juga akan membenci engkau.Jikalau engkau mencungkil mataku, saya juga akan mencungkil matamu. Semua orang sangat mudah saling membenci. 

Orang Arab sedemikian membenci orang Yahudi, dan orang Yahudi sedemikian membenci orang Arab, maka keduanya tidak akan pernah bisa berdamai sampai selama-lamanya. Mengapa demikian? Karena di dalam agama Arab maupun agama Yahudi, tidak ada Yesus Kristus yang rela berkorban dan mati demi mengasihi musuh-musuhnya. Bagi mereka tidak ada kasih ilahi, sehingga yang ada hanyalah saling membenci, menyebabkan masing-masing mereka penuh dengan kebencian yang tidak pernah habis sepanjang sejarah.

Dunia ini tidak pernah mengenal kasih ilahi,sampai manusia boleh mengenal Kristus yang dipaku di atas kayu salib. Semua sifat moral yang paling puncak yang ada pada diri Yesus adalah sifat ilahi yang dinyatakan di dalam hidup manusia. Jikalau Yesus bukan Allah, tidak mungkin Ia menjadi manusia yang sedemikian sempurna. 

Kesempurnaan Tuhan Yesus dipuja-puja oleh kaum Liberal, padahal kaum Liberal tidak mau mengakui dan tidak mungkin mengerti bahwa dasar kesempurnaan Kristus hanya dimungkinkan oleh satu alasan dasar, yaitu bahwa Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Cinta kasih, kesucian, kebajikan, dan segala sifat moral yang dinyatakan Yesus sebagai manusia dinyatakan melalui sifat ilahi-Nya, bukan sifat kemanusiaan-Nya. Maka alasan satu-satunya kita percaya mengapa Yesus sah menjadi Juruselamat karena Dia adalah Allah yang menjadi manusia.

Allah Pribadi Kedua ini memasuki dunia untukmenyatakan bahwa Ia betul-betul mencipta dan mencintai dunia ini. Yang Dia cipta, Dia lawat; yang Dia cintai, Dia kunjungi. Dia tidak menggeletakkan kita dan membiarkan kita begitu saja, seperti yang diajarkan oleh para penganut Deisme. 

Pemahaman Deisme, dengan tokohnya Herbert of Canterbury, mengajarkan bahwa setelah Allah menciptakan segala sesuatu, Allah membiarkan dan tidak lag iturut campur atau memperhatikan apa yang diciptakan-Nya, sehingga semua ciptaan itu harus berusaha sendiri untuk bisa tetap hidup. Ajaran ini muncul sekitar abad ke-17 di Inggris, dan ajaran ini bukanlah ajaran Alkitab. Allah yang Alkitab nyatakan adalah Allah yang mencipta dan mengunjungi ciptaan-Nya. Allah yang sudah mencipta adalah Allah yang mengunjungi dunia ini.

Kedua, orang muslim sulit mengerti: 

Mengapa Allah mempunyai Anak? Allah mempunyai Anak tidak boleh dimengerti dengan konsep manusia. Untuk mempunyai anak, manusia harus melahirkan melalui persetubuhan. Untuk mempunyai anak, manusia harus menikah. Dan untuk mempunyai anak, manusia harus seorang pria dan seorang wanita. Kalau homoseks menikah, mereka tidak mungkin melahirkan anak, karena mereka melanggar hukum Allah dan hukum alam, melawan kodrat yang ditetapkan oleh Tuhan Allah. Seorang pria dan seorang wanita menikah baru melahirkan anak. Hal ini ditetapkan oleh Tuhan Allah sebagai Pencipta.

Ketika Saudara mengatakan: “Bagaimana Allah bisa mempunyai Anak? Dengan siapa Ia menikah?” maka itu berarti Saudara sudah memutar-balikkan posisi, di mana yang dicipta dipakai sebagai ukuran untuk mengukur Pencipta. Allah yang mencipta mempunyai hak dan sifat yang melampaui ciptaan. Jadi harus kita mengerti bahwa Allah mempunyai Anak bukan karena Dia menikah, tetapi itu berarti Anak mempunyai sifat ilahi sama seperti Bapa. 

Tidak ada anak yang mempunyai natur berbeda dengan bapanya. Yang disebut anak berarti mempunyai ciri hidup yang sama dengan bapanya, dilahirkan dari bapanya, dan mempunyai derajat hidup yang sama. Kuda melahirkan kuda, kucing melahirkan kucing, dan kuda tidak mungkin melahirkan kucing. Yang dilahirkan dan yang melahirkan mempunyai sifat hidup dan natur yang sama. Itu artinya “anak”. 

