GELAR YESUS ADALAH TUHAN
Gelar Yesus Adalah Tuhan. Dalam bahasa Yunani Kurios dipakai untuk menunjuk kepada kata Tuhan. Penggunaan kata Kurios sudah dimulai sejak penerjemahan kitab suci Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta, LXX). Khusus dalam Perjanjian Lama, Kurios dipakai sebagai julukan untuk Allah hanya untuk penerjemahan yang tepat dalam kasus penggunaan kata adon atau Adonai (Ibrani).
gadget, tutorial |
Di lain pihak, Kurios digunakan untuk kata Yahweh menunjuk kepada kemahakuasaan Allah yang dahsyat. Sering kali kemahakuasaan Yahweh dinyatakan lewat ciptaan-Nya. Penggunaan ini dapat dilihat dari frase “Lord of the world” dalam Mazmur 97:5; Yosua 3:11,13; Mikha 4:13.
Dalam Perjanjian Baru kata Tuhan (Kurios) digunakan sebanyak 717 kali. Kurios adalah kata yang umum (Tuhan) untuk menunjuk kepada Allah Bapa, Allah yang Tertinggi (Matius 1:20; 9:38; Kisah Para Rasul 17:24; Wahyu 4:11) dan Yesus Kristus ( Lukas 2:11; Yohanes 20:28; Kisah Para Rasul 10:36; 1Korintus 2:8; Filipi 2:1).
Dalam Perjanjian Baru kata Tuhan (Kurios) digunakan sebanyak 717 kali. Kurios adalah kata yang umum (Tuhan) untuk menunjuk kepada Allah Bapa, Allah yang Tertinggi (Matius 1:20; 9:38; Kisah Para Rasul 17:24; Wahyu 4:11) dan Yesus Kristus ( Lukas 2:11; Yohanes 20:28; Kisah Para Rasul 10:36; 1Korintus 2:8; Filipi 2:1).
Erickson mengatakan bahwa bagi orang Yahudi khususnya, istilah Kurios ini senantiasa mengusulkan bahwa Kristus setara dengan Bapa, tetapi perlu diadakannya sebuah penelitian khusus terhadap kata Kurios itu sendiri.
Kata Kurios dipakai juga dalam penggunaan sekuler. Dalam Perjanjian Baru, Kurios digunakan untuk menyebut “tuan” dan “pemilik” dari sebuah kebun anggur (Markus 12:9), pemilik keledai (Lukas19:33), tuan dari seekor anjing (Matius 15:27), tuan dari pelayan yang bebas (Lukas 16:3,5,8), tuan yang mempunyai tuaian untuk mengirimkan pekerja-pekerja (Matius 9:38).
Kata Kurios dipakai juga dalam penggunaan sekuler. Dalam Perjanjian Baru, Kurios digunakan untuk menyebut “tuan” dan “pemilik” dari sebuah kebun anggur (Markus 12:9), pemilik keledai (Lukas19:33), tuan dari seekor anjing (Matius 15:27), tuan dari pelayan yang bebas (Lukas 16:3,5,8), tuan yang mempunyai tuaian untuk mengirimkan pekerja-pekerja (Matius 9:38).
Sedangkan Yesus juga disebut sebagai Tuhan (Kurios). Ini terdapat dalam eksposisi Paulus, yang menggunakan Kurios dengan jelas yaitu “Yesus Tuhan” (Kurios Iesous) dalam 1 Korintus 12:3; Roma 10:9. Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus (Kisah Para Rasul 2:36). Di dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul, penyebutan “Yesus Kristus” dengan “Tuhan” juga sering dilakukan. Dalam Lukas 2:11, Malaikat berkata kepada para gembala mengenai kelahiran Yesus yang adalah “Kristus Tuhan” di kota Daud.
Dalam mengisahkan Yesus membangkitkan anak muda di Nain, Lukas juga menyebut Yesus sebagai “Tuhan” (Lukas 7:13). Panggilan Yesus diganti dengan sebutan “Tuhan” ketika menunjuk tujuh puluh murid untuk pergi berdua-dua ke kota yang akan dikunjungi-Nya (Lukas 10:1). Lukas juga memakai sebutan “Tuhan” ketika Yesus mengajar mengenai iman kepada para rasul (Lukas 17:5-6).
Kemudian Lukas mencatat komentar dari pada Zakheus yang menyebut Yesus sebagai “Tuhan” ketika dia bertobat dan hendak memberikan harta miliknya kepada orang miskin dalam Lukas 19:7-8. Tidak hanya itu, dalam tulisan Lukas yang lain dalam Kisah Para Rasul.
Dalam Kisah Para Rasul 4:33, dikatakan bahwa para rasul, dengan kuasa yang besar, memberitakan kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Doa Stevanus sesaat sebelum kematiannya juga menyebut Yesus sebagai “Tuhan” (Kisah Para Rasul 7:59). Kesaksian yang diberitakan oleh para rasul juga mengajarkan bahwa Yesus adalah “Tuhan” dari semua orang (Kisah Para Rasul10:36)
Pemakaian kata Kurios oleh Lukas tersebut tidaklah terlepas dari alasan dan tujuan ke penulisan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Seperti yang diketahui, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul ditulis untuk memberi kesaksian kepada orang-orang non-Yahudi. Edwards mengatakan bahwa Lukas mempersembahkan kedua bukunya kepada “Teofilus yang mulia”. Ungkapan “yang mulia” sebagai cara penyebutan yang penuh hormat ini biasanya digunakan khusus untuk para pejabat tinggi Romawi pada waktu itu.
