KONTRAS ANTARA HERODES DAN ORANG-ORANG MAJUS (MATIUS 2:7-10)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

Herodes menyelidiki dengan teliti untuk membunuh Yesus.

Matius 2:7-8: “(7) Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. (8) Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: ‘Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.’”.
KONTRAS ANTARA HERODES DAN ORANG-ORANG MAJUS (MATIUS 2:7-10)
bisnis, otomotif, gadget
a) Kejahatan yang bertopengkan agama / kesalehan.

Matthew Henry: “He privily called the wise men, to talk with them about this matter. ... All this might look suspicious, if he had not covered it with a show of religion: ‘that I may come and worship him also.’ Note, The greatest wickedness often conceals itself under a mask of piety.” [= Ia secara pribadi / diam-diam memanggil orang-orang Majus itu, berbicara dengan mereka tentang persoalan ini. ... Semua ini bisa kelihatan mencurigakan, jika ia tidak menutupinya dengan suatu pertunjukan agama: ‘supaya akupun datang menyembah Dia’. Perhatikan, Kejahatan yang terbesar sering menyembunyikan dirinya di bawah topeng kesalehan.].

C. H. Spurgeon: “Covering his bloody design with the pretense of reverence. There is never a worse sin in the world than that which a man covers over with the cloak of religion; let us ever beware of falling into this evil.” [= Menutupi rancangan berdarahnya dengan kepura-puraan tentang penghormatan. Disana tidak pernah ada suatu dosa yang lebih buruk dari pada dosa itu, yang seseorang tutupi dengan jubah agama; hendaklah kita selalu waspada terhadap kejatuhan ke dalam kejahatan ini.] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 3, hal 34.

Penerapan: Kita bisa melihat orang-orang seperti dalam ISIS, Al Qaeda, dsb, melakukan teror, pembunuhan, dsb, atas nama agama.

Tetapi mengapa hanya melihat hal-hal seperti itu dalam agama lain? Apakah pendeta-pendeta yang mendirikan gereja-gereja, dan aktif dalam pelayanan, tetapi yang motivasi sesungguhnya adalah uang, tidak melakukan kejahatan atas nama agama?

b) Kebutaan yang datang dari Allah.

Saudara mungkin bertanya: mengapa Herodes tidak ikut sendiri, atau menyuruh tentaranya ikut, bersama orang-orang Majus itu ke Betlehem (yang jaraknya hanya 5-7 mil dari Yerusalem), dan langsung membunuh Yesus? Jelas bahwa Allah yang menguasai dan mengatur segala sesuatu, membuat Herodes menjadi bodoh / buta, sehingga tidak memikirkan / melakukan hal, yang seandainya dilakukan, akan membunuh Yesus.

Matthew Henry: “See how strangely he was befooled and infatuated in this, that he trusted it with the wise men, and did not choose some other managers, that would have been true to his interests. It was but seven miles from Jerusalem; how easily might he have sent spies to watch the wise men, who might have been as soon there to destroy the child as they to worship him! Note, God can hide from the eyes of the church’s enemies those methods by which they might easily destroy the church;” [= Lihatlah betapa dengan aneh ia dijadikan tolol dan diisi dengan kebodohan dalam hal ini, bahwa ia mempercayakan itu kepada orang-orang bijaksana / Majus, dan tidak memilih beberapa pemimpin lain, yang sesuai dengan kepentingan-kepentingannya. Itu (Betlehem) hanya berada 7 mil dari Yerusalem; betapa dengan mudahnya ia telah mengutus mata-mata untuk memperhatikan orang-orang bijaksana / Majus itu, yang bisa telah ada di sana untuk menghancurkan Anak itu begitu mereka menyembahNya! Perhatikan, Allah bisa menyembunyikan dari mata dari para musuh gereja metode-metode itu dengan mana mereka bisa dengan mudah menghancurkan gereja;].

Bdk. Amsal 21:1 - “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkanNya ke mana Ia ingini.”.

Ditinjau dari sudut Yusuf dan Maria, pada saat ini mereka tidak tahu apa-apa kalau Herodes ingin membunuh Yesus, dan bahwa diluar pengetahuan mereka Allah mengatur sehingga pembunuhan itu tidak terjadi.

