EKSPOSISI YAKOBUS 1:12-18 (PRINSIP BERTAHAN DALAM PENCOBAAN)

Dalam Yakobus 1:12-18 terdapat beberapa kata yang akan digali dari bahasa aslinya, yaitu sebagai berikut:

1. Berbahagialah,

Kata berbahagialah dalam bahasa Yunani μακαριος (makarios) artinya yang berbahagia adalah yang penuh bahagia; yang diberkati.6 Kata ini di tunjukan kepada orang-orang yang mengasihi Tuhan, dan mampu menahan diri dari segala pencobaan.
EKSPOSISI YAKOBUS 1:12-18 (PRINSIP BERTAHAN DALAM PENCOBAAN)
teknologi, otomotif
Dalam bahasa inggris kata “berbahagialah” menggunakan kata “Blessed”, yang artinya yang diberkati. Sutanto dalam bukunya menuliskan bahwa “Yang berbahagia adalah orang yang tahan uji dalam pencobaan atau godaan, dan dalam ayat 12 orang yang menang dalam godaan. Maka dapat disimpulkan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang diberkati, yang berlimpah berkat karena bertahan dalam berbagai pencobaan dan ujian.

Berbahagia adalah sebuah berkat yang diucapkan kepada mereka yang bertahan dalam cobaan dan ujian, seperti yang telah dijelaskan di ayat 12 berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Jadi bukan orang yang menderita saja yang diberkati, tetapi juga mereka yang terus bertahan, yang sabar, dan mereka yang terus tekun dalam semua kesulitan yang sedang dihadapi.

Jadi, kata “berbahagialah” dapat disimpulkan orang yang diberkati, orang-orang yang hidup dalam Yesus Kristus, orang-orang yang mengasihi Tuhan, dan yang sabar dalam menghadapi ujian-ujian yang ada.

2. Bertahan

Kata bertahan dalam bahasa Yunani adalah σπομενω (hupomeno), kata ini berkasus verb indicative present active 3rd person singular from artinya kata kerja yang bersifat normal bentuk tunggal yang tidak menentu artinya bertahan, atau bertekun.

Kata bertekun merupakan sebuah kata perintah yang sedang dikerjakan dan dikerjakan bukan hanya sekali tetapi dilakukan secara terus menerus. Dalam bahasa inggris memakai kata “To Remain” artinya untuk tinggal, untuk berpegang teguh pada iman di dalam Kristus supaya mendapat kebahagiaan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Bertekun”, artinya berkeras hati dan sungguh-sungguh, belajar dalam menghadapi ujian, dapat diartikan sebagai ketekunan. Kata ketekunan yang dituliskan dalam ayat 3 dalam Terjemahan Baru memakai kata, “menjadi tabah”, jadi dapat diartikan bahwa ketekunan adalah kemampuan untuk menghadapi berbagai macam masalah. Artinya bukan hanya sekedar bertahan dalam kesukaran dan cobaan.

Dalam versi New King James Version “Blessed is the man who endures temptation; for when he has been approved, he will receive the crownof life wichthe Lordhas promised to those who love Him”. Artinya siapa yang memikul atau bertahan dalam godaan, ia akan menerima hidup yang mana Tuhan telah berjanji kepada mereka yang mencintai-Nya. Maksudnya orang percaya harus bersabar, pada saat ia menghadapi pencobaan sebab ia akan menerima mahkota yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia.

3. Pencobaan

Kata pecobaan dalam bahasa aslinya πειραζμος (peirasmos) yang artinya pencobaan dan ujian, kata ini bekasus noun accusative masculine singular common from. Ini kata benda, yang bersifat menuduh secara umum dalam bentuk tunggal. Artinya pencobaan atau ujian, menunjuk kepada penganiayaan dan kesulitan yang datang dari si jahat. Akan tetapi pencobaan yang dimaksud Yakobus adalah sifat dan karakter seseorang dalam pencobaan yang sedang berada dalam seseorang. Kata pencobaan dalam ayat 12 mengandung arti menyeret ke dalam dosa.

Iman orang percaya hanya dapat mencapai kedewasaan yang penuh jika orang tersebut di perhadapkan dengan kesulitan dan tantangan (Yakobus 1:3). Yakobus menyebutkan beberapa sencobaan ini dengan kata “ujian terhadap imanmu”.

Hal penting yang harus diketahui oleh semua orang percaya bahwa pencobaan tidak akan pernah terlepas dari diri orang percaya, tujuannya supaya Allah dapat menguji sebesar apa iman mereka kepada-Nya. Redick dalam bukunya yang berjudul “Mencapai Kedewasaan Yang Maksimal” berkata: “setiap pencobaan adalah kesempatan bagi kita untuk membuktikan kasih kita kepada-Nya”.

Setiap orang percaya pasti mengalami pencobaan, dan pencobaan ini tidak datang dari Allah, karena Allah tidak mencobai siapa pun. Tetapi pencobaan datang dari diri orang tersebut, karena setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri.

