ORANG-ORANG MAJUS MENYEMBAH YESUS, BUKAN MARIA (MATIUS 2:11)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Orang-orang Majus menemukan Yesus, menyembahNya, dan memberikan persembahan mereka.

Matius 2:11: “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”.
ORANG-ORANG MAJUS MENYEMBAH YESUS, BUKAN MARIA (MATIUS 2:11)
bisnis, otomotif, gadget
a) Orang-orang Majus tidak datang kepada Yesus pada saat yang bersamaan dengan para gembala dalam Lukas 2. Para gembala datang dulu, dan baru belakangan orang-orang Majus datang kepada Yesus. JADI, KEDUA KELOMPOK INI TIDAK PERNAH BERTEMU!

Pulpit Commentary: “The shepherds of Bethlehem found Christ before the Magi found him. The gospel came ‘to the Jew first.’” [= Gembala-gembala dari Betlehem menemukan Kristus sebelum orang-orang Majus menemukan Dia. Injil datang ‘pertama-tama kepada orang-orang Yahudi’.].

Ini perlu diperhatikan oleh orang-orang yang membuat drama Natal, yang biasanya mempertemukan semua orang, termasuk kedua kelompok ini, di kandang Betlehem!

Ada 2 alasan untuk mempercayai pandangan ini:

1. Matius 2:8,9,11,13,14 menyebut Yesus dengan sebutan ‘Anak’, sedangkan Lukas 2:12,16 menyebut Yesus dengan sebutan ‘bayi’.

2. Matius 2:9,11 menyebutkan bahwa Yesus ada dalam sebuah ‘rumah’, sedangkan Lukas 2:7,12 mengatakan Yesus terbaring dalam sebuah ‘palungan’ yang menunjukkan bahwa Ia berada di kandang / tempat hewan.

Bible Knowledge Commentary (tentang Matius 2:1-2): “Though not all scholars agree on the timing of the arrival of the Magi from the East, they apparently came some time after the birth of Jesus. Jesus and Mary and Joseph, though still in Bethlehem, were now in a house (v. 11), and Jesus was called a Child (‎PAIDION‎, vv. 9, 11) rather than a newborn Infant (‎BREPHOS‎, Luke 2:12).” [= Sekalipun tidak semua sarjana setuju tentang saat dari kedatangan orang-orang Majus dari Timur, mereka jelas datang beberapa waktu setelah kelahiran Yesus. Yesus dan Maria dan Yusuf, sekalipun masih di Betlehem, sekarang ada di dalam sebuah rumah (ay 11), dan Yesus disebut seorang Anak (PAIDION, ay 9,11) dan bukannya seorang Bayi yang baru lahir (BREPHOS, Lukas 2:12).].

Matius 2:9,11 - “(9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. ... (11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”.

Lukas 2:12 - “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.’”.

Matthew Henry: “The first who took notice of Christ after his birth were the shepherds (Luke 2:15, &c.), who saw and heard glorious things concerning him, and made them known abroad, to the amazement of all that heard them, v. 17,18. After that, Simeon and Anna spoke of him, by the Spirit, to all that were disposed to heed what they said, Luke 2:38. Now, one would think, these hints should have been taken by the men of Judah and the inhabitants of Jerusalem, and they should with both arms have embraced the long-looked-for Messiah; but, for aught that appears, he continued nearly two years after at Bethlehem, and no further notice was taken of him till these wise men came. Note, Nothing will awaken those that are resolved to be regardless. Oh the amazing stupidity of these Jews! And no less that of many who are called Christians!” [= Orang-orang pertama yang memperhatikan Kristus setelah kelahiranNya adalah gembala-gembala (Luk 2:15, dst.), yang melihat dan mendengar hal-hal mulia berkenaan dengan Dia, dan membuat mereka tersebar luas, sehingga mengherankan semua orang yang mendengarnya, ay 17,18. Setelah itu, Simeon dan Hana berbicara tentang Dia, oleh Roh, kepada semua orang yang mau memperhatikan apa yang mereka katakan, Luk 2:38. Sekarang, seseorang akan berpikir, petunjuk-petunjuk ini harus sudah dipegang / diterima oleh orang-orang dari Yehuda dan penduduk dari Yerusalem, dan mereka harus dengan kedua lengan mereka telah memeluk / mempercayai sang Mesias yang telah lama diharapkan; tetapi, karena apapun yang terjadi, ia berlanjut hampir dua tahun setelah di Betlehem, dan tak ada pemberitahuan tentang Dia sampai orang-orang Majus datang. Perhatikan, Tak ada apapun akan membangunkan mereka yang memutuskan untuk menjadi acuh tak acuh / tak peduli. Oh, kebodohan yang mengherankan dari orang-orang Yahudi ini! Dan kebodohan yang tak kurang dari itu dari banyak orang yang disebut orang-orang Kristen!].

Catatan: saya tidak tahu dari mana Matthew Henry mendapatkan ‘dua tahun’ ini. Pada waktu pentahiran, yang terjadi 40 hari setelah kelahiran Yesus (bdk. Im 12:2,6), Yesus dibawa ke Bait Allah, dan pada saat ittu Ia sudah disebut ‘Anak’, bukan ‘Bayi’ lagi (Luk 2:22,27).

