BOAS BERHASIL DENGAN CARA YANG BENAR (RUT 4:4-12)

Pdt. Budi Asali, M.Div.

2) Lalu Boas menjelaskan tentang Rut.

Rut 4:4-5: “(Rut 4:4) Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku.’ Lalu berkatalah ia: ‘Aku akan menebusnya.’ (5) Tetapi kata Boas: ‘Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.’”.
BOAS BERHASIL DENGAN CARA YANG BENAR (RUT 4:4-12)
otomotif, business
Dengan penjelasan itu, Boas memberikan kewajiban ganda kepada penebus itu, yaitu harus membeli tanah dan sekaligus memelihara Naomi, Rut, dan anak-anak Rut yang akan lahir. Tetapi semua ini memang sesuai dengan hukum. Buktinya penebus itu tidak menyangkal / mem­protes!

Disamping itu Boas juga menekankan bahwa Rut adalah seorang ‘perempuan Moab’. Ini jelas juga mengurangi keinginan penebus itu untuk menebus, karena ia harus mengawini seorang perempuan Moab yang adalah bangsa kafir!

Jelas bahwa semua ini merupakan taktik / strategi dari Boas, tetapi ia jalankan masih dalam batas-batas yang benar! Ia cerdik seperti ular, tetapi tulus seperti merpati!

Matius 10:16 - “‘Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”.

3) Penjelasan Boas itu menyebabkan penebus itu akhirnya menolak untuk menebus.

Rut 4: 6: “Lalu berkatalah penebus itu: ‘Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.’”.

Barnes’ Notes: “‘I mar mine own inheritance.’ The meaning of these words is doubtful. Some explain them by saying that the ‎go°eel ‎had a wife and children already, and would not introduce strife into his family. Others think that there was a risk (which he would not incur) of the go’el’s own name being blotted out from his inheritance (Ruth 4:10). Others take the word translated as ‘mar’ in a sense of wasting or spending. If he had to find the purchase-money, and support Naomi and Ruth, his own fortune would be broken down, if, as is likely, he was a man of slender means. Boaz, being ‘a mighty man of wealth,’ could afford this.” [= ‘Aku merusak warisanku sendiri’. Arti dari kata-kata ini meragukan. Sebagian orang menjelaskan kata-kata ini dengan mengatakan bahwa penebus itu telah mempunyai istri dan anak-anak, dan tidak mau memasukkan percekcokan ke dalam keluarganya. Yang lain menganggap bahwa di sana ada resiko (yang tidak mau ia adakan) bahwa nama penebus itu sendiri akan dihapuskan dari warisannya (Rut 4:10). Yang lain mengartikan kata ‘merusak’ dalam arti ‘membuang-buang / menghamburkan’. Jika ia harus mendapatkan uang untuk membeli, dan menyokong / menopang Naomi dan Rut, kekayaannya sendiri akan hancur, jika, seperti kelihatannya memungkinkan, ia bukanlah orang yang kaya. Boas, yang adalah orang yang sangat kaya, mampu untuk melakukan hal ini.].

Rut 4:10 - “juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.’”.

Memang ada beberapa kemungkinan alasan mengapa ia tidak mau menebus:

a) Ia tidak sekaya Boas sehingga membeli tanah dan meme­lihara Naomi, Rut dan anak-anaknya adalah sesuatu yang terlalu berat bagi dia.

b) Ia sudah berkeluarga dan ia tidak mau merusak keluarga­nya dengan mengawini Rut.

c) Anak yang akan dilahirkan Rut baginya akan merusak warisannya / tanahnya sendiri.

