ARTI KORBAN PENGGANTI DALAM KEMATIAN KRISTUS

Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th.

Kematian Kristus disebut sebagai korban pengganti (substitusi). Kata Inggris “vicarious” berarti “dilaksanakan dengan cara mengadakan subsitusi (menggantikan)”. Doktrin penggantian ini penting sebab berhubungan dengan pemuasan yang sempurna atas tuntutan kebenaran dari Allah yang kudus melalui pembayaran yang sempurna dari Kristus untuk dosa. 
ARTI KORBAN PENGGANTI DALAM KEMATIAN KRISTUS
gadget, bisnis, otomotif
Atas dasar inilah Allah dapat mendeklarasikan orang berdosa yang percaya sebagai orang yang benar dan menerima mereka dalam persekutuan tanpa ada kompromi dari pihakNya. 

Semua dosa orang percaya ditanggung oleh Kristus, yang sepenuhnya menebus mereka dan membayar untuk mereka melalui kematianNya. Ada dua preposisi (kata depan) Yunani yang menekankan sifat korban pengganti dari kematian Kristus, yaitu : 

(1) preposisi “anti” yang mempunyai arti “persamaan, penukaran, atau pengganti”. Kata “anti” tidak pernah mempunyai arti yang lebih luas dari “demi” atau “atas nama”; 

(2) preposisi “huper” yang mempunyai arti “untuk kepentingan” dan juga kadang-kala di berarti “pengganti”. Contoh penggunaan preposisi “anti” terdapat dalam Matius 20:28; Markus 1045, sedang contoh penggunaan preposisi “huper” (Galatia 3:13; 1 Timotius 2:6; 2 Korintus 5:1; 1 Petrus 3:18). Ada lagi ayat Alkitab, selain yang disebutkan sebelumnya di atas, yang menekankan korban penggantian Kristus bagi manusia (Yesaya 53:5; 1 Petrus 2:24; 2 Korintus 5:21).

Dengan demikian yang dimaksud dengan korban penggantian (substitusi) adalah bahwa Kristus mati bagi orang berdosa dan atau kematian-Nya menggantikan orang berdosa menanggung hukuman yang seharusnya ditanggung oleh orang berdosa yang percaya kepada-Nya. 

Kesalahan orang berdosa yang percaya diperhitungkan kepada-Nya secara demikian sehingga Ia mewakili mereka menanggung hukuman mereka. Namun, ada orang yang menganggap bahwa jika Kristus mati sebagai pengganti, tentu semua orang secara otomatis akan selamat. 

Ini merupakan pemikiran yang keliru. Mengapa? Karena kematian Kristus sebagai korban pengganti memiliki dua aspek, yaitu : 

(1) Kristus mati bagi orang berdosa (preposisi Yunani “huper”); dan 

(2) Kristus mati menggantikan orang berdosa yang percaya (preposisi Yunani “anti”). 

Aspek yang pertama menghubungkan kematian Kristus dengan manfaatnya yang bersifat universal bagi orang-orang berdosa, sedangkan aspek yang kedua menghubungkan kematian Kristus sebagi pengganti orang berdosa yang percaya kepada-Nya. 

Jadi, Seperti kata Sir Robert Anderson, “bahwa Kristus mati bagi manfaat dari orang berdosa (huper) dan bukan sebagai ganti orang berdosa (anti) karena huper terutama selalu digunakan dalam pemberitaan Injil kepada mereka yang bukan orang-orang yang diselamatkan. Hanya setelah orang berdosa menerima dengan iman kematian Kristus bagi dirinya, barulah ia menerima aspek penggantian (anti) dari kematian Kristus itu”.

Catatan James Palk: Subtitusi menjelaskan tentang kematian Kristus adalah subtitusionari- Ia mati karena orang berdosa dan menggantikan manusia. Artinya , kematian Kristus dijalaninya bukan untuk diri-Nya melainkan untuk orang lain. Yesus Kristus tidak mati untuk dosa pribadi-Nya (Yohanes 8:46; Ibrani 4:15; 1 Petrus 2:22). Semua halaman di Alkitab yang mengutarakan tentang kematian-Nya, memberikan penjelasan bahwa Dia mati untuk dosadosa orang lain. Yesus Kristus mati bukan sebagai penderitaan seorang sahabat yang bersimpati kepada orang lain, tetapi bersifat menggantikan dari Anak Domba Allah terhadap seisi dunia yang berdosa

Istilah ‘penggantian’ dijabarkan sebagai vicarious (latin), artinya “di tempat orang lain”. Kristus sebagai Pengganti yang menanggung hukuman yang semestinya ditimpakan kepada orang-orang berdosa. Kesalahan dari umat manusia yang berdosa telah diperhitungkan kepada Yesus Kristus sehingga Yesus Kristus mewakili orang-orang berdosa untuk menanggung dosa mereka. Bukti dari ayat-ayat Alkitab tentang hal ini antara lain 2 Korintus 5:21, Yesus menjadi berdosa bagi orang lain; 1 Petrus 2:24, Yesus menanggung dosa orang lain di kayu salib; Ibrani 9:28, Yesus sekali menderita untuk dosa banyak orang; Yesaya53:4-6, Yesus melewati penderitaan yang sangat mengerikan dan mati untuk menggantikan orang berdosa

Pemahaman tentang Yesus sebagai Pengganti bagi orang-orang berdosa tidak terlepas juga dengan prinsip kurban persembahan dalam ritual Perjanjian Lama. Leon Morris di dalam Erickson mengulasnya, pengertian kurban persembahan tidak dapat terpahami secara memuaskan jika tidak mengikutsertakan tentang konsep pergantian. Begitu juga, Yesus mati sebagai Kurban Persembahan sehingga Dia mati juga sebagai pengganti bagi orang-orang berdosa

Oleh sebab itu, kematian Kristus sebagai Penebus tidak dapat dielakkan dari peranannya sebagai Pengganti terhadap manusia. Dengan menggantikan posisi ini maka kematian Kristus memenuhi tuntutan Allah dalam hal kekudusan dan keadilan-Nya, serta mendemonstrasikan sifat Allah yang penuh kasih namun hukum atau peraturan Tuhan tetap ditegakkan dan digenapi. Selain itu, Kristus sebagai Pengganti telah menggenapi semua nubuatan dan perlambangan di Alkitab yang berhubungan dengan korban penebusan. Asuransi kesehatan
Next Post Previous Post