Baca Juga: Cara Menghadapi Pencobaan; Eksposisi Yakobus 1:12-18

Hallei berkata mengenai pencobaan dalam bukunya: Dalam Yakobus 1: 2-3, yang menanggung pencobaan; pencobaan dalam ayat 2 berarti pengujian dari pada kesukaran-kesukaran; dalam Yakobus 1: 12 yang dimaksud dengan kata itu ialah: pemikat hati kepada dosa. Melalui pencobaan-pencobaan yang pertama, yaitu kesukaran-kesukaran Tuhan menyempurnakan para waris kekekalan, Yakobus 5:13-14. Iman yang diuji itu indah 1 Petrus 1:7.13

Jadi, hal ini mengajarkan bahwa orang percaya tidak akan takut dalam penderitaan, karena itu adalah ujian iman dari Tuhan. dalam ayat 3, di sini Yakobus menjelaskan bahwa ujian terhadap iman orang percaya. Di dalam Kamus Alkitab Pencobaan adalah pengujian, Allah menguji Abraham melalui perintah-Nya untuk mengorbankan anaknya Ishak (Kejadian 22:1-9).

4. Tahan Uji

Tahan uji dalam bahasa Yunani δοκιμος (dokimos) artinya dihormati, layak, tahan uji. Ini adalah bentuk Kata sifat yang bentuk tunggal yang tidak menentu tetapi sedang di kerjakan artinya layak dihormati, karena tahan uji. Maksud Yakobus dalam ayat ini adalah orang yang sudah tahan uji, dialah yang akan menerima mahkota kehidupan.

Penulis dapat menyimpulkan bahwa setiap orang percaya yang mampu menahan diri dalam pengujian atas dirinya sendiri dan tetap bertahan dalam imannya kepada Yesus Kristus, maka dialah yang akan menerima mahkota kehidupan.

5. Mahkota Kehidupan

Kata Mahkota kehidupan dalam bahasa Yunani adalah ζηεθανος (stephanos) artinya bermahkota. Dalam Kamus Alkitab mahkota pada umumnya dipakai sebagai perhiasan di atas kepala, atau permaisuri, (Keluaran 28:36; 2Tawarikh 23:11; Ester 2:17). Mahkota dipakai selaku tanda penghormatan, kekuasaan dan hidup kekal, Amsal 12:4; 1Petrus 5:4. Mahkota dalam Kamus Alkitab adalah sebagai hadiah atas kemenangannya (1Korintus 9:25). Sebagai simbol kerajaan, Mahkota (suatu kata lain dalam bahasa Yunani) melambangkan kekuasaan (Wahyu. 9:7) dan kemuliaan (1 Petrus 5:4).

Jadi, maksudnya di sini adalah orang yang menerima mahkota kehidupan bukan hanya satu orang saja, melainkan semua orang, yaitu semua mereka yang mengasihi Tuhan. dan maksud dari Yakobus di sini adalah orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, dan tetap bertahan dan teguh di dalam Tuhan, dan yang dapat melewati berbagai pencobaan yang sedang dialaminya, dia tidak akan pernah terpengaruh dengan keadaan yang ada, akan tetapi tetap berpegang teguh kepada Tuhan yang adalah sumber pengharapannya.

6. Mengasihi Dia

Kata mengasihi dalam bahasa Yunani yaitu αγαπαω (agapao) kata ini berkasus participle present active dative masculine plural from artinya mengasihi Allah dengan tidak henti-hentinya, menaruh kasih, mencintai, mengasihi, mengasihi-Nya.

Yang dimaksudkan oleh Yakobus adalah mengasihi Allah, dan hal ini merupakan hukum yang terutama yaitu kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu (Ulangan 6:5). Perintah ini merupakan perintah untuk selalu setia kepada Tuhan dan memberi diri untuk taat kepada perintah-Nya dan melakukan firman-Nya.

Yakobus berbicara tentang masalah yang akan datang dalam diri sendiri (Yakobus 1:12-15). Disini Yakobus menjelaskan pendekatan psikologis mengenai kejatuhan manusia ke dalam dosa. Dalam Yakobus 1:12 menekankan bahwa pencobaan memiliki hal yang positif bagi orang percaya, akan tetapi hal ini hanya berlaku bagi mereka yang menghadapi dengan sikap yang benar.

Maka, berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Orang yang berani menghadapi pencobaan sebagai alat uji yang akan menunjukkan ketahanan mereka dalam iman. Seseorang dapat dikatakan berbahagia dalam pencobaan bukan menunjuk pada sisi duniawi, akan tetapi menunjuk kepada Allah. Tuhan telah menjanjikan mahkota kehidupan (Wahyu 2:10), yaitu kehidupan kekal bagi setiap orang yang sungguh-sungguh mengasihi Allah.

Dari beberapa hasil kajian kitab Yakobus 1:12, ada beberapa prinsip teologis penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan orang percaya masa kini di tengah pandemic Covid-19, yaitu sebagai berikut:

1) Tidak Menyalahkan Allah

Pencobaan memiliki arti menyeret orang dalam dosa atau menuju pada kesukaran dan penderitaan. Pencobaan bukan datang dari Allah pencobaan datang dari diri seseorang karena keinginannya sendiri (Yakobus 1:13-15). Berbicara tentang keinginan tidak selalu merupakan dosa. Jika mempunyai untuk menaati Tuhan, melayani Tuhan, ini merupakan hal yang baik. Tetapi banyak hal yang bersifat dosa, contohnya keinginan daging. Keinginan inilah yang yang dimaksudkan dalam pencobaan pada kitab Yakobus 1:13, sekalipun belum dituruti sudah merupakan dosa.