Yohanes 5:26 mengatakan bahwa “sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.” Di dalam susunan ini jelas menunjukkan beberapa pengertian: 

pertama,Yesus sebagai Anak yang tunggal berarti Yesus mempunyai sifat ilahi sama seperti Bapa; 

kedua, Yesus dilahirkan berarti Yesus bukan dicipta; dan 

ketiga,Yesus sebagai Anak tunggal berarti tidak ada Anak yang lain. Jika Yesus adalah Anak tunggal, bagaimana dengan Roh Kudus? Roh Kudus dikatakan “keluar dari Bapa” (Yohanes 15:26). Roh Kudus bukan dilahirkan, tetapi keluar dari Bapa.

Jika Yesus adalah Anak Allah yang tunggal,mengapa sekarang semua orang Kristen juga sering disebut sebagai anak-anak Alah? Kita perlu jelas membedakan. Yang bersifat ilahi, yang adalah Pribadi Kedua Allah Tritunggal hanyalah tunggal, yaitu Yesus Kristus. Kita diadopsi (diangkat menjadi anak) sehingga kita mendapatkan anugerah bersama-sama dengan Anak. Kita adalah “anak angkat”.

Kita mempunyai surat akta kelahiran hanya satu buah. Tetapi untuk mengurus berbagai keperluan, seperti mengurus sekolah,KTP, paspor, dan lain-lain, kita harus berulang kali menggunakan akta kelahiran itu. Lalu kita memperbanyak dengan fotokopi. Kalau ditanya, berapa banyak kita memiliki akta kelahiran? Maka kita akan menjawab: “hanya satu.” Tetapi bukankah di kantor kelurahan ada akta kita, di kantor catatan sipil ada, di kantor imigrasi juga ada? Jadi ada berapa akta kelahiran kita? Kita tetap menjawab: satu! Yang asli hanya satu, fotokopinya yang banyak. 

Yesus Kristus adalah Anak Allah yang tunggal. Dia yang asli, kita semua adalah fotokopi. Kualitas fotokopi tidak mungkin sama dengan aslinya. Kita bagaikan fotokopi anak Allah yang kurang jelas, yang terkadang miring atau hilang sebagian.

Ketiga, yang menjadi kesulitan bagi orang muslim adalah: 

Mengapa Allah mempunyai tubuh? Allah adalah Allah Pencipta materi, dan materi yang paling suci hanya ada pada diri-Nya, yang kemudian menjelma menjadi manusia. Dan di dalam hidup Yesus Kristus terkandung kuasa hidup yang menyelamatkan, sehingga akhirnya Dia harus disalibkan, mengalirkan darah menjadi Juruselamat bagi kita masing-masing.

2. Pengantara Tunggal

Yesus adalah satu-satunya Juruselamat,karena Dia adalah satu-satunya Perantara. Jika saya bisa dan mengerti bahwa Jerman dan saya ingin memberitakan isi buku berbahasa Jerman kepada orang Indonesia, maka saya juga sekaligus harus mengerti bahasa Indonesia. Jika saya ahli bahasa Indonesia, tetapi tidak mengerti bahasa Jerman, tidak mungkin saya bisa membaca dan memberikan pengertian kepada orang Indonesia. 

Sebaliknya, seorang professor Jerman, yang mengerti dengan sangat tepat buku tersebut, tetapi jika tidak mengerti bahasa Indonesia, maka ia juga sama sekali tidak bisa menjelaskan dan memberikan pengertian kepada orang Indonesia. Jika saya mengerti kedua bahasa dengan fasih, saya bisa membaca buku berbahasa Jerman tersebut dengan baik dan tepat, saya juga bisa menjelaskan dan memberikan pengertian kepada Saudara dengan baik dan tepat pula. Inilah fungsi pengantara.

Di hadapan Allah, tidak ada satu pun makhluk lain yang adalah Allah, karena semua mereka dicipta. Di hadapan manusia, tidak ada nabi yang adalah Allah, karena semua nabi adalah manusia yang dicipta. Sehingga siapa yang bisa mewakili Allah terhadap manusia, dan yang mewakili manusia terhadap Allah? Hanya satu, yaitu Allah yang menjadi manusia. Manusia tidak mungkin menjadi Allah, karena manusia mempunyai kuasa yang terbatas, tetapi Allah sanggup menjadi manusia, dan semua manusia dijadikan oleh Dia.

Pada waktu Tuhan Allah sendiri turun denganmembungkus diri dan melakukan kehadiran dengan tubuh manusia, Ia telah membatasi diri dan mengosongkan diri. Ia menyatakan diri dalam tubuh manusia yang berdaging dan berdarah. Maka Yesus Kristus berkata: “Barangsiapa telah melihat Aku ia telah melihat Bapa;…..Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Allah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 14:12;12:44). 

Tidak ada seorang pun manusia yang mungkin dan berani mengatakan kalimat sedemikian, kecuali Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus juga berkata: “Aku telah memperkenalkan Bapa kepadamu. Jika engkau mengenal Aku, engkau juga mengenal Bapa dan jika engkau tidak mengenal Anak, engkau juga tidak mengenal Bapa. Dan Bapa-Ku juga akan menjadi Bapamu.” (Yohanes 8:18-19 –parafrasa). 