Saya yakin bahwa ada banyak hal-hal seperti ini dalam hidup kita, dimana Tuhan mengatur, tanpa sepengetahuan kita, supaya bencana-bencana tertentu tidak menimpa kita.

III) Orang-orang Majus menemukan Yesus.

1) Orang-orang Majus melanjutkan pencarian mereka, dan mereka mendapatkan petunjuk bintang lagi.

Matius 2:9-10: “(9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. (10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.”.

a) Orang-orang Majus berangkat lagi untuk melanjutkan pencarian mereka.

1. Mereka tetap mencari Kristus sekalipun sendirian.

Tak ada siapapun yang mau menyertai mereka, baik Herodes, orang-orang dari istana, tokoh-tokoh agama Yahudi, ataupun orang-orang Yahudi dari Yerusalem. Tetapi mereka berkeras dalam mencari Kristus!

C. H. Spurgeon: “There is something to look at, something good that is worth gazing upon. Behold it. Here are far-off persons who come very nigh. Wise men from the east come and worship the infant Christ; but there is something to which there is no ‘behold’ put, yet it is sorrowfully worth considering. Here are near ones who are far off, Herod, the inhabitants of Jerusalem, the chief priests, and the scribes. They are as far from Christ as if he had been born in the distant east, while they who lived in the far country came as near to him as if they themselves had dwelt at Bethlehem. So I have these two things to talk about to-night, first, the extraordinary fact that many far-off ones are brought nigh, and the sad but almost equally extraordinary fact that many who are apparently very near never really come nigh to Jesus.” [= Ada sesuatu untuk diperhatikan, sesuatu yang baik yang layak dipandang. Lihatlah itu. Di sini ada orang-orang yang jauh yang datang sangat dekat. Orang-orang bijaksana dari Timur datang dan menyembah bayi Kristus; tetapi ada sesuatu pada mana tidak diletakkan kata ‘lihatlah’, tetapi itu sesuatu yang secara menyedihkan layak untuk direnungkan / dipertimbangkan. Di sini ada orang-orang dekat yang jauh, Herodes, penduduk Yerusalem, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Mereka sama jauhnya dari Kristus seakan-akan Ia telah dilahirkan di Timur yang jauh, sementara mereka yang tinggal di negeri dari jauh datang sedekat dengan Dia seakan-akan mereka sendiri tinggal di Betlehem. Jadi saya mempunyai dua hal ini untuk dibicarakan malam ini, pertama, fakta yang luar biasa bahwa banyak orang yang jauh dibawa mendekat, dan fakta menyedihkan yang hampir sama luar biasanya bahwa banyak orang yang kelihatannya sangat dekat, tidak pernah betul-betul datang dekat kepada Yesus.] - ‘Spurgeon’s Expository Encyclopedia’, vol 3, hal 24.

Jamieson, Fausset & Brown: “‘When they had heard the king, they departed.’ But where were ye, O Jewish ecclesiastics, ye chief priests and scribes of the people? Ye could tell Herod where Christ should be born, and could hear of these strangers from the far East that the Desire of all nations had actually come: but I do not see you trooping to Bethlehem - I find these devout strangers journeying there all alone. Yet God ordered this too, lest the news should be blabbed, and reach the tyrant’s ears, before the Babe could be placed beyond his reach. Thus, are the very errors and crimes and cold indifference of men all overruled.” [= ‘Pada waktu mereka mendengar raja, mereka pergi’. Tetapi dimana kamu berada, oh tokoh-tokoh agama Yahudi, kamu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dari bangsa itu? Kamu bisa memberitahu Herodes dimana Kristus harus dilahirkan, dan bisa mendengar dari orang-orang asing dari Timur jauh ini bahwa Keinginan dari semua bangsa telah sungguh-sungguh datang: tetapi saya tidak melihat kamu berbondong-bondong pergi ke Yerusalem - saya mendapati orang-orang asing yang saleh / relijius ini melakukan perjalanan kesana sendirian. Tetapi Allah mengatur ini juga, supaya jangan berita itu harus dinyatakan, dan mencapai telinga dari sang tiran, sebelum Bayi itu bisa ditempatkan di luar jangkauannya. Demikianlah kesalahan-kesalahan dan kejahatan-kejahatan dan sikap acuh tak acuh yang dingin dari manusia semuanya dibalikkan / dilindas.].

