KESELAMATAN YANG DIJAMIN DALAM INJIL YOHANES (YOHANES 10:28-29)

Di dalam Injil Yohanes 10:28-29, dapat dilihat bahwa ada jaminan keselamatan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus. Oleh karena itu, supaya dapat lebih mengetahui makna sesungguhnya dari perkataan Yesus tersebut, penulis akan menganalisis Injil Yohanes 10:28- 29, sebagai berikut:
KESELAMATAN YANG DIJAMIN DALAM INJIL YOHANES (YOHANES 10:28-29)
gadget, business
I. Orang Percaya Menerima Jaminan Keselamatan (Yohanes 10:28)

Dalam Injil Yohanes 10:28 Yesus mengatakan, Dia memberikan hidup yang kekal kepada setiap orang-orang yang percaya kepada-Nya, dan orang-orang yang percaya tersebut tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan Yesus menjaminnya, seperti itulah kira-kira maksud dari ayat tersebut. Oleh sebab itu, agar dapat menemukan makna yang lebih luas, penulis akan menganalisis ayat tersebut ke dalam 3 (tiga) sub fokus, antara lain: 1) Yesus memberikan hidup yang kekal, 2) Orang percaya tidak akan binasa, dan 3) Orang percaya mempunyai jaminan keselamatan.

1. Yesus Memberikan Hidup Yang Kekal

Injil Yohanes 10:28a berkata “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka.” Bahasa Yunaninya (kago didomi autois zoen aionion). Kata yang digunakan untuk istilah memberikan adalah didomi. Kata yang digunakan untuk istilah zoen artinya hidup. Kata aionion artinya yang kekal. 

Kalimat yang berkata dalam Yohanes 10:28a merupakan bentuk kata kerja untuk waktu sekarang (present) yang artinya bahwa orang-orang percaya atau umat Allah sudah memiliki kehidupan kekal pada saat itu juga. Dengan demikian, ketika seseorang tersebut telah menerima Yesus Kristus dalam hidupnya, pada saat itu juga ia sudah memiliki kehidupan kekal.

Yesus Kristus memberikan kehidupan yang kekal bagi setiap orang percaya agar mereka diselamatkan dari hukuman Allah (Roma 6:23). Kehidupan kekal yang Yesus berikan merupakan anugerah dan kasih karunia yang cuma-cuma (Roma 3:24). 

Matthew mengatakan, anugerah tersebut tidak diperjual belikan dengan harga yang tinggi, melainkan diberikan oleh kasih karunia melalui Yesus Kristus. Untuk itu, Yesus Kristus berkuasa untuk memberikannya kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya (Yohanes 17:2). Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa, Yesus Kristus akan langsung (pada saat itu juga) memberikan hidup kekal bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

2. Orang Percaya Tidak Akan Binasa

Dalam Injil Yohanes 10:28b mengatakan “dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” Bahasa Yunaninya ialah (kai ou me apolontai eis ton aiona). Kata yang digunakan untuk istilah ou me artinya pasti tidak. Kata apolontai artinya mereka akan menjadi binasa, bentuk dari kalimat ini ialah; kata kerja, orang ketiga, jamak, aorist, tengah, subjunctive. 

Maksud dari nats ini ialah, melalui kematian Yesus Kristus mendatangkan kehidupan kekal bagi setiap orang percaya, yaitu pengampunan atas dosa-dosa. Oleh sebab itu, kehidupan kekal membuat orang-orang percaya terlepas dari kebinasaan yang kekal, sehingga segala sesuatu yang akan memisahkan orang-orang percaya dengan keselamatan yang berasal dari Allah telah disingkirkan oleh pengorbanan Yesus Kristus yang mati di kayu salib, karena kematian Yesus Kristus telah memberikan orang-orang percaya pengampunan dosa.

Kalau melihat kembali konsep keselamatan di masa Perjanjian Lama, orang-orang pada waktu itu menggunakan korban bakaran untuk mencari keselamatannya. Namun, korban-korban tersebut tidaklah pernah dapat membebaskan mereka dari dosa-dosanya. Karena persembahan korban bakaran yang mereka lakukan pada waktu itu, tidaklah sempurna di hadapan Allah. Untuk itu, korban yang sempurna di hadapan Allah hanyalah melalui pengorbanan Yesus Kristus (Yohanes 3:16). Jadi, orang-orang percaya tidak akan binasa karena Yesus Kristus adalah korban sempurna yang dapat membebaskan manusia dari dosa-dosanya.

