CIRI-CIRI MANUSIA BARU DALAM KRISTUS
Pendahuluan.
Ciri-Ciri Manusia Baru Dalam Kristus. Manusia baru dalam Kristus itu adalah manusia yang telah mengalami pencerahan spiritualitas yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Bukan manusia lama yang masih terikat ritualritual agamawi sebagai pusat spiritualitasnya, atau manusia lama yang terikat dengan keinginan-keinginan daging (Galatia 5:19), tapi manusia baru yang telah dan terus belajar menge-nal Kristus (Efesus 4:20).
gadget, bisnis, otomotif |
Pengenalan akan Kristus itu bukan berbasis kognitif yang semata-mata intelektual tapi pengenalan yang berbasis keintiman (intimacy), kontemplatif, dan aplikatif. Pusat spiritualitasnya adalah Kristus sebagai Guru Agung Karakter, Tuhan dan Juruselamat Pribadi.
1. Menanggalkan manusia lama
Satu hal yang perlu disadari oleh orang Kristen bahwa di luar Kristus tidak ada pengharapan dan keselamatan, tetapi justru akan menempuh kebinasaan kekal (Efesus 4:20). Manusia lama yaitu manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman (Roma 1:18), yang tidak percaya kepada Allah, bahkan mereka menolak untuk mengakui Allah yang telah mewahyukan diri-Nya melalui ciptaan, mereka berjalan berdasarkan pengertian mereka, pikiran mereka sia-sia, memiliki pengertian yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, hati mereka bodoh, degil, dan tumpul sehingga mereka mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Menjadi manusia baru di dalam Kristus, orang percaya harus membuang atau menanggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah seperti dusta, perkataan yang kotor, kemarahan, kepahitan, dendam, kebiasaan malas, dan mencuri. Segala perbuatan tersebut harus digantikan dengan kejujuran, perkataan yang baik dan membangun, Kelemah-lembutan, pengampunan, kasih mesra, serta tidak hidup bermalas-malasan tetapi bekerja keras.
2. Mengenakan manusia baru di dalam Kristus
Mati dan bangkit bersama Kristus berarti manusia lama kita telah disalibkan dengan-Nya, dan berada dalam Roh mencakup pengenaan manusia baru atau manusia rohani (I Korintus 2:14). Mengenakan manusia baru di dalam Kristus berarti dipersatukan dengan Kristus. Di dalam Kristus berarti orang-orang yang dipisahkan dari dosa dan kegelapan serta hidup bagi Allah dan disebut sebagai orang-orang yang hidup di dalam Kristus.
1. Menanggalkan manusia lama
Satu hal yang perlu disadari oleh orang Kristen bahwa di luar Kristus tidak ada pengharapan dan keselamatan, tetapi justru akan menempuh kebinasaan kekal (Efesus 4:20). Manusia lama yaitu manusia yang menindas kebenaran dengan kelaliman (Roma 1:18), yang tidak percaya kepada Allah, bahkan mereka menolak untuk mengakui Allah yang telah mewahyukan diri-Nya melalui ciptaan, mereka berjalan berdasarkan pengertian mereka, pikiran mereka sia-sia, memiliki pengertian yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, hati mereka bodoh, degil, dan tumpul sehingga mereka mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Menjadi manusia baru di dalam Kristus, orang percaya harus membuang atau menanggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah seperti dusta, perkataan yang kotor, kemarahan, kepahitan, dendam, kebiasaan malas, dan mencuri. Segala perbuatan tersebut harus digantikan dengan kejujuran, perkataan yang baik dan membangun, Kelemah-lembutan, pengampunan, kasih mesra, serta tidak hidup bermalas-malasan tetapi bekerja keras.
2. Mengenakan manusia baru di dalam Kristus
Mati dan bangkit bersama Kristus berarti manusia lama kita telah disalibkan dengan-Nya, dan berada dalam Roh mencakup pengenaan manusia baru atau manusia rohani (I Korintus 2:14). Mengenakan manusia baru di dalam Kristus berarti dipersatukan dengan Kristus. Di dalam Kristus berarti orang-orang yang dipisahkan dari dosa dan kegelapan serta hidup bagi Allah dan disebut sebagai orang-orang yang hidup di dalam Kristus.