Matthew Henry: “We have here the wise men’s humble attendance upon this new-born King of the Jews, and the honours they paid him. From Jerusalem they went to Bethlehem, resolving to seek till they should find; but it is very strange that they went alone; that not one person of the court, church, or city, should accompany them, if not in conscience, yet in civility to them, or touched with a curiosity to see this young prince. As the queen of the south, so the wise men of the east, will rise up in judgment against the men of that generation, and of this too, and will condemn them; for they came from a far country, to worship Christ; while the Jews, his kinsmen, would not stir a step, would not go to the next town to bid him welcome. It might have been a discouragement to these wise men to find him whom they sought thus neglected at home. Are we come so far to honour the King of the Jews, and do the Jews themselves put such a slight upon him and us? Yet they persist in their resolution. Note, We must continue our attendance upon Christ, though we be alone in it; whatever others do, we must serve the Lord; if they will not go to heaven with us, yet we must not go to hell with them.” [= Kita mempunyai disini kehadiran yang rendah hati dari orang-orang bijaksana / Majus pada Raja orang Yahudi yang baru dilahirkan ini, dan penghormatan yang mereka berikan kepadaNya. Dari Yerusalem mereka pergi ke Betlehem, memutuskan untuk mencari sampai mereka menemukan; tetapi adalah sangat aneh bahwa mereka pergi sendirian; bahwa tak seorangpun dari istana, gereja, atau kota, menyertai mereka, jika tidak dalam kesungguhan / kewajaran, tetapi dalam kesopanan kepada mereka, atau disentuh dengan suatu rasa ingin tahu untuk melihat Pangeran muda ini. Seperti ratu dari Selatan, demikian juga orang-orang bijaksana / Majus dari Timur, akan bangkit dalam penghakiman terhadap orang-orang dari generasi itu, dan dari generasi ini juga, dan akan menghukum mereka; karena mereka datang dari negeri yang jauh, untuk menyembah Kristus; sementara orang-orang Yahudi, orang-orang sebangsaNya, tidak mau melakukan satu langkahpun, tidak mau pergi ke kota di sebelahnya untuk mengucapkan selamat datang kepadaNya. Itu bisa telah merupakan sesuatu yang mengecilkan hati bagi orang-orang bijaksana / Majus ini untuk mendapati Dia yang mereka cari diabaikan seperti itu di rumah. Apakah kami datang dari begitu jauh untuk menghormati Raja orang Yahudi, dan apakah orang-orang Yahudi sendiri meremehkan Dia dan kami? Tetapi mereka berkeras dengan keputusan mereka. Perhatikan, Kita harus melanjutkan kehadiran kita pada Kristus, sekalipun kita sendirian di dalamnya; apapun yang orang-orang lain lakukan, kita harus melayani / menyembah Tuhan; jika mereka tidak mau pergi ke surga bersama kita, tetapi kita tidak boleh pergi ke neraka bersama mereka.].

Bdk. Matius 12:42 - “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!’”.

Bdk. Yohanes 6:66-69 - “(66) Mulai dari waktu itu banyak murid-muridNya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. (67) Maka kata Yesus kepada kedua belas muridNya: ‘Apakah kamu tidak mau pergi juga?’ (68) Jawab Simon Petrus kepadaNya: ‘Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal; (69) dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.’”.