Di sini Anak Tunggal akan membawa anak-anak lain untuk diadopsi oleh Bapa di sorga. Kristus, sebagai Anak Tunggal akan membawa kita kepada Bapa-Nya, sehingga boleh diterima sebagai anak-anak angkat oleh Tuhan Allah.

Yesus adalah Anak tunggal Allah yang dilahirkan dan kita adalah anak-anak adopsi yang sebelumnya diciptakan. Pada saat kita menjadi anak-anak Allah, kita dicipta ulang di dalam Kristus (2Korintus 5:17). “Kita semua adalah ciptaan Allah, yang dicipta di dalam Kristus Yesus untuk melakukan semua kebaikan yang telah disediakan Allah sebelumnya, Ia mau agar kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10) Yesus Kristus satu-satunya yang diutus menjadi Juruselamat, dan Yesus Kristus satu-satunya Allah yang menjadi manusia, sehingga boleh menjadi perantara yang sah antara Allah dan manusia.

Jikalau Yesus adalah Allah dan tidak menjadi menusia, maka Dia tidak bisa dan tidak sah untuk dipaku di kayu salib. Allah tidak bisa mati. Jika Ia tidak menjadi manusia dan mempunyai tubuh, Ia tidak mungkin dipaku. Sebaliknya, jika Yesus hanyalah manusia, bukan Allah, maka Ia tidak mungkin bangkit, karena manusia biasa tidak mempunyai kuasa untuk bangkit sendiri. 

Manusia tidak mempunyai kekuatan untuk mengalahkan kuasa kematian.Yesus adalah manusia, barulah Ia bisa mewakili Saudara dan saya. Yesus adalah Allah, barulah Ia bisa mewakili Tuhan Allah. Ketika mewakili Tuhan Allah, Yesus menyalurkan anugerah; ketika mewakili manusia, Ia menanggung dosa. Inilah tugas ganda seorang Pengantara atau Mediator.

3. Sang Kudus yang Tunggal

Yesus adalah Juruselamat karena Ia tidak berdosa. Syarat Juruselamat yang ketiga adalah “tidak berdosa”. Jikalau saya tidak bisa berenang dan berada di sebuah kapal yang sedang tenggelam, pastilah saya sangat ketakutan. Di tengah ketakutan itu, tiba-tiba saya melihat sebuah pelampung. Saya meraih dan mendapatkan pelampung itu, sehingga saya terselamatkan dari kapal yang tenggelam tersebut. 

Pada saat saya sedang terapung-apung di tengah lautan,tiba-tiba tidak terlalu jauh dari tempat saya, saya melihat Saudara berseru meminta pertolongan dan hampir tenggelam. Maka saya katakan kepadamu: “Saya akan menyelamatkan engkau, saya sanggup menyelamatkan engkau.” Engkau bertanya, “Mengapa engkau menyelamatkan saya?” Saya jawab, “Sebab saya memiliki ban pelampung.” Lalu Saudara mengatakan bahwa Saudara mau diselamatkan. Apa dasar saya menyelamatkan? Berdasarkan pelampung.

Tetapi, pada saat saya mendekat ke arah Saudara, pelampung saya mulai mendesis. Ban tersebut bocor dan menjadi semakin kempis.Sambil ban itu semakin kempis, saya berteriak, “Saya akan menyelamatkan engkau!” Maka pada saat itu Saudara meragukan apakah saya bisa menyelamatkan, karena Saudara melihat ban yang saya pakai sudah semakin kempis.

Jikalau kita sendiri tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri, lalu berteriak-teriak dan berjanji bisa memberi keselamatan kepada orang lain, itu sungguh perlu diragukan. Tidak ada satu orang pun yang bisa menyelamatkan orang lain, karena semua orang telah berdosa,dan karena upah dosa adalah maut, maka mereka pun akan menemui kematian. Maka jelas orang berdosa tidak mungkin bisa menyelamatkan orang berdosa lainnya.

Benarlah jika seorang nabi mengatakan,“Jangan Anda berharap saya bisa menyelamatkan Anda.” Itu adalah nabi yang jujur, nabi yang berani mengaku bahwa ia tidak mungkin bisa menyelamatkan. Nabi-nabi tidak bisa menyelamatkan, rasul-rasul juga tidak bisa menyelamatkan. Maka Petrus mewakili semua rasul, mengatakan, “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 4:12).

Yesus bisa menyelamatkan kita karena Ia tidak bedosa. Di dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa pada suatu ketika pemimpin-pemimpin agama mengutus orang-orang untuk mengintai Tuhan Yesus. Diupayakan agar bisa menemukan kesalahan Tuhan Yesus sehingga bisa diajukan kepengadilan. Mereka benci dan sangat iri hati kepada Tuhan Yesus. Melalui cerita dalam Injil Yohanes ini kita melihat bagaimana orang berdosa bisa mempunyai sifat yang jahatnya luar biasa. 

