6 ALASAN JURUSELAMAT HARUS MANUSIA SEJATI

Pdt. Yakub Tri Handoko.
6 ALASAN JURUSELAMAT HARUS MANUSIA SEJATI
gadget, otomotif, bisnis
Kita juga sudah tahu, mengapa Juruselamat kita harus Allah. Sekarang kita akan membahas pertanyaan: Mengapa Juruselamat kita haruslah seorang manusia yang sejati? Setidaknya ada 6 (enam) alasan.

1.Alasan yang pertama, karena Dia (Yesus Kristus) berfungsi sebagai Kepala perjanjian yang baru. 

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Yesus Kristus disebut sebagai “Adam yang terakhir”. Dia dikontraskan dengan Adam yang ada di Perjanjian Lama (Kejadian 1-3). Adam yang pertama adalah nenek moyang semua umat manusia. Yesus Kristus disebut sebagai “Adam yang terakhir” (1Korintus 15:45, 47). 

Dengan menyebut Yesus Kristus sebagai Adam yang terakhir, Rasul Paulus sebetulnya ingin memberitahukan kita, bahwa sebagaimana Adam yang adalah Kepala perjanjan yang lama gagal dan hal itu membawa dampak yang negatif bagi semua orang yang dia wakili; maka Yesus Kristus dengan cara yang sama adalah Kepala perjanjian yang baru. Dia mewakili semua orang pilihan. Pada saat Dia berhasil untuk memberikan kehidupan yang sempurna di dalam kesucian, maka hasil positif juga diberikan dan diperhitungkan kepada semua orang pilihan yang Dia wakili.

Di dalam Roma 5:12-21 khususnya ayat 18 dan 19 ada kontras yang jelas di sana; karena satu orang, yaitu Adam, dosa masuk; tetapi karena satu orang pula, yaitu Yesus Kristus, maka banyak orang dibenarkan. Masa lalu kita bersama dengan Adam adalah masa lalu yang buruk, dan kita diwakili oleh Adam yang adalah seorang manusia. 

Maka sangat wajar kalau di dalam Perjanjian yang baru kita diwakili juga oleh seorang manusia, yaitu manusia Yesus Kristus. Itulah alasan pertama, mengapa Juruselamat kita haruslah seorang manusia, karena Dia harus mewakili dan menjadi Kepala perjanjian yang baru, sama seperti Adam yang dahulu menjadi Kepala dari perjanjian yang lama.

2.Alasan yang kedua, Kristus harus menjadi manusia supaya Ia bisa menebus manusia. 

Manusia hanya bisa ditebus oleh manusia tetapi manusia dalam arti yang sempurna, yaitu manusia yang sekaligus Allah. Di dalam Ibrani 2:16-17 dikatakan: “ . . .Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, . . .”. Mereka adalah orang-orang pilihan yang ditebus oleh Kristus dan menjadi anak-anak Allah, di mana Kristus menjadi anak yang sulung. 

Jika “yang ditebus” adalah manusia, maka sudah selayaknya tebusannya juga adalah manusia. Di dalam Ibrani 10:4 dengan jelas dikatakan: “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.” Jadi tidaklah mungkin darah binatang bisa menjadi tebusan dan bisa menyelamatkan manusia.

Tetapi bagaimana bisa dosa-dosa manusia itu dihapuskan melalui darah binatang (dalam PL)? Hal tersebut merupakan gambaran dan bayangan di masa Perjanjian Lama, tentang betapa besarnya anugerah Allah. Sebetulnya tidak mungkin dosa manusia ditutupi hanya dengan binatang yang dikurbankan; namun karena anugerah Allah, maka di masa Perjanjian Lama Allah rela mengampuni manusia dengan cara yang seperti itu. 