Calvin: “If God had not fortified the minds of the Magi by his Spirit, they might have been discouraged by this state of things. But the ardor of their zeal is unabated; they set out without a guide. And yet the means of confirming their faith are not wanting; for they hear that the King, who had been pointed out to them by a star, was long ago described, in glowing language, by divine predictions.” [= Seandainya Allah tidak membentengi / menguatkan pikiran dari orang-orang Majus oleh RohNya, mereka mungkin telah menjadi kecil hati oleh keadaan dari hal-hal. Tetapi tingkat dari semangat mereka tidak berkurang; mereka melanjutkan perjalanan tanpa seorang pembimbing. Tetapi cara-cara / jalan-jalan untuk meneguhkan iman mereka tidak kurang; karena mereka mendengar bahwa Raja itu, yang telah ditunjukkan kepada mereka oleh sebuah bintang, telah digambarkan jauh sebelumnya, dalam bahasa / kata-kata yang bersinar terang, oleh ramalan-ramalan ilahi.].

Memang jelas bahwa kalau mereka bisa seperti itu, itu pasti terjadi karena Allah menguatkan mereka.

2. Mereka tetap mencari / mengikut Kristus, sekalipun itu merupakan sesuatu yang membahayakan.

Calvin menduga bahwa tokoh-tokoh Yahudi itu tidak ikut ke Betlehem, mungkin karena takut kepada Herodes.

Calvin: “It is truly an instance of base sluggishness, that not one of the Jews offers himself as an escort to those foreigners, to go and see the King who had been promised to their own nation. The scribes show them the way, and point out the place where he was born; but they allow them to depart alone: not one moves a step. They were afraid, perhaps, of Herod’s cruelty: but it displayed wicked ingratitude that, for the sake of the salvation which had been offered to them, they were unwilling to undergo any risk, and cared less about the grace of God than about the frown of a tyrant. The whole nation, I have lately showed, was so degenerate, that they chose rather to be oppressed with the yoke of tyranny, than to submit to any inconvenience arising from a change.” [= Itu betul-betul merupakan suatu contoh tentang kemalasan / kelambanan yang jelek / hina, bahwa tak seorangpun dari orang-orang Yahudi menawarkan dirinya sendiri sebagai seorang penjaga / pengawal kepada orang-orang asing itu, untuk pergi dan melihat Raja yang telah dijanjikan kepada bangsa mereka sendiri. Ahli-ahli Taurat menunjukkan mereka jalannya, dan menunjukkan tempat dimana Ia dilahirkan; tetapi mereka membiarkan mereka pergi sendirian: tak seorangpun menggerakkan satu langkahpun. Mungkin mereka takut pada kekejaman Herodes: tetapi itu menunjukkan rasa tidak tahu terima kasih yang jahat bahwa untuk keselamatan yang telah ditawarkan kepada mereka, mereka tidak mau mengalami resiko apapun, dan mempunyai kepedulian kurang tentang kasih karunia Allah dari pada mengkerutnya dahi seorang tiran. Seluruh bangsa, telah saya tunjukkan belakangan, adalah begitu memburuk, sehingga mereka lebih memilih untuk ditindas dengan kuk dari tiran, dari pada untuk menerima ketidak-nyamanan apapun yang muncul dari suatu perubahan.].

b) Bintang yang mereka lihat di Timur sekarang muncul lagi, mendahului mereka, dan berhenti di atas tempat dimana bayi Yesus berada.

Matius 2:9-10: “(9) Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. (10) Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.”.

Pulpit Commentary: “Note: Those who follow up the leadings of providence will never lack a providence to lead them. (2) Behold the relief to their perplexity! The familiar star is again in sight. Lo, it moves! They follow. It stands over a dwelling. Those brightening scintillations proclaim that the heavenly Royalty is there. Note: It was not reason that guided the Magi to Christ. Reason had its province, and will ever have it. But the effectual guidance, first and last, was supernatural.” [= Perhatikan: Mereka yang mengikuti bimbingan-bimbingan dari Providensia tidak pernah akan kekurangan suatu Providensia untuk membimbing mereka. (2) Lihatlah pertolongan / kelegaan pada / bagi kebingungan mereka! Bintang yang sudah akrab dengan mereka / sudah mereka kenal itu kelihatan lagi. Lihatlah, itu bergerak! Mereka mengikuti. Bintang itu berada di atas sebuah rumah. Pancaran cahaya yang terang itu menyatakan bahwa Raja surgawi itu ada di sana. Perhatikan: Bukanlah akal yang membimbing orang-orang Majus kepada Kristus. Akal mempunyai daerahnya sendiri, dan akan selalu mempunyainya. Tetapi bimbingan yang efektif, pertama dan terakhir, adalah bersifat supranatural.].