3. Orang Percaya Mempunyai Jaminan Keselamatan

Bagian akhir dari ayat 28 dalam Injil Yohanes pasal 10 mengatakan “dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” Bahasa Yunaninya (kai ouch arpasei tis auta ek tes kheiros). Kata yang digunakan untuk istilah ouch artinya tidak. Kata arpasei artinya akan merebut, bentuk kata yang digunakan ialah kata kerja, orang ketiga, tunggal, masa depan (yang akan datang), aktif, indikatif. 

Kata yang digunakan untuk istilah kheiros artinya tangan (yang berkuasa). Jadi, maksud perkataan Yesus “seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku,” Yesus memberikan jaminan keamanan bagi setiap orang-orang percaya sampai masa yang akan datang, karena tangan Yesus adalah tangan yang berkuasa yang dapat menghadapi perlawanan dari siapa pun, untuk menjaga dan melindungi setiap umat-Nya.

Matthew mengatakan, para gembala yang memiliki domba dalam jumlah yang banyak sering kehilangan domba-dombanya dan menyaksikan kebinasaan dari domba-dombanya tersebut. Namun, Yesus Kristus menegaskan bahwa tidak satu pun dari domba-domba-Nya (orang percaya) yang akan hilang dari-Nya. Artinya bahwa, tidak ada satu pun dari orang-orang percaya akan mengalami kebinasaan. 

Yesus Kristus menjamin keselamatan setiap orang percaya seperti gembala domba yang sangat ketat di dalam menjaga domba-domba-Nya agar tidak ada yang dapat merebut atau mencurinya. Yesus juga menegaskan bahwa, orang-orang percaya ada dalam genggaman tangan-Nya dan di bawah perlindungan-Nya (Ulangan 33:3). Dengan kata lain, inilah jaminan keselamatan dari Yesus bagi setiap orang-orang percaya sehingga mereka tidak akan binasa sampai selama-lamanya.

II. Allah Adalah Sumber Keselamatan (Yohanes 10:29)

Allah adalah sumber keselamatan bagi orang-orang percaya. Dalam Injil Yohanes 10:29 menjelaskan, Allah memberikan jaminan keselamatan melalui Yesus Kristus dan Allah juga ikut menjamin keselamatan tersebut. Oleh sebab itu, agar dapat menemukan makna yang lebih luas, penulis akan menganalisis ke dalam 2 (dua) sub fokus, antara lain: 1) Allah memberikan jaminan keselamatan melalui Yesus Kristus, dan 2) Allah menjamin keselamatan orang percaya.

1. Allah Memberi Jaminan Keselamatan Melalui Yesus Kristus

Injil Yohanes 10:29a menjelaskan, “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari siapa pun.” Dalam bahasa Yunaninya ialah (o pater mou o dedoken moi panton meizon estin). 

Bruce M. Metzger mengatakan “my Father,” by hyperbaton, functions as subject of within the relative clause, best explains the origin of the other readings.” Artinya ialah, kalimat Bapa-Ku berfungsi sebagai subjek di dalam klausa relatif dan sangat baik dalam menjelaskan asal bacaan lainnya. Jadi, maksud dalam nast tersebut sedang menjelaskan bahwa Allah sangat mengasihi manusia, sehingga Ia memberikan kuasa keselamatan yang sangat besar tersebut melalui Yesus Kristus yang telah dijanjikan-Nya (Yohanes 3:16). 

Kuasa keselamatan orang-orang percaya yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus tidaklah mereka jagai sendiri, melainkan tangan Yesus Kristus sendiri yang menjaganya. Oleh sebab itu, di dalam nast ini dapat dilihat bahwa, Yesus juga memastikan kepada orang-orang percaya bahwa Dia akan menjaga mereka yang telah diberikan Allah Bapa kepada-Nya, sehingga tidak satu pun dari orang percaya yang akan binasa.

2. Allah Menjamin Keselamatan Orang Percaya

Dalam Injil Yohanes 10:29b menyatakan “dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan Bapa.” Dalam bahasa Yunaninya ialah (kai oudeis dunatai arpazein ek tes kheiros tou patros) . Kata yang dipakai untuk istilah arpazein yang artinya merebut, bentuknya ialah kata kerja, waktu sekarang, aktif, infinitif. Infinitif merupakan kata benda verbal yaitu kata yang berfungsi ganda, baik sebagai kata kerja maupun kata benda. 