Tetapi di dalam Perjanjian Baru kita tahu bahwa darah yang sempurna sebetulnya bukan darah binatang, tetapi darah Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang sejati. Dia menjadi manusia yang sejati. Dia mati menjadi tebusan yang sempurna untuk manusia. Inilah alasan yang kedua, mengapa Juruselamat kita haruslah manusia? Karena yang ditebus adalah manusia; binatang dan darah binatang tidak mungkin dan tidak sepatutnya menjadi tebusan bagi manusia.

3.Alasan yang ketiga, karena ketika Juruselamat kita adalah manusia, maka Dia menjadi teladan yang sempurna bagi kita. 

Rasul Petrus berkata: “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1Petrus 2:21). 

Di sini Rasul Petrus berbicara dalam konteks penderitaan yang dialami penerima suratnya. Rasul Petrus menasihati mereka untuk selalu meneladani Kristus yang walaupun diperlakukan tidak adil, tapi tetap tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Dia bisa menjadi panutan yang sempurna.

Penulis Ibrani berkata: “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah” (Ibrani 12:2). Kita harus terus menerus menujukan pandangan kita kepada Kristus, dan kita harus meneladani Dia.

Ketika kita menghadapi persoalan, kita harus selalu mengingat bahwa Kristus telah lebih dahulu menjalaninya bagi kita, dan Dia sudah belajar taat. Di dalam Ibrani 5:8 dikatakan: “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, . . .” Walaupun Yesus adalah Anak Allah, Dia belajar taat karena Dia juga manusia.

Dia juga membutuhkan proses untuk terus menerus taat menuju kesempurnaan. Itu semua menjadi teladan bagi kita. Di dalam pergumulan kita melawan dosa, kita diingatkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan karena Tuhan sudah berjalan di depan dan menyelesaikan semua bagi kita. Dia mempersiapkan jalan bagi kita sehingga kita bisa meneladani Dia. Kiranya doktrin ini menghiburkan kita dan menguatkan iman kita. Tuhan memberkati.

4.Alasan yang keempat, karena hanya pribadi yang sungguh-sungguh manusia yang bisa mewakili manusia dan menjadi mediator yang sempurna antara manusia dengan Allah.

Ini disebutkan di dalam 1Timotius 2:5 “Hanya ada satu mediator/perantara saja antara Allah dan manusia yaitu manusia Yesus Kristus.” Paulus dengan tegas menuliskan di sana: manusia Yesus Kristus. Sebagaimana telah kita singgung dalam edisi yang lalu bahwa karena yang diwakili adalah Allah dan manusia, maka perantaranya harus memiliki sifat-sifat Allah dan sifat-sifat manusia. Kali ini kita fokus pada sifat manusia.

Seseorang yang mewakili orang lain haruslah benar-benar mengerti, berbagi sifat dan berbagi beberapa hal dengan orang yang dia wakili. Misalnya jika kita mau berbicara tentang penggalangan dana untuk penyandang disabilitas; maka saya percaya hanya orang-orang yang menyandang disabilitas atau-orang yang dekat dengan penyandang disabilitas yang paling pas untuk menggalang dana. Karena mereka benar-benar mengetahui bagaimana perjuangan, pergumulan dan pergulatan hidup dari orang-orang yang menyandang disabilitas.

Bukan berarti orang-orang yang lain tidak memiliki hal semacam itu. Tetapi orang-orang lain tidak benar-benar bisa berbagi pengalaman perasaan empati. Kalau kita mau mewakili orang lain kita harus benar-benar bisa mengerti dan berbagi beberapa hal yang sama dengan orang yang kita wakili. Itu adalah alasan yang keempat, mengapa Juruselamat kita harus manusia Yesus Kristus? Karena Dia mewakili manusia dan memediasi manusia kepada Allah.

5.Alasan yang kelima, karena dengan kemanusiaan-Nya, Sang Juruselamat itu bisa memahami kita bukan dari jauh tetapi berdasarkan pengalaman. 