Jelas bahwa bintang itu tadinya hilang untuk sementara. Mengapa?

1. Calvin mengatakan supaya orang-orang Majus bertanya dan sekaligus memberi informasi tentang kelahiran Mesias kepada orang-orang Yahudi, dan itu menyebabkan mereka tidak punya alasan untuk tidak datang kepada Kristus.

Calvin: “It would seem that the star, which hitherto guided them in the way, had lately disappeared. The reason may easily be conjectured. It was, that they might make inquiry in Jerusalem about the new King, and might thus take away all excuse from the Jews, who, after having been instructed about the Redeemer who was sent to them, knowingly and willingly despise him.” [= Kelihatannya bahwa bintang itu, yang sampai sekarang telah membimbing mereka dalam jalan itu, belakangan telah hilang. Alasannya bisa dengan mudah ditebak. Itu adalah, supaya mereka bisa bertanya-tanya di Yerusalem tentang Raja yang baru itu, dan dengan demikian bisa membuang semua alasan / dalih dari orang-orang Yahudi, yang, setelah diberi instruksi tentang sang Penebus yang diutus kepada mereka, dengan tahu dan sengaja meremehkan Dia.].

2. Matthew Henry memberi alasan yang lain tentang hilangnya bintang itu, dengan mengatakan bahwa pada waktu mereka ada di Timur, Tuhan harus menggunakan mujizat (bintang) untuk mengarahkan mereka kepada Kristus. Tetapi setelah mereka sampai ke Yerusalem, ada cara ‘biasa’ yaitu melalui Firman Tuhan, dan karena itu mujizat itu dihilangkan. Tetapi sekarang, dari Yerusalem ke Betlehem, mereka membutuhkan mujizat itu lagi, dan Tuhan memberikan bintang itu lagi.

Matthew Henry: “Observe, 1. How graciously God directed them. By the first appearance of the star they were given to understand where they might enquire for this King, and then it disappeared, and they were left to take the usual methods for such an enquiry. Note, Extraordinary helps are not to be expected where ordinary means are to be had. Well, they had traced the matter as far as they could; they were upon their journey to Bethlehem, but that is a populous town, where shall they find him when they come thither? Here they were at a loss, at their wit’s end, but not at their faith’s end; they believed that God, who had brought them thither by his word, would not leave them there; nor did he; for, behold, the star which they saw in the east went before them. Note, If we go on as far as we can in the way of duty, God will direct and enable us to do that which of ourselves we cannot do; Up, and be doing, and the Lord will be with thee. VIGILANTIBUS, NON DORMIENTIBUS, SUCCURIT LEX - The law affords its aid, not to the idle, but to the active. The star had left them a great while, yet now returns. They who follow God in the dark shall find that light is sown, is reserved, for them. Israel was led by a pillar of fire to the promised land, the wise men by a star to the promised Seed, who is himself the bright and morning Star, Rev 22:16. God would rather create a new thing than leave those at a loss who diligently and faithfully sought him.” [= Perhatikan, 1. Betapa dengan murah hati Allah mengarahkan mereka. Oleh pemunculan pertama dari bintang itu mereka diberi pengertian dimana mereka bisa bertanya-tanya tentang Raja ini, dan lalu itu hilang, dan mereka dibiarkan untuk mengambil metode-metode biasa untuk penyelidikan seperti itu. Perhatikan, Pertolongan-pertolongan yang luar biasa tidak boleh diharapkan dimana cara-cara / jalan-jalan yang biasa dimiliki. Mereka telah mengikuti / menemukan hal itu sejauh mereka bisa; mereka ada dalam perjalanan ke Betlehem, tetapi itu adalah suatu kota yang mempunyai banyak penduduk, dimana mereka akan mendapatkan Dia pada waktu mereka datang ke tempat itu? Di sini mereka bingung / tidak pasti, pada akhir / batas dari sumber akal mereka, tetapi bukan pada akhir / batas dari iman mereka; mereka percaya bahwa Allah, yang telah membawa mereka ke tempat itu oleh firmanNya, tidak akan meninggalkan mereka di sana; dan memang Ia tidak meninggalkan mereka; karena, lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur mendahului mereka. Perhatikan, Jika kita berjalan sejauh kita bisa dalam jalan kewajiban, Allah akan mengarahkan dan memampukan kita untuk melakukan itu, yang dari diri kita sendiri tak bisa kita lakukan; Bangunlah, dan kerjakanlah, dan Tuhan akan menyertaimu. VIGILANTIBUS, NON DORMIENTIBUS, SUCCURIT LEX - Hukum Taurat menyediakan bantuannya, bukan kepada orang yang malas, tetapi kepada orang yang aktif. Bintang itu telah meninggalkan mereka untuk suatu waktu, tetapi sekarang kembali. Mereka yang mengikuti Allah dalam gelap akan mendapati bahwa terang ditaburkan, disimpan, untuk mereka. Israel dipimpin oleh suatu tiang api ke tanah yang dijanjikan, orang-orang bijaksana / Majus oleh suatu bintang kepada Benih / Keturunan yang dijanjikan, yang diriNya sendiri adalah Bintang terang dan pagi, Wah 22:16. Allah lebih memilih untuk menciptakan sesuatu yang baru dari pada membiarkan mereka yang dengan rajin dan setia mencariNya menjadi bingung / tak tahu apa yang harus dilakukan.].