Hal ini perlu disadari bahwa sebagai orang percaya yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat harus benar-benar meninggalkan manusia lama yang penuh dengan dosa dan kebinasaan, lalu megenakan manusia baru di dalam Kristus yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
Secara eksplisit menerima Kristus berarti dipersatukan dengan-Nya dan hidup di dalam Dia dengan suatu ketaatan yang penuh kepada Dia serta hidup memuliakan-Nya.
a. Pertobatan
Put off the old man (tanggalkan manusia lama). Paulus berkata bahwa “tetapi kamu bukan demikian, kamu telah belajar mengenal Kristus, karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata di dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan.” Penekanan Paulus ini sangat jelas bahwa ada suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya yaitu bahwa untuk mengenakan manusia baru harus menanggalkan semua yang lama.
Secara eksplisit menerima Kristus berarti dipersatukan dengan-Nya dan hidup di dalam Dia dengan suatu ketaatan yang penuh kepada Dia serta hidup memuliakan-Nya.
a. Pertobatan
Put off the old man (tanggalkan manusia lama). Paulus berkata bahwa “tetapi kamu bukan demikian, kamu telah belajar mengenal Kristus, karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata di dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan.” Penekanan Paulus ini sangat jelas bahwa ada suatu sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya yaitu bahwa untuk mengenakan manusia baru harus menanggalkan semua yang lama.
Pertobatan adalah esensi dasar untuk mengenakan manusia baru. Warren Wiersbe berkata bahwa pertobatan adalah suatu krisis yang menuju kepada suatu proses. Mengenakan manusia baru di dalam Kristus harus terlebih dahulu menanggalkan yang lama. Hal tersebut dimulai dengan pertobatan, di mana orang percaya berketetapan berbalik arah yaitu menanggalkan yang lama dan mengenakan yang baru.
b. Beriman kepada Yesus Kristus
Iman adalah sebagai modus eksistensi dari hidup baru. Beriman kepada Yesus berarti memasuki suatu kehidupan yang baru di dalam manusia baru yang telah diciptakan oleh Allah di dalam Yesus Kristus (Efesus 4:20-24). Beriman kepada Yesus Kristus adalah satus-atunya cara menerima manusia baru yang telah diciptakan oleh Allah.
b. Beriman kepada Yesus Kristus
Iman adalah sebagai modus eksistensi dari hidup baru. Beriman kepada Yesus berarti memasuki suatu kehidupan yang baru di dalam manusia baru yang telah diciptakan oleh Allah di dalam Yesus Kristus (Efesus 4:20-24). Beriman kepada Yesus Kristus adalah satus-atunya cara menerima manusia baru yang telah diciptakan oleh Allah.
Paxson mengungkapkan bahwa dengan tindakan kedaulatan Tuhan “manusia baru” telah dibuat. Oleh anugerah Tuhan orang-orang berdosa yang percaya itu dipercepat dan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. Dalam kebangkitan tersebut Allah menciptakan “manusia baru” dan membuka jalan bagi dia untuk berjalan dalam kehidupan yang baru.
c. Menyerahkan segala pikiran kepada Allah
Mengenakan manusia baru di dalam Kristus dimulai dengan pertobatan yaitu meninggalkan yang lama dan beriman kepada Yesus Kristus. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan untuk dapat menerima kehidupan yang baru di dalam Kristus.
c. Menyerahkan segala pikiran kepada Allah
Mengenakan manusia baru di dalam Kristus dimulai dengan pertobatan yaitu meninggalkan yang lama dan beriman kepada Yesus Kristus. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan untuk dapat menerima kehidupan yang baru di dalam Kristus.
Namun, ada hal lain yang tidak dapat disepelekan oleh orang percaya yaitu menyerahkan segala pikiran kepada Kristus. Firman Allah memperbaharui pikiran orang percaya pada waktu menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya (Roma 12:1-2). “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, Firman-Mu adalah kebenaran (Yohanes 17:17).
Baca Juga: Menjadi Manusia Baru Dalam Kristus
Pada waktu pikiran orang percaya memahami kebenaran Firman Allah, maka pikiran itu akan dibaharui dan diubahkan oleh Firman Allah. Seperti yang dikatakan oleh Paulus bahwa ketika hidup di dalam perseketuan dengan Allah maka orang percaya akan dibaharui di dalam roh dan pikiran (Efesus 4:20,23).
Di dalam mengenakan manusia baru di dalam Kristus setiap orang percaya harus memiliki penyerahan total kepada Allah untuk dibaharui secara terus menerus yang menuju kepada hidup yang diubahkan.