Bible Knowledge Commentary: “when he learned from Boaz that Ruth owned the property along with Naomi (v. 5), he knew that if Ruth bore him a son, that son would eventually inherit not only the redeemed property but probably part of his own estate too. In that sense the nearer redeemer would ‘endanger’ his estate.” [= pada waktu ia mengetahui dari Boas bahwa Rut memiliki tanah itu bersama-sama dengan Naomi (ay 5), ia tahu bahwa jika Rut melahirkan anak laki-laki baginya, anak laki-laki itu akhirnya akan mewarisi bukan hanya tanah yang ditebus tetapi mungkin sebagian dari tanahnya sendiri juga. Dalam arti itu penebus yang lebih dekat itu akan ‘membahayakan’ tanahnya.].

d) Rut adalah orang Moab, dan ia tak mau mengawini orang kafir.

e) Ia menganggap bahwa Rut terbukti merupakan pembawa sial sehingga Elime­lekh, Mahlon dan Kilyon mati. Ia tidak mau mengalami nasib seperti mereka (bdk. Kej 38 dimana Yehuda tidak mau mengawinkan Syela dengan Tamar, karena takut Syela akan mati seperti Er dan Onan).

Dan akhirnya, ia bahkan menyuruh Boas untuk menebus!

Rut 4:6b: “Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.’”.

The Bible Exposition Commentary: “Boaz was undoubtedly relieved when his relative stepped aside and opened the way for Ruth to become his wife. It’s worth noting that the nearer kinsman tried to protect his name and inheritance; but we don’t even know what his name was or what happened to his family! Boaz took the risk of love and obedience, and his name is written down in Scripture and held in honor. ‘He who does the will of God abides forever’ (1 John 2:17, NKJV). This also explains why Orpah’s name is missing in Ruth 4:9-10.” [= Tak diragukan bahwa Boas merasa lega pada waktu kerabatnya minggir dan membuka jalan bagi Rut untuk menjadi istrinya. Merupakan sesuatu yang patut diperhatikan bahwa kerabat yang lebih dekat itu mencoba untuk melindungi nama dan warisannya; tetapi kita bahkan tidak tahu siapa namanya atau apa yang terjadi dengan keluarganya! Boas mengambil resiko dari kasih / cinta dan ketaatan, dan namanya tertulis dalam Kitab Suci dan dianggap terhormat. ‘Ia yang melakukan kehendak Allah ada / tinggal selama-lamanya’ (1Yoh 2:17, NKJV). Ini juga menjelaskan mengapa nama Orpa tidak ada dalam Rut 4:9-10.].

1Yohanes 2:17 - “Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”.

Rut 4:9-10 - “(9) Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: ‘Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; (10) juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.’”.

Bdk. Yohanes 7:18 - “Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.”.

Yoh 8:50,54a - “(50) Tetapi Aku tidak mencari hormat bagiKu: ada Satu yang mencarinya dan Dia juga yang menghakimi. … (54a) Jawab Yesus: ‘Jikalau Aku memuliakan diriKu sendiri, maka kemuliaanKu itu sedikitpun tidak ada artinya.”.

Penerapan: dalam hidup saudara, nama / kemuliaan / kehormatan siapa yang saudara cari? Nama / kemuliaan / kehormatan Allah, atau nama / kemuliaan / kehormatan saudara sendiri? Pertanyaan ini khususnya harus direnungkan oleh orang-orang yang adalah hamba-hamba Tuhan!

4) Boas berhasil dengan cara yang fair / jujur.

Matthew Henry: “The right of redemption is fairly resigned to Boaz. ... Note, Fair and open dealing in all matters of contract and commerce is what all those must make conscience of that would approve themselves Israelites indeed, without guile. ... Honesty will be found the best policy.” [= Hak penebusan secara adil diserahkan kepada Boas. ... Perhatikan, penanganan yang adil dan terbuka dalam semua persoalan tentang kontrak dan perdagangan adalah apa yang semua orang harus membuatnya menjadi persoalan hati nurani, yang akan mengakui diri mereka sendiri sebagai betul-betul orang Israel, tanpa kepalsuan / tipu muslihat. ... Kejujuran akan didapati sebagai politik yang terbaik.].

III) Boas menebus Rut.

1) Tradisi menanggalkan kasut (ay 7-8 bdk. Ulangan 25:5-10).