Lukas 2:22,27 - “(22) Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkanNya kepada Tuhan, ... (27) Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tuaNya untuk melakukan kepadaNya apa yang ditentukan hukum Taurat,”.

Imamat 12:2-8 - “(2) ‘Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama TUJUH HARI. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis. (3) Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu. (4) Selanjutnya TIGA PULUH TIGA HARI lamanya perempuan itu harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas, tidak boleh ia kena kepada sesuatu apapun yang kudus dan tidak boleh ia masuk ke tempat kudus, sampai sudah genap hari-hari pentahirannya. (5) Tetapi jikalau ia melahirkan anak perempuan, maka najislah ia selama dua minggu, sama seperti pada waktu ia bercemar kain; selanjutnya enam puluh enam hari lamanya ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas. (6) Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam. (7) Imam itu harus mempersembahkannya ke hadapan TUHAN dan mengadakan pendamaian bagi perempuan itu. Demikianlah perempuan itu ditahirkan dari leleran darahnya. Itulah hukum tentang perempuan yang melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan. (8) Tetapi JIKALAU IA TIDAK MAMPU UNTUK MENYEDIAKAN SEEKOR KAMBING ATAU DOMBA, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan itu, maka tahirlah ia.’”.

Dalam Lukas 2:22-24 terlihat bahwa Yusuf dan Maria bukan membawa 1 domba dan 1 burung merpati / tekukur, tetapi membawa 2 burung merpati / tekukur, yang menunjukkan mereka sebagai orang-orang yang miskin.

Luk 2:22-24 - “(22) Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkanNya kepada Tuhan, (23) seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: ‘Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah’, (24) dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.”.

Dan semua ini digunakan oleh William Hendriksen untuk menambahi argumentasi bahwa orang-orang Majus datang belakangan, beberapa waktu setelah para gembala datang.

William Hendriksen mengatakan bahwa seandainya orang-orang Majus datang dalam jangka waktu 40 hari setelah Yesus dilahirkan, maka Yusuf dan Maria pasti mempunyai uang untuk membeli seekor domba dan seekor burung merpati / tekukur.

William Hendriksen: “It is clear that Joseph and his family had left the inn stable, perhaps very soon after the child’s birth, certainly before the arrival of the wise men. They are now no longer staying in an animal shelter but living in a building for human beings (with some relatives?).” [= Adalah jelas bahwa Yusuf dan keluarganya telah meninggalkan kandang dari rumah penginapan itu, mungkin segera setelah kelahiran sang Anak, pasti sebelum kedatangan dari orang-orang bijaksana / Majus. Mereka sekarang tidak lagi tinggal dalam tempat binatang tetapi hidup / tinggal dalam sebuah bangunan untuk manusia (bersama beberapa keluarga?).].

William Hendriksen: “Matthew’s main lesson for the Jews who were the first to read his Gospel, or to hear it read to them, must have been to remind them of the fact that salvation, though beginning with the Jews, does not end there. The Gentiles, too, must be won for Christ.” [= Pelajaran utama Matius untuk orang-orang Yahudi yang pertama-tama membaca Injilnya, atau mendengarnya dibacakan kepada mereka, pasti adalah untuk mengingatkan mereka tentang fakta bahwa keselamatan, sekalipun mulai dengan orang-orang Yahudi, tidak berakhir di sana. Orang-orang non Yahudi, juga, harus dimenangkan bagi Kristus.].

b) Mereka menemukan Yesus dan menyembahNya.

matius 2:11: “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”.

1. Yesus selalu disebut dahulu dari Maria.

William Hendriksen: “Having entered, the wise men see ‘the little child with Mary his mother.’ Note that whenever mother and infant are mentioned together (verses 11, 13, 14, 20, and 21) the infant is always mentioned first. It is that little child upon whom the main interest is concentrated. This is as it should be, for in this little one God has become incarnate:” [= Setelah masuk, orang-orang bijaksana / Majus itu melihat ‘anak kecil itu dengan Maria, ibuNya’. Perhatikan bahwa kapanpun ibu dan Bayi disebutkan bersama-sama (ayat 11,13,14,20, dan 21) Bayi itu SELALU disebutkan pertama / lebih dulu. Adalah Anak kecil itulah kepada siapa perhatian utama dikonsentrasikan / dipusatkan. Ini adalah seperti yang seharusnya, karena dalam Anak kecil ini Allah telah berinkarnasi:].

Matius 2:11,13,14,20,21 - “(11) Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur. ... (13) Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: ‘Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.’ (14) Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, ... (20) ‘Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibuNya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.’ (21) Lalu Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibuNya dan pergi ke tanah Israel.”.

GEREJA YANG BENAR / ALKITABIAH HARUS BERPUSATKAN KRISTUS, BUKAN BERPUSATKAN MARIA!

2. Mereka menyembah Yesus!

Yang mereka sembah hanyalah Yesus saja, bukan Maria, atau Yesus dan Maria!