Kita bisa melihat pemimpin-pemimpin agama yang mengatur strategi yang sedemikian licik untuk mencelakakan orang yang mereka benci. Betapa mengerikan dosa para pemimpin agama seperti ini. Orang biasa berbuat dosa biasa, tetapi pemimpin agama berbuat dosa yang jauh lebih mengerikan. Mereka mengirim dan menyelundupkan orang-orang mereka di tengah-tengah para pendengar, bukan untuk mendengar khotbah Tuhan Yesus, tetapi justru untuk mencari kesalahan, mengadukannya, menjeratnya ke pengadilan dan mencelakakan Tuhan Yesus. Mereka mau membunuh Yesus.

Pada saat mereka mendengar khotbah Tuhan Yesus, mendengar satu kalimat yang membuat mereka sangat terkejut. Yesus berkata: “Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?” (Yohanes 8:46).Mereka sangat terkejut, karena kalimat ini tidak mungkin bisa sembarangan diucapkan. Mereka mencoba mencari-cari kesalahan dan mau mencatat kesalahanTuhan Yesus. 

Namun, ternyata mereka tidak dapat menemukannya. Yesus tidak berdosa. Siapakah manusia di dunia yang berani meneriakkan kalimat seperti itu? Apakah Saudara berani mengatakan kalimat seperti itu? Apakah ada pemimpin negara yang berani mengatakan demikian? Tidak ada seorang pun yang berani mengeluarkan kalimat seperti itu, kecuali Tuhan Yesus. Memang Dia bisa berdosa, tetapi Dia tidak berdosa. Oleh karena itu, Ia adalah satu-satunya yang sanggup memenuhi syarat sebagai Juruselamat dunia.

4. Pengganti yang Tunggal

Mengapa Yesus sanggup menjadi Juruselamat dunia? Karena Dia mati mengganti orang lain. Konsep ini merupakan konsep yang sangat mendalam dan penting, karena setiap kematian manusia, tidak mungkin bisa menggantikan orang lain. Kematian setiap orang adalah kematian akibat dosa. Jika saya berdosa, maka saya harus mengalami kematian, apa pun bentuknya. 

Saudara berdosa, maka Saudara juga harus mati. Kematian adalah akhir dari semua kehidupan orang berdosa. Tetapi Yesus tidak berdosa, maka Ia tidak harus mati. Karena Tuhan Yesus tidak berdosa, Ia tidak seharusnya menerima upah dosa, yaitu kematian. Maka, kematian Yesus bukan karena Dia telah berdosa.

Jika demikian, mengapa Yesus harus mati? Malaikat Gabriel berkata kepada Maria, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau, sebab itu Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut Kudus, Anak Allah.” (Lukas 1:35). 

Kalimat itu membuktikan apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya tujuh ratus tahun sebelumnya. Di dalam Bagian Kedua Kitab Yesaya (Pasal 40-66), sangat sering muncul satu istilah “Anak Domba Allah Yang Kudus”. Yesus Kristus adalah Sang Kudus, yang suci dari Allah. Bukan orang lain yang boleh disebut sebagai “Yang Kudus dari Allah”. Bukan Nabi Yesaya, bukan Nabi Yeremia, bukan Nabi Daniel, bukan nabi yang lain, melainkan Yesus Kristus, Anak Allah Yang Kudus. 

Pada waktu Yohanes Pembaptis mengatakan: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29), ia sedang menunjuk kepada Yesus. Yesus suci dan tidak berdosa, namun Ia akan mengangkut dan menghapus dosa dunia, mengangkut dosamu dan dosaku. Puji Tuhan.

Yesus Kristus mati bukan karena dosa-Nya sendiri, karena Ia mati untuk mengganti dosa orang lain. Di Golgota ada tiga orang disalibkan, yang mewakili tiga macam orang yang ada di dunia. Yang pertama, mati di dalam dosa, karena ia berdosa (die in sin); yang kedua, mati terhadap dosa, karena ia bertobat (die for sin); dan yang ketiga, mati mengganti orang berdosa, karena Dia adalah Juruselamat (die to sin). Inilah kondisi dunia kita. 

Di dunia ada orang yang terus menerus berbuat dosa, dan akhirnya binasa di dalam dosa. Di dunia juga ada orang yang berdosa, tetapi kemudian sadar, ia bertobat, memohon pengampunan Kristus dan ia diselamatkan. Dan di antara kedua macam orang itu, di mana Saudara dan saya termasuk di dalamnya, ada satu macam orang lagi, dan itu hanya seorang saja di dalam sejarah, yaitu Yesus Kristus, yang sengaja datang ke dunia untuk mati mengganti orang berdosa. Itulah Juruselamat!