Rut 4:7-8: “(7) Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel. (8) Lalu penebus itu berkata kepada Boas: ‘Engkau saja yang membelinya.’ Dan ditanggalkannyalah kasutnya.”.

Dalam terjemahan Indonesia tak terlihat kata ‘nya’ itu laki-laki atau perempuan. Tetapi dari terjemahan Inggris digunakan kata ‘he’.

KJV: ‘So he drew off his shoe’.

RSV: ‘he drew off his sandal’.

NIV: ‘And he removed his sandal’.

NASB: ‘And he removed his sandal’.

Tetapi inipun tak memberikan kejelasan karena tidak jelas apakah kata ‘he’ menunjuk kepada penebus yang lain itu, atau kepada Boas.

Ulangan 25:5-10 - “(5) ‘Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar. (6) Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel. (7) Tetapi jika orang itu tidak suka mengambil isteri saudaranya, maka haruslah isteri saudaranya itu pergi ke pintu gerbang menghadap para tua-tua serta berkata: Iparku menolak menegakkan nama saudaranya di antara orang Israel, ia tidak mau melakukan kewajiban perkawinan ipar dengan aku. (8) Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri - (9) maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya. (10) Dan di antara orang Israel namanya haruslah disebut: Kaum yang kasutnya ditanggalkan orang.’”.

Penjelasan:

a) Ulangan 25:5-10 ini jelas sangat berhubungan dengan Im 25:23-28, dan Imamat 25:23-28 jelas hanya berlaku untuk bangsa Israel. Dan karena itu, Ul 25:5-10 ini jelas juga merupakan hukum yang hanya berlaku untuk bangsa Israel saja.

b) Text Alkitab lain yang berhubungan dengan hal ini adalah Kej 38:6-dst dan Matius 22:24-28.

Kejadian 38:6-11 - “(6) Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar. (7) Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia. (8) Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: ‘Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu.’ (9) Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. (10) Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga. (11) Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: ‘Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar,’ sebab pikirnya: ‘Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu.’ Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.”.

Matius 22:23-28 - “(23) Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: (24) ‘Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. (25) Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. (26) Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. (27) Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. (28) Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia.’”.

c) Sebetulnya kalau dilihat dari Ul 25:9, maka si perempuanlah yang seharusnya menanggalkan kasut / sandal orang yang tidak mau menebus itu. Tidak jelas apa arti dari tindakan ini, tetapi kelihatannya itu juga merupakan tindakan mempermalukan orang itu, khususnya kalau kita melihat ay 10.

Tetapi dalam kasus ini bukan Rut yang melepaskan kasut / sandal orang itu, tetapi Boas / orang itu sendiri.

Juga dari  Rut 4:9 bisa dilihat bahwa perempuan itu harus meludahi muka si penebus yang menolak untuk menebus itu. Beberapa penafsir mengatakan bahwa orang-orang Yahudi modern memperlunaknya menjadi ‘meludah ke tanah di hadapan si penebus’. Sekalipun tak dijelaskan apa makna dari tindakan meludah itu, tetapi jelas bahwa itu merupakan suatu tindakan mempermalukan / merendahkan. Jadi, sekalipun si penebus itu berhak menolak untuk melakukan pernikahan ipar, tetapi ia akan dipermalukan.

Tetapi dalam kasus ini, lagi-lagi hal ini (tindakan meludah) tidak dilakukan, mungkin karena alasan orang itu dianggap cukup masuk akal. Adam Clarke dan Matthew Henry mengatakan bahwa itu mungkin disebabkan karena Rut memang lebih senang ditebus oleh Boas dari pada oleh orang itu.

2) Boas menebus di hadapan saksi-saksi.

Rut 4:9-10: “(9) Kemudian berkatalah Boas kepada para tua-tua dan kepada semua orang di situ: ‘Kamulah pada hari ini menjadi saksi, bahwa segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon, aku beli dari tangan Naomi; (10) juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.’”.

a) Boas menyebut nama Kilyon (suami Orpa), karena ia tidak punya keturunan sehingga namanya akan hilang dan semua yang diwariskan oleh Elimelekh akan diwarisi oleh Rut.

b) Boas menekankan nama Rut, perempuan Moab.