Wahyu 22:16 - “‘Aku, Yesus, telah mengutus malaikatKu untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.’”.

KJV: ‘the bright and morning star’ [= bintang terang dan pagi].

RSV/NIV/NASB: ‘the bright morning star’ [= bintang pagi yang terang].

Kata ‘and’ [= dan] dalam KJV itu sebetulnya memang tidak ada dalam bahasa Yunaninya.

Suatu contoh lain bisa kita lihat dari bangsa Israel di padang gurun, dimana mereka diberi makan secara mujizat dengan manna yang turun dari langit. Tetapi setelah mereka memasuki Kanaan, manna itu berhenti, karena mereka bisa mendapat makan dengan mengerjakan tanah itu.

Yosua 5:12 - “Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.”.

Baca Juga: Para Rohaniawan Yang Tidak Memperdulikan Kristus (Matius 2:4-7)

Matthew Henry (tentang Yos 5:12): “Notice is taken of the ceasing of the manna as soon as ever they had eaten the old corn of the land, … To teach us not to expect extraordinary supplies when supplies may be had in an ordinary way.” [= Perhatian diambil berkenaan dengan berhentinya manna begitu mereka telah memakan gandum dari negeri itu, … Untuk mengajar kita untuk tidak mengharapkan suplai yang luar biasa / bersifat mujizat pada waktu suplai bisa didapatkan dengan cara yang biasa.].

Penerapan:

a. Kalau saudara sakit pada saat saudara ada di hutan belantara dimana tidak ada obat, dokter dsb, maka saudara boleh mengharapkan mujizat kesembuhan dari Tuhan (tentu saja untuk itupun tak ada jaminan bahwa Tuhan akan memberi mujizat). Tetapi kalau saudara sakit di kota dimana ada dokter, obat, rumah sakit, dan saudara mempunyai uang untuk membayar, maka janganlah terlalu mengharapkan mujizat kesembuhan.

b. Ini juga berlaku pada waktu kita mencari kebenaran. Pada saat tak ada orang, buku atau apapun untuk membimbing kita untuk mengerti Alkitab / firman Tuhan, maka kita bisa mengharapkan Tuhan akan memberikan kebenaran itu secara mujizat kepada kita. Tetapi kalau ada banyak cara, baik melalui pendeta-pendeta, pengkhotbah-pengkhotbah, buku-buku, maupun internet, khotbah-khotbah dari kebaktian online, untuk mengerti kebenaran, tetapi kita malas menggunakan semua cara-cara / jalan-jalan itu, jangan berharap Allah mau memberikan kebenaran secara mujizat kepada orang yang malas mencarinya!
Next Post Previous Post