5. Penakluk Maut yang Tunggal

Mengapa Yesus Kristus di sebut Juruselamat? Karena Dia satu-satunya yang bangkit dari kematian tanpa pertolongan orang lain ataupun doa syafaat siapa pun, yang membuktikan Dia mempunyai kuasa hidup yang mengalahkan maut. Di mana para pendiri agama? Di manakah Confusius? Di sebuah kuburan di Shantung, kota asalnya. Saudara juga bisa menemukan kuburan dari nabi ini atau nabi itu. Itu berarti orang-orang saleh, para nabi, para rasul, tidak lepas dari kematian, karena mereka orang berdosa. Namun ada seorang yang bangkit dari kematian dan mengalahkan kuasa kematian, yaitu Yesus Kristus.

Sekalipun ada orang yang tidak ada kuburannya, seperti Musa atau Henokh atau Elia, -- Musa tidak diketahui kuburannya, karena Alkitab mencatat jenasahnya mau direbut oleh setan (Yudas1:9); Henokh dan Elia terangkat ke sorga sebelum mati, sehingga tidak ada kuburannya -- tetapi Yesus sudah mati dan bangkit.

Mengapa Yesus yang sudah mati bangkit kembali? Karena Dia adalah Penghulu Hidup. Istilah ini secara khusus tercantum dalam Kisah Para Rasul 3:15 : “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup (Penghulu Hidup), telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati.” [LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) menerjemahkan istilah ini sebagai “Pemimpin kepada hidup,” yang seharusnya lebih tepat diterjemahkan “Pemimpin atau Penghulu Kehidupan.” NIV (New International Version) menterjemahkannya sebagai “The Author of Life.”]. Dan yang menakjubkan, Tuhan Yesus memiliki kuasa kebangkitan yang berbeda dari semua nabi dan berbeda dari semua rasul.

Di dalam Perjanjian Lama ada dua nabi yang membangkitkan orang, yaitu Elia dan Elisa. Di dalam Perjanjian Baru ada dua rasul yang pernah membangkitkan orang, yaitu Petrus dan Paulus. Elia membangkitkan anak seorang janda di Sarfat (1 Raja-Raja 17:17-24), sedangkan Elisa membangkitkan anak dari seorang perempuan Sunem (2 Raja-Raja 4:16-37). 

Petrus membangkitkan seorang wanita yang bernama Dorkas (Kisah Para Rasul 9:36-42). Sementara Paulus membangkitkan seorang pemuda bernama Eutikhus yang jatuh dari lantai ketiga ketika tertidur mendengarkan khotbah Paulus (Kisah Para Rasul 20:9-12). Keempat peristiwa ini mempunyai ciri yang sama. Kebangkitan mereka dilakukan oleh seorang hamba Tuhan yang harus berdosa kepada Tuhan sebelumnya. 

Elia berdoa kepada Tuhan, Elisa juga berdoa kepada Tuhan, Petrus dan Paulus juga harus berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan Yesus. Ini membuktikan bahwa kedua nabi di Perjanjian Lama maupun kedua rasul dalam Perjanjian Baru tersebut tidak mempunyai kuasa kebangkitan pada diri mereka sendiri. Mereka harus bersandar kepada Tuhan Allah. Sebagai manusia mereka dipakai oleh Tuhan Allah untuk membangkitkan.

Hal di atas sangat berbeda dari Tuhan Yesus. Alkitab juga mencatat tiga peristiwa Tuhan Yesus membangkitkan orang. Tuhan Yesus membangkitkan seorang pemuda yang sedang di usung ke pekuburan di kota Nain (Lukas 7:11-17), membangkitkan anak perempuan Yairus (Lukas 8:40-56; Markus 5:21-43); dan membangkitkan Lazarus yang sudah meninggal 4 hari dan sudah dikuburkan (Yohanes 11:1-44). 

Di dalam ketiga peristiwa tersebut Tuhan Yesus sama sekali tidak perlu meminta kuasa dari Tuhan Allah, karena Ia sendiri adalah Allah. Yesus berkata, “Talita kum,” yang artinya: “Bangkitlah, hai anak perempuan!” Maka anak perempuan Yairus pun bangun. Yesus berkata, “Hai pemuda, Aku perintahkan engkau bangkit!” Maka bangkitlah pemuda itu. Yesus berkata, “Lazarus, keluarlah!” Maka Lazarus yang sudah di dalam kuburan itu meloncat-loncat keluar dari kuburan dengan masih berbalutkan kain kafan. Mengapa Tuhan Yesus tidak memerlukan kuasa Tuhan Allah? Karena Dia sendiri adalah Allah. Ia adalah Allah yang berinkarnasi, Ia adalah Allah yang menjadi manusia.Ia adalah Allah yang hadir di tengah-tengah manusia.

Mungkin kita sering diperingatkan, “Jangan kita menjadikan manusia itu Allah!” Peringatan ini sangat benar. Orang Islam sering mengingatkan orang Kristen bahwa Yesus hanyalah seorang nabi. Ia hanya seorang manusia, jangan menjadikan Dia Allah. Tetapi bukankah kita juga harus sama berhati-hati, agar jangan menganggap Allah itu hanya menusia. Dia adalah Allah yang datang sebagai manusia, jangan kita hanya melihat Dia sebagai manusia.