Ay 11: “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”.

Pulpit Commentary: “‘The young Child with Mary his mother, and fell down, and worshipped him’ (ver. 2, note). In this latter clause Mary is not mentioned.” [= Anak yang muda / kecil itu dengan Maria, ibuNya, dan tersungkur, dan menyembahNya (ay 2, catatan). Dalam anak kalimat yang terakhir ini Maria tidak disebutkan.].

Pulpit Commentary: “they fell down and worshipped him - him, we mark, not the virgin-mother.” [= mereka jatuh tersungkur dan menyembah Dia - Dia, kami memperhatikan / kami tekankan, bukan sang ibu yang perawan.].

Pulpit Commentary: “When the Wise Men had found the young Child and his mother, they fell down and worshipped him; ... And with this they are content. They do not, emphatically not, worship the mother, nor present to her gifts.” [= Pada waktu Orang-orang Bijaksana / Majus telah menemukan Anak muda itu dan ibuNya, mereka jatuh tersungkur dan menyembah Dia; ... Dan mereka puas dengan ini. Mereka tidak, pasti tidak, menyembah sang ibu, ataupun memberikan kepadanya pemberian-pemberian.].

C. H. Spurgeon: “The old Reformers used to say, “Here is a bone that sticks in the throat of the Romanists, and they can neither get it up nor down, for it does not say, ‘They saw Mary and the young child’, the young child is put first, they came to see him; and it does not say that ‘they fell down and worshipped them’” If ever there was an opportunity for Mariolatry, surely this was the one, when the child was as yet newly-born, and depended so much upon his mother. Why did not the magi say ‘Ave Maria!’ and commence at once their Mariolatry? Ay, but these were wise men; they were not priests from Rome, else might they have done it.” [= Tokoh-tokoh Reformasi kuno sering berkata: "Ini adalah tulang yang menyangkut di tenggorokan orang Roma (Katolik), dan mereka tidak dapat mengeluarkannya ataupun menelannya, karena ayat itu tidak berkata: ‘Mereka melihat Maria dan bayi itu’, bayi itu disebut lebih dulu, mereka datang untuk melihat Dia; dan ayat itu tidak berkata bahwa ‘mereka tersungkur dan menyembah mereka’". Kalau ada kesempatan untuk melakukan penyembahan terhadap Maria, maka sebetulnya inilah kesempatannya, dimana bayi itu baru dilahirkan, dan sangat bergantung kepada ibuNya. Mengapa orang-orang Majus itu tidak berkata ‘Salam Maria!’ dan lang­sung memulai penyembahan terhadap Maria? Ah, tetapi mereka ini adalah orang-orang yang bijaksana; mereka bukan pastor-pastor dari Roma, karena kalau demikian mereka mungkin sudah melakukannya.] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 3, hal 34.

Catatan: dalam terjemahan KJV kata-kata ‘orang-orang majus’ dalam Matius 2:1 diterjemahkan ‘wise men’ [= orang-orang yang bijaksana].

3. Mereka tetap menyembahNya sekalipun keadaan lahiriah dari Yesus tidak seperti keadaan dari seorang raja, apalagi kelihatan sebagai Allah.

Mereka menyembah Yesus sekalipun mereka melihat:

a. Seorang bayi yang lemah dan tidak berdaya.

Betul-betul membutuhkan iman yang luar biasa untuk mau menyembah seorang bayi seperti itu!

b. Orang tua Yesus miskin, bukan bangsawan / raja, dan bayi itu ada di dalam sebuah rumah (ay 11), bukan istana.

Keadaan Yusuf dan Maria yang miskin dan tidak punya kedudukan apa-apa, dan tempat sederhana yang menjadi tempat tinggal bayi itu, ternyata tidak menjadi halangan bagi orang-orang Majus itu untuk percaya bahwa bayi miskin itu adalah Raja! Ini lagi-lagi menunjukkan iman yang luar biasa!

Penampilan lahiriah yang hina dari Yesus ini sesuai dengan nubuat dalam Yesaya 53:2b - “Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.”.

Tetapi mereka toh mau menyembahNya. Bandingkan dengan Matius 13:53-57 yang menunjukkan bahwa banyak orang tidak percaya kepada Yesus karena melihat penampilan lahiriahNya.

Baca Juga: Kontras Antara Herodes Dan Orang-Orang Majus (Matius 2:7-10)

Matius 13:53-57 - “(53) Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Iapun pergi dari situ. (54) Setibanya di tempat asalNya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: ‘Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? (55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibuNya bernama Maria dan saudara-saudaraNya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? (56) Dan bukankah saudara-saudaraNya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperolehNya semuanya itu?’ (57) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: ‘Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.’”.

Penerapan: Jangan menilai agama, buku (warnanya, bentuknya, cetakannya), gereja (besarnya dan indahnya gedungnya), pendeta (gelarnya, gagahnya, nama besarnya), orang kristen, berdasarkan penampilan lahiriahnya! Ingat bahwa penampilan lahiriah seringkali menipu!
Next Post Previous Post