Pemakaian kata Kurios oleh Lukas tersebut tidaklah terlepas dari alasan dan tujuan ke penulisan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Seperti yang diketahui, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul ditulis untuk memberi kesaksian kepada orang-orang non-Yahudi. Edwards mengatakan bahwa Lukas mempersembahkan kedua bukunya kepada “Teofilus yang mulia”. Ungkapan “yang mulia” sebagai cara penyebutan yang penuh hormat ini biasanya digunakan khusus untuk para pejabat tinggi Romawi pada waktu itu.
Dari kedua buku Lukas yang dipersembahkan kepada Teofilus, dapat disimpulkan bahwa Teofilus yang adalah seorang non-Yahudi tetapi tertarik dan sedang mengikuti pengajaran iman Kristen. Selanjutnya, Lukas juga bermaksud untuk menuliskan kedua buku kepada dua kelompok pembaca, yaitu kepada kalangan terpelajar Helenis yang tertarik kepada kekristenan dan kepada orang-orang Kristen yang berbahasa Yunani yang membutuhkan penguatan iman mereka.
Baca Juga: Yesus Adalah Tuhan
Baca Juga: Yesus Adalah Tuhan
Maksud Lukas dalam menekankan penyebutan Yesus Kristus sebagai Tuhan (Kurios) tidak terlepas dari makna penggunaan kata itu sendiri dalam kehidupan sekuler Yunani. Kurios biasa digunakan untuk panggilan secara sopan, menyatakan kepemilikan, sebagai panggilan pada ilah-ilah lain (kurios dengan huruf non-kapital) dan yang terutama untuk menyatakan keilahian dan kemahakuasaan-Nya. Santoso mengatakan:
Implikasi dari pada “Yesus dipanggil sebagai Tuhan” bagi orang Kristen adalah bahwa kita harus taat, percaya dan berserah sepenuhnya kepada-Nya dan menyerahkan hidup kita dan hari depan kita sepenuhnya kepada-Nya sebagai Tuhan kita…di sinilah kita dapat mengerti satu kali Yesus menegur murid-murid: “Mengapa kamu berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” (Lukas 6:46)…di sisi lain, penyebutan Dia sebagai Tuhan berarti menempatkan diri kita sebagai hamba…dan setelah kebangkitan-Nya ke-Tuhan-an-Nya menjadi nyata bahwa Kristus sebagai Juru selamat dunia. Kekristenan dimulai dari kebangkitan Kristus…berita dan nama Tuhan yang berkuasa itu terus diberitakan…bahkan Paulus dan Barnabas bersedia mati demi nama Tuhan (Kisah Para Rasul 15:26, 21:13).
Implikasi dari pada “Yesus dipanggil sebagai Tuhan” bagi orang Kristen adalah bahwa kita harus taat, percaya dan berserah sepenuhnya kepada-Nya dan menyerahkan hidup kita dan hari depan kita sepenuhnya kepada-Nya sebagai Tuhan kita…di sinilah kita dapat mengerti satu kali Yesus menegur murid-murid: “Mengapa kamu berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” (Lukas 6:46)…di sisi lain, penyebutan Dia sebagai Tuhan berarti menempatkan diri kita sebagai hamba…dan setelah kebangkitan-Nya ke-Tuhan-an-Nya menjadi nyata bahwa Kristus sebagai Juru selamat dunia. Kekristenan dimulai dari kebangkitan Kristus…berita dan nama Tuhan yang berkuasa itu terus diberitakan…bahkan Paulus dan Barnabas bersedia mati demi nama Tuhan (Kisah Para Rasul 15:26, 21:13).
Terlihat dengan jelas, bahwa Lukas memang memiliki tujuan dalam penekanan Yesus Kristus adalah Tuhan dalam kedua tulisannya. Pertama, Lukas ingin menekankan bahwa Yesus Kristus adalah “pemilik” atau “tuan” dari semua orang yang percaya kepada-Nya. Setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai penyelamatnya menjadi milik dari sang Penyelamat. Selain itu, Yesus adalah penebus manusia yang sempurna melalui kematian-Nya.
Setelah Yesus bangkit dari kubur, telah nyata bahwa Yesus telah mengalahkan dosa yang mengikat umat kepunyaan-Nya. Kebangkitan-Nya merupakan inti dari kepercayaan kepada Kristus sebagai penyelamat dunia. Dengan penekanan ini, Lukas bermaksud untuk memperkenalkan Yesus Kristus sebagai “benar-benar Tuhan” dari orang-orang yang percaya kepada-Nya, Juru selamat dunia dan yang berkuasa. GELAR YESUS ADALAH TUHAN. Asuransi