Kita harus mengerti bahwa Yesus adalah Penghulu Hidup. Kalau Dia bukan Allah, mengapa Dia boleh disebut sebagai Penghulu Hidup? Kecuali Allah, siapakah yang mempunyai kuasa kebangkitan?Janganlah kita lupa, bahwa di dalam Yohanes 11:25, Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” 

Itu berarti hidup ada pada Yesus dan kebangkitan juga ada pada Yesus. Yesus menegaskan Akulah kebangkitan dan Akulah hidup. Bukan Elia, bukan Elisa, bukan juga Petrus ataupun Paulus. Hanya Yesus satu-satunya kebangkitan dan hidup. Tidak ada satu kekuatan yang bisa menahan, dan tidak ada satu kekuatan yang bisa melarang, dan tidak ada satu pun kekuatan yang bisa menolak perintah Tuhan Yesus. 

Pada saat Tuhan Yesus berkata: “Keringlah kamu,” maka pohon ara itu menjadi kering. Pada saat Yesus berkata: “Bangkitlah kamu,” maka Lazarus keluar. Dia adalah Pencipta langit dan bumi, Dia menaklukkan dunia ini, dan Dia membuktikan bahwa Dia adalah Allah. Lalu, mengapa masih banyak manusia di dunia ini yang tidak percaya bahwa Dia adalah Allah?

Apakah Saudara beranggapan kita sedang bermain-main? Apakah Saudara anggap Dia sombong? Dia sendiri yang mengatakan bahwa Dia mewakili Allah dan Dia menjadi manusia (Yohanes 10:36): “Masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” 

Dari sejak kekekalan ada Firman: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1). Firman itu menjadi manusia (Yohanes 1:14). Itu berarti Allah telah menjadi manusia. Itu sebabnya Yesus adalah Penghulu Hidup.Ia adalah kebangkitan dan hidup. Ia memiliki kuasa hidup dan kuasa kebangkitan.

Yesus adalah Tuhan atas kehidupan, yang sudah mengalahkan maut, mengalahkan dosa, mengalahkan kejahatan, mengalahkan setan, dan memberikan pengharapan yang baru bagi umat manusia. Tidak ada agama yang memberikan kepada kita seorang yang bisa mengalahkan kematian kecuali Yesus Kristus. 


Dia sudah bangkit! Itu sebabnya, pada pagi itu, perempuan-perempuan yang datang ke kubur Yesus, mendengar suara dari malaikat: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?” (Lukas 24:5).Yang disebut orang mati adalah orang-orang yang berada di dalam kuburan. Yesus yang hidup sudah bangkit dan tidak ada di kuburan. Kuburan Yesus yang kosong menyebabkan hidup kita terisi. 

Kita bukan mengikuti orang yang berada di dalam kuburan. Jika kuburan itu berisi, maka pengikutnya akan kosong hidupnya; tetapi kuburan Tuhan Yesus kosong, maka kita yang mengikuti Dia akan mendapatkan hidup yang berisi. Hidup kita berisi hidup yang baru, cinta kasih yang baru, dan pengharapan yang baru. Jika orang membunuh kita, kita tidak perlu membalasnya, karena pengharapan kita bukanlah di dalam dunia yang fana dan akan lewat ini, sebaliknya pengharapan kita itu kekal. 

Tuhan yang bangkit menjadi pengharapan kita. Paulus mengatakan di dalam 1 Korintus 15:14, “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” Jikalau Yesus tidak bangkit, kita lebih kasihan dari siapa pun yang ada di dunia. Tetapi puji Tuhan,Tuhan Yesus telah bangkit, sehingga pengharapan kita tidak sia-sia.

6. Pemuas Keadilan yang Tunggal

Yesus berhak dan sah menjadi Juruselamat dunia, karena Ia satu-satunya yang bisa memuaskan tuntutan keadilan Allah.Yesus satu-satunya yang mengisi, memenuhi, menggenapi, dan membayar hutang kita terhadap tuntutan keadilan Allah. Saya adalah orang berdosa dan saya harus dihakimi. Saudara juga adalah orang berdosa dan harus dihakimi. Kita semua adalah orang berdosa yang harus berhadapan dengan tuntutan keadilan Allah.Tidak ada orang yang bisa lolos dari tuntutan keadilan Allah ini.

Yesus mengatakan dari atas kayu salib: “Genaplah!” Itu berarti Dia sudah melunaskan hutang Saudara, dan Dia sudah melunaskan hutang saya. Dia sudah membayar sempurna semua kekurangan, kesempurnaan, kemuliaan, kepada Tuhan Allah. Dia sudah membayar tuntutan yang Tuhan minta, yang harus Saudara dan saya lunaskan. Musa tidak sanggup melakukan hal ini, Yesaya juga tidak sanggup, semua nabi, dan semua rasul tidak sanggup. 