Jadi, sebagai kata kerja dan kata benda, infinitif memiliki kala dan diatesis yang layak menerima subjek dan objek, kedua-duanya adalah kata benda atau kata ganti dalam bentuk aktif. Infinitif dalam Injil Yohanes 10:29 dari kata arpazein berkaitan dengan waktu sekarang (present) yang di mana sedang menekankan aspek atau tindakan yang tengah berlangsung. Jadi, maksud dari nast tersebut sedang menjelaskan bahwa, Allah Bapa selalu mempertahankan pemberian-Nya tersebut, sehingga umat-Nya tidak perlu kuatir akan keamanan keselamatannya. 

Apalagi keamanan tersebut diperkuat lagi oleh kenyataan bahwa umat-Nya itu adalah pemberian dari Allah kepada Anak-Nya, sehingga tidak ada keamanan lain yang lebih besar dari hal tersebut. Dengan kata lain, kuasa keselamatan yang Allah Bapa berikan kepada Yesus Kristus, Allah Bapa juga ikut menjaminnya.

Matthew Henry mengatakan, walaupun segala kekuatan yang ada di dunia dan segala kekuatan yang dimiliki oleh Iblis di neraka bersatu untuk berusaha menggagalkan keselamatan orang-orang percaya, tetap saja mereka tidak akan bisa, karena keselamatan yang Yesus berikan kepada orang-orang percaya, Allah juga ikut menjamin, sehingga keselamatan orang-orang percaya benar-benar aman dan tidak akan hilang oleh kuasa apa pun. 

Berdasarkan hasil analisis Injil Yohanes 10:28-29 dapat disimpulkan bahwa, Yesus Kristus memberikan keselamatan yang bersifat kekal bagi setiap orang percaya. Yesus juga menjamin hal tersebut karena keselamatan tersebut adalah pemberian Allah Bapa agar umat manusia yang berdosa tidak mengalami kebinasaan. Allah Bapa juga menjamin hal tersebut, barang siapa yang percaya kepada anak-Nya Yesus Kristus, orang tersebut tidak akan binasa sampai selama-lamanya.

Dengan demikian, apakah sebagai orang percaya yang sudah menerima Yesus Kristus dan beroleh keselamatan kekal dapat sebebas-bebasnya untuk melakukan dosa. Dalam Injil Yohanes 10:27, Yesus berkata “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut aku.” Dalam nats ini sedang menjelaskan bahwa, Yesus dapat membedakan mana orang percaya sungguh-sungguh dan mana orang percaya palsu. Orang percaya sungguh-sungguh pasti mendengarkan perintah yang diajarkan-Nya. 


Yesus berkata dalam Injil Yohanes 16:13 bahwa Roh Kudus akan memimpin orang percaya kepada kebenaran, agar mereka dapat hidup dalam ketaatan dan kekudusan yang sesuai dengan Firman Allah. Selain itu, Roh kudus juga akan menuntun orang percaya yang telah berdosa untuk kembali ke jalan yang benar.30 Jadi, hasil dari orang percaya sungguh-sungguh adalah orang yang hidup seturut dengan kehendak Firman Allah, di mana orang tersebut akan menghasilkan buah-buah roh yang baik di dalam kehidupannya (Galatia  5:22-23).

Kesimpulan 

Injil Yohanes 10:28-29 menjelaskan, Yesus Kristus telah memberikan hidup yang kekal kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan mereka yang percaya pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, karena mereka memiliki jaminan keselamatan dari Yesus dan juga Allah yang adalah sumber keselamatan. 

Namun, jaminan keselamatan tersebut bukanlah membebaskan orang-orang percaya untuk melakukan dosa dengan sebebas-bebasnya, melainkan orang percaya sungguh-sungguh adalah orang yang hidup seturut dengan kehendak Firman Allah. Oleh karena Roh Kudus ada di dalam diri setiap orang percaya, sehingga mereka di mampu kan untuk melakukan kebenaran seperti yang dikehendaki Allah dalam kehidupannya. Untuk itu, agar setiap orang percaya dapat memiliki pemahaman yang baik dan benar mengenai jaminan keselamatan yang kekal tersebut. -Yunardi Kristian Zega
Next Post Previous Post