Rut 4:10: “juga Rut, perempuan Moab itu, isteri Mahlon, aku peroleh menjadi isteriku untuk menegakkan nama orang yang telah mati itu di atas milik pusakanya. Demikianlah nama orang itu tidak akan lenyap dari antara saudara-saudaranya dan dari antara warga kota. Kamulah pada hari ini menjadi saksi.’”.

The Bible Exposition Commentary: “I have mentioned before that Boaz is a picture of Jesus Christ, our Kinsman Redeemer; and this scene is no exception to that. Like Boaz, Jesus wasn’t concerned about jeopardizing His own inheritance; instead, He made us a part of His inheritance (Eph 1:11,18). Like Boaz, Jesus made His plans privately, but He paid the price publicly; and like Boaz, Jesus did what He did because of His love for His bride. However, there are also some contrasts between Boaz and the Lord Jesus Christ. Boaz purchased Ruth by giving out of his wealth, while Jesus purchased His bride by giving Himself on the cross. Boaz didn’t have to suffer and die to get a bride. Boaz had a rival in the other kinsman, but there was no rival to challenge Jesus Christ.” [= Sebelumnya saya telah menyebutkan bahwa Boas merupakan suatu gambaran dari Yesus Kristus, Penebus Kerabat kita; dan adegan ini bukanlah suatu perkecualian terhadap hal itu. Seperti Boas, Yesus tidak peduli dengan tindakan membahayakan warisanNya sendiri; sebaliknya, Ia membuat kita menjadi sebagian dari warisanNya (Ef 1:11,18). Seperti Boas, Yesus membuat rencanaNya secara pribadi, tetapi Ia membayar harganya di depan umum; dan seperti Boas, Yesus melakukan apa yang Ia lakukan karena kasihNya untuk pengantinNya. Tetapi, di sana juga ada beberapa kontras antara Boas dan Tuhan Yesus Kristus. Boas membeli Rut dengan memberikan kekayaannya, sementara Yesus membeli pengantinNya dengan menyerahkan diriNya sendiri di kayu salib. Boas tidak harus menderita dan mati untuk mendapatkan seorang pengantin. Boas mempunyai seorang saingan dalam diri kerabat yang lain itu, tetapi di sana tidak ada saingan untuk menantang Yesus Kristus.].

3) Para saksi memberkati / mendoakan.

Rut 4:11-12: “(11) Dan seluruh orang banyak yang hadir di pintu gerbang, dan para tua-tua berkata: ‘Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, (12) keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!’”.

Dalam berkat / doa ini:

a) Bilha dan Zilpa tidak disebutkan, karena mereka hanyalah budak / hamba yang dijadikan istri Yakub, sehingga anak-anak mereka menjadi anak-anak Rahel dan Lea.

Baca Juga: Titik Terang Yang Menjadi redup (Rut 4:1-5)

b) Nama Peres, Tamar, dan Yehuda, disebut dalam Rut 4:12, bukan hanya karena Peres adalah nenek moyang Boas (ay 18-21), tetapi juga karena cerita tentang mereka (Kej 38) mempunyai kemiripan dengan cerita tentang Rut, yaitu sama-sama berhubungan dengan pernikahan ipar.

Rut 4:18-21: “(18) Inilah keturunan Peres: Peres memperanakkan Hezron, (19) Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, (20) Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, (21) Salmon memperanakkan Boas, Boas memperanakkan Obed,”.

Bible Knowledge Commentary: “Little did they realize that from this union would issue Israel’s greatest kings including David and the Eternal King, the Lord Jesus Christ.” [= Mereka tidak menyadari bahwa dari persatuan ini akan keluar raja-raja terbesar Israel, termasuk Daud dan Raja yang Kekal, Tuhan Yesus Kristus.].

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
Next Post Previous Post