Maka Yohanes Pembaptis mengatakan, : “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Barangsiapa percaya kepadaYesus Kristus, barangsiapa datang kepada Anak Tunggal Allah, dan barangsiapa yang taat kepada Anak Domba Allah, pastilah dosanya akan ditanggung oleh-Nya. Siapakah yang berkata kepada Tuhan, “Tuhan, hari ini saya mau mengerti dan saya tidak main-main”?

Saudara ke gereja bukan untuk memamerkan baju yang baru Saudara beli. Saudara ke gereja bukan untuk mencari gadis yang cantik sehingga bisa berpacaran dengannya. Jika Saudara ke gereja sungguh-sungguh mencari FirmanTuhan, tidak mungkin Saudara dibuang oleh Tuhan. Namun, jika Saudara bermain-main dengan Firman. 

Bermain-main dalam beriman kepada Tuhan, Saudara akan mencari kecelakaan dan kutuk bagi diri sendiri. Saya sendiri tidak mempunyai motivasi lain, selain hanya ingin memberitakan Firman kepada Saudara,memberitakan Kristus kepada Saudara. Itu sebabnya, saya yakin tidak mungkin Roh Kudus tidak bekerja. 

Saudara boleh tidak setuju kepada saya atau membenci saya atau mengatakan saya tidak mempunyai Roh Kudus, tetapi jika Saudara mengikuti kebaktian saya, pastilah Saudara akan mengalami pekerjaan Roh Kudus. Kiranya Saudara boleh sadar, boleh bertobat dan mengalami sendiri pemberitaan Firman yang sungguh-sungguh setia dan memberitakan Yesus Kristus di mana Roh Kudus bekerja.

Hutang kita kepada Allah tidak mungkin kita lunaskan, karena dosa kita terlampau besar. Tuntutan keadilan Allah tak mungkin bisa digantikan oleh orang lain, karena mereka sendiri tidak sanggup melakukanitu bagi diri mereka sendiri. Tidak ada seorang pun di dunia, kecuali Yesus,yang bisa menggenapkan Taurat. 

Taurat diberikan bukan agar manusia bisamenggenapkannya, karena memang tidak seorang pun yang bisa memenuhi tuntutantersebut, tetapi justru untuk menyatakan betapa manusia gagal memenuhi tuntutankeadilan Allah. Tuntutan keadilan Allah hanya bisa diselesaikan oleh satu orangsaja, yaitu Yesus Kristus, karena Dialah yang paling sempurna, yang tidakberdosa, penuh kuasa ilahi, yang tidak terbatas, Penghulu Hidup, dan satu-satunyayang suci mutlak. Puji Tuhan!

Berbahagialah orang yang mengenal Kristus. Celakalah jika orang Kristen tidak mengenal Kristus. Berbahagialah yang menerima Kristus. Celakalah orang yang hanya mau mendengar Firman untuk mencari tambahan pengetahuan saja. Kiranya Saudara boleh berdoa di hadapan Allah: “Oh TuhanYesus, ajarlah aku untuk mengerti kalimat-kalimat-Mu yang begitu agung. Aku mau mengerti bahwa Engkau sudah menggenapkan tuntutan keadilan Allah dan aku mau percaya kalimat-Mu bahwa barangsiapa percaya kepada-Mu akan diselamatkan.”

7. Penyempurna Kekal yang Tunggal

Yesus Kristus adalah Juruselamat yang sah, karena Dia yang akan datang kembali. Yesus Kristus yang naik ke sorga, akan datang kembali. Orang-orang Islam juga harus percaya bahwa Isa yang akan datang kembali ke dunia, bukannya Muhammad. Mengapa harus Isa? Mengapa harus Kristus? Karena ini merupakan suatu kelengkapan, suatu keutuhan dalam satu paket dari seluruh jalinan keselamatan. 

Yesus lahir, Yesus diuji, Dia menang, Dia naik ke kayu salib, Dia mati, Dia bangkit, Dia naik ke sorga, dan Dia datang kembali. Seluruhnya ini merupakan satu paket yang disebut Injil. Selain Yesus Kristus tidak ada Injil. Selain Kristus tidak ada penyelesaian dosa. Selain Yesus Kristus tidak ada yang akan menghakimi seluruh dunia, dan selain Yesus Kristus tidak ada penggenapan, karena penggenap sejati hanya satu, yaitu Yesus Kristus.

Yesus akan datang kembali untuk menggenapi semua janji yang telah diberikan oleh Allah. Dia akan datang kembali untuk menggenapi apa yang kembali kepada Dia. Dia akan datang kembali untuk menyempurnakan iman setiap orang Kristen, setiap orang yang menerima Yesus, setiap orang yang percaya kepada-Nya. 