Alkitab berkali-kali menyatakan misalnya di dalam Ibrani 2:18 bahwa karena Dia pernah menderita karena pencobaan, maka Dia bisa menolong mereka yang dicobai. Di dalam Ibrani 4:15-16, dikatakan bahwa Imam Besar yang kita miliki bukan hanya Imam Besar yang ada di dalam kemuliaan-Nya, tetapi Imam Besar yang juga dapat memahami kelemahan-kelemahan kita, karena sama seperti kita, Dia telah dicobai, walaupun Dia tidak pernah berbuat dosa.

Allah tahu segala sesuatu. Tanpa menjadi manusia pun Allah tahu penderitaan kita. Tanpa berinkarnasi menjadi daging pun dan tanpa mengalami pencobaan pun, Allah juga bisa memahami kita. Tetapi untuk kepentingan kita, kita semua tahu bahwa akan lebih menghibur, kalau kita tahu bahwa Allah mengetahui pergumulan kita, bukan hanya dari jauh dan bukan karena Dia Mahatahu; tetapi karena Dia pernah menjadi sama dengan manusia, Dia pernah mengalami pencobaan, Dia pernah mengalami penderitaan sama seperti kita; di dalam segala hal Dia pernah mengalaminya. 
6 ALASAN JURUSELAMAT HARUS MANUSIA SEJATI
gadget, otomotif, bisnis
Itu sebabnya Dia bisa memahami kita. Ini jelas sangat menghibur kita. Seseorang baru bisa menjadi guru yang terbaik kalau dia menempatkan dirinya dalam perspektif seorang murid. Kalau seorang guru tidak pernah mengalami kesulitan di dalam belajar maka biasanya dia kurang bisa memposisikan diri pada perspektif murid yang mungkin mengalami persoalan dan kesulitan ketika belajar. Tapi kita bersyukur, Juruselamat kita bukan cuma melihat kita dari jauh. Dia datang menjadi manusia. Dia merasakan apa yang kita rasakan.

6.Alasan yang keenam, karena kemanusiaan-Nya itu diperlukan supaya Dia bisa mati. 

Kita dapat memperoleh hidup kekal, itu karena kematian Juruselamat kita. Kalau Juruselamat kita hanyalah Allah sejati, maka Allah tidak bisa mati. Kalau Dia tidak bisa mati, maka Dia tidak bisa memberi kehidupan kepada kita. Itu sebabnya Juruselamat kita harus manusia supaya dia bisa mati.

Baca Juga: 5 Alasan Juruselamat Harus Allah

Tetapi bukan cuma itu sebetulnya. Ketika Dia mati, Dia juga mati dengan tubuh-Nya, tubuh manusiawi-Nya. Ini memberi jaminan bagi kita, bahwa nanti kita juga akan dibangkitkan dan diberi tubuh kemuliaan. 

Dalam 1Korintus15 Paulus banyak berbicara tentang tubuh kemuliaan ini, misalnya di ayat yang ke-23, 42-44, 49, Paulus mengulang berkali-kali, bahwa kita bukan cuma dibangkitkan secara roh, tapi nanti kita akan diberi tubuh kemuliaan. Apakah jaminan bahwa kita akan memperoleh tubuh kemuliaan? Jaminannya adalah karena Allah pernah menjadi manusia, pernah memiliki tubuh, dan tubuh itu adalah tubuh yang bangkit, yang tidak dikalahkan oleh kematian.

Jadi, mengapa Juruselamat kita harus manusia? Supaya Dia bisa mati bagi kita; tetapi pada saat bersamaan, tubuh kebangkitan-Nya itu juga menjadi alasan, keyakinan dan harapan bagi kita; bahwa kita pun akan menerima tubuh kemuliaan kelak bersama dengan Tuhan. Ini doktrin yang menghibur kita luar biasa. Tuhan memberkati kita. Amin. https://teologiareformed.blogspot.com/
Next Post Previous Post