Pencobaan tidak datang dari Allah, pencobaan datang dari diri sendiri. Tetapi Tuhan menghendaki supaya orang percaya dapat bertahan dalam pencobaan, dan dalam pencobaan ini pun orang percaya dibawa untuk lebih dewasa dalam kerohaniannya.

Robert R. dalam bukunya: “pencobaan adalah alat yang disediakan Allah untuk memproses kedewasaan mencapai kesempurnaan”. Jadi dapat disimpulkan bahwa pencobaan tidak datang atau berasal dari Allah, karena Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Allah tidak mencobai siapa pun.

2) Mengoreksi Diri Sendiri

Keinginan yang ada dalam diri seseorang dapat membuat orang tersebut jauh dari Tuhan. pada dasarnya orang Kristen pasti mengetahui seorang Yudas Iskariot yang menjual Tuhan Yesus hanya dengan 30 keping perak. Akan tetapi salah sekali jika orang Kristen mengatakan bahwa niat jahat berasal dari iblis. Sama halnya dengan pencobaan yang datang dari diri sendiri dan iblis. Tidak semua hal jahat berasal dari Iblis, tetapi ari manusia itu sendiri dan iblis menyediakan jalan bagi manusia itu untuk melakukannya dengan Tujuan untuk menyakiti Bapa.

Berdasarkan Yakobus 1:14-15 tentang “tiap-tiap orang dicobai menurut keinginannya sendiri”. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua keinginan manusia berasal dari Iblis tetapi berasal dari dalam diri sendiri. Ini disebabkan keinginan jahat yang muncul dalam pikiran diri seseorang, sehingga dapat menyeret dan mengikat dirinya untuk berbuat dosa. Jika keinginan jahat dituruti dapat melahirkan dosa, dan apabila dosa sudah matang dapat melahirkan maut (Roma 6:23)

3) Bertahan Dalam Pencobaan

Pencobaan yang dimaksud adalah sifat dan karakter seseorang yang berada dalam batin manusia, yang bertujuan untuk menjatuhkan manusia dalam dosa, yang artinya menjauh dari Tuhan. dalam Yakobus 1:12 mengandung arti menyeret orang ke dalam dosa. Hubungannya dengan bertahan dalam ujian adalah kita sebagai orang percaya harus dapat menilai pencobaan yang dialami, bertujuan untuk lebih mendekat kepada kesempurnaan. yang namanya ujian pasti dimulai dengan segala kepahitan, penderitaan, dan diakhiri dengan kebahagiaan, kemenangan dan keindahan rohani.

Baca Juga: 7 Makna Pencobaan Menurut Yakobus 1:1-8

Tahan uji adalah sifat yang dimiliki oleh orang percaya, yang layak dihormati karena tahan uji. Tahan uji yang dimaksud adalah setelah mengalami pencobaan dan masih tetap bertahan ataupun menang dalam ujian. Tahan uji menimbulkan pengharapan. Orang yang tahan uji adalah orang yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan.

4) Berbahagia Dalam Pencobaan

Yakobus menjadikan sebuah pencobaan sebagai kebahagiaan karena melalui pencobaan, ia tahan uji artinya bertahan tidak akan goyah imannya pada saat menghadapi pencobaan atau penderitaan. Akan tetapi di dalam pencobaan inilah ada pengharapan mahkota kehidupan. Maka dapat disimpulkan bahwa setiap pencobaan akan mendatangkan kebahagiaan apabila seseorang memiliki hubungan yang erat kepada Allah, kemudian berbahagia dalam pengharapan. Pengharapan yang dimaksud adalah pengharapan tentang kehidupan kekal yang telah dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia.

Kesimpulan: Eksposisi Yakobus 1:12-18 (Prinsip Bertahan Dalam Pencobaan)

Dari penjelasan Yakobus dan beberapa pandangan para tokoh tentang bertahan dalam pencobaan menurut Yakobus 1:12-18 dapat disimpulkan bahwa semua orang percaya harus dapat bertahan dalam pencobaan dan ujian yang sedang dihadapinya pada saat ini, khususnya di tengah pandemic Covid-19 ini. Setiap orang percaya harus menyadari bahwa semua pencobaan yang ada bukan berasal dari Allah, karena Alllah tidak pernah mencobai siapa pun, akan tetapi pencobaan yang ada datang dari diri manusia sendiri.

Pencobaan menimbulkan tahan uji dan pengharapan di dalam Tuhan. pencobaan itu akan mendatangkan kebahagiaan bagi setiap orang yang mengasihi dan setia kepada Tuhan. Dengan demikian orang yang makan mampu melewati pencobaan dan akan mempunyai pengharapan mahkota kehidupan yang telah dijanjikan oleh Allah. gadget
Next Post Previous Post