Saya lemah, Saudara lemah, setiap kita mempunyai kekurangan dan kelemahan. Sebagai manusia kita terkadang hanya bisa membenci, mengejek, mengkritik dan menghina kelemahan orang lain. Namun Tuhan berkata, “Aku akan menyelamatkan engkau sampai kesudahannya, dan Aku tidak akan membuang engkau. Aku tidak akan membiarkan engkau, karena Aku sudah mencintai engkau sampai selama-lamanya.” Tuhan mencintai kita sampai akhir, sampai genap dan sempurna seluruhnya. 

Dia mencintai kita sampai selama-lamanya, karena Dia Tuhan dan bukan manusia. Apakah kita memiliki cinta sedemikian? Kita juga harus belajar mencintai Tuhan sampai selama-lamanya. Kita juga harus belajar bagaimana diampuni oleh Tuhan, lalu mengampuni orang lain. Kita harus belajar bagaimana dikasihi oleh Tuhan, mengasihi Tuhan, lalu mengasihi dan dikasihi oleh sesama kita. 

Kita juga belajar melihat Tuhan yang begitu luas menampung kita, sehingga kita juga mau membuka hati seluas-luasnya untuk menampung orang lain. Kita belajar bagaimana Tuhan menyucikan kita, dan kemudian kita mau hidup suci di sepanjang hidup kita.

Yesus Kristus adalah Juruselamat yang esa, karena Ia satu-satunya yang memiliki hidup yang tak berkebinasaan. Tidak ada satu pemimpin dunia, pemimpin agama, atau pun orang-orang saleh di dunia yang memiliki kehidupan yang tak berkebinasaan. Hidup ini adalah hidup yang menguasai seluruh kuasa maut, bukan karena kekuatan dari luar, tetapi oleh kekuatan hidup Kristus sendiri. 

Yesus berasal dari Bapa, kembali kepada Bapa, dan pada suatu hari kelak Ia akan kembali ke dunia untuk mengakhiri seluruh dunia ini. Pada saat itu, barangsiapa yang mengakui Kristus di hadapan manusia, maka Kristus jugaakan mengakui ia (Matius 10:32-33). Di bawah kolong langit tidak ada satu nama yang bisa diberikan kepada manusia, sehingga manusia bisa diselamatkan (KisahPara Rasul 4:12).

Baca Juga: Keharusan Keselamatan: Dosa Manusia

Hanya melalui Dia saja kita bisa kembali kepada Allah. Kita bukan sekadar menunggu pengharapan, kalau-kalau dan semoga bisa kembali ke sorga. Kita saat ini dengan keyakinan yang pasti melangkah ke sorga, karena Kristus sudah mati bagi kita, bangkit bagi kita, melunaskan tuntutan dosa bagi kita; dan Ia telah naik ke sorga menyediakan tempat bagi kita, bersyafaat bagi kita, dan suatu saat nanti Ia akan datang kembali, untuk membawa kita bersama-sama Dia di sorga.
--------------------
Tema ini merupakan tema yang dapat dikatakan sebagai tema terpenting bagi hidup manusia. Satu berita terpenting, yaitu Yesus Kristus satu-satunya Juruselamat dan ketujuh syarat kesempurnaan yang melandasinya. Dan yang terpenting, Saudara bisa memperhatikan bahwa di antara ketujuh syarat ini, tidak ada satu syarat pun yang dimiliki oleh pendiri agama mana pun juga. Tidak ada satu pendiri agama, tidak ada satu nabi atau satu rasul yang mempunyai satu saja dari ketujuh syarat Juruselamat ini. Tidak ada satu orang saleh atau satu orang agamawan mana pun yang memiliki salah satu saja dari ketujuh syarat yang sedemikian istimewa dan agung. Ketujuh syarat ini hanya ada pada satu Pribadi saja, yaitu Yesus Kristus.

Biarlah bangsa-bangsa mengenal Yesus, biarlah seluruh dunia mengenal Yesus, dan kiranya bangsa Indonesia juga boleh mengenal Yesuis, karena selain Dia, tidak ada satu pun orang suci yang mutlak. Selain Dia tidak ada pengantara. Selain Dia tidak ada seorang yang mati menggantikan dosa orang lain. Selain Dia tidak ada yang mempunyai kuasa kebangkitan. 

Selain Dia tidak ada yang diutus menjadi Juruselamat. Selain Dia tidak ada yang menggenapi tuntutan keadilan Allah; dan selain Dia tidak ada yang datang kembali untuk menyelesaikan dan menyempurnakan seluruh dunia ini pada hari kiamat. Puji Tuhan!

Sudahkah Saudara mengenal Dia? Sudahkah Saudara menerima Dia? Pernahkah Saudara berlutut dan mengakui dosa-dosa Saudara, memohon ampun pada Allah, dan meminta penebusan Tuhan Yesus yang begitu mengasihi kita? Pernahkah Saudara mengundang Dia masuk ke dalam hati Saudara untuk memerintah sebagai Tuhan atas hidup Saudara? Pandanglah kepada-Nya : Yesus Kristus, Satu-satunya Juruselamat Dunia. Amin.
Next Post Previous Post